You are on page 1of 19

Ultrasonografi (USG)

1. Definisi USG
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan
suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka,
struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi
obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan
sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam
penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.

2. Kegunaan USG
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis.
Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi
(misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang
digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian
antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan
(DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam
dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk
melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Ultrasonografi medis digunakan dalam:
Kardiologi
Endokrinologi
Gastroenterologi
Ginekologi;
Obstetrik;
Ophthalmologi;
Urologi
Intravascular ultrasound
Contrast enhanced ultrasound
Manfaat USG pada obstetric yaitu :
Pada kehamilan trimester 1 :
Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan .
Meyakinkan adanya kehamilan .
Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya
kehamilan ektopik.
Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
Menentukan lokasi janin, didalam kandungan atau diluar rahim.
Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.

Pada kehamilan trimester II & III :


Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan terlalu cepat disebabkan oleh
berlebihnya cairan amnion atau bukan.
Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya
perkembangan janin.
Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. Pertumbuhan janin
normal atau tidak.
Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktifitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan
amnion, dsb.
Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.

3. Sop Ultrasonografi (USG)


1. Persiapan Infeksi
Cuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan pasien, setelah kontak dengan
darah atau cairan tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung tangan, telah terbukti dapat
mencegah penyebaran infeksi. Risiko penularan dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi,
sedang, dan ringan.

2. Persiapan alat
Pesawat USG
Tranduser
Printer dan film thermal
Jelly
Kertas tissue
Mesin USG diletakkan disebelah kanan tempat tidur pasien.

3. Persiapan pasien
Untuk pemeriksaan abdomen atas pasien diharuskan puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaan
agar saat pemeriksaan organ tidak tertumpuk dengan feces.
Untuk pemeriksaan abdomen bawah kasus-kasus obgyn pasien diharuskan minum banyak
dan menahan kencing agar vesica urinaria penuh dan akan mendesak massa usus keluar dari
rongga pelvis dan mengubah kedudukan uterus kedalam posisi aksial sehingga akan
mempermudah pemeriksaan organ genitalia interna.

4. Persiapan pemeriksa
Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan pemeriksaan USG, apa
indikasinya dan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat gawat, misalnya pasien
dengan kecurigaan kehamilan ektopik. Tanyakan apakah ia seorang nyonya atau nona,
terutama bila akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal.

Selanjutnya cocokkan identitas pasien, keluhan klinis dan pemeriksaan fisik yang ada
kemudian berikan penjelesan dan ajukan persetujuan lisan terhadap tindak medik yang akan
dilakukan.

5. Pelaksanaan
Informed consent
Cuci tangan dan gunakan hanscoen DTT
Pesawat USG dinyalakan
Pasien disuruh berbaring telentang
Dilakukan pendataan pada pasien pada monitor
Lepas pakaian pasien.
Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken juga diberi jelly.
Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan Scanning/pengambilan gambar) dengan cara
transduser dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan obyek.
Setelah obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER dan beri
keterangan label.
Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di film polaroid).
Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
Cuci tangan.

Suction Pump
1. Definisi Suction Pump
Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan
yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia. Suction pump adalah alat kesehatan yang
berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak berguna atau partikel padat pada tubuh
manusia kesebuah wadah pengumpul. Hampir semua ruang operasi pada Rumah Sakit
menggunakan Suction Pump, maka alat tersebut harus mempunyai keakuratan yang
tinggi. Kenyataan sekarang ini pada saat melakukan operasi bedah, daya hisap
Suction Pump ini sering tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga bisa jadi
salah satu penghambat, dalam proses operasi. Oleh karena itu kalibrasi terhadap
Suction Pump sangat diperlukan supaya hasil keluaran dari alat tersebut mempunyai
keakurasian yang baik. Untuk mengetahui kelayakan Suction Pump, dapat dilakukan
dengan menganalisa hasil kalibrasi yang akan mendapat nilai ketidakpastian dan nilai
koreks. Dari perhitungan tersebut di dapatkan nilai koreksi -1,8 mmHg sampai dengan
1,2 mmHg. dengan kesalahan relatif 0.0% sampai dengan 4,2% (Kesalahan maksimal
yang diijinkan + 10 % sesuai dengan ECRI No. 433-0595) sehingga masih layak
digunakan alat tersebur. Dari perhitungan diharapkan rumah sakit menggunakan
Suction pump yang mempunyai resolusi alat yang lebih kecil. Agar perhitungan
ketidakpastian semakin kecil.
Nama lain dari Suction Pump adalah:
- Vacum regulator
- Suction contrrollers
- Slym zuiger
- Alat hisap
2. Komponen alat
- Motor
- Botol penampung cairan
- Selang
- Suction regulator
- Manometer
- Over Flow Protection / Pelampung (pengaman cairan lebih)
- Foot switch
3. Prinsip Kerja
Motor suction adalah sebuah motor listrik, biasanya hanya bekerja pada satu
tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm 145, 50/60 Hz, maka ketika
pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan besarnya tegangan yang ada yang
didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang memiliki fungsi
sebagai starting capasitor.
Penghisap pada bagian ini ada 2 jenis, yaitu:
1) Jenis Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa kipas (pisau) yang
berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang berputar
pada elektromotor). Pada rumah penghisap bagiaan luar terdapat dua katup (lubang
hisap dan lubang tiup) serta lubang pembuangan oli. Oli merupakan pelumas dan
pendingin pafa bagian kipas. Manometer yaitu alar yang digunakan untuk mengetahui
samapai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala 0-800 mmHg
2) Jenis membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran kedudukan katup,
katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap yang mempunyai katup/lubang
hisap dan lubang tekan.
Kekuatan daya hisapnya dikontrol dengan menggunakan regulator, ini biasanya diatur
saat ssuction kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-beda, ketika cairan
terlalu kental maka regulator kita atur dengan kemampuan hisap yang lebih besar
sedang untuk kondisi cairan yang lebih encer maka sebaliknya.
Botol vacum, fungsi dari botol vacum adalah untuk memberikan kevakuman udara
pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi hanya dengan satu buah
botol, tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua botol, padaa botol akan dilengkapi
dengan tutup botol dan disan terdapat dua lubang. Selain itu asesoris lain yang
digunakan adalah suction / slang untuk vacum yang besarnya disesuaikan dengan
lubang proft daan panjangnya disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol.
Suction pump banyak digunakan pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu untuk
menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan untuk
menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan.
Hal yang perlu diperhatikan:
- Tegangan
- Daya hisap maksimum
- Pembacaan meter
- Botol penampung
- Over Flow Protection
- Seal penutup botol
- Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
Rontagen

Sejarah Sinar X
Wilhelm Conrad Rntgen (27 Maret 1845 10 Februari 1923) ialah fisikawan Jerman yang
merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam Fisika, pada tahun 1901, untuk
penemuannya pada sinar-X, yang menandai dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi
kedokteran diagnostik.
Rontgen belajar di ETH Zurich dan kemudian menjadi guru besar fisika di Universitas
Strasbourg (1876-79), Giessen (1879-88), Wurzburg (1888-1900), dan Munich (1900-20).
Penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas, gerak pipa rambut pada fluida, panas gas
tertentu, konduksi panas pada kristal, penyerapan panas oleh gas, dan piezoelektrisitas.
Pada tahun 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dalam tabung gelas
yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen mengamati bahwa potongan
barium platinosianida yang berdekatan melepaskan sinar saat tabung itu dioperasikan. Ia
merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung,
beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan
kimia, dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas,
kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini.
Ia menemukan bahwa itu mempengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara nyata
menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia berpikir
bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan pada sifat tak pasti itu, ia
menyebut fenomena radiasi X, walau juga dikenal sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil
fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya.
2. Definisi Sinar X
Sinar-X atau sinar Rntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi
dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar
medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari suatu tabung
rontgen.
3. Kegunaan Sinar-X
Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta
organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien. Biasanya,
masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan FOTO RONTGEN. Selain bermanfaat,
sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di
gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya,
misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering memakai
FOTO RONTGEN secara berlebihan.
Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf.
Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian yang lebih tumpat
seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengesan
tulang yang patah dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai
radioterapi.

Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk :


Mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian dalam mesin dan enjin.
Menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang tekanan tinggi.
Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom
dalam suatu bahan hablur.
4. Prinsip kerja X-Ray
Kebanyakan diagram tabung sinar-x memperlihatkan sinar-x sebagai bentukan pola segitiga
yang teratur seperti yang dihasilkan pada tititk fokus. Hal ini memberikan tujuan yang baik
dalam hal penekanan tentang kerja radiasi sinar-x diluar tabung. Tetapi radiasi sebenarnya
tidak seperti itu. Sebenarnya, sinar-x itu seperti cahaya tampak yang dalam.
Penyebarannya dari sumber melalui suatu garis lurus yang menyebar ke segala arah kecuali
dihentikan oleh bahan penyerap sinar-x. Karena alasan tersebut maka tabung sinar-x ditutup
dalam satu rumah tabung logam yang mampu menghentikan sebagian besar radiasi sinar-x,
hanya sinar-x yang berguna yang dibiarkan keluar dari tabung melalui sebuah
jendela/window. Sinar-x yang berguna tadi disebut sebagai berkas primer. Berkas sinar yang
terletak pada tengah garisnya ini disebut central ray.

