You are on page 1of 7

KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI,

KULIT BUAH , BATANG DAN DAUN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha


curcas L.)

1 2 1
Dwi Setyaningsih , Ovi Yulianti Nurmillah , Sri Windarwati
1
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, LPPM IPB
2
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,IPB

ABSTRACT

Jatropha curcas is one of potential bioenergy plant. Jatropha curcas also has great
potential for the development of bio-products, medicines and consumer good since it
contains some bioactive agents such as -sitosterol, stigmasterol, curcin, flavonoid and
12-deoxyl-16-hydroxyphorbol (phorbol esther) that potentials as antioxidant and
antimicrobial agent. The purpose of this research were to determine the yield of
extract, antimicrobial and antioxidant activity from seed, fruit shell, stem and leaves of
J. curcas. Seed, fruit shell, stem and blend of stem and leaves were extracted with three
type of solvents. They were methanol, ethyl acetate and n-hexane. From the yield of
extract, it could be concluded that seed of J.curcas L contained a lot of semi polar
compounds (35,98%) and non polar compounds (32,27%), blend of stem and leaves
contained a lot of polar compounds (9,75%) and J. curcas fruit shell contained a lot of
polar compounds (5,96%). Antioxidant activity with scavenging effect on DPPH
radical (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazil) and antimicrobial activity using well diffusion
method showed that methanol extract from J. curcas seed had the highest value of
antioxidant and antimicrobial activity than other samples. The antioxidant activity of
methanol extract from J. curcas seed was 93,40%, comparable with ascorbic acid as
reference. The potency of antimicrobial activity of this extract could be seen from the
bacterial inhibition zone diameter of 11.9 mm for E. coli and 14.83 mm for S. aureus.

