You are on page 1of 33

LAPORAN HASIL MINI PROJECT

UPAYA PENINGKATAN KESADARAN BAHAYA MEROKOK


MELALUI GERAKAN RUMAH BEBAS ASAP ROKOK
PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN SABUK RW 04
KELURAHAN PRAJURIT KULON KECAMATAN PRAJURIT KULON
KOTA MOJOKERTO

Disusun oleh:
Dokter Internsip Puskesmas Blooto
Periode Juli 2016 November 2016

Pembimbing:
dr. Farida Mariana
NIP 19781104 200501 2 014

PUSKESMAS BLOOTO
KOTA MOJOKERTO
2016
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah adanya variabel independen, yaitu
tingkat pengetahuan dan sikap perokok yang dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu
perilaku dan kebiasaan.

Variabel Independen : Variabel Dependen :


1. Tingkat pengetahuan bahaya Perilaku dan kebiasaan merokok
rokok
2. Sikap merokok

Variabel Pengganggu :
1. Lingkungan
2. Ketergantungan terhadap rokok

3.2 Desain

Variabel independen dan variabel dependen dinilai pada saat bersamaan dan
penelitian ini mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai rokok di
Lingkungan Sabuk RW 04 Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota
Mojokerto.

Pelaksanaan Kegiatan:

A. Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok pada Perokok Aktif dan Pasif


Hari / tanggal : Rabu, 19 Oktober 2016
Waktu : 19.00-20.30 WIB
Tempat : Kantor Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit
Kulon, Kota Mojokerto
B. Peresmian Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok
Hari / tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Kantor Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan
Prajurit Kulon, Kota Mojokerto

Sumber Daya:

Dokter internsip
Petugas kesehatan : Kader motivator, komunikator
Tokoh masyarakat : Lurah Prajurit Kulon, Ketua RW
04 Prajurit Kulon, Ketua RT 01 dan RT 02
Alat peraga : LCD, Laptop, Kaleng

3.2.1 Variabel Penelitian


a Variabel Independen
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok
dan sikap merokok.
b Variabel Dependen
Variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku dan kebiasaan merokok
c Variabel Pengganggu
Variabel pengganggu pada penelitian ini adalah lingkungan dan ketergantungan
terhadap rokok.

3.2.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel


Alat Olah
Variabel Definisi Kategori Skala
Ukur Data
Tingkat Adalah kemampuan Kuesioner Analisis Tingkat Ordinal
Pengetahua responden untuk kuantitatif pengetahuan :
n menjawab sejumlah 1) Pengetahuan
pertanyaan tentang kurang (8%
bahaya perilaku jawaban benar)
merokok bagi diri 2) Pengetahuan
sendiri dan orang cukup (42%
lain. jawaban benar)
3) Pengetahuan
baik (50%
jawaban benar)
Sikap Adalah persepsi Kuesioner Analisis - -
subjek tentang kualitatif
merokok terhadap
dirinya sendiri dan
orang lain
Perilaku Adalah gambaran Kuesioner Analisis - -
merokok perilaku merokok Kualitatif
meliputi : pola
kebiasaan dan
motivasi subjek
merokok

3.3 Populasi dan Sampel


a. Populasi

Populasi penelitian adalah masyarakat RW 04 Kelurahan Prajurit Kulon Kota


Mojokerto.

b. Sampel

C. Sampel penelitian adalah para perokok yang mengikuti kegiatan Penyuluhan Mengenai
Bahaya Merokok pada Perokok Aktif dan Pasif.

3.4 Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh dengan cara primer, yaitu secara langsung dari
responden melalui kuesioner.

3.5 Instrumen (Alat) Pengumpulan Data

Intrumen pengumpulan data penelitian adalah kuesioner.


