Professional Documents
Culture Documents
BAB I
TINJAUAN TEORI
a. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran / abortus.
b. Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematur
c. Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut Aterm
d. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu/post date (Serotinus)
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan bayinya dan sebaliknya. Desidua adalah
mukosa rahim pada kehamilan yang dibagi atas :
a. Desidua basalis
Terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim (tempat plasenta terbentuk).
b. Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua
vera.
c. Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim.
1.1.3 Tanda dan Gejala
Tanda-Tanda Kehamilan :
9. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama.
10. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi
di sekitar genetalia eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.
b. Sendawa dan buang angin karena usus meregang dan akan merasa
kembung
b. Tujuan Khusus
- Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan dan kala nifas.
- Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Keterangan :
Jumlah skor (A+B) :
2 kehamilan resiko rendah
6-8 kehamilan resiko tinggi
> 12 kehamilan resiko sangat tinggi
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umun ibu, apakah normal atau tidak.
o Tinggi badan cukup, bila kurang dari 145 cm, berarti kemungkinan
memiliki panggul sempit.
o Pertambahn berat badan lebih dari 0,5 1 kg per minggu, pada TM III
diwaspasdai kemungkinan preeklamsi. Hingga akhir kehamilan
pertumbuhan berat badan yang normal 9 kg 13,5 kg.
o Tekanan darah normal 100/70 130/90 mmHg. Kekurangan darah <
90/100 diwaspadai anemia, > 130/90 diwaspadai preeklamsi.
o Denyut nadi dan suhu. Nadi 70-96 X/menit waspadai adanya syok.
o LILA < 23,5 cm indikator gizi ibu kurang sehingga melahirkan bayi dengan
BBLR .
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Waktu pasien berdiri : skoliosis / kifosis / lordosis.
Waktu pasien berjalan : pincang / kaki O / kaki X.
Waktu pasien berbaring :
o Muka : pucat, chloasma gravidarum, oedem(bengkak), reaksi
pasien (sedih,gembira).
o Mata : sklera putih / kuning, konjungtiva merah muda / putih.
c. Auskultasi
DJJ +/-
Frekuensi normal : 120-160 x/menit
Regular / tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin.
o < 120x/menit : menjadi gawat janin.
o > 160x/menit : menjadi gawat janin.
Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, menandakan pernah terganggu
akibat penyakit pernafasan.
d. Perkusi.
Tungkai : Reflek patella (+)
Reflek patella (-) : menandakan ibu kurang B1.
e. Data penunjang
1. Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb (Hb <11
anemia="anemia" o:p="o:p" potensial="potensial">
2. Pemeriksaan planotest untuk menentukan ibu benar hamil / tidak.
3. Pemeriksaan urine untuk menetukan kadar glukosa/protein urine.
4. Penilaian dengan kartu skor poedji rochjati untuk mengetahui tingkat
resiko kehamilan ibu.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH
Dx : Ny ..... GP.Ab UK.mimggu, T/H/I,
Letak.Punggung.dengan kehamilan resiko tinggi
Ds : Ibu mengatakan hamil ke dan UK..bulan.
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir..
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV
- Nadi : 70-90x/menit.
- TD : 110/70 130/90 mmHg.
- Suhu : 36,5oC 37,5oC.
- RR : 16-24x/menit.
- TB : >145cm
- BB : Kenaikan BB normal 9-13,5 kg selama.
- LILA : > 23,5cm.
Palapsi :
- Leopold I : TFU sesuai usia kehamilan, teraba bokong.
- Leopold II : Pada bagian kanan teraba datar = punggung
(sebaliknya). Pada bagian kiri teraba = bagian kecil
janin (sebaliknya)
- Leopold III : Teraba keras, bundar, melenting, kepala bagian
terendah sudah masuk PAP atu belum.
- Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh kepala masuk PAP.
Auskultasi : DJJ +
Masalah :
1. Nyeri pinggang yang berhubungan dengan spasme otot pinggang akibat
lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus.i dan
Ds : Ibu mengatakan nyeri pada pinggang sejak
Do : Ibu tampak menyeringai saat bangkit dan memegang
pinggangnya.
2. Obstipasi karena pengaruh hormone kehamilan.
Ds : Ibu mengatakan tidak BAB selama 3 hari.
Do : Teraba skibala (feses yang mengeras)
3. Kram pada kaki
Ds : Ibu nengatakan kakinya sering kram selama kehamilan.
Do : Nyeri tekan pada bekas kram.
4. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingga mendesak
diafragma.
Ds : Ibu mengatakan akhir-akhir ini mengalami kesulitan dalam
bernafas.
Do : Nafas ibu tampak pendek dan dalam.
5. Sering kencing
Ds : Ibu mengatakan tidur di malam hari terganggu karena harus
bolak-balik ke kamar mandi untuk BAK sejak..
Do : Ibu tampak lemas dan sesekali menguap, mata ibu terlihat
sayu.
6. Oedema (bengkak)
Ds : Ibu mengatakan kakinya bengkak sejak..
Do : Tampak oedem (bengkak) pada ekstermitas bawah / oedem
:+/-
III. INTERVENSI
Dx : Ny .... GP.Ab UK.mimggu, tunggal, hidup,
intrauterine, dengan kehamilan resiko tinggi
Tujuan : - Ibu mengetahui dan mengerti keadaan kehamilannya.
- Keadaan ibu dan janin sehat.
- Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin dalam proses kehamilan.
KH : ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV
- Nadi : 70-90x/menit.
- TD : 110/70 130/90 mmHg.
