You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Tn. M KHUSUSNYA Ny. S


DENGAN DIABETES MELITUS
DI Jl. SUYUDONO 73 RT 02 RW 03 SEMARANG

Disusun Oleh :
ASA BAITUSIA
GABRIEL SAVIRA
JONI WIYONO
LAILA MUJI
MULIAWAN
RAHMA JULIA
RIMA KHUSNIFAH
RIZKA OCTAVIA
SITI FINA

AKPER KESDAM IV/ DIPONEGORO


SEMARANG

1
Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn. M
Khususnya Ny. S Dengan Diabetes Melitus
Jl. Suyudono 73 RT 02 RW 03 Semarang

A. Pengkajian dilakukan pada 30 September 2016 pukul 16.00 WIB.


I. DATA UMUM
Nama KK : Tn. M
Umur : 61 tahun
Pekerjaan : Pensiunan Pegawai PJKA
Pendidikan : STM
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Suyudono 73 RT 02 RW 03 Semarang

Komposisi Keluarga
NO NAMA JK PEKERJAAN HUB. DGN KK USIA PEND.
1 Ny. S PR Ibu Rumah Tangga Istri 58 th SD
2 Ny. F PR Ibu Rumah Tangga Anak 34 th SLTA
3 Tn. A LK Wiraswasta Menantu 38 th STM
4 An. Z LK - Cucu 9 th -
5 An. E LK - Cucu 1 th -

Genogram

Ny. S 59th Tn. M 61th

Keterangan:
: laki-laki : meninggal : tinggal serumah

2
: perempuan : meninggal

Tn. M adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara. Pada keluarga Tn. M


tidak memiliki penyakit keturunan, tetapi Tn. M terkena BPH (Benigna
Prostat Hiperplasia) sejak 5 tahun yang lalu dan belum dioperasi hingga saat
ini karena Tn. M mengakui takut akan tindakan operasi.
Sedangkan Ny. S, istri Tn. M, adalah anak ke 4 dari 10 bersaudara.
Pada keluarga Ny. S terdapat penyakit keturunan yaitu Diabetes Mellitus.
Ny. S teridentifikasi terkena Diabetes Mellitus sejak 5 tahun yang lalu
diawali ketika adanya bisul di bagian perut Ny. S. Kakak ke-3 Ny. S
meninggal dunia karena penyakit Diabetes Mellitus dan jantung. Kakak ke-
2 dan adik pertama dari Ny. S juga terkena Diabetes Mellitus.

Tipe Keluarga : Extended Family (terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu,
dan cucu).
Suku : Keluarga terdiri atas suku yang berbeda. Tn. M berasal
dari suku Jawa dan Ny. M berasal dari suku Sunda, dalam
kehidupan sehari-hari keluarga cenderung mrngikuti
kebiasaan adat Jawa. Kebiasaan yang merugikan
kesehatan dan potensi konflik karena perbedaan suku tidak
ada.
Agama : Islam. Keluarga menjalankan ibadah sesuai ajaran agama
dan termasuk penganut agama yang taat, tidak ada
masalah dalam menjalankan ibadah dan tidak ada
kebiasaan dalam agamanya yang bertentangan dengan
kesehatan.
Status SosEk : Berikut akan diuraikan berdasarkan pemasukan dan
pengeluaran keluarga yang dikonversikan dalam
pemasukan dan pengeluaran perbulan:
NO PEMASUKAN JML PENGELUARAN JML
1 Tn. M: Pensiunan 2.000.00 Bahan makanan Rp 1.890.000

3
0 25.000/hari
Gas 15.000/minggu
Rokok Tn. M
7.000/hari
Dana sosial,
sumbangan 70.000
Dana
Kesehatan/tak
terduga 200.000
dana listrik,
PDAM, telepon dll
500.000
2 Tn. A: Montir 1.300.00 biaya jajan Rp 900.000
bengkel 0 10.000/hari
tabungan 500.000
dll 100.000
TOTAL TOTAL Rp 2.790.000
SISA Rp 510.000

Dari tabel di atas, pemasukan keluarga lebih banyak


dibanding pengeluaran. Keluarga mengatakan sisa
ditabung di rumah saja, tetapi sisa tersebut sering dipakai
jika bulan berikutnya pemasukan berkurang. Tidak ada
dana khusus untuk kesehatan.

Aktivitas Rekreasi Keluarga


Sehari-hari keluarga biasa denga rileks menonton teve di rumah.
Sedangkan rekreasi bersama di luar rumah jarang dilakukan, karena tidak
ada biaya untuk itu.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

4
Keluarga berada pada tahap VII yaitu Keluarga Usia Pertengahan, di
mana tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pensiun.

b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum terpenuhi


Keluarga udah melaksanakan tugastugas perkembangan keluarga usia
pertengahan, di mana semua anak telah berkeluarga dan keluarga fokus
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas dan juga
hubungan dengan teman sebaya dan keluarga anaknya dengan cara
mengadakan pertemuan keluarga antargenerasi (anak dan cucu)
sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan menjadi kakek dan
nenek.

c. Riwayat Keluarga
Tn. M:
Bapak M mengatakan terkena BPH (Benigna Prostat Hiperplasia) sejak
5 tahun yang lalu dan belum dioperasi hingga saat ini karena Tn. M
mengakui takut akan tindakan operasi. Hingga saat ini, Bapak M
merasa terganggu bila saat berhubungan suami istri dengan Ny. S. Tn.
M seorang perokok. Bila merokok, sehari 1 bungkus, setiap malam suka
minum kopi.

Ny. S:
Ibu S mengatakan teridentifikasi terkena Diabetes Mellitus sejak 5
tahun yang lalu diawali ketika adanya bisul di bagian perut Ny. S.
Kakak ke-3 Ny. S meninggal dunia karena penyakit Diabetes Mellitus
dan jantung. Kakak ke-2 dan adik pertama dari Ny. S juga terkena
Diabetes Mellitus. Pada hari Raya Idul Fitri 2 tahun yang lalu, telapak
kaki Ny. S terkena paku saat cucu-cucunya bermain di dalam rumah,
kemudian Ny. S memeriksakannya ke Balai Pengobatan PJKA. Luka di
telapak kakinya bengkak selama 2 bulan, kemudian sembuh (terlihat
bekas luka di telapak kaki kiri). Ny. S menopause sejak 4 tahun yang
lalu. Riwayat KB (-).

Tn. A:

5
Bapak A (menantu Tn. M) mengatakan belum pernah sakit serius,
paling batuk pilek saja karena kecapekan setelah seharian bekerja di
bengkel. Kalau sakit paling beli obat sendiri. Bapak A tidak merokok.

Ny. F:
Ibu F mengatakan belum pernah sakit serius. Bila sakit biasa (masuk
angin/batuk pilek) beli obat sendiri di warung terdekat. KB (-).

An. Z:
Sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan.
Setelah sembuh, beberapa tahun kemudian An. Z kembali dirawat di
rumah sakit karena terserang Demam Berdarah Dengue (3,5th yang
lalu). Batuk pilek juga pernah. Immunisasi lengkap.

An. E:
Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius, hanya batuk
pilek, diare tapi tidak sampai diopname. Immunisasi lengkap.

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Pada keluarga Ny. S terdapat penyakit keturunan yaitu Diabetes
Mellitus. Ny. S teridentifikasi terkena Diabetes Mellitus sejak 5 tahun
yang lalu diawali ketika adanya bisul di bagian perut Ny. S. Kakak ke-3
Ny. S meninggal dunia karena penyakit Diabetes Mellitus dan jantung.
Kakak ke-2 dan adik pertama dari Ny. S juga terkena Diabetes Mellitus.

III. LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Kepemilikan rumah : rumah milik sendiri
Luas Bangunan : 40,5m2 (4,5x9)
Luas Tanah : 72m2 (6x12)
Jenis Bangunan : Permanen, lantai keramik
Sarana KesLing : air PDAM (tidak
berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna). 1
KM, 2 WC. Jarak septictank dengan sumber
air bersih +- 15m. Namun, pada bak

6
penampungan air di kamar mandi,
ditemukan banyak jentik-jentik nyamuk.
Tempat Sampah : Ada (di
pekarangan dan tempat pembuangan
sampah di belakang rumah)
Namun sayangnya, pada pekarangan rumah
bagian kolam ikan, terlihat sampah
menumpuk. Hal ini menunjukkan bahwa
anggota keluarga belum disiplin dalam
pembuangan sampah.
SPAL : Ada, tertutup dan dialirkan ke
belakang rumah.
Jendela : Di setiap kamar ada jendela,
sedangkan di ruang tamu ada jendela yang
cukup besar. Di ruang keluarga juga
terdapat 2 jendela.
Ventilasi+Pencahayaan :
Ventilasi ada di ruang tamu, setiap
kamar, dan ruang keluarga, tidak memakai
kawat kasa. Pencahayaan di setiap ruangan
cukup pada siang hari. Penerangan pada
malam hari menggunakan lampu neon dan
LED.

Denah rumah :

7 6 5 4
9 10
6m
8 1
3
a b 2

9m 3m

Keterangan:

7
1. Pekarangan
2. Bagian kolam ikan
3. Ruang Tamu
4. Kamar Tamu
5. Kamar 1
6. Kamar 2
7. Kandang Ayam
8. Kamar Mandi
9. Dapur
10. Ruang Keluarga
a. WC 1
b. WC 2

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Keluarga tinggal di lingkungan yang padat, tetapi banyak pepohonan di
depan rumah. Umumnya tetangga adalah suku Jawa, tidak ada kesulitan
dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dengan tetangga baik, keluarga
juga ikut aktif dalam kegiatan pengajian dan kegiatan RT. Anak dan
cucu bersosialisasi serta bermain dengan tetangga dan teman-teman
sekitar rumah. Sebagian besar tetangga masih ada hubungan saudara
dengan Tn. M.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga sudah tinggal di lingkungan tersebut sejak setelah menikah.
Tn. M menghabiskan waktunya di rumah karena sudah pensiun. Tn. A,
menantu Tn. M lah yang sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 09
keluar dan sekitar jam 17 pulang ke rumah. Sedangkan cucu-cucu
keluar rumah jika bermai dengan teman sebayanya.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga aktif berinteraks dengan masyarakat di sekitar, aktif di PKK,
pengajian. Tn. M termasuk masyarakat yang disegani di sekitar
komunitas. Keluarga juga aktif berkumpul dengan keluarga besar
karena anak-anak Tn. M yang lainnya tinggal masih dalam satu kota.

e. Sistem Pendukung Keluarga

8
Keharmonisan keluarga menjadi sistem pendukung utama keluarga.
Bila ada masalah, keluarga menyelesaikannya dengan cara
musyawarah.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga sering menggunakan komunikasi terbuka, jrelas, langsung,
dan jujur. Terlihat Tn. M berbicara dengan lembut kepada istri dan
anaknya, begitu juga sebaliknya.

b. Struktur Kekuatan Keluarga


Perubahan perilaku anggota keluarga paling sering dengan affektif
power, di mana lebih menekankan kepada kasih sayang dan saling
mendukung.
c. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Masing-masing anggota keluarga Tn. M dan Tn. A mencari nafkah
dan membantu mendidik anak. Ny. S membantu Ny. F mendidik
cucu--cucunya, memelihara rumah. Tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai peran yang tidak sesuai.

d. Nilai atau Norma Keluarga


Nilai yang dianut dalam keluarga adalah keterbukaan dan harus
melaksanakan ibadah sesuai dengan waktunya. Tidak boleh ada
pembedaan dalam kualitas makanan, tidak boleh bicara keras, kalau
ada masalah didiskusikan bersama. Kebiasaan yang merugikan
kesehatan adalah Tn. M yang perokok.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. M telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik,
kebutuhan anak-anak lebih diutamakan. Keluarga tidak membedakan
kasih sayang di antara anak-anak dan cucu--cucunya.

b. Fungsi Sosialisasi

9
Keluarga aktif bersosialisasi dengan tetangga, begitu juga anak dan
cucunya, asal tugas masing-masing telah dilakukan dengan baik.

c. Fungsi Perawatan Keluarga


MASALAH KESEHATAN PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN
KELUARGA
Kebiasaan merokok pada Tn. M Mengenal masalah kesehatan:
Tn. M mengatakan, merokok dapat
menyebabkan penyakit paru-paru, Saya
tahu banyak ruginya merokok, tetapi sulit
menghentikannya.
Mengambil Keputusan:
Kalau tidak saya hentikan, rokok dapat
menyebabkan penyakit bagi tubuh saya,
tapi sangat sulit untuk menghentikannya.

Merawat anggota keluarga:


Saya tidak tahu bagaimana cara
menghentikan merokok tersebut.