Kuesioner untuk variabel pengetahuan terdapat 30 pertanyaan yang dibagi menjadi 3
bagian, meliputi 1) pengetahuan tentang bahaya merokok, 2) persepsi tentang merokok
terhadap dirinya sendiri dan orang lain, 3) gambaran perilaku merokok meliputi kebiasaan
dan motivasi subjek untuk merokok.
Pada bagian pertama, diberi skor yang berbeda-beda tergantung pada jumlah butir
jawaban. Dari 10 pertanyaan yang disediakan skor maksimalnya adalah 13 sedangkan
minimal 0, bila memiliki skor 0-4 subjek dianggap memiliki pengetahuan bahaya merokok
yang kurang, untuk subjek yang memiliki skor 5-8 dianggap memiliki pengetahuan yang
cukup, dan untuk subjek yang mendapatkan skor 9-13 dianggap memiliki pengetahuan yang
baik.
Pada bagian kedua yang membahas mengenai sikap atau persepsi tentang merokok
subjek terhadap dirinya sendiri dan orang lain, disediakan 10 pernyataan dengan 2 pilihan
jawaban, yaitu setuju dan tidak setuju, data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif
kualitatif.
Pada bagian ketiga subjek diberikan 10 pertanyaan yang berisi tentang pola kebiasan
dan motivasi subjek untuk merokok. Jumlah butir jawaban yang diberikan berbeda-beda
untuk masing-masing nomor. Oleh karena itu analisis data akan dinilai secara kualitatif.

3.6 Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap:
Editing: memeriksa data
Menjumlah banyaknya lembar daftar pertanyaan
Memeriksa apakah semua sudah terisi dengan baik
Mencari adanya kesalahan pengisian
Coding: memudahkan proses pengolahan data
Tabulating: Data dimasukkan kedalam table.

3.7 Analisis Data


Analisis data menggunakan analisis univariat.
Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan tiap-tiap variabel. Didalam
penelitian ini analisis digunakan untuk mendiskripsikan variabel pengetahuan, sikap, dan
perilaku merokok.

3.8 Penyajian Data

Data penelitian disajikan dalam bentuk tabel univariat.

3.9 Intervensi

Pada kegiatan intervensi perilaku merokok melalui Gerakan Rumah Bebas Asap
Rokok, dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Melakukan survey tempat dan jumlah peserta kegiatan Penyuluhan Bahaya Merokok
Aktif dan Pasif melalui perantaraan Lurah Prajurit Kulon.
b. Membagikan kuesioner kepada peserta penyuluhan tentang bahaya merokok.
c. Melakukan penyuluhan mengenai Bahaya Merokok secara Aktif dan Pasif kepada
warga Prajurit Kulon RW 04.
d. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk acara peresmian Gerakan Rumah Bebas Asap
Rokok oleh panitia.
e. Pembacaan Komitmen Warga Sabuk RW 04 Prajurit Kulon yang dipimpin Ketua RW
diikuti oleh peserta.
f. Peresmian Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok yang ditandai dengan pemotongann
pita oleh Kepala Puskesmas Blooto.
g. Lomba menghias kaleng sebagai pengganti asbak yang akan diletakkan di depan
masing-masing rumah.
h. Pemasangan kaleng dan stiker pada masing-masing rumah.
BAB IV
HASIL

A. PROFIL KOMUNITAS UMUM


4.1. Data Geografis
4.1.1 Letak Geografis
UPT Puskesmas Blooto merupakan salah satu Puskesmas dengan Rawat Inap dan
Persalinan yang berlokasi di Jl. Cinde No. 3 Kelurahan Prajurit Kulon Kecamatan
Prajurit Kulon Kota Mojokerto dengan batas wilayah:
- Sebelah Utara : Kelurahan Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon
- Sebelah Timur : Kelurahan Meri Kecamatan Magersari
- Sebelah Selatan : Kecamatan Brangkal
- Sebelah Barat : Desa Karang Kedawang Kecamatan Sooko

4.1.2 Luas dan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Blooto


UPT Puskesmas Blooto memiliki luas wilayah 4.486 km2 yang terbagi dalam 4
kelurahan di Kecamatan Prajurit Kulon yaitu ;
- Kelurahan Blooto : 1.121 km2
- Kelurahan Prajurit Kulon : 1.103 km2
- Kelurahan Surodinawan : 1.113 km2
- Kelurahan Kranggan : 1.149 km2
Kelurahan yang memiliki wilayah terluas yaitu Kelurahan Kranggan sebesar 1.149
km2, menyusul Kelurahan Blooto sebesar 1.121 km2 sedangkan Kelurahan yang
memiliki luas wilayah terkecil adalah Kelurahan Prajurit Kulon sebesar 1.103 km 2
(Sumber dari Data Monografi Kelurahan Kec. Prajurit Kulon).