- Suhu : 36,5oC 37,5oC.
- RR : 16-24x/menit.
- DJJ : (+)
- Frekuensi : 120-160x/menit.
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin.
R : Ibu dapat mengetahui keadaan dirinya maupun janinnya, pengetahuan
ibu meningkat sehingga ibu lebih kooperatif.
2. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis pada ibu hamil yang terjadi pada masa kehamilan.
R : Pengetahuan ibu meningkat sehingga ibu lebih kooperatif terhadap
asuhan yang ada.
3. Jelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
R :Sebagai energi untuk melakukan aktifitas dan
mempertahankan kondisi ibu tetap sehat dan nutrisi bagi janin.
4. Jelaskan pada ibu untuk istirahat yang cukup selama hamil.
R : Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O2 yang cukup dari
ibu.
5. Beritahu ibu agar kontrol lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan sepertiperdarahan jalan
lahir, air ketuban keluar sebelum waktunya.
R : Pemantauan yang rutin dapat mendeteksi adanya komplikasi
atau kelainan pada kehamilan sehingga dapat dilakukan
tindakan segera.
6. Diskusikan tentang rencana persalinan.
R : Persiapan yang matang menambah kesiapan.
7. Diskusikan dengan ibu untuk mengikuti senam hamil.
R : Senam hamil menjaga kondisi otot-otot dasar panggul,
ligament-ligament, elastisitas dinding perut yang
berhubungan dengan proses persalinan.
Masalah
1. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot-otot pinggang akibat
pembesaran uterus.
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengann rasa nyeri.
KH : Nyeri pinggang ibu berkurang, ibu tidak kesakitan
lagi.
Intervensi
- Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang adalah hal yang
fisiologis dansering tering terjadi pada ibu hamil.
R : Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu tidak
khawatir.
- Ajarkan ibu teknik relaksasi setiap saat.
R : Teknik relaksasi yang sehat mengakibatkan suplai O2
kejaringan cukup sehingga sirkulasi menjadi lancar
dan rasa nyeri dapat berkurang.
- Jelaskan pada ibu tentang body mekanik.
Intervensi
a. Jelaskan perubahan fisiologi pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan ibu mengalami obstipasi.
c. Anjurkan pada ibu untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
R : Mengurangi penekanan yang lama pada kaki sehingga aliran darah bisa lancar.
d. Anjurkan ibu untuk menghindari aktifitas terlalu berat.
R : Agar otot dapat berelaksasi dan sirkulasi darah menjadi
lancar.
e. Ajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium.Misal : susu,
pisang hijau, dan lain-lain.
R : Kebutuhan kalsium tubuh tercukupi sehingga timbul kram.
5. Sering kencing
Tujuan : ibu tidur dengan nyenyak tanpa terganggu sering kencing
sehingga kebutuhan tidur terpenuhi.
KH : ibu bisa tidur kurang lebih 8-10 jam/hari.
Ibu merasa nyaman dalam beraktifitas karena tidak merasa lelah.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu penyebab sering kencing pada trimester III dan hal ini adalah hal normal
pada 3 bulan terakhir kehamilan.
R : Ibu mengetahui penyebab sering kencing sehingga
lebih tenang dan kooperatif.
b. Jelaskan padaibu untuk banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada malam
hari (sebelum tidur).
R : Mengurangi frekuensi berkemih pada malam hari.
c. Jelaskan dan anjurkan ibu untuk menyempatkan diri istirahat
atau tidur siang.
R : Memenuhi kebuituhan tidur yang terganggu pada
malam hari.
d. Jelaskan dan anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minuman yang mengandung
kafein seperti teh, kopi, terutama dimalam hari.
R : Minuman berkafein merupakan diuretic alamiah yang
dapat meningkatkan frekuensi berkemih.
6. Oedema (bengkak)
Tujuan : ibu mengerti penyebab dan cara mengatasi oedem.
KH : Oedem kaki berkurang sampai hilang.
Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis yang menyebabkan oedem.
R : Pengetahuan ibu bertambah, ibu lebih tenang dan
kooperatif.
b. Anjurkan ibu untuk istirahat dengan kaki lebih tinggi dari badan.
R : Meningkatkan aliran balik vena sehingga kaki tidak
oedem
c. Anjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian ketat.
R : Pakaian yang ketat akan membatasi dan menghambat
aliran darah dari tungkai ke bagian bawah.
d. Sarankan pada ibu agar tidak menggunakan sandal/sepatu hak tinggi
R : Sepatu/sandal dengan hak tinggi akan menambah
penekanan pada tubuh bagian bawah sehingga aliran
darah balik dan bagian bawah tubuh tidak lancar.
e. Anjurkan pada ibu untuk memakai penopang perut.
R : Penggunaan penopang perut dapat mengurangi
tekanan pada ekstermitas bawah sehingga aliran darah
balik menjadi lancar.
IV. IMPLEMENTASI
Suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan kenyataan pada waktu
memberi asuhan sesuai dengan intervensi.
V. EVALUASI
Sesuai dengan hasil dan menggunakan metode SOAP.
Hasil dari kegiatan / tindakan yang dilakukan pada klien.
S : Data subjektif klien setelah menerima asuhan kebidanan.
O : Data dari hasil pemeriksaan oleh petugas setelah dilakukan intervensi.
A : Kesimpulan dari keadaan klien saat ini.
P : Rencana yang dilakukan sesuai dengan keadaan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Hellen, dkk. 2006. Buku Ajar Auhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC
Mannuaba, Ida Bagus Gedhe. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika