You are on page 1of 9

Tugas kewarganegaraan

Klaim pihak asing atas kekayaan budaya indonesia

Albin Salam
14/361312/SV/05591

Departemen teknik elektro dan informatika


PROGRAM DIPLOMa TEKNIK ELEKTRO
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016

PENGERTIAN BUDAYA
Budaya. Bicara tentang budaya banyak hal yang harus kita kupas secara tuntas karena budaya memiliki
pembahasan yang sangat luas. Apalagi dengan Indonesia yang bernotabene banyak suku sehingga
kebudayaan pun tak kalah beragaam.
Jika kita katakan budaya kepada seorang yang awam pasti dalam pikirannya akan muncul bahwa budaya
adalah kesenian. Tak lebih tak kurang. Namun perlu diketahui bahwa kebudayaan tidak hanya berkisar
antara kesenian dan kesenian saja, banyak hal yang dapat menjadi budaya yang dapat pula menjadi tanda
pengenal suatu daerah.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Adapun pendapat para ahli mengenai kebudayaan adalah sebagai berikut :

Prof. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan dari sistem gagasan, sistem tindakan, dan hasil karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Definisi yang
diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan bermutu dari suku
bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional

Ki Hajar Dewantoro

Kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam kehidupan
masyarakat. Di dalamnya mengandung nilai-nilai intelektual, moral, etika, dan estetika. kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah.
Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan
makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional,
hukum nasional, serta bahasa nasional.

E. B. Tylor
Kebudayaan adalah sebuah sistem yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan (religi),
hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyaraka

KEBUDAYAAN INDONESIA
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing
yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional adalah
kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR
No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan
dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan
demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di
Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan
Indonesia berdasarkan jenisnya :

Rumah Adat

Rumah adat merupakan bangunan berasitektur kedaerahan yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah. Di
Indonesia sendiri memiliki beragam rumah adat, diantaranya adalah :

Aceh ( rumoh Aceh, Rumoh Krong Bade )


Sumatera Utara ( Rumah Balai Batak Toba, Rumah Bolon )
Nias ( Omo Sebua )
Sumatera Barat ( Rumah Gadang )
Mentawai ( Uma )
Riau ( Selaso Jatuh Kembar, Lontiok )
Kepulauan Riau ( Rumah Belah Bubung )
Jambi ( Rumah Panggung, Rumah Betiang )

Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia. Bahkan di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 3000
tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Berikut adalah
beberapa contoh tarian Indonesia yang masih eksis di blantika budaya Indonesia :
Tari Jaipong ( Jawa )
Tari pendet ( Bali )
Tari piring ( sumatera Barat )

Lagu

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu
daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya.
Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu kedaerahan mirip dengan
lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki
lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa
Sayange dari Maluku.

Alat Musik

Alat music di Indonesia juga tidak kalah beragamnya, di mulai dari alat music petik sampai alat music
tiup. Sungguh kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun dilain
pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah mendengar alat musik
tradisional tersebut dimainkan, sehingga di tengah derasnya industri musik modern alat musik tradisional
ini semakin terpinggirkan. Berikut adalah beberapa sampel yang dapat diambil dari begitu beragamnya
alat music di Indonesia, yaitu :
Kulintang ( Sulawesi Utara )
Rebana ( Jawa )
Sasando ( Nusa Tenggara Timur )

Pakaian Adat

Pakaian adat daerah satu dengan daerah lainnya juga berbeda beda. Setiap daerah memiliki ciri khas
tersendiri. Aceh misalnya. Aceh mempunyai pakaian adat ulee balang, sedangkan Jawa memiliki pakaian
adat seperti: blangkon, kebaya, dan masih banyak lagi pakaian adat Indonesia yang harus kita ketahui.

