Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN KECEMASAN
Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi dialami secara
subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda
dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang
berbahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut.
Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat
ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan ( Stuart dan Sundeen, 1990 ).
Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena
ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons (penyebab tidak
spesifik atau tidak diketahui oleh individu). Perasaan takut dan tidak menentu
sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya akan datang
dan memperkuat individu mengambil tindakan menghadapi ancaman.
Kejadian dalam hidup seperti menghadapi tuntutan, persaingan, serta bencana
dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Salah satu
contoh dampak psikologis adalah timbulnya kecemasan atau ansietas.
Pandangan interpersonal.
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan
penolakan interpersonal. Ansietas berhubungan dengan perkembangan
2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala.
c. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas.
d. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan
teknik relaksasi.
Mengalihkan situasi.
Latihan relaksasi dengan napas dalam, mengerutkan, dan mengendurkan
otot.
Menghipnotis diri sendiri (latihan lima jari).
e. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan
bagaimana merujuk pasien.
E. EVALUASI
1) Menyebutkan penyebab ansietas.
2) Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas.
3) Menyebutkan perilaku terkait ansietas.
4) Melakukan teknik pengalihan situasi, yaitu tarik napas dalam, relaksasi
otot, dan teknik lima jari.
5) Keluarga menyebutkan pengertian ansietas.
6) Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ansietas.
7) Keluarga mengajarkan ke pasien teknik pengalihan situasi, tarik napas
dalam, relaksasi otot, dan teknik lima jari.
Ansietas SP 1 SP 1
Membina hubungan saling percaya Membina hubungan saling
Membantu pasien mengenal percaya
ansietas Menjelaskan pengertian ansietas
Membantu pasien menjelaskan Menjelaskan penyebab ansietas
situasi yang menimbulkan cemas Menjelaskan tanda dan gejala
ansietas
SP 2 SP 2
Mengevaluasi pelaksanaan jadwal Mengajarkan cara merawat pasien
kegiatan harian ansietas: pengalihan situasi
Melatih teknik relakssasi dengan Mengajarkan cara merawat pasien
tarik nafas dalam ansietas: tarik nafas dalam
Memasukkan kedalam jadwal Mengajarkan cara merawat pasien
kegiatan harian ansietas: mengerutkan dan
mengendurkan otot
Mengajarkan cara merawat pasien
ansietas: hipnotis diri sendiri
SP 3 SP 3
Mengevaluasi pelaksanaan jadwal Mengajarkan keluarga melatih
kegiatan harian pasien mengatasi ansietas:
Mengajarkan teknik relaksasi pengalihan situasi
dengan mengerutkan dan Mengajarkan keluarga melatih
mengendurkan otot pasien mengatasi ansietas: tarik
Memasukkan kedalam jadwal nafas dalam
kegiatan harian Mengajarkan keluarga melatih
pasien mengatasi ansietas:
mengerutkan dan mengendurkan
otot
Mengajarkan keluarga melatih
pasien mengatasi ansietas:
SP 4 hipnotis diri sendiri
Mengevaluasi pelaksanaan jadwal SP 4
kegiatan harian Mengajarkan keluarga merujuk
Mengajarkan teknik relaksasi pasien dengan ansietas
dengan hipnotis diri
Memasukkan ke jadwal kegitatan
harian
PERTEMUAN KE-1
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada
pagi ini, nama saya HORI SETIADI, senang dipanggil Ori. Saya adalah
mahasiswa dari Akper Poltekkes Banda Aceh.
Nama Ibu siapa?
Ibu senangnya dipanggil apa?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?
c. Kontrak :
Topik
Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang
kecemasan dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi
Waktu
Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja
Tempat
Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya
sudah, Bagaimana jikadiruangan ini saja kita berbincang-bincang
Tujuan
Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara
mengatasinya
2. Fase Kerja
Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini
Coba Ibu ceritakan pada saya
Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan
kepada ibu. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya
Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu
mampu menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang
perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang
sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan
cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan
Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan
latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu
cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan
Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan
saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya
bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas
dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu
ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-
lahan. Sekarang coba ibu praktikkan
Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara
tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga,
menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu
juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu
rasakan dan latihan relaksasi?
Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?
Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung pra
Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang
ibu rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu
mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan ibu ya
Waktu
Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang
sama seperti hari ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-
bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja
Tempat
Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau
besok kita melakukannya disini saja
Terima kasih ibuk sampai jumpah besok, Assalamualaikum.
REFERENSI