Memodifikasi Lingkungan:
Saya merokok juga di rumah, tetapi saya
menjauh dari cucu-cucu saya, di luar rumah
sambil santai.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan:


Saya belum pernah mengeluh sakit akibat
merokok, jadi saya belum pernah berobat
karena sakit akibat rokok
perawatan dan pengobatan Diabetes Mengenal Masalah Kesehatan:
Keluarga mampu mengenal penyakit
Mellitus pada Ny. S
Diabetes Mellitus, penyebab serta akibat
yang terjadi akibat penyakit Diabetes
Mellitus.

Mengambil Keputusan:
Ny. S mengatakan bila dirinya tidak
menjaga pola makan maka akan berdampak
pada penyakitnya.

10
Merawat Anggota Keluarga:
Keluarga tahu bagaimana merawat Ny. S
dengan penyakitnya Diabetes Mellitus.

Modifikasi Lingkungan:
Keluarga mengantisipasi terjadinya
perlukaan pada anggota tubuh Ny. S karena
penyembuhannya sagat sulit, sehingga
keluarga menata lingkungan rumah dengan
menjauhkan barang-barang yang dapat
menyebabkan perlukaan.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan:


Ny. S mengatakan sudah 1 bulan tidak
memeriksakan kembali kondisi
kesehatannya di fasilitas kesehatan (Balai
Pengobatan PJKA) karena malas. Padahal
pemeriksaan dan pengambilan obat di
fasilitas kesehatan tersebut gratis (jaminan
sosial tenaga kerja).
Resiko tinggi terjadinya penyakit Demam Mengenal Masalah Kesehatan:
Ny. S mengatakan bahwa banyaknya jentik-
Berdarah Dengue, ISPA pada anggota
jentik nyamuk dan kumpulan sampah dapat
keluarga Tn. M
menyebabkan penyakit Demam Berdarah
dan batuk pilek pada anggota keluarganya.

Mengambil Keputusan:
Dalam waktu dekat ini, tanah di pekarangan
rumah bagian kolam ikan akan ditinggikan
dan diplester sehingga tumpukan sampah
akan tertutup dan terjaga kebersihannya.

Merawat Anggota Keluarga:


Keluarga membiasakan cuci tangan dulu
sebelum dan sesudah makan.

Modifikasi Lingkungan:
Keluarga mengatakan bahwa pembersihan
bak penampungan air di kamar mandi tidak
rutin, tergantung sempat atau tidaknya

11
membersihkan bak. Minimal sebulan sekali.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan:


Bila anggota keluarganya sakit, langsung
memeriksakannya ke faslitas kesehatan.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stress jangka pendek
Keluarga merasa saat ini tidak ada, hanya bagaimana anak dan
cucunya tetap sehat dan tidak batuk pilek (ISPA), ataupun sakit
lainnya.

b. Stress Jangka Panjang


Keluarga takut seandainya anggota keluarga terserang penyakit
serius dan membutuhkan banyak biaya, sedangka penghasilan pas-
pasan.

c. Kekuatan Keluarga
Keharmonisan dan kerukunan keluarga menjadi kekuatan keluarga.

d. Kemampuan Keluarga berespon terhadap Situasi/ Stressor


Keluarga mencoba tenang jika ada masalah selalu dibicarakan
bersama untuk mencari pemecaha dan menyerahkannya pada Tuhan.

e. Strategi Koping yang digunakan


Koping yang digunakan berdoa dan berdiskusi dengan anggota
keluarga.

f. Strategi Adaptasi Disfungsional


Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti amuk atau marah,
setiap ada masalah dicari pemecahan dengan didiskusikan bersama
keluarga besar.