Keywords: Antimicrobial, antioxidant, Jatropha curcas L


PENDAHULUAN bioenergi, pada jarak pagar juga terdapat
Pengembangan jarak pagar sebagai potensi yang besar untuk pengembangan
salah satu tanaman penghasil Bahan produk di bidang pertanian, obat-obatan
Bakar Nabati (BBN) di Indonesia cukup serta produk perlindungan tubuh.
pesat. Perkebunan jarak pagar serta Tanaman jarak mengandung senyawa-
industri turunan berbasis jarak pagar -sitosterol,
sudah mulai bermunculan dengan stigmasterol, curcin, flavonoid dan 12-
berbagai skala usaha. Tanaman ini deoksil-16-hidroksiforbol (forbol ester).
merupakan tanaman tropis yang dapat Senyawa tersebut secara spesifik
beradaptasi dengan baik pada lahan ditemukan pada beberapa bagian
kering, mudah dibudidayakan serta tanaman seperti akar, daun, batang,
memiliki kandungan minyak yang tinggi buah, biji serta minyak hasil
dan memiliki ciri yang sesuai untuk pengepresan. Ekstrak forbol ester
bahan bakar. Selain pemanfaatan sebagai
memiliki kemampuan membunuh antioksidan seperti spektrofotometer,
serangga, fungi, dan moluska sehingga inkubator, autoklaf, cawan petri dan
berpotensi sebagai antimikroba. Menurut peralatan lainnya.
Hodek et al. (2002), flavonoid yang
tekandung dalam ekstrak kulit batang Metode
jarak memiliki aktivitas biologi seperti 1. Persiapan sampel
antimikroba, anti alergi dan antioksidan. Sampel batang dan daun jarak diambil
Berkaitan dengan pengembangan jarak pada saat dilakukan pemangkasan
pagar di Indonesia sebagai bahan baku tanaman, sedangkan sampel buah
BBN, maka potensi senyawa aktif pada diambil pada saat pemanenan buah (buah
jarak pagar perlu mendapatkan perhatian berwarna kuning) yang selanjutnya
karena berpotensi untuk menghasilkan dilakukan pemisahan bagian kulit buah
produk-produk yang bermanfaat bagi dari bijinya. Sebelum diekstrak, sampel-
manusia. Kajian mengenai kandungan sampel basah dari tanaman jarak pagar
senyawa-senyawa aktif pada tanaman (daun dan batang, kulit buah dan biji)
jarak perlu diketahui dengan benar dikeringkan anginkan atau dikeringkan
sehingga dapat menjadi dasar di dalam oven 48
pengembangan produk-produk turunan
senyawa aktif berbasis jarak pagar. digiling untuk memudahkan proses
Penelitian ini bertujuan untuk ekstraksi dimana sebelumnya dilakukan
mendapatkan informasi aktivitas analisa proksimat untuk masing-masing
antioksidan dan antimikroba ekstrak sampel. Dalam penelitian ini, batang dan
tanaman jarak pagar yang meliputi biji, daun jarak dicampurkan (batang+daun)
kulit buah, batang dan daun jarak pagar dengan perbandingan 3:1 dimana
serta teknik ekstraksinya. besarnya perbandingan tersebut telah
diperhitungkan berdasarkan proposi
METODOLOGI banyaknya batang dan daun pada
Bahan dan Alat tanaman jarak.
Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah biji, kulit buah, 2. Pembuatan Ekstrak
batang, dan daun jarak pagar. Bahan Pada penelitian ini, proses ekstraksi
kimia yang digunakan adalah pelarut dilakukan menggunakan soxhlet dengan
metanol, etil asetat, heksan, metanol pa, pelarut. Pelarut yang digunakan adalah
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl), hexane sebagai pelarut non polar,
vitamin C untuk uji aktivitas metanol sebagai pelarut polar dan etil
antioksidan, DEA, aquademineralisasi, asetat sebagai pelarut semi polar.
nutrient agar (NA), nutrient broth (NB), Sebanyak 20 g serbuk sampel kering
kultur mikroba Escherichia coli dan diekstraksi menggunakan soxhlet selama
Staphylococcus aureus untuk uji 5 kali putaran dengan masing-masing
aktivitas antimikroba serta bahan kimia pelarut. Ekstrak yang diperoleh dari
lain untuk analisa. masing-masing tahap ekstraksi
Peralatan yang digunakan yaitu pisau dipekatkan dengan menguapkan pelarut
dan wadah untuk pengambilan sampel, melalui pemanasan dimana suhu yang
perangkat alat ekstraksi/soxhlet, digunakan disesuaikan dengan titik didih
penangas air, neraca analitik, penguap masing-masing pelarut sehingga
putar (rotary evaporator), serta peralatan diperoleh ekstrak murni. Ekstrak yang
untuk uji aktivitas antimikroba dan dihasilkan dihitung rendemennya dan
diuji aktivitas antimikroba dan yang telah disegarkan diambil dan
antioksidannya. disebarkan ke dalam agar tersebut
dengan menggunakan batang penyebar.
3. Uji Aktivitas Antioksidan dengan Setelah itu, dibuat lubang atau sumur
Metode Efek Peredaman terhadap menggunakan alat pembuat sumur. Pada
Radikal Bebas DPPH (1,1-diphenyl- pengujian ini setiap cawan dibuat 4
2-picrylhidrazil) (Liyana et al., lubang atau sumur dan diisi dengan
2005). sampel. Cawan uji difusi sumur
Uji aktivitas antioksidan dilakukan kemudian disimpan dan diinkubasi pada
dengan metode Scavenging Effect on
DPPH Radical (efek peredaman Setelah waktu inkubasi selesai, diamati
terhadap radikal bebas DPPH). Pada zona atau diameter penghambatan
metode ini senyawa antioksidan diuji berupa areal bening disekitar sumur.
efektivitasnya dalam meredam aktivitas Diameter penghambatan adalah selisih
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazil). antara lebar areal bening dengan
1 ml DPPH 0.135 mM dalam metanol diameter sumur. Pada masing-masing
dicampurkan dengan 1 ml ekstrak dalam sampel dilakukan pengujian aktivitas
metanol yang berisi 0,05 g ekstrak. antimikroba terhadap dua jenis bakteri
Setelah itu disimpan diruang gelap pada uji yaitu Escherichia coli dan
suhu ruang selama 30 menit, kemudian Staphylococcus aureus. Areal bening
diukur absorbansinya pada panjang disekitar koloni bakteri menunjukkan
gelombang 517 nm. Ascorbic acid adanya penghambatan pertumbuhan
digunakan sebagai pembanding. bakteri uji, semakin luas areal bening
menunjukkan semakin tinggi aktivitas
4. Uji Aktivitas Antimikroba (Garriga antimikroba dari sampel tersebut.
et al., 1993)
Uji aktivitas antimikroba dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan uji difusi sumur. Ekstrak A. EKSTRAK BIJI, BATANG+DAUN
dibuat dalam bentuk larutan dengan DAN KULIT BUAH JARAK
konsentrasi 10.000 ppm di dalam PAGAR
aquadest, dimana untuk ekstrak heksan Persiapan bahan baku mencakup
dan etil asetat, proses pelarutan dibantu pemotongan bahan, pengeringan, dan
dengan emulsifier. Kultur uji yang akan penghancuran bahan menggunakan
digunakan untuk uji difusi sumur blender. Untuk mengetahui karakteristik
disegarkan terlebih dahulu pada Nutrient bahan baku dilakukan uji karakterisasi
Broth dan diinkubasi pada suhu 37 pada masing-masing bahan yang telah
dikeringkan dan dihancurkan. Hasil uji
selama 24 jam. karakterisasi dari masing-masing bahan
Nutrient agar dibuat dan dituang ke dapat dilihat pada Tabel 1.
cawan petri steril dan dibiarkan
membeku. Sebanyak 0.1 ml dari kultur
Tabel 1. Uji karakterisasi biji, batang+daun dan kulit buah jarak pagar
Bahan Karakterisasi Bahan
Kadar Kadar Kadar Kadar
Air Abu Karbohidrat Lemak
(%b/b) (%b/b) (%b/b) (%b/b)
Biji jarak pagar 6,73 4,75 9,88 34,45
Batang dan daun jarak 9,31 10,58 20,04 2,19
pagar
Kulit buah jarak pagar 7,49 20,38 18,62 1,53

