You are on page 1of 11

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar

TELAAHAN STAF

Kepada : Bupati Sumbawa selaku Ketua KPA Kab. Sumbawa

Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Selaku Sekretaris KPA Kab.
Sumbawa

Tanggal : 14 Desember 2011

Nomor : 443.2/ /P2PL-Dikes/ XII/2011

Lampiran : -

Perihal : Permohonan Perubahan Rencana Penggunaan Uang Hibah untuk


Kesekretariatan Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Sumbawa

Dengan hormat,

1. Memahami bahwa Infeksi HIV-AIDS (Human Immunodeficiency Virus-


Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau infeksi virus yang dapat
menyebabkan menurunnya/ rusaknya system kekebalan tubuh manusia
saat ini menjadi perhatian masyarakat dunia karena penyebarannya sudah
hampir di seluruh belahan dunia. Penemuan kasus HIV-AIDS di dunia dari
tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan jumlah
kematian yang ditimbulkan oleh virus ini selaras dengan penemuannya.
2. Menyadari ketidaktersediaan klinik VCT (Voluntary Coselling and Test)
sebagai tempat untuk penegakan diagnose, konseling dan pengobatan
kasus HIV di Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu kendala dalam
percepatan penemuan dan pengobatan kasus HIV secara dini. Selama ini
kasus yang ditemukan itu sebagian besar sudah dalam fase AIDS, sebuah
fase yang sangat lanjut (fase terminal). Kemudian karena
ketidaktersediaan klinik VCT, penegakan kasus harus dirujuk ke Mataram
(terdapat klinik VCT), sehingga membutuhkan biaya yang cukup banyak
dalam penanganannya.
3. RSUD Sumbawa dari tahun yang lalu telah disiapkan sebagai salah satu
rumah sakit yang dapat melayani penderita HIV-AIDS, namun karena
ketidaktersediaan tenaga terlatih, maka hajat pelayanan tidak dapat
dilakukan secara maksimal (setiap kasus yang ditemukan selalu dirujuk ke
RSUP Mataram yang memiliki pelayanan klinik VCT untuk penanganan
kasus HIV-AIDS)
4. Ketidaktersediaan anggaran yang cukup dan kesempatan dalam melatih
tenaga kesehatan yang akan bergerak dalam pelayanan HIV-AIDS di
Kabupaten Sumbawa (karena pelatihan petugas kesehatan untuk
pelayanan HIV-AIDS tidak rutin diselenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan RI atau oleh lembaga yang berkompeten dalam
penyelenggaraan pelatihan)

5. Mencermati surat dari Kementerian Kesehatan RI no. tanggal tentang


undangan peserta pelatihan konseling dan tes HIV

Beranjak dari alasan di atas, kami mengajukan permohonan kepada Bapak


Bupati agar berkenan melakukan merevisi terhadap rencana penggunaan
uang yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk
Kesekretariatan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sumbawa.
Rancangan revisi RPU sebagaimana terlampir.

Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan


pertimbangan. Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima
kasih.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Selaku Sekretaris Komisi


