You are on page 1of 25

ASUHAN KEBIDANAN ANC PATOL

BAB I
TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Dasar Kehamilan


1.1.1 Pengertian
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan
sejati, yang menandai awal periode intrapartum. (Helen Varney, 2006 :
492)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan. (Manuaba, 2007 : 4)
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono,
2007 : 89)

1.1.2 Penyebab Terjadinya Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari 5 aspek
sebagai berikut :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam uterus dilingkari oleh zona pellusida/kromosom radiate.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti/nukleus, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel
telur di tuba fallopi, hanya satu zona yang dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya/tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium, lama kehamilan berlangsung sampai persalinan sekitar
280-300 hari dengan perhitungan sebagai berikut :

a. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran / abortus.
b. Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematur
c. Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut Aterm
d. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu/post date (Serotinus)
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan bayinya dan sebaliknya. Desidua adalah
mukosa rahim pada kehamilan yang dibagi atas :

a. Desidua basalis
Terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim (tempat plasenta terbentuk).
b. Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua
vera.
c. Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim.
1.1.3 Tanda dan Gejala
Tanda-Tanda Kehamilan :

A. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)


Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
dikenali dan pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
1. Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya
amanorea dapat dikonfirmasikan dengan memastikan hari pertama haid
terakhir (HPHT) dan digunakan untuk memeperkirakan usia kehamilan dan
taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit
kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan,
malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.
2. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama
pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal
ini masih fisiologis tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
3. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
4. Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal
ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya
akan hilang setelah 16 minggu.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan
basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang
akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas
metabolisme hasil konsepsi.
6. Sering miksi (kencing)
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada
trimester pertama akibat desakan uterus terhadap kandug kemih. Pada
trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester, gejala bisa
timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali
kandung kemih.
7. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
8. Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi
akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang
melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah
dahi, hidung, pipi dan leher)
Sekitar leher : tampak lebih hitam
Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada
seorang primigravida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba
menjadi lebih hitam (linea grisea/nigra)
Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga
terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap
wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada
wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar
montgomeri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara
Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat
pembesaran bagian tersebut.

9. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama.
10. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi
di sekitar genetalia eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.

B. Tanda Kemungkinan Kehamilan


Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada
wanita hamil.
1. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat
kehamilan.
2. Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
ujung hidung sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4. Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
5. Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
6. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya
actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis,
tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan delapan mingggu, tetapi baru
dapat di amati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga.
Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan
kekuatannya sampai mendekati persalinan.
7. Teraba Ballotement
Kekuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal
ini harus ada dalam pemeriksaan kehamilan karena perabaan seperti
bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
8. Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Human Corionic
Gonadotropin (HCG) yang di produksi oleh sinsitiotropoblastik sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaraan darah ibu (pada plasma
darah) dan diekskresi oleh urine ibu. Hormon ini dapat dideteksi pada 26
hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60.

C. Tanda Pasti (Positif sign)


Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin
yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
1. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa
gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
2. Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal
Elektrocadiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru
dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3. Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada
usia kehamilan trimester akhir. Bagian janin ini dapat dilihat dengan
sempurna lagi dengan menggunakan USG.
4. Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

(Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)


1.1.4 Perubahan Fisiologi pada masa kehamilan
a. Uterus
Uterus bertambah besar sememula 30 gram menjadi 1000 gram
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
Elastisitas vagina bertambah
Lendir dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam PH :
3,5-6
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya berwarna kebiru-biruan (Tanda Hadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapat corpus luteum sampai terbentuknya
uriyang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebablan
perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul striae
gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanyamembesar dan berwarnalebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnanya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yamg sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar.

1.1.5 Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil


Perubahan psikologis pada wanita hamil dapat terjadi pada trimester I,
trimester II, dan trimester III. Karena kasus yang ditemukan adalah
trimester II, maka perubahan psikologis pada wanita hamil trimester II
antara lain :
- Merasa sehat karena dapat beradaptasi dengan kehamilannya.
- Sudah menerima kehamilannya
- Dapat beraktivitas seperti biasanya
- Merasa senang karena sudah meraskan gerakan janin sehingga merasa
menyatu dengan kehamilannya
- Pada trimester II, libido akan meningkat.

1.1.6 Ketidaknyamanan Pada Trimester II


a. Kram pada kaki karena sirkulasi darah pada tungai yang lebih lambat
saat kehamilan

b. Sendawa dan buang angin karena usus meregang dan akan merasa
kembung

c. Gusi berdarah karena pengaruh peningkatan aliran darah selama


kehamilan

1.1.7 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil


1. Definisi
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan.
(Sarwono. 2008 : 278)
2. Tujuan Asuhan Antenatal
a. Tujuan Umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai
dengan kebutuhan sehingga kehamilan berjalan normal dan melahirkan
bayi yang sehat.

b. Tujuan Khusus

- Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan dan kala nifas.
- Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

3. Standar minimal asuhan antenatal


a. Timbang berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Ukur tinggi Fundus Uteri
d. Imunisasi TT
e. Pemberian tablet besi
f. Test terhadap PMS
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

4. Setiap Ibu hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama antenatal.

1 x kunjungan selama trimester pertama.


1 x kunjungan selama trimester kedua
2 x kunjungan selama trimester ketiga

1.2 Konsep Kehamilan Resiko Tinggi


1.2.1 Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan adanya salah satu atau
lebih faktr resiko dari pihak ibu maupun bayi yang dampak memberikan
dampak yang kurang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
(Sarwono, 2008:294)
Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapt mempengaruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada keadaan yang dihadapi.
(Manuaba, 2008:33)
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilajn dengan satu atau lebih faktor
resiko baik dari pihak ibu maupun janin yang memberikan dampak yang
kurang menguntungkan bagi ibu maupun janinnya.
(Poedji Rochjati, 2003)

1.2.2 Kelompok Faktor Resiko


Menurut Poedji Rochjati 2003 kelompok faktor resiko adalah suatu
keadaan/ciri seseorang atau suatu kelompok orang yang mempunyai
hubungan dengan peluang akan terjadinya suatu penyakit atau kecacatan
dean kematian. Faktor resiko ibu dapat diamati/ dikenal sebelum peristiwa
yang dapat diramalkan terjadi hingga persiapan untuk menangani dapat
direncanakan.
a. Kelompok faktor resiko I
1) Primigravida
Terlalu muda hamil pertama umur kurang dari 16 tahun
2) Primitua
Terlalu tua hamil pertama umur lebih dari 35 tahun/ terlalu lambat hamil
setelah kawin >4 tahun
3) Primitua sekunder
Terlalu lama punya anak lagi, anak terkecil >10 tahun
4) Anak terkecil >2 tahun
5) Grande multi
Anak lebih dari 4
6) Umur lebih dari 35 tahun
7) Tinggi kurang dari 145 cm untuk ibu dengan :
Hamil pertama
Hamil ke dua atau lebih tetapi pernah lahir normal atau
spontan dengan bayi cukup bulan dan hidup
8) Pernah gagal kehamilan
Hamil kedua yang pertama gagal
Hamil ketiga atau lebih gagal (abortus/ lahir mati) 2 kali
Hamil terakhir bayi lahir mati
9) Pernah melahirkan dengan :
Tarikan tang dengan vakum
Uri dikeluarkan oleh penolong dalam rahim
Ditransfusi pada perdarahan post partum
10) Pernah operasi Caesar sebelum kehamilan ini
b. Kelompok kehamilan resiko II
Tanda bahaya saat kehamilan, tapi tidak darurat, diantaranya :
1) Penyakit ibu hamil
Anemia
Malaria
TB paru
Payah jantung
DM
PMS
2) Pre-eklamsi ringan
Bengkak pada tungkai dan hipertensi
3) Hamil kembar/ gemeli
Perut ibu sangat besar, gerak anak dirasakan di berbagai tempat
4) Hamil kembar air/ hidramnion
Perut ibu sangat besar, gerak anak kurang terasa karean air ketuban
terlalu banyak, biasanya janin kecil
5) Hamil lebih bulan/ serotinus
Ibu hamil lebih dari 9 bulan
6) Hamil kelainan letak
Sungsang : rasa berat menunjukkan letak kepala janin di atas perut
Lintang : rasa berat menunjukkan letak kepal janin di samping perut kiri/
kanan
7) Janin mati dalm kandungan
Ibu hamil tidak merasakan gerakan janin lagi, perut mengecil
c. Kelompok resiko tinggi III
Ada ancaman nyawa ibu dan bayi dengan faktor ini membutuhkan
pengenalan diri, dirujuk dengan segera, faktor resiko dalam kelompok ini
adalah :
1) Perdarahan sebelum kelahiran bayi
Mengeluarkan darah saat hamil, sebelum kelahiran bayi
2) Pre-eklamsi berat/ eklamsi
Pada hamil 6 bulan atau lebih, sakit kepala, tungkai/wajah bengkak,
hipertensi, albumin dalam urin, bila pre-eklamsi ditambah kejang-kejang.

1.2.3 Penatalaksanaan KRT (Kahamilan Resiko Tinggi)


a. Kehamilan resiko tinggi harus dibina antara lain oleh seorang ahli
kebidanan dengan pengawasan yang intensif
b. Persalinan harus dilakukan di RS yang lengkap fasilitasnya
c. Jika perlu dilakukan pemeriksaan khusus seperti USG
d. Penderita masuk RS sedini mungkin
e. Setelah bayi lahir secara intensif dirawat oleh dokter anak
1.2.4 Skreening Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
Menurut Poedji Rochjati 2003 skreening deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
menuju persalinan normal adalah :
Sangat baik bila ibu hamil dalam kehamilan muda sudah dapat
dilakukan perkiraan kemungkinan terjadi pentulit saat kehamilan,
sehingga jika sudah mendekati persalinan dan betul-betul terjadi penyulit
ibu hamil, suami dan kelurga sudah ada kesiapan baik mental,
keputusan untuk merujuk, biaya dan transportasi.
Penilaian berat ringannya kmplikasi persalinan dan bahaya kesakitan
dan kematian ibu dan bayi diberi pembobotan/ diukur menggunakan
angka dan dinamakan system score dapat diberikan tiap kondisi ibu hamil
yaitu umur, paritas, faktor resiko yang menyebabkan komplikasi
persalinan.

Tujuan system score :


a. Menurut pengelompokan ibu hamil kehamilan resiko rendah (KRR),
kehilan resiko tinggi (KRT), kehamilan resiko sangat tinggi (KRST) agar
perkembang perilaku kebutuhan, tempat pertolongan persalinan yang
sesuai dengan kondisi ibu hamil.
b. Melakukan pemberdayaan ibu hamil, suami, keluarga, dan masyarakat
agar peduli dan memberikan dukungan.
Fungsi system score
1) Alat komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bagi ibu hamil, suami,
kelurga dan masyarakat
2) Alat peringatan bagi petugas kesehan agar lebih waspada.

*SKOR POEDJI ROCHJATI


I II III IV
No Masalah / Faktor resiko Skor Skor
Skor awal ibu Hamil 2 2
A 1 Terlalu muda hamil < 16 tahun 4 0
2 a.Terlalu lambat hamil I,kawin 4 tahun 4 0
b.Terlalu tua hamil I, 35 tahun 4 0
3 Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun) 4 0
4 Terlalu lama hamil lagi ( > 10 tahun) 4 0
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4 0
6 Terlalu tua umur 35 tahun 4 0
7 Terlalu pendek 145 cm 4 0
8 Pernah gagal kehamilan 4 0
9 Pernah melahirkan dengan :
a.Tarikan tang/vakum 4 0
b.Uri dirogoh 4 0
c.Diberi infuse/transfuse 4 0
10 Pernah operasi sesar 8 0
B 11 Penyakit pada Ibu hamil
a.Anemia 4 0
b.Malaria 4 0
c.TBC 4 0
d.Payah jantung 4 0
e.Kencing manis (diabetes) 4 0
f.Penyakit menular seksual 4 0
12 Bengkak pada muka/tungkai dengan TD tinggi 4 0
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4 0
14 Hamil kembar air (hydramnion) 4 0
15 Bayi mati dalam kandungan 4 0
16 Kehamilan lebih bulan 4 0
17 Letak sungsang 4 0
18 Letak lintang 4 0
19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8 0
20 Preeklamsi berat / kejang-kejang 8 0
Jumlah skor (A+B) 2

Keterangan :
Jumlah skor (A+B) :
2 kehamilan resiko rendah
6-8 kehamilan resiko tinggi
> 12 kehamilan resiko sangat tinggi

1.2.5 Pedoman Penyuluhan Kehamilan/ persalinan aman (Rujukan Terencana)


Kehamilan Kehamilan
Dg resiko Rujukan
Jumlah Kelompok Perawatan Rujukan Tempat Penolong RDB RDR RTN
Skor Resiko
2 KRR Bidan Tidak Rumah Bidan
Dirujuk Polindes
6-10 KRT Bidan Bidan Polindes Bidan
Dokter PKM PKM/RS Dokter
12 KRST Dokter RS RS Dokter

1.3 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan ibu hamil dengan resiko


tinggi
2.3 Manajemen Asuhan Kebidanan
I. PENGKAJIAN

Tanggal : Pukul :.WIB


A. Data Subjektif
1. Biodata
- Nama :
Nama ibu dan suami digunakan untuk mengenal, memanggil dan
menghindari terjadinya kekliruan.
- Umur
Terutama pada ibu yang hamil pertama kali bila umur lebih 35 tahun
disebut primi tua gravid dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut primi
muda gravida.
- Agama
Bila kehamilan sungsang atau lintang untuk mengganjurkan menungging
seperti gerakan sholat selama 10-15 menit sehari 2X membimbing berdoa
dan bila menghadapi pasien yang krisis bisa mengetahui kepada siapa
harus menghubungi.
- Pendidikan
Untuk memberi bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
- Pekerjaan
Pekerjaan suami untuk mengetahui taraf kehidupan.
- Alamat
Untuk mempermudah komunikasi kunjungan rumah.

2. Alasan Ibu Datang


Mengetahui alasan ibu dating ke BPS / RS / Puskesmas, ingin
memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi pada
saat kehamilan trimester III yaitu sering kencing akibat penekanan kepala
janin pada kandung kemih, pembengkakkan dikaki akibat kadar garam
yang terlalu tinggi dalam tubuh, nyeri pinggang.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Mengetahui apakan ibu pernah sakit parah atau pernah menderita
penyakit menular atau menurun. Penyakit ini dimungkinkan dapat
memperberat pada saat kehamilan seperti :

Sesak nafas : membuat sirkulasi O2 menurun dan potensial


terjadi gawat janin.
Jantung : menyebabkan ganagguan pertumbuhan janin, payah
jantung semakin berat, kehamilan premature dalam persalinan.
Tekanan darah tinggi : potensial terjadi preeklamsia eklamsia.
Diabetes mellitus : menyebabkan persalinan premature (< 37
minggu), hidramnion, kelaianan bawaan, kelahiran bayi dengan berat
>4000gr, kematian bayi prenatal.
5. Riwayat kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai penyakit yang mungkin diderita oleh
keluarga, seperti penyakit menular (TBC, Hepatitis) yang dapat menular
pada ibu dan janin atau bayi jika sudah lahir jika sudah lahir.
Ditanyakan mengenai penyakit yang menurun yang diderita
keluarga faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil kembar
adalah ras, keturunan umur dan paritas.
6. Riwayat Haid
Ditanyakan usia pada saat pertama haid,siklus haid untuk mengetahui
tanggal perkiraan persalina, lama haid, banyaknya darah haid, keluhan
saat haid.
7. Riwayat Kehamilan sekarang.
Untuk menentukan umur kehamilan, memberikan konseling tentang
keluhan kehamilan yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Mengetahui apakah ibu memiliki riwayat obstetric buruk seperti terjadinya
preeklamsi, abortus, kelahiran premature, postdate, persalinan macet,
infeksi nifas. Semua kejadian obstetri yang buruk dapat terjadi pada
kehamilan sekarang. Selain itu dapat membantu menegakkan diagnosa.
9. Riwayat KB
Apakah selama hamil ibu tetap menggunkan KB, jika iya ibu memakai KB
jenis apa. Sudah berhenti berapa lama, keluhan selama ikut KB dan
rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui
apakah kehamilan ini karena faktor KB atau tidak.
10. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
Nutrisi

Kebutuhan gizi ibu hamil


a. Energi : 2300 kkal
b. Protein : 65 gr
c. Kalsium : 1gr
d. Zat besi : 17 gr
e. Vitamin A : 50 mg
f. Vitamin C : 90 gr

Dapat diperoleh dari 3X makan dengan komposisi : 1 entong nasi, 1 potong


daging/telur/tahu/tempe, 1 mangkuk sayuran dan 1 gelas susu, buah jika ada. Minum air
kurang lebih 8 gelas perhari.
Pola istirahat
Tidur malam 7-8 jam, tidur siang 2 jam
Eliminasi
BAK normal warna kuning, jernih, bau khas urine.
BAB 1X sehari
Aktivitas
Ibu tidak bekerja atau bekerja, pekrjaan rumah seperti apa : setelah hamil
apakah pekerjaan ibu tetap seperti biasanya atau tidak, jenis pekerjaan
rumanya seperti apa.
Kebersihan
Mandi minimal 2X sehari, ganti pakaian tiap kali mandi bila terasa lembab
atau keringat, ganti CD tiap hari atau jika lembab.
11. Data psikososial
Pada awal kehamilan pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya
sendri dan pada realitas awal kehamilan itu sendiri. Anak dipandang
sebagai seseorang dan kebanyakan wanita berfokus bahwa janin tidak
nyata selama masa awal periode kehamilan (wanita menerima fakta
biologis).
Pada trimester II biasanya pada bulan kelima kesadaran akan
adanya anak sebagai makhluk yang terpisah semakin nyata dengan
menerima realitas seorang anak (mendengar denyut jantung dan
merasakan gerakan janin), hal ini akan menimbulkan perasaan sejahtera
yang utuh membuat wanita memasuki periode yang tenang dan menjadi
mawas diri. Wanita juga menerima kehamilannya dan senang dengan
kehamilannya (ibu menerima janin yang tumbuh sebagai suatu yang
terpisah dari dirinya dan dirawat).
Pada trimester III ditandai dengan kimak, kegembiraan, emosi
karena kelahiran bayinya,sekitar bulan ke delapan mungkin terdapat
periode tidak semangat atau depresi, kepala bayi membesar dan
ketidaknyamanan bertambah, reaksi calon ibu terhadap persalinan itu
tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kehamilan.
12. Data spiritual
Sebagai dasar untuk memberikan asuhan yang tepat sehingga tidak
bertentangan dengan keyakinan ibu sekaligus melihat kondisi psikologis
ibu terhadap kehamilannya. Biasanya kondisi psikologis yang baik selalu
mendoakan anaknya agar lahir normal dan sehat sesuai persalinananya
berjalan normal, selain itu juga kita melihat bagaimana beribadah ibu
sebelum hamil dan selama hamil apakah ada gangguan karena
kehamilan.
13. Riwayat kesehatan sekarang.
Mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit yang dapat
berpengaruh terhadap kehamilan, antara lain :
a. Sesak nafas
b. Jantung berdebar
c. Dada terasa berat, kadang-kadang nyeri
d. Nadi cepat
e. Kaki bengkak

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umun ibu, apakah normal atau tidak.
o Tinggi badan cukup, bila kurang dari 145 cm, berarti kemungkinan
memiliki panggul sempit.
o Pertambahn berat badan lebih dari 0,5 1 kg per minggu, pada TM III
diwaspasdai kemungkinan preeklamsi. Hingga akhir kehamilan
pertumbuhan berat badan yang normal 9 kg 13,5 kg.
o Tekanan darah normal 100/70 130/90 mmHg. Kekurangan darah <
90/100 diwaspadai anemia, > 130/90 diwaspadai preeklamsi.
o Denyut nadi dan suhu. Nadi 70-96 X/menit waspadai adanya syok.
o LILA < 23,5 cm indikator gizi ibu kurang sehingga melahirkan bayi dengan
BBLR .

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Waktu pasien berdiri : skoliosis / kifosis / lordosis.
Waktu pasien berjalan : pincang / kaki O / kaki X.
Waktu pasien berbaring :
o Muka : pucat, chloasma gravidarum, oedem(bengkak), reaksi
pasien (sedih,gembira).
o Mata : sklera putih / kuning, konjungtiva merah muda / putih.

o Hidung : kelainan/tidak, pengeluaran sekret, pernafasan cuping


hidung ada/tidak
o Mulut : simetris / tidak, bibir lembab/kering, merah / pucat,
bersih / kotor / ada karies gigi / tidak
o Telinga : bersih/tidak, ada pengeluaran serumen/tidak
o Leher : pembesaran kelenjar gondok yaitu pasien disuruh
menegadah kemudian disuruh menelan. Jika ada
benjolan yang ikut bergerak naik turun menandakan
ada pembesaran. Pembesaran ini disebabkan hormon
tiroid.
o Dada : simetris, putting susu menonjol/mendatar/masuk,
benjolan, hiperpigmentasi, strie, keluar kolostrum
(hamil 4 bulan jernih, hamil 4-8 bulan encer sekali,
hamil 8 keatas warnanya kuning seperti susu jolong)
o Abdomen (perut) :
Primigravida perut tegang, menonjol dan striae livida.
Multigravida perut lembek, menggantung dan striae albicans.
Pergerakan anak, hiperpigmentasi, bekas operasi (kapan dioperasi dan
sebabnya)
o Genitalia eksterna : adanya tanda chadwich, varises, kondiloma
akuminata yang disebabkan gonore
bentuknya seperti cengger ayam, adanya
condilomatalata yang disebabkan oleh sifilis
bentuknya datar dan keras.
o Ekstremitas:
Tungkai :
Adanya oedem disebabkan karena uterus yang membesar yang
letaknya tidak selalu ditengah-tengah sehingga menekan vena femoralis
sehingga mempengaruhi keluar masuknya cairan dalam pembuluh vena.
Varises disebabkan karena penekanan vena femoralis oleh uterus
sehingga terjadi bendungan darah, dengan demikian timbul pelebaran
pembuluh darah atau varises.
Kaki sama panjang atau tidak karena akan mempengaruhi jalannya
persalinan.
b. Palpasi
Palpasi bertujuan :
Mengetahui umur kehamilan.
Mengetahui bagian-bagian janin.
Mengetahui letak janin, janin tunggal atau tidak.
Sampai dimana bagian terdepan janin masuk kedalam rongga panggul.
Adakah keseimbanagan antara ukuran kepala dan panggul.
Leher :
Tidak ada pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh saat
persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan
pada jantung dan menambah kerja jantung, potensial terjadi gagal
jantung.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Jika ada potensial terjadi
kelahiran premature, lahir mati, lahir BBLR, kretisme dan keguguran.
Tidak ada pembesaran limfe (pembesaran kelenjar limfe
memungkinkan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misalnya TBC, sifilis,
radang akut dikepala, otofaring dan kulit.
Dada : Payudara
Tidak ada benjolan abnormal (adanya benjolan menandakan
tumor atau kanker mammae yang bisa menghambat laktasi).
Kolostrum belum keluar (kolostrum mulai diproduksi pada usia
kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen : Perut
Leopold I : Menentukan TFU (mengetahui usia
Kehamilan ), bagian apa yang di fundus.
Leopold II : Menentukan bagian apa yang ada di bagian
kanan dan kiri perut ibu (menetukan letak punggung janin kanan/kiri
untuk DJJ).
Leopold III : Menentukan apakah bagian bawah sudah
masuk PAP, dan apa yang terdapat dibagian
bawah.
Leopold IV : Menentukan seberapa jauh masuknya bagian
bawah janin ke PAP.

