You are on page 1of 8

Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

[ ARTIKEL REVIEW ]

CLINICAL MANIFESTATIONS AND DIAGNOSTIC CRITERIA OF


ATOPIC DERMATITIS
Belda Evina
Faculty of Medicine, Lampung University

Abstract
Atopic dermatitis is a chronic inflammatory skin disease that affects mostly people/families with a history of allergies
that characterized by itchy papules form, which then excoriated and lichenificated, and its distribution in the crease
(flexural) body. Factors that cause atopic dermatitis are a combination of genetic factors and the environment
factors such as damage to the skin function, infection, stress, and others. The main symptoms of atopic dermatitis is
itching/pruritus which appear throughout the day and night and become heavy in the night and acute eczematous
lesions (erythematous plaques, prurigo papules, papulovesikel), subacute lesions (thickening and plaque
excoriation), and chronic lesions (lichenification). The diagnosis of atopic dermatitis is based on clinical findings,
allergy testing and laboratory findings by Hanifin and Rajka diagnostic criteria, Svennson scores, William criteria,
and Score in Atopic Dermatitis (SCORAD).

Keywords: allergies, atopic, chronic inflammatory skin disease, dermatitis

Abstrak
Dermatitis atopik adalah suatu peradangan kulit kronik dan residif (atau sekelompok gangguan yang berkaitan),
yang sering ditemukan pada penderita rhinitis alergika dan asma serta diantara para anggota keluarga mereka, yang
ditandai dengan kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi,
distribusinya di lipatan (fleksural) tubuh. Faktor penyebab dermatitis atopik merupakan kombinasi faktor genetik
(turunan) dan lingkungan seperti kerusakan fungsi kulit, infeksi, stres, dan lain-lain. Gejala utama dermatitis atopik
adalah gatal/pruritus yang muncul sepanjang hari dan memberat ketika malam hari dan disertai lesi eksematous
akut (plak eritematosa, prurigo papules, papulovesikel), subakut (penebalan dan plak ekskoriasi), dan kronik
(likenifikasi). Penegakkan diagnosis dermatitis atopik didasarkan pada temuan klinis dan uji alergi serta uji
laboratorium dengan menggunakan beberapa kriteria diagnosis, diantaranya kriteria Hanifin dan Rajka, skor
Svennson, kriteria William, dan Score in Atopic Dermatitis (SCORAD).

Kata kunci: alergi, atopik, dermatitis, peradangan kulit kronik,

...
Korespondensi : Belda Evina evina.belda@yahoo.com

Pendahuluan dermatitis atopi seperti eczema atopic,


Dermatitis atopik adalah suatu eczema fleksural, neuodermatitis
peradangan kulit kronik dan residif diseminata, dan prurigo Besnier.1,2 The
(atau sekelompok gangguan yang International Study of Asthma and
berkaitan), yang sering ditemukan pada Allergies in Childhood (ISAAC)
penderita rhinitis alergika dan asma mengemukakan bahwa prevalensi
serta diantara para anggota keluarga dermatitis atopik bervariasi antara
mereka, yang ditandai dengan kelainan 0,3% hingga 20,5% di 56 negara.3,7
kulit berupa papul gatal, yang Kasus dermatitis atopik anak di
kemudian mengalami ekskoriasi dan Indonesia ditemukan sebanyak 23,67%
likenifikasi, distribusinya di lipatan pada 611 kasus baru penyakit kulit
(fleksural) tubuh. Terdapat berbagai lainnya pada tahun 2000 dan berada
istilah yang digunakan sebagai sinonim pada peringkat pertama dari 10

