Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian motivasi
Atkinson (1964) Motivasi adalah sesuatu yang dengan segera
mempengaruhi untuk mengarahkan, memberi kekuatan, dan memberikan
ketekunan untuk bertingkah laku.
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dari dalam
diri manusia yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Ada beberapa
motif yang menjadi pendorong perilaku manusia :
Menurut Argyris (1957) ada dua macam keadaan (unsur) motivasi yaitu:
Motivasi yang subyektif yaitu motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dan
disebut sebagai kebutuhan (need) atau keinginan (desire) Motivasi yang obyektif
yaitu sesuatu yang terdapat di luar diri seseorang yang disebut insentif
(rangsangan) atau tujuan (goal) .
1. Faktor lingkungan (hygiene factors) yaitu faktor yang jika tidak ada akan
menyebabkan ketidakpuasan (job dissatisfaction) tetapi jika faktor tersebut
ada tidak akan menimbulkan kepuasan kerja (job satisfaction). Faktor ini
tidak dapat memberikan motivasi kerja tetapi ketidakhadirannya dapat
menurunkan prestasi kerja (maintenance factors), contohnya gaji, kondisi
kerja, kebijaksanaan, supervisi dan kelompok kerja.
2. Proses Motivasi
Pada umumnya setiap tingkah laku individu mengarah pada suatu tujuan.
Untuk memenuhi kebutuhannya maka manusia bekerja. Kemauan untuk bekerja
tersebut didorong oleh seberapa besar kebutuhannya. Untuk sampai pada tingkah
laku yang nyata, terdapat suatu proses yang mengubah kebutuhan tadi menjadi
tingkah laku. Proses ini disebut sebagai proses motivasi. Kebutuhan-kebutuhan
yang terdapat pada manusia akan mendorongnya untuk melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan yang diharapkan.
Proses Motivasi Menurut Steers & Porter Model ini menerangkan bahwa
sebenarnya individu memiliki bermacam kebutuhan, keinginan serta harapan.
Apabila itu sangat mendesak, menyebabkan satu keadaan tak seimbang yang perlu
untuk diredusir. Kebutuhan atau harapan itu sendiri merupakan suatu tenaga yang
mencari jalan untuk menjadi reda. Kebutuhan akan mereda apabila tujuan sudah
tercapai melalui satu tindakan atau tingkah laku yang mengarah pada pemenuhan
kebutuhan. Apabila sudah tercapai, keadaan individu akan seimbang kembali,
untuk digantikan oleh kebutuhan atau harapan lainnya