Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gizi pada bayi dan balita
2. Untuk mengetahui kebutuhan energi pada bayi dan balita
3. Untuk mengetahui tujuan pemberian asupan gizi kepada bayi dan balita
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada bayi
1
5. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada balita
6. Untuk mengetahui dasar ayat tentang gizi pada bayi dan balita
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2. Kebutuhan energi dan zat gizi bayi-balita
1. BB ideal.
Lahir = 3,25 kg
3-12 bulan= ((usia (bulan) + 9) : 2))
1-6 tahun= ((usia (tahun) x 2)) +8
2. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
4
memiliki banyak keunggulan, baik dari segi gizi, daya kekebalan tubuh,
psikologi, ekonomi, dsb.
2.4.2. MP-ASI
MP-ASI, diberikan untuk bayi usia 6-12 bulan, dikarenakan:
1. Kebutuhan energi bayi untuk pertumbuhan dan aktivitas makin
bertambah sedangkan produksi ASI rekatif tetap sehingga diperlukan
tambahan makanan selain ASI.
2. Pada usia-usia 6-12 bulan, bayi sudah dapat mengeluarkan air liur
lebih banyak dan produksi enzim amilase lebih banyak pula sehingga
bayi sudah siap menerima makanan lain selain ASI.
3. Bayi sudah mampu menutup mulutnya dengan rapat dan
menggerakkan lidah ke muka belakang.
5
3. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng, karton, atau
sachet.
6
bawang putih juga sedikit saja. Merica sebaiknya digunakan
setelah anak usia 2 tahun.
Mulai 9 bulan
1. Mulai kenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk
pauk dengan sayuran, seperti sup.
Usia 1 tahun anak sudah bisa mengonsumsi makanan
keluarga.
7
- Niasin : 0,8 10 mg
- Vit. C : 20 mg
2.5.2. Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan oleh Balita
Asupan gizi yang seimbang bagi balita itu sangat perlu, tidak baik jiak
asupan gizinya kurang ataupun lebih, maka perlu untuk
menyeimbangkannya sesuai kebutuhan.
Menu seimbang untuk balita, yaitu :
1. Gula dan Garam. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih 1/6 jumlah
maksimum orang dewasa 1 hari atau <1 gram. Cermati makanan
balita, karena makanan dewasa belum tentu cocok bagi balita.
Kadang makanan dewasa terlalu banyak mengandung garam atau
gula, bahkan mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan.
2. Porsi makan. Porsi makan balita juga berbeda dengan orang dewasa.
Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi
dalam jumlah lebih kecil namun sering.
3. Kebutuhan energi dan nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti
karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib
dikonsumsi oleh balita setiap hari.
4. Susu pertumbuhan. Susu ini sebagai salah satu sumber kalsium, juga
penting dikonsumsi oleh balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/ 12
ons per hari. Susu pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi.
8
5. Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
6. Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
7. Jangan lupa menutup asupan gizi dihari itu dengan air putih dan
gosok gigi.
Anjuran makanan sehari untuk balita :
Keterangan :
1. P = Piring (sepiring nasi = 60 gr beras)
2. D = Daging (sepotong daging = 25 gr daging)
3. T = Tempe (sepotong tempe = 25 gr tempe)
4. S = Sayur (semangkuk sayur = 100 gr sayuran hijau)
5. B = Buah (sepotong buah pepaya = 100 gr pepaya)
6. Gl = Gelas (segelas susu = 200 gr susu segar)
9
kesulitan untuk makan, bisa karena nafsu makan kurang, sukar makan, nafsu
makan berubah- ubah, cepat bosan dengan menu makanan, dll.
Masalah gizi anak, antar lain : Anemia defisiensi besi, karies gigi,
penyakit kronis, berat badan berlebih, berat badan kurang, alergi, dst.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Sebaiknya sebagai tenaga kesehatan yang profesional, bidan harus
menekankan dan memberi dukungan kepada orang tua agar memperhatikan
masalah gizi pada bayi dan balita untuk mendukung tumbuh-kembangnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12