You are on page 1of 42

T-01 NEUROPATOLOGI

TENTIR MODUL SARAF JIWA Tabel Dasar patologis dari tanda dan gejala neurologis:

2011

Sumatif I
part I

T-01 Neuropatologi T-06 Klasifikasi Gangguan Jiwa


Arini Purwono & Evaluasi Multiaksial
Arnesya Ayu Pramadyani Ali Haidar Syaifullah

T-02 Konsep Psikiatri dan T-07 Patologi Klinik


Kesehatan Jiwa Monika Besti Yolanda
Ayesya Nasta Lestari Dina Elita
T-03 Gangguan Kesadaran T-10 Gambaran & Gejala Okee, jadi di kuliah neuropatologi ini akan dibahas 4 bagian besar, yaitu
1. Malformasi Kongenital
Lutfie Gangguan Jiwa 2. Trauma
3. Neoplasma
T-05 Stres & Mekanisme Wendy Damar Aprilano 4. Degeneratif

Adaptasi T-12 Obat Otonom 1. DEFEK OTAK KONGENITAL


Defek morfologis sistem saraf pusat (SSP) dapat terjadi saat kelahiran akibat proses
Beta Canina Harlyjoy Nila Purnama Sari perkembangan yang abnormal. Penyebabnya pada sebagian kasus tidak diketahui, tapi
bisa juga karena abnormalitas genetik dan kromosom, lingkungan (misalnya infeksi,

1
obat-obatan, nutrisi), atau bisa juga multifaktorial. Pola malformasi anatomis o Meningocele: herniasi dari meninges melalui defek vertebral.
menggambarkan tahapan formasi SSP di waktu cedera terjadi. Jadi maksudnya, kita bisa o Myelomeningocele: herniasi dari korda spinalis dan meninges (jadi ada
tau nih dia salahnya di hari keberapa kehamilan dari bentuk kesalahannya yang kita liat pas sarafnya dan ada cairannya) yang bermalformasi melalui defek vertebral.
janinnya udah lahir. Tipe-tipe malformasi kongenital yang disebutkan ini adalah yang Biasanya terkait dengan Arnold-Chiari dan hidrosefalus. Terus tempat yang
penting dan disertakan juga contoh-contohnya, yaitu: paling sering terjadinya itu di lumbosakral. Kasus ini biasanya dikoreksi waktu
1. NEURAL TUBE DEFECT (kenapa digedein? Karena dia adalah yang paling sering), masih intrauterine, jadi waktu lahir dia udah gak kayak gitu :)
misalnya ada anensefali, ensefalokel, myelomeningokel, spina bifida, dll. o Rachischisis: bisa diliat di gambar, kalau yang ini kebukanya dari atas sampai
2. Anomali otak depan, misalnya holoprosensefali, agenesis corpus callosum, defek bawah, jauh lebih parah
migrasi saraf, mikroensefali, dll. Kata dr. Hartono cirinya matanya kayak cyclops. OCCULT, jika defeknya dilapisi dengan baik oleh jaringan kulit yang masih intak.
3. Defek fossa posterior, misalnya malformasi Arnold-Chiari dan Dandy-Walker. Contohnya adalah spina bifida dia cirinya itu adalah adanya sacral dimple (jadi
4. Hydromyelia, syringomyelia (ada celah di daerah korda spinalis, perpanjangan kayak ada lesung gitu di tulang belakang).
dari ventrikel di fossa posterior sehingga cerebellum tidak terbentuk dengan
sempurna) Anensefali
Merupakan kegagalan penutupan neural tube yang menyebabkan sedikitnya penutupan dari
Nah yang akan dibahas lebih dalam di sini cuma 2, yaitu defek disrafik (artinya gangguan struktur tulang tengkorak yang melapisinya dan tidak adanya calvarium (bagian kubah di
perkembangan) dari neural tube dan hidrosefalus. superior kranium), kulit, dan jaringan subkutan. Otak yang terekspos belum terbentuk
sempurna atau bahkan bisa sama sekali tidak ada. Perkembangan otak depan terganggu
NEURAL TUBE DEFECT (NTD) pada kira-kira hari ke-28 dari kehamilan (kata Robbins), dan daerah yang tetap pada
Defek disrafik dari neural tube menggambarkan kegagalan penutupan bagian tempatnya hanya area serebrovaskulosa, yaitu fragmen-fragmen saraf dan jaringan
dorsal dari kolumna vertebralis. Transformasi lempeng saraf menjadi tabung saraf ependimal dan sisa meninges. Struktur fossa posterior juga dapat tersisa, tergantung pada
terjadi pada hari ke-22 sampai ke-28 kehamilan. NTD terjadi akibat kegagalan seluas apa si tengkorak itu; sedangkan traktus desendens yang terkait dengan struktur
penutupan bagian neural tube atau pembukaan kembali suatu bagian dari tabung saraf yang terganggu tidak ada. Akrania (tidak adanya seluruh atau sebagian kranium)
setelah dia berhasil menutup. Semua dicirikan oleh abnormalitas yang meliputi jaringan disebabkan oleh cedera pada fetus antara hari ke-23 sampai ke-26 kehamilan.
saraf, jaringan lunak, dan tulang yang melapisinya. Anensefali ini terbilang sering ditemukan. Cirinya adalah frog-like faces (muka seperti
NTD merupakan tipe yang paling sering dari malformasi SSP, lingkup geografisnya luas kodok). Pada bayi anensefali dapat ditemukan hipotalamus yang tidak berkembang
dan beragam secara luas dalam etnis-etnis yang berbeda. Laju rekurensinya 4-5%. dan hiperplasia korteks adrenal. Penyebabnya bisa faktor genetik, multifaktorial,
Etiologinya tidak diketahui, beberapa terkait dengan kelainan kromosom (trisomi tapi yang paling penting adalah harus kasih suplementasi folat untuk pencegahannya.
13), faktor lingkungan (misal defisiensi folat diagnosis antenatal dengan alfa- Kira-kira kasusnya itu 2/3 meninggal intrauterine dan 1/3 meninggal dalam waktu 1 minggu
fetoprotein makanya suplemen folat terbukti efektif untuk mencegah NTD sehingga setelah lahir.
harus diberikan sebagai antisipasi dalam kehamilan), interaksi genetik dan faktor
lingkungan dicurigai berdasarkan penelitian pada tikus. Keparahan dari defisit
neurologis bergantung pada derajat malformasi, dan tingkat terjadinya defek
(makin atas makin buruk prognosisnya).
Disrafisme spinal termasuk didalam spektrum kelainan kongenital, yaitu defek
lengkung saraf dimana terjadi herniasi meninges atau elemen saraf (jadi ada yang nyembul
keluar gitu). Macem-macem nih si disrafisme spinal ini, mulai dari anomali ringan kayak
spina bifida, sampai yang parah kayak rachischisis. Disrafisme spinal ini bisa
dikelompokkan jadi 2, yaitu:
TERBUKA, itu kalau jaringan kulitnya tidak intak, dan terdapat kebocoran tertunda
(pending leakage) dari CSF (cerebrospinal fluid). Disebabkan oleh kegagalan
neurulasi primer. Disrafisme terbuka ini kalau kejadian bisa segera terjadi kebocoran
CSF dan menyebabkan meningitis setelah kelahiran. Contohnya:
2
Sekunder
o Atrofi otak dan terjadi dilatasi ventrikel & volume CSF sebagai kompensasinya
(hydrocephalus ex vacuo, misalnya pada Alzheimer) jadi bedanya dg primer,
si sekunder ini pembesaran ventrikelnya bukan karena peningkatan tekanan
intrakranial, tapi ya karena kompensasi aja abisnya banyak ruang kosong akibat
jaringan saraf yang ilang karena Alzheimer itu kan, sementara kalau yang primer
itu ada peningkatan tekanan intrakranial.

Tadi kan sempet disebutin tuh yang nonkomunikans, nah berarti ada dong temennya yang
komunikans? Kalau komunikans itu berarti terdapat pembesaran dari seluruh sistem
ventikel.
Ketika volume otak meningkat melebihi batas yang diperbolehkan oleh kompresi vena
dan pergantian CSF, tekanan intrakranial akan meningkat. Peningkatan tekanan intrakranial
ini dapat menyebabkan edema otak ekspansi lokal dari suatu bagian otak (karena
bagian-bagiannya cuma dipisahin sama lipatan dural) bisa terjadi sindrom herniasi.

HIDROSEFALUS
Pleksus koroideus (3) di sistem ventrikel memproduksi CSF yang normalnya bersirkulasi:
ventrikel lateral (4) foramina Monro ventrikel ke-3 (5) aquaductus sylvii (6)
ventrikel ke-4 (7) keluar di foramina Luschka dan Magendie (8) ruang
subarachnoideus (1) granulasi arachnoideus (diabsorpsi oleh sirkulasi vena) (2).
Hidrosefalus itu sendiri adalah keadaan dimana terjadi akumulasi dari CSF yang
berlebihan di dalam sistem ventrikel. Dia bukan merupakan malformasi, tapi adalah 2. KELAINAN NEURODEGENERATIF
deformasi akibat peningkatan tekanan di dalam ventrikel. Penyebabnya yaitu: Kelainan neurodegeneratif memiliki ciri disfungsi yang progresif dan kematian sel
Primer neuron. Pada penyakit ini, hilangnya neuron terjadi secara selektif, mengenai satu atau
o Peningkatan produksi CSF (misal. tumor pleksus koroideus) agak lebih lebih kelompok neuron sementara yang lainnya masih intak. Penyakit neurodegeneratif
jarang terjadi. yang paling sering, secara primer mengenai individu usia lanjut dan meningkat secara
o Obstruksi aliran CSF (hidrosefalus nonkomunikans berarti cuma 1 bagian signifikan dengan penuaan pada populasi di masyarakat industri. Di Robbins dibilang kalo
dari sistem ventrikel yang membesar, misalnya akibat destruksi aquaductus karena ada satu tema yang sering ditemukan pada kelainan-kelainan neurodegeneratif, yaitu
infeksi virus) adanya agregat protein yang resisten terhadap degradasi melalui sistem ubiquitin-
o Penurunan resorpsi CSF (misalnya akibat meningitis). proteasom. Agregat-agregat ini bisa dilihat secara histologis sebagai inklusi.

3
Berikut ini merupakan tipe-tipe dari kelainan neurodegeneratif: Estrogen. Dengan hormon therapy estrogen. Memang justru pada mereka yang
Gangguan kognitif (demensia) kadar estrogennya rendah lebih berisiko untuk mengalami lupa.
o Degenerasi meliputi korteks serebri demensia Alzheimers disease, Pick Tingkat pendidikan yang tinggi karena sel-sel neuron jadi terangsang terus
disease. dan semakin kecil kemungkinannya untuk mengalami atrofi.
Kelainan motorik/pergerakan
o Degenerasi neuron motorik kelemahan motorik amyotrophic lateral Terdapat 3 kelompok utama Alzheimer dengan keterkaitan genetik molekular yang berbeda:
sclerosis, atrofi otot spinalis. Sporadik (paling sering): peningkatan risiko bagi karier Apo E4
o Degenerasi meliputi serebellum dan traktus konektivus (degenerasi Familial: bisa liat tabel di bawah ini
spinocerebellar) ataksia cerebellum Friedreich ataxia, ataxia-telangiectasia. Terkait sindrom Down: trisomi 21
o Degenerasi meliputi substansia nigra dan ganglia basal defek
Chromosome Gene
ekstrapiramidal: akinetik dan rigid Parkinson disease, progressive
supranuclear palsy. 19 Apolipoprotein E (ApoE)
o Atrofi sistem multipel degenerasi striatonigral (atrofi oligopontocerebellar) 14 Presenilin 1 (PSEN1)
atau disfungsi sistem autonom (Shy-Drager syndrome). 1 Presenilin 2 (PSEN2)
Penyakit demyelinisasi: leukodistrofi dan multiple sclerosis.
Kelainan toksisitas: alkoholisme. Alzheimer dapat dikelompokkan melalui 2 approches, yaitu:
Secara klinis oleh: hilangnya memori (demensia) dan kerusakan kognitif.
ALZHEIMER Secara patologis oleh: senile plaque yang mengandung A dan neurofibrillary tangles
(bagian ini saya copas dan tambah2 sedikit dari tentir neurosains ya) yang dibentuk oleh filamen tau.
Ternyata, Alzheimer ini merupakan penyebab nomor satu terjadinya demensia. Baru
kemudian disusul penyakit vaskular. Mungkin karena gangguan vaskularisasi, neuron tidak Nah sekarang kita bahas ciri histopatologisnya yang ada 2 itu:
mendapat suplai gizi untuk mendukung plastisitas sinapsnya. Neuritic/ Senile Plaque
Sebenernya apa sih demensia itu? Demensia itu merupakan gangguan dari fungsi Disini tuh juluran2 neurit membesar. Bentuk neuritnya tuh jadi berliku2 kalo motong
sosial dan kerja yang sebelumnya ada dikarenakan kerusakan memori yang disertai horizontal (dystrophic). Biasanya juga ada microglia dan astrosit reaktif sekitarnya.
gangguan fungsi intelektual yang mencakup fungsi: bahasa, emosi, personalitas, Ditengah2nya bakalan ada amyloid core yang berisi protein abnormal. Apa aja
mengenal diri sendiri, dan kemampuan visuospatial (mengenali tempat2 di tuh isinya? Isinya tuh peptide yang berasal dari APP/ amyloid precursor protein.
sekitar kita). Ada juga nih dibilang diffuse plaque dimana ada amyloidnya, tapi ga ada reaksi
Penyakit ini juga progresif loh dan kita dikasih kesempatan 5-10 tahun. Kalau sudah neuritiknya. Biasanya sih ini tanda2 awal mau kena Alzheimer.
lewat, yah kita akan hidup bergantung banget sama orang lain. Kita lupa dengan apa yang Neurofibrilarry tangles
baru saja dilakukan, siapa diri kita, bahkan pada fungsi2 peralatan dasar seperti sendok, Namanya juga tangle = benang kusut. Disini tersusun atas filamen2 yang
gayung, dsb. Sebenarnya kenapa sih bisa mengalami Alzheimer? Ada beberapa faktor mengelilingi nukleus. Dia ini juga ga larut dalam air dan sulit banget nih buat
risiko nih bagi kita untuk terkena Alzheimer: dihilangkan di dalam tubuh. Mangkanya kalau diberikan pewarnaan khusus, dia
Proses penuaan bakalan kayak hantu di film2 jepang itu. Ada 3 komponen dalam filamennya:
Trauma kepala neuronnya mati o Tau. Protein aksonal yang biasanya membantu pembentukan mikrotubul
Menopause penurunan kadar estrogen o MAP2 mirip2
Tingkat pendidikan yang rendah kebiasaan membaca o Ubiquitin
Tapi juga ada beberapa faktor yang justru bisa menghindari kita untuk tidak mengidap
Alzheimer ini, seperti: Apakah itu sebenarnya? Kalian bisa melihat gambar dibawah ini yang gw ambil dari
Obat anti-inflamasi dan antioksidan kalau terjadi radang, makrofag akan Robbins. Kita make permisalan yah. APP itu seperti wortel. Sebenernya sih APP itu secara
merusak sistem saraf kita. Kalau antioksidan yah kan makin tua makin banyak ROS normal akan berfungsi sebagai reseptor walau ligannya masih belum jelas. Kalau dia
yang diproduksi. Oleh karenanya, sering2 olahraga, makan sayur dan buah. terbelah, itu baru proses patologik. Oke, Pertama-tama, APP akan dipotong di bagian ada

4
daunnya domain ekstraseluler, baru dipotong bagian wortelnya itu sendiri yakni domain Ternyata juga, gangguan pada lokus di kromosom 19 yang mengkode apolipoprotein
intramembran. E/ ApoE bisa berdampak loh pada terbentuknya Alzheimer. Ada tiga alel yakni 2, 3, dan
4. Bilamana alel 4 jumlahnya naik, berarti dia kena Alzheimer.

Ada dua cara pemotongannya, dengan secretase dimana memotong antara urutan
Apa akibatnya? Peptida tidak terbentuk. Anggepannya kita pingin wortel utuh tapi kita
motongnya ditengah nih. Biasanya kinerja secretase deket2 permukaan. Biasa dikenal
dengan non-amyloidogenic pathway.
Nah, kalau udah mau dimasak nih wortel, kita motong bagian ujung akarnya kan?
Begitu juga dengan APP ini. gamma secretase juga memotong bagian intraselulernya.
Nah, panjang peptida bervariasi loh, ada -40 dan -42. Loh kok bisa gitu? Yah
karena pemotongan gamma secretase tadi tidak pas kan.
Peptida ini juga mudah banget loh menggumpal mulai dari oligomer hingga fibriller. Skema di atas ini mau menjelaskan bahwa dari APP karena pembelahan yang tidak
Dan gumpalan ini sangat beracun bagi neuron yang bisa membuat neuron tidak bekerja! semestinya terbentuklah peptida . Kemudian kan tadi dia membentuk gumpalan yang
Biasanya sih yang kena di daerah sinaps synaptic dysfunctiondengan mengganggu proses mengundang microglia, tapi malah menjadi plak yang tandanya terjadi kehancuran lebih
LTP/ Long Term Potentiation dan struktur membrane. lanjut. Plak ini kan ada dua yakni neuritic dan neurofibrillarry tangles. Didalamnya juga ada
Gumpalan ini juga membawa bahaya lain. Tentu akan memanggil microglia dan peranan protein ApoE, salah satunya ekspresi alel 4 yang jumlahnya naik. Ujung2nya si
astrosit. Udah tanda-tanda menuju kehancuran nih. Bener aja, keluarlah mediator-mediator neuron yang ga salah apa2, jadi mati dan mengakibatkan demensia.
radang yang justru si neuron kena imbasnya dan mengganggu proses fosforilisasi protein Pewarnaan plak ini bisa memakai pewarnaan perak, nanti dia menggumpal. Nah, ada
tau. pewarnaan lain nih untuk melihat yang hitam tadi apakah ada protein tau dan beta-
amyloid.

5
Morfologi
Otak menunjukkan bentuk asimetris dan atrofi parah lobus frontalis dan temporalis.
Dapat terjadi atrofi yang parah, sehingga girus menipis hingga membentuk gambaran
wafer-thin ("knife-edge"). Pola atrofi lobus ini biasanya cukup jelas untuk membedakan
penyakit Pick dari alzheimer, dengan sediaan makroskopis.
Secara mikroskopis, kehilangan neuron yang paling parah terjadi pada 3 lapisan terluar
korteks. Beberapa dari neuron yang bertahan menunjukkan gambaran swelling (sel Pick),
sementara yang lainnya mengandung BADAN PICK, yang mana adalah inklusi
berfilamen, sitoplasmik, berbentuk bulat sampai oval, dan berwarna basofilik.
Badan Pick ini terdiri atas filamen-filamen lurus, retikulum endoplasma yang bervesikula,
dan filamen heliks berpasangan yang secara imunositokimia mirip dengan yang ditemukan
di alzheimer, dan mengandung protein tau. Tidak seperti neurofibrillary tangles di
alzheimer, badan Pick gak bisa bertahan dari kematian neuron hostnya dan gak bisa jadi
marker penyakit.

PARKINSONISME
Parkinsonisme adalah suatu gangguan dalam fungsi motorik yang ditandai dengan
rigiditas, wajah tanpa ekspresi, postur bungkuk, gangguan cara berjalan, melambatnya
gerakan volunter, dan tremor "pill-rolling" (resting tremor) yang khas. Parkinsonisme
bukan suatu penyakit tunggal, tetapi merupakan manifestasi klinis gangguan pada jalur
dopaminergik yang menghubungkan substansia nigra ke ganglia basal. Gangguan ini dapat
PICK DISEASE timbul pada sejumlah penyakit degeneratif lain dan mungkin juga disebabkan oleh trauma,
Pick disease (atrofi lobus/sklerosis lobus) merupakan demensia yang jarang terjadi dan zat toksik tertentu, penyakit vaskular, dan ensefalitis.
progresif, bercirikan hilangnya fungsi eksekutif yang diikuti dengan demensia yang mungkin Penyakit Parkinson adalah suatu gangguan degeneratif yang mengenai neuron
tidak dapat dibedakan dengan Alzheimer. Pasien dengan Pick disease dapat mengalami penghasil dopamin di substansia nigra, serta lokus seruleus. Ini merupakan penyakit orang
perubahan tingkah laku dan kepribadian (tanda lobus frontalis) disertai gangguan dewasa, dengan sebagian besar kasus mulai bermanifestasi pada dekade keenam.
bahasa (tanda lobus temporalis). Walaupun kebanyakan kasus penyakit Pick sporadis, Meskipun kebanyakan kasus muncul secara sporadis, besar kemungkinannya faktor genetik
tapi ada juga yang ada bentuk familialnya dan terkait dengan mutasi protein tau. Penyakit berperan nih dalam terjadinya penyakit ini. Mutasi di suatu gen yang mengkode suatu
Pick yang sporadis menjadi simtomatik pada pertengahan usia dewasa dan belanjut hingga protein yang berperan dalam sinaps neuron normal, disebut alfa-sinuklein, berperan pada
kematian dalam periode 3-10 tahun. paling sedikit beberapa kasus familial.

6
Morfologi Terkait dengan hilangnya myelin normal: penyakit demyelinisasi --> yang paling
Substansia nigra dan lokus seruleus mengalami depigmentasi pada kebanyakan sering adalah: Multiple Sclerosis (MS)
kasus akibat hilangnya neuron berisi melanin di substansia nigra, lokus
seruleus, dan nukleus motorik dorsal saraf vagus. Leukodistrofi
Neuron mengandung badan inklusi intrasitoplasma eosinofilik yang berlapis Leukodistrofi mencerminkan sekelompok penyakit akibat suatu defek intrinsik yang
konsentrik daaan dikenal sebagai BADAN LEWY! Badan Lewy ini isinya adalah menganggu pembentukan dan/atau pemeliharaan myelin. Sebagian besar bersifat
agregat filamen protein prasinaps alfa-sinuklein, yg tadi sempet disebut di herediter, dengan pola pewarisan resesif autosomal atau terkait-X. Berbeda dengan MS,
atas. Badan Lewy ini terkait dengan habisnya/hilangnya/penyingkiran dari protein leukodistrofi biasanya mengenai bayi dan anak.
sitoskeletal yang rusak; mengandung protein sitoskeletal dan protein yang terlibat
dalam metabolismenya yaitu si alfa-sinuklein tadi, ubiquitin, dll. Morfologi
Makrofag yang banyak berisi pigmen neuromelanin Ditandai dengan kehilangan myelin yang luas dan simetris di seluruh otak, sering juga
Gliosis (sel-sel glia yang berlebihan pada area yang rusak di SSP) medula spinalis. Otak biasanya atrofi, substansia alba (white matter) sentral tampak abu-
abu, menyusut, dan translusen (diffuse white matter involvement). Merupakan penyakit
Gambaran klinis yang progresif berkelanjutan.
Onset klinis penyakit Parkinson biasanya perlahan. Perjalanan penyakit biasanya dalam
periode sekitar 10 tahun. Parkinson ini bikin gangguan motorik di penderitanya dan juga Adrenoleukodistrofi
demensia (yang ada kaitannya sama badan Lewy di neuron korteks serebri). Penyakit ini merupakan penyakit progresif dengan gejala hilangnya myelin di SSP dan
medula spinalis, serta insufisiensi adrenal. Kalo misalnya dia onsetnya pas masih kecil,
Etiologi progresnya lebih cepet. Kayak misalnya pada yang pola penurunan X-linked, biasanya
Etiologi paling sering: Penyakit Parkinson Idiopatik (PPI) --> onsetnya biasanya di dekade mengenai anak-anak usia baru mulai sekolah, ada gejala neurologis dan insufisiensi
ke-6 sampai ke-8. Insidensi sporadis di dunia adalah 1/1000 individu di atas 50 tahun. PPI adrenal, dan sifatnya progresif cepat dan fatal.
diturunkan pada beberapa keluarga sebagai autosom dominan. Adrenoleukodistrofi punya ciri ketidakmampuan peroksisom dalam
Penyebab lainnya meliputi penyakit vaskular yang merusak substansia nigra, mendegradasi asam lemak rantai sangat panjang, sehingga terjadi penumpukan
parkinsonisme yang diinduksi obat, progressive supanuclear palsy, dll. asam lemak rantai sangat panjang di serum. Ada juga kehilangan myelin, gliosis, infiltrasi
limfositik ekstensif, atrofi korteks adrenal, dan akumulasi asam lemak rantai sangat panjang
di dalam sel-sel.