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 23


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

penyakit kulit anak terbanyak pada 7 penebalan kulit (likenifikasi) pada


rumah sakit di lima kota di Indonesia.5 stadium kronik dan sering berhubungan
Etiologi dan patogenesis dengan peningkatan kadar IgE dalam
dermatitis kontak sampai saat ini belum serum dan riwayat atopi keluarga dan
diketahui dengan jelas namun berbagai gangguan atopi lainnya seperti rhinitis
faktor ikut berinteraksi dalam alergika dan asma bronkial.1,2,9 Rajka
patogenesis dermatitis kontak. Faktor mendefinisikan dermatitis atopik
penyebab dermatitis atopik merupakan adalah suatu inflamasi yang spesifik
kombinasi faktor genetik (turunan) dan pada kompartemen dermo-epidermal,
lingkungan seperti kerusakan fungsi terjadi pada kulit atopik yang bereaksi
kulit, infeksi, stres, dan lain-lain. abnormal, dengan manifestasi klinis
Konsep dasar terjadinya dermatitis timbulnya gatal dan lesi kulit inflamasi
atopik adalah melalui reaksi imunologi bersifat eczematous.12
yang diperantarai oleh sel sel yang
berasal dari sumsum tulang.2,9 Epidemiologi Dermatitis Atopik
Diagnosis dermatitis atopik didasarkan
pada temuan klinis dan uji alergi Dermatitis atopik merupakan
berdasarkan kriteria diagnosis Hanifin penyakit kulit yang sering menyerang
dan Rajka, skor Svennson, kriteria anak-anak dengan prevalensi pada
William, dan Score in Atopic Dermatitis anak-anak 10-20%, dan prevalensi pada
(SCORAD).1,2,10 Gejala klinis dan orang dewasa 1-3% di Amerika, Jepang,
perjalanan penyakit dermatitis atopik. Eropa, Australia, dan negara industri
sangat bervariasi. Dermatitis atopik lain. Sedangkan pada negara agraris
dapat menyebabkan perasaan gatal seperti Cina dan Asia Tengah prevalensi
yang dapat mengganggu penderitanya dermatitis atopi lebih rendah.2,4,6,11 Di
dan memperlihatkan kemerahan pada Indonesia, angka prevalensi kasus
kulit serta terbentuknya vesikel dan dermatitis atopik menurut Kelompok
mengeluarkan air.1,10 Keluhan utama Studi Dermatologi Anak (KSDAI) yaitu
pada dermatitis atopik yaitu rasa gatal sebesar 23,67% dimana dermatitis
dan rasa sakit yang hebat pada kulit atopic menempati menmpati peringkat
yang diperparah dengan garukan pertama dari 10 besar penyakit kulit
penderitanya. Epidermis kulit yang anak. Dermatitis atopik lebih sering
terabrasi akibat garukan memudahkan terjadi pada wanita daripada laki-laki
agen infeksi untuk menginfeksi kulit dengan ratio kira-kira 1,3:1.2
sehingga penyakit yang timbul dapat Pada anak, sekitar 45% kasus
lebih berat.1 dermatitis atopic muncul dalam 6 bulan
pertama kehidupan, 60% muncul dalam
DISKUSI tahun pertama kehidupan, dan 85%
Definisi Dermatitis Atopik kasus muncul sebelum usia 5 tahun. 3,7
Dermatitis atopik sering dimulai pada
Dermatitis atopik, atau eczema awal masa pertumbuhan (early-onset
atopik adalah penyakit inflamasi kulit dermatitis atopic). Sekitar 45% kasus
kronis dan residif yang gatal yang dermatitis atopic anak muncul dalam 6
ditandai dengan eritema dengan batas bulan pertama kehidupan, 60% muncul
tidak tegas, edema, vesikel, dan dalam tahun pertama kehidupan, dan
madidans pada stadium akut dan 85% kasus muncul sebelum usia 5

