Professional Documents
Culture Documents
(http://sanggarmodel.blogspot.co.id/2012/04/pengantar-materi-seni-
budaya.html)
Penggolongan seni
Nilai seni ditentukan oleh ideology social yang tengah berkuasa atau
berpengaruh. Karya di luar lingkup ideologi mereka tidak dapat begitu
saja disebut karya seni. Tetapi, pada abad ke-20 di dunia barat terjadi
perubahan social budaya besar, yakni semakin kuatnya ideologi
demokrasi modern dihampir semua bangsa. Ideologi borjuis dan feodal
dirobohkan. Orang mulai menilai karya seni atau benda seni dengan
pandangan lain. Kebebasan individu dan persamaan individu melepaskan
sekat penggolonga social. Benda seni pun dilihat secara objektif.
Pendekatan terhadap penggolongan seni bukan lagi berdasarkan ideology
berdasarkan golongan, tetapi lebih menitikberatkan segi objektif benda
seni itu sendiri. Penilaiannya lebih demokratis, lebih objektif.
Penggolongan lebih didekati dari material seni dan cara seni diindera.
Maka, ada pembagian seni visual (seni lihatan), seni audio (seni
dengaran) dan seni audio-visual (seni degaran dan lihatan). Golongan
pertama terdiri atas seni rupa (tanpa gerak) dan seni lihatan bergerak
(film), yang 2 dimensi (mantra). Seni visual 3 dimensi terdiri atas seni
pahat dan seni ukir (tanpa gerak), seni tari dan pantomim (bergerak).
Golongan dua mantra terdiri atas seni nada yang tunggal dan majemuk,
serta seni kata yang berirama (puisi) dan tanpa irama (prosa). Golongan
tiga mantra terdiri atas seni tari, seni opera, dan seni drama. Ada pula
yang mengolongkannya menjadi seni statis dan seni dinamis. Seni statis
menetap dan tak berubah sejak dilahirkan, contohnya patung yang
dipahat sejak zaman Raja Balitung tahun 900 sampai sekarang bentuknya
tidak berubah. Seni yang materialnya berupa benda fisik termasuk ke
golongan seni statis, misalnya seni lukis, seni patung, seni ukir, seni
sastra (tertulis). Sebaliknya, golongan seni dinamis terikat oleh ruang dan
waktu penciptaan. Benda seni dinamis berakhir bersama waktu.
BENDA SENI
Seni memang bukan benda, melainkan nilai yang dilihat oleh
penikmat seni, yaitu nilai yang dikandung oleh nilai benda tersebut.seni
tidak akan muncul dari benda seni kalau benda tersebut tidak
mengandung dan menawarkan nilai seni. Nilai itu sifatnya abstrak, hanya
ada dalam jiwa perorangan yang dipelajari dan diperoleh manusia dari
lingkungan hidupnya melalui pendidikan, baik formal maupun
nonformal.karena nilai iut sifatnya abstrak maka pengenalan nilai hanya
dapat diperoleh melalui perwujudannya. Artinya, nilai itu hanya dapat
dipahami melalui wujud, yakni benda atau perbuatan. Nilai keindahan dan
nilai suatu seni kelompok social hanya dapat dikenali lewat
perwujudannya dalam bentuk, dalam gejala fisik, yakni benda seni.
Benda seni adalah titik pertemuan antara seniman dan publiknya. Benda
seni adalah sesuatu yang mewujud, dan dengan demikian dapat dilihat
atau didengar atau dilihat dan didengar sekaligus oleh penikmat seni.
Benda seni harus indrawi, yaitu hanya dapat menampung kerja indra
penglihat(visual) serta pendengar (audio) tetapi tidak indera pembau,
peraba, dan perasa. Kegunaan benda seni justru dalam mengawetkan
perwujudan bentuk nilai yang dapat dinikmati oleh publik seni.
Sebenarnya, yang terpenting bukanlah benda seni, melainkan ide dibalik
benda tersebut. Gagasan atau ide seni harus diwujudkan. Caranya
tergantung pada bahan atau bahan fisik yang dipakai. Contohnya seni
sastra memakai bahan bahasa, seni lukis mempergunakan bahan cat dan
kanvas, seni patung menggunakan bahan logam kayu atau batu, seni
music menggunakan bahan bunyi, seni tari berbahan gerak tubuh
manusia dan seni teater menggunakan tingkah laku manusia. Virgil C.