PENGKLAIMAN BUDAYA INDONESIA OLEH NEGARA LAIN


Semangat para pemuda kala memperjuangkan persatuan Indonesia,kini tak lagi sama. Jika dahulu
musuh utama adalah penjajah (Belanda dan Jepang) ,sekarang tinggal menjaga apa yang sudah
diperjuangkan dulu. Namun yang perlu digarisbawahi adalah mempertahankan sesuatu itu lebih sulit
daripada memperolehnya. Pengklaiman Malaysia akan tari pendet yang merupakan salah satu budaya
Indonesia itu merupakan salah satu bukti, perjuangan mempertahankan warisan leluhur yang masih kental
akan pesan moral tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Memang, Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Namun
dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang
seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia. Banyak kebudayaan Indonesia yang seharusnya dipatenkan
sebagai warisan bangsa Indonesia tanpa disadari dicuri satu persatu oleh bangsa lain.
Bahkan akhir akhir ini Bangsa Indonesia kembali dikagetkan dengan klaim Malaysia atas tari tor tor.
Dari data yang dikumpul, setidaknya terdapat 32 daftar artefak budaya Indonesia yang di klaim bangsa
lain. Tidak hanya Malaysia yang mencuri budaya dari Indonesia, tetapi banyak Negara lain yang
berprilaku sama dengan Malaysia, seperti Belanda, Jepang, Inggris dan Prancis. Adapun budaya yang di
ambil oleh 5 negara ini yaitu sebagai berikut:
Batik dari Jawa oleh Adidas
Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
Kain Ulos oleh Malaysia
Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Terdapat dua faktor penyebab pengklaiman budaya Indonesia oleh negara asing khususnya oleh
Malaysia, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri dan faktor
eksternal yang berasal dari luar bangsa Indonesia.
Faktor eksternal penyebab pengklaiman budaya Indonesia oleh bangsa asing yaitu :
1. Terdapat negara yang sedang krisis Identitas sehingga mendorong untuk mengklaim atau mencuri
budaya bangsa lain.
2. Kuatnya Kapitalisme yang menguasai suatu negara yang mendorong untuk mengklaim budaya
bangsa lain, semata-mata untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menarik
dan mendatangkan pengunjung atau wisatawan.
3. Globalisasi yang membuat budaya menyebar kemana-mana, sehingga seakan-akan sangat kabur
darimana asal usul budaya tersebut.
4. Kemajuan teknologi transportasi dan informasi yang kemudian akhirnya mendorong informasi
menyebar tanpa ada batasan tempat dan waktu.
Faktor internal penyebab pengklaiman budaya Indonesia oleh bangsa lain :
1. Tidak adanya aturan yang jelas untuk mengatur bagaimana jalanya perlindungan kebudayaan.
2. Kurangnya peran serta pemerintah untuk melestarikan budaya indonesia.
3. Rendahnya inisiatif pemerintah dan masyarakat indonesia untuk mendaftarkan dan mematenkan
budaya Indonesia.
4. Apresasi yang kurang dari para pemuda untuk melestarikan budaya, malu mempelajari dengan
anggapan bahwa budaya lokal itu kuno, ketinggalan zaman dan hanya milik generasi tua saja.
5. Kurangnya sosialisasi budaya Indonesia dalam media.
6. Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat dunia).

7. Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras melayu (Jawa, Minang, Bugis,
Mandailing) yang awalnya berasal dari Indonesia lalu berimigrasi ke Malaysia yang sebelumnya
membawa kebudayaan asli Indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan
negara Malaysia.
8. Kesamaan ciri khas kebudayaan Indonesia dengan Malaysia dari faktor kesamaan alat musik nada
sebuah lagu, serta adat budaya tersebut.(melayu)
9. Kurangnya pembelajaran budaya. Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini.
Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya
lokal.

Peran dalam Menanggapi Pengklaiman Budaya Indonesia.