Tabel 2. Rendemen ekstrak


Sampel Rendemen ekstrak (%bk/bk)
Metanol Etil asetat Heksan
Biji jarak 8,20 35,98 32,27
Batang + daun jarak 9,75 1,35 0,91
Kulit buah jarak 5,96 0,80 0,62

Dalam proses ekstraksi, maksimum biji jarak (34,45%), batang+daun


kadar air yang disyaratkan agar jarak (2,19%) dan kulit buah jarak
proses ekstraksi dapat berjalan lancar (1,53%). Menurut Hambali, et al.
yaitu sebesar 11% (Setyowati, 2009). (2007), biji jarak pagar merupakan
Dari hasil penelitian, ketiga sampel bagian tanaman jarak pagar yang
setelah pengeringan memiliki kadar memiliki kandungan minyak cukup
air dibawah kadar air maksimum tinggi yaitu sekitar 30-50%. Oleh
yang disyaratkan untuk proses karena itu, kadar lemak pada biji jarak
ekstraksi, untuk biji jarak pagar lebih besar dari batang+daun serta
(6,73%), batang+daun jarak (9,31%), kulit buah jarak.
dan kulit buah jarak (7,49%). Ekstraksi biji, batang+daun dan
Abu adalah zat anorganik sisa hasil kulit buah jarak pagar dilakukan
pembakaran suatu bahan organik. untuk mendapatkan tiga komponen
Kadar abu ada hubungannya dengan ekstrak dari masing-masing bahan
kandungan mineral suatu bahan. Hasil yaitu ekstrak metanol yang bersifat
penelitian menunjukkan bahwa polar, ekstrak etil asetat yang bersifat
besarnya kadar abu untuk biji jarak semi polar dan ekstrak heksan yang
(4,75%), batang+daun jarak (10,58%) bersifat non polar. Masing-masing
dan kulit buah jarak (20,38%). komponen ekstrak diukur rendemen
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak, aktivitas antioksidan, dan
besarnya kadar karbohidrat untuk biji aktivitas antimikrobanya. Hasil
jarak (9,88%), batang+daun jarak perhitungan rendemen ekstrak dapat
(20,04%) dan kulit buah jarak dilihat pada Tabel 2.
(18,62%). Batang+daun jarak Pada biji jarak, rendemen ekstrak
memiliki nilai kadar karbohidrat tertinggi diperoleh dari ekstrak etil
tertinggi karena pada bagian tersebut asetat yaitu sebesar 35,98 %.
terutama pada kloroplas daun Tingginya rendemen ekstrak etil
terkandung amilum yang tinggi. asetat pada biji jarak ini dapat
Kadar lemak menunjukkan dikarenakan kemampuan pelarut etil
banyaknya kandungan trigliserida asetat yang bersifat semi polar yang
dalam bahan. Hasil penelitian dapat melarutkan senyawa polar dan
menunjukkan besarnya kadar lemak non polar dimana dari hasil
perhitungan juga menunjukkan bahwa buah dan batang+daun jarak. Vitamin C
rendemen ekstrak heksan yang digunakan sebagai kontrol atau referensi
mengandung senyawa non polar pada terhadap aktivitas antioksidan sampel.
biji memiliki nilai rendemen ekstrak Hasil perhitungan persen peredaman
yang cukup tinggi yaitu sebesar terhadap radikal bebas DPPH dari
32,27%. Oleh karena itu, diduga masing-masing sampel dapat dilihat
bahwa dalam ekstrak etil asetat pada Gambar 1.
tersebut terkandung senyawa non Berdasarkan hasil penelitian pada
polar mengingat akumulasi masing-masing sampel menunjukkan
kandungan minyak atau trigliserida bahwa persen peredaman DPPH yang
pada biji yang cukup tinggi. Selain menunjukkan aktivitas antioksidan
itu, etil asetat juga dapat mengekstrak terbesar terdapat pada ekstrak metanol
fosfolipid pada bahan. namun tidak melebihi aktivitas
Pada batang+daun jarak, rendemen antioksidan dari vitamin C. Adanya
ekstrak tertinggi diperoleh dari aktivitas antioksidan dari ekstrak
ekstrak metanol yaitu sebesar 9,75%. metanol ini diduga dapat disebabkan
Ekstrak metanol ini merupakan karena terdapatnya senyawa fenolik pada
ekstrak yang bersifar polar. Tingginya sampel yang merupakan komponen
rendemen ekstrak metanol dapat juga bioaktif dan umumnya bersifat polar
diartikan bahwa komponen senyawa sehingga larut dalam metanol.
yang terkandung dalam batang+daun Sampel ekstrak biji jarak dengan
jarak sebagian besar merupakan metanol memiliki nilai peredaman
senyawa polar. Pada kulit buah jarak, DPPH terbesar (93,40%). Hal ini diduga
rendemen ekstrak tertinggi juga dikarenakan sampel tersebut
diperoleh dari ekstrak metanol yaitu mengandung senyawa polar yaitu
sebesar 5,96%, hal ini menunjukkan flavonoid yang sangat berperan sebagai
bahwa komponen dalam kulit buah antioksidan. Sampel ekstrak kulit buah
jarak sebagian besar merupakan dengan pelarut heksan memiliki nilai
senyawa polar. terkecil (13,97%) dikarenakan ekstrak
non polar pada sampel tersebut diduga
B. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN tidak banyak mengandung senyawa
Pengukuran antioksidan dilakukan antioksidan sehingga aktivitas
dengan metode Scavenging Effect on antioksidannya sangat kecil.
DPPH Radical (efek peredaman Tanaman jarak mengandung
terhadap radikal bebas DPPH). Menurut senyawa-senyawa aktif seperti -
Gordon (1990), senyawa antioksidan sitosterol, curcin, flavonoid dan 12-
akan melepaskan atom H , terjadinya deoksil-16-hidroksiforbol (forbol ester).
reaksi DPPH dengan atom H Senyawa tersebut secara spesifik
menyebabkan radikal bebas DPPH (1,1- ditemukan pada beberapa bagian
diphenyl-2-picrylhidrazil) diubah tanaman seperti akar, daun, batang,
menjadi 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazine buah, biji serta minyak hasil
yang stabil. pengepresan (Gubitz et al, 1999).
Dalam penelitian ini, aktivitas Kandungan senyawa flavonoid pada
antioksidan dengan metode DPPH ekstrak metanol inilah yang menjadi
diujikan pada ekstrak metanol, ekstrak salah satu senyawa yang berpotensi
etil asetat dan ekstrak heksan dari sebagai antioksidan. Senyawa fenolik ini
masing-masing sampel yaitu biji, kulit dapat menghambat proses oksidasi
dengan cara memberikan atom H yang kulit buah jarak dengan pelarut metanol
akan mengikat radikal bebas dengan diameter hambat terhadap
menghasilkan senyawa yang lebih stabil. bakteri E. coli (7,13 mm) dan terhadap
Bagian biji jarak merupakan bagian yang bakteri S. aureus (7,25 mm).
paling banyak dikaji mengandung Sampel ekstrak biji dengan pelarut
senyawa aktif sehingga biji jarak metanol memiliki aktivitas antimikroba
memiliki nilai aktivitas antioksidan terbesar yaitu terhadap bakteri E. coli
terbesar dikarenakan diduga banyak (11,9 mm) dan bakteri S. aureus (14,83
mengandung senyawa yang berpotensi mm). Hal ini dikarenakan biji
sebagai antioksidan. merupakan bagian yang banyak dikaji
mengandung senyawa aktif dan pelarut
C. AKTIVITAS ANTIMIKROBA metanol akan mengekstrak senyawa
Pengujian aktivitas antimikroba polar seperti senyawa fenol yang
dilakukan dengan metode difusi sumur berpotensi sebagai antimikroba, senyawa
terhadap dua jenis bakteri yaitu fenol yang terdapat pada biji jarak ini
Staphylococcus aureus yang merupakan adalah flavonoid sehingga flavonoid
bakteri gram positif dan Escherichia coli inilah yang diduga berpotensi sebagai
yang merupakan bakteri gram negatif. senyawa antimikroba pada biji jarak.
Pada metode difusi sumur, terbentuknya Mekanisme senyawa fenol sebagai
areal bening di sekitar koloni bakteri zat antimikroba adalah dengan cara
menunjukkan adanya penghambatan meracuni protoplasma, merusak dan
pertumbuhan bakteri uji. Semakin luas menembus dinding sel, serta
areal bening menunjukkan semakin mengendapkan protein sel mikroba.
tinggi aktivitas antimikroba ekstrak. Komponen fenol juga dapat
Hasil analisis aktivitas antimikroba pada mendenaturasi enzim yang bertanggung
sampel uji dapat dilihat pada Gambar 2. jawab terhadap germinasi spora atau
Menurut Nostro et al. (2000), berpengaruh terhadap asam amino yang
diameter hambat minimum yang terlibat dalam proses germinasi.
menunjukkan adanya aktivitas Flavonoid memiliki spektrum aktivitas
antimikroba yang luas dengan
gambar 3, dapat dilihat bahwa sampel mengurangi kekebalan pada organisme
