Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
lambat.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah yaitu :
1. Jelaskan Defenisi dan Etiologi HIV / AIDS ?
2. Jelaskan Manifestasi Klinis dan Patofisiologi HIV / AIDS ?
3. Jelaskan Penatalaksanaan dan Komplikasi HIV / AIDS ?
4. Jelaskan Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien HIV / AIDS ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan Defenisi dan Etiologi HIV / AIDS.
2. Menjelaskan Manifestasi Klinis dan Patofisiologi HIV / AIDS.
3. Menjelaskan Penatalaksanaan dan Komplikasi HIV / AIDS.
4. Menjelaskan Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien HIV / AIDS.
D. Manfaat Penulisan
Adapun harapan kami dengan adanya hasil penulisan makalah ini
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi HIV/AIDS
HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia
dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang
kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV yang di tandai dengan
Djoerban,2003).
2
AIDS diartikan sebagai bentuk paling erat dari keadaan sakit terus
dari kelainan ringan dalam respon imun tanpa dan gejala yang nyata
ODHA ( Orang Dengan HIV /AIDS ) amat rentan dan mudah terjangkit
bahkan meninggal.
B. Etiologi
Penyebab AIDS adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yakni
sejenis virus RNA yang tergolong retrovirus. Dasar utama penyakit infeksi
HIV ialah berkurangnya jenis sel darah putih (Limfosit T helper) yang
mengandung marker CD4 (Sel T4). Limfosit T4 mempunyai pusat dan sel
respon kekebalan tubuh. Setelah HIV memasuki tubuh seseorang, HIV dapat
diperoleh dari limfosit terutama limfosit T4, monosit, sel glia, makrofag dan
3
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik : Diatas 3 tahun dengan gejala demam,
pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada
apapun dalam jangka waktu yang relatif lama (7-10 tahun) setelah
4
tertular HIV. Masa ini disebut masa laten. Orang tersebut masih tetap sehat
yang lainnya. Dari masa laten kemudian masuk ke keadaan AIDS dengan
Gejala Mayor:
Gejala Minor:
2. Dermatitis generalisata
4. Kandidias orofaringeal
5
6. Limfadenopati generalisata
merasa sehat
6 bulan
merasa sehat
6
d) Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung
pendek)
dll
4. Tahap 4: AIDS
D. Patofisiologi
Penyebab acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah
sel-sel imunologis lainnya, dan orang itu mengalami destruksi sel CD4+
7
bila sel-sel tersebut berkurang dan rusak maka fungsi imun lain akan
terganggu.
HIV dapat pula menginfeksi makrofag, sel-sel yang dipakai virus
untuk melewati sawar darah otak masuk ke dalam otak. Fungsi limfosit B
dan manifestasi klinis penyakit ini bervariasi orang ke orang (Bezt, Cecily
Lynn. 2009).
serologik ketika hadap virus tersebut dan negatif menjadi positif. Waktu
masuknya HIV kedalam tubuh hingga HIV positif selama 1-3 bulan atau
8
Menunjukan adanya pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata
bulan.
4. Stadium AIDS
Merupakan tahap akhir infeksi HIV. Keadaan ini disertai bermacam -
E. Pathway
F. Penatalaksanaan
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan
9
1. A= Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual atau tidak
pengendaliannya yaitu:
a) Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi
traskriptase. AZT tersedia untuk pasien AIDS yang jumlah sel T4 nya
mm3.
c) Terapi Antiviral Baru
Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun
10
Didanosine
Ribavirin
Diedoxycytidine
Recombinant CD 4 dapat larut
d) Vaksin dan Rekonstruksi Virus
Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti
isolasi social.
Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
maranik endokarditis.
Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human
11
3. Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal,
ikterik,demam atritis.
Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi
perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit,
4. Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus
pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
5. Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster,
12
Serum mikroglobulin B2
Hemoglobulin
BAB III
13
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIV / AIDS
A. Pengkajian
1. Riwayat Penyakit
Jenis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan
Respon imun sangat tertekan pada orang yang sangat muda karena belum
penyakit seperti ini harus dianggap sebagai factor penunjang saat mengkaji
tidur.
Tanda : Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi aktifitas
cedera.
Tanda : Perubahan TD postural,menurunnya volume nadi perifer, pucat /
14
Integritas dan Ego
Gejala : Stress berhubungan dengan kehilangan,mengkuatirkan
normal,tremor,kejang,hemiparesis,kejang.
Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri umum / local, rasa terbakar, sakit kepala,nyeri dada
pleuritis.
Tanda : Bengkak sendi, nyeri kelenjar,nyeri tekan,penurunan rentan
gerak,pincang.
Pernafasan
Gejala : ISK sering atau menetap, napas pendek progresif, batuk, sesak
pada dada.
Tanda : Takipnea, distress pernapasan, perubahan bunyi napas, adanya
sputum.
