You are on page 1of 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI


MANAJEMEN (SAM), DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(STUDI EMPIRIS PADA HOTEL SE-KABUPATEN BULELENG)
Putu Eka Damayanti[1], Edy Sujana[1], Desak Nyoman Sri Werastuti[2]

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {kalia_eka@yahoo.com, ediesujana_bali@yahoo.com,


weras_tuti@yahoo.com}
@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh karakteristik informasi
sistem akuntansi manajemen (SAM), desentralisasi, dan ketidakpastian lingkungan
terhadap kinerja manajerial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan
kepala bagian hotel se-Kabupaten Buleleng yang terdaftar pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata sebanyak 696 orang . Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu hotel yang berada pada pusat
pariwisata Kabupaten Buleleng yakni daerah kawasan Lovina, Pemuteran dan Taman
Nasional Bali Barat sehingga jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 70 orang.
Responden dalam penelitian ini adalah para manajer dan seluruh kepala bagian pada
hotel. Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif dan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
metode dokumentasi. Data dikumpulkan dengan metode survey melalui penyebaran
kuesioner secara langsung. Selanjutnya untuk analisis data dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS versi
19.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) karakteristik informasi sistem
akuntansi manajemen (SAM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial, (2) desentralisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial, dan (3) ketidakpastian lingkungan juga berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci: karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (SAM), desentralisasi,


ketidakpastian lingkungan, dan kinerja manajerial.

Abstract
This study was intended to identify the impact of the informational characteristics
of the management of accounting system sistem akuntansi manajemen (SAM), and
environmental uncertainty on the managerial performance. The population of the
present study included the division heads of the hotels in Buleleng Regency registered
in the Department of Culture and Tourism, totaling 696. The samples were taken using
the purposive sampling technique, and were limited to the hotels which are located at
Lovina area, Pemuteran area, and Taman Nasional Bali Barat area, totaling 70. The
respondents of the present study included the managers and all division heads. This
present study is a quantitative one and the data used were the primary data. The data
were collected using documentation method. The data were collected using the survey
method through direct distribution of questionnaire. Then, the data were analyzed using
the multiple linier regression analysis and SPSS program version 19.0.
The results of the study showed that (1) the informational characteristics of the
management of the accounting system positively and significantly affected the
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

managerial performance, (2) decentralization positively and significantly contributed to


the managerial performance, and (3) environmental uncertainty also positively and
significantly contributed to the managerial performance.

Keywords: informational characteristics of the management of the accounting system,


decentralization, environmental uncertainty and managerial performance

PENDAHULUAN memberikan pelayanan yang terbaik bagi


Menurut Sulastiyono (2011: 5), hotel para konsumen. Keberhasilan suatu
adalah suatu perusahaan atau badan organisasi bisnis yang sarat dengan
usaha akomodasi yang menyediakan persaingan tergantung dari kesiapan suatu
pelayanan jasa penginapan, penyedia perusahaan dalam menghadapi tantangan
makanan, minuman, dan fasilitas kamar dan ancaman yang timbul yaitu dengan
untuk tidur kepada orang-orang yang mengetahui sumber informasi manajemen
melakukan perjalanan dan mampu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk
membayar dengan jumlah yang wajar memanfaatkan semaksimal mungkin
sesuai dengan pelayanan yang diterima kemampuan yang dimilikinya agar dapat
tanpa adanya perjanjian khusus. Industri memenangkan dalam persaingan global.
hotel tergolong industri yang padat modal Keunggulan daya saing yang dapat
serta padat karya yang artinya dalam diciptakan oleh perusahaan hal ini
pengelolaannya memerlukan modal usaha khususnya dalam industri perhotelan dapat
yang besar dengan tenaga pekerja yang dicapai dengan salah satu cara yaitu,
banyak pula. Dipengaruhi oleh keadaan meningkatkan kinerja manajerialnya.
dan perubahan yang terjadi pada sektor Pentingnya kinerja manajerial dalam
ekonomi, politik, sosial, budaya, dan industri perhotelan adalah untuk melakukan
keamanan dimana hotel tersebut evaluasi, analisis serta pengembangan
berkembang dan berpijak (Dwiandra, 2012). program manajemen. Evaluasi ini
Di Bali, banyak pusat pariwisata yang dibutuhkan untuk mempersiapkan manajer
sering dikunjungi oleh para wisatawan. yang mampu menjalankan tuganya dengan
Salah satu pusat pariwisata di Bali yaitu maksimal. Dalam hal ini manajer dengan
pada daerah Bali Utara yang terletak di penilaian multi umpan balik dengan
Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng mengamati orang-orang terpenting dalam
memiliki daya tarik pariwisata tersendiri. organisasi akan menjadi motivasi tersendiri
Pusat dari pariwisata di Kabupeten bagi setiap manajer. Sedangkan analisa ini
Buleleng terletak pada kawasan seperti merupakan tahapan yang harus dilakukan
Lovina, Pemuteran, dan Taman Nasional oleh seorang manajer untuk mengetahui
Bali Barat. Tempat-tempat ini mempunyai kondisi individu atau mungkin anggota
daya tarik tersendiri seperti wisata untuk organisasinya. Analisa ini merupakan
melihat lumba-lumba yang terletak pada motivator yang sangat efektif untuk
Lovina, wisata bahari yang terletak pada perusahaan khususnya para manajer dalam
Pemuteran, serta salah satu tempat mewujudkan kinerja manajerial yang baik.
pelestarian alam di Bali yang terletak pada Program manajemen yang terorganisir
Taman Nasional Bali. Hal ini berdampak dengan baik akan memperbaiki kinerja
terhadap perkembangan industri perhotelan secara lebih efektif. Pengembangan
yang ada pada daerah tersebut. Sehingga manajemen sangat dibutuhkan untuk
para pelaku bisnis perhotelan berlomba- memperbaiki kinerja dengan tujuan
lomba untuk memberikan pelayanan yang perusahaan mampu mencapai hasil yang
terbaik bagi para pengunjung. Adanya lebih bagus. Sehingga kinerja manajerial
pelayanan maksimal dari perusahaan sangat penting untuk mempererat
(hotel) yang diberikan kepada para komunikasi antar manajer dan para
konsumen (wisatawan) akan memberikan karyawan untuk bersama-sama
kepuasan tersendiri. Ini merupakan suatu membangun perusahaan menjadi lebih
cerminan kesuksesan dari kinerja baik.
manajerial perusahaan karena mampu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

Menurut Mulyadi (2006:159) Untuk menjawab permasalahan


menyatakan bahwa kinerja adalah tersebut, adapun tujuan yang ingin dicapai
gambaran mengenai tingkat pencapaian pada penelitian ini yakni untuk
pada pelaksanaan suatu kegiatan atau membuktikan adanya pengaruh
program atau kebijakan dalam mewujudkan karakteristik informasi sistem akuntansi
sasaran, tujuan, melakukan misi, guna manajemen (SAM), desentralisasi, dan
mencapai visi organisasi. Sedangkan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
kinerja menurut Mangkunegara (2005:16) manajerial pada hotel se-Kabupaten
adalah suatu proses kombinasi yang terus- Buleleng.
menerus dilakukan dalam kerja sama Sistem akuntansi manajemen
antara seorang karyawan dan aturan merupakan suatu sistem yang dapat
langsung yang melibatkan penerapan memberikan atau menyampaikan informasi
penghargaan, serta pengertian dan fungsi yang relevan kepada manajemen untuk
kerja karyawan. Kinerja manajerial mengambil keputusan, perencanaan, dan
merupakan salah satu faktor penting dalam pengawasan. (Marsyah, 2005:17).
suatu perusahaan karena dengan Akuntansi manajemen menghasilkan
meningkatnya kinerja manajerial dapat informasi yang berguna untuk membantu
meningkatkan kinerja perusahaan secara para pekerja, manajer, dan eksekutif untuk
keseluruhan. Beberapa faktor-faktor yang membuat keputusan yang lebih baik.
bisa memengaruhi kinerja manajerial para Manajemen memerlukan informasi yang
manajer salah satunya seperti karakteristik memadai adalah informasi yang memiliki
informasi sistem akuntansi manajemen, karakteristik broad scope, timeliness,
desentralisasi dan ketidakpastian aggregation, dan integration diperlukan
lingkungan. manajemen dalam mendukung
Sistem akuntansi manajemen sesuai pengambilan keputusan terbaik.
yang dinyatakan oleh Hansen Mowen Pengambilan keputusan yang baik akan
(2006:4) adalah sistem informasi yang berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
menghasilkan output dengan menggunakan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Evie
input dan berbagai proses yang diperlukan (2005) menyatakan bahwa karakteristik
untuk memenuhi tujuan manajemen, informasi sistem akuntansi berpengaruh
dimana sistem informasi akuntansi positif dan signifikan terhadap kinerja
manajemen tidak terkait oleh suatu kriteria manajerial. Sehingga dapat diduga terdapat
formal yang menjelaskan sifat dari masukan pengaruh karakteristik informasi sistem
atau proses keluaran. Karakteristik informasi manajemen terhadap kinerja
informasi sistem akuntansi manajemen manajerial dengan menarik hipotesis
terdiri dari broad scope, timeliness, sebagai berikut:
agregasi, dan integritas. Desentralisasi H1: Karakteristik informasi sistem akuntansi
merupakan delegasi otoritas atau manajemen berpengaruh positif
wewenang pengambilan keputusan kepada terhadap kinerja manajerial.
jajaran manajemen yang lebih tinggi Hansen Mowen (2009: 559) yang
mengizinkan manajemen yang lebih rendah menegaskan bahwa desentralisasi
untuk membuat kebijakan secara merupakan pendelegasian wewenang
independen. Ketidakpastian lingkungan pengambilan keputusan kepada jenjang
merupakan ketidakmampuan individu untuk yang lebih rendah. Desentralisasi dalam
memprediksi faktor-faktor lingkungan yang pengambilan keputusan ditunjukkan untuk
dapat memengaruhi lingkungan kerja meningkatkan kinerja manajer dengan cara
perusahaan. mendorong manajer untuk
Dengan pemaparan tersebut, maka mengembangkan kompetensinya.
permasalahan yang diteliti yaitu, apakah Penelitian yang dilakukan oleh Herdiansyah
karakteristik informasi sistem akuntansi (2012) diperoleh suatu hasil bahwa
manajemen, desentralisasi, dan hubungan langsung antara desentralisasi
ketidakpastian lingkungan secara parsial dengan kinerja manajerial menunjukkan
berpengaruh terhadap kinerja manajerial hubungan yang positif dan signifikan.
pada hotel se-Kabupaten Buleleng?. Sehingga dapat diduga terdapat pengaruh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