Perkiraan Usia Kehamilan (UK) dengan TFU.


Akhir minggu ke - TFU
4 Belum teraba
8 Di belakang simfisis
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan simfisis pusat
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat dan prosesus xyphoideus
36 3 jari di bawah prosesus xyphoideus dan merapat di tulang iga
40 Pertengahan pusat-prosesus xyphoideus tapi melebar
kesamping

c. Auskultasi
DJJ +/-
Frekuensi normal : 120-160 x/menit
Regular / tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin.
o < 120x/menit : menjadi gawat janin.
o > 160x/menit : menjadi gawat janin.
Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, menandakan pernah terganggu
akibat penyakit pernafasan.
d. Perkusi.
Tungkai : Reflek patella (+)
Reflek patella (-) : menandakan ibu kurang B1.
e. Data penunjang
1. Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb (Hb <11
anemia="anemia" o:p="o:p" potensial="potensial">
2. Pemeriksaan planotest untuk menentukan ibu benar hamil / tidak.
3. Pemeriksaan urine untuk menetukan kadar glukosa/protein urine.
4. Penilaian dengan kartu skor poedji rochjati untuk mengetahui tingkat
resiko kehamilan ibu.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH
Dx : Ny ..... GP.Ab UK.mimggu, T/H/I,
Letak.Punggung.dengan kehamilan resiko tinggi
Ds : Ibu mengatakan hamil ke dan UK..bulan.
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir..
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV
- Nadi : 70-90x/menit.
- TD : 110/70 130/90 mmHg.
- Suhu : 36,5oC 37,5oC.
- RR : 16-24x/menit.
- TB : >145cm
- BB : Kenaikan BB normal 9-13,5 kg selama.
- LILA : > 23,5cm.

Palapsi :
- Leopold I : TFU sesuai usia kehamilan, teraba bokong.
- Leopold II : Pada bagian kanan teraba datar = punggung
(sebaliknya). Pada bagian kiri teraba = bagian kecil
janin (sebaliknya)
- Leopold III : Teraba keras, bundar, melenting, kepala bagian
terendah sudah masuk PAP atu belum.
- Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh kepala masuk PAP.

Auskultasi : DJJ +
Masalah :
1. Nyeri pinggang yang berhubungan dengan spasme otot pinggang akibat
lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus.i dan
Ds : Ibu mengatakan nyeri pada pinggang sejak
Do : Ibu tampak menyeringai saat bangkit dan memegang
pinggangnya.
2. Obstipasi karena pengaruh hormone kehamilan.
Ds : Ibu mengatakan tidak BAB selama 3 hari.
Do : Teraba skibala (feses yang mengeras)
3. Kram pada kaki
Ds : Ibu nengatakan kakinya sering kram selama kehamilan.
Do : Nyeri tekan pada bekas kram.
4. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingga mendesak
diafragma.
Ds : Ibu mengatakan akhir-akhir ini mengalami kesulitan dalam
bernafas.
Do : Nafas ibu tampak pendek dan dalam.
5. Sering kencing
Ds : Ibu mengatakan tidur di malam hari terganggu karena harus
bolak-balik ke kamar mandi untuk BAK sejak..
Do : Ibu tampak lemas dan sesekali menguap, mata ibu terlihat
sayu.
6. Oedema (bengkak)
Ds : Ibu mengatakan kakinya bengkak sejak..
Do : Tampak oedem (bengkak) pada ekstermitas bawah / oedem
:+/-

