You are on page 1of 21

ANALGESIK ANTIPIRETIK

Paracetamol/acetaminophen
Merupakan derivat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol
sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat.
Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama
karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.Jika dosis terapi tidak
memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong.Dalam
sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang berfungsi meningkatkan
efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.

1 Ibuprofen

Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan banyak


negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak
terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.

Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.

2 Asam mefenamat

Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat


kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat
antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna
sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa
lambung.

3 ramadol

Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.

Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan


tramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri menengah
hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.Minumlah tramadol sesuai
dosis yang diberikan, jangan minum dengan dosis lebih besar atau lebih
lama dari yang diresepkan dokter.Jangan minum tramadol lebih dari 300 mg
sehari.

4 Benorylate

Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini
digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan
demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol
dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari
aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap
Sindrom Reye.

5 Fentanyl

Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika


digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM
(intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang
disebabkan kanker.Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan
menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol
rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk
pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.Fentanyl bekerja di
dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek
samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada
pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak
sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.Ketergantungan biasa
terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk
mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara
bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.

6 Naproxen
Naproxen termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid. Naproxen
bekerja dengan cara menurunkan hormon yang menyebabkan
pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh.

7 Obat lainnya

Metamizol, Aspirin (Asetosal/ Asam asetil salisilat), Dypirone/Methampiron,


Floctafenine, Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.Untuk pemilihan golongan
obat analgesik dan antipiretik yang tepat ada baiknya anda harus periksakan
diri dan konsultasi ke dokter.

Di medicastore anda dapat mencari informasi obat seperti : kegunaan atau


indikasi obat, generik atau kandungan obat, efek samping obat, kontra
indikasi obat, hal apa yang harus menjadi perhatian sewaktu konsumsi obat,
gambar obat yang anda pilih hingga harga obat dengan berbagai sediaan
yang dibuat oleh pabrik obat

SEDATIF-HIPNOTIK

Sedatif- Hipnotik adalah golongan obat depresi SSP. Efeknya bergantung


pada dosis, mulai dari yang ringan (menenangkan, menyebabkan kantuk,
menidurkan) hingga yang berat (menghilangkan kesadaran, keadaan
anestesi, koma dan mati

Sedatif adalah zat-zat yang dalam dosis terapi yang rendah dapat menekan
aktivitas mental, menurunkan respons terhadap rangsangan emosi sehingga
menenangkan.

Hipnotik adalah Zat-zat dalam dosis terapi diperuntukkan meningkatkan


keinginan untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur.

FISIOLOGI TIDUR
Tidur adalah kondisi fisiologis yang normal, penting, reversibel Tidur yang
baik adalah cukup dalam dan lama

Fungsi :

Regenerasi sel-sel tubuh

Memungkinkan pelaksanaan aktivitas pada siang hari dengan baik

Peningkatan daya tahan tubuh

Pelepasan hormon sewaktu tidur

Ciri-ciri :

Penurunan aktivitas saraf parasimpatis :

Penyempitan pupil mata (myosis)

Perlambatan pernapasan

Penurunan aktivitas jantung

Stimulasi aktivitas saluran cerna (Penguatan peristaltik dan sekresi getah


lambung)

Stadia Tidur :

Selama satu malam terjadi 4-5 siklus tidur & setiap siklus terdiri dari 2
fase,yaitu :

1. Fase Non REM atau deep sleep

Disebut juga dgn tidur tenang atau tidur SWS (Slow Wave Sleeps).
Berlangsung +/- 1 jam. Terdiri dari 4 fase.
Ciri : Denyutan jantung, tek. Darah dan pernapasan teratur. Relaksasi
tanpa gerakan otot muka dan mata.

2. Fase REM ( Rapid Eye Movement ) atau disebut active sleep

Disebut juga dengan tidur paradoksal. Berlangsung 5-15 menit, pada siklus
akhir rata-rata 20-30 menit.

Ciri-ciri :

Aktivitas mirip dengan keadaan sadar & aktif.


Gerakan mata cepat ke satu arah
Jantung, tekanan darah dan pernafasan turun naik.
Aliran darah ke otak bertmbah & otot-otot mengendor

INSOMNIA

Insomnia atau tidak bisa tidur dapat disebabkan oleh faktor-faktor, seperti : :
Batuk, rasa nyeri, sesak nafas gangguan emosi, ketegangan, kecemasan
atau depresi.

Penanganan :

1 Menghilangkan faktor penyebabnya terlebih dahulu

2 Memperbaiki cara hidup yang keliru, misalnya melakukan kegiatan


psikis yang melelahkan sebelum tidur, jika tidak bisa diatasi

3 Jangan merokok, minum kopi atau alkohol pada malam hari

4 Mengembangkan kebiasaan tidur yang tetap


5 Jika semua tindakan di atas tidak berhasil maka digunakan obat tidur
(hipnotik)

MEKANISME KERJA HIPNOTIK

Pada tahun 1977 ditemukan reseptor benzodiazepin spesifik di permukaan


membran neuron, terutama di kulit otak dan lebih sedikit di otak kecil dan
system limbis. Barbiturat dan benzodiazepine pada dosis terapi terutama
bekerja dengan jalan pengikatan pada reseptor tersebut.

Efeknya ialah potensiasi penghambatan neurotransmisi oleh GABA disinaps


semua saraf otak dan blokade dari pelepasan muatan listrik.

PENGGOLONGAN HIPNOTIK

GOLONGAN BARBITURAT

Barbiturat telah digunakan sejak lama,tapi pada 1980-an menurun karena


ada

gol.Benzodiazepin yg lebih aman.

KEKURANGAN :

Toleransi dan ketergantungan cepat timbul

Stadium REM dipersingkat sehingga tidur pasien kurang nyaman

Efek paradoksal dapat terjadi dalam dosis rendah pada keadaan nyeri,
yakni justru eksitasi, kegelisahan

Overdose barbital menimbulkan depresi sentral, dengan penghambatan


pernapasan berbahaya, koma dan kematian

GOLONGAN BENZODIAZEPIN
Memiliki 4 daya kerja :

Khasiat anksiolitis, sedatif-hipnotis, antikonvulsif, daya relaksasi


otot.

Penggunaan :

Pada umumnya benzodiazepin menimbulkan hasrat tidur bila diberikan


dalam dosis tinggi pada malam hari dan memberikan efek menenangkan
(sedasi) dan mengurangi kecemasan pada pemberian dalam dosis rendah
pada siang hari.

Keuntungan :

Tidak atau hampir tidak merintangi tidur REM

Bila digunakan hanya untuk beberapa minggu, merupakan obat tidur yg


relatif aman sehingga menjadi hipnotika pilihan pertama

GOLONGAN LAIN

Kloral Hidrat

Zopiclon

Meprobamat

Buspiron

EFEK SAMPING UMUM

Depresi pernafasan

Tekanan darah menurun


Hang-over

Sembelit

Berakumulasi di jaringan lemak

Lain-lain, seperti toleransi dan ketergantungan

ANESTETIKA

Anestesia adalah hilangnya sensasi nyeri (rasa sakit) disertai atau tidak
disertai hilangnya kesadaran

Anestetika adalah golongan obat yang digunakan dalam menimbulkan


anestesia

untuk menemukan anestetika yang aman hingga sekarang

PENGGOLONGAN :

Anestetik umum adalah obat yang dapat menimbulkan anetesia atau


norkosa, yakni suatu keadaan depresi umum dari pelbagai pusat di SSP yang
bersifat reversibel, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan,
sehingga agak mirip keadaan pingsan.

Persyaratan Anestetika Umum :

1 Berbau enak dan tidak merangsang selaput lender

2 Mula kerja cepat tanpa efek samping

3 Sadar kembalinya tanpa kejang

4 Berkhasiat analgetika baik dengan melemaskan otot seluruhnya

5 Tidak menambah pendarahan kapiler selama waktu pembedahan


Anastesika lokal atau zat penghilang rasa setempat adalah obat yang pada
penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke
SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rsa nyeri, gatal-
gata, rasa panas atau dingin.

Persyaratan Anestetika Lokal :

1 Tidak merangsang jaringan

2 Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf

3 Toksisitas sistemis yang rendah

4 Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lendir

5 Mulai kerjanya sesingkat mungkin, tapi bertahan cukup lama

6 Dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan yg stabil, juga terhadap
pemanasan ( sterilisasi )

ANESTETIKA UMUM

Mekanisme kerjanya berdasarkan perkiraan bahwa anestetika umum di


bawah pengaruh protein SSP dapat membentuk hidrat dengan air yang
bersifat stabil. Hidrat gas ini mungkin dapat merintangi transmisi
rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anesthesia.

