Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
dr. Rizki Trya Permata
Anggota:
dr. Oktania Putri Kusnawan
dr. Merry Susanti
dr. Syifa Andini Suparman
dr. Astri Kania
Pendamping:
dr. Dorlina Panjaitan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulisan laporan ini dapat diselesaikan. Laporan
ini disusun sebagai laporan tugas Puskesmas formula 4 (F4) dokter internsip.
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak baik berupa bimbingan, hasil diskusi kelompok, buku-
buku referensi serta hal lainnya. Oleh karena itu penulis berdoa mudah-mudahan
segala bantuan yang telah diberikan selama ini akan mendapatkan pahala yang
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun agar dapat
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
kongestif, gagal ginjal, dan penyakit vaskuler. Hipertensi disebut silent killer
karena sifatnya asimptomatik dan telah beberapa tahun menimbulkan stroke yang
fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan
menyertainya.
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan
menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau lebih. Sementara
tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke,
sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Pada orang dewasa,
4
peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia.
berkisar antara 6 sampai dengan 15% tetapi angka-angka ekstrim rendah seperti di
Ungaran, Jawa Tengah 1,8%; Lembah Balim Pegunungan Jaya Wijaya, Irian Jaya
salah satu program prevensi yang paling sukses di abad 20. Melalui usaha-usaha
populasi adalah untuk menurunkan tekanan darah yang di atas normal tetapi masih
5
tekanan darah sebesar 3 mmHg akan menurunkan risiko mortalitas stroke sebesar
8% dan penyakit jantung koroner sebesar 5%. Orang-orang yang berisiko tinggi
gaya hidup sehat. Beberapa perubahan gaya hidup sangat penting dilakukan baik
pencegahan primer dan kontrol hipertensi. Empat faktor tersebut antara lain
dan kurang aktivitas. Sebuah penelitian berupa intervensi 5 tahun terhadap pria
berkurang 4,5 kg atau juga dengan pembatasan sodium (target harian 80 mmol
DASH menunjukkan bahwa diet tinggi buah-buahan, sayuran, dan produk susu
non-lemak serta rendah rendah lemak total, dapat menurunkan tekanan darah
sistolik rata-rata 6-11 mm Hg. Diet secara total lebih efektif daripada hanya diet
masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang dapat
BAB II
2.1. Hipertensi
2.1.1 Definisi
140 mmHg dan atau peningkatan tekanan diastolik lebih dari sama dengan 90
2.1.2 Epidemiologi
peningkatan sebanyak 80% pada negara berkembang pada 10 tahun yang akan
datang. Insidensi hipertensi ditemukan sekitar 5% pada dewasa muda, 20% pada
usia 50-60 tahun dan 50% pada usia 80 tahun. Insidensi ini meningkat pada
penderita diabetes mellitus dan insuffisiensi ginjal. Prevalensi hipertensi pada pria
lebih banyak dibandingkan wanita dengan perbandingan 7:6 pada usia 30 tahun.
oleh cardiac output dan resistensi perifer, peningkatan salah satu dari faktor
dalam hipertensi. Hal ini dapat dijelaskan oleh fenomena autoregulasi dimana
sehingga cardiac output pada akhirnya akan menurun. Aktivasi dari sistem renin-
Autoregulation
Sympathetic Renin
Renal nervous angiotensin
Sodium overactivity Genetic
excess alteration
Retention
hyperinsulinemia
Excess Genetic
Sodium Alteration stress
Intake obesity
Endothelium
derived factors
o Genetik
o Lingkungan
pada ginjal dan meningkatkan aktifitas simpatis, efek ini dapat mengarah
6. Ras : ras kaukasian insidensinya lebih rendah daripada ras kulit hitam.
b. Secondary
o Penggunaan estrogen
o Penyakit ginjal
Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada organ target
2.1.5 Diagnosis
pengukuran yang dilakukan pada hari yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan
Pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau lebih
kelenjar tiroid.
yang abnormal.
Pemeriksaan neurologi.
o EKG
o Foto thoraks
seperti:
o Pasien dengan diabetes < 130/80 mm Hg
13
dapat turun 4,5 kg atau lebih baik jika dapat mencapai status gizi
telur, susu).
