Professional Documents
Culture Documents
MAKNA ASURANSI
Dari penjelasan ini, dapat diketahui secara jelas bahwa dalam perjanjian
asuransi itu terdapat tiga unsur yang melingkupinya, yaitu: (1) bentuk dan
jumlah jaminan yang akan diberikan perusahaan asuransi, (2) bahaya
atau musibah yang terjadi, (3) angsuran atau pembayaran yang dibayar
oleh nasabah.
SEJARAH ASURANSI
JENIS-JENIS ASURANSI
Jika jumlah pembayaran dari perusahaan lebih besar dari uang angsuran,
maka itu ditanggung oleh perusahaan dan merupakan kerugiannya. Jika
tidak terjadi musibah, maka angsuran itu menjadi milik perusahaan tanpa
ganti apapun dan ini merupakan keuntungan bagi perusahaan asuransi.
1. Asuransi Kematian.
Yaitu pemberian sejumlah uang pada saat kematian nasabah, dan meliputi
tiga macam.
a. Asuransi Selama Hidup.
Yaitu perusahaan asuransi memberikan sejumlah uang kepada orang
yang diasuransikan pada saat kematian orang yang membayar asuransi
(nasabah).
Jika asuransi untuk jangka tertentu, seperti 20 tahun misalnya, dan
nasabah itu meninggal sebelum masa 20 tahun, maka angsurannya
(setorannya) gugur, dan orang yang diasuransikan tersebut berhak
mendapatkan sejumlah uang asuransi secara penuh. Ini berarti
kerugian bagi perusahaan. Dan jika nasabah masih hidup melewati
masa 20 tahun, maka angsurannya berhenti, tetapi uang asuransi tidak
diberikan kepada orang yang diasuransikan, kecuali setelah kematian
nasabah.
Jual beli dengan kerikil, seperti seorang penjual mengatakan aku menjual
kain yang terkena kerikil yang aku lemparkan. Atau aku menjual tanah
ini mulai sini, sampai jarak kerikil yang aku lemparkan. Atau
semacamnya yang tidak ada kejelasan.
Yaitu tidak boleh mengambil harta dengan perlombaan, kecuali pada salah
satu dari tiga perkara di atas. Karena ketiganya dan yang semaknanya-
termasuk persiapan peperangan dan kekuatan berjihad memerangi
musuh. Dan memberikan hadiah padanya merupakan dorongan kepada
jihad. [Lihat Tuhfatul-Ahawadzi].
Sumber: https://almanhaj.or.id/2589-asuransi-dan-hukumnya.html