Penyakit Pewarisan Kelainan Metabolik Gambaran


Leukodistrofi Autosomal Defisiensi aril-sulfatase Deposisi intra- dan ekstrasel
metakromatik resesif A dari sulfatida metakromatik
Akumulasi perivaskular dari
Defisiensi galakto-
Autosomal makrofag (sel globoid) yg mgd
Penyakit Krabbe serebrosida beta-
resesif galaktoserebrosida yg tdk
galaktosidase
dicerna
Defek perosisom;
X-linked dan
peningkatan kadar Perubahan degenerasi luas
Adrenoleukodistrofi autosomal
asam lemak rantai pada substansia alba
resesif
sangat panjang

PENYAKIT DEMYELINISASI Multiple Sclerosis


Pada penyakit ini myelin hilang secara selektif dengan menyisakan struktur saraf lainnya MS adalah penyakit demielinisasi tersering pada SSP. MS insidensnya sporadik dan
seperti akson. Terdapat 2 kategori uama dari penyakit ini: memiliki prevalensi 1:1000 di Amerika Serikat. Penyakit ini jarang terjadi di daerah tropis,
Terkait dengan metabolisme myelin abnormal: Leukodistrofi dibandingkan dengan daerah iklim sedang. Kalo tadi leukodistrofi seringnya pada anak-

7
anak, MS biasanya bermanifestasi pada dewasa muda, dengan insidensi puncak dan diperkirakan mencerminkan daerah remielinisasi. Sementara kalau sistem saraf perifer
antara usia 18 dan 40 tahun (sering di usia 20an/30an). Sebagian besar kasus tidak terkena.
ditandai oleh kelainan neurologis yang hilang-timbul dan mengenai beberapa regio SSP
dan juga berlangsung bertahun-tahun. Sampai saat ini MS dianggap sebagai penyakit Gambaran Klinis
autoimun akibat cedera selubung myelin dan/atau sel oligodendroglia yang Manifestasinya umumnya bisa dibagi motorik gangguan penglihatan (penglihatan
diperantarai oleh sel T. Di dalam lesi ditemukan sel T CD4+ & CD8+, dan banyak reaktif kabur, diplopia) & kelemahan motorik; dan sensorik parestesia, ataksia, dll.
terhadap myelin basic protein (jadi kayak diserang gitu protein myelinnya). Sel ini bikin Gangguan emosi juga bisa ditemukan, kayak depresi, euforia yang tidak pada tempatnya,
rusak dengan ngeluarin sitokin dan sitotoksisitas langsung yang diperantarai oleh sel T dan labilitas suasana hati. Gangguan kognitif mungkin ada tapi biasanya gak parah.
CD8+. Pemeriksaan radiologi paling oke pake MRI untuk ngeliat lesi yang dicurigai MS. Pada
Antibodi juga kayanya berperan nih di sini. Pada lesi yang demyelinisasi ditemukan sebagian besar kasus, MS ditandai dengan eksaserbasi dan remisi multipel, disertai
antibodi terhadap protein oligodendrosit myelin dan myelin basic protein & komplemen akumulasi defisit neurologis yang berlangsung beberapa tahun atau dekade. Dia juga
aktifnya. Bukti-bukti saat ini nunjukin kalau faktor lingkungan (infeksi? virus?) dan sifatnya wax and wane, yaitu ada fase dia naik dan ada fase dia turun.
genetik berperan dalam menimbulkan autoimunitas di penyakit ini. Ngomong-ngomong
soal genetik, hubungannya bisa jadi dari gen HLA-DR2 (HLA kelas II itu kerjanya
ngendaliin respons autoimun) dan angka concordance sebesar 25% pada kembar
monozigotik yang segitu tuh dianggap tinggi. Terus kalau faktor lingkungannya
hubungannya apa? Jadi ternyata, misalnya si X bermigrasi dari daerah yang punya risiko
MS-nya tinggi ke daerah yang risikonya rendah (atau sebaliknya), itu ada 2 kemungkinan:
a) kalau dia pindah setelah usia 15 tahun, maka risiko MS yang dia punya tetep sama kayak
daerah asalnya itu, atau b) kalau dia pindah sebelum usia 15 tahun, maka risiko MS yang
dia punya akan sama kayak daerah tempat tinggalnya yang baru hal ini nunjukin kalau
pajanan ke suatu bahan di lingkungan pada awal kehidupan berperan dalam timbulnya MS.

Morfologi
MS ditandai dengan adanya daerah demielinisasi multipel, yang disebut plak
(multiple patches). Plak MS dapat terbentuk di mana saja di otak atau medula spinalis, Kiri: banyak myelin yang ilang di bagian setengah superior dari substansia alba dari lobus parietalis
jadinya gambaran klinisnya juga macem-macem. Tempat yang sering itu di substansia alba (pokoknya yang mestinya putih tapi malah abu-abu). Kanan: Intinya sama, daerah yg putih dia malah
periventrikel, saraf optikus, dan substansia alba medula spinalis. Plak biasanya berbatas jadi abu-abu/kuning karena myelinnya ilang itu tadi.
tegas dengan diameter berkisar dari beberapa millimeter hingga beberapa sentimeter. Lesi
baru sering lunak dan sedikit merah muda, sedangkan lesi lama cenderung padat
dan berwarna abu-abu mutiara hingga merah muda. Lesi juga bisa meluas secara
fokal ke substansia nigra (di slide kan ditulis separated in time and space, saya cari di
Robbins gak ada yg nyebut2 soal itu, jadi kalo menurut logika sih mungkin terpisah
berdasarkan waktu itu mungkin lesinya beda antara yang baru sama yang lama, terus
kalau terpisah berdasarkan ruang itu mungkin karena lesinya berbatas tegas.. smoga gak
salah ya temen2 : ).
Secara mikroskopis, plak tadi itu adalah daerah demielinisasi berbatas tegas yang
disertai akson-akson yang masih tersisa, infiltrat limfositik, hilangnya
oligodendrosit, ada makrofag yang penuh lemak (foamy macrophage), dan
astrogliosis.
Ada juga jenis plak lain nih, yang namanya shadow plaque. Plak bayangan ini Kiri: keliatan banget kan tuh yang daerah coklat di substansia alba. Kanan: pewarnaan luxol fast blue
mengandung akson yang terisi oleh selubung myelin tipis yang berwarna samar plak demyelinisasi kecil dan banyak di substansia alba subkorteks.
8
Kelainan Toksisitas: Alkoholisme TRAUMA
Efek toksik terhadap SSP pada alkoholik kronik bisa berupa: efek langsung dari etanol Kecelakaan yang merupakan penyebab trauma tersering merupakan penyebab
atau efek nutrisi sekunder (misal: defisiensi tiamin). Nah kalau efek langsung ke SSP- kematian tersering untuk orang di bawah 45 tahun dan terbanyak keempat di negara
nya itu bikin atrofi korteks serebral dan degenerasi cerebellum (atrofi dan industri.
hilangnya sel-sel granul terutama di bagian anterior superior vermis). Disfungsi Tekanan fisik dapat menyebabkan 4 jenis cedera kepala, yaitu:
serebellum terjadi pada sekitar 1% alkoholik kronik, terkait dengan sindrom klinis ataksia 1. Scalp contusions and lacerations: tidak berpengaruh signifikan ke klinis
trunkus, cara berjalan yang tidak seimbang, dan nistagmus (pergerakan mata involunter). 2. Fraktur tengkorak. Dapat diikuti dengan kebocoran CSF, meningitis, displaced
Terus kalau efek nutrisi sekundernya itu, jadii etanol itu kerjanya menganggu absorpsi bone fragments, dan kelumpuhan saraf cranial.
asam folat, piridoksin, tiamin, asam nikotinat, dan vitamin A. Ada kan tuh si tiamin disebut- 3. Cedera vascular: hematoma epidural, subdural, dan subarachnoid
sebut. Jadi defisiensi tiamin bisa menyebabkan gejala psikosis atau oftalmoplegia 4. Cedera intraserebral/ parenkim otak: kontusio, laserasi, cedera aksonal difus
(paralisis dari otot ekstraokular) yang terjadi tiba-tiba Wernicke ensefalopati. Kelainan Tipe cidera yang timbul beragantung pada:
ini memiliki ciri ada fokus hemoragik/nekrosis di badan mamillary dan dinding ventrikel 3 & 1. Bentuk objek yang menyebabkan trauma: tumpul, tajam, luka karena peluru
4. Jadi awalnya kapilernya berdilatasi infiltrasi makrofag & perkembangan ruang kistik 2. Gaya yang dihasilkan: kepala terfiksasi atau bergerak, arah cedera (coup atau
dengan makrofag yang penuh berisi hemosiderin bentuk kronik ini menandakan kalo countracoup)
udah ada sindrom Korsakoff. Cedera juga dapat dibedakan menjadi cedera terbuka dan tertutup (tergantung
Alkoholisme juga bisa bikin central pontine myelinolysis penyakit neurologis terkesposnya organ dalam kulit)
yang disebabkan oleh kerusakan parah dari selubung myelin sel saraf di batang otak Concussion: gejala klinis berupa perubahan tingkat kesadaran setelah trauma otak
(tepatnya di pons) bikin paralisis akut, disfagia (susah nelen), dan disarthria (susah walaupun TIDAK ADA CEDERA STRUKTURAL PADA OTAK.
bicara), dll.
Sekarang yang akan dibahas lebih banyak adalah trio cedera vascular yaaaa
Pertama-tama mohon dilihat dulu gambar berikut

Gambar di atas menjelaskan tentang perbedaan lokasi hematoma epidural dan subdural.
Sumber: Slide dr. Hartono, Robbins, Robbins, Robbins, dan Robbins : Selain itu, perbedaan lokasi juga menentukan perbedaan darah yang terkumpul (kalo
epidural dari arteri, kalo subdural dari vena). Selanjutnya akan dibahas secara rinci di
[Arini Purwono] bawah ini

9
1. Hematoma epidural
Terjadi laserasi arteri, dan yang paling sering terkena adalah arteri meningeal
media menyebabkan akumulasi darah secara cepat
Biasanya disebabkan oleh trauma temporal (tau kan lobus temporalis di mana? )
Possible lucid interval: 4-8 jam tidak ada gejala. Jadi saat terjadi hematoma
epidural, orangnya akan bisa bangun seperti biasa sampai sekitar 8 jam, lalu dia
akan mengeluh pusing dan tidur untuk istirahatselama-lamanya..
Bila hematoma mencapai 30-50 ml akan terjadi SOL-like symptom: tekanan
intracranial akan meningkat melebihi tekanan vena menghambat peredaran
darah arteri ikutan tehambat terjadi iskemik dan hipoksia otak
Mekanisme pertahanan tubuh terhadap hematoma ini adalah dengan Cushing
Reflex, yaitu gejala bradikardia sebagai respon terhadap peningkatan tekanan
intracranial. Cushing reflex bisa menjadi tanda terminal stage cedera kepala akut
atau herniasi
* Mekanisme Cushing Relfex: MAP (Mean Arterial Pressure) lebih kecil dari tekanan
intracranial hipotalamus meningkatkan respon simpatis jantung terjadi
vasokonstriksi, peningkatan kontraksi, dan peningkatan cardiak output peningkatan
tekanan darah terdeteksi baroreseptor di arteri karotis menstimulasi respon
parasimpatik lewat respon vagal bradikardia. Bradikardia juga bisa terjadi sebagai Gambar 3. Hematoma epidural (tampak perdarahan di atas lapisan duramater)
respon langsung dari respon parasimpatik akibat peningkatan tekanan intracranial.
Pernapasan yang ireguler terjadi akibat herniasi otak yang menekan batang otak. 2. Hematoma Subdural
Selalu berasosiasi dengan fraktur tengkorak, kecuali pada anak Penyebab kematian karena kecelakan yang terbanyak
Penatalaksanaan: operasi segera! Jika tidak akan terjadi herniasi otak yang Biasanya terjadi pada lobus frontal dan oksipital karena benturan benda tumpul
berujung kematian. mengakibatkan OTAK BERUBAH POSISI SECARA TIBA-TIBA.
Di bawah lapisan duramater banyak vena tipis rawan benturan rawan rupture
Darah keluar dan menekan otak
Ada fase akut (penumpukan darah pada permukaan otak tanpa ekstensi ke
sulcus), subakut, dan kronik (perdarahan berulang karena dinding vena yang tipis)
Darah yang keluar bisa berhenti sendiri setelah keluar 25-30 mL (local tamponade)
Dapat disebabkan oleh trauma dan bukan trauma
Bila korbannya selamat, akan terjadi organisasi berupa pembentukan jaringan
granulasi pada membrane luar. Sisanya bisa direabsorpsi tapi menyisakan
hemosiderofag (makrofag dengan heme di dalamnya atau tetap demikian dan
berpotensi untuk terjadi kalsifikasi.
Komplikasi: kejang, hidrosefalus, demensia
Saat terjadi perdarahan subdural reaksi inflamasi Pembentukan
subdural membrane (lapisan tipis jaringan ikat) perdarahan
terabsorpsi sempurna bisa static (meninggalkan bekas cekungan
tanpa komplikasi) atau membesar (kompensasi otak yang cekung buat
Gambar 2. Hematoma Epidural dan Herniasi Otak nambah luas permukaan)

10
- Kesadaran bergantung pada neuron spesifik, khususnya di formation retikularis
batang otak (contoh: orang bisa tiba-tiba pingsan kalo ditonjok secara keras
karena tonjokannya mengakibatkan torsi kilat batang otak dan mengakibatkan
paralisis neuron formatio retikularis).
- Pukulan pada daerah temporal-parietal dapat menyebabkan fraktur tengkorak,
namun tidak selalu menimbulkan concussion

2. Contusion dan Laseration


- Merupakan lesi cedera langsung parenkim otak, bisa berupa transmisi energi
kinetik dan menyebabkan edema pada otak (contusion), atau bendanya masuk
dan merusak jaringan secara langsung (laserasi).
- Makin besar gaya contusion, makin mampu menyebabkan kematian
- Bersifat permanen dan bisa menyebabkan sequel (timbulnya sindrom neurologi
bertahun-tahun setelah cedera otak)
- Akibat cedera aktivasi proses fagositosis
Gambar 4. Hematoma subdural - Lesi pada kontusio berbentuk wedge-shaped (katanya lesi mirip baju?) yang diikuti
dengan edema, perdarahan, dan nekrosis.
3. Hematoma Subarachnoid - Jenis-jenis:
Hanya 1/3 yang disebabkan oleh kecelakan, 2/3-nya disebabkan oleh rupture 1. Trauma tumpul mengenai kepala yang tidak bergerak (lagi diem dipukul stik
aneurysm (terutama Berry Aneurysm 80% dari penyebab nontrauma). Bisa juga baseball): cederanya coup contusion lesi sesuai tempat benturan
disebabkan oleh arteriovenosus malformation (AVM) 2. Kepala yang bergerak membentur benda tidak bergerak (kecelakaan mobil,
Terjadi di antara lapisan duramater dan piamater kepala membentur dashboard keras terus mantul): cedera coup dan
countracoup contusion lesi berada sesuai dan berseberangan dengan
tempat benturan)
3. Kepalanya yang berputar terus terbentur benda tidak bergerak (kecelakaan
mobil muter-muter terus tiba-tiba diem mobilnya, kepala terbentuk abis
muter-muter): bisa terjadi diffuse axonal injury edema aksonal asimetris
cedera pada substansia alba (korpus kalosum, paraventricular, area
hipokampus), axonal spheroid, dan koma

Gambar 5. Hematoma Subarachnoid

CEDERA PARENKIM OTAK/ INTRASEREBRAL


Dibagi menjadi:
1. Concussion
- Merupakan perubahan tingkat kesadaran yang terjadi akibat cedera kepala yang
mengakibatkan perubahan momentum pada kepala (contohnya apabila kepala kita
terantuk benda yang keras), namun tanpa kerusakan struktural otak.
Gambar 6. Jenis contusion bedasarkan tempat lesi dan arah gaya

11
- Luka akibat peluru dapat dibagi 2, yaitu high velocity dan low velocity. TUMOR SISTEM SARAF PUSAT
1. High velocity peluru menembus tengkorak herniasi otak cepat
batang otak tertekan kematian seketika
2. Low velocity peluru bersarang di otak perdarahan dan herniasi (tapi
lebih lambat) peningkatan tekanan intracranial bisa menekan batang
otak bisa dioperasi tapi harus cepat no operasi, die!

Gambar 9. Berbagai tempat terjadinya tumor SSP


Gambar 7. Luka laserasi akibat peluru

Tumor SSP dapat berupa tumor primer (awalnya memang di SSP) atau metastasis dari
- Cedera medulla spinalis
organ lain dengan rasio 50:50.
Medulla spinalis, yang dilindungi tulang vertebrae, sangat rentan terkena
20% kasus kanker pada anak merupakan kanker SSP
trauma akibat cedera skeletal
Tumor SSP primer SANGAT JARANG bermetastasis ke luar organ SSP, sedangkan 25%
Sebagian besar cedera berhubungan dengan pergeseran kolumna vertebralis
persen kasus kanker bermetastasis ke otak
Kalo benturan dari arah depan: terjadi cedera HIPEREKSTENSI terdapat
Lokasi tumor pada SSP menentukan morbiditas dan mortalitas
kontusio posterior dan kalau keras bisa merusak diskus intervertebralis
TUMOR SSP TERSERING: ASTROCYTOMA
Kalo benturan dari arah belakang: terjadi cedera HIPERFLEKSI kontusio
SEMUA astrocytoma bersifat GANAS karena wilayahnya sempit dan susah
anterior dan terjadi fraktur teardrop
diangkat*
Pada ANAK, lokasi tumor SSP tersering (70%) adalah di infratentorial (di fossa
posterior), sedangkan pada DEWASA, lokasi tumor SSP tersering (70%) adalah di
supratentorial.
Klasifikasi kanker menurut WHO diurut mulai dari grade 1-4 dengan grade 4 yang
paling parah. Hal ini berguna untuk menentukan jenis penatalaksanaan dan prognosis,
misalnya grade 1 dan 2 hanya perlu dioperasi dan tidak perlu radioterapi.
Gejala tumor SSP:
1. Terganggunya sistem motorik/ sensorik: Neoplasma yang bersifat infiltrative
akan menghancurkan jaringan otak fungsional dan mengakibatkan deficit
neurologic, bisa berupa sensorik atau motorik, tergantung pada daerah lesi. Fungsi
kognitif tidak jarang juga terganggu.
2. Seizure/ Kejang: Neoplasma yang menyerang daerah fungsional akan
Gambar 8. Cedera Medulla Spinalis menimbulkan aktivitas neuronal tidak sadar atau kejang. Hal yang termasuk

12
kateogri ini adalah kejang motorik, kejang halus pada penglihatan dan olfaktori fibrilar yang jelas dan terkadang disertai akumulasi sedikit cairan ekstrasel
(uncinate fits), dan gangguan kejang yang berasal dari pusat vegetative otak. yang disebut mikrosista.
Meningioma dan glioma berdiferensiasi baik (contoh: astrositoma, oligodendrioma, 2. Astrositoma anaplastik: Secara histologist, astrositoma anaplastik
dan ganglioma) sering berkaitan dengan kejang. dibedakan dengan lesi yang berdiferensiasi baik bedasarkan peningkatan
3. Peningkatan tekanan intracranial: disebabkan oleh selularitas, pleomorfisme nucleus, dan yang paling penting, aktivitas mitotic.
tumor+edema+hidrosefalus. Bisa mengakibatkan muntah dan sakit kepala. 3. Glioblastoma multiforme: Paling ganas. Tampak sebagai lesi ireguler yang
meningkatkan medium kontras, biasanya disertai oleh edema yang cukup
TUMOR SSP PRIMER berat di parenkim otak sekitar dan jarang keluar dari aksis serebrospinalis.
Dibagi 2 kelompok besar, yaitu Glioma dan Non-Glioma Secara mikroskopis, lesi bersifat infiltratif dengan daerah perdarahan,
Klasifikasinya dibagi bedasarkan perkiraan sel asalnya, yaitu: nekrosis, dan perubahan kistik. Kelainan ini dibedakan secara histologist dari
1. GLIOMA astrositoma anaplastik oleh daerah proliferasi mikrovaskular (membentuk
Pada orang dewasa, sel neuroglia sistem saraf pusat berfungsi memperbaiki, glomeruloid) dan nekrosis. Paling sering terjadi di hemisfer otak dan sering
menyokong, dan melindungi sel-sel saraf yang lunak. Glioma terdiri dari jaringan menyebar ke sisi kontralateral melalui korpus kalosum.
penyambung dan sel-sel penyokong. Neuroglia mempunyai kemampuan untuk terus
membelah selama hidup.
Terdapat 3 jenis sel glia, yaitu MIKROGLIA, OLIGODENDROGLIA, DAN
ASTROSIT. Mikroglial tidak dimasukkan ke kategori sel glia sejati karena ia berasal dari
mesoderm. Mikroglia masuk ke SSP lewat pembuluh darah dan berfungsi sebagai fagosit,
membersihkan debris, dan melawan infeksi.
Oligodendroglia merupakan neuroglia sejati dan berasal dari lapisan embrional
ektodermal (sama seperti neuron). Oligodendroglia berperan dalam pembentukan myelin.
Fungsi astrosit masih diteliti, namun bukti-bukti memperlihatkan bahwa sel-sel ini mungkin
berperan dalam menghantarkan impuls dan tranmisi sinaptik dari neuron dan bertindak
sebagai saluran penghubung antara pembuluh darah dan neuron. Selain itu, astrosit adalah
sel dari SSP yang pertama kali berespon terhadap jejas bisa terjadi gliosis (pembelahan
astrosit sebagai respon terhadap jejas) bisa terbentuk jaringan parut.

Glioma dikelompokkan bedasarkan ASAL EMBRIOLOGIS, yaitu:

Astrositoma *ini saya mengambil dari tentir Neurosains jaman dulu yaaa
Merupakan penyebab TERSERING tumor SSP primer. Bentuknya berupa sekelompok Gambar 10. Glioblastoma multiforme
neoplasma heterogen yang berkisar dari lesi berbatas tegas dengan pertumbuhan
lambat hingga neoplasma infiltratif yang sangat ganas. Penampakan histologis (astrositoma difus): astrosit yang berifat neoplastik terlihat sebagai
Astrositoma dapat dibagi menjadi neoplasma astrositik fibriler (infiltratif)/ juluran fibriler*
astrositoma difus, astrositoma pilosistik, dan astrositoma gemistositik. Astrositoma pilositik: Tumbuhnya lambat, batas tegas. Terdapat di cerebrum,
Bedasarkan derajat histologik yang ditetapkan WHO, astrositoma difus dibagi nervus optikus, batang otak, dan cerebellum. Sering terdapat pada anak dan remaja.
menjadi: Penampakan histologis: Penamapakan tumor pada cerebellum berupa area kistik
1. Astrositoma berdiferensiasi baik: lesi biasanya infiltrative berbatas samar yang mengadung astrosit neoplastik dan dikelilingi jaringan fibriler. Ada daerah yang
yang menyebabkan parenkim membesar dan batas antara substansia alba dan padat dan renggang.*
grisea kabur. Secara mikroskopis, terlihat adanya astrosit yang tersebar Astrositoma gemistositik: Astrositoma grade 2 menurut WHO. Tumbuh lambat,
ireguler mengelilingi sel asli seperti neuron. Sel memperlihatkan tonjolan namun bersifat agresif.

13
Penampakan histologis: astrosit yang neoplastk menunjukkan tampakan sitoplasma Oligodendrogliomas (oligodendroglioma, oligodendroglioma anaplastik)
eosinofilik dan nucleus yang eksentrik. Paling sering ditemukan pada masa dewasa dan
biasanya terbentuk di dalam hemisferum serebri.
Tanda (*) merujuk pada gambar di bawah Kelainan sitogenetik yang sering terjadi pada
oligodendroglioma adalah hilang heterozigositas di
lengan panjang keomosom 19 dan lengan pendek
kromosom 1. Mutasi melibatkan gen TP53 relatif
jarang ditemukan, berbeda dengan tumor astrositik
infiltrative. Secara makroskopis, oligodendroglioma
biasanya lunak dan gelatinosa, serta memiliki batas
yang lebih tegas dibandingankan astrositoma
infiltrative. Oligodendroglioma juga dibedakan dengan sel infiltrative dengan
keberadaan nucleus berbentuk bulat seragam, sering dikelilingi oleh halo
jernih perinuklear. Halo terbentuk karena imbisisi (atau inhibisi?) cairan saat fiksasi,
di sel aslinya tidak ada.
A. Fibrillary Ependimomas (ependimoma, ependimoma anaplastk)
astrocytoma. Sebagian besar muncul di dalam salah satu
B. Gemistocytic ventrikel atau di daerah kanalis sentralis di korda
spinalis. Ependimoma intracranial paling sering
astrocytoma. timbul di ventrikel ke-4, tempat tumor ini mungkin
C. Pilocytic menyumbat aliras CSS dan menyebabkan
hidrosefalus serta peningkatan tekanan
astrocytoma. intracranial. Biasanya, lesi berbatas tegas yang
timbul dari dinding ventrikel, kasus lesi intraspinal,
Gambar 11. Penampakan histologis astrositoma
dan sisa kanalis sentralis. Lesi intracranial biasanya
Penampakan radiologis astrositoma: ada tampakan hipodense dan edema otak menonjol ke dalam rongga ventrikel sebagai massa
padat. Karena lokasinya di dalam sistem ventrikel,
sebagian tumor, terutama varian anaplastik yang
aktif bermitosis, dapat menyebar ke ruang
subarachnoid.

2. TUMOR NEURON
Gangliositoma: Merupakan tumor neuroepitel yang terdiri dari sel gneoplastik
ganglion matur ,berdiferensiasi baik, dan tumbuh lambat. Merupakan tumor Grade
1 (menurut WHO). Paling sering terjadi di lobus temporal
Neuroblastoma serebral: Tumor yang sering pada anak. Tumor berupa massa
supratentorial intraparenkim, biasanya terdiri dari kista, kalsifikasi, dan perdarahan
spontan.

3. TUMOR EMBRIONAL (DIFERENSIASI BURUK)


Gambar 12. Hasil CT Scan penderita astrositoma
Medulloblastoma: Merupakan tumor neuroektodermal primitif. Sering muncul
pada fossa posterior. Lebih sering menimpa anak.
14
4. MENINGIOMA: berasal dari meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel jaringan 5. TUMOR SELUBUNG SARAF
penyambung arakhnoid dan dura. Sebagian besar bersifat JINAK dan TIDAK Schawnnoma: Umumnya jinak. Berasal dari pembungkus saraf cranial yang
MENGINFILTRASI, namun agak mdndkan struktur di bawahnya. Sering menyerang berada di dekat serebellum dan batang otak. Paling sering terjadi pada saraf
pasien tua dan wanita. Memiliki banyak pembuluh darah sehingga mampu menyerap cranial ke-8 (vestibule-koklear). Menyebabkan tinnitus dan ketulian.
isotop radioaktif saat pemeriksaan CT Scan. Terletak di sekitar batang otak dan di Neurofibroma: Umumnya jinak. Berasal dari dari jaringan penyokong di saraf itu
dasar temgkorak sehingga sulit untuk dieksisi lengkap. Pertumbuhannya lambat. sendiri. Terjadinya multiple. Dapat terjadi di bagian manapun di tubuh.
Gejalanya antara lain epilepsi idiopatik, hemioaresis, dan afasia.
Penampakan histologis: terdapat psamomma bodies 6. TUMOR ADENOHIPOFISIS
Adenoma pituitrari: Berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil, atau basofil dari
hipofisis anterior. Menimbulkan nyeri kepala, hemianopsia bitemporalis (akibat
penekanan kiasma optikum), dan tanda-tanda gangguan sekresi hormon hipofisis
anterior.
Jenis-jenis:
1. Tumor kromofob: tumor nonsekretoris yang menekan kelenjar hipofisis,
kiasma optikum, dan hipotalamus.
2. Adenoma eosinofilik: lebih kecil dan tumbuh lebih lambat dari timor
kromofob. Hemianopsia bitemporalis jarang dijumpai.
3. Adenoma basofilik: umumnya berukuran kecil. Dihubunhan dengan gejala
Cushing.

TUMOR SSP METASTASIS


Diderita sebanyak 50% pasien tumor SSP di rumah sakit
25% pasien kanker bermetastis ke otak
Sumber metastasis tersering: paru, payudara, dan melanoma
Choriocarcinoma: tumor yang jarang, namun sekalinya ada, suka bermetastasis ke
otak
Karsinoma prostat: tumor yang sering, namun jarang menimbulkan metastasis ke
otak
Tumor ovarium dan Hodgkins disease juga jarang bermetastasis ke otak
Area yang paling sering jadi sasaran adalah daerah putih/ abu-abu (grey/white
matter)
Penampakan macros dan micros berbeda jauh dengan tipikal jaringan otak
Sering tampak sebagai lesi multifocal pada SSP

[Arnesya Ayu Pramadyani]

Gambar 12. Meningioma (makros dan mikros)

15
T-02 KONSEP UMUM PSIKIATRI DAN GANGGUAN JIWA apa hubungannya nih sama kedokteran? Ternyata, ilmu kedokteran itu juga bagian
dari humaniora.
Halo, teman-teman 2009 tercinta! Ketemu lagi dengan saya di modul yang saya yakin akan membuat Kalau menurut pak Donner Clouser, ada lima kualitas pemikiran yang harus
kita semua mencoba mendiagnosis diri sendiri ini, tepatnya dalam tentir Konsep Umum Psikiatri dan dijunjung seorang dokter saat berhubungan dengan pasien, yaitu:
Gangguan Jiwa. Sebelum saya memulai tentir ini, perkenankan saya meminta maaf dulu karena saya 1. Kemampuan berpikir kritis
mungkin agak sedikit kurang mengerti bahasannya dan beberapa hal mungkin akan saya kopi bulat-
Sebagai mahasiswa kedokteran, kita tentunya sadar dong kalau kita senantiasa
bulat dari slide, tapi isi kuliahnya empati banget jadi mudah-mudahan nggak terlalu susah dipahami.
dituntut untuk baca textbook, ngafalin segala macem checklist, dan bla bla bla. Tanpa
Nah, sebelum saya kebanyakan berceloteh seperti tentir saya yang lalu, kita langsung masuk saja ke
bahasannya... kita sadari, hal itu bisa bikin pikiran jadi depresi dan lantas mengurangi kemampuan
berpikir kritis. Tapi seperti yang sudah disebut tadi, ilmu kedokteran termasuk ilmu
Pertama-tama, mari kita menelaah dulu mengenai modul kita kali ini, yaitu Saraf-Jiwa. humaniora yang gak dikejar-kejar waktu. Jadi, pendidikan kedokteran yang bener tuh
Kenapa ya dua benda ini digabungin? Bukannya kita udah pernah dapet modul yang seharusnya nggak tergesa-gesa, supaya ada kesempatan untuk mengembangkan diri
berkaitan dengan saraf ya di tingkat satu dulu (tau kan modul apa? N*ur*s*ins lahh, ada dan menciptakan atmosfir di mana imajinasi dan pikiran kritis bisa berkembang.
yang udah lupa? Hehe)? Terus buat apa dong kita repot-repot belajar lagi, kali ini ditambah Dengan itu, diharapkan seseorang bisa mencoba interpretasi yang berbeda dan
Jiwa pula? melihatnya melalui sudut pandang yang lain.
Ups, ternyata Saraf dan Jiwa itu berkaitan erat loh! Kata dokternya, kalo diibaratin 2. Sudut pandang yang fleksibel
komputer, saraf (neurologi) itu adalah hardwarenya, sedangkan jiwa (psikiatri) adalah Setiap orang dengan profesi yang berbeda punya caranya masing-masing dalam
softwarenya. Hardware nggak bisa kerja tanpa software dan begitu pula sebaliknya. Jadilah melihat dunia, diri mereka sendiri, hubungan mereka dengan dunia, dan peran mereka
mereka saling melengkapi dan hidup bahagia selamanya. di dalamnya. Hal itu bisa menyebabkan menyempitnya perspektif. Fleksibilitas
Apakah hidup bahagia selamanya itu dapat tercapai setiap saat? Oh, ternyata tidak. perspektif dianggap hal yang penting dalam dunia kedokteran, karena seorang dokter
Kita cuma bisa mencapai itu kalau mental kita sehat. Gimana caranya kita tau kalau mental harus mampu melihat dengan mata yang lain.
kita sehat? Yuk, kita cek definisi kesehatan mental ala WHO ini. 3. Non-dogmatisme
Merasa sehat dan bahagia (nggak perlu penjelasan lah ya...) Kalau kita terkurung dalam suatu perspektif tunggal (dogma) hal itu bisa mengarah
Mampu menghadapi tantangan hidup pada kesalahan penilaian. Hal ini bisa diatasi dengan sudut pandang yang fleksibel, tapi
Kalau menurut dokternya, ini maksudnya kita bisa menghadapi segala masalah yang selain itu kita harus menemukan dan membuka diri terhadap hal-hal yang baru.
menimpa diri kita tanpa protes. Jadi kalau dikit-dikit komplain, misalnya kena panas 4. Peka akan nilai-nilai
ngeluh, kena macet ngomel-ngomel di Twitter, artinya nggak sehat mental (ada Ilmu kedokteran itu sarat dengan nilai, mulai dari nilai moral, estetik, pribadi, sosial,
yang merasa tertampar? No offense, saya juga suka gitu kok, hehehe). hukum, ekonomi, hingga politik yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan
Menerima orang lain apa adanya keputusan. Bidang kedokteran seringkali terlibat masalah pelik terkait nilai-nilai
Artinya, kita mampu berempati dan nggak berprasangka ke orang lain. Contoh tersebut. Peran humaniora adalah untuk membuat anggota profesi peka terhadap nilai-
simpel dari dokternya nih, kalau kita suka bakso, nggak berarti orang lain harus suka nilai tersebut.
bakso kan? 5. Empati dan pengenalan diri
Bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain Empati dan pengenalan diri lebih didasarkan kepada interaksi dengan manusia lain,
Kita bisa mengenali potensi diri yang positif dan menilai potensi orang lain. bukan hanya sekadar observasi, pengetahuan, dan ide. Hal ini dapat dilatih dengan
banyak membaca buku. Saat kita membaca buku yang bagus, kita dapat merasakan
Definisi kesehatan mental ala WHO ini seharusnya jadi sasaran akhir dan tertinggi semua seolah diri kita menjadi tokoh dalam cerita, dan kita dapat melihat dunia melalui mata
orang di dunia, karena tujuannya yang sama dengan landasan dasar humaniora, yaitu mereka. Hal ini lambat laun akan melatih empati kita, sehingga kita mempunyai
membantu manusia untuk lebih manusiawi dan beradab. toleransi dan keterbukaan terhadap orang lain.
Sekarang kita masuk ke humaniora sebentar yuk. Humaniora dapat didefinisikan
sebagai kumpulan pembelajaran yang berhubungan dengan buah pikiran dan Untuk mencapai kondisi kesehatan mental yang optimal, kita dapat menggunakan General
hubungan antar manusia. Humaniora punya beberapa cabang, antara lain teologi, Systems Theory sebagai framework. Teori ini diajukan sama pak Ludwig von
filologi, filosofi, sejarah, linguistik, kesusastraan, kesenian, psikologi, dan ilmu sosial. Wah, Bertalanffy, dan dikatakan di sana bahwa alam, semesta, dunia, dan segala hal yang ada
di dalamnya ditentukan oleh sistem.
16
Apa itu sistem? Ternyata, sistem adalah sebuah unit utuh yang terbentuk dari kedokteran dengan konsep bio-psiko-sosial secara eklektik-holistik (ngerti nggak?
elemen-elemen yang lebih kecil tapi BUKAN penjumlahan dari elemen- Sama, saya juga nggak ngerti. Nanti dijelasin di bawah ).
elemennya. Suatu sistem berfungsi secara seutuhnya, mampu mengatur dirinya sendiri, Pendekatan komprehensif ini mencakup siklus kehidupan manusia, otak dan perilaku,
juga dipengaruhi dan mendapat energi dari sistem-sistem lainnya. Contohnya, gangguan ilmu-ilmu psikososial, serta teori-teori pengembangan dan kepribadian (Freud, Jung, Adler,
metabolisme pada suatu sel akan mempengaruhi sel yang masih sehat dalam organ dsb. Lengkapnya di slide yaa).
tersebut, fungsi organ, organ-organ lainnya, orang itu sendiri, keluarganya, dan sistem Di modul Saraf-Jiwa ini kita akan mempelajari sesuatu yang bernama gangguan
tempat kerjanya. mental atau gangguan kejiwaan (inget, nyebutnya GANGGUAN ya, jangan PENYAKIT).
Contoh gangguan-gangguan lain yang lebih besar dan nyata misalnya pertempuran Gangguan mental ini dapat didefinisikan sebagai sindrom perilaku atau psikologis yang
atau perang antar kelompok atau bahkan antar negara, yang bisa menyebabkan aksi brutal secara klinis bermakna, yang berkaitan dengan distress/penderitaan atau
dan pembunuhan, pengungsian besar-besaran, bencana, kelangkaan makanan, kelaparan, disfungsi/hendaya, dan bukan hanya respons wajar akibat kondisi tertentu. Dalam
penyakit, malnutrisi, dan warga masyarakat terpaksa tinggal di kamp pengungsian. menyikapi gangguan mental ini, psikiatri punya dua fungsi, yaitu:
Di dalam suatu negara, perlakuan atau penegakan hukum yang diskriminatif juga Sebagai pendekatan medis dasar yang komprehensif: memahami manusia dari
dapat menimbulkan perasaan tidak aman, hubungan yang tidak sehat antar kelompik, aspek biologis-psikologis dan sosial.
pengelompokkan orang berdasarkan identitas sehingga menjadi terkotak-kotak, dan bisa Sebagai cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada gangguan mental,
berakibat depresi pada individu-individu tertentu. masalah kesehatan mental, dan hubungan antara cabang kedokteran lain
Dalam cakupan yang lebih luas lagi, gangguan bisa terjadi pada sistem ekologi. dengan gangguan jiwa. Contohnya, ada pasien mau transplantasi ginjal, karena
Perusakan ekologi yang disebabkan oleh alam atau manusia, misalnya akibat ulah tangan tegang, dia jadi stres berat, butuh psikiater deh...
tak bertanggungjawab yang menebang hutan secara illegal dan tidak terkontrol akan
menyebabkan banjir dan bencana alam lainnya. Adanya pabrik-pabrik industri juga bisa Psikiatri juga punya dua pendekatan dasar nih. Yang pertama pendekatan eklektik yang
menyebabkan sungai terpolusi limbah bercaun dan berbahaya jika dijadikan sumber air meliputi perkembangan ilmu kedokteran dasar, pengobatan medis klinis, dan
minum. Orang-orang bisa keracunan logam berat, fetus-fetus yang sedang dikandung ibu cabang-cabang humaniora lainnya. Namun yang lebih penting adalah yang kedua,
hamil mengalami pertumbuhan yang abnormal, bayi lahir cacat dan disfungsi mental dan yaitu pendekatan holistik di mana seseorang didekati secara utuh dan
fisik yang berat yang akhirnya akan memberikan beban dan tanggungan yang berat bagi menyeluruh sebagai seorang manusia dari aspek bio-psiko-sosialnya. Jika kita
keluarganya. Dan banyak masalah-masalah lain yang muncul di muka bumi ini yang tidak berpegang teguh pada konsep holistik, maka kita akan merawat pasien bukan sebagai
bisa disebutkan satu per satu, tapi di slide ada contohnya kok. obyek medis semata yang harus disembuhkan disfungsinya, tapi sebagai manusia unik
Memperhatikan General System Theory, terutama pada hubungan antara sistem-sistem secara komprehensif dan holistik (ingat prinsip seorang dokter yang kita pelajarin dulu pas
di dunia, jelaslah bahwa diperlukan hubungan antar manusia yang adekuat, termasuk modul empati? To cure sometimes, to care often, to comfort always).
perilaku manusia terhadap lingkungan dan dampaknya terhadap orang lain. Gimana Keunikan khas dari seseorang adalah unsur intensionalitas yang bisa merubah secara
caranya membina hubungan yang adekuat ini? Tak lain dan tak bukan adaah EMPATI! radikal perjalan hidupnya.
Pada akhirnya, semua yang kita lakukan harus kita kembalikan pada tujuan awal kita.
Empati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti, merasakan, dan meletakkan diri Dalam kasus psikiatri, tujuan utamanya adalah meningkatkan kesehatan mental dan
sendiri dalam posisi orang lain sesuai dengan: kualitas hidup. Prinsip ini tidak hanya berlaku untuk pasien psikiatri saja, melainkan untuk
1. Identitas seluruh pasien secara umum. Karena bukankah theres no health without mental health?
2. Perasaan, cara berpikir, harapan, nilai dan perilaku seseorang. TANPA
mencampurkan dengan nilai-nilai pribadi. Yak, selesai juga tentir ini. Sekali lagi saya minta maaf kalau bahasannya terlalu teoretis, gaya bahasa
saya labil, dan paragraf terakhirnya kayak artikel. Selamat belajar dan semoga kita bisa lulus Saraf-Jiwa
Empati berarti kita tidak bersikap menghakimi, menerima individu apa adanya, dan
satu angkatan!
mengerti nilai-nilai mereka. Dasar empati adalah kasih sayang tanpa pamrih (sampai maut
memisahkan kita, wkwk). Daftar Pustaka
1. Slide kuliah Konsep Umum Psikiatri dan Gangguan Jiwa
2. Slide kuliah Humaniora dan Kedokteran (Empati)
Nah, sekarang kita masuk ke inti dari tentir yang tidak berinti ini, yaitu Psikiatri!
3. Ringkasan Humanities in Medicine yang saya buat waktu modul empati
Sebenarnya apa sih definisinya? Menurut slide kuliah, psikiatri adalah cabang ilmu
kedokteran yang berfokus pada pendekatan komprehensif dalam ilmu [Ayesya Nasta Lestari]
17
T-03 GANGGUAN KESADARAN Norepinefrin, bersifat eksitatorik, dilepaskan secara difus dan didistribusikan oleh
neuron dari lokus seruleus.
Baik, di luar kuliah kejiwaan yang sekiranya terkait dengan dunia yang lebih abstrak, kuliah neuro ini 5-HT/serotonin, bersifat inhibitorik, dilepaskan oleh nukleus raphe ke talamus,
nampaknya salah satu yang cukup dapat dijelaskan dengan teori nyata. Menjadi penting untuk kita korteks, dan korda spinalis.
pelajari, karena kata dosennya, ini adalah bekal kita untuk di klinik. Dopamin, dapat bersifat eksitatorik (pada hipotalamus dan sistem limbik)
maupun inhibitorik (pada nukelus kaudatus dan putamen), terutama dihasilkan
KESADARAN oleh neuron di ganglia basalis dan substansia nigra.
Didefinisikan sebagai sadar (keadaan dapat menangkap dan bereaksi secara adekuat) Asetilkolin, bersifat eksitatorik, terutama dilepaskan dari nukleus basal/
terhadap diri sendiri dan lingkungannya. gigantocellular pada formasi retikular menuju nukleus thalamikus intralaminar.
Derajat kesadaran ini variatif dan dapat dilakukan dari pemeriksaan bedside, dimana
rinciannya adalah: Seperti udah dibilang, tujuan akhirnya adalah korteks serebri, dimana nanti bakal
Kompos mentis / normal waking state, sensorik utuh sepenuhnya, orientasi diterjemahkan sebagai kesadaran oleh seluruh bagian korteks (di sini ga ada bagian spesifik
(waktu, tempat, dan orang) baik, dapat berkomunikasi penuh pengatur kesadaran).
Somnolen / letargi / obtundasi/ mengantuk, sensorik adekuat saat bangun, Tapi, umur stimulus dari ARAS ke korteks hanya akan bertahan beberapa detik, nah di
sadar bila distimulasi normal tapi kembali tertidur bila stimulus dihilangkan sinilah korteks akan memberikan umpan balik positif ke formasi retikular supaya kesadaran
Sopor / stupor, sensorik berkabut (tidak bangun sempurna) ketika terbangun tetap dapat dipertahankan. Kalau udah mulai capek si neuronnya, lama lama dia akan jadi
spontan, tertidur tapi terbangun dengan stimulus lebih kuat (walaupun akan tidur kurang responsif, derajat kesadarannya bakal turun, dan tidurlah dia. Pas tidur,
lagi), dapat bergerak spontan dan mengikuti beberapa perintah sederhana. kemampuan si neuron berangsur angsur kembali dan jadi bangun lagilah dia.
Koma dangkal (semi-koma), tidak ada respons terhadap stimulus verbal, gerakan
primitive / tidak terorganisasi hanya bila distimulus nyeri, refleks kornea dan pupil
utuh, napas adekuat.
Koma dalam / komplit, tidak ada gerakan atau siklus bangun spontan, refleks
negatif, napas terganggu / tidak ada usaha nafas. Intinya, dia tidak sadar total
terhadap diri sendiri dan lingkungannya.

Menurut si dosen, habis koma, masih ada satu lagi yaitu titik alias meninggal, hmm..

