You are on page 1of 6

ALAT UKUR PORTABLE UNTUK APLIKASI PENGUKURAN DIMENSI RUANG

BERBASIS ATmega128 DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR


ULTRASONIK SRF05

Deris Setyawan(1),Arif Ainur Rafiq (2), Wahyu Hidayat (3)


(1) Mahasiswa, (2) Staf Pengajar, (3) Staf Pengajar
Program Studi Teknik Elektronika, Politeknik Cilacap
Jalan Dr. Soetomo Sidakaya Cilacap
2013

Abstract
Each water container has maximum capacity provided.in fact, the capacity is not appropriate enough and it
triggers leaking, overloading, etc. There are, volume and area measuring tools but still, there are is doubt in the
practice, because only use one sensor.
A measuring tool needs to be develoved to solve the problems. A portable measuring tool is created by using 5
(five) ultrasonic sensors as the distance detector, ATmega128 microcontroller as the controller. The tool as also
used for automatic measuring plane dimension (volume and area), in which the result is displayed on the character
LCD.
The tool was tested and it proves to run as the command. The tool can be used in 3 (three) measuring media,
i.e. cubes, tubes, and blocks with each meximum size is 1 m and minimum size is 25 cm. The result of the testing of
the measuring tool has error precentage from 0,37 % to 4,58 %. The result and the process of calibration are done
to get the error gap between manual testing tool and portable testing tool.

Keywords: portable , ATmega128, ultrasonic sensor.

1. Pendahuluan
Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala
atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi. Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu
pengetahuan. Pengukuran-pengukuran tersebut antara lain : pengukuran tinggi dari satu titik ke titik lain,
pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya, pengukuran temperatur/suhu suatu daerah,
pengukuran kecepatan dari suatu benda, mengukur panjang dari suatu titik ke titik lainnya dapat digunakan mistar
atau meteran.
Namun untuk beberapa kasus seperti pada media penampungan air, penggunaan alat ukur meteran ini tidak
efektif, dikarenakan banyaknya human error proses pengukuran dan untuk perhitungan luas dan isi masih
menggunakan perhitungan manual. Maka diperlukan sebuah alat ukur yang dapat mengukur luas dan isi dari media
penampungan air atau media penampung lainnya secara otomatis, agar dapat menghindari kesalahan ukuran dari
pabrikasi, seperti contohnya pada tandon tertera tulisan 100 liter namun hal tersebut pada kenyataannya tidak sesuai.
yang menyebabkan hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran, kelebihan tampungan, dan lain sebagainya.
Alat yang ada di pasaran yang menggunakan satu sensor perlu dikembangkan karena menimbulkan keraguan
pada penggunaannya. Dengan menggunakan lima buah sensor ultrasonik SRF05 yang harganya ekonomis untuk
mengukur dimensi ruang (luas dan volume) dan menggunakan ATmega128 yang memiliki memori yang cukup
besar untuk menyimpan data dari sensor serta push button untuk memilih menu pengukuran dan penampil akhirnya
dengan LCD karakter maka pada Penelitian ini dibuatlah alat ukur portable untuk aplikasi pengukuran dimensi
ruang berbasis ATmega128 dengan menggunakan sensor ultrasonik SRF05.

2. Landasan Teori
2.1. Sensor Ultrasonik SRF05
Dalam Penelitian ini Sensor ultrasonik yang digunakan adalah sensor ultrasonik SRF05. Sensor ultrasonik
SRF05 adalah sebuah sensor yang terdiri dari trasnmitter dan receiver untuk mendeteksi jarak yang di pantulkan.
Sensor ultrasonik SRF05 merupakan evolusi dari SRF04 dengan desain yang lebih fleksibel, dan harga yang
terjangkau. Sistem operasinya hampir sama dengan SRF04 yaitu dengan echo dan trigger.
Spesifikasi sensor ultrasonik SRF 05 dan gambar sensor ultrasonik ada dibawah ini.
1. Bekerja pada tegangan DC 5V.
2. Beban arus sebesar 30mA 50mA.
3. Menghasilkan gelombang dengan frekuensi 40kHz.

Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 2013 1


4. Jangkauan jarak yang didapat dideteksi antara 3cm 400cm.
5. Membutuhkan masukan trigger minimal sebesar 10uS.
6. Dapat digunakan dalam 2 pilihan mode yaitu single pin (trigger dan echo dalam 1 pin) dan trigger dan echo
terpisah di pin yang berbeda.

+5V
Echo
Trigger
Not Connection
Gnd

Gambar 1. Pin sensor ultrasonik SRF05

2.2. Mikrokontroler ATmega128


Mikrokontroler ATmega128 adalah sebuah fitur mikrokontroler generasi AVR (Alf and Vegards Risk
processor). ATmega128 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berdaya rendah berbasis arsitektur RISC (Reduced
Instruction Set Computer) yang ditingkatkan. ATmega128 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz
membuat desain sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya.