desentralisasi terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel tersebut telah berjalan


dengan menarik hipotesis sebagai berikut: dengan baik sehingga pengunjung ramai
H2: Desentralisasi berpengaruh positif untuk berlibur. Sehinga sampel dalam
terhadap kinerja manajerial. penelitian ini berjumlah 11 hotel dengan 70
Individu akan mengalami responden.
ketidakpastian lingkungan yang tinggi jika Jenis data yang digunakan dalam
merasa lingkungan tidak dapat diprediksi penelitian ini adalah data kuantitatif.
dan tidak dapat memahami bagaimana Sedangkan untuk sumber data yang
komponen lingkungan akan berubah. digunakan dalam penelitian ini adalah data
Ketidakpastian lingkungan sering menjadi primer. Data primer yang digunakan berupa
faktor yang menyebabkan organisasi kuesioner. Metode pengumpulan data yang
melakukan penyesuaian. Katidakpastian digunakan dalam penelitian ini adalah
lingkungan yang tinggi akan meningkatkan metode dokumentasi yaitu pengumpulan
kinerja manajerial yang semakin baik data yang berasal dari catatan atau
(Retno, 2005). Penelitian yang dilakukan dokumen tertulis maupun kuesioner. Data
oleh Dwiandra (2012) yang menyatakan yang dikumpulkan digunakan untuk
bahwa ketidakpastian lingkungan mengetahui pengaruh karakteristik
berpengaruh positif signifikan terhadap informasi sistem akuntansi manajemen,
kinerja manajerial. Sehingga dapat ditarik desentralisasi, dan ketidakpastian
dugaan sementara bahwa ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial
lingkungan perpengaruh positif terhadap pada hotel. Teknik analisis ini diolah
kinerja manajerial dengan hipotesis sebagai dengan menggunakan bantuan program
berikut: SPSS versi 19.0.
H3: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh
positif terhadap kinerja manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
METODE hotel se-Kabupaten Buleleng yang sudah
Penelitian ini dilakukan di Hotel se- terdaftar pada Dinas Kebudayaan dan
Kabupaten Buleleng yang telah terdaftar Pariwisata yakni sebanyak 11 hotel.
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Penelitian ini menggunakan responden
Subjek penelitian ini adalah para manajer sebanyak 70 orang. Responden ini terdiri
dan kepala bagian yang terdapat pada dari manajer dan kepala bagian yang
hotel. Sedangkan objek penelitian ini terdapat pada masing-masing hotel.
adalah karakteristik informasi sistem Statistik deskriptif memberikan
akuntansi manajemen (SAM), gambaran atau deskripsi suatu data yang
desentralisasi, dan ketidakpastian dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
lingkungan. Populasi dalam penelitian ini deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
adalah seluruh hotel yang ada di range, kurtosis, dan skewness
Kabupaten Buleleng yang berjumlah 116 (kemencengan distribusi) (Imam Ghozali,
hotel. 2011:19). Berdasarkan hasil uji statistik
Metode pengambilan sampel yang deskriptif dapat diperoleh bahwa Untuk
digunakan adalah purposive sampling variabel X1 yaitu karakteristik informasi
merupakan teknik pengambilan sampel sistem akuntansi sistem akuntansi
dengan pertimbangan tertentu atau disebut manajemen (SAM) memiliki skor tertinggi
juga dengan penarikan sampel bertujuan yaitu sebesar 85, skor terendah sebesar 52.
(Ikhsan, 208: 128). Pertimbangan dalam Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa
pengambilan sampel dalam penelitian ini karakteristik informasi sistem akuntansi
yaitu hotel-hotel yang terletak pada pusat manajemen antara 52 sampai dengan 85.
pariwisatan yakni kawasan Lovina, Nilai rata-rata total jawaban sebesar 71,86
Pemuteran, dan Taman Nasional Bali dengan standar deviasi sebesar 6,466.
Barat. Kawasan ini dipilih karena kawasan Deviasi standar sebesar 6,466 lebih kecil
yang paling sering dikunjungi oleh para dari rata-rata menunjukkan bahwa
wisatawan, hal ini dapat menunjukkan karakteristik informasi sistem akuntansi
bahwa kinerja manajerial yang dilakukan manajemen sebaran nilainya semakin dekat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

dengan nilai rata-rata yaitu sebesar 71,86 deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata yang
yang mengindikasikan bahwa karakteristik sebesar 41.60 menunjukkan bahwa
informasi sistem akuntansi manajemen ketidakpastian lingkungan memiliki sebaran
hotel sampel kurang nilai yang semakin dekat dengan nilai rata-
bervariasi.desentralisasi (DES) memiliki rata yang mengindikasikan bahwa
skala pengukuran yang terdiri dari 5 item ketidakpastian lingkungan kurang
pertanyaan. Skor tertinggi yaitu sebesar 25, bervariasi. kinerja manajerial (KM) yang
skor terendah sebesar 11. Nilai-nilai memiliki skala pengukuran dengn 9 item
tersebut menunjukkan bahwa desentralisasi pertanyaan. Skor tertinggi untuk kinerja
memiliki nilai antara 11 hingga 25. Rata- manajerial sebesar 44, skor terendah
rata jawaban keseluruhan sebesar 17,74 sebesar 30. Nilai-nilai tersebut
dengan standar deviasinya sebesar 3,142. menunjukkan bahwa kinerja manajerial
Hal ini menunjukkan bahwa nilai standar memiliki nilai antara 30 sampai dengan 44.
deviasi lebih kecil dari rata-rata Rata-rata jawaban kuesioner secara
menunjukkan bahwa desentralisasi sebaran keseluruhan sebesar 36,70 dengan standar
nilainya semakin dekat dengan nilai rata- deviasinya sebesar 3,085. Deviasi standar
rata yang mengindikasikan bahwa yang lebih kecil dari nilai rata-rata
desentralisasi hotel sampel kurang mengindikasikan bahwa kinerja manajerial
bervariasiketidakpastian lingkungan (KPL) sebaran nilainya semakin dekat dengan
memiliki skala pengukuran yang terdiri dari nilai rata-rata sebesar 36.70 yang
11 item pertanyaan. Skor tertinggi untuk menyatakan bahwa kinerja manajerial
ketidakpastiaan lingkungan sebesar 48, kurang bervariasi
skor terendah sebesar 30 dengan total Uji normalitas bertujuan untuk menguji
keseluruhan jawaban sebesar 2.912. Nilai- apakah dalam model regresi, variabel
nilai tersebut menyatakan bahwa pengganggu atau residual memiliki
ketidakpastian lingkungan memiliki nilai distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Uji
antara 30 sampai dengan 48. Total rata- normalitas dapat dilakukan dengan metode
rata jawaban kuesioner secara keseluruhn One Sample Kolmogorov-Smirnov, dimana
yaitu sebesar 41,60 dengan standar dalam pengambilan keputusan adalah
deviasinya sebesar 4,648. Nilai standar dengan melihat angka probabilitasnya.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.51588116
Most Extreme Differences Absolute .055
Positive .055
Negative -.043
Kolmogorov-Smirnov Z .464
Asymp. Sig. (2-tailed) .982
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan pada tabel 1 dapat berarti nilai residual berdistribusi secara


diketahui bahwa nilai dari Kolmogorov- normal.
Smirnov Z adalah sebesar 0,464 dengan Uji multikolonieritas bertujuan untuk
nilai signifikan sebesar 0,982 dengan nilai menguji apakah model regresi ditemukan
probabilitasnya lebih besar dari 0,05 yang adanya korelasi antar variabel bebas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

(independen). Untuk menunjukkan adanya Berikut ini penyajian hasil uji


multikolonieritas adalah nilai Tolerance multikolonieritas dengan menggunakan
0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. SPSS versi 19.0 pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
SAM .964 1.037
DES .880 1.136
KPL .902 1.109
a. Dependent Variable: KM

Berdasarkan pada tabel 2 dapat pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika


dilihat bahwa variabel karakteristik variance dari residual satu pengamatan ke
informasi sistem akuntansi manajemen, pengamatan yang lain tetap, maka disebut
desentralisasi, dan ketidakpastian homokedastisitas dan jika berbeda disebut
lingkungan memiliki angka tolerance 0,10 heteroskedastisitas. Model regresi yang
dan nilai VIF yang 10. Jadi dapat baik adalah yang homokedastisitas atau
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak tidak terjadi heteroskedastisitas(Ghozali,
terdeteksi adanya masalah multikolonieritas 2011:139). Untuk mendeteksi ada atau
atau dapat dikatakan bebas tidaknya heteroskedastisitas dilakukan
multikolonieritas. dengan menggunaka uji Glejser. Berikut ini
Uji heteroskedastisitas bertujuan hasil uji heteroskedastisitas yang
menguji apakah dalam model regresi terjadi ditampilkan pada tabel 3.
ketidaksamaan variance dari residual satu

Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Standardiz
Unstandardized ed
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.990 2.554 1.563 .123
SAM .024 .027 .104 .871 .387
DES -.007 .059 -.015 -.121 .904
KPL -.086 .039 -.269 -2.170 .064
a. Dependent Variable: Abs

Berdasarkan pada tabel 3, semua penyimpangan asumsi klasik autokorelasi


variabel memiliki probabilitas signifikansi di yaitu korelasi yang terjadi antara residual
atas tingkat kepercayaan 5%, sehingga pada satu pengamatan dengan
dapat disimpulkan bahwa model regresi pengamatan lain pada model regresi.
tidak mengandung adanya Pengujian autokorelasi digunakan dengan
heteroskedastisitas. menggunakan uji Durbin Watson. Berikut ini
Uji autokorelasi digunakan untuk hasil pengujian autokorelasi yang
mengetahui ada atau tidaknya ditampilkan pada tabel 4

.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Std. Error
R Adjusted R of the
Model R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .579a .335 .305 2.572 1.968
a. Predictors: (Constant), KPL, SAM, DES
b. Dependent Variable: KM

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa 13,911 mengindikasikan bahwa jika


hasil nilai Durbin-Watson hitung dari model variabel independen karakteristik informasi
regresi sebesar 1,968. Nilai DW tabel untuk sistem akuntansi manajemen (X1),
3 variabel independen dengan sampel yang desentralisasi (X2), dan ketidakpastian
berjumlah 70 diperoleh nilai dL= 1,525 dan lingkungan (X3) adalah nol (0), maka kinerja
du= 1,703, karena nilai DW hitung 1,968 lebih manajerial hotel adalah sebesar 13,911.
besar dari batas atas du sebesar 1,703 dan Koefisien karakteristik informasi sistem
kurang dari 4-1,703(4-du), maka dapat akuntansi manajemen sebesar 0,131
disimpulkan bahwa tidak terjadi mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
autokorelasi baik positif maupun negatif. karakteristik informasi sistem akuntansi
Untuk menguji hipotesis dalam manajemen sebesar satu satuan maka
penelitian ini digunakan alat analisis regresi akan mengakibatkan peningkatan kinerja
berganda.Analisis regresi linier berganda manajerial hotel sebesar 0,131 satuan
digunakan untuk membuktikan sejauh dengan asumsi bahwa variabel yang lain
mana pengaruh karakteristik informasi konstan. Koefisien desentralisasi sebesar
sistem akuntansi manajemen, 0,319 menyatakan bahwa setiap
desentralisasi, dan ketidakpastian peningkatan desentralisasi sebesar satu
lingkungan terhadap kinerja manajerial satuan maka akan mengakibatkan
pada hotel. Analisis regresi linier berganda peningkatan kinerja manajerial hotel
digunakan untuk meramalkan bagaimana sebesar 0,319 satuan dengan asumsi
keadaan (naik turunnya) variabel variabel lain konstan. Koefisien
dependen, bila dua atau lebih variabel ketidakpastian lingkungan sebesar 0,185
independen sebagai indikator. Pengolahan mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
data ini mengunakan bantuan program ketidakpastian lingkungan sebesar satu
SPSS versi 19.0. satuan akan mengakibatkan peningkatan
Y= 13,911 + 0,131X1 + 0,319X2 + kinerja manajerial hotel sebesar 0,185
0,185X3 + e (1) satuan dengan asumsi variabel yang lain
Dari persamaan tersebut dapat konstan. Hasil pengujian regresi linier
dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar berganda dilihat pada tabel 3.

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardize Collinearity
Coefficients d Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 13.911 4.541 3.064 .003
SAM .131 .049 .275 2.692 .009 .964 1.037
DES .319 .105 .324 3.032 003 .880 1.136
KPL .185 .070 .279 2.639 010 .902 1.109
a. Dependent Variable: KM
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

Uji statistik t digunakan untuk signifikansi dibawah 0,05, maka variabel


mengetahui seberapa besar pengaruh secara bebas individual berpengaruh
variabel-variabel bebas secara individual secara signifikan terhadap variabel
dapat menerangkan variabel-variabel dependen, sehingga hipotesis alternatifnya
independen. Kriteria yang digunakan dalam (Ha) diterima. Hasil uji t dapat dilihat pada
melakukan uji t yaitu jika probabilitas tabel 4 berikut ini.

Tabel 6. Hasil Uji t


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.911 4.541 3.064 .003
SAM .131 .049 .275 2.692 .009
DES .319 .105 .324 3.032 .003
KPL .185 .070 .279 2.639 .010
a. Dependent Variable: KM

Dari hasil perhitungan pada tabel 4, terhadap kinerja manajerial pada hotel.
ke tiga variabel independen yang Variabel ketidakpastian lingkungan nilai
dimasukkan ke dalam model regresi signifikannya sebesar 0,010 yang kurang
variabel karakteristik informasi sistem dari nilai signifikan 0,05 dapat dikatakan
akuntansi manajemen (SAM) memiliki nilai bahwa ketidakpastian lingkungan
probabilitas sebesar 0.009 yang kurang berpengaruh positif signifikan terhadap
darai 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kinerja manajerial hotel.
karakteristik informasi sistem akuntansi Uji F dilakukan untuk menguji apakah
manajemen memiliki pengaruh signifikan semua variabel independen atau bebas
secara parsial terhadap kinerja manajerial yang dimasukkan salam model mempunyai
pada hotel. Variabel desentralisasi memiliki pengaruh secara bersama terhadap
nilai signifikan sebesar 0,003 kurang dari variabel terikat atau uji pengaruh simultan
0,05 ini berarti desentralisasi memiliki variabel bebas terhadap variabel terikat.
pengaruh secara parsial positif signifikan Hasil uji F ditampilkan pada tabel 5.

Tabel 7. Hasil Uji F


ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 219.954 3 73.318 11.080 .000a
Residual 436.746 66 6.617
Total 656.700 69
a. Predictors: (Constant), KPL, SAM, DES
b. Dependent Variable: KM

Berdasarkan pada tabel 5, dapat menerangkan variansi variabel terikat. Nilai


dinilahat bahwa nilai signifikansinya koefisien determinasi adalah 0 (nol) atau 1
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. (satu). Nilai Adjusted R Square yang kecil
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua berarti kemampuan variabel-variabel
variabel independen secara bersama-sama independen dalam menjelaskan variasi
berpengaruh terhadap kinerja manajerial. variabel dependen sangat terbatas. Nilai
Koefisien determinasi (R Square) yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-
pada intinya mengukur seberapa variabel independen memberikan hampir
jauhkemampuan model dalam semua informasi yang dibutuhkan untuk
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

memprediksi variasi variabel dependen koefisien determinasi dapat dilihat pada


(Imam Ghozali, 2009: 87). Hasil uji tabel 6.

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .579 .335 .305 2.572 1.968
a. Predictors: (Constant), KPL, SAM, DES
b. Dependent Variable: KM

Nilai koefisien determinasi (Adjusted artinya ketika karakteristik informasi sistem


R Square) sebesar 0,305, hal ini akuntansi manajemen mengalami kenaikan
menunjukkan bahwa 30,5 % perubahan akan mengakibatkan kenaikan pada kinerja
kinerja manajerial pada hotel dipengaruhi manajerial.
oleh karakteristik informasi sistem Hal ini sejalan pula dengan teori yang
akuntansi manajemen, desentralisasi, dan dinyatakan oleh Marsyah (2005: 17), bahwa
ketidakpastian lingkungan sedangkan sistem akuntansi manajemen merupakan
sisanya 69,5 % dipengaruhi oleh variabel suatu sistem yang dapat memberikan atau
lain yang tidak dimasukkan dalam menyampaikan informasi yang relevan
penelitian ini. kepada manajemen untuk mengambil
keputusan, perencanaan, dan pengawasan.
PEMBAHASAN Informasi akuntansi manajemen adalah
Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem sumber daya utama informasi bagi
Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja perusahaan. Akuntansi manajemen
Manajerial menghasilkan informasi yang berguna
Berdasarkan hasil penelitian yang untuk membantu para pekerja, manajer,
dibahas sebelumnya, menunjukkan hasil dan eksekutif untuk membuat keputusan
bahwa karakteristik informasi sistem yang lebih baik. Sistem akuntansi
akuntansi manajemen berpengaruh positif manajemen merupakan sistem formal yang
signifikan terhadap kinerja manajerial hotel dirancang untuk menyediakan informasi
dengan nilai signifikansi 0,009 < 0,05 dan bagi manajer. Informasi yang dibutuhkan
nilai thitung adalah 2,692 lebih besar daripada oleh para manajer harus memiliki
ttabel sebesar 1,6679. Nilai koefisiensi dari karakteristik seperti bercakupan luas, tepat
variabel X1 bernilai positif yaitu sebesar waktu, terintegritas, dan teragregasi.
0,275. Dari hasil ini dapat disimpulkan Informasi broad scope (bercakupan
bahwa dengan adanya informasi sistem luas) memberikan informasi tentang faktor-
akuntansi manajemen yang memiliki faktor internal perusahaan, informasi non
karakteristik yang bercakupan luas, tepat ekonomi, informasi ekonomi, estimasi
waktu, integritas, dan teragregasi yang kejadian yang mungkin terjadi di masa akan
dibutuhkan oleh para manajer hotel akan datang, dan informasi yang berhubungan
meningkatkan kinerja manajerial, sehingga dengan aspek-aspek lingkungan. Para
hipotesis pertama (H1). Penelitian ini manajer perusahaan membutuhkan
konsisten dengan penelitian yang dilakukan informasi yang bersifat broad scope
oleh Albertus (2005) dan Evie (2005) yang (bercakupan luas) untuk mendukung
menyatakan bahwa karakteristik informasi kemampuan daya saing mereka. Informasi
sistem akuntansi manajemen (SAM) broad scope (bercakupan luas) juga dapat
berpengaruh positif signifikan terhadap memenuhi kebutuhan manajer terhadap
kinerja manajerial. Nilai positif yang informasi yang berbeda antar satu dengan
ditunjukkan pada koefisien regresi yang lainnya sesuai dengan fungsi masing-
menunjukkan bahwa variabel karakteristik masing (Evie, 2005).
informasi sistem akuntansi manajemen Informasi yang tepat waktu juga akan
searah dengan kinerja manajerial yang mendukung manajer menghadapi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