Pada dasarnya, sulit untuk ditetapkan batasan tegas antara derajat kesadaran ini, sehingga
bisa saja nanti ada sopor koma, atau somnolen-sopor.
Kalau di buku telur asin, ada perubahan patologis derajat kesadaran lainnya, yaitu
delirium, artinya penurunan kesadaran disertai peningkatan abnormal dari aktivitas
psikomotor (gelisah, kacau, disorientasi, meronta) dan siklus bangun tidur yang terganggu.
Penyebabnya antara lain obat, metabolik, usia tua.
Anatomi Kesadaran ditentukan oleh formasio retikularis (tegmentum di rostral
midpons, midbrain (mesensefalon) dan thalamus) dan hemisfer serebral. Dari formasio
ini pun nanti endingnya naik ke korteks serebri sehingga namanya Ascending Reticular
Activating System (ARAS). Di sini dinilai kuantitas kesadaran. Untuk kualitas
kesadaran/isinya/content nya, diatur di korteks serebri. Gambar 1. Anatomi Pusat-pusat Kesadaran
ARAS, adalah sistem fisiologik, bukan anatomik. Dimulai dari stimulus, baik itu nyeri,
penglihatan, pendengaran, bakal dilanjutin ke tiga jaras utamanya, yaitu ke nukleus Pemeriksaan Kesadaran dapat dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik umum,
thalamikus, sistem limbik, dan nukleus raphe serta lokus seruleus. Dari sini, pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan laboratorium.
komunikasi dilanjutkan dengan penghantaran neurotransmitter, yaitu:

18
Pemeriksaan Umum dilakukan untuk melihat 5H, yaitu Hipoksia, Hipotensi, respirasi, terutama untuk melihat letak lesi dan jenis gangguan. Ada beberapa pola, di
Hipoglikemia, Hipertermia, dan Herniasi, dengan cara menilai gejala vital, kulit, antaranya:
kepala, toraks, jantung, paru, abdomen, dan ekstremitas. Cheyne stokes, terjadi respons abnormal dari pusat napas otak yang sensitif
terhadap CO2, napasnya makin lama makin dalam (hiperpnoe/jika CO2 banyak), lalu
Dari setiap pemeriksaan, untuk mendapatkan kesepahaman internasional, dibuatlah mendangkal, diselingi oleh apnea (CO2 menipis). Dijumpai pada disfungsi hemisfer
penilaian menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS), sebagai interpretasi dari respons bilateral (level diensefalon, daerah sensitive CO2), tapi batang otaknya masih baik,
terhadap rangsang yang ada. (wajib bisa katanya kalau dokter umum) Adapun yang dilihat lalu pada herniasi transtentorial, gangguan metabolik (uremia, kerusakan hati), dan
adalah: gagal jantung. Kalau di slide pun ditambahkan, bahwa ini terjadi pula selama pasien
Membuka mata: tidur karena terjadi mekanisme depresi serebral.
o 4 = spontan Hiperventilasi neurogen sentral, nafas cepat dan dalam, frekuensi hingga 40-50
o 3= bila disuruh secara verbal x/menit dengan PO2 harus melebihi 70-80 mmHg, kalau tidak, akan terjadi
o 2= bila diberi rangsang nyeri hipoksemia. Penyebabnya adalah disfungsi tegmentum, otak tengah, atau pons
o 1= tidak ada reaksi sama sekali bagian atas.
Respons verbal / bicara Apneustik, inspirasinya memanjang diikuti oleh apne pada saat ekspirasi selama 1-
o 5= susunan kalimat baik, orientasinya baik 1,5 menit pada saat inspirasi maksimal. Kelainan biasanya pada pons bagian bawah.
o 4= kacau / confused, susunan masih kalimat, tapi ada disorientasi, Pernafasan klaster, respirasi yang berkelompok (membentuk klaster) tapi abnormal
o 3= tidak tepat, bisa mengucapkan kata (bukan kalimat), dan tidak tepat. diikuti oleh apnoe, terjadi akibat kerusakan pons bagian bawah.
o 2= cuma mengerang dan tidak jadi kata bahkan Ataksik (ireguler), sama sekali tidak teratur, baik kedalaman maupun irama,
o 1= tidak ada respons sama sekali ditemukan gasping / cessation. Kerusakannya ada di pons bagian bawah dan pusat
Respons motorik / gerakan, pastikan ga di tempat yang lumpuh pernapasan di medulla oblongata.
o 6= bisa menuruti perintah Lainnya, yaitu:
o 5= bila diberi nyeri, bisa lokalisasi nyeri o OSA (Obstructive Sleep Apnea), terutama pada orang orang yang saluran
o 4= diberi nyeri juga, bisa menghindar napas atasnya sempit, biasanya siang hari dia mengantuk karena kualitas
o 3= bisa fleksi (dekortikasi, korteks udah rusak) tidurnya jelek kalau malam dan pas tidur mengorok luar biasa (udah katam lah
o 2= bisa ekstensi (deserebrasi, batang otak mulai rusak) ya pas respi). Biasanya terjadi pada laki laki (peningkatan rasio panjang
o 1= tidak ada reaksi (dengan catatan nyerinya sudah cukup adekuat) saluran disbanding diameternya), usia pertengahan (tonus otot menurun), dan
pasien obese (deposisi lemak di leher).
Total nilainya 4+5+6 = 15 maksimal, dan paling rendah itu 1+1+ 1= 3. Just to let you o Ondines curse, kegagalan pernapasan secara otomatis. Terjadi lesi pada area
know, kalau ada penurunan kesadaran, biasanya respons yang menumpul itu mulai dari kemosensorik di ventrolateral medulla atau lesi bilateral pada jalur desendens
mata, verbal, dan baru motorik. yang mengatur pernapasan otomatis di kolumna lateralis medulla spinalis.
Gambar bisalah ya dilihat di slide, yang jelas namanya aja skala koma, jadi penting Biasanya terjadi pada anak anak dengan kelainan kongenital penyakit
untuk melihat derajat kesadarannya seperti apa, misal koma itu bila jumlah nilainya = 3, Hirschprung, neuroblastoma, feokromositoma, dan mutasi gen PHOX2B.
kalau kata dosennya lagi, 13-15 itu bisa saja ada gangguan kesadaran ringan (padahal 15
normal ya), 9-12 sedang, 3-9 berat. Di samping pola napasnya, terdapat pula beberapa tingkah laku terkait respirasi yang
Bila dari tadi disebut terus bila diberi rangsang nyeri, nyeri tersebut diberikan pada diatur di dekat nukleus ambiguous di ventrolateral medulla, di antaranya:
daerah supraorbita, pangkal kuku pakai pensil, sternum (tapi hati hati pada pasien sesak / Menguap/Yawning, adanya inspirasi dalam terkait pembukaan rahang yang lebar
kelainan jantung, nanti kalau kenapa kenapa malah disalah - salahin), dan di depan dan peregangan otot, biasanya terlihat pada kejang parsial kompleks akibat
telinga, tepatnya di temporomandibular joint. gangguan pada lobus temporomedialis.
Tersedak/Hiccups, terjadi gangguan pada nervus vagus akibat kelainan pada
Pemeriksaan Neurologis wajib dilakukan pada siapapun yang kesadarannya menurun, abdomen/subdiafragma/subfrenikus, misalnya kanker pankreas, induksi
dengan harapan kita bisa lihat apa penyebab komanya. Yang bisa dinilai terutama adalah dexamethasone, atau lesi pada tegmentum medula.

19
Muntah, refleks yang dikoordinasikan bukan hanya dari respirasi (tahan nafas, maka Lasegue positif, biasanya akibat rangsang selaput otak, iritasi pleksus
retching), somatomotor (kontraksi otot abdominal), dan gastrointestinal. Pusat lumbosakral.
pengaturannya di tegmentum (ini mulu ya) ventrolateral medula dekat nukleus Tanda Kernig
ambiguus. Dilakukan fleksi paha pada persendian panggul hingga sudut 900. Lalu, tungkai
bawah diekstensikan pada persendian lutut. Normalnya, tungkai bawah dan atas bisa
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan antara lain: buat sudut sampai 1350. Kurang dari itu, namanya Kernig positif, terjadi akibat iritasi
Pupil Mata, dilihat ukurannya, apakah normal, midriasis (pupil melebar, biasanya meningeal, dan kalau unilateral karena iritasi HNP (Herniasi nukleus pulposus
efek simpatik), atau miosis (pupil mengecil, biasanya parasimpatik). lumbalis).
Kalau sama tapi pupilnya reaktif, biasanya toksik/metabolik. Perlu diketahui, Tanda Brudzinki 1 (neck sign)
selama pupil masih reaktif, berarti mesensefalonnya masih oke, kerusakannya Waktu tes kaku kuduk, liat juga apakah ada fleksi kedua tungkai, kalau ada Brudzinki
biasanya diensefalon/korteks. 1 positif. Penting untuk dilihat, tungkainya lumpuh apa ga. Kalau iya kan lain soal.
Kalau beda, mungkin Sindrom Horner/oklusi/diseksi karotis. Kalau beda dan fix Tanda Brudzinki 2 (contralateral leg sign)
terdilatasi, kayanya nervus 3 nya rusak. Bisa juga dicurigai ada herniasi kalau lebih Pasien berbaring satu tungkai difleksikan pada persendian panggul,satunya lurus.
besarnya pupil terkait dengan kelumpuhan otot ekstraokular karena kerusakan Kalau satunya ikutan naik, brudzinki 2 positif.
nervus 3 ipsilateral. Kalau sama tapi bilateral abnormal, pinpoint misalnya, berarti
ada lesi di pons. Kalau ukuran dilatasinya 7-10 mm, berarti ada post
anoxia/hipotermia atau kerusakan medulla subtotal atau tectal. Kalau ukuran 4-6 mm
dan terfiksasi di tengah, berarti lesi otak tengahnya lebih ekstensif.
Gerakan bola mata (ada dolls eye atau tidak),
Funduskopi
Motorik (ada deserebrasi / dekortikasi, mioklonik, dll)

Pemeriksaan neurologis lain yang tidak kalah penting adalah Pemeriksaan Rangsang
Meningeal, antara lain:
Kaku Kuduk (nuchal / neck rigidity / stiffness)
Paling sering dilakukan. Pasien tidur terlentang tanpa bantal, posisi tungkai rileks.
Lalu, sisipkan tangan kiri pemeriksa di belakang kepala pasien dan tangan kanannya
di manubrium sternum. Lakukan antefleksi hingga mencapai dada (NUNDUK!
KOMA DAN HERNIASI
mandibula ketemu sternum dek (lho?)). Pada saat fleksi, maka si korda spinalis dan
Koma seperti tadi sudah diungkapkan, adalah sebuah keadaan tanpa respon meskipun
sarafnya akan meregang dan memanjang, sebaliknya bila ekstensi. Sembari fleksi
dengan stimulus kuat. Penyebab utamanya ada banyak, tapi kalau dari dosennya utamanya
dilakukan, coba cek ada tahanan/nyeri atau tidak.
adalah SIMETD, yaitu Stroke, Infection, Metabolic (misal anoksia), Epilepsy, Trauma,
Kaku kuduk terjadi akibat adanya rangsang pada selaput otak (meningitis
Drugs. Secara umum, etoiologinya antara lain:
karena infeksi bakteri, viral, perdarahan subarachnoid, atau karsinoma) atau miositis
Proses difus dan multifokal, penyebabnya metabolik hipo/hiperglikemia,
otot kuduk, abses retrofaringeal, dan arthritis servikal. Kalau penyebabnya rangsang
kerusakan hati / ginjal, toksin (obat, alcohol), infeksi.
meninges, tahanan didapatkan bila kepala antefleksi, tapi kalau rotasi biasanya
Lesi supratentorial, bisa perdarahan (ekstra/epidural, subdural, intraserebral),
mudah, beda dengan etiologi lainnya yang juga biasanya ditemui rasa sakit.
infark (emboli, trombotik), dan tumor (primer, sekunder, abses)
Tanda Lasegue
Lesi infratentorial, bisa perdarahan (serebelum, pons), infark batang otak,
Pasien berbaring dengan kedua tungkai ekstensi. Satu tungkai diangkat lurus,
tumor/abses serebelum.
difleksikan pada persendian panggulnya dan satunya tetap lurus. Normalnya,fleksi
dapat dilakukan hingga 700 sebelum adanya rasa sakit atau tahanan. Kurang dari itu,

20
Untuk diagnostik, dapat dilakukan tes laboratorium, di antaranya gas darah, elektrolit atau Herniasi Unkus (transtentorial), muncul secara cepat pada hematoma akibat
bisa juga pemeriksaan radiologis seperti CT atau MRI untuk memastikan adanya lesi trauma. Lokasinya di lateral fossa medialis atau lobus temporal yang menekan unkus
structural. medial dan girus hipokampus (herniasi uncal) melewati tentorium (herniasi tentorial),
DD Koma, astaga banyak banget ya, bingung juga nih gimana ngerangkumnya, hmm, sehingga mengenai nervus 3 dan juga otak tengah. Sebagai akibatnya, terjadi
di antaranya: dilatasi pupil unilateral. Gangguan kesadaran juga dapat terjadi tapi ga bisa jadi
Stroke, onsetnya akut, kalau periksa imaging ada infark / haemorrhage. penentu diagnosis.
Anoxia, mioklonik / kejang, berhubungan dengan riwayat payah jantung Herniasi trans foraminal, herniasi pada konten intrakranial (serebelum dan
Intoksikasi, hilangnya refleks batang otak setelah konsumsi zat khusus medulla) ke arah kaudal (foramen magnum). Terjadi sebagai akibat dari perluasan
Trauma kepala, adanya fluktuasi status mental dengan edema serebral, periksa lesi supratentorial atau infratentorial. Tandanya adalah quadriplegia dan apnea
imaging bisa ketemu kontusio, edema, dan haemorrhage. sebagai akibat dari kompresi traktus retikulospinalis yang menghentikan pernapasan
Gangguan metabolik, lebih sering bikin ensefalopati, bukan koma, pemeriksaan otomatis.
lab pasti bakal ada abnormalitas.
Status vegetatif, umumnya pada jejas otak yang berat, orang masih dapat hidup, Tanda tanda umum yang ditemukan pada herniasi / peningkatan tekanan intrakranial
masih ada respons seadanya untuk stimulus, tapi sama sekali tidak ada aktivitas adalah kelainan pupil, kelainan gerakan mata (dinilai dengan cold caloric (apa nih?), dan
mental berarti terhadap dunia luar dirinya. kelumpuhan nervus 3 dan 6), papilledema pada funduskopi, dan kelainan pola pernapasan.
Locked in Syndrome adalah keadaan status vegetatif persisten tapi di sini masih
ada gerakan vertikal bola mata, tapi ga bisa ke arah lain. Pasien juga dalam hal ini Sip, semoga membantu ya. Kalau ada yg salah tafsir atau salah denger pas penjelasan
tidak bisa bicara ataupun merespons, apalagi bergerak, sehingga disebut juga kuliah bisa dibilang lwat milis.
akinektik / mutisme. Pada MRI atau CT, ditemukan infark batang otak.
Pseudokoma akibat gangguan psikologis, bisa jadi dia ga sadar kalau koma atau Referensi
bahkan sengaja (konversi mungkin ya?). Secara umum, EEG nya normal. 1. Lumbantobing SM. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta: FKUI;
2011. Hal. 7-20.
Yang harus dilakukan pada pasien ini adalah dengan cepat tentukan penyebabnya apakah 2. Slide Kuliah dari dr. Ali Rasyid
struktural atau metabolik, sehingga bisa dicari mau apa pengobatannya. Caranya sih 3. Citow JS, Macdonald RL, Refai D. Comprehensive Neurosurgery Board Review. 2nd
pemeriksaan fisik yang tadi, yaitu derajat kesadaran, pernpasan, ukuran dan reaktivitas edition. New York: Thieme Medical Publishers; 2010.p.35-6.
pupil, gerakan mata, dan respons okulovestibular. Kalau ternyata emang ga sadar, segera 4. Referensi LTM saya (kalau dikopi semua buang2 duit fotokopian nanti)
lakukan ABC. Tapi, khusus neurologi, ABCnya beda ternyata, yaitu Neck (jangan sampai
ada fraktur servikal), Airway, Breathing, Circulation, Diabetes/drug, Epilepsy, Fever, GCS, [Lutfie]
Herniasi, Investigasi.

Herniasi, penyebab utamanya adalah adanya massa, baik itu kontusio, hematoma, abses,
neoplasma, atau edema, yang meningkatkan tekanan intracranial sehingga terjadi
kompresi jaringan normal, terutama diensefalon dan batang otak. Sebagai akibatnya,
terjadi gangguan kesadaran dan fungsi pernapasan, tekanan darah, dan suhu. Dapat pula
terjadi infark bila arteri serebral ditekan.

Jenis jenisnya antara lain:


Herniasi Transfasial, terjadi pada girus singulata (di bawah falx cerebri), dapat
menekan arteri, infark dinding medial hemisfer di sebelah dorsal korpus kalosum.
Gejala yang terlihat adalah kelumpuham UMN pada kaki.

21
T-05 TENTIR STRES DAN MEKANISME ADAPTASI c. Pilihan terakhir yang dapat Dahlia lakukan adalah try and learn to live with it. Bambang
mau tunangan sama tetangganya? Yaudah, kayak liriknya Adelle aja, Nevermind
Finally seorang beta canina memiliki intro untuk tentirnya \(-\)\(-)/(/-)/. Jadi sepanjang penjelasan Bambang, Ill find someone like you, I wish nothing but the best for you. Jadi ga perlu
kuliah, analogi yang terpikirkan oleh gue untuk mengerjakan tentir ini semua berkaitan dengan F1. sampe pindah kelompok diskusi atau minta reschedule KKD sama kelompok lain,
Sayangnya, baru sadar, 2009 yang nonton F1 dikit ntar malah pada ga kenal analoginya -___- jadi Bambang mesra-mesraan di kantin prima? Dahlia dan kawan-kawannya makan siang
yaudah Im gonna try to explain this shi- I mean stuff, with the best way I know how. Galau.
bareng di meja sebelahnya setelah sebelumnya menyapa pasangan tersebut dengan
senyuman paling tulus dari lubuk hati Dahlia yang paling dalam.
Jadi, sebenernya apa itu defense mechanism? Secara definisi, defense mechanism
merupakan suatu operasi spesifik yang terjadi di luar kesadaran seseorang dan digunakan
Mungkin cukup sekian dulu cerita Dahlia, Bambang, Delima, dan Maba FKG. Sekarang mari
oleh ego untuk melindungi dari sesuatu yang dianggap bahaya, diasosiasikan dengan
kita bahas defense mechanism yang mungkin dilakukan. Defense mechanism ada yang
conscious awareness atau unconscious wishes. Atau versi simplenya: mekanisme yang
mature dan defense mechanism that potentially pathogenic.
digunakan seseorang untuk berdialog dengan masalah yang dia hadapi. Mengapa
Bisa dilihat sendiri di slide 11, defense mechanism that potentially pathogenic ada
dibutuhkan defense mechanism? Karena sebagai manusia tentunya kita punya kebutuhan.
banyak. Selama kuliah, dosennya gak menjelaskan semuanya, cuma beberapa poin aja.
Meski demikian, sebagai manusia kita juga memiliki limitasi sehingga sering terjadi konflik
Tapi di tentir ini dengan berbekal search di ebook yang dimiliki sebisa mungkin dan ilmu
antara kebutuhan dan limitasi tersebut. Disanalah peran defense mechanism. Terkadang,
sotoy Harlyjoy Bersaudara (baca: diskusi dengan kakak gue), maka gue mencoba
saat defense mechanism yang digunakan tidak tepat pemilihannya, bisa terjadi waham atau
menjelaskan defense mechanism yang ada di slide. (sebenernya masih banyak lagi contoh
halusinasi atau imajinasi seseorang karena dia ga suka dengan situasi yang ada dan dengan
defense mechanism seperti displacement, dissociation, rationalization, dll yang bisa dibaca
imajinasi nampaknya semua lebih bahagia.
di berbagai referensi seperti yang disebut di dafpus tentir ini, tapi kurang tau juga ya itu
Sebenarnya, ketika seseorang dihadapkan terhadap masalah, tipikalnya ada tiga
potentially pathogenic apa enggak)
langkah yang bisa diambil, yakni menghindar, berubah, atau try and learn to live with it.
Maksudnya? Mari kita ambil contoh kasus seorang remaja perempuan. Sebut saja Dahlia.
Denial
Dahlia ini pacaran sama Bambang, dimana Bambang itu temen satu kelompok diskusi, satu
Denial merupakan defense mechanism yang paling sering dilakukan seseorang. Bahasa
kelompok KKD, satu badan kelengkapan, satu departemen di senat, satu divisi di liga
indonesianya: menyangkal. Misalnya pada kasus Dahlia-Bambang, kalo Dahlia denial, pasti
medika dan baksos. Tiba-tiba, Bambang dan Dahlia putus karena rupanya Bambang sudah
dia pas pertama cerita sama temen-temennya nyangkal Ga mungkin! Ga mungkin
dijodohkan dengan tetangga sebelah rumah di kampung halamannya yang sekarang jadi
Bambang ninggalin gue buat cewek lain!
maba di FKG. Nah loh, ga baik-baik nih putusnya. Masalah dong ya? Jadi tindakan yang bisa
dilakukan dahlia apa?
Projection
a. Pilihan pertama, Dahlia bisa menghindari Bambang. Misalnya Bambang BBM diread
Secara definisi, projection merupakan failure is blamed at others or situations atau
doang aja, di ruang kuliah duduknya gak sebelahan lagi Bambang lagi jalan dari parasit
Attribution of conflicted thoughts or feelings to another or to a group of people. Jadi
ke senat lewat RSCM si Dahlia muter lewat lobi depan, yah that kind of stuff lah
emosi-emosi negatif yang dirasakan seseorang itu ditekan dan diproyeksikan orang.
b. Pilihan kedua, segitu keselnya sama Bambang, Dahlia bahkan udah gamau lagi
Maksudnya? Misalnya aja Dahlia selama dulu pacaran sama Bambang sempet selingkuh,
ketemuan sama Bambang samasekali. Jadi Dahlia memutuskan untuk melakukan
dan karena begitu takutnya Dahlia ketauan, si Dahlia malah jadi nuduh Bambang yang
perubahan. Keluar dari badan kelengkapannya, berhenti dari senat, minta pindah divisi
selingkuh
di kepanitiaan dll. Jeleknya dari pilihan berubah ini adalah (sebenernya semua pilihan
juga bisa bakal begini sih) perubahan yang dilakukan pastinya menimbulkan
Reaction Formation
konsekuensi. Baik itu konsekuensi yang baik (dahlia ga perlu lagi berurusan sama
Transformation of an unwanted thought or feeling into its opposite. Biasanya reaction
bambang), atau buruk (gataunya di divisi ligmed yang Dahlia minta pindah ada si
formation ini terjadi karena adanya suatu hal yang traumatis secara kejiwaan bukan trauma
Delima, musuh bebuyutannya Dahlia). Saat konsekuensi yang terjadi dianggap baik
as in luka ya. Reaction formation ini misalnya pada seorang ibu yang overprotektif terhadap
dan works well with Dahlia, maka berarti perubahannya itu adalah adaptasi yang
anaknya. Setelah ditelusuri, ternyata dulu si ibu ini pengen banget ngaborsi anak ini, bisa
dilakukan Dahlia. Tapi kalo ternyata Dahlia sama Delima malah jadi berantem dan bikin
dibilang dia benci sama anak ini. Tapi dia takut untuk membenci anaknya ini, akhirnya
pecah angkatan? Nah loh ya berarti stressor baru jengjeng.
untuk bisa overpowering kebencian terhadap bayi yang hampir diaborsi ini, si ibu jadi
sayang banget-bangetan hingga akhirnya overprotektif.
22
Undoing Repression
Ritualistic action that has symbolic meanings to undo or negate or forget an idea or Feelings & impulse of pain that can not be accepted are pushed out of mind. Jadi saat ada
thought or impulses (the individual doesnt aware of it). Langsung contohnya aja ya, kalo suatu konflik yang dianggap ngeselin, orang yang melakukan represi akan menganggap
penjelasan dari dosennya, mekanisme ini sering terjadi pada penderita Obsessive bahwa hal itu ga ada. Misalnya segitu keselnya sama sumatif, jadi direpresi: Sumatif ga
Compulsive Disorder. Jadi saat dia memiliki pikiran kotor (Jangan mikir aneh-aneh!! ada! Trus jadi ga belajar jeng jeng.
Pikiran kotor disini misalnya adalah saat orang tuanya lagi super nyebelin, dia berpikiran
untuk membunuh orang tuanya), maka dia butuh membersihkan dirinya sendiri, makanya Blocking
dia cuci tangan sehingga pikiran kotornya ter-undo. One of the function of emotion is stopped or blocked Jadi ya selalu hepi karena emosi
keselnya diblok.
Isolation
Sebenernya, berdasarkan referensi, Isolation digolongkannya ke dalam Common defense Nah itu tadi adalah defense mechanism that potentially pathologic. Ada juga defense
mechanism yang Healthier dengan pengertian Divorcing a feeling from its unpleasant idea mechanism yang mature. Yang sebenarnya dengan latihan, orang-orang diharapkan bisa
atau Separates memory (of a traumatic exp.) from the emotional experience. Intinya mengambil mekanisme yang mature.
perasaan yang kita ga suka diisolasi sehingga kita ga perlu merasakannya. Isolasi ini adalah
lawan dari intimasi. Perasaan ga enak yang dirasakan seseorang masih dibiarkan mencapai Apa aja mature defense mechanisms?
consciousness seseorang, tapi dia ga membiarkan emosi yang biasanya menyertai perasaan
itu keluar. Contohnya ya, seorang dokter yang berhadapan dengan darah dan muntah yang Supresi
sebenernya dia ga suka, harus stay cool dan jaim di depan pasiennya. Berbeda dengan represi yang menganggap hilang masalah yang dihadapinya, supresi ini dia
menghilangkan pemikiran-pemikiran yang ga bagus. Misalnya pada kasus sebel sumatif,
Splitting orang represi akan langsung menghilangkan sumatif dari pikiran. Orang supresi dia tau dia
Experiencing of others as being all good or all bad, i.e., idealization or devaluation. Harus sebel sumatif karena suka procrastinate. Dia tau bahwa procrastinate itu ga baik maka dia
dibedakan dengan represi dan regresi. Kalo splitting, contohnya aja ya, seseorang ditampar, berusaha menghilangkan niat prokrastinasi belajar sumatif tersebut.
abis itu dikasih coklat, maka dia akan mengingat cuma bagian yang enaknya aja yakni
dikasih coklat. Kalo regresi, misalnya waktu kecil dia amatlah senang, pas gede orang Altruism
tuanya meninggal dan dia dirawat sama ibu tiri yang menyiksa dia, maka dia akan regresi Kalo masih inget tes potensi akademis pas SMA, altruis adalah lawan egois. Jadi orang yang
dan cuma ingat masa lalunya dia yang senang. Bedain sama splitting dimana kejadian altruis saat dihadapkan dengan masalah maka akan mengesampingkan kepentingan diri
seneng dan ngeselin terjadi bersama-sama tapi dia milih untuk cuma inget yang seneng. sendiri dan mementingkan orang lain dulu

Projective Identification Sublimasi


Mekanisme ini pertama kali dijelaskan oleh Melanie Klein, sebagai mekanisme yang Pada sublimasi, perasaan dan pemikiran yang kurang baik disalurkan menjadi yang baik.
digunakan pasien untuk dapat menangani emosi menyeramkan yang intolerable. Pasien Contoh dari sublimasi adalah orang yang super kompetitif atau memiliki sifat permusuhan
akan mencoba menjustifikasi kasus yang ada ke terapis dan mengidentifikasi dengan akan menjadi pemburu, penjagal, atau pemain bola.
kemampuan psikatris untuk dapat menoleransi dan menangani perasaannya.
Humor
Introjection The ability to playfully poke fun at yourself and the situation you are in an invaluable
By definition: Internalization of the object (other person) to establish closeness & constant part of mental health. Misalnya aja nih ya, pada kasus yang ada di kuliah (Shinta, 23
presence of it. Sebenernya bingung juga baca definisinya, tapi kalo dari ngesearch tahun, ditinggal tunangan lalu mengalami symptom bahkan lama-kelamaan merasa dia
internet, contoh introjeksi itu adalah anak yang meniru nilai-nilai yang dipegang orang menjadi buta), di saat baru ditinggal pacarnya, daripada ngepost status di Facebook marah-
tuanya, atau meniru artis yang dia suka marah atau galau atau sedih dan sebagainya, dengan humor, Shinta bisa aja ngepost
pantun Kipas-kipas, Cari angin. Pacar lepas? Cari yang lain di statusnya.