4.2. Data Demografik


Data mengenai kependudukan sangat penting dan memilki arti strategis dalam
pembangunan, khususnya di bidang kesehatan yakni untuk menentukan langkah
pemecahan ataupun metode-metode pendekatan dalam mencapai target suatu program
atau sasaran pembangunan selain juga untuk mengenal karakteristik penduduk dalam
suatu wilayah tertentu yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan
pada wilayah tersebut.
4.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Prajurit Kulon tahun 2015 menurut data sebanyak
36.441 jiwa yang tersebar pada 7 Kelurahan dengan jumlah laki-laki sebesar
18.177 jiwa dan perempuan sebesar 18.264 jiwa.

4.3. Sumber Daya Kesehatan


Upaya kesehatan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai,
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan akan memberikan dampak kepada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berikut ini merupakan perincian tenaga
kesehatan yang terdaftar di UPT Puskesmas Blooto:
Dokter umum : 5 orang
Dokter gigi : 2 orang
Apoteker : 1 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) : 2 orang
Bidan : 17 orang
Perawat : 19 orang
Perawat gigi : 1 orang
Nutrisionis : 1 orang
Sanitarian : 1 orang
Promosi Kesehatan : 1 orang
Analis Kesehatan : 2 orang
Asisten Apoteker : 2 orang
Teknisi Elektromedis : 1 orang
Selain tenaga kesehatan ada pula staf non kesehatan lainnya sejumlah 39 orang.
Sehingga keseluruhan SDM yang terdaftar di UPT PKM Blooto sebanyak 94
orang.Selain itu juga terdapat bantuan SDM 1 dokter spesialis anak dan 1 dokter spesialis
kandungan satu kali dalam seminggu.
Sumber daya lainnya berupa 1 mobil ambulans serta infrastruktur yang bersih dan
nyaman untuk rawat inap, poned, unit gawat darurat, unit rawat jalan yang terdiri dari:
Poli Umum
Poli KIA
Poli Gizi
Laboratorium
Klinik Sanitasi
Klinik Spesialis Anak
Klinik Spesialis Kandungan
Unit Layanan Obat
4.5. Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di UPT PKM Blooto antara lain:
Puskesmas : 1 buah
Puskesmas Pembantu : 5 buah
Posyandu : 37 buah

4.6. Data Kesehatan Masyarakat (Primer)


4.6.1 Hasil Penelitian
4.6.1.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi masing-
masing variabel yang meliputi variabel pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat tentang bahaya merokok.
4.6.1.1.1 Pengetahuan Responden
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
kuesionertentang tingkat pengetahuan responden tentang
pengelolaan sampah adalahsebagai berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Pengetahuan Responden


Pengetahuan
Frekuensi (orang) Presentase
Responden
Rendah 3 8%
Cukup 15 42%
Tinggi 18 50%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Penelitian
Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok

8%
Rendah
Cukup
Tinggi
50%
42%

Gambar 4.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden


Berdasarkan tabel dan grafik di atas tampak bahwa sebagian besar
responden (50%) memiliki pengetahuan tinggi.

4.6.1.1.2 Sikap Responden


Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner
tentang persepsi tentang merokok terhadap dirinya sendiri dan
orang lain:
1. Saya akan tetap merokok walaupun ada orang yang terganggu
dengan asap rokok saya.
2. Saya merasa lebih percaya diri jika sedang merokok
3. Saya bebas merokok dimana saja saya ingin merokok
merupakan hak asasi manusia
4. Pemerintah sebaiknya menaikan harga rokok
5. Menghirup udara yang bebas asap rokok
6. Berhenti merokok tidak mudah, namun tidak mustahil
7. Jika kamu merokok, temanmu akan menasehatimu
8. Jika kamu merokok, temanmu akan membiarkanmu
9. Jika kamu merokok, temanmu akan merokok
10. Jika kamu merokok, temanmu akan menjauhimu

No Pertanyaan Setuju Tidak Tidak


Setuju Menjawab
1 Saya akan tetap merokok walaupun ada 3 25 8
orang yang terganggu dengan asap rokok
saya.
2 Saya merasa lebih percaya diri jika sedang
merokok 4 25 7
3 Saya bebas merokok dimana saja saya
ingin merokok merupakan hak asasi
manusia 4 23 9
4 Pemerintah sebaiknya menaikan harga
rokok 16 7 13
5 Menghirup udara yang bebas asap rokok 17 10 9
6 Berhenti merokok tidak mudah, namun
tidak mustahil 21 8 7
7 Jika kamu merokok, temanmu akan
menasehatimu 23 6 7
8 Jika kamu merokok, temanmu akan
membiarkanmu 7 20 9
9 Jika kamu merokok, temanmu akan
merokok 8 21 7
10 Jika kamu merokok, temanmu akan
menjauhimu 18 11 7
121 156 83

SIKAP MASYARAKAT

23% SETUJU
34% TIDAK SETUJU
TIDAK MENJAWAB

43%
Dalam diagram diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang menyatak
sikap setuju adalah 34%, sedangkan yang menyatakan tidak setuju adalah
43%, dan responden yang tidak menjawab adalah 23%.

6.2.1.3 Perilaku Responden

Berikut adalah gambaran mengenai kebiasaan dan motivasi


merokok, ditampilkan dalam bentuk prosentase responden yang
merokok dan tidak merokok, diikuti dengan usia pertama kali
merokok, dan motivasi merokok.

Prosentase Jumlah Perokok

Tidak Me
44% Merokok

56%

Dalam diagram di atas dapat menjelaskan bahwa jumlah perokok


adalah 44%, sedangkan yang tidak merokok adalah 56%.

c. Perilaku
PROSENTASE USIA MULAI MEROKOK

25
KURANG DARI 10 TA
LEBIH DARI 10 TAH

75

Gambar 4.6. Distribusi Frekuensi Usia Mulai Merokok

Berdasarkan tabel dan grafik di atas tampak bahwa sebagian besar


responden (75%) memulai merokok di usia lebih dari 10 tahun.
BAB V
DISKUSI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

5.1 Diskusi
Dari hasil penelitian tentang merokok didapatkan bahwa tingkat pengetahuan
masyarakat Kelurahan Blooto sebagian besar tinggi (50%) dan disertai sikap positif
(34%) namun kesenjangan didapatkan pada perilaku buruk pada sebagian besar
masyarakat (43%). Dalam upaya meningkatkan perilaku masyarakat terhadap kesadaran
akan bahaya merokok, maka kami mengadakan rumah bebas rokok di wilayah tersebut.
Acara ini bertempat di Lingkungan dusun sabuk kecamatan prajurit kulon dikarenakan di
lingkungan tersebut sudah pernah dibuat sebuah penggalakan rumah bebas rokok dengan
pengadaan kaleng di depan rumah namun tidak ada perkembangan yang positif.. Dengan
demikian sebagai intervensi, proyek rumah bebas rokok ini akan dimulai dengan
sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya mengubah perilaku merokok
dengan berhenti merokok, ataupun berusaha sebisa mungkin untuk menghindari merokok
di dalam rumah dengan mematikan setiap rokok di depan rumah. Kemudian perlu
dilakukan ikrar atau janji warga untuk berkomitmen aktif untuk tidak merokok di dalam
rumah, setelah itu sosialisasi kepada warga tentang bahaya rokok bagi perokok aktif
maupun pasif dan juga pemberian souvenir berupa kaleng agar dapat memotivasi
kembali untuk berjalannya program ini. Selain itu juga berperan pasif dengan cara
pemberian poster dan spanduk di dusun sabuk kec prajurit kulon agar dapat
mengingatkan kembali tentang bahay merokok. Sebagai acara puncak disahkannya
dengan acara peresmian kampung rumah bebas rokok sebagai pelopor untuk kecamatan
prajurit kulon.
5.2 Kegiatan
5.2.1. Skema Kerangka Acuan Kerja

Lomba menghias kaleng sebagai pengganti asbak yang akan dileta

Pemasangan kaleng dan stiker pada masing-masing rumah

Peresmian Gera
5.2.2. Pelaksanaan Kegiatan
5.2.2.1 Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok pada Perokok Aktif dan Pasif
Hari / tanggal : Rabu, 19 Oktober 2016
Waktu : 19.00-20.30 WIB
Tempat : Kantor Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit
Kulon, Kota Mojokerto
Peserta : para warga desa sabuk dan para kader.
Laporan kegiatan:
1. Pertemuan warga, bapak RT/RW, para kader dimulai jam 19:00
2. Pemberian materi mengenai bahaya merokok aktif dan pasif oleh dr. Lucky.
3. Menawarkan kepada warga untuk dijadikan pelopor rumah bebas asap rokok.
4. Kendala/ masalah :
- Kader dan penanggung jawab wilayah dari puskesmas tidak hadir