III. INTERVENSI
Dx : Ny .... GP.Ab UK.mimggu, tunggal, hidup,
intrauterine, dengan kehamilan resiko tinggi
Tujuan : - Ibu mengetahui dan mengerti keadaan kehamilannya.
- Keadaan ibu dan janin sehat.
- Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin dalam proses kehamilan.
KH : ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV
- Nadi : 70-90x/menit.
- TD : 110/70 130/90 mmHg.
- Suhu : 36,5oC 37,5oC.
- RR : 16-24x/menit.
- DJJ : (+)
- Frekuensi : 120-160x/menit.

Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin.
R : Ibu dapat mengetahui keadaan dirinya maupun janinnya, pengetahuan
ibu meningkat sehingga ibu lebih kooperatif.

2. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis pada ibu hamil yang terjadi pada masa kehamilan.
R : Pengetahuan ibu meningkat sehingga ibu lebih kooperatif terhadap
asuhan yang ada.
3. Jelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
R :Sebagai energi untuk melakukan aktifitas dan
mempertahankan kondisi ibu tetap sehat dan nutrisi bagi janin.
4. Jelaskan pada ibu untuk istirahat yang cukup selama hamil.
R : Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O2 yang cukup dari
ibu.
5. Beritahu ibu agar kontrol lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan sepertiperdarahan jalan
lahir, air ketuban keluar sebelum waktunya.
R : Pemantauan yang rutin dapat mendeteksi adanya komplikasi
atau kelainan pada kehamilan sehingga dapat dilakukan
tindakan segera.
6. Diskusikan tentang rencana persalinan.
R : Persiapan yang matang menambah kesiapan.
7. Diskusikan dengan ibu untuk mengikuti senam hamil.
R : Senam hamil menjaga kondisi otot-otot dasar panggul,
ligament-ligament, elastisitas dinding perut yang
berhubungan dengan proses persalinan.

Masalah
1. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot-otot pinggang akibat
pembesaran uterus.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengann rasa nyeri.
KH : Nyeri pinggang ibu berkurang, ibu tidak kesakitan
lagi.
Intervensi
- Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang adalah hal yang
fisiologis dansering tering terjadi pada ibu hamil.
R : Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu tidak
khawatir.
- Ajarkan ibu teknik relaksasi setiap saat.
R : Teknik relaksasi yang sehat mengakibatkan suplai O2
kejaringan cukup sehingga sirkulasi menjadi lancar
dan rasa nyeri dapat berkurang.
- Jelaskan pada ibu tentang body mekanik.

R : Untuk menghindari ketegangan otot sehingga rasa


nyeri berkurang.
2. Obstipasi karena pengaruh hormone kehamilan.
Tujuan : Ibudapat mengerti penyebab obstipasi yang dialami
dan ibu dapat mengatasi obstipasi.
KH : Ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan
petugas. Ibu dapat menjawab pertanyaaan yang
diajukan tentang cara untuk mengatasi obstipasi.

Intervensi
a. Jelaskan perubahan fisiologi pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan ibu mengalami obstipasi.

R : Penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu


sehingga dapat mengurangi kecemasan dan ibu lebih
kooperatif.
b. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat (sayur dan
buah-buahan).

R : Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat/


keras sehingga mempermudahah pengekuaran feses.
c. Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan
menambah konsumsi air minum menjadi 2 liter/hari (8 gelas/hari).
R : Minum air hangat akan meerangsang peristaltic usus
sehingga dapat merangsang pengosongan kolon lebih
cepat.
d.Anjurkan ibu untuk jalan-jalan atau senam ringan.
R : Olahraga dapat melancarkan peredaran darah sehingga
semua sistem tubuh dapat berjalan kancar termasuk sistem
pencernaan (kontraksi otot-otot abdomen baik)
e. Anjurkan kepada ibu untuk membiasakan BAB secara teratur.
R : Kebiasaan berperanan besar dalam menentukan waktu
defisiensi, tidak mengulur waktu dapat menghindari penumpukan feses.
3. Kram pada kaki.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi
pada ibu hamil.
KH : Kram pada kaki berkurang, aktivitas sehari-hari tidak
terganggu.
Intervensi
a. Menganjurkan pada ibu untuk senam hamil secara teratur.
R : Senam hamil akan memperlancar peredaran darah, suplai
O2kejaringan terpenuhi.
b. Anjurkan pada ibu untuk menghangatkan kaki dan betis dengan masase.
R : Sirkulasi darah kejaringan baik atau bisa lancar.