23
Demikianlah penjelasan mengenai defense mechanism. Mungkin sekarang mau bahas kasus T- 06 KLASIFIKASI KELAINAN MENTAL DAN EVALUASI MULTIAKSIAL
yang di kuliah sedikit ya. Jadi baik shinta maupun adi, dimana shinta dikhianati oleh
tunangannya dan adi stress karena bangkrut waktu krismon sama-sama mengalami gejala Opening words. Ok, jadi ini tentir tentang klasifikasi kelainan mental dan evaluasi multi aksial. Sori
penyakit yang ketika diperiksa oleh dokter, tidak ada kelainan pada anatomi dan kalau ga bisa mencantumkan semua klasifikasi karena bakal makan banyak sekali (sangat)
fisiologinya. menghabiskan kertas. Jadi baca slide aja yah buat subklas lengkap dari klasifikasinya (misal F81, F82,
dsb2nya).

Bagaimana penjelasannya?
Gangguan Mental
Biasanya, setiap symptom pasti ada patologinya, sesuatu yang ga beres, baik secara
Pertama-tama kita harus mengerti definisi dari Gangguan Mental/Jiwa. Kelainan jiwa
anatomi maupun fisiologis.
adalah sindrom psikologis atau perilaku yang signifikan secara klinis dan berhubungan
Meski demikian, seringkali orang menggunakan suatu kata yang sesuai dengan gejala
dengan distress atau disabiltas, tidak haya terbatas pada respon orang tersebut terhadap
penyakit untuk menjelaskan kondisi perasaannya. Misalnya: saya mual melihat mukamu.
kejadian tertentu atau hubungannya dengan orang lain atau masyarakat.
Ternyata, penggunaan gejala penyakit sebagai cara komunikasi dengan orang lain
Normalitas adalah konsep yang sangat berpengaruh terhadap nilai dan budaya
mengenai perasaan tidak hanya dalam bentuk perkataan. Maksudnya? Si orang yang
manusia sehingga berbeda-beda. Sesuatu yang normal di satu daerah belum tentu normal
mual tersebut berarti kan merasa ga nyaman, saat dia muntah atau mengeluh mual,
di daerah lain, sehingga membutuhkan tenggang rasa untuk bisa saling mengerti
maka orang-orang akan mendekati dia dan membantu membuat dia merasa nyaman. Jadi
perbedaan tersebut.
gejala tersebut adalah cara dia berkomunikasi dengan orang lain gitu
Karena itu, kita sebagai dokter tidak bisa melihat pasien hanya dari keluhan fisik
Nah, gangguan mental ini dibagi dalam 10 blok, yaitu F0-F9. Selain F0-F9, ada juga
semata. Pahami lagi kondisi pasien sebenarnya. Juga jangan sembrono menegakkan
subklasnya, yaitu F61 misalnya.
diagnosis, misalnya dia lagi down karena bangkrut, trus tiba-tiba sakit dan pas ke dokter
Blok F0-F5 disusun berdasarkan hirarki.
didiagnosis sakit jantung. Padahal ternyata emang lagi capek atau kenapa aja, tapi karena
Gangguan yang tingkatnya lebih tinggi punya sifat lebih banyak (misalnya F0 > F5).
keburu didiagnosis sakit jantung keburu down. Makanya kita harus hati-hati.
Kita tidak bisa mendiagnosis seseorang mengalami gangguan jiwa di bawah kelas
Yak mungkin sekian aja tentir kali ini, maaf kalo contoh kasusnya kepanjangan dan
F0-F5 apabila belum semua kemungkinan gangguan dari F0-F5 dieliminasi.
terlalu lebay. Tolong kalo ada yang salah dikoreksi ya karena jujur ini ga segitu pahamnya.
Blok F6 adalah gangguan kepribadian di mana F60 adalah kelainan kepribadian
Sebelum pamit, gue mau memberikan pantun bagi semua wanita-wanita kering di luar
spesifik dan F61 adalah kelainan kepribadian campuran.
sana
Blok F7, F8, dan F9, adalah gangguan jiwa yang biasanya onsetnya sedari kecil
Makan sate bareng bang ipul
(baik bayi ataupun anak2). Beberapa gangguan dapat menetap pada usia dewasa
Sambil membeli bunga mawar
dan tetap pada klasifikasinya yang sejak kecil (misal F8).
You are beautiful
Thats just the way you are
Yak, begitulah dasar mengapa ada pengklasifikasian ini. Sekarang kita bahas perblok,
tentang apa sih blok Fx ini? (nanti ada tentir lain yang lebih jelas sih ttg ini, jadi sekilas aja)
Daftar Pustaka
F0 Gangguan jiwa yang disebabkan oleh perubahan fisiologis otak yang
(Definisi Defense Mechanism)
simtomatik. Biasa juga disebut gangguan organik.
Kay J, Tasman A. Essentials of Physchiatry. 2006. USA: John Wiley & Sons. p.210
F1 Gangguan jiwa yang diakibatkan oleh penggunaan zat2 psikoaktif (obat-obat
(Definisi Common Defense Mechanism)
terlarang, (dan alkohol))
ibid. p.847.
F2 Schizophrenia, gangguan delusi, dan gangguan psikotik lain. Selain
(Outline Tentir)
schizotipal, gangguan di blok ini memiliki gejala psikotik yaitu berhalusinasi, delusi,
Heriani, Elivra SD. Defense Mechanisms. 2011. Fakultas Kedokteran Universitas
dan gangguan perilaku yang terlihat dengan insight yang kurang terhadap
Indonesia.
psikopatologinya. Maksudnya biasanya pasiennya ga sadar dan ga terganggu dengan
penyakitnya alias beneran sakit jiwa.
[Beta Canina Harlyjoy]
F3 Gangguan mood/affect. Gangguan ini biasanya terbagi diantara elasi atau
depresi dan pergantian mood ini ditemani gangguan pada aktifitasnya (kalau depresi

24
lemes kalau elasi rajin/aktif). Gangguan ini biasanya berulang dan kejadiannya EVALUASI MULTIAKSIAL
biasanya dihubungkan dengan kejadian atau situasi yang memicu stres. Sistem multiaksial adalah pemeriksaan meliputi beberapa axis yang memiliki domain
F4 Gangguan neurotik, berhubungan dengan stress, dan somatoform. Gangguan informasi berbeda yang dapat membantu klinisi dalam merencanakan penatalaksanaan dan
F4 ini biasanya memiliki kesamaan di mana pasien tidak memiliki penyakit/etiologi menduga hasil akhir pengobatan.
fisik yang dapat diidentifikasi secara klinis, dan tidak juga memiliki gejala psikotik Mengapa dilakukan? Tujuan utama dari evaluasi ini adalah agar dokter dapat
ataupun gangguan mood sebagai ciri utamanya. Pada blok F4, penyakit dapat mengerti pasien secara komprehensif (semua aspek kehidupan pasien termasuk
berupa campuran dari gejala-gejala (paling sering depresi dan kecemasan). Sebagian kualitas hidup dan melihat pasien sebagai seorang individual yang unik) dan agar terapi
besar diasosiasikan dengan penyebab psikologis. juga dilakukan secara komprehensif.
F5 Sindrom perilaku yang biasa diasosiasikan dengan gangguan fisiologis dan
faktor fisik. Misal gangguan perilaku makan, tidur, dan seksual. Apa saja komponennya? Terdiri dari 5 aksis, yaitu:
F6 Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa. Blok ini terdiri dari pola-pola Aksis 1: Gangguan klinis (blok F0-F9), kondisi lain yang menjadi perhatian khusus secara
perilaku signifikan yang persisten yang berupa ekspresi dari gaya hidup individual klinis. Terdiri dari F yang sudah kita bahas di atas sebelumnya (kecuali F6
dan cara menghubungkan diri dengan orang lain. Beberapa kondisi dan pola ini karena F6 masuk ke Aksis 2) dan kondisi lain yang menjadi perhatian
muncul dari awal pengembangan seseorang individu (akibat pengalaman sosial dan penting. Adanya Z code juga penting untuk diketahui. Z code adalah masalah
faktor-faktor dasar) dan sebagian lain didapat saat dewasa. yang tidak termasuk ke dalam kriteria diagnostik tetapi menyebabkan butuhnya
F7 Retardasi mental. Retardasi mental dapat diartikan sebagai kondisi di mana pertolongan atau kondisi medis yang butuh perhatian/terapi.
perkembangan pikiran/otak yang mempengaruhi kecerdasan. Retardasi mental juga Aksis 2: Gangguan kepribadian dan retardasi mental
biasanya dapat terlihat dari kecacatan dalam kepandaian saat masa perkembangan. Aksis 3: Keadaan medis umum dapat berupa gangguan fisik atau kondisi medis umum
Kemampuan/kepandaian dalam beradaptasi selalu cacat. Retardasi dapat muncul yang ada selain gangguan mental. Kondisi fisik dapat kausatif (misal gagal ginjal
tanpa gangguan fisik ataupun mental. Retardasi ini diukur dengan IQ. (IQ: 50-59 sehingga pasien delirium), hasil (misal karena gangguan mental jadi hobi minum
mild, 35-49 moderate, 20-34 severe, <20 profound. alkohol sampe gastritis), ataupun tidak berhubungan.
F8 gangguan perkembangan psikologis. Kesamaan pada gangguan di blok ini Aksis 4: Masalah psikososial dan lingkungan. Nah, aksis 4 ini lebih ke keadaan
adalah onset dari gangguan dapat dari bayi atau kanak-kanak, Kecacatan atau lingkungan pasien. Pemeriksaan aksis 4 ditujukan untuk melihat masalah
keterlambatan perkembangan fungsi yang berhubungan dengan maturasi biologis lingkungan dan psikososial yang menyebabkan/berkontribusi dalam
dari sistem saraf pusat, dan biasanya tidak terjadi remisi atau relaps. perkembangan gangguan mental yang ada. Evaluasi dari stressor yang ada
F9 Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak-kanak dan dilakukan berdasarkan pada penilaian terhadap respon seseorang yang
remaja. Misalnya gangguan hiperkinetik dan gangguan Tic. biasa/normal (dengan nilai sosiokultural dan keadaan yang sama) terhadap
stressor tersebut. Stresor dapat berupa positif ataupun negatif (ada di kuliah
Yak, ini ringkasan di atas (bagian ini dianggep lawakan jg ga apa): lain). Untuk merencanakan penatalaksanaan, harus diingat bahwa perlu adanya
F0 = Organik F5 = Enak (makan + tidur. Yeah. Sure) usaha menghilangkan dan menolong pasien mengatasi stressor psikososial.
F1 = Ngobat F6 = Kepribadian
F2 = Shizo/halusinasi F7 = Cacat mental Berikut adalah masalah psikososial dan lingkungan yang sering terjadi (atau yang ada di
F3 = Mood F8+F9 = Bocah (onsetnya) slide): masalah dengan kelompok pendukung primer, masalah yang berhubungan dengan
F4 = Populer (karena banyak di film2 dan sering di pake di laptop) lingkungan sosial, masalah edukasi, masalah pekerjaan, masalah urusan rumah, masalah
ekonomi, masalah ketersediaan layanan kesehatan, masalah keadilan dan kejahatan, dan
Teman-teman tolong sekali sambil baca slide ya, dan lihat subklas dari blok-blok yang masalah psikososial dan lingkungan lainnya.
disebutkan secara garis besar di atas. Karena tidak mungkin semuanya ditulis disini.
Aksis 5: GAF (Global Assessment of Functioning/Penilaian secara menyeluruh/global dari
fungsi-fungsi). Penilaian ini dilakukan oleh klinisi dalam waktu tertentu, yaitu
saat waktu evaluasi dan saat fungsi tersebut paling tinggi pada beberapa bulan
atau tahun yang lalu. Fungsi apa yang dimaksud? Fungsi ini ada 3, yaitu fungsi
sosial, pekerjaan, dan psikologis.
25
GAF ini dilakukan dengan sebuah skala, yaitu GAF scale. GAF scale berdasarkan pada T-07 ANALISA CAIRAN OTAK DAN PEMERIKSAAN PATOLOGI KLINIK
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa. Angka 100 berarti saat fungsi pasien terbaik di semua
bidang. GAF berguna dalam merencakan pentalakasanaan, memperkirakan akibatnya, dan Sebelum kita memasuki pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa CSF, terlebih dahulu
memprediksi hasilnya. kita mengulang sepintas tentang pemeriksaan laboratorium secara umum.

Yak, sekian. Mohon maaf sekali kalau tentirnya ga lengkap, monoton, kurang lawakan, Ada tiga komponen yang harus ada dalam melakukan suatu pemeriksaan laboratorium.
bahasa ga bener, dsb2. Semoga bisa membantu walaupun tidak bisa banyak. Ayo lanjut Tiga komponen tersebut yaitu:
belajar. (dan jangan lupa baca slide, sumpah bagus (dibanding yang di kuliah)) 1. Tahap Pre Instrumentasi/Pre-Analitik
Pemeriksaan laboratorium itu dimulai pada tahap ini. Hal-hal yang termasuk pada
[Ali Haidar Syaifullah] tahap ini yaitu:
Persiapan pasien yang akan diperiksa
Persiapan alat-alat untuk melakukan pemeriksaan
Pengumpulan sampel yang tepat sesuai dengan dugaan penyakitnya
Penempatan sampel pada medium yang tepat
Penyimpanan sampel yang sesuai agar tidak merusak sampel
Pengiriman sampel yang tepat waktu
2. Tahap Instrumentasi/Analitik
Hal-hal yang termasuk pada tahap ini yaitu:
Perkiraan kualitas sampel
Kalibrasi
Kualitas kontrol
Reagen yang akan digunakan
3. Tahap Post Instrumentasi/Post Analitik
Hal-hal yang termasuk pada tahap ini yaitu:
Pelaporan hasil pemeriksaan
Evaluasi hasil pemeriksaan

Naaahh, lagi-lagi sebelum kita benar-benar masuk ke analisis CSF nya, kita harus mereview
ulang nih all about CSF itu sendiri. Mudah-mudahan masih pada ingat ya. Cairan
serebrospinal (Cerebrospinal Fluid/CSF) adalah cairan yang mengelilingi otak dan
medulla spinalis berwarna jernih dan mirip akuades, yang berfungsi:
Sebagai bantalan, yang membatasi otak dan medulla spinalis dari tulang yang
melindunginya.
Sebagai lubrikan atau pelumas sistem saraf pusat
Melindungi sistem saraf pusat dari cedera
Mensuplai nutrisi untuk jaringan saraf
Membuang sampah-sampah metabolik

CSF mengandung banyak substansi, diantaranya beberapa sel darah putih, glukosa, dan
protein. Komposisi CSF berbeda dengan darah, contohnya nih CSF mengandung lebih
banyak Na, Cl, dan Mg jika dibandingkan dengan plasma. Begitu juga dengan plasma

26
mengandung lebih banyak Ca, K, glukosa, urea, dan protein jika dibandingkan dengan Untuk mendukung diagnosis
CSF. Untuk mengembangkan diagnosis banding
CSF bukan merupakan ultrafiltrat darah melainkan secara aktif dan selektif disekresi Untuk memperkirakan riwayat penyakit pasien sebelumnya
oleh pleksus koroideus, terutama di dalam ventrikel lateral. CSF yang dihasilkan di sini Untuk memperkirakan derajat keparahan penyakit
jumlahnya sekitar 70%. Sedangkan 30% CSF lagi dihasilkan oleh sel epindemal yang Untuk menyimpulkan prognosis
terdapat di ventrikel dan ruang subarachnoid. Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan itu hendaknya harus teliti, akurat, cepat, dan
Seperti yang sudah kita semua ketahui bahwa otak dan medulla spinalis itu dilapisi oleh bisa dipercaya.
suatu membran yang disebut meninges. Nah meninges ini memiliki tiga lapisan, lapisan
pertama yang paling dekat dengan tulang dinamakan duramater, dibawahnya ada Untuk analisa CSF diawali dengan pungsi CSF. Lokasi-lokasi terbaik yang bisa dilakukan
arachnoid dan yang paling dalam adalah piamater. Nah, di antara lapisan arachnoid pungsi yaitu:
dan piamater inilah cairan serebrospinal mengalir. CSF ini mengalir mulai dari hemisfer L3-4 pada orang dewasa. Kenapa? Karena pada lokasi setinggi L3-L4 sudah tidak
serebri hingga ke medulla spinalis. Ruang antara arachnoidea dan piamater ini dinamakan terdapat medulla spinalis lagi. Sehingga jika dilakukan pungsi tidak dikhawatirkan
ruang subarachnoidea. Selain dihasilkan, CSF ini juga mengalami absorbsi, yang akan menusuk medulla spinalis.
berlangsung melalui vili arachnoid. L4-5 pada anak-anak
Siterna
Bagaimana sirkulasi dari CSF?? Servikal
CSF mula-mula dihasilkan di pleksus koroideus ventrikel lateral, ventrikel III, dan ventrikel Ventrikel
IV. Cairan ini mengalir melalui foramina Luschka dan foramen Magendie ke dalam Yang perlu diingat sebelum melakukan pungsi lumbal adalah tindakan Asepsis. Tentunya
ruang Subarachnoid, kemudian beredar ke seluruh otak, dan mengalir turun ke dalam kita tidak ingin membuat pasien infeksi karena kelalaian kita kan?
ruang subarachnoid yang ada di medulla spinalis. Sedikit CSF akan diresorpsi di tingkat
spinal. Komposisi CSF sama di manapun berada, cairan ini tidak lebih encer atau tidak lebih Tekanan normal pada saat dilakukan pungsi CSF yaitu pada orang dewasa sekitar 50-180
pekat pada kedua ujung alirannya. mmHg, itu jika dilakukan pada posisi pasien yang sedang berbaring lateral rekumben.
Maksudnya pasien berbaring miring ke salah satu sisi, kemudian memeluk lutut agar lumbal
Bagaimana resorpsi dari CSF?? terekspos tanpa hambatan. Pada posisi duduk, tekanan bisa lebih tinggi daripada itu. Kalau
CSF diresorpsi (yaitu dikeluarkan dari ruang subarachnoid) di intrakranial dan di sepanjang pada bayi atau anak kecil, tekanan normalnya biasanya hanya 10-100 mmHg. Tekanan
medulla spinalis. Sebagian CSF meninggalkan ruang subarachnoid dan memasuki aliran ini diukur dengan menggunakan manometer.
darah melalui banyak vili granulasiones arachnoideae. Sisanya diresorpsi di selubung Pada orang dewasa, dengan tekanan normal 50-180 mmHg bisa diambil banyak CSF
perineural saraf kranialis dan saraf spinalis, tempat saraf tersebut masing-masing keluar yaitu bisa hingga 20 mL (15% dari total keseluruhan CSF). Akan tetapi jika tekanan
dari barang otak dan medulla spinalis. lebih kecil atau lebih besar dari normal, umumnya akan lebih susah untuk mengambil lebih
Total volume CSF pada orang dewasa adalah 90-150 mL. Sedangkan pada banyak, jadi hanya sekitar 1-2 mL saja yang bisa diambil. Tahukah kalian bahwa jika pada
neonatus yaitu 10-40 mL. Sebanyak lebih kurang 20 mL CSF per jamnya akan diproduksi tekanan yang tinggi di atas normal kita tetap melakukan pungsi lumbal, maka bisa terjadi
sekaligus diresorpsi. Ion-ion seperti K, Ca, Mg, H, Cl dari plasma bisa masuk ke CSF melalui yang namanya ablasio otak.
transport aktif atau difusi. Sementara obat-obatan yang larut lemak seperti pada obat
anestesi atau alkohol tidak bisa sembarang masuk ke otak, karena ada BBB (Blood Brain Indikasi analisa CSF itu sendiri, yaitu:
Barrier). Jadi obat-obat tersebut bisa masuk tergantung pada kelarutannya. Untuk obat- Infeksi, misalnya pada meningitis, ensefalitis, abses otak, dan sifilis
obat antibiotik sama sekali tidak bisa melewati sawar darah otak. Perdarahan, misalnya terjadi di subarachnoid maupun perdarahan intraserebral
Penyakit degeneratif, yaitu Alzheimer dan sklerosis multipel
Akhirnya masuk ke Analisa Cairan Serebrospinal Sindrom Guillain Barre, terjadi acute febrile polyneuritis
Nah, tujuan dari analisis Cairan Serebrospinal (CSF) yaitu: Tumor otak dan leukemia dan limfoma
Untuk membantu penegakan diagnosis, jadi pemeriksaan laboratorium itu adalah Investigasi forensik, untuk mendeteksi adanya heroin, racun yang digunakan
pemeriksaan penunjang. Yang paling utama untuk penegakan diagnosis itu adalah pada pembunuhan, percobaan bunuh diri, maupun overdosis yang tidak disengaja
pemeriksaan klinik, yang jika diperlukan barulah digunakan pemeriksaan penunjang.
27
Terapi, misalnya untuk kemoterapi pada pasien leukemia dan limfoma. Bisa untuk Tes Laboratorium yang Direkomendasikan untuk Pemeriksaan CSF
anestesi, dan bahkan untuk memasukkan kontras radiografi. Pada pasien dengan Untuk pemeriksaan CSF, ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan,
meningitis akibat jamur, obat Amphotericine bisa diberikan via CSF. yaitu:
Pemeriksaan Rutin
Sedangkan kontraindikasi dilakukannya analisa CSF yaitu: o Makroskopik, kita melihat kondisi fisik CSF nya. Warnanya, ada bekuan atau tidak,
Septisemia jernih atau keruh
Infeksi sistemik o Mikroskopik, yaitu hitung jumlah sel total, hitung jenis sel (hanya membedakan sel
Adanya infeksi lokal pada area yang akan dilakukan pungsi yang Polimorfonuklear dan Mononuklear), dan sitologi
o Glukosa, diperiksa rasio kadar glukosa yang ada di darah dan di CSF. Kenapa harus
Komplikasi dilakukannya analisa CSF yaitu dibandingkan? Prinsipnya adalah kadar glukosa di CSF itu jumlahnya sekitar 50-80
Infeksi sistemik maupun lokal mg/dL (kurang dari 60% plasma). Jika kadar glukosa darah dalam batas normal,
Herniasi dari tentorium maupun foramen magnum otak, biasanya terjadi karena maka glukosa di CSF juga pasti dalam kisaran normal. Tapi, tiba-tiba kita
pengambilan CSF pada tekanan yang tinggi mendapatkan kadar glukosa CSF rendah banget, yaitu kurang dari 50 mg/dL
Paralisis/kelumpuhan atau bahkan kematian misalnya. Maka kita bisa menyimpulkan kemungkinan terjadi infeksi di SSP. Karena
Perdarahan subdural atau ekstradural glukosa digunakan oleh si bakteri untuk bertahan hidup. Oleh karena itu kadarnya
Sefalgia (sakit kepala) setelah dilakukan pungsi, diduga disebabkan adanya rendah.
kebocoran CSF o Protein