Dalam pembatasan asupan natrium perlu diperhatikan penggunaan bahan
makanan tersebut.
2) Kalsium
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien hipertensi
rata-rata kadar kalsium darahnya rendah.
Kebutuhan kalsium dewasa adalah: 500-800 mg / hari.
Sumber kalsium: susu, dan hasil susu, sereal, serta kacang-
kacangan. Sayuran hijau juga merupakan sumber kalsium,
tetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang
menghambat penyerapan kalsium seperti serat fitat, dan
oksalat.
3) Magnesium
Magnesium berfungsi sebagai vasodilator pada koroner dan
arteri periferal.
Kebutuhan magnesium: 200-500 mg/hari.
Sumber magnesium: sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-
bijian, daging, susu, coklat dan ikan teri.
d. Berhenti merokok
3. Penatalaksanaan Farmakologis
dengan ISH
-gagal jantung
-riwayat stroke
sebelumnya
Diuretics (anti- CCF, Post MI Gagal ginjal,
aldosterone) hiperkalemia
Hiperplasia -Orthostatic Inkontinensia
Alpha blockers prostat (BPH); hypotension urin
hiperlipidemia -CHF
Pengobatannya meliputi :
Langkah 1
Langkah 2
antagonis, -blocker.
17
Langkah 3
Langkah 4
2.1.7 Komplikasi
1. Jantung
a. Miokardium
b. Arteri Koronaria
kematian mendadak
2. Ginjal
Mekanisme :
3. Otak
4. Mata (retina)
5. Aorta
atherosklerosis gangren.
2.2. Permasalahan
a. Anamnesis :
keluhan muncul terus menerus, >3 kali sehari, lebih berat ketika
Pasien juga merasa lehernya sering tegang atau kaku dan sulit tidur
(sudah meninggal)
menengah ke bawah.
pasien meninggal.
Riwayat Perilaku :
b. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : komposmentis
22
Tanda vital
- Tekanan darah : 170/100 mmHg
- Nadi : 88 x/ menit
- Respirasi : 20 x/ menit
- Suhu : 36oC
Untuk dugaan diagnosa :
edema palpebra.
- Abdomen : NT (-), hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+) normal
2.2.6 Diagnosis
Hipertensi grade II
2.2.7 Penatalaksanaan
Non - Farmakologi :
23
obat habis.
Farmakologi :
o Propanolol tablet 2 x 10 mg
2.2.8 Prognosis
BAB III
penyakit darah tinggi (hipertensi) dan kaitannya dengan kebiasaan pola hidup
sehat dengan makanan gizi seimbang dan olahraga teratur, sehingga manajemen
hipertensi dan/ atau pasien yang memiliki faktor resiko, faktor predisposisi dan
3.2. Intervensi
gejala klinis, etiologi, faktor predisposisi & faktor resiko, gejala klinis,
stres).
Menganjurkan pasien untuk minum obat hipertensi dengan rutin dan
kontrol teratur minimal sebulan sekali atau jika obat sudah habis.
Menganjurkan keluarga memberi dukungan kepada pasien agar selalu
menjaga kesehatannya.
26
BAB IV
Penanganan masalah :
Preventif :
Promotif :
Kuratif :
Terapi Medikamentosa :
Rehabilitatif :
habis obat
- Monitoring :
o Tekanan darah
Otak (Stroke)
Gambar 3. Peran Pasien & Keluarga dalam Pencegahan & Pengobatan Hipertensi
BAB V
5.1. Monitoring
31
kesehatan diri.
Peran serta keluarga dan masyarakat merupakan syarat mutlak bagi
5.2. Evaluasi
Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengontrol penyakit
atau gaya hidup yang sehat melalui manajemen nutrisi, antara lain:
Mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, makanan rendah
setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
2. Kasper DL, Fauci AS, Lonjo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL:
Harrison's Principles Of Internal Medicine, 16 th ed, Mc Graw Hill Med.
Publ.Div., 2005.
33
3. Noer MS: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ketiga, Jilid kesatu,
Balai Penerbit FKUI, 2003.
7. Whitney EN, Rofles SR. Understanding Nutrition. 10th Ed. United State of
America: Wadsworth; 2005.