RencanaTindakLanjutdarimasalah / kendala :

- Melakukan koordinasi sehingga pada saat launching program para kader bisa
hadir
5.2.2.2 Pembagian Spanduk dan Juga Poster
Hari / tanggal : Minggu, 23 Oktober 2016
Waktu : 06.00-08.00 WIB
Tempat : Kantor Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan
Prajurit Kulon, Kota Mojokerto
Peserta : para warga desa sabuk..
Laporan kegiatan:
1. Para peserta berkumpul mulai jam 06:00
2. Pembagian poster dan spanduk yang diterima oleh perwakilan bapak RW dan
bapak RT
3. Pemasangan bersama spanduk dan poster..

Kendala/ masalah :
- Tidak ada

5.2.2.3 Peresmian Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok


Hari / tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Kantor Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan
Prajurit Kulon, Kota Mojokerto
Peserta : para warga desa sabuk dan para kader.
Laporan kegiatan:
4. Para peserta berkumpul mulai jam 10:00
5. Pemberian sambutan oleh kepala desa yang diwakilkan oleh sekretaris kelurahan.
6. Pemberian sambutan oleh kepala puskesmas Blooto.
7. Peresmian rumah bebas asap rokok
8. Acara lomba menghias kaleng

Kendala/ masalah :
- Tidak ada

5.3 Pencapaian sesudah Intervensi


Sebelum intervensi, pengetahuan dan kepedulian warga akan bahaya merokok adalah
cukup, tetapi setelah dilakukan intervensi para warga semakin tahu akan pentingnya bahaya
merokok dengan indikator banyaknya warga yang berperan aktip dalam acara ini dan juga
mau untuk melakukan tanda tangan ikrar untuk tidak merokok di dalam rumah,
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Pengetahuan dan sikap warga desa sabuk mengenai bahaya merokok sudah baik,
namun perlunya dorongan dan motivasi bagi warga untuk tidak merokok di dalam rumah
sehingga tidak merugikan bagi kaum perokok pasif.