Diperlukan pembangkitan tegangan yang tinggi di dalam tabung sinar-x agar dapat dihasilkan
berkas sinar-x. Rangkaian listriknya dirancang sedemikian rupa sehingga kV-nya dapat
diubah dalam rentang yang besar -biasanya 30 kV sampai 100 kV- atau lebih. Bila kV yang
lebih rendah digunakan, maka sinar-x memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dan
lebih mudah diserap sehingga disebut sebagai soft x-ray. Harus dipahami bahwa berkas sinar-
x itu terdiri dari sinar dengan panjang gelombang yang berbeda. Radiasi yang dihasilkan pada
rentang kV yang lebih tinggi akan memiliki energi yang lebih besar dan panjang gelombang
yang lebih pendek.
5. Penahan Radiasi
Paparan sinarX sedapat mungkin dibatasi dengan pajanan (exposure) radiasi timbal atau
timah hitam, sehingga sinarX tersebut tidak menyebar kemana-mana. Rancangan penahan
radiasi sebaiknya dilakukan dengan cara mengukur langsung sehingga yakin tidak ada laju
dosis yang melebihi ambang batas yang telah ditentukan, dan tidak hanya berdasarkan
perhitungan saja.
Untuk sumber radiasi sangat tinggi dan pada jarak 1 meter dari sumber tersebut mempunyai
laju dosis lebih dari 10 mSv per menit, maka perlu titik pengendalian yang terletak di luar
dinding penahan sumber radiasi, sehingga pada titik pengendalian tersebut laju dosisnya tidak
melebihi 2 mSv per jam.
6. Rancangan Dinding Ruang SinarX.
Tebal dinding beton atau timbal penahan utama (primary barrier) untuk beberapa sumber
radiasi. Untuk sinarX keperluan diagnostik di Rumah Sakit atau PUSKESMAS,
memerlukan minimum timbal setebal 2 mm atau dinding beton setebal 15 cm dan untuk
sinarX industri bertegangan 250 kV memerlukan timbal 10 mm atau dinding beton setebal
50 cm. Penahan utama tersebut dirancang untuk laju dosis dengan penahan radiasi berkurang
sebesar sepersepuluh dari laju dosis tanpa penahan radiasi atau disebut harga ketebalan
sepersepuluh (Tenth Value Thickness, TVT). Dengan demikian, agar laju dosis berkurang
seperseratusnya perlu penahan radiasi setebal dua TVT dan agar berkurang seperseribunya
diperlukan penahan radiasi tiga TVT dan seterusnya.
Jika arah radiasi sinar-X terbatas hanya pada satu dinding saja, maka dinding tersebut dapat
digunakan sebagai dinding penahan radiasi primer (primary shield wall), sedang dinding
lainnya dapat lebih tipis dan disebut dinding penahan radiasi sekunder. Dengan penipisan
pada dinding penahan radiasi sekunder, maka akan dapat menghemat biaya pembangunan
pengungkung ruang sinarX.
Karena pesawat sinarX biasanya dioperasikan pada dasar atau diatas tanah, maka perlu
mendapat perhatian daerah di atas dan di bawah ruangan sinar-X selain di sekeliling ruang
sinarX tersebut. Daerah-daerah tersebut harus ada tanda-tanda yang dapat dilihat dari ruang
kontrol, sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak berada atau melewati daerah-daerah
tersebut saat pesawat sinar-X dioperasikan.
Tanda-tanda untuk memberitahukan kepada khalayak di sekitar ruang sinar-X bahwa saat-
saat tertentu pesawat tersebut dioperasikan, dapat digunakan dengan tanda cahaya atau tanda
yang berbunyi, atau suara pemberitahuan. Khusus untuk pesawat sinar-X tanda-tanda
peringatan tersebut harus beroperasi secara otomatis. Selain itu perlu penjelasan tertulis yang
berkaitan dengan tanda-tanda peringatan tersebut. Misal sirene yang menyatakan pesawat
sinar-X siap untuk dioperasikan, lampu berkedip-kedip berwarna merah yang menyatakan
pesawat sinar-X sedang dioperasikan.

