Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah suatu teknik biokimia
yang terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel. ELISA diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Peter Perlmann dan Eva Engvall untuk menganalisis adanya interaksi antigen dengan antibodi di dalam suatu sampel dengan menggunakan enzim sebagai pelapor (reporter label) (Lequin, 2005). Sebelum pengembangan ELISA/EIA, pilihan satu-satunya yang dapat digunakan dalam analisa immunologi adalah radioimmunoassay. Sebuah teknik dengan radioaktif, menandai antigen dan antibodi. Dalam radioimmunoassay, radioactive memberikan sinyal yang menandakan apakah suatu antigen-antibodi spesifik tertentu terdapat pada suatu sampel. Radioimmunoassay pertama kali dijabarkan oleh Rosalyn Sussman Yalow dan Solomon Berson pada tahun 1960. Pada tahun 1970-an, berkembanglah teknik ELISA yang menjadikan metode immunokimia salah satu metode penting dalam analisis mikroba patogen asal makanan. Hal ini disebabkan karena penggunaan enzim, dan bukan senyawa radioaktif, yang lebih aman bagi manusia. Dalam pengertian sederhana, sejumlah antigen yang tidak dikenal ditempelkan pada suatu permukaan, kemudian antibodi spesifik dicucikan pada permukaan tersebut, sehingga akan berikatan dengan antigennya. Antibodi ini terikat dengan suatu enzim, dan pada tahap terakhir, ditambahkan substansi yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal yang dapat dideteksi. Uji ini memiliki beberapa keunggulan seperti teknik pengerjaan yang relatif sederhana, ekonomis dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. ELISA tradisional secara khusus memiliki reporter dan substrat yang menghasilkan beberapa bentuk perubahan warna yang dapat diamati untuk mengetahui kehadiran antigen atau analyte. Bentuk teknik ELISA terbaru seperti teknik flurogenic, electrochemiluminescent, dan real-time PCR dibuat untuk mengetahui sinyal kuantitatif. Metode ini dapat memberikan berbagai keuntungan diantaranya sensitifitas yang tinggi dan bersifat multiplexing (Leng et al, 2008).
Kegunaan dan Pemanfaatan
ELISA telah digunakan sebagai alat diagnostik dalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri. ELISA dapat mengevaluasi kehadiran antigen dan antibodi dalam suatu sampel, karenanya merupakan metode yang sangat berguna untuk mendeterminasi konsentrasi antibodi dalam serum (seperti dalam tes HIV), dan juga untuk mendeteksi kehadiran antigen. Metode ini juga bisa diaplikasikan dalam industri makanan untuk mendeteksi allergen potensial dalam makanan seperti susu, kacang, walnut, almond, dan telur. ELISA juga dapat digunakan dalam bidang toksikologi untuk uji pendugaan cepat pada berbagai kelas obat.
Daftar Pustaka http://moko31.wordpress.com/2011/06/28/tinjauan-tentang-elisa/ http://www.scribd.com/doc/57813127/Analisa-Hormon-Dengan-ELISA http://www.scribd.com/doc/33072711/ELISA