12
13
VII. PEMERIKSAAN FISIK
30 September 2016 1 Oktober 2016 2 Oktober 2016
Aspek Tn. Tn. Ny. An. An. Tn. Tn. Ny. An. An. Tn. Tn. Ny. An. An.
Ny. S Ny. S Ny. S
M A F Z E M A F Z E M A F Z E
TD 130/ 160/ 120/ 110/ - - 130/ 116/ 120/ 110/ - - 130/ 140/ 110/ 120/ - -
(mmHg) 90 100 80 70 80 80 70 80 90 90 70 80
TB (cm)/ 165/ 155/ 170/ 160/ -/ -/ 165/ 155/ 170/ 160/ -/ -/ 165/ 155/ 170/ 160/ -/ -/
BB (kg) 59 68 70 55 24 10 59 68 70 55 24 10 59 69 69 55 24 10
Suhu (C) 36,8 36,6 36,7 36,6 36, 36, 36,7 36,6 36,5 36,6 36, 36, 36,8 36,7 36,6 36,5 36, 36,
2 5 3 5 3 4
RR 18 16 20 18 18 20 18 16 18 20 18 20 16 18 18 20 18 20
(x/mnt)
Mata, kaca kaca kaca kaca - - kaca kaca kaca kaca - - kaca kaca kaca kaca - -
mulut, mat mata mat mat mat mata mat mat mat mata mat mat
tenggorok a (-) minu a (-) a (-) a (-) minu a (-) a (-) a (-) minu a (-) a (-)
-an s (ka s (ka s (ka
2,5/ 2,5/ 2,5/
ki ki ki
2,75) 2,75) 2,75)
GDS - - - - - - 300 - - - - - - - - - -

14
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. M berharap istri, anak-anak dan cucunya sehat dan dapat
sekolah setinggi mungkin.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. ANALISA DATA
DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS: Resiko terjadinya penyakit-penyakit
Tn. M mengatakan, merokok dapat saluran pernapasan pada Tn. M
menyebabkan penyakit paru-paru, Saya berhubungan dengan ketidakmampuan
tahu banyak ruginya merokok, tetapi sulit keluarga mengambil keputusan yang tepat
menghentikannya. untuk berhenti merokok.
Kalau tidak saya hentikan, rokok
dapat menyebabkan penyakit bagi tubuh
saya, tapi sangat sulit untuk
menghentikannya.
Saya tidak tahu bagaimana cara
menghentikan merokok tersebut.
Saya merokok juga di rumah, tetapi
saya menjauh dari cucu-cucu saya, di luar
rumah sambil santai.
Saya belum pernah mengeluh sakit
akibat merokok, jadi saya belum pernah
berobat karena sakit akibat rokok

DO: Setelah selesai wawancara, terlihat


Tn. M merokok di ruang keluarga.

DS: perawatan dan pengobatan Diabetes


Keluarga mampu mengenal penyakit Mellitus yang tidak efektif pada Ny. S
Diabetes Mellitus, penyebab serta akibat berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas
yang terjadi akibat penyakit Diabetes kesehatan yang tidak maksimal.
Mellitus.
Ny. S mengatakan bila dirinya tidak

15
menjaga pola makan maka akan
berdampak pada penyakitnya.
Keluarga tahu bagaimana merawat
Ny. S dengan penyakitnya Diabetes
Mellitus.
Keluarga mengantisipasi terjadinya
perlukaan pada anggota tubuh Ny. S karena
penyembuhannya sagat sulit, sehingga
keluarga menata lingkungan rumah dengan
menjauhkan barang-barang yang dapat
menyebabkan perlukaan.
Ny. S mengatakan sudah 1 bulan
tidak memeriksakan kembali kondisi
kesehatannya di fasilitas kesehatan
(Balai Pengobatan PJKA) karena malas.
Padahal pemeriksaan dan pengambilan
obat di fasilitas kesehatan tersebut gratis
(jaminan sosial tenaga kerja).

DO:
GDS Ny. S pada 14 Desember 2013= 300
mg/dl. Terlihat bekas luka di telapak
kaki kiri Ny. S.

DS: Resiko tinggi terjadinya penyakit Demam


Ny. S mengatakan bahwa banyaknya Berdarah Dengue, ISPA pada anggota
jentik-jentik nyamuk dan kumpulan keluarga Tn. M berhubungan dengan
sampah dapat menyebabkan penyakit ketidakmampuan keluarga menciptakan
Demam Berdarah dan batuk pilek pada kondisi lingkungan yang sehat.
anggota keluarganya.
Dalam waktu dekat ini, tanah di
pekarangan rumah bagian kolam ikan akan
ditinggikan dan diplester sehingga
tumpukan sampah akan tertutup dan terjaga
kebersihannya.

16
Keluarga membiasakan cuci tangan
dulu sebelum dan sesudah makan.
Keluarga mengatakan bahwa
pembersihan bak penampungan air di
kamar mandi tidak rutin, tergantung
sempat atau tidaknya membersihkan
bak. Minimal sebulan sekali.
Bila anggota keluarganya sakit,
langsung memeriksakannya ke faslitas
kesehatan.

DO:
Banyaknya jentik-jentik nyamuk di bak
penampungan air di kamar mandi dan juga
sampah menumpuk di pekarangan rumah
bagian kolam ikan.

17
2. PRIORITAS MASALAH
a. Resiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernapasan pada Tn. M
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1 Sifat Masalah: ancaman 2 1 2/3 x 1 = 2/3 masalah belum terjadi
2 Kemungkinan masalah dapat diubah: masalah belum berat, ada keinginan dari
1 2 x2=1
sebagian keluarga
3 Potensial masalah untuk dicegah: sulit menghentikan kebiasaan merokok
2 1 2/3 x 1 = 2/3
cukup pada Tn. M
4 menonjolnya masalah: tidak keluarga menganggap ada masalah lain
menganggap sebagai masalah yang 1 1 x1= yang perlu ditanggulangi
perlu segera ditanggulangi
TOTAL 2 5/6

18
b. Perawatan dan pengobatan Diabetes Mellitus yang tidak efektif pada Ny. S
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1 Sifat Masalah: ancaman 2 1 2/3 x 1 = 2/3 masalah bisa terjadi lagi
2 Kemungkinan masalah dapat diubah: masalah bisa menjadi berat, ada
1 2 x2=1
hanya sebagian keinginan dari keluarga
3 Potensial masalah untuk dicegah: sulit mengendalikan kadar gula dalam
3 1 3/3 x 1 = 1
tinggi darah di tubuh Ny. S
4 menonjolnya masalah: masalah berat keluarga menganggap masalah ini harus
2 1 2/2 x 1 = 1
harus ditangani diatasi
TOTAL 3 2/3

19
c. Resiko tinggi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue, ISPA pada anggota keluarga Tn. M
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1 Sifat Masalah: ancaman 2 1 2/3 x 1 = 2/3 masalah belum terjadi
2 Kemungkinan masalah dapat diubah: masalah belum berat, ada keinginan dari
1 2 x2=1
sebagian keluarga
3 Potensial masalah untuk dicegah: memerlukan biaya untuk memodifikasi
1 1 1/3 x 1 = 1/3
rendah lingkungan
4 menonjolnya masalah: tidak keluarga menganggap ada masalah lain
menganggap sebagai masalah yang 1 1 x1= yang perlu ditanggulangi
perlu segera ditanggulangi
TOTAL 2,5

C. PERENCANAAN
DIAGNOSA INTERVENSI
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDAR
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
perawatan dan Perawatan dan Setelah intervensi psikomotor jika Ny. S memiliki keluhan Jelaskan pada
pengobatan Diabetes pengobatan Diabetes keperawatan selama pada tubuhnya, maka dibawa keluarga

20
Mellitus yang tidak Mellitus pada Ny. S 60 menit keluarga ke fasilitas kesehatan. pentingnya
efektif pada Ny. S dapat dilakukan mampu: menggunakan
berhubungan dengan secara efektif d). menggunakan fasilitas kesehatan
pemanfaatan fasilitas fasilitas pelayanan dan ke mana
kesehatan yang tidak kesehatan guna mereka dapat
maksimal. perawatan dan meminta
pengobatan Diabetes pertolongan untuk
Mellitus. perawatan dan
pengobatan
Diabetes Mellitus.

Resiko terjadinya Tidak terjadi Setelah intervensi


penyakit-penyakit penyakit/ gangguan keperawatan selama
saluran pernapasan saluran pernapasan 100 menit, keluarga
pada Tn. M Tn. M setelah mampu:
berhubungan dengan dilakukan kunjungan mengambil keputusan
ketidakmampuan rumah selama hari mengenal bahaya respon verba merokok dapat mengganggu Jelaskan bahwa