Penanggulangan AIDS Kab. Sumbawa

Drs. Didi Darsani, Apt

NIP. 19610414 199103 1 008

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA


DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar
TELAAHAN STAF

Kepada : Bupati Sumbawa

Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Tanggal : 14 Desember 2011

Nomor : 443.2/ /P2PL-Dikes/ IX/2014

Lampiran : -

Perihal : Kewaspadaan universal terhadap penularan penyakit paska Umroh dan Haji

Dengan hormat,

1. Saat ini masyarakat dunia dihadapkan pada ancaman pandemi penyakit


Ebola yang berkembang pesat di bagian barat Benua Afrika. Dikatakan
pandemi karena memiliki tingkat kematian yang tinggi serta
pengendaliannya belum menunjukkan hasil yang mengemahami bahwa
Infeksi HIV-AIDS (Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immuno
Deficiency Syndrome) atau infeksi virus yang dapat menyebabkan
menurunnya/ rusaknya system kekebalan tubuh manusia saat ini menjadi
perhatian masyarakat dunia karena penyebarannya sudah hampir di
seluruh belahan dunia. Penemuan kasus HIV-AIDS di dunia dari tahun ke
tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan jumlah kematian
yang ditimbulkan oleh virus ini selaras dengan penemuannya. Ik
2. Menyadari ketidaktersediaan klinik VCT (Voluntary Coselling and Test)
sebagai tempat untuk penegakan diagnose, konseling dan pengobatan
kasus HIV di Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu kendala dalam
percepatan penemuan dan pengobatan kasus HIV secara dini. Selama ini
kasus yang ditemukan itu sebagian besar sudah dalam fase AIDS, sebuah
fase yang sangat lanjut (fase terminal). Kemudian karena
ketidaktersediaan klinik VCT, penegakan kasus harus dirujuk ke Mataram
(terdapat klinik VCT), sehingga membutuhkan biaya yang cukup banyak
dalam penanganannya.
3. RSUD Sumbawa dari tahun yang lalu telah disiapkan sebagai salah satu
rumah sakit yang dapat melayani penderita HIV-AIDS, namun karena
ketidaktersediaan tenaga terlatih, maka hajat pelayanan tidak dapat
dilakukan secara maksimal (setiap kasus yang ditemukan selalu dirujuk ke
RSUP Mataram yang memiliki pelayanan klinik VCT untuk penanganan
kasus HIV-AIDS)
4. Ketidaktersediaan anggaran yang cukup dan kesempatan dalam melatih
tenaga kesehatan yang akan bergerak dalam pelayanan HIV-AIDS di
Kabupaten Sumbawa (karena pelatihan petugas kesehatan untuk
pelayanan HIV-AIDS tidak rutin diselenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan RI atau oleh lembaga yang berkompeten dalam
penyelenggaraan pelatihan)

5. Mencermati surat dari Kementerian Kesehatan RI no. tanggal tentang


undangan peserta pelatihan konseling dan tes HIV
Beranjak dari alasan di atas, kami mengajukan permohonan kepada Bapak
Bupati agar berkenan melakukan merevisi terhadap rencana penggunaan
uang yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk
Kesekretariatan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sumbawa.
Rancangan revisi RPU sebagaimana terlampir.

Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan


pertimbangan. Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima
kasih.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Selaku Sekretaris Komisi


Penanggulangan AIDS Kab. Sumbawa

Drs. Didi Darsani, Apt

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA


DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar

TELAAHAN STAF

Kepada : Bupati Sumbawa

Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa


Tanggal : 31 Oktober 2014

Nomor : 443.2/ /P2PL-Dikes/ X/2014

Lampiran : -

Perihal : Konsultasi pemanfaatan air Embung Pernek untuk sumber air bersih
Program PAM-STBM

Dengan hormat,

1. Air adalah salah satu kebutuhan vital masyarakat. Sampai saat ini akses
masyarakat Kabupaten Sumbawa terhadap air bersih masih cukup rendah
yakni sebesar 64 % (dihitung menurut jumlah KK yang ada di tahun 2013)
sementara pada akhir 2015 diharapkan mencapai minimal sebesar 75%.
Tahun 2019 pemerintah mencanangkan bahwa seluruh masyarakat
Indonesia mampu mengakses air bersih atau yang sering disebut dengan
Universal Acces. Upaya pemerintah untuk menghadirkan air bersih kepada
masyarakat dalam rangka percepatan Universal Acces tersebut dilakukan
secara total dengan melibatkan beberapa Kementerian seperti
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Program PAMSIMAS, SLBM, dan
PNPM. Kemudian Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal dalam
Program Perdesaan Sehat dan Kementerian Kesehatan dengan Program
Penyediaan Air Minum-Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM-STBM).
2. Tahun 2014 melalui Program PAM-STBM Kementerian Kesehatan,
Kabupaten Sumbawa mendapatkan 3 paket Penyediaan Air Minum dengan
metode gravitasi. Salah satu desa sasaran program ini adalah Desa Pernek.
Sumber air yang direncananya dimanfaatkan untuk air baku adalah air dari
Embung Desa Pernek. Awal kegiatan ini (sekitar bulan Pebruai 2014)
Pemerintah Desa Pernek pernah mengirimkan surat kepada Kepala Balai
Wilayah Sungai (BWS) Mataram untuk permohonan ijin pemanfaatan air
embung Desa Pernek untuk air baku bagi program PAM-STBM, namun surat
tersebut tidak mendapat tanggapan dari institusi yang berwenang dalam
pengaturan pemanfaatan air embung tersebut. Tidak adanya tanggapan
tersebut, Pemerintah Desa Pernek beranggapan bahwa permohonan
mereka tersebut diijinkan sehingga proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jaringan air bersih dari embung menuju ke Desa Pernek
dilanjutkan. Saat ini DED dan RAB serta proses pengadaan kegiatan
tersebut kepada pihak III telah selesai dan siap dilaksanakan
3. Tanggal 29 Oktober 2014, Kepala Desa Pernek mendapat pemberitahuan
dari Penjaga Embung yang menyatakan pihak BWS tidak mengijinkan
pemanfaatan air embung untuk program PAM-STBM di Desa Pernek karena
air embung Desa Pernek tidak dimanfaatkan sebagai air baku. Informasi ini
oleh Kepala Desa Pernak dilanjutkan ke Dinas Kesehatan. Esok harinya
tanggal 30 Oktober 2014 dilakukan rapat antara Dinas kesehatan dengan
beberapa tokoh masyarakat Desa Pernek untuk membahas masalah ini.
Dalam rapat ini, masyarakat Desa Pernek mengharapkan program PAM-
STBM tetap dapat diteruskan di desa mereka dengan mengharapkan
bahwa air embung Desa Pernek dapat digunakan secara berimbang, yakni
sebagian untuk pengairan dan sebagian lagi untuk sumber air baku air
bersih untuk masyarakat Desa Pernek. Masyarakat Desa Pernek juga
mengharapkan bantuan dari Bappeda selaku Sekretaris POKJA AMPL
Kabupaten serta sekaligus koordinator perencanaan pembangunan di
daerah agar ikut memfasilitasi permasalahan ini.
4. Tanggal 31 Oktober 2014, jam 14.00 Wita beberapa tokoh masyarakat
merealisakan maksud mereka untuk meminta bantuan fasilitasi Bappeda
dengan bersilaturahim ke Kepala Bidang Sosbud Bappeda. Dalam diskusi
tersebut Dinas Kesehatan dan Bappeda serta Kepala Desa Pernek
bersepakat bahwa harus dilakukan pendekatan kepada Kepala Balai
Wilayah Sungai di Mataram dengan melakukan kunjungan atau diskusi ke
Mataram