Elektrocardiografi (EKG)

1. Definisi EKG
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektokardiogram
adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Elektrokardiografi
merupakan pemantulan aktiifitas listrik dari serat-serat otot jantung secara goresan. Dalam
perjalanan abad ini, perekaman EKG sebagai cara pemeriksaan tidak invasif, sudah tidak
dapat lagi dihilangkan dari klinik.

2. Kegunaan EKG
Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui :
Aritmia.
Fungsi alat pacu jantung.
Gangguan konduksi interventrikuler.
Pembesaran ruangan-ruangan jantung.
Iskemik miokard.
Penyakit perikard.
Gangguan elektrolit.

Fungsi elektrokardiografi adalah untuk mendeteksi pulsa listrik yang dibangkitkan oleh
jantung melalui titik-titik tertentu pada permukaan anggota tubuh manusia dengan
menghubungkannya melalui electrode.
Elektrokardiografi bekerja berdasarkan adanya pulsa listrik jantung. Alat ini dirancang
dengan menggunakan komponen yang sifatnya peka terhadap arus, tegangan maupun
frekuensi, maka penempatan alat pada ruangan perlu mendapat perhatian.

3. Prinsip Kerja EKG


Pada dasarnya prinsip kerja alat EKG merupakan suatu penguat (amplifier) yang berfungsi
untuk memperkuat potensial listrik jantung dengan satuan mili Volt sehingga dapat tergambar
pada monitor atau terekam pada kertas grafik.
Hal-hal yang dapat diketahui dari pemeriksaan EKG adalah :
Denyut dan irama jantung.
Posisi jantung di dalam rongga dada.
Penebalan otot jantung.
Gangguan aliran darah di dalam jantung.
Pola aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan gangguan irama jantung.

4. Sop elektrokardiografi (EKG)

1. Persiapan Alat
Mesin EKG, yang dilengkapi :
1) kabel untuk sumber listrik
2) kabel untuk bumi (ground)
3) Kabel elektroda ekstremitas dan dada
Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat.
Balon penghisap elektroda dada
Jelly
Kertas tissue
Kapas Alkohol
Kertas EKG

2. Persiapan Pasien dan Pelaksanaan


Penjelasan (informed consent).
Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang melekat.
Pasien diminta tenang atau tidak bergerak saat perekaman EKG.

Cara memasang EKG


Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
Nyalakan mesin EKG.
Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan.
Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu
dada dan pergelangan kaki dicukur).
Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki.
Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
V3 di antara V2 dan V4.
V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
Buat kalibrasi.
Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat).
Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
Semua electrode dilepas.
Jelly dibersihkan dari tubuh pasien.
Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
Matikan mesin EKG.
Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam.
Bersihkan dan rapikan alat

Perhatian :
Sebelum bekerja periksa kecepatan mesin 25 mm/detik dan voltase 10 mm. Jika kertas
tidak cukup kaliberasi voltase diperkecil menjadi kali atau 5 mm. Jika gambaran EKG
kecil, kaliberasi voltase diperbesar menjadi 2 kali atau 20 mm.
Hindari gangguan listrik dan mekanik saat perekaman.
Saat merekam, operator harus menghadap pasien
Lead EKG
Terdapat 2 jenis lead :
1. Lead bipolar : merekam perbedaan potensial dari 2 elektrode.
Lead I : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA) yang
mana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
Lead II : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LF) yang
mana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
Lead III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF) yang mana
tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).

2. Lead unipolar : merekam beda potensial lebih dari 2 elektode.


Dibagi 2 : lead unipolar ekstremitas dan lead unipolar prekordial
Lead unipolar ekstremitas.
Lead aVR : merekam beda potensial pada tangan kanan (RA) dengan tangan kiri dan kaki
kiri yang mana tangan kanan bermuatan (+).
Lead aVL : merekam beda potensial pada tangan kiri (LA) dengan tangan kanan dan kaki
kiri yang mana tangan kiri bermuatan (+).
Lead aVF : merekam beda potensial pada kaki kiri (LF) dengan tangan kanan dan tangan
kiri yang mana kaki kiri bermuatan (+)
Lead unipolar prekordial : merekam beda potensial lead di dada dengan ketiga lead
ekstremitas. Yaitu V1 s/d V6
Kertas EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horisontal dan vertikal berbentuk
bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5
mm. Garis horizontal menggambarkan waktu (detik) yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,04
detik, 5 mm (1 kotak besar) = 0,20 detik. Garis vertical menggambarkan voltase yang mana 1
mm (1 kotak kecil) = 0,1 mV.
Kurva EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan ventrikel. Proses listrik
terdiri dari :
Depolarisasi atrium (tampak dari gelombang P)
Repolarisasi atrium (tidak tampak di EKG karena bersamaan dengan depolarisasi ventrikel)
Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS)
Repolarisasi ventrikel (tampak dari segmen ST)
Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T kadang-kadang tampak gelombang
U.

Ekstraksi Vakum

1. Pengertian
Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu,
kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang
sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang
sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang
dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan
memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk
dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas
rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi)
tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).
2. Sop Ekstraksi Vacum

i. Pengkajian Ulang dengan Syarat Khusus.


Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
Presentasi kepala.
Cukup bulan (tidak prematur).
Tidak ada kesempitan panggul.
Anak hidup dan tidak gawat janin.
Penurunan H III/III+ (Puskesmas H IV / dasar panggul).
Kontraksi baik.
Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan
ii. Persiapan Sebelum Tindakan
Pasien
Cairan dan slang infus sudah terpasang, Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan
dengan air dan sabun.
Uji fungsi dan perlengkapan perlatan ekstraksi vakum.
Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.
Medikamentosa
Oksigen
Ergometrin
Prokain 1%
Larutkan antiseptik (Povidon lodin 10%)
Oksigen dengan regulator
Set partus : 1 set
Vakum ekstraktor : 1 setc. Klem ovum : 2
Cunam tampon : 1
Tabung 5 ml dan jarum suntik No. 23 (sekali pakai) : 2
Spekulum Sims atau L dan kateter karet : 2 dan 1
Penolong (operator dan asisten)
Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata pelindung : 3 set
Sarung tangan DTT/steril : 4 pasang
Alas kaki (sepatu/boot karet) : 3 pasang
Lampu sorot : 1
Monoaural stetoskop dan stetoskop, tensimeter : 1
iii. Tindakan
3. Instruksikan asisten untuk menyipakan ekstraktor vakum dan pastikan petugas dan
persiapan untuk menolong bayi telah tersedia.
4. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinya persyaratan ekstraksi vakum.
5. Bila penurunan kepala di atas H IV (0/5), rujuk ke Rumah Sakit.
6. Masukkan tangan ke dalam wadah yang mengandung larutan klorin 0,5%, bersihkan darah
dan cairan tubuh yang melekat pada sarung tangan, lepaskan secara terbalik dan rendam
dalam larutan tersebut.
7. Pakai sarung tangan DTT/Steril yang baru.
iv. Pemasangan Mangkok Vakum
Masukkan mangkok vakum melalui introitus, pasangkan pada kepala bayi (perhatikan agar
tepi mangkok tidak terpasang pada bagian yang tidak rata/moulage di daerah ubun-ubun
kecil).
Dengan jari tengah dan telunjuk, tahan mangkok pada posisisnya dan dengan jari tengah
dan telunjuk tangan lain, lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk memastikan
tidak ada bagian vagina atau porsio yang terjepit di antara mangkok dan kepala.
Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari tanan pemeriksaan dan tangan
penahan mangkok tetap pada posisinya.
Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan (membuat vakum dalam mangkok) secra
bertahap.
Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau -2 (Malmstroom) setelah 2 menit, naikkan
hingga skala 60 (silastik) atau -6 (Malmstroom) dan tunggu 2 menit.
Ingat : Jangan gunakan tekanan maksumal pada kepala bayi, lebih dari 8 menit.)
Sambil menunggu his, jelaskan pada pasien bahwa pada his puncak (fase acme) pasien
harus mengedan sekuat dan selama mungkin. Tarik lipat lutut dengan lipat siku agar tekanan
abdomen menjadi lebih efektif.
v. Penarikan
Pada fase acme (puncak) dari his, minta pasien untuk mengedan, secara simultan lakukan
penarikan dengan perineum yang baku) dilakukan pada saat kepala mendorng perineum dan
tidak masuk kembali.
Bila belum berhasil pada tarikan pertama, ulangi lagi pada tarikan kedua. Episiotomi pada
pasien dengan perineum yang kaku) dilakukan pada saat kepala mendorong perineum dan
tidak masuk kembali.
Bila tarikan ketiga dilakukan dengan benar dan bayi belum lahir, sebaiknya pasien dirujuk
(ingat : penatalaksanaan rujukan).
Apabila pada penarikan ternyata mangkuk terlepas hingga dua kali, kondisi ini juga
mengharuskan pasien dirujuk.
Saat subosiput berada di bawah simfisis, arahkan tarikan ke atas hingga lahirlah berturut-
turut dahi, muka dan dagu.

vi. Melahirkan Bayi


Kepala bayi dipegang biparietal, gerakkan ke bawah untuk melahirkan bahu depan,
kemudian gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kenudian lahirkan seluruh tubuh
bayi.
Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih, potong tali pusat dan serahkan
bayi pada petugas bagian anak.

Inkubator Bayi

1. Pengertian
Inkubator Bayi adalah sebuah wadah tertutup yang kehangatan lingkungannya dapat diatur
dengan cara memanaskan udara dengan suhu tertentu yang berfungsi untuk menghangatkan
bayi. Inkubator Bayi membutuhkan kelembaban yang stabil agar kondisi dalam incubator
tetap terjaga sesuai dengan set point. Menurut data statisitik pengukuran dan kalibrasi yang
dilakukan oleh BPFK Surabaya th 2006-2007, terjadi kecenderungan masalah pada
kelembaban dan Over Heat pada matras. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu
dirancang sebuah pengendalian temperature dan kelembaban udara pada tabung Inkubator
Bayi secara on-off. Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat ketelitian pembacaan kelembapan
1.498 %RH dan tingkat ketelitian pembacaan temperatur 1.642 . Dari hasil uji sistem kontrol
diperoleh respon kontrol untuk trakcing setpoint pada 60%, 70% dan 75 %.
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah
ruangan supaya suhu tetap konstan /stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi ,
terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah).
Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor , display sensor , kontroler , rangkaian
elektronik. Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi
dengan sekat , yang digunakan untuk meletakkan heater , tempat / wadah air dan kipas.
Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan , dimana sensor
suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar boks
kontrol). Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapat display yang sekaligus
sebagai driver sensor yang digunakan untuk mengetahui serta memberikan setting suhu dan
kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang dikehendaki. Yang menjadi actuator
dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan
kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan
tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya , digunakan
sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan
boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serial
supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang
dikehendaki melalui komputer.

2. Prinsip kerja Inkubator Bayi


Ketika power dinyalakan, actuator akan memiliki 2 kondisi. Aktuator dalam kondisi tidak
aktif bila kondisi suhu boks tidur bayi lebih besar dari suhu yang telah disetting. Sebaliknya ,
aktuator dalam kondisi aktif bila kondisi suhu boks tidur bayi lebih kecil dari suhu yang telah
disetting. Sensor selalu aktif karena sensor akan mendeteksi suhu dan kelembapan boks tidur
bayi secara terus menerus. Data dari sensor suhu langsung tertampil dalam display pada boks
kontrol dan juga tertampil di komputer. Dimana pada sistem ini digunakan kontrol PID yang
diatur di dalam TZN4S-14C sehingga setiap perubahan suhu yang terjadi dapat lebih presisi.
Sedangkan untuk kelembapannya hanya dapat diatur melalui drivernya saja, dan tidak dapat
disetting kelembapan ruangan melalui komputer. Data suhu yang dideteksi oleh PT100 masuk
ke dalam TZN4S-14C (driver sekaligus display PT100). Output dari TZN4S-14C akan
menjadi inputan sinyal bagi PIC. Pada awalnya data input dari TZN4S-14C diterima oleh PIC
melalui port RA0 berupa inputan sinyal analog kemudian diubah menjadi sinyal digital oleh
ADC yang langsung tersedia didalam PIC sebelum data tersebut akan dapat ditampilkan
melalui komputer. Output dari PIC dikirim menuju komputer secara serial melalui RS-232
yang terhubung dengan port serial komputer. Data yang diterima komputer diubah menjadi
sebuah tampilan suhu melalui program Visual Basic. Selain memberikan tampilan / display
suhu yang sesuai dengan tampilan pada TZN4S-14C , melalui program Visual Basic kita juga
dapat memberikan setting suhu boks bayi melalui komputer.

Doppler

1. Definisi Doppler
Doppler merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan efek yang timbul akibat
bergeraknya sumber bunyi atau bergeraknya pendengar.
2. Efek Doppler
Efek Doppler, dinamakan mengikuti tokoh fisika, Christian Andreas Doppler, adalah
perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber gelombang yang diterima
oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang
menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan
kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium di mana gelombang itu
disalurkan.

You might also like