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 24


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

tahun. Sebagian besar yaitu 70% kasus


penderita dermatitis atopik anak, akan 1. Dermatitis Atopik Infantil (0-1
mengalami remisi spontan sebelum tahun)
dewasa. Namun penyakit ini juga dapat Dermatitis atopi sering muncul
terjadi pada saat dewasa (late onset pada tahun pertama kehidupan
dermatitis atopic ).3,7 dan dimulai sekitar usia 2 bulan.
Dermatitis atopik cenderung Jenis ini disebut juga milk scale
diturunkan. Bila seorang ibu menderita karena lesinya menyerupai
atopi maka lebih dari seperempat bekas susu. Lesi berupa plak
anaknya akan menderita Dermatitis eritematosa, papulo-vesikel
atopik pada 3 bulan pertama. Bila salah yang halus, dan menjadi krusta
satu orang tua menderita atopi maka akibat garukan pada pipi dan
lebih separuh anaknya menderita alergi dahi. Rasa gatal yang timbul
sampai usia 2 tahun dan bila kedua menyebabkan anak menjadi
orang tua menderita atopi, angka ini gelisah, sulit tidur, dan sering
meningkat sampai 75 %.2 menangis. Lesi eksudatif, erosi,
dan krusta dapat menyebabkan
Manifestasi Klinis Dermatitis Atopik infeksi sekunder dan meluas
generalisata dan menjadi lesi
Gejala utama dermatitis atopik kronis dan residif.
adalah gatal/pruritus yang muncul 2. Dermatitis Atopik pada Anak (1-
sepanjang hari dan memberat ketika 4 tahun)
malam hari yang dapat menyebabkan Dapat merupakan kelanjutan
insomnia dan penurunan kualitas bentuk infantile atau timbul
hidup. Rasa gatal yang hebat sendiri. Pada umumnya lesi
menyebabkan penderita menggaruk berupa papul eritematosa
kulitnya sehingga memberikan tanda simetris dengan ekskoriasi,
bekas garukan (scratch mark) yang krusta kecil, dan likenifikasi.
akan diikuti oleh kelainan-kelainan Lesi dapat ditemukan di bagian
sekunder berupa papula, erosi atau fleksura dan ekstensor
ekskoriasi dan selanjutnya akan terjadi ekstremitas, sekitar mulut,
likenifikasi bila proses menjadi kronis. kelopak mata, tangan dan leher.
Gambaran lesi eksematous dapat 3. Dermatitis Atopik pada Anak (4-
timbul secara akut (plak eritematosa, 16 tahun)
prurigo papules, papulovesikel), Pada usia 4-16 tahun dapat
subakut (penebalan dan plak dijumpai dermatitis pada tubuh
ekskoriasi), dan kronik (likenifikasi). Lesi bagian atas dan wajah.
eksematous dapat menjadi erosif bila Umumnya muncul dermatitis
terkena garukan dan terjadi eksudasi yang simetris pada area
yang berakhir dengan lesi berkrustae. fleksura, tangan, dan kaki.
Lesi kulit yang sangat basah (weeping) 4. Dermatitis Atopik pada Dewasa
dan berkrusta sering didapatkan pada (4-16 tahun)
kelainan yang lanjut.1,2,3,12 Gambaran Pada orang dewasa, lesi
klinis dermatitis atopic dibagi menjadi 4 dermatitis kurang karakteristik,
tipe berdasarkan lokaliasasinya dapat di wajah, tubuh bagian
terhadap usia. 2,3,14 atas, fleksura, bibir dan tangan.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 25