Beranjak dari alasan di atas, kami mengajukan permohonan kepada Bapak


Bupati agar berkenan menugaskan Kepala Bidang Perencanaan Sosbud di
Bappeda, Kepala Bidang P2PL dan Kepala Desa Pernek serta Ketua BPD Desa
Pernek untuk melakukan diskusi dengan pihak BWS-Mataram untuk
mencarikan jalan keluar keberlanjutan Program PAM-STBM di Desa Pernek.

Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan pertimbangan.
Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima kasih.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Drs. Didi Darsani, Apt

NIP. 19610414 199103 1 008

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA


DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar

TELAAHAN STAF

Kepada : Bupati Sumbawa

Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Tanggal : 14 Nopember 2014

Nomor : 443.332/ /P2PL-Dikes/ X/2014

Lampiran : -
Perihal : Konsultasi perencanaan pembangunan penyediaan air bersih bersumber
dana Tugas Pembantuan Kemenkes RI Tahun 2015

Dengan hormat,

1. Air adalah salah satu kebutuhan vital masyarakat. Sampai saat ini akses
masyarakat Kabupaten Sumbawa terhadap air bersih masih cukup rendah
yakni sebesar 64 % (dihitung menurut jumlah KK yang ada di tahun 2013)
sementara pada akhir 2015 diharapkan mencapai minimal sebesar 75%.
Tahun 2019 pemerintah mencanangkan bahwa seluruh masyarakat
Indonesia mampu mengakses air bersih atau yang sering disebut dengan
Universal Acces. Upaya pemerintah untuk menghadirkan air bersih kepada
masyarakat dalam rangka percepatan Universal Acces tersebut dilakukan
secara total dengan melibatkan beberapa Kementerian seperti
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Program PAMSIMAS, SLBM, dan
PNPM. Kemudian Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal dalam
Program Perdesaan Sehat dan Kementerian Kesehatan dengan Program
Penyediaan Air Minum-Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM-STBM).
2. Sebagaimana hasil pertemuan sosialisasi Pemanfaatan Dana Tugas
Pembantuan Direktorat Jenderal P2PL Kemenkes RI yang diselenggarakan
pada pertengahan September 2014 lalu bahwa di Tahun 2015 nanti
Kementerian Kesehatan RI akan kembali mengalokasikan Dana TP untuk
pembangunan sarana/ jaringan air bersih dan penyehatan lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut diingatkan bahwa Kabupaten yang berminat
terhadap program ini agar segera mengajukan surat peminatan dengan
syarat bahwa peminatan tersebut atas sepengetahuan dan diskusi dengan
pihak Dinas Kesehatan Provinsi masing-masing sebagai koordinator
pemanfaatan dana TP di provinsi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebagai perpanjangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Sumbawa memandang bahwa Kabupaten Sumbawa
masih membutuhkan pembangunan sarana air bersih untuk memenuhi
ketercukupan air bersih/ minum di masyarakat terutama di perdesaan,
serta menjawab permasalahan krisis air di daerah dengan memanfaatkan
dana tugas pembantuan yang ditawarkan Kementerian Kesehatan RI.
Tahun 2013, Dinas Kesehatan bersama SKPD terkait telah menyusun Long
List Kebutuhan Pembangunan Sarana Air Bersih

Beranjak dari alasan di atas, kami mengajukan permohonan kepada Bapak


Bupati agar berkenan menugaskan Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan untuk
melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak Dinas Kesehatan Propinsi NTB
agar rencana yang telah disusun mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi
NTB.

Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan pertimbangan.
Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima kasih.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Drs. Didi Darsani, Apt


NIP. 19610414 199103 1 008

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA


DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar

TELAAHAN STAF

Kepada : Bupati Sumbawa selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kab.


Sumbawa
Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa (Sekretaris KPA Kab. Sumbawa)
Tanggal : 15 Desember 2014
Nomor : 443.332/ /P2PL-Dikes/ X/2014
Lampiran : -
Perihal : Pertemuan Koordinasi Pengendalian HIV-AIDS

Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya surat dari Dinas Kesehatan Prop. NTB no.
843.3/33/PSDMK & Promkes/ XI/ 2014, tanggal 9 Desember 2014 tentang
Pertemuan Koordinasi dengan fasilitator dalam rangka monitoring
pelaksanaan kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) Tk. Prov. NTB, Komisi
Penanggulangan AIDS Kab. Sumbawa memandang perlu mengikuti
pertemuan tersebut untuk mendiskusikan beberapa hal yang saat ini
menjadi permasalahan dalam pengendalian penyakit HIV-AIDS di
Kabupaten Sumbawa dengan stake holders yang hadir dalam pertemuan
dimaksud. Hal-hal yang ingin didiskusikan seperti :
1. Teknis rujukan spesimen HIV-AIDS untuk penetapan jumlah CD4 sebagai
tindakan awal sebelum therapy ARV
2. Kemungkinan penempatan alat pengukur CD4 (CD4 meter) di Kabupaten
Sumbawa

Beranjak dari alasan di atas, kami mengajukan permohonan kepada Bapak


Bupati agar berkenan menugaskan A.A. Ngurah Riyadi, SKM,M.Kes (staf
Sekretraiat KPA Kab.Sumbawa yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang
P2PL Dinas Kesehatan) dan Elis Sulastri, SKM (petugas penjangkau
lapangan) untuk mengikuti kegiatan tersebut di atas

Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan


pertimbangan. Atas perkut di atasenaan Bapak Bupati kami sampaikan
terima kasih.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Selaku Sekretaris KPA Kab. Sumbawa

Drs. Didi Darsani, Apt

NIP. 19610414 199103 1 008

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA


DINAS KESEHATAN
Jalan Garuda no. 81 Telp (0371) 21087, 21128
Sumbawa Besar

TELAAHAN STAF

Kepada : Wakil Bupati Sumbawa


Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
Tanggal : 4 April 2016
Nomor : 443.332/ /P2PL-Dikes/ IV/2016
Lampiran : -
Perihal : Konsultasi tentang penerbitan ijin operasional jasa Fumigasi dan Pest
Control

Dengan hormat,

Kabupaten Sumbawa oleh beberapa investor saat ini dianggap sebagai


salah satu daerah yang berpotensi dalam pengembangan beberapa usaha
yang bernilai ekonomis, seperti pertambakan, peternakan, pertanian,
perkebunan maupun perhotelan/ pariwisata. Perkembangan usaha
pertambakan, pertanian dan lain-lain telah merangsang pula tumbuhnya
komponen-komponen pendukung dari usaha tersebut seperti misalnya
kebutuhan akan keberadaan jasa pengendalian hama, vektor yang
memanfaatkan keberadaan pestisida maupun insektisida untuk
mendukung keberadaan dan kualitas hasil produk pertanian, pertambakan
serta perhotelan. Sebulan yang lalu salah seorang pengusaha lokal
Sumbawa mengajukan Ijin Operasional Untuk Jasa Fumigasi dan Pest
Control ke Dinas Kesehatan. Adapun pengurusan ijin ini dilakukan karena
saat ini hasil produk pertanian terutama jagung yang apabila dieksport ke
luar negeri maka harus disertai dengan sertifikat bebas kontaminasi tikus/
rodent. Untuk keluarnya sertifikat ini harus dilalui dengan upaya fumigasi
(pengendalian tikus dengan fumigan) di tempat dimana hasil produk
jagung tersebut disimpan. Kegiatan Fumigasi ini dilakukan oleh Instansi/
Badan Usaha yang memiliki kualifikasi dan legalitas, di mana di Kabupaten
Sumbawa hingga saat ini keberadaan badan usaha tersebut belum ada.
Proses pengurusan ijin operasional ini belum dapat kami rampungkan
karena kami belum memiliki pengalaman dalam menerbitkan
rekomendasi maupun ijin operasional untuk jasa fumigasi dan Pest
Control. Dasar hukum untuk melanjutkan proses inipun belum kami miliki
selama ini. Hasil unduh dari internet mengenai regulasi pengelolaan
pestisida yang kami dapatkan hanyalah Permenkes no. 258 Tahun 1992
yang mengamanatkan bahwa Dinas Kesehatan Propinsi berwenang dalam
mengeluarkan ijin dimaksud, namun terusan Permenkes tersebut seperti
Keputusan Direktorat Jenderal terkait tidak dapat kami unduh. Selain itu
produk hukum ini adalah produk hukum lama, yang kami yakini sudah
tidak berlaku saat ini, serta kewenangannyapun berada di Dinas Kesehatan
Propinsi.
Sebelum telaaf staf ini diajukan, kami telah melakukan konsultasi
dengan beberapa SKPD terkait seperti: Kantor Perijinan Terpadu, Badan
Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup serta Dinas Pertanian Kabupaten
Sumbawa berkaitan dengan Pengurusan Ijin Operasional Fumigasi dan
Pest Control Dari ketiga instansi tersebut menyampaikan bahwa ijin
operasional ditangani oleh SKPD bersangkutan, sementara sebelum ijin
operasional tersebut dikeluarkan, maka perusahaan yang bersangkutan
wajib memiliki ijin yang lain seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan yang
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Perijinan Terpadu Kabupaten, Ijin
Lingkungan dan Ijin HO oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan
Lingkungan Hidup. Penjelasan tentang bagaimana pengurusan dan hal-hal
yang mesti dipenuhi untuk pengurusan Ijin Operasional Jasa
Pemberantasan Hama/ Pest Control, ketiga instansi tersebut tidak dapat
memberikan informasi, serta menyarankan untuk berkonsultasi ke Propinsi
maupun Kementerian terkait. Seminggu yang lalu kami telah melakukan
konsultasi melalui telepon dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB maupun
dengan Dinas Kesehatan di Kota Mataram serta di Kabupaten Lombik Barat
yang kami perkirakan pernah memiliki pengalaman dalam mengurus
Perijinan tentang Pengelolaan Pestisida atau insektisida di masyarakat.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB melalui Kepala Seksi Penyehatan
Lingkungannya menyatakan belum memiliki pengalaman sebagaimana
dimaksud. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat hanya memiliki
pengalaman dalam mengeluarkan Rekomendasi saja, bukan ijin
operasional-nya, karena ijin operasionalnya dikeluarkan oleh Dinas
Pertanian setempat. Sedangkan Dinas Kesehatan Kota Mataram pernah
mengeluarkan ijin operasional, namun kejadian sudah cukup lama yakni
sekitar 5 tahun yang lalu, yang mana pejabat yang menanganinya saat ini
telah pensiun dan arsip dokumennya sedang dicari karena kebetulan Dinas
Kesehatan Kota Mataram saat ini baru saja melakukan pindah lokasi kantor.
Ketidakjelasan inilah yang menyebabkan kami berencana untuk melakukan
konsultasi berkaitan dengan pengurusan Ijin Operasional Pengendalian
Hama/ Pest Control dan ijin-ijin lainnya yang berkaitan kewenangan Dinas
Kesehatan beserta dasar hukumnya yang saat ini sangat minim kami
kuasai ke Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, selain karena semangat
untuk memberikan layanan yang prima sebagaiamana cita-cita
pemerintahan Bupati Husni Jibril dan Wakil Bupati Mahmud Abdullah..
Beranjak dari alasan di atas, kami mengajukan permohonan kepada Bapak
Bupati agar berkenan menugaskan A.A. Ngurah Riyadi, SKM,M.Kes (Kepala
Bidang P2PL Dinas Kesehatan) untuk melaksanakan kegiatan tersebut di
atas

Demikan telaahan staf ini dibuat untuk Bapak Bupati jadikan


pertimbangan. Atas perkenaan Bapak Bupati kami sampaikan terima
kasih.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

Drs. Didi Darsani, Apt

NIP. 19610414 199103 1 008

You might also like