Pengumpulan Spesimen Pemeriksaan yang berguna pada keadaan tertentu


Pengumpulan spesimen secara umum bisa menggunakan tiga tabung steril. Jadi untuk o Kultur (bakteri, jamur, virus)
analisa CSF, cairannya dimasukkan ke dalam tabung, bukan ke dalam container steril o Pewarnaan gram atau pewarnaan basil tahan asam (pada tuberkulosis)
seperti misalnya kalau mau periksa urin ya. o Antigen jamur dan bakteri
o Tes VDLR pada penderita sifilis
Nah, ketiga tabung itu fungsinya berbeda-beda, yaitu:
Tabung I digunakan untuk pemeriksaan makroskopik, kimia, maupun Nah, dibawah ini adalah paket pemeriksaan CSF. Ga bisa di diskon kata Prof. Diana. Jadi
imunoserologik. pada CSF dilakukan semua pemeriksaan ini.
Tabung II digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi.
Tabung III digunakan untuk sampel yang jika terdapat darah, karena pada tabung
Hematology Bacteriology
tersebut terdapat antikoagulan (K3EDTA atau Sodium Sitrat). Tabung III ini Macroscopic Gram
digunakan jika ingin melakukan pemeriksaan morfologi dan jumlah sel secara Nonne, Pandy BTA
mikroskopik. Microscopic Imunologi
Cell count (WBC) VDRL
Pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu kurang dari 15 menit setelah pengambilan Differential WBC count (PMN & MN) Cryptococcus Ag (dari HIV)
sampel. Kalau dulu masih diberlakukan satu jam setelah pengambilan sampel. Akan tetapi, Cryptococcus (Indian Ink)
Blood Chemistry
ternyata jika dibiarkan lebih lama dari 15 menit, sel-sel yang ada di CSF menjadi lisis. Jadi,
Protein fluid
nantinya akan berpengaruh pada hasil pemeriksaan yang bisa positif palsu atau negatif Electrolyte Cl fluid
palsu. Glucosa : fluid
Glucosa : serum

28
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK Sebenarnya peningkatan jumlah sel darah pada CSF pun bisa tidak mengubah
Secara normal CSF itu jernih dan tidak berwarna, pokoknya mirip sama akuades biasa. kejernihan CSF, jadi CSF tetap bening seperti CSF normal. Itu namanya Pleocytosis.
Tidak terdapat bekuan. Jumlah leukosit di CSF orang dewasa normalnya 0-5 sel/L dan Biasanya terjadi pada pasien dengan meningitis tuberkulosa, sifilis, ensefalitis,
pada neonatus 0-30 sel/L. Kadar protein di CSF jauh lebih sedikit daripada plasma yaitu dan poliomyelitis. Sedangkan kalau CSF nya keruh biasanya disebabkan oleh
hanya 15-45 mg/dL (kurang dari 1% plasma). Sedangkan glukosa tadi juga sudah meningitis purulenta.
disebutkan kadarnya yaitu 50-80 mg/dL (kurang dari 60% plasma).
c. Sedimen
Pada pemeriksaan makroskopik, yang harus diperiksa yaitu: Normalnya tidak terdapat sedimen apapun pada CSF yang sehat. Kalau seandainya ada
a. Warna sedimen, semakin banyak akan menyebabkan CSF semakin keruh.
Seharusnya CSF yang sehat itu tidak berwarna dan jernih. Jika terdapat warna merah
pada CSF yang mengindikasikan bahwa itu adalah darah, maka ada kemungkinan d. Bekuan
terjadi perdarahan baik subarachnoid maupun intraserebral, bisa infark otak, Secara normal juga tidak terdapat bekuan pada CSF sehat. Bekuan bisa terjadi karena:
atau mungkin darah tersebut hanya berasal dari luka yang ditimbulkan akibat pungsi kadar protein yang terlalu tinggi yaitu > 1000 mg/dL
lumbal yang dilakukan (istilahnya traumatic tap). Bagaimana cara kita membedakan bekuan darah
apakah darah ini benar-benar berasal dari perdarahan SSP atau hanya karena bekuan kecil, pada penyakit meningitis tuberkulosa
traumatic tap? bekuan yang kasar, pada penyakit meningitis purulenta
Nah, gambar di samping ini adalah perdarahan akibat bekuan besar, misalnya pada Sindrom Froin
traumatic tap. Jadi pada saat kita mengambil CSF lalu Pada penyakit poliomyelitis dan ensefalitis biasanya tidak terdapat bekuan
dimasukkan ke dalam tiga tabung yang berbeda, maka kita akan
mendapatkan kadar darah yang semakin sedikit. Prinsipnya PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
sama dengan luka biasa, darah yang keluar pertama kali kan a. Jumlah Sel
banyak banget, setelah beberapa saat darah yang keluar semakin Untuk melakukan pemeriksan jumlah sel ini, tadi juga sudah disebutkan bahwa
sedikit kan karena ada proses pembekuan darah. Begitu pula pemeriksaan harus dilakukan kurang dari 15 menit sejak waktu pengambilan sampel
dengan traumatic tap ini. untuk mencegah lisis sel-sel nya. Jumlah sel darah putih pada orang dewasa yaitu 0-
Beda lagi kalau yang terjadi benar-benar perdarahan SSP. Pada ketiga tabung 5/L dan neonatus 0-30/L. Pada pleositosis, terjadi peningkatan jumlah sel yang
akan kita dapatkan kadar darah yang sama banyak. Hal ini menandakan bahwa normal, dengan atau tanpa ditemukannya leukosit imatur, eosinofil, sel plasma,
darah berasal dari perdarahan dalam. makrofag, peningkatan sel-sel jaringan, dan sel-sel keganasan.
Lain halnya dengan Xantochrome. Xantochrome ini disebabkan oleh kadar
protein yang tinggi di CSF, yaitu mencapai 150 mg/dL. Bisa juga disebabkan oleh b. Hitung Jenis Sel
hiperkarotenemia dan melanoma meningeal. Pada Xantochrome, CSF nya jadi Dilakukan dengan menggunakan pewarnaan Wright atau Giemsa. Yang dilihat adalah
ikterus atau berwarna kekuningan. Hal ini terjadi karena adanya lisis sel darah merah sel polimorfonuklear (PMN) dan mononuclear (MN).
karena perdarahan yang lama. Penyebab lain Xantochrome adalah Orang dewasa : 62 34% limfosit
hiperbilirubinemia, perdarahan subarachnoid atau intraserebral, atau bahkan 36 20% monosit dan sel mesotelial
bisa fisiologis yaitu pada neonatus. Neonatus : 20 18% limfosit
72 22% monosit/sel mesotelial
b. Kekeruhan
Jika ingin mengetahui CSF ini keruh apa tidak, kita bisa membandingkannya dengan air Pada infeksi kronik, yang meningkat paling banyak adalah sel limfosit. Misalnya
biasa. Kekeruhan pada CSF bisa terjadi karena: pada penyakit meningitis tuberkulosa, meningitis sifilis, dan infeksi virus.
Jumlah sel darah putih > 200/mL Sedangkan pada infeksi akut yang meningkat adalah sel-sel polimorfonuklear
Jumlah sel darah merah > 400/mL (neutrofil) yang kadarnya bisa > 1000/mL. Misalnya pada perdarahan, pungsi lumbal,
Mikroorganisme, misalnya bakteri, jamur, dan amuba abses serebral, leukemia granulotik kronik, injeksi intratechal, tumor, dan infark.
Peningkatan kadar protein atau lipid protein
29
Kalau terjadi peningkatan sel plasma, biasanya terjadi pada penyakit c. Pemeriksaan Kimia
Multipel Sklerosis. Untuk keganasan sel darah putih, yaitu leukemia, terjadi infiltasi
sistem saraf pusat (tipe-tipenya ada ALL, AML-M3. Dan yang paling sering infiltrasi ke A. Protein
SSP adalah tipe M3). Pemeriksaan protein pada CSF merupakan sesuatu yang berguna, tetapi bukan
Pemeriksaan secara mikroskopis untuk melakukan penghitungan leukosit, hitung merupakan indikator spesifik untuk menyatakan suatu penyakit. Peningkatan kadar
jenis leukosit, serta melihat morfologi sel. Terkait fungsinya untuk melihat morfologi protein CSF bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
sel, maka kita sebaiknya mengetahui bagaimana morfologi normal dari limfosit, 1. Peningkatan permeabilitas sawar darah otak
monosit, dan sel lainnya (Lihat di slide yaa). Khusus untuk neutrofil terkadang 2. Penurunan resorpsi pada vili arakhnoid
ditemukan dalam kondisi bervakuol. Ternyata ini bukan suatu masalah karena itu 3. Adanya obstruksi aliran CSF
sekedar pengaruh dari proses sentrifugasi. Kemudian kadang juga ditemukan 4. Peningkatan sintesis immunoglobulin intratechal
kelainan berupa sel limfoma (ditandai dengan nukleus yang mencolok dengan Ketika terjadi peningkatan kadar protein, maka dicurigai adanya inflamasi,
kromatin yang jelas). degenerasi, tumor, ataupun perdarahan.
Apa saja yang kita butuhkan untuk melakukan pemeriksaan ini..?
a. Bahan yang diperlukan tentunya CSF (lebih tepatnya cairan otak yang masih Sebenarnya bagaimana sih komposisi protein pada CSF normal??
segar artinya waktu terhitung dari saat pengambilan harus kurang dari 15 1. Protein utama CSF berupa albumin
menit) 2. -globulin terbanyak adalah transferrin
b. Reagen yang digunakan adalah Larutan Turk Pekat 3. Protein TAU yang merupakan fraksi karbohidrat-defisiensi transferrin
(ditemukan pada CSF, tetapi tidak di serum)
Encerkan CSF 10/9 kali. Setelah itu, kita lihat deh di bawah mikroskop dengan 4. Gamma globulin utamanya IgG, kemudian adanya sedikit IgA. Namun IgM,
menggunakan kamar hitung Fuchs Rosenthal. Ia memiliki luas 16 mm2 dengan fibrinogen, dan beta lipoprotein tidak ditemukan pada CSF normal
kedalaman 0,2 mm.
Kita dapat melakukan elektroforesis protein untuk menjelaskan komposisi dan
Normalnya distribusi protein tersebut. Ada 4 pita utama yang dominan, yaitu : transtirettin,
ditemukan albumin, transferin (1), dan tau transferrin (2). Mereka berguna dalam
<5 sel/l menegakkan diagnosis rhinorrhea atau otorrhea. Protein Tau kan hanya terdapat di
CSF. Untuk mendiagnosis adanya kebocoran cairan otak, kita bisa periksa cairan yang
keluar dari hidung dengan cara elektroforesis, apakah ada protein Tau apa tidak. Jika
ada, maka bisa disimpulkan bahwa itu adalah cairan otak yang bocor. Jika tidak maka
bisa disimpulkan kemungkinan itu hanya sekret hidung biasa akibat rhinorrea misalnya.
Akan tetapi, pemeriksaan protein Tau ini mahal sekali.
Pemeriksaan protein pada CSF dapat dilakukan secara kualitatif maupun
kuantitatif. Pemeriksaan kualitatifnya dapat dilakukan dengan tes foam, tes
Nonne, atau tes Pandy. Sedangkan pemeriksaan secara kuantitatif dapat dilakukan
Gambar 1. Kamar hitung Fuchs Rosenthal dengan turbidimetry, colorimetrik, atau immunologik.
Untuk pemeriksaan secara kuantitatif, hasilnya dikatakan normal apabila kadar
Di slidenya sih diberitahukan suatu faktor perkalian : proteinnya berkisar antara 15-45 mg/dl (< 1% plasma). Atau biasanya anak-
anak sekitar 50 mg/dl dan dewasa 30-60 mg/dl.

Keterangan :
16 = jumlah kotak
10/9 = pengenceran

30
Berikutnya kita akan membahas tentang pemeriksaan secara kualitatif. peningkatan difusi protein dari aliran darah melalui sawar darah otak atau peningkatan
sintesisnya di SSP.
Tes Pandy Pada penilaian fraksi protein, kita akan melihat rasio albumin plasma dan albumin
Fungsi : mendeteksi keberadaan Albumin dan Globulin pada CSF CSF serta rasio IgG plasma dan IgG CSF.
Reagen yang digunakan pada tes ini terdiri atas : 10 ml fenol liquid solution
dan 90 ml aquades. Normalnya:
Prosedur pemeriksaan : masukkan setetes CSF ke dalam reagen Pandy 1 ml
campurkan secara merata cloudy (berawan). Jika muncul gambaran berawan
maka hasilnya dikatakan positif. Sehingga jika rasionya turun (menunjukkan terjadinya peningkatan albumin
CSF), bisa diperkirakan kemungkinan terjadinya traumatic tap, peningkatan
permeabilitas sawar darah otak, atau gangguan absorpsi pada vili
arakhnoidales.

Rasio ini bergantung pada sintesis IgG di SSP serta peningkatan permeabilitas
sawar darah otak.
Perlu diketahui bahwa pada Multiple Sclerosis (suatu peradangan yang terjadi
pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor) terjadi
peningkatan IgG dan albumin.
Gambar 2. Tes Pandy
Tes Nonne B. Glukosa
Fungsi : mendeteksi keberadaan Globulin pada CSF Pemeriksaan glukosa CSF juga perlu dilakukan. Kadar normalnya adalah 50-80
Reagen yang digunakan pada tes ini adalah larutan amonium sulfat yang terdiri mg/dL (60-70% plasma). Akan tetapi, kadar glukosa CSF dapat turun jika terjadi
atas : 80 gram amonium sulfat dan 100 ml aquades. hipoglikema, TBC, infeksi jamur, serta keganasan. Penurunan kadar glukosa CSF
Prosedur pemeriksaan : disebut dengan hipoglikorasia. Untuk mengatasi penurunan kadar glukosa maka
1. Masukkan - 1 ml CSF ke dalam - 1 mL reagen nonne perlu diberiksan asupan glukosa. Biasanya glukosa diberikan secara intravena.
2. Tunggu hingga 3 menit
3. Perhatikan ada tidaknya cincin putih keruh yang membatasi dua lapisan C. Klorida
(sebaiknya lihat dengan latar belakan gelap) jika ada artinya positif
Kadar normal klorida yang terkandung di CSF adalah 720-750 mg/dL. Kadar ini
sangat dipengaruhi oleh keberadaannya di aliran darah. Sehingga jika terjadi
hipokloremia (rendahnya kadar klorida dalam darah) pada meningitis dapat
menyebabkan penurunan kadar klorida CSF.

D. Enzim
Lactic Dehidrogenase (LDH)
1. Isoenzim LD1 dan LD2 ditemukan pada jaringan otak
Gambar 3. Tes Nonne 2. Isoenzim LD2 dan LD3 ditemukan pada limfosit
3. Isoenzim LD4 dan LD5 ditemukan pada neutrofil
Pemeriksaan protein CSF juga bisa ditentukan dengan menilai fraksi protein. Kadar LDH terkadang tetap normal meskipun terjadi infeksi virus. Tapi kadar LDH
Sebelumnya kita ingat lagi bahwa peningkatan protein bisa terjadi karena adanya meningkat pada ensefalitis dan kadar yang tinggi ini menunjukkan prognosis yang
buruk.

31
c. Kimia
Creatine Kinase (CK) dan isoenzimnya CVD seringkali terjadi pada hiperlipidemia, sehingga lakukanlah pemeriksaan kadar
Peningkatan kadarnya setelah kejadian serangan jantung menunjukkan prognosis kolesterol dan trigliserida. Terkadang juga perlu dilakukan pemeriksaan glukosa untuk
yang buruk. menilai cukup tidaknya asupan glukosa saat terjadi CVD.

d. Pemeriksaan Serologi Stroke


Untuk memastikan seseorang menderita neurosifilis, maka perlu dibuktikan terlebih Stroke merupakan salah satu contoh CVD yang paling sering terjadi. Ia bisa diakibatkan
dahulu bahwa ia positif menderita sifilis. Pemeriksaan yang dibutuhkan adalah oleh perdarahan, bisa juga tidak. Stroke akibat perdarahan berkisar 20% dan yang non-
pemeriksaan serologi VDRL (Veneral Disease Research Laboratories), FTA-Abs perdarahan sekitar 80%. Penyebab terjadinya perdarahan adalah hipertensi intraserebral
(Fluorescent Treponemal Antibody Absorption), dan RPR (Rapid Plasma Reagin). atau adanya gangguan di subarakhnoid berupa aneurisme atau malformasi AV. Untuk
Setelah itu baru diperiksa keberadaannya di CSF. Jika hasilnya positif maka dikatakan penyebab stroke yang non-perdarahan adalah iskemik, trombosis/emboli,dan aterosklerosis.
bahwa pasien menderia neurosifilis.
Faktor risikonya adalah :
Keterangan : 1. Lipid (kolesterol, trigliserida, Lp(a)) atau (LDL bersifat aterogenik, Apo (a)
VDRL spesifik tetapi kurang sensitif bersifat trombotik)
FTA-Abs lebih spesifik tetapi kurang sensitif 2. Marker jantung
RPR kurang spesifik tetapi lebih sensitif 3. Fungsi renal terkait hipertensi (ureum, kreatinin, dan mikroalbuminuria)
4. Marker pada disfungsi endotel (homosistein)
e. Pemeriksaan Mikrobiologi 5. Inflamasi dan infeksi (RBC, hsCRP, virus-CMV)
Untuk menentukan jenis infeksinya, bisa dilakukan dengan pewarnaan gram, 6. Hiperkoagulasi (AT III, Protein C, Protein S, PAI-1, t-PA, fibrinogen)
pewarnaan basil tahan asam pada infeksi micobacterium, lateks untuk mendeteksi 7. ACA, antikoagulan-lupus
antigen bakteri pada CSF,atau dikulturkan. 8. Diabetes Mellitus

CEREBROVASCULAR DISEASE (CVD) Tambahan (Ada di Slide Prof. Diana bagian belakang)
Pemeriksaan Laboratorium pada CVD Stroke dapat menyebabkan kematian sel otak dan pelepasan isi sitosol sehingga seringkali
Beberapa penyakit terkait CVD adalah trombosis / emboli, infark, serta perdarahan pada menyebabkan gangguan sawar darah otak. Pada kondisi ini aka ditemukan berbagai protein
hipertensi dan aneurisme. Untuk infark, seringkali berawal dari trombosis pada arteri dalam darah yang menjadi penanda biokimia stroke.
maupun vena. Kondisi ini berakibat pada gangguan sirkulasi sehingga muncullah infark.
Trombosis arteri biasanya terjadi pada hipertensi, hiperkolesterol, DM, trombositosis, Kriteria penanda biokimia yang ideal untuk diagnosis, monitor, dan menentukan prognosis
polisitemia, serta pasien yang merokok. Sedangkan trombosis vena sering terjadi pada stroke adalah :
defisiensi faktor XII, protein C, protein S, defisiensi AT III, plasminogen, PNH, pasca 1. Spesifik untuk otak
operasi, trauma jaringan, dan keganasan. 2. Dapat dideteksi dalam darah pasien stroke akut
a. Pemeriksaan Hematologi 3. Timbul dini beberapa jam setelah serangan
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Hb (hemoglobin), Ht (hematokrit), dan RBCs (sel 4. Kadar puncak mencerminkan luasnya kerusakan otak
darah merah) 5. Dapat membedakan antara stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack), stroke
b. Homeostatis perdarahan dan iskemik, daerah lesi dan penumbra (daerah yang masih memiliki
Sebagai reaksi homeostatis akan tampak kondisi sebagai berikut : kadar PT dan APTT neuron yang bisa membaik dengan pemberian reperfusi sesegera mungkin)
rendah, peningkatan fibrinogen, peningkatan faktor pembeku, adanya protein C,S, dan 6. Dapatkan meramalkan outcome fungsional
SMA, adanya agregasi PLT, aktivasi (antitrombin T, PF4, b TG), serta adanya fibrinolitik
(plasminogen, a1 antiplasmin, euglobulin clot lysis time)

32
Adapun penanda biokimia yang saat ini telah ditemukan adalah : d. GFAP (Glial Fibrilarry Acidic Protein)
a. Protein S-100B GFAP merupakan protein filamen monomer dengan berat molekul 50 kDa. Ia
Moree menemukan protein S-100 ini pada tahun 1965 dalam otak sapi. Penelitiannya merupakan bagian utama dari sitoskeleton astrosit, dan ia tidak ditemukan di jaringan lain
menggunakan larutan amonium sulfat 100% pada pH netral. Protein ini merupakan protein di luar SSP. Normalnya kadar GFAP ini sangatlah rendah sehingga sulit untuk dideteksi.
pengikat kalsium asidik dengan berat molekul 21 kDa. Terdapat berbagai bentuk dari Berdasarkan percobaan pada hewan coba, penurunan aliran darah serebral
protein S-100 yang bergantung dari konfigurasi subunit dan yang spesifik untuk otak. menyebabkan terjadinya peningkatan kadar GFAP. Akan tetapi dalam waktu 7 hari,
(S-100B) : sel glial dan sel schwann kadarnya kembali menurun akibat hambatan polimerasi oleh protein S-100B. Kadar GFAP
(S-100A) : sel glial berkorelasi dengan luas infark, outcome fungsional, serta beratnya penyakit.
(S-100a0) : otot lurik, jantung, dan ginjal
e. FABP (Fatty Acid Binding Protein)
Protein ini juga ditemukan di melanosit, adiposit, dan kondrosit. Ia dimetabolisme di ginjal FABP merupakan protein sitoplasmik dengan berat molekul 15 kDa. Ia berperan dalam
sehingga diekskresikan di dalam urin. Fungsi dari protein S-100B diperkirakan sebagai sistem transpor intraseluler, oksidasi asam lemak, serta lalu lintas membran lipid. Brain-
reseptor kalsium intraseluler. Ia terlibat dalam homeostasis kalsium, transdksi sinyal, FABP terdapat di sel neuronal dan glial. Pada masa pertumbuhan, ia tersebar pada jaringan
regulasi aktivitas enzim, dan regulasi morfologi sel. otak. Dan pada masa dewasa, ia terdapat pada sel glial white matter.
Kadar protein S-100B dalam nanomolar akan memberikan efek neurotropik di mana ia
akan menstimulasi perkembangan neuronal serta meningkatkan kelangsungan hidup f. MBP (Myelin Basic Protein)
neuron selama dan sesudah terjadi kerusakan. MBP merupakan protein yang melapisi akson yang berperan dalam konduksi sistem
Kadar protein S-100B darah pada stroke berkaitan dengan luas infark, beratnya stroke, saraf. Ia tepatnya merupakan proteolipid membran mielin (pelapis saraf yang berfungsi
outcome klinis/fungsional, serta etiologi infark (kardioemboli yang menyebabkan oklusi sebagai insulator) yang dihasilkan oleh oligodendroglia. Pada multiple sklerosis dan penyakit
akibat aterosklerosis). demielinisasi akan terjadi degenerasi mielin, sehingga akan muncul MBP pada pemeriksaan.
Ternyata kadar protein S-100B juga bisa berubah pada kondisi selain stroke, yaitu pada Tetapi perlu diingat bahwa MBP tidak spesifik pada multiple sklerosis. Ia biasanya muncul
melanoma, cedera kepala, alzheimer, sindrom down, dan HIV. selama masa eksaserbasi akut.
Untuk mengidentifikasi stroke akibat perdarahan atau non-perdarahan, maka MBP akan
b. NSE (Neuron Specific Enolase) ada 4-5 hari setelah iskemik, dan segera muncul untuk stroke akibat perdarahan. Kadar
NSE merupakan isoenzim dari enzim glikolitik enolase dengan 2 subunit , dengan MBP berhubungan dengan luas lesi, outcome klinis, serta prognosis jangka pendek.
berat molekul 80 kDa. Ia berperan dalam mengkatalisa perubahan bolak-balik fosfogliserat Penanda dini untuk diagnosis stroke antara lain GFAP, PARK7, NDKA, NSE, FABP. GFAP
dan fosfoenolpiruvat. Ia terletak di sitoplasma neuron dan sel neuroendokrin, namun ia spesifik untuk otak dan dapat membedakan stroke iskemik dan stroke akibat perdarahan.
dapat juga ditemukan di jaringan lain. Sedangkan protein S-100B dapat menjadi penanda dini jika dalam panel.
Kadar NSE dalam CSF dan darah dapat meningkat pada beberapa kelainan akut SSP,
seperti infark serebral, cedera kepala, hipoksia, dan kejang. Selain untuk mendiagnosa
stroke dan cedera kepala, ia juga digunakan untuk menilai prognosis sel kanker paru,
neuroblastoma, dan tumor neuroendokrin.

c. HSC (Human Serum Calcinase)


HSC merupakan enzim dipeptidase yang menghidrolisis carnosine, anserin, dan
homocarnosine. Ia disintesis oleh otak yang disekresikan melalui CSF ke dalam darah.
Fungsinya pada SSP ialah untuk menghidrolisis homocarnosine sehingga membentuk
neurotransmitter GABA yang bersifat inhibisi. Apabila terjadi penurunan HSC maka dapat
memicu terjadinya stroke.