TARAF NARKOSE

Taraf Analgesia

Kesadaran berkurang, rasa nyeri hilang, euforia, impian yang mirip halusinasi

b. Taraf Eksitasi
Kesadaran hilang, terjadi kegelisahan, eksitasi dengan keadaan diluar
kehendak, pernapasan tdk teratur, kadang apnea dan hiperapnea, meronta,
muntah

Ke Dua Taraf Ini Disebut Taraf Induksi

c. Taraf Anestesi

Pernapasan jadi dangkal, cepat & teratur

Gerakan mata & refleks mata hilang

Pernapasan perut (seperti saat tidur)

Otot menjadi lemas

d. Kelumpuhan sum-sum tulang

Kegiatan jantung & pernapasan berhenti (harus dihindarkan)

PRAMEDIKASI, NARKOSE, POST MEDIKASI

PRAMEDIKASI

Mengurangi rasa cemas/kegelisahan menjelang pembedahan, menekan


sekresi ludah berlebih, menguatkan efek anestetik

NARKOSE

Memperkuat relaksasi otot (relaksansia otot)

POST MEDIKASI

Menghilangkan efek samping (seperti gelisah, mual)

PENGGOLONGAN (MENURUT CARA PENGGUNAAN)

1 Anestetika Inhalasi
Diberikan sbg uap melalui pernapasan
Resorpsi cepat lewat paru-paru, ekskresi lewat alveoli dlm keadaan
utuh
Pemberian mudah dipantau dan bila perlu setiap waktu bisa
dihentikan
Sering digunakan untuk memelihara anestesi
Kerugian : Depresi pernafasan, pemekatan urin karena menurunnya
aliran darah ke ginjal

2) Anestetika Intravena

Digunakan untuk mendahului (induksi) anestesia lokal dan atau


memeliharanya
Anestesi pembedahan singkat
Kerugian : Resorpsi kurang teratur
Keuntungan : Induksi Cepat

ZAT-ZAT TERSENDIRI

1 Eter
2 Trikloretilen
3 Nitrogen oksida
4 Halotan
5 Enfluran
6 Isofluran
7 Propofol
8 Ketamin
9 Tiopental
10 Midazolam

NARKOTIKA

Obat Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. (UU RI no. 22 th 1997 tentang Narkotika). Obat ini pada
kemasannya dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+)
berwarna merah.
Obat narkotika penggunaannya diawasi dengan ketat sehingga obat
golongan narkotika hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter
asli (tidak dapat menggunakan copy resep). Dalam bidang kesehatan,
obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan
analgetik/obat penghilang rasa sakit.

Contoh obat narkotika adalah : codipront (obat batuk), MST (analgetik)


dan fentanil (obat bius).

PSIKOTROPIKA

Obat-obat psikotropika merupakan Zat atau obat baik ilmiah atau sintesis,
bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekti pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan prilaku, Ex : alprazolam, diazepam. Mengenai obat-obat
psikotropika ini diatur dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.
Psikotropika dibagi menjadi :

a Golongan I : sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk


ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi, dan digunakan untuk
pengobatan contohnya metilen dioksi metamfetamin, Lisergid acid
diathylamine (LSD) dan metamfetamin
b Golongan II,III dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan
sudah didaftarkan, contohnya diazepam, fenobarbital, lorazepam
dan klordiazepoksid.

ANTIKONVULSEN

1. Depakote

Depakote ( Asam Valproat ) adalah jenis obat antikonvulsan ( anti-kejang ),


yang biasa juga diberikan pada penderita Bipolar. Bekerja dengan
mempengaruhi zat kimia pada otak. Efek samping yang mungkin timbul
adalah gangguan lambung ( rasa mual, tidak nyaman di perut atas ),
peningkatan berat badan, kelelahan, pusing, tremor ( kejang ringan kaya
tangan gerak-gerak sendiri gitu ), dll.

2. Cipralex

Cipralex ( Escitalopram ) adalah jenis obat antidepresan golongan SSRI.


Biasa digunakan untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan,
termasuk depresi pada Bipolar. Cipralex meningkatkan zat kimia Serotonin di
otak. Cipralex mungkin saja menyebabkan insomnia. Efek samping lainnya,
mulut kering, berkeringat, konstipasi, penurunan libido, dll.

3. Seroquel

Seroquel ( Quetiapine ) adalah obat golongan antipsikotik atypical. Biasa


digunakan sebagai obat untuk Skizofrenia dan Bipolar. Efek sampingnya bisa
mengantuk, nyeri perut, pusing, mulut kering, radang tenggorokan, dll. Pada
pemakaian pertama, pasien mungkin merasa lelah yang berlebihan dan
kondisi kesadaran umum menurun ( som nolen ).

4. Frisium

Frisium ( Clobazam ) adalah obat derivat benzodiazepin. Merupakan obat anti


kecemasan dan anti kejang. Saya diberikan obat ini hanya diminum jika
benar-benar diperlukan ( keadaan resah, cemas berlebihan ).

5. Abilify
Abilify ( Aripiprazole ) adalah obat golongan antipsikotik atypical. Biasa
digunakan pada Skizofrenia, Bipolar, dan Depresi. Efek samping yang dapat
muncul antara lain rasa tidak nyaman di perut, rasa lelah, mual muntah, dll.

6. Lamictal

Lamictal ( Lamotrigine ) adalah obat golongan anticonvulsant ( anti-kejang ),


yang juga biasa diberikan pada pasien Bipolar. Tercatat paling efektif sebagai
pencegah kambuhnya Bipolar. Efek samping yang dapat timbul antara lain
kurangnya kordinasi, pusing, penglihatan ganda dan gangguan penglihatan
lainnya.

UTEROTONIKA

Uterotonik (oxytocic) merupakan obat-obatan yang mengandung


ergonovine, ergometrine atau oxytocin. Uterotonik adalah zat yang
meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyak digunakan untuk induksi,
penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan post
partum, pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan
penanganan aktif pada Kala persalinan.Pemberian obat uterotonik adalah
salah satu upaya untuk mengatasi pendarahan pasca persalinan atau
setelah lahirnya plasenta. Namun, pemberian obat ini sama sekali tidak
dibolehkan sebelum bayi lahir. Keuntungan pemberian uterotonika ini adalah
untuk mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta.
Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada setiap persalinan
atau bila ada indikasi tertentu. Indikasi yang dimaksud, adalah hal-hal yang
dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca persalinan. Yaitu;
Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:
1. Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.
2. Grande multipara (lebih dari empat anak).
3. Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).
4. Bekas operasi Caesar.
5. Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.
Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu seyogyanya melahirkan
dirumah sakit, dan jangan di rumah sendiri.
Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:
1. Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi
vakum, forsep.
2. Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion, kehamilan kembar,
anak besar.
3. Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
4. Uterus yang lembek akibat narkosa.
5. Inersia uteri primer dan sekunder.
Obat-obatan yang dipakai untuk pencegahan adalah Oksitosin dan
Ergometrin. Caranya, disuntikkan intra muskuler atau intravena (bila
diinginkan kerja cepat), setelah anak lahir.
B. Klasifikasi
Uterotonik yang bisa diklasifikasikan dalam 3 macam, yaitu :
1. Metergin
1. Pengertian
Merupakan alkaloid ergot
*)Mekanisme/cara kerja
Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus sehingga
memperpendek kala III (kala uri).
Menstimulsi otot-otot polos terutama dari pembuluih darah perifer dan
rahim.
Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan darah naik
dan terjadi efek oksitosik pada kandungan mature.

2. Indikasi
Oksitosik
Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paska
abortus.

3. Efek samping
Kontraksi uterus
Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga resiko retensio plasenta akan
meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi segmen bawah uterus
yang terjadi berurutan sehingga perlepasan plasenta terhalang.
Diare dan muntah
Kerja metergin menyerupai kerja dopamine yang kerap kali menimbulkan
mual dan muntah pada 20-30 % ibu melahirkan.
- Pengliatan kabur, sakit kepala, kejang, diare, kulit dingin, nadi lemah dan
cepat,bingung, koma, meninggal.

4. Kontra indikasi
Persalinan kala I dan II
Hipersensitif
Penyakit vascular
Penyakit jantung parah
Fungsi paru menurun
Fungsi hati dan ginjal menurun
Hipertensi yang parah
Eklampsi

5. Cara pakai dan dosis


1. Oral: mulai kerja setelah sepuluh menit
2. Injeksi: intravena mulai kerja 40 detik
3. IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena efek
samping lebih sedikit.
* Dosis :
- Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
- IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 24 jam bila perdarahan hebat.

6. Contoh obat
Nama generic : metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat
Nama paten : methergin, met6hernial, methorin, metilat, myomergin.