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

Lesi kering, papul datar, plak untuk diagnosis dengan cepat. Kriteria
likenifikasi dengan sedikit William,dkk yaitu:2,12
skuama, dan sering terjadi 1. Harus ada : Rasa gatal ( pada anak-
ekskoriasi dan eksudasi karena anak dengan bekas garukan).
garukan. Terkadang dapat 2. Ditambah 3 atau lebih:
berkembang menjadi 1. Terkena pada daerah lipatan
eritroderma. Stres dapat siku, lutut, di depan mata kaki
menjadi faktor pencetus karena atau sekitar leher (termasuk pipi
saat stres nilai ambang rasa pada anak di bawah 10 tahun).
gatal menurun. 2. Anamnesis ada riwayat atopi
seperti asma atau hay fever
Dermatitis atopik dapat disertai (ada riwayat penyakit atopi
berbagai kelainan seperti hiperlinearis pada anak-anak).
palmaris, xerosis kutis, iktiosis, 3. Kulit kering secara menyeluruh
pomfoliks, ptiriasis alba, keratosis pada tahun terakhir.
pilaris, tanda Hertoghe, keilitis, liken 4. Ekzema pada lipatan (termasuk
spinulosus, dan keratokonus.2 pipi, kening, badan luar pada
anak <4 tahun).
Diagnosis Dermatitis Atopik 5. Mulai terkena pada usia
dibawah 2 tahun (tidak
Pada awalnya diagnosis digunakan pada anak <4 tahun).
dermatitis atopik didasarkan pada
temuan klinis yang tampak menonjol, Kriteria diagnostik dermatitis
terutama gejala gatal. Dalam atopik yang lain adalah kriteria
perkembangan selanjutnya untuk diagnostik menurut Svensson, 1985,
mendiagnosis dermatitis atopik yang membagi kriteria menjadi 3
digunakan uji alergi yaitu uji tusuk (skin kelompok. Dalam menegakkan
pricktest) dan pemeriksaan kadar IgE diagnosis dermatitis atopik berdasarkan
total sebagai kriteria diagnosis. Pada kriteria Svennson, pasien harus
tahun 1980 Hanifin dan Rajka memiliki dermatitis di daerah fleksural
mengusulkan suatu kriteria diagnosis kronik yang hilang timbul ditambah
dermatitis atopik yaitu terdiri dari 4 dengan memiliki 15 nilai dari sistem
kriteria mayor dan 23 kriteria minor.2,12 skor Svennson.12
Diagnosis dermatitis atopik The Europian Task Force on
harus mempunyai 3 kriteria mayor dan Atopic Dermatitis membuat suatu
3 kriteria minor jika menggunakan indeks untuk menilai derajat dermatitis
kriteria Hanifin and Rajka. Kriteria ini atopik, dikenal dengan istilah SCORAD
cocok digunakan untuk diagnosis (Score of atopic dermatitis). SCORAD
penelitian berbasis rumah sakit dan dapat menilai derajat keparahan
eksperimental, namun tidak cocok pada inflamasi dermatitis atopik dengan
penelitian berbasis populasi. Oleh menilai (A) luas luka, (B) tanda-tanda
karena itu William, dkk pada tahun inflamasi, dan (C) Keluhan gatal dan
1994 memodifikasi dan gangguan tidur. Tanda inflamasi yaitu
menyederhanakan kriteria Hanifin and eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, dan
Rajka menjadi satu pedoman diagnosis likenifikasi. Eritema adalah kemerahan
dermatitis atopik yang dapat digunakan kulit karena pelebaran pembuluh-

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 26


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

pembuluh darah. Indurasi adalah Tabel 2. Kriteria Diagnosis Dermatitis


pengerasan, misalnya tentang jaringan. Atopik dari Svensson*12
Kelompok kesatu (p<0.001, bernilai 3):
Tabel 1. Kriteria Diagnostik Hanifin and 1. Perjalanan penyakitnya dipengaruhi
Rajka12 musim
2. Xerosis
Kriteria Mayor : 3. Diperburuk dengan tegangan jiwa
1. Pruritus (gatal) 4. Kulit kering secara berlebihan atau
2. Morfologi sesuai umur dan distribusi terus menerus
lesi yang khas 5. Gatal pada kulit yang sehat apabila
3. Bersifat kronik eksaserbasi berkeringat
4. Ada riwayat atopi individu atau 6. Serum IgE 80 IU/ml
Keluarga 7. Menderita rinitis alergika
Kriteria Minor : 8. Riwayat rinitis alergika pada keluarga
1. Hiperpigmentasi daerah periorbita 9. Iritasi dengan tekstil
2. Tanda Dennie-Morgan 10. Hand eczema pada waktu anak-anak
3. Keratokonus 11. Riwayat dermatitis atopik pada
4. Konjungtivitis rekuren keluarga
5. Katarak subkapsuler anterior Kelompok kedua (p<0.001, bernilai 2):
6. Cheilitis pada bibir 1. Kulit muka yang pucat/kemerahan
7. White dermatographisme 2. Knucle dermatitis (dermatitis dengan
8. Pitiriasis Alba likenifikasi pada jari-jari)
9. Fissura pre-aurikular 3. Penderita menderita asma
10.Dermatitis di lipatan leher anterior 4. Keratosis pilaris
11.Facial pallor 5. Alergi terhadap makanan
12.Hiperliniar palmaris 6. Dermatitis numularis
13.Keratosis palmaris 7. Nipple eczema
14.Papul perifokular hiperkeratosis Kelompok ketiga (p<0.05, bernilai1):
15.Xerotic 1. Pomfolik
16.Iktiosis pada kaki 2. Ikhtiosis
17.Eczema of the nipple 3. Dennie-Morgan fold
* Dikutip dari A Diagnostic Tool for Atopic Dermatitis
18.Gatal bila berkeringat based on Clinical Criteria (A. Svensson, B. Edman dan
19.Awitan dini H. Moller, 1985).
20.Peningkatan Ig E serum * Diagnosis DA ditegakkan apabila jumlah nilai sama
21.Reaktivitas kulit tipe cepat (tipe 2) dengan atau lebih dari 15.
22.Kemudahan mendapat infeksi
Stafilokokus dan Herpes Simpleks Ekskoriasi adalah kerusakan kulit yang
23.Intoleransi makanan tertentu lebih dalam dari pada kulit epidermis
24.Intoleransi beberapa jenis bulu sehingga berdarah (lecet). Papul adalah
binatang tonjolan kulit yang kecil, berbatas jelas
25.Perjalanan penyakit dipengaruhi faktor dan padat. Likenifikasi adalah
lingkungan dan emosi perubahan suatu erupsi kulit misalnya
26.Tanda Hertoghe ( kerontokan pada alis eksema, sehingga berwujud seperti
bagian lateral).
Dikutip sesuai dengan aslinya dari Atopic Dermatitis:
liken (penyakit kulit yang ditandai
An update (Rothe and Grant-Kels, 1996). dengan bintil-bintil kecil padat, teratur
secara berkelompok), kulit menjadi
lebih tebal dan garis-garis kulit menjadi
lebih jelas.2,5

