Professional Documents
Culture Documents
Fisiologis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan merupakan proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai
(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perdarahan pada serviks
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
(Wiknjosastro dkk, 2008).
Persalinan merupakan rangkaian kejadian yang kompleks, meliputi fisik, dan psikis.
Dalam proses tersebut tidak selamanya berjalan dengan lancar, akan tetapi terdapat
penyulit-penyulit yang dapat menyebabkan kematian ibu maupun bayi. Angka Kematian
Ibu (AKI) yang merupakan angka kejadian kematian ibu akibat proses kehamilan,
persalinan, dan nifas, merupakan salah satu indikator penting untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKI Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup dari target
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah sebesar
226/100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian, angka tersebut masih tertinggi di
Asia. Hal ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan dan kesejahteraan perempuan di
Indonesia masih perlu penanganan serius dari semua pihak (SDKI, 2007).
Sebagian besar penyebab kematian ibu dapat dicegah dengan penanganan yang
adekuat. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut
adalah pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas, dekat dengan masyarakat,
dan difokuskan pada tiga pesan kunci Making Pergnancy Safer, yaitu setiap persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal
mendapat pelayanan yang adekuat, dan setiap wanita usia subur mempunyai akses
terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan serta penanganan komplikasi
keguguran (Saifuddin dkk, 2002).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melaksanakan Making Pregnancy
Safer untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan. Adanya perubahan
paradigma menunggu terjadinya dan menangani komplikasi menjadi pencegahan
terjadinya komplikasi diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam penurunan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir (Wiknjosastro dkk, 2008).
Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman bidan tentang persalinan merupakan
hal yang penting untuk dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang maksimal, dan
pengetahuan tentang persalinan fisiologi merupakan dasar penting yang harus
diketahui untuk melakukan pemantauan perkembangan kesehatan ibu, melakukan
deteksi dini serta penanganan yang adekuat untuk menjamin kesejahteraan ibu dan
bayinya yang pada akhirnya dapat menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan fisiologis sesuai
dengan manajemen Asuhan Kebidanan menurut Varney, dan mendokumentasikan
asuhan dalam bentuk SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mampu melaksanakan pengumpulan dan pengkajian data subjektif dan data
objektif pada ibu dengan persalinan fisiologis.
1.2.2.2 Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah aktual pada ibu dengan
persalinan fisiologis.
1.2.2.3 Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial pada ibu
dengan persalinan fisiologis.
1.2.2.4 Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada ibu dengan
persalinan fisiologis.
1.2.2.5 Mampu mengembangkan rencana tindakan asuhan kebidanan secara
menyeluruh pada ibu dengan persalinan fisiologis.
1.2.2.6 Mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan menyeluruh sesuai
kebutuhan ibu dengan persalinan fisiologis.
1.2.2.7 Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan pada ibu dengan
persalinan fisiologis.
1.2.2.8 Mampu membuat dokumentasi asuhan kebidanan SOAP pada ibu dengan
persalinan fisiologis.
Primi Multi
8. Oksitosin
Jika memakai oksitosin, catat banyaknya oksitosin per volume cairan infuse dan dalam
tetesan per menit.
9. Obat-obatan yang diberikan
10. Nadi
Catat setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar (.)
11. Tekanan darah
Catat setiap 4 jam dan tandai dengan anak panah
12. Suhu badan
Catat setiap 2 jam
13. Protein, aseton dan volume urine
Catat setiap kali ibu berkemih
(Wiknjosastro dkk, 2008)
TT1 Pd kunj. I -
3 jari bawah px 36
Pertengahan pusat px 40
Mengukur TFU dengan metline pada UK > 22 minggu. Rumus perkiraan usia kehamilan
berdasarkan TFU dalam cm (Mac Donald):
Tinggi Fundus Uteri = Tuanya kehamilan dalam bulan
3,5
Tabel 5. Perkiraan Usia Kehamilan berdasarkan TFU dalam cm
26 7 bulan
30 8 bulan
33 9 bulan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Coad, Jane, et al. 2007. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL et al. 2005. Williams Obstetri 21nd. Jakarta:
EGC.
Handajani, Sutjiati. 2010. Manajemen Asuhan Kebidanan: Pengantar & Contoh Kasus.
Jakarta: EGC
Leveno KJ, Cunningham FG, Bloom SL et al. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas.
Jakarta: EGC.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta:
EGC.
Profil Kesehatan Indonesia diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
17198/5/Chapter%20I.pdf (01 Januari 2011)
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Saifuddin, Abdul. 2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBPSP
Saminem. 2010. Dokumentasi asuhan Kebidanan: Konsep dan Praktik. Jakarta: EGC
Sastrawinata, Sulaiman. 2005. Obstetri Fisiologi Bagian Obstetri Ginekologi FK Unpad
Bandung.Bandung: El Eman
Varney, Helen, et al. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC