Professional Documents
Culture Documents
Albin Salam
14/361312/SV/05591
PENGERTIAN BUDAYA
Budaya. Bicara tentang budaya banyak hal yang harus kita kupas secara tuntas karena budaya memiliki
pembahasan yang sangat luas. Apalagi dengan Indonesia yang bernotabene banyak suku sehingga
kebudayaan pun tak kalah beragaam.
Jika kita katakan budaya kepada seorang yang awam pasti dalam pikirannya akan muncul bahwa budaya
adalah kesenian. Tak lebih tak kurang. Namun perlu diketahui bahwa kebudayaan tidak hanya berkisar
antara kesenian dan kesenian saja, banyak hal yang dapat menjadi budaya yang dapat pula menjadi tanda
pengenal suatu daerah.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Adapun pendapat para ahli mengenai kebudayaan adalah sebagai berikut :
Prof. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan dari sistem gagasan, sistem tindakan, dan hasil karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Definisi yang
diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan bermutu dari suku
bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional
Ki Hajar Dewantoro
Kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam kehidupan
masyarakat. Di dalamnya mengandung nilai-nilai intelektual, moral, etika, dan estetika. kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah.
Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan
makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional,
hukum nasional, serta bahasa nasional.
E. B. Tylor
Kebudayaan adalah sebuah sistem yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan (religi),
hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyaraka
KEBUDAYAAN INDONESIA
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing
yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional adalah
kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR
No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan
dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan
demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di
Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan
Indonesia berdasarkan jenisnya :
Rumah Adat
Rumah adat merupakan bangunan berasitektur kedaerahan yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah. Di
Indonesia sendiri memiliki beragam rumah adat, diantaranya adalah :
Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia. Bahkan di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 3000
tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Berikut adalah
beberapa contoh tarian Indonesia yang masih eksis di blantika budaya Indonesia :
Tari Jaipong ( Jawa )
Tari pendet ( Bali )
Tari piring ( sumatera Barat )
Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu
daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya.
Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu kedaerahan mirip dengan
lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki
lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa
Sayange dari Maluku.
Alat Musik
Alat music di Indonesia juga tidak kalah beragamnya, di mulai dari alat music petik sampai alat music
tiup. Sungguh kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun dilain
pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah mendengar alat musik
tradisional tersebut dimainkan, sehingga di tengah derasnya industri musik modern alat musik tradisional
ini semakin terpinggirkan. Berikut adalah beberapa sampel yang dapat diambil dari begitu beragamnya
alat music di Indonesia, yaitu :
Kulintang ( Sulawesi Utara )
Rebana ( Jawa )
Sasando ( Nusa Tenggara Timur )
Pakaian Adat
Pakaian adat daerah satu dengan daerah lainnya juga berbeda beda. Setiap daerah memiliki ciri khas
tersendiri. Aceh misalnya. Aceh mempunyai pakaian adat ulee balang, sedangkan Jawa memiliki pakaian
adat seperti: blangkon, kebaya, dan masih banyak lagi pakaian adat Indonesia yang harus kita ketahui.
Terdapat dua faktor penyebab pengklaiman budaya Indonesia oleh negara asing khususnya oleh
Malaysia, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri dan faktor
eksternal yang berasal dari luar bangsa Indonesia.
Faktor eksternal penyebab pengklaiman budaya Indonesia oleh bangsa asing yaitu :
1. Terdapat negara yang sedang krisis Identitas sehingga mendorong untuk mengklaim atau mencuri
budaya bangsa lain.
2. Kuatnya Kapitalisme yang menguasai suatu negara yang mendorong untuk mengklaim budaya
bangsa lain, semata-mata untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menarik
dan mendatangkan pengunjung atau wisatawan.
3. Globalisasi yang membuat budaya menyebar kemana-mana, sehingga seakan-akan sangat kabur
darimana asal usul budaya tersebut.
4. Kemajuan teknologi transportasi dan informasi yang kemudian akhirnya mendorong informasi
menyebar tanpa ada batasan tempat dan waktu.
Faktor internal penyebab pengklaiman budaya Indonesia oleh bangsa lain :
1. Tidak adanya aturan yang jelas untuk mengatur bagaimana jalanya perlindungan kebudayaan.
2. Kurangnya peran serta pemerintah untuk melestarikan budaya indonesia.
3. Rendahnya inisiatif pemerintah dan masyarakat indonesia untuk mendaftarkan dan mematenkan
budaya Indonesia.
4. Apresasi yang kurang dari para pemuda untuk melestarikan budaya, malu mempelajari dengan
anggapan bahwa budaya lokal itu kuno, ketinggalan zaman dan hanya milik generasi tua saja.
5. Kurangnya sosialisasi budaya Indonesia dalam media.
6. Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat dunia).
7. Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras melayu (Jawa, Minang, Bugis,
Mandailing) yang awalnya berasal dari Indonesia lalu berimigrasi ke Malaysia yang sebelumnya
membawa kebudayaan asli Indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan
negara Malaysia.
8. Kesamaan ciri khas kebudayaan Indonesia dengan Malaysia dari faktor kesamaan alat musik nada
sebuah lagu, serta adat budaya tersebut.(melayu)
9. Kurangnya pembelajaran budaya. Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini.
Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya
lokal.
Peran Pemerintah
Peran Masyarakat
Peran mahasiswa
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi
pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan
peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa
merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada
mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia
dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan
pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua
jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan
budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui
pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-
kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya
daerah.
a. Jalur Intrakurikuler
Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan
adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang
baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan
pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur
intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi
pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang
pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi
mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi
mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya
daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains
teknologi, dan Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu
b. Jalur Ekstrakurikuler
Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya)
merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu
mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana
yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-
benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah
satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung
pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah.
Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional
(Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah