Professional Documents
Culture Documents
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/detra18/kebutuhan-dasar-manusia-ii-konsep-dan-
asuhan-keperawatan-pada-pasien-terminal-dan-menjelang-ajal_552bc1ae6ea834027a8b4616
Perawatan Luka
Pengertian Perawatan Luka
Luka dapat diartikan sebagai gangguan atau kerusakan integritas dan fungsi jaringan pada tubuh
(suriadi 2007).
1. Faktor lokal
o Denervasi.
o Hematoma.
o Infeksi.
o Iradiasi
o Mechanical stress.
o Dressing material.
o Tehnik bedah.
o Irigasi.
o Elektrokoagulasi.
o Suture materials.
o Antibiotik.
o Tipe jaringan.
o Facilitious wounds.
2. Faktor general
o Usia.
o Anemia.
o Anti inflammatory drugs.
o Diabetes mellitus.
o Hormon.
o Infeksi sistemik.
o Vitamin C dan A.
o Penyakit menular.
o Malnutrisi.
o Obesitas.
o Temperature.
o Uremia.
1. Berdasarkan sifatnya:
o Luka Akut Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang
diharapkan atau dengan kata lain sesuai dengan konsep penyembuhan. Luka akut
dapat dikategorikan sebagai :
Luka akut pembedahan, contoh: insisi, eksisi dan skin graft.
Luka akut bukan pembedahan, contoh: Luka bakar.
Luka akut akibat faktor lain, contoh:abrasi, laserasi, atau injuri pada lapisan kulit
superfisial.
o Luka Kronis. Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami
keterlambatan atau bahkan kegagalan. Contoh: Luka decubitus, luka diabetes, dan
leg ulcer
2. Berdasarkan Kehilangan Jaringan
3. Berdasarkan Stadium.
o Stage I.
o Stage II.
o Stage III.
o Stage IV.
o Luka insisi
(Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang
terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik)biasanya tertutup oleh sutura
seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
o Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak,perdarahan dan bengkak.
o Luka lecet(Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain
yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
o Luka tusuk(Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau
pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
o Luka gores(Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca
atau oleh kawat.
o Luka Bakar(Combustio), adalah luka yang disebabkan oleh trauma panas, listrik,
kimiawi, radiasi atau suhu dingin yang ekstrim.
o Nekrotik (hitam): Eschar yang mengeras dan nekrotik, mungkin keringat atau
lembab
Koagulasi merupakan respon yang pertama terjadi sesaat setelah luka terjadi dan
melibatkan platelet.Pengeluaran platelet akan menyebabkan vasokonstriksi. Proses ini
bertujuan untuk homeostatis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut.Pengeluaran
platelet akan menyebabkan vasokonstriksi. Proses ini bertujuan untuk homeostatis
sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut.Fase inflamasi selanjutnya terjadi beberapa
menit setelah luka terjadi dan berlanjut hingga sekitar 3 hari. Fase inflamasi
memungkinkan pergerakan leukosit (utamanya neutrofil). Neutrofil selanjutnya
memfagosit danmembunuh bakteri dan masuk ke matriks fibrin dalam persiapan
pembentukan jaringan baru.
2. Fase Proliferasi atau Rekonstruksi (2-24 hari).
Apabila tidak ada infeksi atau kontaminasi pada fase inflamasi, maka proses
penyembuhan selanjutnya memasuki tahapan Proliferasi atau rekonstruksi. Tujuan utama
dari fase ini adalah:
o Proses kontraksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan). Menurut
Hunt (2003) kontraksi adalah peristiwa fisiologi yang menyebabkan terjadinya
penutupan pada luka terbuka. Kontraksi terjadi bersamaan dengan sintesis
kolagen. Hasil dari kontraksi akan tampak dimana ukuran luka akan tampak
semakin mengecil atau menyatu.
Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka.
Aktifitas sintesis dan degradasi kolagen berada dalamkeseimbangan. Serabut-serabut
kolagen meningkat secara bertahap dan bertambah tebal kemudian disokong oleh
proteinase untuk perbaikan sepanjang garis luka. Kolagen menjadi unsur yang utama
pada matriks.Serabut kolagen menyebar dengan saling terikat dan menyatu serta
berangsur-angsur menyokong pemulihan jaringan.Akhir dari penyembuhan didapatkan
parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 80 % dibanding kulit normal.