Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar
TELAAHAN STAF
Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Selaku Sekretaris KPA Kab.
Sumbawa
Lampiran : -
Dengan hormat,
Lampiran : -
Perihal : Kewaspadaan universal terhadap penularan penyakit paska Umroh dan Haji
Dengan hormat,
TELAAHAN STAF
Lampiran : -
Perihal : Konsultasi pemanfaatan air Embung Pernek untuk sumber air bersih
Program PAM-STBM
Dengan hormat,
1. Air adalah salah satu kebutuhan vital masyarakat. Sampai saat ini akses
masyarakat Kabupaten Sumbawa terhadap air bersih masih cukup rendah
yakni sebesar 64 % (dihitung menurut jumlah KK yang ada di tahun 2013)
sementara pada akhir 2015 diharapkan mencapai minimal sebesar 75%.
Tahun 2019 pemerintah mencanangkan bahwa seluruh masyarakat
Indonesia mampu mengakses air bersih atau yang sering disebut dengan
Universal Acces. Upaya pemerintah untuk menghadirkan air bersih kepada
masyarakat dalam rangka percepatan Universal Acces tersebut dilakukan
secara total dengan melibatkan beberapa Kementerian seperti
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Program PAMSIMAS, SLBM, dan
PNPM. Kemudian Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal dalam
Program Perdesaan Sehat dan Kementerian Kesehatan dengan Program
Penyediaan Air Minum-Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM-STBM).
2. Tahun 2014 melalui Program PAM-STBM Kementerian Kesehatan,
Kabupaten Sumbawa mendapatkan 3 paket Penyediaan Air Minum dengan
metode gravitasi. Salah satu desa sasaran program ini adalah Desa Pernek.
Sumber air yang direncananya dimanfaatkan untuk air baku adalah air dari
Embung Desa Pernek. Awal kegiatan ini (sekitar bulan Pebruai 2014)
Pemerintah Desa Pernek pernah mengirimkan surat kepada Kepala Balai
Wilayah Sungai (BWS) Mataram untuk permohonan ijin pemanfaatan air
embung Desa Pernek untuk air baku bagi program PAM-STBM, namun surat
tersebut tidak mendapat tanggapan dari institusi yang berwenang dalam
pengaturan pemanfaatan air embung tersebut. Tidak adanya tanggapan
tersebut, Pemerintah Desa Pernek beranggapan bahwa permohonan
mereka tersebut diijinkan sehingga proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jaringan air bersih dari embung menuju ke Desa Pernek
dilanjutkan. Saat ini DED dan RAB serta proses pengadaan kegiatan
tersebut kepada pihak III telah selesai dan siap dilaksanakan
3. Tanggal 29 Oktober 2014, Kepala Desa Pernek mendapat pemberitahuan
dari Penjaga Embung yang menyatakan pihak BWS tidak mengijinkan
pemanfaatan air embung untuk program PAM-STBM di Desa Pernek karena
air embung Desa Pernek tidak dimanfaatkan sebagai air baku. Informasi ini
oleh Kepala Desa Pernak dilanjutkan ke Dinas Kesehatan. Esok harinya
tanggal 30 Oktober 2014 dilakukan rapat antara Dinas kesehatan dengan
beberapa tokoh masyarakat Desa Pernek untuk membahas masalah ini.
Dalam rapat ini, masyarakat Desa Pernek mengharapkan program PAM-
STBM tetap dapat diteruskan di desa mereka dengan mengharapkan
bahwa air embung Desa Pernek dapat digunakan secara berimbang, yakni
sebagian untuk pengairan dan sebagian lagi untuk sumber air baku air
bersih untuk masyarakat Desa Pernek. Masyarakat Desa Pernek juga
mengharapkan bantuan dari Bappeda selaku Sekretaris POKJA AMPL
Kabupaten serta sekaligus koordinator perencanaan pembangunan di
daerah agar ikut memfasilitasi permasalahan ini.
