Indonesia adalah daerah rawan gempa, untuk mengurangi resiko keruntuhan
struktur yang terjadi akibat gempa, diperlukan konstruksi bangunan tahan gempa. Perencanaan gedung pascasarjana Unisma Bekasi yang tahan gempa umumnya didasarkan pada analisa struktur elastis yang kemudian diberi berbagai macam beban rencana beserta kombinasi pembebanannya untuk mensimulasi kondisi ultimate (batas). Analisa pushover (beban dorong statik) adalah analisa statik nonlinier perilaku keruntuhan struktur terhadap gempa, sedangkan titik kinerja adalah besarnya perpindahan maksimum struktur saat gempa rencana terjadi. Tahapan metode yang digunakan diantaranya: merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah, melakukan tinjauan pustaka, membuat model struktur gedung pascasarjana Unisma Bekasi pada komputer dengan bantuan program SAP2000 untuk mendapatkan hasil dari analisa pushover, dan statik ekuivalen, kemudian yang terakhir yaitu menarik kesimpulan berdasarkan evaluasi hasil kedua analisis diatas. Analisa dan evaluasi kinerja dilakukan dengan analisa pushover yang built-in pada program SAP2000, sedangkan titik kinerja untuk evaluasi ditentukan tersendiri dengan metode spektrum kapasitas yang terdapat juga pada program SAP2000. Hasil analisa dengan menggunakan program SAP2000 menunjukan bahwa perilaku keruntuhan bangunan gedung pascasarjana Unisma Bekasi saat gempa adalah inelastis, dengan menggunakan program SAP2000 pada portal beton 3D sebagai model dari gedung pascasarjana Unisma Bekasi menyimpulkan bahwa titik kinerja yang menentukan adalah metode Spektrum Kapasitas yang built-in pada program SAP2000 yang mengacu ATC-40 (ATC, 1996) dengan memberikan nilai sebesar 0,15 m, sedangkan Koefisien Perpindahan FEMA-356 (ASCE, 2000) memberikan nilai lebih kecil yaitu sebesar 0,08 m, dan yang terakhir analisa joint displacement berdasarkan SNI 1726-2002 memberikan nilai 0,079 m.
Kata kunci: titik kinerja, spektrum kapasitas, analisa pushover, beton bertulang, gaya gempa.