21
keluarga mengambil 1,5jam/kunjungan. merokok bagi diri berbagai sistem: merokok
keputusan yang tepat sendiri. penyakit saluran pernapasan merugikan
untuk berhenti (Ca. paru, bronchitis, dll) kesehatan diri
merokok. Penyakit saluran pencernaan sendiri
Merusak pembuluh darah

merokok juga merugikan


anggota keluarga:
menimbulkan penyakit
Mengenal bahaya respon verbal Jelaskan bahwa
merokok bagi saluran pernapasan bagi
merokok
anggota keluarga angoota keluarga.
merugikan
menimbulkan saluran
yang lain. kesehatan anggota
pencernaan bagi anggota
keluarga
keluarga
menimbulkan penyakit
pembuluh darah bagi
anggota keluarga.
mengganggu kesehatan janin
pada ibu hamil.
Resiko tinggi penyakit Demam Setelah intervensi psikomotor lingkungan yang mendukung: Berikan
terjadinya penyakit Berdarah Dengue, keperawatan selama rumah dalam dan luar) pendidikan
Demam Berdarah ISPA pada anggota 100 menit, keluarga dibersihkan setiap hari kesehatan

22
Dengue, ISPA pada keluarga Tn. M tidak mampu: Bak penampungan air mengenai perilaku
anggota keluarga Tn. terjadi setelah menciptakan dibersihkan minimal hidup bersih dan
M berhubungan dilakukan asuhan lingkungan yang 1x/minggu sehat kepada
dengan keperawatan selama mendukung keluarga
ketidakmampuan 60 menit/kunjungan kesehatan Berikan contoh

keluarga menciptakan bagaimana

kondisi lingkungan perilaku hidup

yang sehat. bersih dan sehat


dengan
membersihkan
sampah di
pekarangan
rumah.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
KEPERAWATAN
perawatan dan pengobatan 30 September 2016 pukul 16.30 wib Subjektif:
Diabetes Mellitus yang tidak Menjelaskan pada keluarga pentingnya Keluarga mengatakan akan rutin
efektif pada Ny. S berhubungan menggunakan fasilitas kesehatan dan ke mana memeriksakan Ny. S ke fasilitas
dengan pemanfaatan fasilitas mereka dapat meminta pertolongan untuk kesehatan.

23
kesehatan yang tidak maksimal. perawatan dan pengobatan Diabetes Mellitus.
Objektif:
Keluarga sangat antusias dalam proses
diskusi. Ny. S memeriksakan dirinya ke
apotik sekitar rumah dengan hasil
GDS= 300 mg/dl.

Analisa:
perawatan dan pengobatan Diabetes
Mellitus pada Ny. S mulai dilakukan secara
rutin.

Planning:
tetap memotivasi keluarga agar
mempertahankan dan meningkatkan
penggunaan fasilitas kesehatan yang
ada.

Resiko terjadinya penyakit- 1 Oktober 2016 pukul 10.00 wib Subjektif:

24
penyakit saluran pernapasan pada Menjelaskan kepada keluarga bahwa Tn. M mengatakan bahwa merokok itu
Tn. M berhubungan dengan merokok itu merugikan kesehatan individu merugikan tetapi belum bisa berhenti
ketidakmampuan keluarga untuk merokok.
dan keluarga
mengambil keputusan yang tepat Menjelaskan beberapa alternatif
untuk berhenti merokok. menghentikan kebiasaan merokok Objektif:
Memberi inforcement terhadap perilaku yang
Selama berdiskusi, Tn. M tidak
positif
merokok.
Analisa:
Resiko terjadinya penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada Tn. M belum teratasi

Planning:
Tetap dorong keluarga terutama Tn. M agar
berhenti merokok

Resiko tinggi terjadinya penyakit 2 Oktober 2016 pukul 10.0 wib Subjektif:
Demam Berdarah Dengue, ISPA Berikan pendidikan kesehatan mengenai perilaku keliuarga mengatakan penyebab
pada anggota keluarga Tn. M hidup bersih dan sehat kepada keluarga penyakit-penyakit tersebut adalah
berhubungan dengan Berikan contoh bagaimana perilaku hidup bersih
kebersihan yang kurang dan kuman.
ketidakmampuan keluarga dan sehat dengan membersihkan sampah di

25
menciptakan kondisi lingkungan pekarangan rumah. Objektif:
yang sehat. keluarga sudah mampu mampu
menyebutkan pengertian, manfaat, dan
10 tindakan PHBS.

Analisa:
resiko tinggi terjadinya penyakit Demam
Berdarah Dengue, ISPA pada anggota
keluarga Tn. M belum teratasi.

Planning:
diskusikan kembali dengan keluarga
tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

26

You might also like