You are on page 1of 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam


melaksanakan sebuah penelitian.

3.1 Penelitian Pendahuluan

Survei pendahuluan terhadap kajian yang diteliti merupakan langkah awal


pada penelitian ini. Survei ini dilakukan pada PT Panay Farmalab dengan
mengamati secara umum kondisi sistem dan manajemen rantai pasok. Pada tahap
ini juga dilakukan wawancara dengan pihak perusahaan untuk mengetahui
permasalahan yang sedang terjadi. Selain itu juga dilakukan proses pemahaman
terhadap data masa lalu yang ada di perusahaan yang dapat menunjang dalam
melakukan penelitian ini.

3.2 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan referensi yang berkaitan


dengan penelitian yang dilakukan, sehingga diperoleh teori-teori dasar yang
berhubungan dengan penelitian dan teori-teori yang mendukung penelitian. Studi
literatur ini didapatkan dari buku, jurnal dan sebagainya. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mengenai rantai pasok, manajemen rantai pasok,
bullwhip effect, fuzzy, AHP dan analisis ABC.

3.3 Identifikasi Masalah

PT Panay Farmalab merupakan perusahaan yang bergerak dalam


memproduksi obat- obatan. Dalam struktur rantai pasok, PT Panay Farmalab
terlibat sebagai distributor. Dalam manajemen rantai pasok PT Panay Farmalab
sering terjadi peningkatan variasi permintaan dari rantai paling bawah sampai ke
rantai paling atas sehingga banyaknya produk yang diorder oleh PT Panay
Farmalab tidak sesuai dengan permintaan oleh konsumen. Terjadinya variasi
permintaan yang tinggi ini dalam struktur rantai pasok menyebabkan terjadinya
bullwhip effect.

3.4 Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan
pihak-pihak terkait yang berhubungan langsung dengan topik penelitian. Data
sekunder diperoleh dari PT Panay Farmalab yaitu data permintaan produk dari
distributor ke manufaktur dan data penjualan distributor. Untuk mengurangi
terjadinya bullwhip effect atribut yang digunakan meliputi ketersediaan produk,
informasi yang diberikan akurat, stabilitas waktu siklus produk, adanya
peningkatan penjualan, harga yang cenderung stabil, tingkat persediaan yang
tinggi, adanya keterlambatan informasi, pengurangan lead time, kapasitas
produksi dapat memenuhi permintaan dan penundaan waktu penjualan.

3.5 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan


sekunder. Adapun tahap dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1; Menentukan pokok permasalahan yang diteliti
2; Menentukan data yang diperlukan dalam penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini :
a; Data permintaan dari distributor ke manufaktur atau dari PT Panay
Farmalab ke PT Nusantara Beta Farma
b; Data Penjualan PT Panay Farmalab
3; Mengumpulkan data yang diperlukan
a; Data primer, yaitu informasi mengenai jaringan rantai pasok PT Panay
Farmalab dari hulu ke hilir.
b; Data sekunder, yaitu data permintaan dari PT Panay Farmalab ke PT
Nusantara Beta Farma dan data Penjualan PT Panay Farmalab
4; Mengelompokkan produk dengan metode ABC
Pengelompokkan produk dengan metode ABC ini akan didapatkan produk
dengan kategori A, B dan C. Produk yang akan digunakan dalam
pengukuran bullwhip effect hanya produk pada kategori A dan B.
5; Mengukur bullwhip effect
Rumus yang digunakan untuk mengukur bullwhip effect yaitu :
BE = CV (order) / CV (penjualan)
Dimana :

2
CV (order) = s (order) / mu (order)
CV (penjualan) = s (penjualan) / mu (penjualan)
Dimana :
BE = Bullwhip Effect
CV = Koefisien Variansi
s = Standar Deviasi
mu = Rata- rata
6; Mengurangi bullwhip effect
Pengurangan bullwhip effect dilakukan dengan menggunakan metode
fuzzy AHP. Metode fuzzy AHP digunakan untuk melakukan pembobotan
pada setiap kriteria dan ranking masing- masing kriteria.
a; Identifikasi kriteria
Kuesioner terdiri dari beberapa kriteria yang digunakan dalam
pengurangan bullwhip effect. Kriteria yang digunakan yaitu (Sumber
kriteria pada kuesioner: Susilo, 2008):
1; Ketersediaan produk
2; Informasi yang diberikan akurat
3; Stabilitas waktu siklus produk
4; Adanya peningkatan penjualan
5; Harga yang cenderung stabil
6; Tingkat persediaan yang tinggi
7; Adanya keterlambatan informasi
8; Pengurangan lead time
9; Kapasitas produksi dapat memenuhi permintaan
10; Penundaan waktu penjualan
Selanjutnya dilakukan validasi kriteria kepada 3 orang expert yaitu 2
orang dosen ahli yaitu ibuk Elita Amrina, Ph.D dan bapak Dr,Eng.
Dicky Fatrias, dan bagian pelaksana financial advisor PT Panay
Farmalab bapak Asmairul. Tujuan validasi adalah untuk memastikan
bahwa kriteria terpilih benar-benar relevan dan dibutuhkan dalam
proses pengurangan bullwhip effect PT Panay Farmalab.
b; Pengolahan fuzzy AHP
Berikut ini merupakan langkah- langkah menentukan pembobotan
kriteria dengan menggunakan metode fuzzy AHP.
1; Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2; Screening Criteria.
3; Merumuskan masalah ke dalam struktur hirarki.
4; Membentuk matriks perbandingan berpasangan.
5; Menghitung nilai Consistency Ratio (CR)/ Inconsistency dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
CI
CR =
RI
maksn
CI =
n1

3
6; Pembobotan kriteria
7; Melakukan analisis terhadap hasil dari pengolahan data yang telah
dilakukan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis metode ABC, analisis
bullwhip effect, analisis validasi kuesioner dan analisis bobot prioritas.

3.6 Penutup

Bagian penutup memberikan gambaran mengenai hasil dari penelitian


yang telah dilakukan. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu kesimpulan yang
memberikan gambaran dari pencapaian tujuan penelitian dan saran untuk
pelaksanaan penelitian di masa yang akan datang.

Gambar 3.1 merupakan flowchart metodologi dari penelitian yang


dilakukan pada PT Panay Farmalab.

4
5
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

6
7
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan)

You might also like