2. Oksitosin
1. Pengertian
Oksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi olah pituitary posterior
yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa laktasi.
Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran.

2. Mekanisme / cara kerja


Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan peranan yang
sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada
reseptor oksitosik untuk menyebabkan :
1. Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada
otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
2. Konstriksi
pembuluh darah umbilicus
3. Kontraksi
sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI ) .Oksitosin bekerja pada reseptor
hormone antidiuretik ( ADH )* untuk menyebabkan :
a. Peningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah 9
diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
b. Retensin air

Catatan
Oksitosin dan hormone anti diuretic memiliki rumus bangun yang sangat
mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi kedua substansi ini saling
tumpang tindih
Kerja oksitosin yang lain meliputi :
Kontraksi tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,; luteolitis
(involusi korpus luteum );
Peranan neurotransmitter yang lain dalam system saraf pusat.
Oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus.
Muylai dari usia kehamilan 32 minggu danselanjutnya, konsentrasi oksitosin
dan demikian pula aktifitas uterus akan lebih tinggi pada malam harinya
( Hirst et al, 1993 ).

Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh :


Persalinan
Stimulasi serviks vagina atau parudara
Estrogen yang beredar dalam darah
Peningkatan osmolalitas / konsentrasi plasma
Volume carian yang rendah dalam sirkulasi darah
Stress.
Stres dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus yang dikenal
dengan istilah refleks ejeksi fetus. Stress yang disebabkan oleh tangisan bayi
akan menstimulasi produksi ASI.

Pelepasan oksitosin disupresi oleh :


1. Alcohol
2. Relaksin
3. Penurunan osmolalitas plasma
4. Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah ( Graves, 1996 )

3. Indikasi
Oksitosik
Mengurangi pembengkakan payudara
4. Efek samping
Spasme uterus ( pada dosis rendah )
Hiperstimulasi uterus 9 membahayan janin : kerusakan jaringan lunak
/rupture uterus )
Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis besar )
Mual,muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta, emboli
amnion.
Kontraksi pembuluh darah tali pusat
Kerja antidiuretik
Reaksi hipersensitifitas

5. Kontra indikasi
Kontraksi uterus hipertonik
Distress janin
Prematurisasi
Letak bayi tidak normal
Disporposi sepalo pelvis
Predisposisi lain untuk pecahnya rahim
Obstruksi mekanik pada jalan lahir
Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil yang
berusia 35 tahun
Resistensi dan mersia uterus
Uterus yang starvasi
Gawat janin

6. Cara pakai dan dosis


Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20
m U / menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan
uteri pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan
kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.
Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler
setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu tiupan (
puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3
menit sebelum menyusui.

7. Contoh obat
Tablet oksitosina Pitosin tablet (PD)

3. Misoprostol
1. Pengertian
Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik yang menghambat
sekresi asam lambung dan nmenaikkan proteksi mukosa lambung.

2. Mekanisme/ cara kerja


Setelah penggunaan oral misprostol diabsobrsi secara ekstensif dan cepat
dide-esterifikasi menjadi obat aktif : asam misoprostol.Kadar puncak serum
asam misoprostol direduksi jika misoprostol diminum bersama makanan.

3. Indikasi
Oksitosik
Menstimulus kontraksi uterus

4. Efek samping
Dapat menyebabkan kontraksi uterin
Diare dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi dalam 14-40 %
pasien dengan AINS yang menerima 800g / hari. Diare biasanya akan
membaik dalam kurang lebih satu minggu terapi. Wanita-wanita yang
menggunaklan misoprostol kadang-kadang mengalami gangguan ginekologi
termasuk kram atau perdarahan vaginal.

5. Kontra indikasi
Untuk proteksi GI, misoprostol dikontraindikasikan pada kehamilan karena
resiko aborsi. Pasien-pasien harus diberi tahu untuk tidak memberikan
misoprostol kepada orang lain. Pasien pasien yang menerima terapiu jangka
lama AINSS untuk reumotoid arthritis, misoprostol 200g qid lebih baik
daripada antagonis reseptor H2 atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer
yang induksinya oleh AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak
menghilangkan nyeri G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan
pengunaan AINS.

6. Cara pakai dan dosis


Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 gqid. Diberiksan bersama
makanan, jika dosis ini tidak ditolerir : 100g qid dapat digunakan. Bentuk
sediaan : tablet 100,200g. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi
dengan diklofenak.

7. Contoh obat
Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet

You might also like