33
T-10 GAMBARAN DAN GEJALA KLINIS GANGGUAN JIWA
Peningkatan Kadar
Penanda Makna
Setelah Serangan Puncak
Hai temans 09...
Diagnosa dini, prediksi luas lesi, defisit Jumpa lagi, setelah sekian lama tidak menulis tentir.. Hahaha.. baiklah kali ini, saya akan kembali
1 jam : hemoragik membantu menjelaskan beberapa hal mengenai psikiatri. Ilmu paling wow.. untuk kalian yang wow..
GFAP 4 hari neurologis, outcome, membedakan iskemik
4 jam : iskemik hehehe.. (Bisa sambil mendiagnosis kelainan diri sendiri ya...) Selamat belajar !!!
dan hemoragik
Diagnosa dini, prediksi luas lesi, defisit
NSE 2 jam 7-18 jam Gangguan jiwa adalah pola perilaku dan psikologis yang memberikan gambaran distress
neurologis, outcome
disability atau ketidak mampuan dalam melakukan sesuatu hal yang normal. Gangguan ini
Prediksi luas lesi, defisit neurologis,
S-100B 24 jam 55-56 jam mempengaruhi aspek pikiran, perasaan dan perilaku ke bentuk yang tidak normal yang
outcome
seringkali bertentangan dengan budaya.
MBP 24 jam Prediksi luas lesi, outcome, prognosis Penggolongan gangguan jiwa itu sendiri, saat ini digunakan klasifikasi DSM IV yang
menggunakan pendekatan multiaxial dan multidimensional (ada banyak faktor yang
H-FABP 12 jam Diagnosa dini mempengaruhi yaitu biopsikososial). Selain itu, juga digunakan klasifikasi ICD X yang
dikeluarkan oleh WHO. Metode diagnosis itu sendiri dilakukan dengan memperhatikan sign
PARK7 3 jam Diagnosa dini
(manifestasi objektif) dan simptom (manifestasi subjektif). Berikut ini adalah klasifikasi dari
NDKA 3 jam Diagnosa dini Axis yang ada berdasarkan DSM IV (tambahan)
Axis I Gangguan Klinis dan gangguan lain menjadi fokus perhatian klinis
Untuk aksis ini, semua nya masuk ke dalam nya mulai dari F.0 hingga F.9,
Sampai saat ini penanda yang ideal belum ada, sehingga penanda-penanda tersebut lebih
kecuali yang ada di aksis-aksis berikut di bawah.
bermanfaat sebagai panel.
Axis II Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
F.60 gangguan kepribadian Khas, F.61 gangguan kepribadian campuran dan F.7
Sekian tentir Pknya. Maaf sekali karena sangat banyak kekurangan. Jika ada tambahan atau
Retardasi Mental
ralat silakan di pos di milis yaa.
Axis III Kondisi Medik Umum
Berhubungan dengan penyakit-penyakit medis, mulai dari sistem tubuh, hingga
[Monika Besti Yolanda & Dina Elita]
malformasi dan keracunan (pokoknya ada gangguan medis)
Axis IV Masalah Psikososial dan Lingkungan
Segala hal yang berhubungan dengan masalah sosial (keluarga, pemdidikan,
pekerjaan, ekonomi, psikososial, hingga lingkungan)
Axis V Penilaian fungsi secara global
Kalau aksis ini hanya merupakan penilaian dari assesment nya, mulai dari nilai
100 hingga 0 (bisa teman2 baca di buku PPDGJ)

Berdasarkan ICD X sendiri terdapat beberapa klasifikasi yang dimulai dengan huruf F.
Dimulai dari yang paling tinggi (F.0) hingga ke yang paling rendah (F.9). Berikut akan
dibahas satu per satu.
F.0 Gangguan Mental Organik [dan Simptomatik]
Gangguan ini merupakan gangguan yang paling tinggi tingkatnya karena sifatnya yang
mengancam nyawa. Bagian ini juga merupakan golongan kegawatdaruratan psikiatri.
Merupakan gangguan mental yang berkaitan dengan gangguan sistemik atau otak.
Gambaran utama nya ada gangguan kognitif, dan sensorium (kesadaran dan
perhatian)

34
Delirium memiliki etiologi gangguan medis yang cukup umum seperti hipoksia, F.4 Neurosis, Cemas, stress dan penyesuaian terganggu [Gang. Somatoform]
hipoglikemia dan encephalopaty. Gejala yang dominan adalah kesadaran berkabut, Memiiliki beberapa jenis gangguan di dalam nya, yaitu:
dimana pasien tidak sadar penuh dan fluktuatif, dan perubahannya akut. Phobia, dimana pasien memiliki ketakutan berlebih akan sesuatu dan biaasanya
Dementia, atau pikun merupakan gangguan kognitif dimana memori jangka bersifat spesifik. Namun, gejala hanya muncul bila penderita bertemu dengan
pendek, kemampuan berhitung, dan aktivitas sehari-hari (makan, kancing baju, objek tersebut. Diluar kondisi itu, dapat bersikap normal seperti biasanya.
menulis) mengalami kesulitan. Tidak terdapat gangguan kesadaran dan gejala Obsesive Compulsive Disorder, memiliki kecenderungan untuk terpusat dalam
bertahan selama lebih dari 6 bulan. hal tertentu. Misalnya memiliki obsesi bahwa ia kotor, maka sebagai aksi impulsive
Sindrom Organik lainnya, misalnya gangguan amnestik dan depresi organik. nya penderita akan terus menerus mencuci tanganya meski sudah bersih.
Biasanya yang dilakukan adalah menangani kausa atau penyebabnya, yang Conversion, gangguan ini memberikan gejala berupa penyakit fisik. Namun
biasanya bersifat revesibel atau bisa pulih total. demikian secara Medis tidak ditemukan gangguan apapun yang memiliki
kemungkinan menyebabkan penyakit fisik tersebut. Faktor stress merupakan salah
F.1 Gangguan Penggunaan Zat Psikoaktif satu pemicu utama sehingga dari stressor psikis menjadi gangguan fisik. Gejala
Dalam gangguan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah level penggunaan zat, jenis zat utamanya adalah adanya kehilangan dari integrasi normal yaitu ingatan masa lalu,
nya dan penderita berada dalam keadaan yang seperti apa? Apakah dalam fase kesadaran dan identitas, hingga kontrol terhadap gerakan tubuh.
intoksikasi akut, penggunaan yang merugikan, ketergantungan/withdrawl (sakau), Anxiety atau kecemasan, sering ditemukan
hingga putus obat serta gangguan mental/psikotik yang menyertai. Generalized Anxiety Disorder (GAD) dimana terdapat free floating anxiety yaitu
cemas yang berlebihan selama kurang lebih 10 hari tanpa sebab yang jelas.
F.2 Schizoprenia (Gangguan Skizotipal dan gangguan Waham) Kecemasan akan timbul sepanjang hari meski tidak diketahui apa yang perlu
Merupakan gangguan proses berpikir dengan gejala yang ditimbulkan paling sering dicemaskan.
adalah PARANOID berupa Halusinasi dan Waham (Delusi). Beda keduanya adalah, Panic dimana bersifat episodik yaitu terjadi secara tiba-tiba dan dapat hilang
Halusinasi melibatkan panca indera (melihat bayangan, mendengar bisikan) sedangkan sendirinya. Seringkali disalah artikan sebagai penyakit jantung, karena dada pasien
Waham/delusi melibatkan pola pikir (semua orang menganggap ia tidak berguna). akan berdebar-debar. Hal yang ditakutkan adalah terjadinya rekurensi, sehingga
Gejala ini menurut PPDGJ minimal dialami selama 1 bulan. Sedangkan menurut setelah kembali normal justru hal ini lah yang ditakutkan oleh para penderita.
DSM IV selama 6 bulan. Dissociative, atau disebut juga kepribadian ganda yaitu penderita menjadi
Katatonik, merupakan gangguan yang memiliki gejala, pasien seolah-olah kaku individu baru yang sangat berbeda namun tidak sadar akan apa yang terjadi
dan mempertahankan posisi yang sama dalam waktu yang lama. selama kepribadian tersebut muncul sehingga merasa kehilangan waktu.
Pasca Trauma Stress Disorder (PTSD), disebabkan oleh catastrophic trauma
F.3 Mood Bipolar (Gangguan Suasana Perasaan [Mood/Afektif]) atau trauma yang hebat seperti bencana alam yang dialami (tsunami). Gejala nya
Disebut bipolar karena kondisi mood pada penderita ini memiliki 2 kutub/puncak. Mood yaitu reexperiencing trauma yang dialami secara berulang-ulang, hingga timbul
itu sendiri adalah keadaan/ suasana hati seseorang dalam waktu yang panjang. Dua nightmare. Dapat terjadi disosiasi afek dimana perasaan penderita menjadi hilang
puncak tersebut adalah Manik (bicara banyak, hiperaktivitas, flight of ideas, ga butuh karena stress yang dialami.
tidur, dan biasanya diikuti waham kebesaran) dan Depresi (bicara lambat, sedikit,
mood menurun, keinginan untuk suicide). F.5 Sindrom Prilaku berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik
Gejala yang timbul bergantian tergantung dari mana yang lebih dominan. Biasanya
Sleeping disorders:
pasien dengan (Tipe I) Manik akan mengalami Depresi kemudian. Tetapi bila pasien
Dyssomnia, yaitu kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya adalah
dengan (Tipe II) Depresi, ia hanya akan menjadi hipomanik (tidak setinggi manik).
jumlah, kualitas tidur yang disebabkan karena faktor emosional. Misalnya
Jika pasien hanya mengalami depresi maka sebutannya menjadi Depresi
insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-jaga.
Unipolar. Bila hanya mengalami manik 1x, maka disebut pseudomanik. Apabila
Parasomnia, peristiwa episodik yang abnormal selama tidur, misalnya
sudah terjadi berkali-kali manik, maka masuk ke kategori Tipe I.
somnabulisme (sleepwalking), teror tidur (night terror), dan mimpi buruk
(nightmare)

35
Eating Disorders : Dissocial, yaitu gangguan dimana penderita tidak mengindahkan norma-norma
Anoreksia (mengurangi berat badan dengan cara di sengaja dengan sosial. Seringkali memiliki masalah dengan hukum dan memanipulasi hukum
memuntahkan makanan, olahraga berlebih, pencahar, hingga obat yang menekan agar tidak dianggap bersalah.
nafsu makan)
Bulimia (ketagihan terhadap makanan yang tidak bisa dilawan, serta tidak Cluster C, yaitu kelompok pencemas diri meskipun menurut orang lain tidak ada hal
berdaya menghadapi episode makan yang berlebihan. Akibatnya muncul berbagai yang perlu dicemaskan olehnya.
cara untuk melawan efek kegemukan seperti memuntahkan makanan, pencahar, Dependent, adalah gangguan ketergantungan kepada orang lain (satu orang)
puasa, hingga obat-obatan) sehingga tidak bisa memutuskan sesuatu apabila tidak ada orang tersebut.
Avoidance, cemas tampil di depan orang banyak, cemas berkenalan, sehingga
Sexual Disorders : merasa tidak mudah untuk diterima oleh orang lain. Hanya dapat beradaptasi
Disfungsi seksual, dimana seorang individu tidak bisa berperan dalam aktivitas pada kelompok kecil saja.
seksual seperti yag diharapkannya. Dapat berupa kekurangan minat, kenikmatan, Anancastic, gangguan yang mirip dengan obsesive compulsive disorders. Suka
gagal dalam proses fisiologis untuk interaksi seksual, serta tidka mampu akan kerapihan dan keteraturan. Kalau tidak sesuai dengan apa yang ia mau
mengendalikan atau mengalami orgasme. akan terus dikerjakan. Namun, gangguan ini tidak terlalu berat karena tidak
mengganggu produktivitas. (dokter katanya suka memiliki gangguan ini..
F.6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa hehehe)
Menurut DSM IV dibagi menjadi 3 Cluster besar sebagai berikut.
Cluster A yaitu penderita bersifat aneh atau eksentrik dibandingkan dengan orang F.7 Mental Retardasi
normal. Memiliki tingkatan mulai dari :
Schizoid, sikap mengucilkan diri dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain Mild (IQ 50-69), ringan (borderline IQ). Dapat bertahan hingga tamat SD, bisa
(Antisosial) mandiri dan survive dengan lingkungan sekitar.
Paranoid, yaitu sikap selalu curiga dan berfikir bahwa orang lain memiliki Moderate (IQ 35-49), hanya bisa bertahan dengan taraf pendidikan setara kelas
maksud buruk terhadap dia. Sering disamakan dengan schizoprenia, namun 3 SD.
dalam gangguan ini tidak temukan waham namun lebih kepada pribadi Severe (IQ 20- 34), tidak bisa bersekolah bahkan sangat membutuhkan bantuan
penderita. dari orang lain untuk mengerjakan kegiatan sehari-hari seperti makan hingga BAB.
Schizotypal, bersifat nyentrik, menyukai hal-hal yang berbau mistis atau Sangat Berat (IQ dibawah 20), paling Cuma bisa mengajukan permohonan
supranatural. ringan, bahasa terbatas, dan disabilitas neurologik dan fisik yang berat.

Cluster B, dimana penderita memiliki hidup yang seakan dramatis hingga berantakan F.8 Gangguan Masa Kanak [gangguan perkembangan psikologis]
Hystrionic, yaitu gangguan kepribadian seperti dramaqueen, mencari perhatian Contoh dari gangguan yang dialami pada anak-anak adalah sebagai berikut.
siapa saja yang ada disekitarnya. Apabila tidak diperhatikan maka akan Autism, yaitu gangguan kesulitan berinteraksi dengan orang lain, asyik
mengalami stress. dengan dunianya sendiri. Namun demikian bisa jadi memiliki IQ yang tinggi
Narcissistic, yaitu gangguan yang menganggap dirinya lebih tinggi sehingga dapat canggih dalam satu bidang tertentu.
dibandingkan dengan orang lain, setara dengan orang-orang penting dan ADHD/GPHH, yaitu Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas dimana
tersinggung bila tidak disamakan dengan orang penting. penderita sulit sekali memusatkan perhatiannya, tidak bisa fokus, dan mudah
Borderline, merupakan kepribadian ambang antara neurotik (cemas) dan sekali teralih dari satu hal ke hal yang lain. Hiperaktif dan tidak bisa diam.
psikotik (halusinasi sebentar, terutama saat stress). Emosinya berubah-ubag
secara drastis seperti mood bipolar tapi emosinya hanya berubah-ubah dalam F.9 Gangguan Perilaku & Emosional dengan onset masa kanak dan remaja
kurun waktu 1 hari. Gangguan ini merupakan sifat-sifat yang terus terbawa hingga remaja dengan onset
anak-anak. Seperti hiperkativitas, gangguan tingkah laku, membangkang hingga
gangguan emosi

36
Kesimpulannya adalah, melihat tanda dan gejala dari gangguan mental sangatlah penting T-12 OBAT OTONOM
terutama dalam tiap gangguan seperti yang telah diklasifikasikan di atas. Hal ini tentu akan
sangat membantu dalam mendiagnosis sehingga kita dapat memberikan terapi yang tepat Tak sesimple judulnya, untuk dapat menguasai materi obat otonom ini dengan baik, sebenarnya kita
dan memperbaiki prognosis. harus mengingat-ingat kembali bagaimana sistem saraf otonom ini bekerja mulai dari anatomi sampai
faalnya. Sayangnya, materi tersebut tidak dibahas lagi secara detail dalam tentir kali ini. Tp tenang
aja, karena saya baik hati,suka menolong dan tidak sombong (tanda2 narcissisticgolongan B, F6),
Karena terdapat 100 diagnosis mulai dari F.00 hingga F.98 dan ditambah dengan F.99 yaitu
akan saya bahas sedikit mengenai saraf otonom ini (simpatis dan parasimpatis). Sebelumnya maaf kalo
kondisi lain yang tidak tergolong gangguan jiwa tapi menjadi fokus perhatian klinik, tentu
jadi kepanjangan. So, Keep your Mood till the end!!
kita harus mengenal gejala-gejala psikopatologi yang ada serta gejala yang merupakan
kriteria klinik setiap gangguan. Jadi kita mesti memahami tiap gangguan kayak apa gejala
spesifiknya. Untuk itu, mesti baca PPDGJ atau DSM IV deh (kalo di suruh hapal semua, gw
ga ngerti deh.. hahaha)

Oia, karena yang disini mungkin Cuma gambaran superfisial, ada baiknya teman-teman
baca yang kriteria khusus nya di buku PPDGJ ya, karena banyak banget. Huhuhuhu...

Demikianlah tentir yang bisa kubantu untuk belajar, maaf jika terlalu panjang karena ini
yang diomongin sama dosennya ditambah buku lain. Semangat belajar ya teman-teman..
Sumber nya dari slide kuliah, buku PPDGJ abu-abu, sama buku kuning panduan pelayanan
medis departemen psikiatri (produksi salin sinar).. Kolinergik:
Saraf-saraf yang pada ujungnya melepaskan asetilkolin(Ach).
Good Luck all.. hehehe.. Reseptor :
a) Muskarinik (M), ada 5 subtipe : M1-M5; M1 di CNS dan ganglion presinap,
Gbu.. M2 di reseptor presinaptik & jantung, M3 di otot polos (ex.otot detrussor)
dan kelenjar saliva, M4 & M5 masih belum jelas fungsinya.
[Wendy Damar Aprilano] b) Nikotinik (N), ada 2 : reseptor nikotinik Neuronal (Nn) dan reseptor
nikotonik otot (Nm)
Adrenergik:
ujung sarafnya melepaskan Norepinefrin (NE)
reseptor :
a) Reseptor , yaitu 1 (di otot polos & jantung) dan 2 (otak, otot polos
pembuluh darah, sel pankreas & trombosit)
b) Reseptor , yaitu 1 (jantung & sel jukstaglomerular), 2 (otot polos, otot
rangka & hati), dan 3 (jaringan lemakbikin lipolisis)
Transmisi Neurohormonal: proses pengeluaran neurotransmiter tadi (Ach dan NE)
ke celah sinaps, mulai dari sintesisnya, pengeluaran, pengikatan dengan reseptor
sampai dengan neurotransmiter tadi di ambil kembali atau didegradasi. Nah nanti,
pada salah satu proses2 tersebutlah obat otonom akan bekerja dengan cara
mengintensifkan atau menghambat. Oleh karena itulah penggolongan obat
otonom didasarkan pada kolinergik atau adrenergik bukan dari sistim simpatis atau
parasimpatis. Selain itu, istilah simpatis dan parasimpatis adalah istilah anatomi
terlepas dari jenis neurotransmiternya.

37
Oleh karena itu, materi kuliah kita ada 4 garis besar : Indikasi
I. Kolinergik
A. Pada otot polos usus dapat meningkatkan motilitas usus (ingatkan gimana
II. Antikolinergik
persarafan sistem GI? Iyap, kontraksi otot polosnya dirangsang oleh saraf
III. Adrenergik
parasimpatis, jadi kalo diberi obat kolinergik otomatis dapat meningkatkan motilitasnya
IV. Adrenolitik
dong), tapi harus hati2 bila diberikan pada pasien yang mengalami obstruksi karena
dapat malah dapat menyebabkan perforasi usus. Betanekol dan neostagmin dapat
I. KOLINERGIK
digunakan untuk mengatasi kembung pada usus halus pasca bedah (kata dokternya,
Agen kolinergik ada 3, yaitu : asetilkolin (Ach) & ester kolin, alkaloid, dan asetilkolin
makanya kalo habis bedah pasien ditanyai udah flatus atau belum karena hal itu
esterase inhibitor (AchEI).
menandakan peristaltiknya udah berjalan dengan baik atau belum) dan pada atonia
IA. Ach dan derivatnya Ach hanya bermanfaat dalam penelitian dan tidak
lambung (gastroparesis akibatnya makanan tidak sampai-sampai ke duodenum,
berguna secara klinis karena efeknya sangat luas diberbagai organ (bisa berikatan
makanya butuh dibantu dengan obat).
dengan semua reseptor kolinergik; M & N) dan karena kerjanya terlalu terlalu singkat
B. Pada traktus urinarius pemberian obat golongan ini merangsang kontraksi
(akibat dihancurkan secara cepat oleh AchE) sehingga tidak sempat mencapai organ
otot detrusor sehingga menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang dan
target. Ach juga tidak dapat diberikan peroral karena dihidrolisis asam lambung.
tekanan pengosongan meningkat (berkemih), contoh obatnya : betanekol. Selain itu
Oleh karena itu, dibentuklah ester kolin lainnya dengan cara menambahkan gugus
juga menyebabkan relaksasi sfingter eksternum dan trigonom vesicae pada pasien
metil pada Ach sehingga menghasilkan metakolin yang afinitasnya terhadap AchE
pasca stroke yang pengaturan ototnya sudah terganggu.
jauh lebih rendah sehingga masa kerjanya jadi lebih panjang. Metakolin juga lebih
C. Xerostomia (kekeringan mulut akibat disfungsi kelenjar saliva) jadi obat gol. ini
selektif terhadap sistem KV dibandingkan dengan GI atau Traktus urinarius. Derivate
diberikan untuk meningkatkan produksi saliva, biasanya pada pasien pos operasi
lainnya yaitu : karbakol dan betanekol. Karbakol memudahkan pelepasan Ach
dan penderita Sjogrens syndrome (penyakit autoimun yang dikarekterisikkan dengan
sehingga memperlihatkan efek nikotinik terutama di ganglion. Sedangkan metakolin
infiltrasi limfotik pada kelenjar eksokrin sehinggga menyebabkan xerostomia dan mata
dan betanekol tidak memperlihatkan efek nikotinik.
kering) untuk hidrasi pada mulut dan memudahkan penelanan. Pilihan obatnya :
pilokarpin dan cevimeline
IB. Alkaloid ada 3 jenis alkaloid, yaitu :
D. Neuromuskular Digunakan untuk pengobatan Miastenia Gravis (yang tidak
Muskarin : berasal dari jamur Amanita muscaria
terlalu berat) karena dapat membantu memperkuat ototnya, tapi kalau
Arekolin : berasal dari Areca catechu (pinang), di kedoketeran hewan masih
reseptornya sudah berkurang obat ini tidak berguna lagi karena kerjanya adalah
digunakan sebagai antihelmintik
dengan mengikat reseptor. Pilihan obat : piridostigmin (setiap 6 jam), neostgimin
Pilokarpin : berasal dari Pilocarpus jaborandi, digunakan untuk sebagai obat
(setiap 4 jam), dan edrophonium (hanya digunakan untuk diagnostik kalo gejala
tetes mata untuk glaucoma.
membaik setelah pemberian obat ini berarti orang tersebut menderita miastenia
gravis). Kalau efek muskariniknya malah berlebihan, sehingga menimbulkan efek
IC. AchEIBekerja dengan menghambat AchE, bisa reversible dan irreversibel :
samping yang terlalu mengganggu seperti haus. sekresi kurang, maka dapat diatasi
reversible : Neostigmine, fisostigmin, piridostigmin, rivastigmin, donepezil,
dengan atropine (antimuskarinik). Pada paralisis akibat overdosis tubokurarin
galantamin
(neuromuscular blockers), pemberian AchEI akan lebih efektif dibandingkan dengan
Irreversibel : senyawa organofosfat seperti gas perang (tabun, sarin, soman)
agonis nikotin.
dan insektisida seperti parathion, malation, diazinon, dll.
E. SSP AchEI dapat digunakan untuk pengobatan Alzeimer. Tapi pada saat kuliah,
dokternya lebih banyak menyinggung efeknya pada demensia. Walaupun sebenernya
NB : di slide 12 ada tabel yang menyajikan perbedaan efek farmakologis ester kolin dan
belum ada obat kolinergik yang benar2 efektif untuk demensia, tapi pemberian obat ini
alkaloid (silahkan diliat2 sendiri, )
dapat sedikit memperbaiki daya ingatnya, Pilihan obat: rivastigmin, donepezil,
galantamine. Obat2 ini hanya efektif pada stadium penyakit yang awal dan tidak
efektif pada kasus2 berat yang mana neuron kolinergiknya sudah rusak.

38
Kontraindikasi dan Efek Samping irreversible, makanya kalo mau benar-benar kembali normal, satu-satunya cara ya
Kontraindikasi : cuma menunggu sampai tubuh menghasilkan enzim AchE yang baru)
Asmakarena obat2 ini dapat menyebabkan bronkokonstriksi
Hipertiroidisme karena dapat menyebabkan fibrilasi atrium, terutama pada Pencegahan Terhadap Gas perang dengan pemberian Piridostigmin (AchEI
pemberian metakolin. yang reversible) yang akan mengurangi ikatan gas perang (AchEI irreversible) dengan
Insufensiensi korener dapat mengurangi sirkulasi ke pembuluh korener. AchE. Kenapa mau mencegah keracuanan malah pakai Piridostigmin?? Padahal kan ia
Ulkus peptikum dapat merangsang lambung, baik sekresi maupun motilitasnya. adalah suatu Ach inhibitor juga?? jawab : Hal ini karena sifat piridostigmin yang
reversible jadi seolah-olah ia mereserve AchE. Dengan diberikan piridostimgin setiap
Efek samping lain: hari,maka akan ada AchE yang tidak berikatan dengan gas perang, karena berikatan
Kegagalan mata untuk melakukan akomodasi pada pandangan jarak jauh dengan piridostgimin ini. Semakin lama, makin banyak yang terikat dengan
parasimpatis menyebabkan kontraksi otot siliaris untuk penglihatan jarak dekat) piridostigmin, dan karena dia bersifat reversible, maka ia dapat melepaskan kembali
Keram perut (spasme abdominal) akibat meningkatnya peristaltik yang AchE tadi.
dirangsang oleh saraf parasimpatis
Hipertonisitas otot kandung kemih akibat perangsangan parasimpatis ke Akibat Toksik jamur :
M.detrusor akibatnya padahal kantung kemih masih kosong tapi serasa udah mau a) Amanita phaloides, Lepiota, Galerina (penyebab 80% keracunan jamur yang
buang air kecil fatal)
Hipersalivasi apabila anda keracunan jamur ini, bersiap2lah karena hanya dalam jangka
waktu > 24 jam, gejala2 klinik akan muncul dan dapat mengakibatkan cedera
Intoksikasi Muskarinik dan Nikotinik ginjal dan hati, bahkan bisa mengakibatkan kematian hanya dalam 4-7 hari, oleh
Akibat Pestisida organofosfat karena itu lindungilah hati anda dengan terapi suportif berupa hepatoprotektor
Senyawa organofosfat seperti gas perang (tabun, sarin, soman) dan insektisida seperti (Silimarin).
parathion, malation, diazinon, dll dapat menyebabkan intoksikasi dengan cara Yang perlu diingat sebelum pengobatan ialah Simtomatologi (memahami
berikatan dengan AchE secara irreversible. dengan baik gabungan gejala suatu penyakit) karena pengobatan untuk kasus ini
Nah, kata dokternya, seorang dokter harus bisa menangani kasus keracuanan hanya berupa pengobatan simtomatik dan suportif, dan dikatakan pengobatan
seperti ini, terutama nanti kalo ditempatkan di daerah2 dimana banyak kasus petani dengan atropin tidak berguna. Tapi ada keadaan yang dibenarkan untuk
yang keracunan pestisida organofosfat ini. Lalu apa yang harus dilakukan?? Kalo terjadi memberikan atropin. Kapan boleh kasih atropine?? Yaitu hanya kalau keracunan
keracunan zat ini cepatlah obati dengan Atropin. Dokter harus sigap nih, karena kalo zat muskarin ini sudah sangat parah.
ga sigap pasiennya bisa meninggal, apalagi biasanya kalo dipuskesmas, atropin itu b) Amanita muscaria
adanya/tersedia dalam dosis 0,5 mg, padahal untuk penanganan kasus ini butuh 2 mg Kadar muskarin dalam Aminta muscaria rendah sehingga keracunan akibat
atropine IV sebagai life-saving drug (jadi harusnya ada sedian khusus atropin buat 2 jamur ini jarang terjadi/tidak terjadi. Kadar muskarin lebih banyak terdapat pada
mg atropine sehingga bisa langung dipakai dalam keadaan darurat yang jadi spesies jamur Inocybe dan Clitocybe, sehingga keracunan akibat jamur ini
pertanyaan: emangnya tidak bisa 4 x suntik dengan dosis 0,5 mg?? Entahlah, timbul dengan cepat (gejala intoksikasi timbul dalam 30-60 menit). Gejala
dokternya yang jelasin seperti itu). intoksikasi/keracunannya antara lain: hipersalivasi, lakrimasi, mual, muntah, nyeri
Setelah pasien disuntik jangan senang dulu ya, karena walaupun keadaan pasien kolik, diare, sakit kepasa, pandangan kabur, bronkospasme, bradikardi, hipotensi
mulai membaik, ex. nadinya kembali normal (pulih dari keadaan bradikardi akibat dan syok.
keracunan tadi), kita harus tetap melakukan atropinisasi, yaitu melakukan c) Spesies Aminta lainnya
penambahan atropin sedemikan rupa untuk mempertahankan denyut nadi stabil 90- Mucinol, Ibotenic acid, Isoxazole derivate yang terdapat pada spesies
100x/menit. Jadi kita memantau denyut nadinya untuk menentukan apakah atropin amanita lainnya dapat menstimulasi reseptor asam amino (baik eksitatorik maupun
yang kita beri sudah cukup atau belum. Kok repot ya?, karena ternyata kerja atropin inhibitorik) sehingga menyebabkan gejala seperti : irritabilitas, ataksia,restless,
hanya bertahan beberapa jam. Makanya perlu kita tambah agar nadinya tetap stabil. halusinasi, delirium dan sedasi. Gejala-gejala tersebut terjadi karena diketahui
Pada keracunan yang berat, gejala dapat bertahan selama 2-3 minggu, sampai bahwa racun tersebut merupakan racun SSP. Pemberian atropin dapat
enzim yang baru terbentuk (gara-gara tadi kan organofosfat mengikat Ach secara memperparah gejala SSP.
39
Efek Farmakodinamik Kolinergik : Ganglia: efeknya terutama pada saluran GI, yaitu dengan menghambat peristaltik
Secara umum efek farmakodinamik Ach dibedakan menjadi 2, yaitu efek muskarinik lambung dan usus sehingga disebut dengan antispasmodik
(efek terhadap otot polos dan kelenjar eksokrin) dan efek nikotinik (efek terhadap otot SSP: delirum, kegelisahan, dan halusinasi.
rangka, ganglion dan kelenjar adrenal).
Kalau kelebihan Ach, maka efek-efek tadipun akan berlebih dan akhirnya menyebabkan Prototipenya:
paralisis. Kalau intoksikasinya kronik maka kerusakan saraf dapat tertunda Sindrom Atropin (campuran d- idan I-hiosiamin) terutama ditemukan pada Atropa
Persian gulf war dengan gejala : gangguan kognitif, ataksia, mioneuropati, adenopati, belladonna dan Datura stramonium(kecubung). Farmakodinamik Atropin tergantug
kebingungan dan inkontinensia. dari dosisnya( Lihat tabel 1)
Skopolamin (I-hiosin) terdapat pada Hyoscyamus niger
Indikasi Non-Neuropsikiatri Obat Kolinergik (sebenarnya saya bingung ini harus Obat lain dengan efek seperti atropine (mungkin maksudnya yang sintetik kali
masuk ke pembahasan mana,bagian agen kolinergik atau antikolnergik, judulnya sih ya) : Homatropine, Metantelin bromide, propantelin bromide,dll
kolinergik tapi dalam urutan slide ditempatkan dengan antikolinergik, -__-, tau
ah..dimana aja boleee) Tabel 1.
A. Pada Mata : menyebabkan miosis :
Untuk efek cepat selama operasi/glaucoma akut digunakan Asetilkolin
Untuk gaukoma kronik(open angle gaukoma) digunakan pilokarpin yang
paling baik ditoleransi
Obat alternative untuk glaucoma : -agonis, -bloker, diuretic
acetazolamide (DiamoxR), dan analog prostaglandin
B. Pada Keracunan Antimuskarinik: hanya pada intiksikasi berat dengan
hiperpireksia dan takikardi supraventrikular digunakan fisostigmin yang dapat
melewati BBB
C. Pada GI: menurunkan motilitas usus, tapi tidak efektif untuk menurunkan
produkasi asam lambung
D. Pada Traktus Urinarius : dengan merelaksasikan otot detrusor dan kontraksi
sfingter uretra meningkatkan kapasitas kandung kemih. Untuk indikasi kandung
kemih obat yang digunakan : Oksibutin, antimuskarinik, dan M3-bolker.

II. ANTIKOLINERGIK Kalau dilihat dari tabel diatas, pengaruh atropine terhadap jantung bersifat bifasik. Dengan
Ada 2 jenis : dosis 0,25 - 0,5 mg yang biasa digunakan, atropin menyebabkan bradikardi. Akan tetapi,
Antimuskarinik pada dosis 2mg, atropin malah menyebabkan takikardi. Pada dosis 5 mg atau lebih,
Antinikotinik : Ganglion bloker : Mekamilamin, trimetaphan efeknya akan lebih berat lagi. Pada pemberian atropin > 10 mg efeknya sama dengan
Obat pemblok neuromuscular : Tubokurarin, Atrakurium pemberian dosis 5mg, antara lain: takikardi berat, kelemahan, midrasis maksimal, kulit
Keterangan: kemerahan, panas dan jadi kering, ataksia, halusinasi, dan koma.
IIA. Antimuskarinik Atropin dapat memblok semua reseptor mukarink dan sifatnya adalah kompetitif
Antimuskarinik Merupakan antikolinergik yang memblok reseptor muskarinik di: dengan agen kolinergik, makanya kalau terjadi keracunan akibat amtikolinergik ini
Kelenjar mukus dan saliva: menyebabkan kekeringan (misalnya karena overdosis) dapat diatasi dengan pemberian agen kolinergik seperti :
Mata: menyebabkan midriasis (dilatasi pupil), sikloplegia (paralisis mekanisme Fisostigmin. Fisostigmin ini bermanfaat karena dapat melawati sawar darah otak (BBB).
akomodasi sehingga hilangnya kemampuan melihat jarak dekat), dan perubahan
tekanan intraocular (tapi tidak signifikan)
Jantung: menyebabkan takikardi.

40
Farmakokinetik : IIB. Bloker Ganglion
Atropin ialah senyawa anonium kuaterner yang dapat diserap dari GIT (sebenarnya Obat : trimetafan (AfonatR)
mudah diserap disemua tempat kecuali kulit), dapat melewati BBB, metabolisme pada Kadang digunakan untuk mengontrol hipertensi pada kegawatdaruratan hipertensi
manusia belum sepenuhnya diketahui, tapi pada kelinci memiiki enzim yang dapat dan dissecting aortic aneurysm.
menginaktifkan atropin sehingga resisten terhadap alkaloid tersebut. Dosis harus dititrasi dan diberi secara IV
Efek samping : Hipotensi ortostatik
Indikasi :
IIC. Agent
A. Sebagai midriatikum : biasanya digunakan untuk funduskopi dan digunakan
Obat
secara topical. Durasi kerja pada mata : Atropin (7-10 hari), Homatropin (3-7 hari),
o Agen Nondepolsrizing: atracurium, tubokurarin, dan vekoronium.
dan Tropikamid (6jam). Dapat diantagoniskan dengan pemberian obat tetes mata
o Agen depolarisasi (awalnya terstimulasi lalu diikuti dengan blokade):
pilokarpin.
Suksinilkolin.
B. Sebagai Antikolinergik yang berkerja sentral : Trihexyphenidyl
Kegunaan: relaksasi otot saat pembedahan, intubasi trakeal, kontrol pernafasan,
(antikolinergik yang bekerja sentral yang efek antimuskariknya lebih kecil daripada
dan untuk melemahkan otot akibat manifestasi kejang.
atropine dapat digunakan untuk mengatasi efek samping ekstrapiramidal dari
antipsikotik dan juga digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson.
Antidotum Pada Keracunan Obat Kolinergik
C. Pernafasan : Ipratropium dan Iotropium digunakan sebagai obat inhalasi
Antidotum ialah agen yang bekerja melawan racun dengan menghasilkan efek fisiologi
untuk asma, bronkitis kronik dan COPD. Konsentrasi maksimal obat ini dalam
yang berlawanan. Salah satu contoh obatnya ialah atropin yang tadi udah dijealsin. Contoh
jaringan bronkial memiliki keuntungan dengan karena dapat mengurangi efek
obat lainnya ialah Pralidoxime dan Dieasetilmonosil yang merupakan kolinesterase
sistemik (bekerja lokal). Tiotropium memiliki masa kerja yang lebih panjang,
reaktivator.
ehingga dapat diberikan sekali sehari.
Cara kerjanya gini: misalnya karena keracunan senyawa organofosfat (ex.DFP), DFP ini
D. Gangguan Kemih : kesulitan berkemih disebabkan oleh relaksasi otot detrusor
bakal berikatan dengan AchE membentuk ikatan enzim-diisopropil fosfor. Ikatan enzim ini
dan konstriksi sfingter uretra sehingga pasien harus mengejan saat berkemih. Hal
dihidrolisis sangat lambat, bahkan boleh dikatakan stabil, tapi kemudian hidrolisi terjadi dan
ini dapat diatasi dengan pemberian obat antikolinergik yang dapat memblok
menyisakan AchE yang mengalami fosforilasi (aging) sehingga tidak aktif lagi. Nah, enzim
reseptor M2 secara tidak langsung dengan menghambat relaksasi akibat E dan NE
ini masih bisa diaktfikan kembali oleh Pralidoksim ini. Tapi, Perlu dimengerti bahwa
serta memblok reseptor M3 secara langsung sehingga mengaktifkan kontraksi
pralidoxime dan diasetilmonosil ini bukanlah obat2 yang bersifat menyelamatkan jiwa (life
otot. Akhirnya dapat berkemih dengan normal. Oksibutinin lebih selektif
saving). Masih ingatkan siapa yang menjadi Hero pertama kali kalo ada keracunan
terhadap M3, sehingga digunakan untuk mengobati spasme kandung kemih pasca
organofosfat? Yup, jawabannya adalah Atropin sebagai life saving drugs.
operasi, involuntary voiding pada anak2 dengan gangguan neurologi dan kandung
empedu yang overaktif. Solifenasin, derifenasin dan tolterodin lebih selektif
III. ADRENERGIK
lagi dibandingkan oksibutinin.
Obat Adrenergik dapat bekerja langsung dan tidak langsung.
E. Anestesi Premedikasi : Untuk menurunkan produksi mukus saluran pernafasan
Langsung Obat bekerja langsung pada reseptor adrenergik. ex: Klonidin yang
selama anastesi umum untuk mencegah penutupan saluran nafas.
bekerja langsung pada reseptor 2
Tidak langsung obat bekerja secara tidak langsung dengan merangsang
Kontraindikasi: Glaukoma, Benign Prostat Hypertophy (BPH), demensia, gangguan
pelesapan NE, E, dan Dopamin atau dengan memblok transporter
konduksi jantung
sehinggakonsentrase neurotransmiter di sinaps meningkat. ex : Amfetamin,
Efedrin, Kokain.
Efek samping: Mulut kering, kembung, susah berkemih, peningkatan tekanan
intraokular, disorientasi pada orang tua karena gangguan memori. Pada penderita
Klonidin :
Alzeimer, semua obat yangmenghambat efek antikolinergik harus hati2 dalam
Merupakan agonis 2, terutama digunakan sebagai antihipertensi
pengguannnya.

41
Indikasi lainnya : Untuk diare dengan neuropati diabetes karena kemampuannya Stmulasi SSP, tapi jarang terlihat setelah overdosis katekolamin. Kokain
untuk meningkatkan absorpsi air dan garam dari usus. Untuk mengurangi menyebabkan konvulsi (kejang), aritmia, dan perdarahan serebal. Amfetamin
mengurangi gejala putus obat pada pemakai narkotik atau alkohol serta dapat menyebabkan : berkurangnya rasa lelah, insomnia dan tremor.
memfasilitasi pemberhentian rokok. Pada overdosis akut dapat diatasi dengan Bloker reseptor.

Amfetamin : IV. ADRENOLITIK


Amfetamin merupakan obat yang paling sering disalahgunakan karena efeknya Adrenolitik disebut juga penghambat adrenergik . Berdasarkan tempat kerjanya, dibagi atas
simpatomimetiknya yang paling kuat dalam merangsang SSP. Amfetamin dapat Antagonis adrenoreseptor/adrenoreseptor bloker (bloker dan -bloker)
meningkatkan kewaspadaan,memperbaiki mood (menjadi dasar drug abuse), kerjanya dengan menduduki reseptor adrenergik
hilangnya rasa kantuk, berkurangnya rasa lelah, bertambahnya rasa Percaya diri, Penghambat saraf adrenergik kerjanya langsung pada ujung saraf adrenergik
seringkali euphoria dengan mengganggu pelepasan/penyimpanan NE. ex: Reserpin
Meningkatkan konsentrasi untuk melakukan tugas yang memerlukan perhatian terus
menerus. a) Bloker ada 3 jenis: Non-selektif, selektif untuk 1, selektif untuk 2.
Mengakselerasi dan desinkronisasi EEG Sayangnya, walaupun banyak jenisnya, -bloker ini tidak ada indikasi untuk gangguan
Dapat digunakan untuk narkolepsi (gangguan tidur yang berupa tidur singkat dengan neuropsikiatri.
episode berulang, dan tidak dapat dikendalikan, sering disertai halusinasi. b) -Bloker Propanolol, Metoprolol, Atenolol, Timolol, Nadolol. Indikasi
Sering juga disalahgunakan untuk menekan nafsu makan untuk menurunkan berat nerulogi : untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala migranin dan tremor.
badan -Bloker efektif untuk tremor :
Dapat menimbullkan adiksi loh. Dosis harian propanolol yang efektif dimulai dari 60 mg, juga responsive
terhadap bloker selektif -1, ex : metoprolol
Modafinil : Kontraindikasi pada pasien Asma bronkial
Merupakan derivat Amfetamin baru yang digunakan dalam narkolepsi Pada penyakit asma dan gagal jantung perlu hati2 dalam pemakaiannya. Pada
Efek sampingnya lebih kecil : efek insomnianya kurang, perubahan mood berlebihan pasien DM dapat menimbulkan mask symptoms dan memperparah
dan potensial abuse yang kurang dibanding dengan amfetamin hipoglikemi
c) Reserpin dapat mendeplesi dopamine serebal dengan cara mencegah
Penggunaan Adrenergik Untuk ADHD :
penyimpanan intraneuronal. Reserpin berguna untuk mengurangi korea pada panyakit
ADHD ialah : sindrom prilaku yang belum didefinisikan dengan jelas dan sering
Huntington. Dimulai dengan dosis 0,25 mg, lalu dititrasi sampai mencapai efek optimal
overdiagnosed , yang terdiri dari rentang perhatian yang pendek (tidak bisa fokus), dan akhirnya muncul efek samping yang menjadi masalah. ES reserpin : sedasi dan
perilaku fisik yang hiperkinetik (peningkatan abnormalitas fungsi/aktivitas motorik
sulit berkonsentrasi, diare (akibat respon terhadap atropine), hiudng tersumbat dan
baik neurogenik maupun psikogenik), dan ada masalah belajar. Obat yang paling
depresi mental sampai akhirnya bunuh diri, makanya dikontraindikasikan bagi pasien
sering digunakan untuk ADHD ialah Metilfenidat (Ritalin-SR) struktur kimia
dengan riwayat depresi.
yang mirip amfetamin tapi efek terhadap SSP-nya lebih lemah. Kadang-kadang dapat
digunakan Klonidin. Modafinil juga dapat digunakan. Akhir kata saya tutup dengan doa semoga obat-obat otonom ini bisa nempel lama dikepala. -__-
Sindrom Horner :
Lesi unilateral yang diakibatkan oleh interupsi dari saraf simpatik yang ke wajah. Referensi :
1. Slide kuliah Obat Otonom
Efek Samping/Toksisitas Adrenergik 2. Buku Farmakologi FKUI
Menstimulasi jantung 3. Katzung
Meningkatkan tekanan darah, takikardi yang dapat memicu gagal jantung, AMI dan
stroke [Nila Purnama Sari]

42

You might also like