c. Anjurkan pada ibu untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
R : Mengurangi penekanan yang lama pada kaki sehingga aliran darah bisa lancar.
d. Anjurkan ibu untuk menghindari aktifitas terlalu berat.
R : Agar otot dapat berelaksasi dan sirkulasi darah menjadi
lancar.
e. Ajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium.Misal : susu,
pisang hijau, dan lain-lain.
R : Kebutuhan kalsium tubuh tercukupi sehingga timbul kram.

4. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingg mendesak


diafragma.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan sesak nafas.
KH : -KU : Baik
-RR : Dalam batas normal (16-24x/menit)
-Aktifitas ibu sehari-hari tidak terganggu
-Sesak nafas berkurang.
Intervensi
a. Anjurkan ibu tidur semifowler (kepala lebih tinggi dari tubuh)

R : Tidur pada posisi recumber, pembesaran uterus serta


organ abdomen menekan diafragma, sehingga
membatasiekspansi paru. Penggunan posisi
semifowler memungkinkan diafragma
menurun, sehingga membantu mengembangkan
ekspensi paru dengan normal.
b. Anjurkan ibu beraktifitas dengan istirahat yang cukup.
R : Menghemat energi dan menghindari pergerakkan
tenagayang terus menerus untuk meminimalkan
kepekaanuterus.

5. Sering kencing
Tujuan : ibu tidur dengan nyenyak tanpa terganggu sering kencing
sehingga kebutuhan tidur terpenuhi.
KH : ibu bisa tidur kurang lebih 8-10 jam/hari.
Ibu merasa nyaman dalam beraktifitas karena tidak merasa lelah.
Intervensi

a. Jelaskan pada ibu penyebab sering kencing pada trimester III dan hal ini adalah hal normal
pada 3 bulan terakhir kehamilan.
R : Ibu mengetahui penyebab sering kencing sehingga
lebih tenang dan kooperatif.
b. Jelaskan padaibu untuk banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada malam
hari (sebelum tidur).
R : Mengurangi frekuensi berkemih pada malam hari.
c. Jelaskan dan anjurkan ibu untuk menyempatkan diri istirahat
atau tidur siang.
R : Memenuhi kebuituhan tidur yang terganggu pada
malam hari.
d. Jelaskan dan anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minuman yang mengandung
kafein seperti teh, kopi, terutama dimalam hari.
R : Minuman berkafein merupakan diuretic alamiah yang
dapat meningkatkan frekuensi berkemih.
6. Oedema (bengkak)
Tujuan : ibu mengerti penyebab dan cara mengatasi oedem.
KH : Oedem kaki berkurang sampai hilang.
Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis yang menyebabkan oedem.
R : Pengetahuan ibu bertambah, ibu lebih tenang dan
kooperatif.
b. Anjurkan ibu untuk istirahat dengan kaki lebih tinggi dari badan.
R : Meningkatkan aliran balik vena sehingga kaki tidak
oedem
c. Anjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian ketat.
R : Pakaian yang ketat akan membatasi dan menghambat
aliran darah dari tungkai ke bagian bawah.
d. Sarankan pada ibu agar tidak menggunakan sandal/sepatu hak tinggi
R : Sepatu/sandal dengan hak tinggi akan menambah
penekanan pada tubuh bagian bawah sehingga aliran
darah balik dan bagian bawah tubuh tidak lancar.
e. Anjurkan pada ibu untuk memakai penopang perut.
R : Penggunaan penopang perut dapat mengurangi
tekanan pada ekstermitas bawah sehingga aliran darah
balik menjadi lancar.

IV. IMPLEMENTASI
Suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan kenyataan pada waktu
memberi asuhan sesuai dengan intervensi.

V. EVALUASI
Sesuai dengan hasil dan menggunakan metode SOAP.
Hasil dari kegiatan / tindakan yang dilakukan pada klien.
S : Data subjektif klien setelah menerima asuhan kebidanan.
O : Data dari hasil pemeriksaan oleh petugas setelah dilakukan intervensi.
A : Kesimpulan dari keadaan klien saat ini.
P : Rencana yang dilakukan sesuai dengan keadaan klien.

DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen, dkk. 2006. Buku Ajar Auhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC

Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC

Mannuaba, Ida Bagus Gedhe. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika

You might also like