4. Tanggal 31 Oktober 2014, jam 14.00 Wita beberapa tokoh masyarakat
merealisakan maksud mereka untuk meminta bantuan fasilitasi Bappeda
dengan bersilaturahim ke Kepala Bidang Sosbud Bappeda. Dalam diskusi
tersebut Dinas Kesehatan dan Bappeda serta Kepala Desa Pernek
bersepakat bahwa harus dilakukan pendekatan kepada Kepala Balai
Wilayah Sungai di Mataram dengan melakukan kunjungan atau diskusi ke
Mataram
Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan pertimbangan.
Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima kasih.
TELAAHAN STAF
Lampiran : -
Perihal : Konsultasi perencanaan pembangunan penyediaan air bersih bersumber
dana Tugas Pembantuan Kemenkes RI Tahun 2015
Dengan hormat,
1. Air adalah salah satu kebutuhan vital masyarakat. Sampai saat ini akses
masyarakat Kabupaten Sumbawa terhadap air bersih masih cukup rendah
yakni sebesar 64 % (dihitung menurut jumlah KK yang ada di tahun 2013)
sementara pada akhir 2015 diharapkan mencapai minimal sebesar 75%.
Tahun 2019 pemerintah mencanangkan bahwa seluruh masyarakat
Indonesia mampu mengakses air bersih atau yang sering disebut dengan
Universal Acces. Upaya pemerintah untuk menghadirkan air bersih kepada
masyarakat dalam rangka percepatan Universal Acces tersebut dilakukan
secara total dengan melibatkan beberapa Kementerian seperti
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Program PAMSIMAS, SLBM, dan
PNPM. Kemudian Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal dalam
Program Perdesaan Sehat dan Kementerian Kesehatan dengan Program
Penyediaan Air Minum-Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM-STBM).
2. Sebagaimana hasil pertemuan sosialisasi Pemanfaatan Dana Tugas
Pembantuan Direktorat Jenderal P2PL Kemenkes RI yang diselenggarakan
pada pertengahan September 2014 lalu bahwa di Tahun 2015 nanti
Kementerian Kesehatan RI akan kembali mengalokasikan Dana TP untuk
pembangunan sarana/ jaringan air bersih dan penyehatan lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut diingatkan bahwa Kabupaten yang berminat
terhadap program ini agar segera mengajukan surat peminatan dengan
syarat bahwa peminatan tersebut atas sepengetahuan dan diskusi dengan
pihak Dinas Kesehatan Provinsi masing-masing sebagai koordinator
pemanfaatan dana TP di provinsi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebagai perpanjangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Sumbawa memandang bahwa Kabupaten Sumbawa
masih membutuhkan pembangunan sarana air bersih untuk memenuhi
ketercukupan air bersih/ minum di masyarakat terutama di perdesaan,
serta menjawab permasalahan krisis air di daerah dengan memanfaatkan
dana tugas pembantuan yang ditawarkan Kementerian Kesehatan RI.
Tahun 2013, Dinas Kesehatan bersama SKPD terkait telah menyusun Long
List Kebutuhan Pembangunan Sarana Air Bersih
Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan pertimbangan.
Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima kasih.
TELAAHAN STAF
Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya surat dari Dinas Kesehatan Prop. NTB no.
843.3/33/PSDMK & Promkes/ XI/ 2014, tanggal 9 Desember 2014 tentang
Pertemuan Koordinasi dengan fasilitator dalam rangka monitoring
pelaksanaan kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) Tk. Prov. NTB, Komisi
Penanggulangan AIDS Kab. Sumbawa memandang perlu mengikuti
pertemuan tersebut untuk mendiskusikan beberapa hal yang saat ini
menjadi permasalahan dalam pengendalian penyakit HIV-AIDS di
Kabupaten Sumbawa dengan stake holders yang hadir dalam pertemuan
dimaksud. Hal-hal yang ingin didiskusikan seperti :
1. Teknis rujukan spesimen HIV-AIDS untuk penetapan jumlah CD4 sebagai
tindakan awal sebelum therapy ARV
2. Kemungkinan penempatan alat pengukur CD4 (CD4 meter) di Kabupaten
Sumbawa
TELAAHAN STAF
Dengan hormat,