6.2 Saran
- Perlu ada pemantauan dan pembinaan berkelanjutan terhadap Rumah Bebas Asap
sehingga dapat terus berjalan dengan baik.
- Perlu ada rewards bagi yang berhenti merokok atau rumah yang benar-benar bebas
rokok agar para termotivasi untuk menciptakan suasana rumah bebas asap rokok.
Lampiran 1
KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MASYARAKAT
TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH
Nomor Responden : ..............
Tanggal Penelitian : ..............
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : .............................................................................................
2. Nama KK : ........................................................................................
3. Tgl Lahir/ Umur : ..............................................................................
4. Alamat : ...........................................................................................
5. Pendidikan Terakhir : ........................................................................
PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Petunjuk pengisian
Beri tanda (X) pada jawaban yang anda anggap benar
1. Sampah adalah:
a Bahan buangan yang sudah tidak dipakai dalam bentuk padat.
b Suatu benda yang memiliki nilai ekonomis.
c Suatu benda yang masih digunakan.
2. Contoh sampah adalah:
a Daun-daunan, sisa nasi dan air bekas cucian
b Kertas, botol dan kotoran binatang
c Plastik bekas pembungkus makanan, botol dan kertas.
3. Sifat-sifat sampah seperti buah-buahan dan sayur-sayuran adalah:
a Mudah terbakar.
b Mudah membusuk.
c Tidak mudah membusuk.
4. Contoh sampah yang mudah membusuk ialah:
a Sisa makanan dan sisa sayuran
b Sisa sayuran dan kertas
c Sisa nasi dan plastik
5. Contoh sampah yang tidak mudah membusuk ialah:
a Sisa sayuran, sisa nasi dan kaleng bekas.
b Plastik, daun-daunan dan kertas.
c Plastik, botol kaca dan paku bekas.
6. Contoh sampah yang mudah terbakar adalah:
a Sisa nasi, kaca dan kayu .
b Kertas, plastik dan kardus.
c Kertas, kardus dan sisa buah.
7. Bianatang yang biasanya berkembang biak di sampah adalah:
a Lalat, kecoa dan nyamuk.
b Belalang, nyamuk dan tikus.
c Ular, tikus dan nyamuk.
8. Binatang yang menjadi vektor penyakit akibat sampah adalah:
a Nyamuk, tikus dan ular
b Ular, nyamuk dan capung.
c Lalat, nyamuk dan kecoa.
9. Pengaruh sampah terhadap kesehatan adalah:
a Mencemari alam sekitar.
b Menyebabkan penyakit diare.
c Menimbulkan banjir.
10. Contoh penyakit akibat sampah adalah:
a Tipes, diare dan penyakit kulit.
b Kaki gajah, flu dan cacingan.
c Flu burung, cacingan dan diare.
11. Cara yang tepat mengelola sampah yang mudah membusuk
seperti sisa sayuran adalah:
a Dijadikan kompos.
b Dibuang kesungai.
c Dibuang begitu saja diatas tanah.
12. Cara yang tepat mengelola sampah tidak mudah membusuk
seperti kertasdan kardus adalah:
a Dijadikan kompos.
b Dijadikan makanan ternak.
c Daur ulang menjadi barang baru.
13. Pengaruh sampah terhadap lingkungan adalah:
a Gatal-gatal
b Penyakit diare
c Mencemari alam
14. Syarat tempat pembuangan akhir sampah yang baik adalah:
a Dibangun dekat dengan rumah.
b Dibangun dekat dengan sungai.
c Jangan dibangun dekat sumber air minum.
15. Syarat tempat sampah yang baik adalah:
a Tidak terdapat penutup.
b Mudah dihinggapi lalat.
c Mudah dibersikan.
16. Sebelum sampah dibuang hendaknya:
a Dipisahkan antara sampah yang mudah membusuk dan tidak
mudahmembusuk.
b Dipisahkan antara sampah kertas dan plastik.
c Dipisahkan antara sampah sayuran dan sampah buah-buahan.
17. Cara yang tepat dalam membuang sampah adalah
a. Membakar dengan tungku pembakaran (inceneration)
b. Ditimbun begitu saja diatas tanah
c. Dibuang ke sungai
18. Pemisahan sampah dilakukan pada saat:
a. Sampah sudah dibuang.
b. Sebelum sampah dibuang.
c. Ketika sampah sudah berada di TPA (tempat pembuangan akhir)
19. Sampah yang dapat didaur ulang adalah:
a Sisa sayuran, kaca dan kaleng.
b Sisa buah-buahan, sisa nasi dan plastik.
c Kertas, kaleng bekas dan kardus.
20. Sampah yang dapat dijadikan kompos adalah:
a. Plastik, kayu dan kaleng.
b. Sisa sayuran, daun-daunan dan sisa buah-buahan.
c. Kertas, plastik dan sisa nasi.
SIKAP
Petunjuk pengisian
Beri tanda () pada jawaban yang anda anggap benar.
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak setuju
STS: Sangat Tidak setuju
No Pernyataan Jawaban
ST
SS S RR TS
S
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sampah dapat berpengaruh terhadap
1
kesehatan lingkungan dan manusia.
Setiap ibu rumah tangga harus melakukan
2
pemilahan sampah setiap harinya.
Membakar sampah boleh dilakukan asal
3 dengan api yang besar dan tidak
menimbulkan banyak asap.
Sampah harus dimusnahkan karena sampah
4 merupakan tempat berkembang biaknya
kecoa, lalat dan tikus.
Tempat penampungan sampah harus tertutup
5
rapat agar tidak dihinggapi lalat dan kecoa
Kaleng bekas tidak boleh dibuang di tempat
6 terbuka karena dapat menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk.
Ibu perlu memisahkan sampah yang mudah
7 membusuk dan sampah yang tidak mudah
membusuk
Setiap ibu rumah tangga harus menyediakan
8 tempat sampah sendiri untuk memisahkan
sampah.
Untuk mencegah bau tidak sedap, sebaiknya
9 sampah yang mudah membusuk tidak
ditimbun didalam rumah.
Sampah yang mudah membusuk lebih baik
10 dijadikan kompos dan tidak boleh dibuang ke
sungai.
Membuang sampah ke sungai karena dapat
11
mencemari sungai.
12 Membakar sampah dapat mencemari udara.
Sampah basah dan sampah kering perlu
13
tempat tersendiri.

LEMBAR PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM


PEMBUANGAN SAMPAH
1. Nama : ................................................................
2. Nomor Responden :......................................................
3. Alamat : ..............................................................
Petunjuk pengisian

Beri tanda () pada jawaban.


No Cara Pembuangan Sampah Perilaku
Pembuangan
Sampah
1 Sampah organis yang berasal dari sisa
makanan dipisahkan dari bagian yang tidak
diperlukan dan diberikan untuk makanan
ternak (Hog Feeding)
2 Memusnahkan sampah dengan jalan
membakar di
dalam tungku pembakaran (Inceneration)
3 Sampah tidak berada di alam terbuka jadi
tidak sampai menimbulkan bau Berta tidak
menjadi tempat binatang bersarang (Sanitary
Landfill)
4 Cara penanganan sampan jenis Garbage
secara
biologis dan dapat berlangsung dalani
suasana aerob maupun anaerob (Compositing)
5 Penghalusan sampah kemudian dibuang ke
dalam saluran pembuangan air bekas
(Discharge to sewers)
6 Cara pembuangan sampah dengan
meletakkan begitu saja di atas tanah (Open
Dumping)
7 Prinsipnya sama dengan open dumping tetapi
cara ini sampah dibuang ke dalam air
(Dumping in water).
8 Pengelolaan dengan pembakaran sampah
yang
dilakukan secara perseorangan di rumah
tangga (Individual Inceneration)
9 Pengelolaan sampah dengan maksud
pengelolaan kembali yang masih bisa dipakai
misal kaleng, kaca dan lain-lain (Recycling).
10 Pembuangan sampah di tanah yang rendah
tanpa ditimbun dengan tanah (Landfill).
11 Upaya penghancuran sampah menjadi jumlah
yang lebih kecil yang hasilnya dapat
dimanfaatkan (Reduction).
12 Pemanfaatan beberapa sampah yang
dipandang dapat dipakai kembali (Sulvaging).
Lampiran 2

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN


No Tingkat
Nama Umur Pekerjaan
. Pendidikan
1 Ngatiyem 45 SD IRT
2 Rubiah 60 SD IRT
3 Suharti 41 SD IRT
4 Siami 56 SD IRT
5 Siti Aminah 51 SMP IRT
6 Samining 42 SD IRT
7 Remunah 48 SD IRT
8 Dewi Masidah 56 SMP Swasta
9 Ulifah 38 SMP IRT
10 Sulistiowati 54 SMA IRT
11 Eny Hartati 52 SMA Swasta
12 Nur Khodifah 43 SMA IRT
13 Sumito 68 SMA Swasta
14 Rini 37 SMA IRT
15 Anifah 45 SMA IRT
16 Anik 33 SMA IRT
17 Siti Amarah 45 SD IRT
18 Sumito 68 SMA Swasta
19 Amin Suudi 62 SMA Swasta
20 Yuliatin 39 SMP IRT
21 Sujiati 38 SD IRT
22 Rosidah 25 SMA Swasta
23 Maryatul 35 SMP IRT
24 Jumiatun 49 SD IRT
25 Kuriyah 50 SD IRT
26 Suyati 57 SMP IRT
27 Masidah 53 SMP IRT
28 Khusni'anah 52 Sarjana PNS
29 Setiyoningsih 53 SMP Swasta
30 Yuliati 41 SD IRT
31 Yuli Dwi 46 SMP IRT
32 Murdiono 60 SMP Swasta
33 Anik 33 SMA IRT
Sumber: Data Penelitian
TABULASI UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Tabel 1. Tabulasi dan Data Tingkat Pengetahuan Masyarakat Kelurahan Blooto tentang Pengelolaan Sampah
Katego
Pengetahuan tentang Pengelolaan Sampah ri
Soal
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No.
1
Res 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 tinggi
p.2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 12 rendah
3 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 tinggi
4 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 rendah
5 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10 rendah
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 17 tinggi
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 tinggi
8 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 tinggi
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
10 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 tinggi
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 tinggi
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 tinggi
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 tinggi
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
19 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 tinggi
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 tinggi
Katego
Pengetahuan tentang Pengelolaan Sampah ri
Soal
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No.
Res21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 tinggi
p. 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
24 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 14 cukup
25 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 14 cukup
26 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 rendah
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16 cukup
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 tinggi
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 tinggi
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 tinggi
31 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 15 cukup
32 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 tinggi
33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 tinggi
Media
n
Jumlah
total
Respond
nilai
en yang 22 29 31 29 29 31 30 30 22 28 31 31 21 28 30 28 30 28 30 31
=
menjawa
18
b benar
dari
20
Presenta
se
Respond 67 88 94 88 88 94 91 91 67 85 94 94 64 85 91 85 91 85 91 94
en yang % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
menjawa
b benar
Sumber: Data Penelitian
TABULASI UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Tabel 2. Tabulasi dan Data Sikap Masyarakat Kelurahan Blooto tentang Pengelolaan Sampah
Soal Kateg
Sikap tentang Pengelolaan Sampah ori
No.
No. 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Resp. 0 1 2 3
1 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 43 positif
2 3 3 2 3 2 1 1 1 1 2 1 0 1 21 negatif
3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 49 positif
4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 35 positif
5 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 37 positif
6 3 3 4 3 4 3 4 4 2 1 4 3 2 40 positif
7 4 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 36 positif
8 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 4 36 positif
9 4 3 4 4 3 4 3 4 1 3 3 4 4 44 positif
10 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 48 positif
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 positif
12 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 42 positif
13 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 40 positif
14 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 45 positif
15 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 43 positif
16 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 37 positif
17 4 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 44 positif
18 3 3 4 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 40 positif
19 3 0 2 3 2 3 1 1 1 3 1 3 3 26 negatif
20 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 43 positif
21 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 50 positif
22 3 4 4 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 41 positif
23 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 46 positif
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 positif
25 3 0 3 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3 27 positif
26 3 0 2 3 2 3 1 1 1 3 1 3 3 26 negatif
27 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 positif
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 positif
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 positif
30 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 49 positif
31 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 35 positif
32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 positif
33 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 37 positif

Sumber: Data Penelitian


TABULASI UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Tabel 3. Tabulasi dan Data Perilaku Masyarakat Kelurahan Blooto dalam Pembuangan
Sampah
Kategor
No. Nama Perilaku
i
1 Ngatiyem Tempat tertutup Baik
2 Rubiah Buang ke air Buruk
3 Suharti Dijadikan makanan ternak Buruk
4 Siami Buang ke air Buruk
5 Siti Aminah Di atas tanah Buruk
6 Samining Membakar Buruk
7 Remunah Buang ke air Buruk
8 Dewi Masidah Dijadikan makanan ternak Buruk
9 Ulifah Tanpa ditimbun Buruk
10 Sulistiowati Membakar Buruk
11 Eny Hartati Tempat tertutup Baik
12 Nur Khodifah Tanpa ditimbun Buruk
13 Sumito Membakar Buruk
14 Rini Pengelolaan kembali Baik
15 Anifah Tanpa ditimbun Buruk
16 Anik Dijadikan makanan ternak Buruk
17 Siti Amarah Dijadikan makanan ternak Buruk
18 Sumito Membakar Buruk
19 Amin Suudi Membakar Buruk
20 Yuliatin Dijadikan makanan ternak Buruk
21 Sujiati Dijadikan makanan ternak Buruk
22 Rosidah Dijadikan makanan ternak Buruk
23 Maryatul Membakar Buruk
24 Jumiatun Tempat tertutup Baik
25 Kuriyah Dijadikan makanan ternak Buruk
26 Suyati Dijadikan makanan ternak Buruk
27 Masidah Tempat tertutup Baik
28 Khusni'anah Dijadikan makanan ternak Buruk
29 Setiyoningsih Dijadikan makanan ternak Buruk
30 Yuliati Dijadikan makanan ternak Buruk
31 Yuli Dwi Membakar Buruk
32 Murdiono Buang ke air Buruk
33 Anik Dijadikan makanan ternak Buruk

Sumber: Data Penelitian


Lampiran 3

Spanduk

Brosu
Buku Administrasi Bank Sampah
Lampiran 4
(absensi)
DAFTAR PUSTAKA

Kamal, Fitrul. 2009. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah
Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Dengan Perilaku Pembuangan Sampah Pada
Masyarakat Sekitar Sungai Beringin di Rw 07 Kelurahan Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang Tahun 2009. Universitas Negeri Semarang: 2009.
Mukono,HJ, 2000, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya :
Airlangga University Press
Saifuddin Azwar, 2008, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta:
PT. Rineka Cipta

You might also like