You are on page 1of 7

dr.

Eka Rahmawati (Junior)

JARAS PIRAMIDALIS

DAN

EKSTRAPIRAMIDALIS

Jaras untuk motorik terdapat 2 sistem, yaitu piramidalis dan ekstrapiramidalis.

1. Sistem Piramidalis

Sistem Piramidalis dibagi menjadi 2 traktus, yaitu traktus kortikospinal dan traktus
kortikobulbar.

a. Traktus Kortikospinal

Serabut traktus kortikospinal berasal dari sel pyramidal di kortex serebri. Dua pertiga
serabut ini berasal dari gyrus precentralis dan sepertiga dari gyrus postcentralis. Serabut
desendens tersebut lalu mengumpul di corona radiata, kemudian berjalan melalui crus
posterius capsula interna. Pada medulla oblongata traktus kortikospinal nampak pada
permukaan ventral yang disebut pyramids. Pada bagian caudal medulla oblongata tersebut
85% traktus kortikospinal menyilang ke sisi kontralateral pada decussatio pyramidalis
sedangkan sisanya tetap pada sisi ipsilateral walaupun akhirnya akan tetap bersinaps pada
neuron tingkat tiga pada sisi kontralateral pada medulla spinalis. Traktus korticospinalis yang

1
menyilang pada ducassatio akan membentuk traktus kortikospinal lateral dan yang tidak
menyilang akan membentuk traktus korticospinal anterior. Traktus kortikospinal lateralis
nantinya akan terus menurun untuk masuk kedalam substantia grisea kornu anterior segmen
vertebral yang bersangkutan dan berakhir di sel-sel kornu anterior (primary motoneuron) dan
selanjutnya akan mempersarafi otot-otot rangka melalui medulla spinalis.

Traktus kortikospinalis ventralis akan terus menurun dan baru menyilang melalui
komisura ventralis di masing-masing segmen yang bersangkutan untuk berakhir di kornu
anterior untuk kemudian mempersarafi otot-otot rangka.

b. Traktus Kortikobulbar

Serabut traktus corticobulbar mengalami perjalanan yang hampir sama


dengan traktus kortikospinal, namun traktus kortikobulbar bersinaps pada motor neuron
nervus cranialis III, IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII. Traktus kortikobulbar berpengaruh
terhadap LMN saraf-saraf cranial otak. Serabut traktus kortikobulbar berjalan dari kapsula
interna menuju otak tengah (mesensefalone).

Traktus kortikobulbar menjalankan fungsi kontrol volunter otot skelet yang terdapat
pada mata, dagu, muka dan beberapa otot pada faring dan leher. Seperti halnya dengan
traktus kortikospinal, traktus kortikobulbar pun mengalami persilangan namun
persilangannya terdapat pada tempat keluarnya motor neuron tersebut.

2
Fungsi sistem pyramidal adalah:

a. Memulai timbulnya suatu gerakan volunteer atau suatu gerak sadar yang bersifat halus.

b. Kontraksi otot distal, khususnya pada tangan dan jari.

2. Sistem Ekstrapiramidalis

Sistem ekstrapiramidal merupakan jaringan saraf yang terdapat pada otak bagian
sistem motorik yang mempengaruhi koordinasi dari gerakan. Letak dari ekstrapimidal
adalah terutama di formatio retikularis dari pons dan medulla, dan di target saraf di
medulla spinalis yang mengatur refleks, gerakan-gerakan yang kompleks, dan kontrol
postur tubuh.
Sistem ekstrapiramidalis merupakan suatu sistem jaras motorik yang tidak
berjalan melewati piramida medula. Perbedaannya dengan impuls piramidalis adalah
sebelum impuls extrapiramidalis tiba di motoneuron, mengalami pengolahan dan
pengubahan di inti-inti yang dalam keseluruhan dinamakan susunan extrapiramidalis.
Oleh karena inti-inti tersebut tidak berkumpul dalam satu daerah, melainkan terpisah dan

3
terpencar, maka lintasan extrapiramidalis yang menghubungkan inti satu dengan yang lain
tidak terdiri dari satu jaras yang membujur tetapi terdiri dari berbagai jaras, ada yang
panjang dan ada yang pendek. Jaras-jaras tersebut menyusun lintasan yang melingkar
dahulu untuk kemudian menyusun lintasan yang membujur, yang menuju ke motoneuron.
Susunan ekstrapiramidal terdiri atas korpus striatum, globus palidus, inti-inti
talamik, nukleus subtalamikus, subtansia nigra, formatio retikularis batang otak,
serebelum berikut dengan korteks motorik tambahan, yaitu area 4, area 6 dan area 8.
Komponen-komponen tersebut dihubungkan satu dengan yang lain oleh akson masing-
masing komponen itu. Dengan demikian terdapat lintasan yang melingkar yang dikenal
sebagai sirkuit. Oleh karena korpus striatum merupakan penerima tunggal dari serabut-
serabut segenap neokorteks, maka lintasan sirkuit tersebut dinamakan sirkuit striatal.