yang memiliki aktivitas antimikroba sasaran (Naidu, 2000).
adalah ekstrak biji jarak dengan pelarut Adanya aktivitas antimikroba pada
metanol dengan diameter hambat ekstrak heksan dari bagian tanaman jarak
terhadap bakteri E. coli (11,9 mm) dan dapat disebabkan karena adanya
bakteri S. aureus (14,83 mm), ekstrak senyawa curcin yang dapat menghambat
biji jarak dengan pelarut heksan dengan sintesis protein. Curcin bersifat
diameter hambat terhadap bakteri E. coli antimikroba yang dapat melawan
(7,88 mm) dan bakteri S. aureus (9,35 Staphylococcus aureus dan Escherichia
mm), ekstrak batang+daun jarak dengan coli (Tim Jarak Pagar RNI, 2006). Selain
pelarut metanol dengan diameter hambat itu terdapat juga senyawa terpenoid yang
terhadap bakteri E. coli (8,15 mm) dan berpotensi sebagai antimikroba seperti
bakteri S. aureus (8,48 mm), ekstrak forbol ester, -sitosterol dan
batang+daun jarak dengan pelarut stigmasterol.
heksan dengan diameter hambat Selain itu, secara umum hasil
terhadap bakteri E. coli (7,10 mm) dan pengujian aktivitas antimikroba
bakteri S. aureus (7,95 mm), dan ekstrak menunjukkan bahwa bakteri uji dari
golongan bakteri gram positif lebih Purnama. 2007. Jarak Pagar Tanaman
sensitif terhadap senyawa antimikroba Penghasil Biodiesel. Penebar Swadaya,
dibandingkan bakteri gram negatif Jakarta.
karena bakteri gram negatif dinding Hodek, P, Trelil P, Stiborova M. 2002.
selnya lebih kompleks dibandingkan Flavonoids- Potent and Versatile
dengan bakteri gram positif. Biologically Active Compounds
Interacting with Cytochrome P450.
KESIMPULAN Chemico-Biol. Intern. 139 (1): 1-21.
Berdasarkan hasil penelitian Liyana, Pathiranan, F. Shahidi .2005.
terhadap rendemen ekstrak, pada biji Antioxidant activity of commercial soft
jarak pagar rendemen ekstrak tertinggi and hard wheat (Triticum aestivum L) as
terdapat pada rendemen ekstrak etil affected by gastric pH conditions.
asetat yaitu sebesar 35,98%. Pada J.Agric. Food Chem. 53, 2433-2440. In :
batang+daun jarak pagar rendemen Journal. Adeolu A. Adedapo, Florence
ekstrak tertinggi terdapat pada rendemen O.Jimoh, Anthony J. Afolayan and
ekstrak metanol sebesar 9,75%, begitu Patrick J. Masika. 2008. Antioxidant
juga pada kulit buah jarak pagar Properties of the Methanol Extracts of
rendemen ekstrak tertinggi terdapat pada the Leaves and Stems of Celtis Africana.
ekstrak metanol sebesar 5,96%. South Africa.
Hasil uji antioksidan menunjukkan Naidu, A. S. 2000. Natural Food
bahwa aktivitas antioksidan terbesar Antimicrobial System. CRC Press, USA.
terdapat pada sampel ekstrak metanol Nostro, A., M. P. Germano, V. D.
dari biji jarak pagar dengan persen Angelo, A. Marino, and M. A.
peredaman (inhibisi) terhadap radikal Cannatdli. 2000. Extraction Methods
bebas DPPH yaitu sebesar 93,40%. and Bioautobiography for Evaluation of
Berdasarkan hasil uji antimikroba Medicinal Plant Antimicrobial Activity.
dengan metode difusi sumur terhadap Faculty of Pharmacy, University of
bakteri uji E. coli dan S. aureus Messina, Italy.
menunjukkan bahwa sampel yang Setyowati, Suparni. 2009. Unit Corn
memiliki aktivitas antimikroba dengan Mill. www.chem-is-try.org
diameter penghambatan Tim Jarak Pagar RNI. 2006. Jarak
Pagar Pemicu Kesejahteraan. Kalam
ekstrak biji jarak dengan pelarut metanol Indonesia, Jakarta.
dan heksan, ekstrak batang+daun jarak
dengan pelarut metanol dan heksan serta
ekstrak kulit buah jarak dengan pelarut
metanol. Ekstrak biji jarak pagar dengan
pelarut metanol memiliki diameter
hambat terbesar yaitu terhadap bakteri E.
coli (11,9 mm) dan bakteri S. aureus
(14,83 mm).

DAFTAR PUSTAKA
Hambali, Erliza, Ani Suryani, Dadang,
Hariyadi, Hasim .H., Iman .K.R., Mira
Rivai, M. Ihsanur, P. Suryadarma, S.
Tjitrosemito, T.H. Soerawidjadja, T.
Prawitasari, T. Prakoso dan Wahyu

You might also like