Keamanan
15
Gejala : Riwayat jatuh, terbakar,pingsan,luka,transfuse darah,penyakit
trauma AIDS
Tanda : Perubahan interaksi
Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Kegagalan dalam perawatan,prilaku seks beresiko tinggi,
ketidakseimbangan muscular
4. Resiko tinggi terhadap perubahan faktor pembekuan b/d penurunan
absorpsi VitaminK
5. Perubahan nutrisi kurang dari tubuh b/d perubahan pada kemampuan
energi
10. Perubahan proses pikir b/d hipoksemia, perubahan lapang perhatian
11. Ansietas b/d ancaman pada konsep pribadi, peningkatan tegangan
12. Isolasi sosial b/d perubahan status kesehatan, perasaan ditolak
16
13. Ketidakberdayaan b/d perubahan pada bentuk tubuh, bergantung
C. Perencanaan Keperawatan
17
dari pengeluaran / mencuci tangan sesuai nosokomial
- Meningkatkan kerja
sekresi purulen dan indikasi
b) Berikan sama dengan cara
tanda-tanda lain dari
lingkungan yang hidup dan berusaha
kondisi infeksi
bersih dan berventilasi mengurangi rasa
18
infasif,perhatikan memberikan efek pada
sepsis
- Mengontrol mikro
keras
2. a) Pantau tanda- - Indikator dari
Mempertahankan hidrasi
tanda vital termasuk volume cairan
dibuktikan oleh
CVP, bila terpasang, sirkulasi
membran mukosa
catata hipertensi - Indikator tidak
lembab, turgor kulit
termasuk perubahan langsung dari status
baik, haluaran urine
postural cairan
adekuat secara pribadi b) Kaji turgor kulit,
- Mempertahankan
membran mukosa dan
keseimbangan cairan,
rasa haus
mengurangi rasa haus, dan
c) Pantau pemasukan oral
melembabakan membran
dan masukan cairan
mukosa
sedikitnya 2500 ml / hari
3. Mempertahankan pola a) Tinggikan kepala - Meningkatkan
19
sianosis dengan bunyi sesuai kebutuhan infeksi yang
b) Selidiki tentang
nafas dan sinar x bagian ditimbulkan karena
keluhan nyeri dada
dada yang bersih / c) Berikan periode istirahat atelektasis
- Nyeri dada
meningkat dan AGD yang cukup diantara waktu
pleuritis dapat
dalam batas normal aktivitas pertahankan
menggambarkan
pasien lingkungan yang tenang
adanya pnemonia non
berkenaan dengan
keganasan
- Menurunkan konsumsi
O2
4. a) Lakukan - Lesi mulut,
Menunjukkan homosatis
pemeriksaan darah tenggorokan, dan -
yang ditunjukkan dengan
pada cairan tubuh Mempercepat deteksi
tidak adanya perdarahan
untuk mengetahui adanya perdarahan /
mukosa dan bebas dari
adanya darah pada penentuan awal dari
ekimosis
urine, feses dan cairan therapi mungkin dapat
20
menunjukkan adanya
perdarahan otak
5. Mempertahankan BB a) Kaji kemampuan - Lesi mulut,
gizi makanan
d) Dorong pasien - Mempermudah
21
kebutuhan terhadap suplemen
pemberian makanan
6. a) Kaji keluhan yeri, - Mengindikasikan
Keluhan hilangnya /
perhatikan lokasi, kebutuhan untuk
terkontrolnya rasa sakit
intensitas (skala 1 intervensi dan juga
22
perubahan intervensi yang tepat
b) Pertahankan sprei - Friksi kulit
kontaminasi bakteri,
meningkatkan proses
penyembuhan
8. Menunjukkan membran a) Kaji membran - Edema, lesi,
merah jambu, basah dan lesi oral. Perhatikan dan tenggorok kering
23
pelembab bibir tertinggal
c) Cuci lesi mukosa - Mengurangi
kue kenyamanan
d) Anjurkan permen - Merangsang
membran mukosa
9. Melaporkan peningkatan a) Kaji pola tidur - Berbagai faktor
24
terdekat pada menghemat energi.
sehingga dapat
memperbaiki perasaan
25
halusinasi dan ide ssp yang makin buruk,
waktu tidur,
emngurangi gejala
tidur
- Mendapatkan informasi
26
dapat memberikan harapan
kehilangan
11 a) Jamin pasien - Memberikan
Menyatakan kesadaran
tentang kerahasiaan penentraman hati lebih
tentang perasaan dan
dalam batasan situasi lanjut dan kesempatan
cara sehat untuk
tertentu bagi pasien untuk
menghadapinya b) Berikan informasi
memecahkan masalah
akurat dan konsiste
pada situasi yang
mengenai prognosis,
diantisipasi
hindari argumentasi - Dapat
27
personal yang lebih baik dan
takut
12 a) Tentukan persepsi - Isolasi sebagian
Menunjukkan
pasien tentang situasi dapat mempengaruhi
peningkatan perasaan b) Batasi / hindari
diri saat pasien takut
harga diri penggunaan masker,
penolakan / reaksi
baju dan sarung tangan
orang lain
jika memungkinkan - Mengurangi
diri
13. a) Kaji tingkat - Menentukan
28
Menyatakan perasaan perasaan tidak status individual
dikontrol pasien
14. Mengungkapkan a) Tinjau ulang - Memberikan
29
yang melengkapi keamanan bagi
lingkungan perawatan
akut, mendukung
pemulihan dengan
kemandirian
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat
sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal,
sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa
narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa
masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja
31
seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan
obatnya.
demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang
terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan
kematian.
B. Saran
1. Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
menyebabkan AIDS.
2. Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama
aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas
dari AIDS.
32
DAFTAR PUSTAKA
Djausi, Samsu Rizal. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ketiga. Jakarta :
Duarsa, N. Wirya. 2003. Penyakit Menular seksual Edisi kedua. Jakarta :FKUI
33