4
Secara sederhana, lintasan sirkuit itu dapat dibedakan menjadi :
- sirkuit striatal utama (principal)
- tiga sirkuit striatal penunjang (aksesori).
Sirkuit striatal prinsipal tersusun dari tiga mata rantai, yaitu (a) hubungan segenap
neokorteks dengan korpus striatum serta globus palidus, (b) hubungan korpus striatum/globus
palidus dengan thalamus dan (c) hubungan thalamus dengan korteks area 4 dan 6. Data yang
tiba diseluruh neokorteks seolah-olah diserahkan kepada korpus striatum/globus
paidus/thalamus untuk diproses dan hasil pengolahan itu merupakan bahan feedback bagi
korteks motorik dan korteks motorik tambahan. Oleh karena komponen-komponen susunan
ekstrapiramidal lainnya menyusun sirkuit yang pada hakekatnya mengumpani sirkuit striata
utama, maka sirkuit-sirkuit itu disebut sirkuit striatal asesorik.
Sirkuit striatal asesorik ke-1 merupakan sirkuit yang menghubungkan stratum-globus
palidus-talamus-striatum. Sirkuit-striatal asesorik ke-2 adalah lintasan yang melingkari
globus palidus-korpus subtalamikum-globus palidus. Dan akhirnya sirkuit asesorik ke-3,
yang dibentuk oleh hubungan yang melingkari striatum-subtansia nigra-striatum.
Susunan ekstrapiramidal yang dibentuk oleh sirkuit striatal utama dan penunjang itu
terintegrasi dalam susunan sensorik dan motorik sehingga memiliki sistem input dan output.
Data dari dunia luar yang masuk dalam sirkuit striatal adalah terutama impuls asendens non-
spesifik yang disalurakan melalui diffuse ascending reticular system atau lintasan
spinotalamik multisinaptik dan impuls proprioseptif yang diterima oleh serebelum. Tujuan
lintasan pertama ialah nuklei intertalaminares talami. Data yangd iterima oeleh serebelum
disampaikan ke talamus juga (melalui brakium konyungtivum). Inti talamus yang
menerimanya ialah nukleus ventralis lateralis talami dan nukleus ventralis anterior talami.
Kedua lintasan yang memasukkan data eksteroseptif itu dikenal sebagai input sirkuit striatal.

5
Sistem output sirkuit striatal adalah lintasan yang menyalurkan impuls hasil
pengolahan sirkuit striatal ke motorneuron. Impuls yang telah diproses di dalam sirkuit
striatal dikirim ke area 4 dan area 6 melalui globus palidus dan inti-inti talamik dan pesan-
pesan striatal itu disampaikan kepada nukleus ruber, formasio retikularis untuk akhirnya
ditujukan kepada motorneuron. Akson-akson dari neuron di lapisan V korteks area 4 turun ke
batang otak di kawasan jaras frontopontin dan menuju ke nukleus ruber dan sel-sel saraf di
formasio retikularis. Serabut-serabut rubrospinal mengubungi baik alfa maupun gamma
motorneuron yang berada di intumesensia servikalis saja. Sedangkan serabut-serabut
retikolospinal, yang sebagian besar multisinaptik sehingga lebih pantas dijuluki retikulo-
spino-spinal, menuju ke alfa dan gamma motorneuron bagian medula spinalis di bawah
tingkat servikal. Tercakup juga dalam sistem output adalah lintasan nigrokolikular dan
nigroretikular. Pesan striatal disampaikan ke kolikulus superior dan formasio retikularis untuk
kemudian ditujukan ke motorneuron yang mengatur gerakan kepala sesuai dengan
gerakan/posisi kedua bola mata.

6
Di tingkat kornu anterius terdapat sirkuit gamma loop, yaitu hubungan neuronal yang
melingkari alfa motorneuron muscle spindle gamma/alfa motorneuron. Melalui sistem
gamma loop itu tonus otot disesuaikan dengan pola gerakan tangkas yang diinginkan.

You might also like