Professional Documents
Culture Documents
Faktor Predisposisi
a. Genetik
Faktor resiko yang paling utama mengembangkan skizofrenia adalah
memiliki tingkat pertama hubungan dengan skizofrenia.
b. Neurobiologi
Dua hasil penelitian neurobiologis yang paling kongsisten dalam
skizofrenia adalah penurunan volume otak dan perubahan sistem
neurotranmiter.
Perhatian khusus difokuskan pada hal-hal berikut:
1. Korteks frontal
2. Sistem limbik
3. Sistem neurotransmiter
4. Neurodevelopment
c. Teori virus dan bakteri
Virus skizofrenia telah dicari sejak lama namun didapati bukti bahwa
adanya paparan virus influenza pada saat prenatal apalagi di trimester
pertama dapat menjadi salah satu faktor etiologi pada beberapa orang,
tapi tidak pada orang lain. Didukung dengan adanya fakta bahwa ada
lebih banyak orang dengan skizofrenia yang lahir pada musim dingin atau
awal musim semi dan juga diperkotaan menunjukkan adanya potensi
dampak musim dan tempat lahir terhadap resiko skizofrenia. Penelitian
juga menemukan bahwa wanita dengan tingkat antibodi toksoplasma
memiliki resiko tinggi secara signifikan untuk mengembangkan spektrum
skizofrenia.
Stressor presipitasi
a. Biologis
Adanya gangguan saat umpan balik otak yang bertugas untuk
mengatur jumlah informasi untuk dapat diproses pada waktu tertentu
dapat menjadi salah satu stressor. Karena, jika terlalu banyak informasi
yang dikirim sekaligus atau jika informasi tersebut rusak maka lobus
frontal akan mengirimkan pesan yang berlebihan pada ganglia basalis
lalu ganglia basalis akan mengirim pesan pada talamus untuk
memperlambat transmisi lobus frontal. Penurunan fungsi lobus frontal
inilah yang akan menyebabkan adanya gangguan untuk melakukan
umpan balik serta kemampuan untuk mengatur ganglia basalis
menjadi menurun yang pada akhirnya transmisi pesan melambat dan
transmisi ke lobus frontal tidak pernah terjadi. Dapat ditandai dengan
pengolahan informasi yang berlebihan dan adanya respon biologis.
Stressor biologis lain adalah adanya mekanisme proses listrik yang
melibatkan elektrolit (gating) yang tidak normal. Adanya penurunan
gating akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menyeleksi
rangsangan yang ada. Ditandai dengan adanya ketakutan pada orang
skizofrenia saat ditempat keramaian ataupun pada saat mengalami
peningkatan kebisingan. Gejala pemicu umum pada respon
neurobiologi adalah segala hal yang berkaitan dengan kesehatan,
lingkungan, sikap, perilaku (konsep diri yang rendah, kurang percaya
diri, dll)
Sumber koping
Sumber daya keluarga, seperti pemahaman orang tua tentang penyakit,
ketersediaan keuangan, ketersediaan waktu dan tenaga, dan kemampuan untuk
memberikan dukungan yang berkelanjutan, mempengaruhi jalannya
penyesuaian setelah gangguan jiwa terjadi. Proses penyesuaian terjadi 4 tahap
dalam 3-6 tahun:
1. Disonansi kognitif
2. Pencapaian wawasan (attaining insight)
3. Kognitif yang konstan
4. Bergerak menuju prestasi kerja atau tujuan pendidikan
Mekanisme koping
Beberapa mekanisme pertahanan yang tidak disadari sebagai upaya
melindungi diri dari pengalaman menaktutkan yang disebabkan oleh penyakit
mereka :
1. Regresi
2. Proyeksi
3. Menarik diri
4. Pengingkaran
Diagnosis
Diagnosis Keperawatan
Meliputi hambatan komunikasi verbal, hambatan interaksi sosial, dan
resiko hambatan interaksi sosial, dan resiko gangguan identitas pribadi.
Identifikasi hasil
Hasil yang diharapkan adalah klien akan hidup, belajar dan bekerja pada
tingkat maksimum yang mungkin akan sukses yang didefinisikan oleh individu
dengan cara mencegah kekambuhan dan adanya tindakan dini saat terjadi
kekambuhan.
Perencanaan
Saat klien masuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan sudah harus
diberikan perencanaan untuk pulang. Namun sbelumnya, semua sumber daya
klien dan keluarga harus dievaluasi karena kedua hal tersebut penting bagi klien.
untuk perawatan klien dalam tahap pemeliharaan dapat dilakukan dirumah dan
di lingkungan masyarakat. Karena fokusnya adalah membantu pemulihan yang
ditandai dengan penilaian terhadap faktor presipitasi dan gejala awal.
Implementasi
Rencana pemulihan harus mencakup tindakan yang diarahkan mengurangi
gejala penyakit, mengurangi beban penyakit dan treatment, dan meningkatkan
kesehatan, kesejahteraan, fungsi optimal dan kualitas hidup. Sehingga
perawatan yang diberikan memiliki fokus yang berbeda pada tiap fase.
a. pada fase krisis dan akut difokuskan pada keselamatan dan kesejahteraan
klien dengan cara :
1. mengurangi tingkat percobaan bunuh diri dan tindakan yang menyakiti
diri lainnya.
2. Mengelola waham
3. Mengelola halusinasi
4. Pemberian psikofarmakologi
5. Terapi perilaku kognitif