Aldrich menyusun bagan bagaimana benda seni dapat terwujud dari
tangan seniman, urutannya adalah sebagai berikut :
1. Produksi bahan seni yang dapat dikerjakan oleh tukang, contohnya
pembuatan bahan cat
2. Pemanfaatan bahan seni oleh seniman
3. Penguraian medium seni yang diolah dari bahan seni yang dipakai
4. Perwujudan bentuk seni dengan berbagai aspek medium seni yanga
ditemukan
5. Terciptanya bentuk seni berdasarkan kelebihan dan keterbatasan bahan
seni
6. Isi seni yang berupa gagasan seniman terkandung dalam bentuk seni
7. Seluruh kegiatan mengungkapkan gagasan seni tadi adalah hasil
tanggapan seniman terhadap objek
http://sseeal.blogspot.co.id/2011/04/penggolongan-seni.html
a. Seni terapan (applied art), Seni rupa terapan adalah seni rupa yang
tercipatakan selain bentuk yang yang indah juga dapat
difungsikan/digunakan. Seni rupa jenis ini banyak terdapat pada
kehidupan sehari-hari. Contohnya, bangunan rumah yang indah, gelas
minum yang cantik, mobil mewah, dekorasi yang meriah, taman yaang
permai, gambar majalah yang bagus dan candi yang megah.
b. Seni Murni (fine Art/pure art), adalah seni yang diciptakan hanya
untuk dinikmati saja. Seni rupa ini teercipta dengan bebas tanpa
mempertimbangkan segi fungsi atau kegunaannya. Selain itu, sering juga
disebut dengan seni bebas (free art). Artinya, pencipta bebas
mengekspresikan isi hati dengan tidak memikirkan dari segi praktisnya.
Jenis ini banyak terdapat pada seni lukis, patung, dan seni grafika.
a. Seni patung, yaitu cabang seni rupa murni yang berwujud tiga
dimensi (tidak datar). Dalam seni patung kerap digunakan bahan dari
batu, kayu, logam, atau bahan lain yang dapaat menjadi wahana ekspresi
si seniman. Tema dalam seni dalam seni patung amat beragam, seperti
karya seni rupa yang lain.
b. Seni Lukis, Adalah salah satu lingkup seni rupa yang berwujud dua
dimensi. Karya seni lukis yang sering disenut juga lukisan., umumnya
dibuat diatas kanvas berpigura dengan bahan caatminyak, cat akrilik,
atau bahan lainnya. Objek dan gaya seni lukis bergaya naturalis (potret)
dibuat perssis seperti objek aslinya. Misalnya Pemandangan alam, figur
manusia, dan benda lainnya.
d. Seni Grafis, Cabang seni rupa murni yang berwujud dua dimensi dan
dikerjakan melalui teknik cetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik
sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan), etsa (pengamasaman padda
bahan mental), dan lito (percetakan dengan batu litho). Sedangkan tema,
objek, dan gaya dalam berekspresi umumnya sama dengan karya seni
rupa lainnya.
g. Seni kriya Adalah cabang seni rupa yang berwujud dua atau tiga
dimensi yang dapat dibuat dengan aneka bahan. Adapulah karya seni
kriya yang memiliki fungsi praktis seperti benda hias, pot, senjata tradisi,
dan sebagainya.
i. Seni dekorasi, terbagi menjadi dua yaitu seni dekorasi dua dimensi
(seperti halnya dengan motif geometri) dan seni dekorasi tiga dimensi
( dengan peralatan benda-benda seni).
j. Seni Miniature, yaitu seni membuat duplikat ojek kecil dari bentuk
aslinya jenis dan ragamnya yang terbagi menurut teknik media. serta alat
yang digunakan.
Seni Klasik
Seni Tradisional
Seni Modern
Seni Kontemporer
Ciri-ciri
Sumber Pustaka:
http://senirupabogor.blogspot.com/2010/09/seni-rupa-tradisional-
modern.html
http://www.scribd.com/doc/19468889/Seni-Lukis-Zaman-Primitif
http://rienazizah.blogspot.co.id/2015/02/taksonomi-ilmu-ilmu-seni.html
https://www.worldcat.org/account/425944286?page=login&redirect=
%2Foclc%2F425944286%3Fpage%3Dnewreview%26oclcnum
%3D425944286