ketidakpastian yang terjadi dalam menyatakan bahwa desentralisasi pada


lingkungan kerja mereka. Dengan adanya hotel berpengaruh positif signifikan
informasi yang tepat waktu akan terhadap kinerja manajerial dapat diterima.
mengakibatkan kinerja para manajer Penelitian ini sejalan dengan penelitian
semakin baik dalam merespon suatu yang dilakukan oleh Herdiansyah (2012)
kejadian (Rustiana, 2002 dalam Albertus dan Dwiandra (2012) yang menyatakan
2005). bahwa desentralisasi berpengaruh positif
Adanya informasi agregasi signifikan terhadap kinerja manajerial.
menyebabkan para manajer lebih cepat Sejalan dengan teori yang
merespon setiap permasalahan yang ada dikembangkan oleh Henry Simamora
dalam daerah pertanggungjawabannya dan (2005: 35) mengatakan bahwa
akan lebih meningkatkan tanggung jawab desentralisasi adalah delegasi
mereka (Herdiansyah, 2012).Informasi otoritas/wewenang pengambilan keputusan
integrasi bermanfaat bagi para manajer kepada jajaran manajemen yang lebih
ketika mereka dihadapkan untuk melakukan rendah di dalam sebuah organisasi. Hal ini
pemecahan masalahyang mungkin akan menegaskan bahwa tingkat pendelegasian
berpengaruh pada sub-unit lainnya. Adanya wewenang itu sendiri menunjukkan sampai
informasi integrasi akan mengakibatkan berapa jauh manajemen yang lebih tinggi
para manajer untuk mempertimbangkan mengizinkan manajemen yang lebih rendah
unsur integrasi di dalam melakukan untuk membuat kebijakan secara
evaluasi kinerja (Albertus, 2005). independen.Dengan pendelegasian
Dalam penelitian ini, karakteristik wewenang maka akan membantu
informasi sistem akuntansi manajemen meringankan beban manajemen yang lebih
yang dilakukan oleh masing-masing hotel tinggi.
berbeda-beda sesuai dengan kompleksitas Struktur organisasi dengan
organisasi dari masing-masing hotel. Hotel desentralisasi yang tinggi memungkinkan
se-Kabupaten Buleleng sudah dikatakan karyawan ada level bawah untuk
maksimal dalam menerapkan sistem mengambil keputusan secara cepat dan
informasi manajemen oleh manajer dalam akurat. Hal ini terjadi karena mereka yang
mengambil keputusan. berada pada posisi yang lebih dekat dan
mengetahui secara detail permasalahan
Pengaruh Desentralisasi terhadap yang sedang terjadi pada organisasi
Kinerja Manajerial dibidangnya. Desentralisasi mampu
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan kinerja manajerial akibat
sebelumnya, menunjukkan hasil bahwa meningkatnya motivasi para manajer
desentralisasi berpengaruh positif signifikan dengan dipenuhinya kebutuhan aktualisasi
terhadap kinerja manajerial hotel dengan diri yaitu sense of belonging (merasa
signifikansi 0,003 < 0,05 dengan adalah diterima), sense of importance (merasa
3,032 lebih besar daripada ttabel sebesar dibutuhkan) dan sense of participation
1,6679. Nilai koefisien regresi () positif (merasa diikutsertakan).
sebesar 0,324, yang menunjukkan bahwa Dalam penelitian ini, hotel yang
desentralisasi berpengaruh positif terhadap terdapat pada Kabupaten Buleleng telah
kinerja manajerial. Pengaruh positif mampu memperbaiki kinerja manajerialnya
menunjukkan bahwa hubungan dengan memberikan wewenang terhadap
desentralisasi dan kinerja manajerial adalah bawahannya dalam mengambil keputusan
searah. Jika desentralisasi semakin baik, dan bertanggung jawab terhadap
maka kinerja manajerial juga semakin baik. keputusan yang telah diambilnya.
Sebaliknya, jika desentralisasi semakin
lemah, maka kinerja manajerial juga Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan
semakin lemah. Dari hasil ini dapat terhadap Kinerja Manajerial
disimpulkan bahwa desentralisasi dari Dari hasil pembahasan sebelumnya,
atasan kepada bawahan pada hotel akan menunjukkan hasil bahwa ketidakpastian
meningkatkan kinerja manajerial, sehingga lingkungan berpengaruh positif signifikan
hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini terhadap kinerja manajerial dengan nilai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

signifikansinya sebesar 0,010 < 0,05 faktor lingkungan yang mampu


dengan nilai koefisien regresi () positif menyebabkan ketidakpastian lingkungan
sebesar 0,279, yang artinya bahwa perusahaannya. Semakin tinggi manajer
ketidakpastian lingkungan berpengaruh mampu memprediksi ketidakpastian
positif terhadap kinerja manajerial. lingkungan, maka semakin baik kinerja
Pengaruh positif menunjukkan bahwa manajerial yang dilakukan dalam hotel.
ketidakpastian lingkungan dengan kinerja
manajerial memiliki hubungan yang searah. SIMPULAN DAN SARAN
Semakin tinggi ketidakpastian lingkungan,
maka kinerja manajerial semakin baik. Simpulan
Begitu pula sebaliknya, semakin rendah Berdasarkan dari hasil uji statistik, maka
ketidakpastian lingkungan maka kinerja ada tiga simpulan yang dapat diambil yaitu,
manajerial pada hotel semakin lemah. Nilai Pertama karakteristik informasi sistem
thitung adalah 2,639 lebih besar daripada ttabel akuntansi manajemen, berpengaruh positif
sebesar 1,6679. Berdasarkan hasil tersebut signifikan terhadap kinerja manajerial pada
dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian hotel se-Kabupaten Buleleng. Kedua,
lingkungan yang mampu dideteksi oleh desentralisasi berpengaruh positif signifikan
manajer dapat meningkatkan kinerja terhadap kinerja manajerial pada hotel se-
manajerial, sehingga hipotesis ketiga (H3) Kabupaten Buleleng. Dan ketiga,
dalam penelitian ini menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh
ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial
positif signifikan terhadap kinerja manajerial pada hotel se-Kabupaten Buleleng.
dapat diterima. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Saran
Dwiandra (2012) yang menyatakan bahwa Saran yang dapat disampaikan bagi hotel
ketidakpastian lingkungan berpengaruh yang ada pada kabupaten Buleleng agar
positif signifikan terhadap kinerja tetap mempertahankan prestasi kerja
manajerial. perusahaannya, sehingga mampu terus
Ketidakpastian lingkungan bersaing dalam dunia bisnis global.
dididentifikasikan sebagai faktor penting Meningkatkan sistem akuntansi
karena kondisi demikian dapat menyulitkan manajemen, desentralisasi, dan
perencanaan dan pengendalian. kemampuan untuk mendeteksi
Perencanaan menjadi bermasalah dalam ketidakpastian lingkungan agar dalam
situasi operasi yang tidak pasti karena tidak mengambil keputusan manajerial dapat
terprediksinya kejadian masa mendatang. secara efektif dan efisien. Bagi para peneliti
Gordon dan Narayanan dalam Dwiandra selanjutnya, agar menambah variabel yang
(2012) melaporkan pentingnya tipe dapat memengaruhi kinerja manajerial serta
informasi yang berorientasi ke depan yang cakupan wilayah untuk penelitiannya.
berfokus pada sumber ketidakpastian bagi
manajer yang sedang menghadapi
ketidakpastian. Sementara, Chenhall dan DAFTAR PUSTAKA
Morris dalam Dwiandra (2012) menekankan
bahwa dalam kondisi seperti itu dibutuhkan Dwirandra. 2012. Pengaruh Interaksi
informasi yang agregatnya luas, dan tepat Ketidakpastian Lingkungan,
waktu. Hal ini sangat logis karena manajer Desentralisasi, dan Agrerat Informasi
yang dibentuk untuk menyesuaikan dengan Akuntansi Manajemen terhadap
ketidakpastian lingkungan membutuhkan Kinerja Manajer. Jurnal S1 Akuntansi
informasi yang bermanfaat untuk dan Bisnis Vol. 2 No. 2: Universitas
mengarahkan dan memecahkan masalah, Udayana.
seperti penetapan harga, pemasaran,
kontrol persediaan, dan negosiasi dengan Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
serikat pekerja. Penelitian ini menunjukkan Mulitivariate dengan Program IBM
bahwa para manajer hotel se-Kabupaten SPSS 19 Edisi 5. Semarang:
Buleleng telah mampu mendeteksi faktor- Universitas Diponegoro Semarang.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen. Marsyah, Syam. 2005. Sistem Akuntansi
2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Manajemen. Bandung: CV Alfabeta
Salemba Empat.
Mulyadi. 2006. Akuntansi Manajemen:
------------------. 2009. Akuntansi Manajemen. Konsep Manfaat dan Rekayasa Edisi
Jakarta: Salemba Empat. Kedua. Yogyakarta: STIE YKPN.

Herdiansyah, Singgih. 2012. Pengaruh Ratnasari, Evie. 2005. Pengaruh


Karakteristik Informasi Sistem Karakteristik Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Manajemen terhadap
Desentralisasi terhadap Kinerja Kinerja Manajerial dengan
Manajerial dengan ketidakpastiaan Desentralisasi sebagai Variabel
Lingkungan sebagai Variabel Moderating. Skripsi: Universitas
Modrating. Jurnal Akuntansi dan Katolik Soegijapranata.
Bisnis Vol. 4 No. 2: Universitas
Diponegoro. Simamora, Henry. 2005. Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Ikhsan, A. 2008. Metodologi Penelitian
Akuntansi Keperilakuan. Edisi Sulastiyono, Agus. 2011. Manajemen
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Penyelenggaraan Hotel, Seri
Manajemen Usaha Jasa Sarana
Mangkunegara, A.P. 2002. Manajemen Pariwisata dan Akomodasi. Bandung:
Sumber Daya Manusia Perusahaan. CV Alfabeta.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

You might also like