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 27


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

Luas luka (A) diukur dengan


menggunakan the rule of nine dengan
skala penilaian 0-100. Tanda-tanda
inflamasi (B) pada SCORAD terdiri dari 6
kriteria: eritema, edema/papul,
ekskoriasi, likenifikasi, krusta, dan kulit
kering yang masing-masing dinilai dari
skala 0-3. Gejala subjektif (C) terdiri
dari pruritus dan gangguan tidur yang
masing-masing dinilai dengan visual
analogue scale dari skala 0-10 sehingga
skor maksimum untuk bagian ini adalah
20. Formula SCORAD yaitu A/5 + 7B/2 +
C. Pada formula ini A adalah luas luka
(0-100), B adalah intensitas (0-18), dan Gambar 1. Rule of nine sebelum usia 2
C adalah gejala subjektif (0-20). Skor tahun
maksimal SCORAD adalah 10. 5

Rumus SCORAD = A/5 + 7B/2 + C

Keterangan :
A : adalah jumlah luas permukaan kulit
yang terkena dermatitis atopik di luar
kulit kering dengan mengikuti rule of
nine dengan jumlah skor tertinggi
kategori A adalah 100.

B : adalah jumlah dari 6 kriteria


inflamasi yaitu eritema/kemerahan,
edema/papul/gelembung yang
melepuh, oozing/krusta, ekskoriasi,
Gambar 2. Rule of nine usia > 2 tahun
likenifikasi/berkerak/bersisik, keringan
kulit, semua mempunyai nilai masing- Berdasarkan dari penilaian
masing berskala 0-3 (0 = tidak ada, 1 = SCORAD dermatitis atopik digolongkan
ringan, 2 = sedang, 3 = berat), jumlah menjadi:
skor tertinggi kategori B ini adalah 18. 1. Dermatitis atopik ringan (skor
SCORAD <15): perubahan warna kulit
C : adalah jumlah dari nilai gatal dan menjadi kemerahan, kulit kering yang
gangguan tidur dengan skala 0 10 ringan, gatal ringan, tidak ada infeksi
dengan jumlah skor tertinggi kategori C sekunder.
adalah 20.5
2. Dermatitis atopik sedang (skor
SCORAD antara 1540): kulit
kemerahan, infeksi kulit ringan atau
sedang, gatal, gangguan tidur, dan
likenifikasi.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 28


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

4. Spergel JM. Immunology and treatment of


3. Dermatitis atopik berat (skor atopic dermatitis. Am J Clin Dermatol
[online]. 2008 [cited 2015 January]; 9(4):
SCORAD >40): kemerahan kulit, gatal, 233-34. Available from:
likenifikasi, gangguan tidur, dan infeksi http://www.medscape.com/viewarticle/58
kulit yang semuanya berat.5 8548
5. Wahyuni TD. Atopic dermatitis wound
SIMPULAN cleaning with normal saline. J Kep
Dermatitis atopik adalah suatu [internet]. Januari 2014 [disitasi 2015
peradangan kulit kronik dan residif Januari]; 5(1): 79-91. Tersedia dari:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/kepe
(atau sekelompok gangguan yang rawatan/issue/view/226/showToc
berkaitan), yang sering ditemukan pada 6. Sykes RA, editor. Special report: the clinical
penderita rhinitis alergika dan asma effectiveness of therapeutic clothing in
serta diantara para anggota keluarga atopic dermatitis. UK: Global Business
mereka, yang ditandai dengan kelainan Media; 2013 [cited 2015 January].
Available from:
kulit berupa papul gatal, yang www.primarycarereports.co.uk
kemudian mengalami ekskoriasi dan 7. Bantz SK, Zhu Z, Zheng T. The atopic
likenifikasi, distribusinya di lipatan march: progression from atopic dermatitis
(fleksural) tubuh. Gatal merupakan to allergic rhinitis and asthma. J Clin Cell
keluhan utama dermatitis atopik Immunol [online]. April 2014 [cited 2015
January]; 5(2). Available from:
disertai dengan kelainan kulit berupa http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles
plak eritematosa, papul, vesikel, krusta, /PMC4240310/
likenifikasi yang dapat ditemukan pada 8. Archietobias MA. Hubungan antara derajat
wajah, tangan, kulit kepala, hingga keparahan dermatitis atopik dengan
seluruh tubuh. Penegakkan diagnosis kualitas hidup pasien di rsud abdul
moeloek lampung [skripsi]. Bandar
dermatitis atopik didasarkan pada Lampung: Universitas Lampung; 2014.
temuan klinis dan uji alergi serta uji 9. Natalia, Menaldi SL, Agustin T.
laboratorium dengan menggunanakan Perkembangan terkini pada terapi
beberapa criteria diagnosis, dermatitis atopik. J Indon Med Assoc
diantaranya Hanifin dan Rajka, skor [internet]. 2011 [disitasi 2015 Januari];
61(7): 299-304. Tersedia dari:
Svennson, Kriteria William,dkk., dan http://indonesia.digitaljournals.org/
SCORAD. 10. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
Buku kumpulan kuliah ilmu kesehatan
DAFTAR PUSTAKA anak. Edisi ke-4. Jakarta: Bagian Ilmu
1. Solomon WR. Dermatitis atopik dan Kesehatan Anak FKUI; 1985.
urtikaria. Dalam: Price SA, Wilson LM. 11. Adams JD, Filho ORF, Boutemy A.
Patofisiologi: konsep klinis proses-proses Treatments for atopic dermatitis. J Pharm
penyakit. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2005. Drug Devel [online]. Agustus 2013 [cited
hlm. 191-7. 2015 January]; 1(1): 102. Available from:
2. Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. Dalam: http://www.annexpublishers.com/full-
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. text/JPDD/e102/article.php
Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6. 12. Kariosentono H. Dermatitis atopik
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas (eksema). Cetakan 1 . Surakarta: LPP UNS
Indonesia; 2011. hlm. 129-53. dan UNS Press; 2006.
3. Bieber T. Atopic dermatitis. J Ann Dermatol 13. Hidayah N. Penatalaksanaan dermatitis
[online]. Mei 2010 [cited 2015 January]; atopik pada balita dengan riwayat atopi
22(2): 125-137. Available from: pada keluarga. J Medula Unila. September
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles 2014; 3(1): 189-98.
/PMC2883413/ 14. Remitz A, Reitamo S. The clinical
manifestations of atopic dermatitis. In:
Reitamo S, Luger TA, Steinhoff M, editors.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 29


Belda Evina | Clinical Manifestations and Diagnostic Criteria of Atopic Dermatitis

Textbook of atopic dermatitis. United


Kingdom: Informa Healthcare UK Ltd.;
2008. p.1-12.
15. Willemsen MG, van Valburgh RWC,
Dirven-Meijer PC, Oranje AP, van der
Wouden JC, Moed H. Determining the
severity of atopic dermatitis in children
presenting in general practice: an easy and
fast method. Dermatol Res Prac [online].
2009 [cited 2015 January]; 2009:1-5.
Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles
/PMC2879765/pdf/DRP2009-357046.pdf

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 30

You might also like