2.3. LCD (Liquid Crystal Display)


LCD adalah kristal cair pada layar yang digunakan sebagai tampilan dengan memanfaatkan listrik untuk
mengubah-ubah bentuk kristal-kristal cairnya sehingga membentuk tampilan angka dan atau huruf pada layar.
Pengendali mikro HD44780 produksi Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki CGROM
(Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory), dan
DDRAM (Display Data Random Access Memory).
DDRAM merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada atau digunakan untuk mengatur tempat
penyimpanan karakter. CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk
dari karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Namun, memori akan hilang saat power supply tidak aktif
sehingga pola karakter akan hilang. CGROM merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter
dimana pola tersebut sudah ditentukan secara permanen dari HD44780 sehingga pengguna tidak dapat
mengubahnya lagi. Namun, oleh karena ROM bersifat permanen, pola karakter tersebut tidak akan hilang walaupun
power supply tidak aktif [3].

3. Perancangan dan Pembuatan Sistem


Perancangan sistem alat ukur portable untuk aplikasi pengukuran dimensi ruang berbasis ATmega128 dengan
menggunakan sensor ultrasonik SRF05 secara keseluruhan dapat dijelaskan melalui blok diagram pada gambar 2 di
bawah ini.

Balok
(panjang,lebar,tinggi,
luas perm ukaan, Baterai 5V/1A
volum e)

Kubus
(sisi, 5 buah sensor
M ikrokontroler
luas perm ukaan, ultrasonik
ATm ega128
SRF05
volum e)

Tabung LCD
(diam ter,tinggi,luas
perm ukaan,volum e)

Gambar 2. Blok Diagram Sistem


Blok diagram menjelaskan push button akan memilih menu yang berupa sisi, luas, volume (kubus), panjang,
lebar, tinggi, luas, volume (balok), dan diameter, tinggi, luas, volume (tabung) lalu memerintahkan sensor
ultrasonik SRF05 untuk mengukur jarak, dan data yang dihasilkan sensor akan diolah oleh mikrokontroler
ATmega128 dan ditampilkan pada LCD karakter 2x16.

3.1. Perancangan Rangkaian Sensor Ultrasonik SRF05

Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 2013 2


Cara kerja dari sensor ultrasonik SRF05 adalah dengan pin trigger sebagai input dan pin echo sebagai output
dari Sedangkan 2 pin lainnya sebagai sumber tegangan (vcc dan ground) dan terdapat 1 pin yang tidak digunakan
yaitu pin mode. Sensor 1 terhubung ke portA.0 dan portA.2, Sensor 2 terhubung ke portA.4 dan portA.6, Sensor 3
terhubung ke portC.0 dan portC.2, Sensor 4 terhubung ke portC.4 dan portC.6, Sensor 5 terhubung ke portD.0 dan
portD.2.
Sistem sensor ini mempunyai 2 jalur data yang digunakan untuk perintah pembacaan data, yaitu trigger dan
echo. Trigger adalah untuk memicu gelombang ultrasonik dengan input minimal 10uS dari mikrokontroler.
Sedangkan echo untuk memantulkan kembali gelombang yang dipicu oleh trigger selama 100uS 25mS. Jika lebih
dari 30mS tidak akan ada data yang diterima. Gambar 3. menunjukan Rangkaian sensor SRF05 dengan ATmega128.

VCC

PORTA.0
Vcc

PORTA.2 Echo

Trig

Mode

Gnd

Gambar 3. Rangkaian Sensor ultrasonik SRF05 dengan ATmega128

3.2. Perancangan Rangkaian Driver LCD 2x16


Sistem LCD 2x16 ini adalah sebagai tampilan akhir, untuk pin LCD nomor 3, 4, 5, 11, 12, 13, 14 LCD
terhubung dengan port mikrokontroler. Pin 1 dan 16 ke ground, pin 2 dan 15 ke tegangan sumber +5VDC. Gambar
4 Menunjukan rangkaian LCD karakter 2x16 dengan ATmega128.

L CLD
C D16x2
16x2
Contras

Enable

BLA

BLK
Data0

Data1

Data2

Data3
R/W
Gnd

Vcc

RS
Vcc

PORTE.0

PORTE.1

PORTE.2

PORTE.4

PORTE.5

PORTE.6

PORTE.7

V cc V cc

Gambar 4. Rangkaian LCD karakter 2x16 dengan ATmega128

3.3. Perancangan Rangkaian Kendali Push Button


Rangkaian push button yang digunakan adalah rangkaian active low, yaitu ketika push button berlogic 0 akan
aktif karena yang di kendalikan adalah ground, dan ketika berlogic 1 akan tidak aktif karena akan terhubung dengan
vcc pada pin mikro. Pada pin mikro terdapat resistor pull up internal sehingga ketika push button tidak ditekan maka
akan terhubung dengan vcc dan tidak akan aktif. Push button 1 terhubung ke pin mikro port B.2, Push button 2
terhubung ke pin mikro port B.4, Push button 3 terhubung ke pin mikro port B.6, Push button 4 terhubung ke pin
mikro port F.1, Push button 5 terhubung ke pin mikro port F.3, Push button 1 terhubung ke pin mikro port F.5.

Untuk lebih jelasnya rangkaian push button ada pada gambar 5 di bawah ini.

Pin Mikro

Gambar 5. Rangkaian Kendali Push Button


Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 2013 3
3.4. Perancangan Box
Box Portable berfungsi sebagai tempat untuk meletakan rangkaian-rangkaian seperti : Sensor ultrasonik
SRF05, LCD karakter 2x16, Mikrokontroler ATmega128, Push Button, dan Battery. Portable box sendiri berukuran
185 mm (p), 105 mm (l), dan 6 mm (t). Gambar box portable dapat dilihat pada Gambar 6. sebagai berikut ini.

Gambar 6. Box Portable

4. Analisa dan Pembahasan


4.1. Pengujian Sensor Ultrasonik SRF05
Pengujian sensor ultrasonik ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya pulsa pada saat jarak yang telah
ditentukan dan mengetahui karakteristik dari sensor ultrasonik SRF05. Untuk melakukan pengujian ini dibutuhkan
beberapa alat yaitu mikrokontroler, penggaris, osiloskop, dan LCD 2x16. Penggaris digunakan untuk mengukur
jarak antara penghalang dan sensor ultrasonik SRF05.
Pada pengujian sensor ultrasonik SRF05 didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Hasil pengujian sensor ultrasonik SRF05

Jarak Jarak hasil pengukuran (cm)


riil Sensor Sensor Sensor Sensor Sensor
(cm) 1 2 3 4 5
10 10 9,6 10 9,832 9,5
20 20 19,1 20,7 20,52 19,8
30 29 29,5 31,5 30,82 30,5
40 39 39,3 42 41,22 40,6
50 48 48,5 52,7 51,92 50,4

Dari data yang diambil dari pengujian dapat diketahui bahwa semakin jauh jarak yang di ukur maka
kepresisian sensor berkurang, pada percobaan ini sensor nomor 3, 4, 5 mendeteksi jarak yang berbeda dari sensor 1,
2 karena jarak yang dihasilkan lebih jauh dari jarak yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh pembagian yang tidak
sesuai.

Berikut rumus pemabagian jarak ultrasonik untuk konversi 1 cm.


1 cm : 10-2 m
S : V.T/2
10-2 : 340.T/2
T : 2. 10-2/340
T : 58,82.10-6

Pada sensor 1 jarak dibagi dengan 58 sedangkan sensor lainnya dibagi dengan 9 hal ini berbeda pada datasheet
yang tertera konversi untuk menjadi cm jarak dibagi 58. Ini dikarenakan faktor noise yang banyak pada media
pengukuran seperti angin, bidang pantul yang mempengaruhi sudut pantul sensor. Namun hasil pengujian bisa
dikatakan baik dikarenakan jarak hasil pengujian tidak terlalu jauh dengan jarak yang sesungguhnya.

Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 2013 4


Pada gambar 4.2 pin trigger (input dari sensor) mendapat input sebesar 10uS dari mikrokontroler untuk
memicu gelombang ultrasonik. Lalu mikrokontroler akan mengirimkan sinyal positif melalui pin echo selama 100uS
25mS. Namun pada data di osiloskop berbeda, input trigger terlalu cepat sehingga tidak terbaca osiloskop dan
harus di atur setting pada 10mS, sedangkan untuk echo ketika jarak pengukuran semakin dekat maka gelombang
pulsa semakin kecil dan ketika jarak semakin jauh maka gelombang pulsa semakin lebar. Grafik pengujian dapat
dillihat pada gambar 7.

Pengukuran ultrasonik SRF05


150
Pengukuran (cm)

100 Sensor 1
Sensor 2
50
Sensor 3
0
Sensor 4
10 30 50 70 90
Sensor 5
perhitungan (cm)

Gambar 7. Grafik pengujian sensor ultrasonik SRF05

4.2. Pengujian Alat pada Media Uji


Pengujian dan Kalibrasi alat adalah pengujian sistem secara keseluruhan dan pada proses ini diperlukan sebuah
kalibrasi agar alat yang dibuat lebih presisi dan penggunaannya lebih maksimal. Pengujian alat ini dilakukan pada
bentuk bangun ruang kubus dengan ukuran 30x30 (cm), 50x50 (cm), bangun ruang balok dengan ukuran 70x30x30
(cm), 40x25x30 (cm), dan bangun ruang tabung dengan ukuran 30x38 (cm), dan ukuran 28x27 (cm), berikut data
hasil pengujian dan kalibrasi alat.

Tabel 2. Hasil Pengujian Pada Kubus Berukuran 30x30

Perhitungan Pengukuran %
No Jenis Ukuran
(cm) (cm) Error
Sisi 30 29,78 0,73
1 Luas P. Kubus 5.400 5.320 1,48
Volume Kubus 27.000 26.700 1,11

Tabel 3. Hasil Pengujian Pada Kubus Berukuran 50x50

Perhitungan Pengukuran %
No Jenis Ukuran
(cm) (cm) Error
Sisi 50 49,56 0,88
1 Luas P. Kubus 15.000 14.600 2,66
Volume Kubus 125.000 122.500 2
Tabel 4. Hasil Pengujian Pada Balok Berukuran 40x25x30

Perhitungan Pengukuran %
No Jenis Ukuran
(cm) (cm) Error
Panjang 40 39,83 0,425
Lebar 25 24,7 1,2
1 Tinggi 30 29,7 1
Luas P. Balok 5.900 5.850 0,84
Volume Balok 30.000 29.460 1,8

Tabel 5. Hasil Pengujian Pada Balok Berukuran 70x30x30

Perhitungan Pengukuran %
No Jenis Ukuran
(cm) (cm) Error

Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 2013 5


Panjang 70 68,28 2,54
Lebar 30 30,1 0,34
1 Tinggi 30 30,2 0,67
Luas P. Balok 10.200 9.980 2,15
Volume Balok 63.000 60.670 3,69

Tabel 6. Hasil Pengujian Pada Tabung Berukuran 30x38

Perhitungan Pengukuran %
No Jenis Ukuran
(cm) (cm) Error
Diameter 30 29,11 2,97
Tinggi 38 37 2,63
1
Luas P. Tabung 4992,6 5.000 0,14
Volume Tabung 26.847 26.500 1,29

Tabel 7. Hasil Pengujian Pada Tabung Berukuran 28x27

Perhitungan Pengukuran %
No Jenis Ukuran
(cm) (cm) Error
Diameter 28 27,37 2,25
Tinggi 27 26,6 1,48
1
Luas P. Tabung 3.604,72 3.700 2,64
Volume Tabung 16.616,88 17.000 2,3

5. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat ditarik pada proses perancangan dan pembuatan sampai analisa di Penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Pada pengukuran bangun ruang kubus berukuran 25x25 cm memiliki nilai error keseluruhan sebesar 0,67
%, sedangkan pada kubus berukuran 30x30 memiliki nilai error keseluruhan sebesar 1,106 %, nilai error
keseluruhan pada bangun ruang kubus adalah sebesar 0,888 %.

2. Pada pengukuran bangun ruang balok berukuran 40x25x30 cm memiliki nilai error keseluruhan sebesar
1,053 %, sedangkan pada balok berukuran 50x29x21 memiliki nilai error keseluruhan sebesar 3,96 %, nilai
error keseluruhan pada bangun ruang balok adalah sebesar 2,5065 %.

3. Pada pengukuran bangun ruang tabung berukuran 30x38 cm memiliki nilai error keseluruhan sebesar
1,7575 %, sedangkan pada tabung berukuran 28x27 memiliki nilai error keseluruhan sebsar 2,1675 %, nilai
error keseluruhan pada bangun ruang tabung adalah sebesar 1,9625 %.
4. Alat ukur ini mempunyai rata-rata nilai error keseluruhan sebesar 1,783 % di tiga jenis media pengukuran
yang berbeda (kubus, balok, tabung) dan dapat dikatakan alat ini bekerja dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Lindawati, Sensor ultrasonik sebagai pengontrol jarak aman pada kendaraan roda empat, Jurnal Teknologi dan
Informatika (Ternomatika), vol. 2 Januari 2012.
[2]. Ajay Kumar Shrivastava, Aishis Verma & S. P. Singh, Effect of variation between the ultrasonic transmitter
and receiver on the accuracy of distance measurement, IJCSIT, vol. 1 no. 2 November 2009.
[3]. Emir Nasrullah, Prototipe pengaman pintu menggunakan kunci digital berbasis pengendali mikro
ATmega8535, ELECTRICAN Jurnal rekayasa dan Teknologi Elektro, Vol. 3 No. 2 Mei 2009.
[4]. Sumardi, Implementasi sensor level untuk alat ukur volume cairan serba guna di lingkungan industri,
TRANSMISI Jurnal Teknik Elektro, vol. 11, no. 2, Juni 2009.
[5]. Winoto, Ardi (2008). Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C
pada Win AVR. Bandung: Penerbit Informatika Bandung.
[6]. Paul Malvino.ph.D., Albert (1985). Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 2013 6

You might also like