Peran Pemuda
Budaya Indonesia yang berbagai macam sangatlah menarik perhatian jutaan pasang mata warga dunia.
Menarik mungkin jika kita cermati mengenai budaya bangsa Indonesia yang beragam ini,karena entah
mengapa warga indonesia yang seharusnya menjaga agar budaya mereka tetap lestari malahan bersikap
tak acuh sehingga budaya tersebut mudah luntur. Lihat saja warga asli Indonesia yang jika ditanya
mengenai Bika Ambon sudah pasti yang ada di fikiran mereka bahwa makanan khas Indonesia tersebut
berasal dari kota Ambon yang sebenarnya berasal dari kota Medan,Sumatra Utara.
Hal inilah yang sering membuat hati teriris,mengaku warga negara asli Indonesia, namun tidak tahu apa
apa mengenai budayanya padahal disisi lain Negara lain sedang gencar gencarnya mendaftarkan budaya
mereka ke dalam situs peninggalan budaya negara UNESCO. Dari masalah yang terpapar maka boleh
disebut jalan keluar nya adalah pemuda kita. Berikut adalah hal hal yang dapat dilakukan pemuda dalam
melestarikan kebudayaannya :

Dalam tingkat Keluarga


Dalam tingkat keluarga, semua pemuda memiliki peranan penting karena mereka adalah tampuk harapan
keluarganya. Jadi banyak hal yang dapat dilakukan seorang pemuda dalam menyelamatkan budayanya di
antaranya adalah dengan cara mengenalkan budaya kepada keluarganya. Banyak yang masih berfikir
bahwa kebudayaan Indonesia itu hanyalah berputar di sekitar dunia tarian saja. Padahal budaya Indonesia
sangat beragam mulai dari Kuliner,Musik,Pakaian dan berbagai macam lainnya. Dengan mengenalkan
mereka akan hal tersebut dapat dipastikan mereka tidak akan dengan mudah lupa akan budaya tanah air
mereka sendiri.
Dalam tingkat Sekolah
Bentuk sistem pendidikan yang mewajibkan pendidikan kebudayaan Indonesia yang diterapkan dengan
metode praktek rutin. Para generasi muda harus benar benar memperlajarinya bukan hanya dengan
sekedar teori belaka. Sehingga dengan jenjang waktu pendidikan selama 15 tahun sudah pasti mereka
mengerti sampai ke akar akarnya apakah budaya Indonesia itu dan dengan cara apa mereka
melestarikannya.

Dalam tingkat masyarakat.


Dalam tingkat masyarakat generasi muda dapat mengadakan semacam pentas seni kebudayaan daerah
secara rutin sesuai kebudayaan daerahnya masing - masing sehingga budaya seakan menjadi satu dengan
darah yang mengalir dalam tubuh rakyat Indonesia.

Dalam tingkat pemerintahan dan kebijakan.


Diharapkan para pemuda dapat membantu pemerintah dalam menindak tegaskan pelaku pengklaiman
budaya Indonesia.

Peran Pemerintah

a.Pemerintah harus lebih memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan - kebudayaan indonesia ke


negara - negara lain lewat iklan atau media cetak
b.Membuat acara pergelaran kebudayaan indonesia di negara sendiri atau di negara lain
c.Memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang milik bangsa indonesia, seperti lagu daerah,
tarian,alat musik.
d.Memperkenalkan dan mempromosikan tempat - tempat wisata di indonesia.
e.Membuat pameran - pameran produk indonesia

Peran Masyarakat

a.Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa indonesia


b.Mencintai produk indonesia
c.Saling menghormati dan menghargai sesama masyarakat
d.Bersama - sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan - kebudayaan di setiap
daerah terutama daerah terpencil yang kurang diperhatikan pemerintah ataupun masyarakat di kota - kota
maju.

Peran mahasiswa
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi
pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan
peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa
merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada
mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia
dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan
pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua
jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan
budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui
pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-
kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya
daerah.

a. Jalur Intrakurikuler
Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan
adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang
baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan
pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur
intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi
pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang
pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi
mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi
mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya
daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains
teknologi, dan Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu

b. Jalur Ekstrakurikuler
Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya)
merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu
mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana
yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-
benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah
satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung
pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah.
Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional
(Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah

You might also like