You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

AGREGAT ANAK SEKOLAH DHF (Demam Berdarah)

Dosen pembimbing :

Dr. Eppy Setiyowati,S.Kep.,M,Kes.

Disusun oleh :

Nama : Ahmad Hamkani

NIM : 1130014141

Kelas : 4D

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2015-2016
PENYAKIT DHF (Demam Berdarah) PADA AGREGAT ANAK SEKOLAH
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga :
2. Tanggal lahir / umur :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Agama :
6. Suku :
7. Alamat (No. Rumah) :
8. Komposisi Keluarga :

No Nama Anggota Hubungan L/P Usia Pendidikan Pekerjaa Sistem


Keluarga Keluarga n kesehatan 6
bulan yang
lalu

PENGKAJIAN

DATAINTI

1. Geografis
a. Wilayah :
b. Luas :
c. RW :
d. Batas wilayah :
1) Utara :
2) Selatan :
3) Barat :
4) Timur :
2. Demografi
a. Jumlah rumah tangga : RT
b. Jumlah penduduk : orang
c. Jumlah penduduk (L) : orang
d. Jumlah penduduk (P) : orang
e. Jumlah anak-anak : orang
f. Jumlah anak yang terkena demam berdarah :
g. Jumlah anak yang terkena demam berdarah terdiri dari ....orang laki-laki dan
....orang perempuan.

Demografi fokus pada kelompok anak sekolah

Variabel Kategori Frekuensi Persentase total


Laki-laki - - -
1. Jeniskelamin Perempuan - -
3. Suku Madura - - -
Sunda - -
Jawa - -
Lainnya - -
7. Agama Islam - - -
Hindu - -
Budha - -
Katolik - -
Kristen - -
Tabel. 1.1 Demografi Fokus

Statistik Vital

Variabel Kategori Frekuensi persentase Total


1. keluhan Demam tinggi - -
selama 2-7 hari.
Bintik-bintik -
merah.
Mual.
Muntah.
Batuk.
Sulit menelan.
Lemas.
9. Perasaan Biasa saja - - -
responden Cemas
Sedih
Gelisah
13. Perasaan Biasa saja
responden Cemas
orang tua
Sedih
Gelisah
Lebih
perhatian
Sangat
perhatian
Marah
21. riwayat Ya
penularan
penyakit
Demam Tidak
Berdarah
(DBD)
Tabel 1.2 Statistik Vital

DATA SUBSISTEM

1. Lingkungan Fisik
a. Lingkungan Fisik
1) Kondisi rumah
a) Luas bangunan :
b) Jenis bangunan :
c) Atap rumah :
d) Luas halaman :
e) Kondisi dinding :
f) Kondisi lantai :
2) Jumlah kamar :
Penggantian sprei :
Penggantian tirai :
Ventilasi kamar jendela :
Kondisi pencahayaan :
3) Sumber penerangan :
4) Ventilasi
a) Jumlah ventilasi :
b) Ukuran ventilasi :
c) Waktu penggunaan ventilasi :
5) Pengairan
a) Sumber air :
b) Warna sumber air :
c) Bau sumber air :
d) Penyediaan air minum :
6) Sarana pembuangan
a) Kamar Mandi
1. Luas kamar mandi :
2. Penggunaan air :
3. Pengurasan :
4. Pembuangan limbah selokan :
5. Jarak sumber air dan pembuangan :
b) Jamban
1. Luas jamban ` :
2. Penggunaan air :
3. Pengurasan :
4. Pembuangan limbah :
5. Jarak jamban dan tempat pembuangan :
7) Pembuangan sampah
a) Tempat pembuangan :
b) Pembuangan sampah :
c) Pembersihan bak sampah :
d) Pengumpulan sampah :
e) Jarak rumah dengan TPS :
8) Kandang ternak
a) Jenis hewan peliharaan :
b) Lokasi kandang ternak :
c) Pembersihan kandang :
d) Pembuangan kotoran kandang :
2. Pendidikan
Tabel 2.1 tingkat pendidikan
3. No. Tingkat Pendidikan Jumlah K
1. TK ea
2. SD m
3. SMP
4. SMA an
5. Perguruan Tinggi an
Jumlah
dan Transportasi
a) Sistem keamanan lingkungan : ......
b) Lebar jalan :......
c) Keramaian :........
d) Trasnportasi

No. Transportasi yang Frekuensi Presentase


digunakan
1. Jalan kaki
2. Sepeda ontel
3. Motor
4. Mobil
5. Angkutan umum
Jumlah
Tabel 2.2 Transportasi yang digunakan
e) Kondisi jalan

No. Kondisi jalan Frekuensi Presentase


1. Tanah
2. Berbatu
3. Paving
4. Aspal
Jumlah
Tabel 2.3 Kondisi jalan

4. Politik dan Pemerintahan


a) Kerja Bakti : kerja bakti diadakan 2 bulan sekali.
b) Lomba kebersihan : lomba kebersihan dadakan 6 bulan sekali.
c) Kebijakan pemerintah terkait kesehatan.

No. Jaminan Frekuensi Presentase


kesehatan yang
digunakan
1. BPJS
2. Asuransi swasta
3. Lainnya
Jumlah
Tabel 2.4 Jaminan kesehatan yang digunakan.

5. Pelayanan Sosial dan Kesehatan


a) Lokasi sarana kesehatan :.......
b) Tempat sarana kesehatan

Variabel Frekuensi Presentase


1.
Posyandu
2.
Posbindu
3.
Puskesmas keliling
4.
Puskesmas
5.
Klinik swasta
6.
rumah sakit
Jumlah
Tabel 2.5 sarana kesehatan.
c) Sumber daya yang dimiliki :......
d) Jumlah kunjungan : .......
e) Sistem rujukan : .......
f) Tempat sarana sosial
1) Masjid
2) Mushollah
3) Balai desa
6. Ekonomi

Variabel Frekuensi Presentase


1. PNS
2. TNI
3. Polisi
4. Swasta
5. Wiraswasta
6. Pensiunan
7. Lainnya
Jumlah
Tabel 2.6 pekerjaan orang tua

Kebutuhan Frekuensi Presentase


1. <1.000.000
2. 1.000.000 2.000.000
3. 2.000.000 3.000.000
4. >3.000.000
Jumlah
Tabel 2.7 penghasilan orang tua
Variabel Frekuensi Presentase
1. Warung terdekat
2. Pasar tradisional
3. Supermarket
Jumlah
Tabel 2.8 pemenuhan kebutuhan anak sekolah
7. Komunikasi

Alat komunikasi yang di gunakan Frekuensi presentase


1. Gadget
2. Smartphone
3. Telepon
4. Koran
5. Papan pengumuman
6. Dan lain-lainnya
Jumlah
Tabel 2.9 alat komunikasi yang digunakan
8. Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi :......
b) Fasilitas tempat rekreasi :

Variabel Frekuensi Presentase


1. Taman
2. Lapangan
3. Sawah
4. Lainnya
Jumlah

c) Keadaan tempat rekreasi :

Variabel Frekuensi Presentase


1. Bersih
2. Kotor
3. Terawat
4. Tidak terawatt
Jumlah

d) Suasana tempat rekreasi :

Variabel Frekuensi Presentase


1. Ramai
2. Sepi
Jumlah

PERSEPSI

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase


1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
Jumlah
Tabel 3.1 pengetahuan anak sekolah tentang Demam Berdarah.

No Sikap orang tua Frekuensi persentase

1. Biasa saja

2. Cemas

3. Lebih perhatian

Jumlah

Tabel 3.2 berdasarkan sikap orang tua

No Sikap Frekuensi persentase

1. Negatif

2. Positif

Jumlah

Tabel 3.3 berdasarkan sikap anak sekolah.


DOMAIN 1 (PROMOSI KESEHATAN)
KELAS 2 (MANAJEMEN KESEHATAN)
DIAGNOSA Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)
1. Definisi Ketidakmampuan mengindentifikasi mengelola dan/atau mencari bantuan
untuk mempertahankan kesehatan.
2. Batasan Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktik
kesehatan dasar
Kurang dukungan sosial.
Kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar.
Tidak menunjukkan minat pada perbaikan perilaku sehat.
Tidak menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan.

Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas

Tujuan, Indikator Ukuran Pencapaian Tujuan, dan Intervensi Keperawatan


DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan 1. Prevensi primer 1. Prevensi Primer
pemeliharaan a. Domain IV : Pengetahuan a. Domain VII: Komunitas.
kesehatan tentang dan perilaku kesehatan Kelas C: Promosi
penyakit DHF Kelas S : Pengetahuan Kesehatan Komunitas.
pada agregat anak tentang kesehatan 5510 Pendidikan
sekolah di SDN 1 1803 Pengetahuan tentang Kesehatan.
WONOKROMO proses penyakit. i. Identifikasi faktor
Pengetahuan orang tua internal dan
tentang proses penyakit eksternal
demam berdarah meningkat ii. Tentukan
dari skala 2 (pengetahuan pengetahuan
terbatas) menjadi 3 kesehatan dan gaya
(pengetahuan sedang), hidup perilaku saat
dengan indikator sebagai ini.
berikut: iii. Penyuluhan tentang
i. Faktor penyebab dan DHF.
faktor yang
berkontribusi.
ii. Faktor resiko.
iii. Tanda dan gejala
iv. Proses penyakit
v. Strategi untuk
meminimalkan

b. Domain IV : Pengetahuan
dan perilaku kesehatan. b. Domain VII : Komunitas
Kelas S : pengetahuan Kelas D : manajemen
tentang kesehatan risiko komunitas
1805 : pengetahuan : 8820 : manajemen
perilaku kesehatan. penyakit menular.
Pengetahuan orang tua i. Monitor insiden
tentang perilaku paparan penyakit
kesehatan meningkat dari menular selama
skala 3 (pengetahuan wabah berjangkit.
sedang) menjadi skala 4 ii. Monitor faktor-
(pengetahuan banyak), faktor lingkungan
dengan indikator sebagai yang
berikut : mempengaruhi
i. Strategi untuk penyebaran
menghindari penyakit menular.
paparan bahaya iii. Sediakan informasi
lingkungan. mengenai kontrol
ii. Strategi untuk terhadap vektor
mencegah dan hewan
penyebaran penjamu reservoar
penyakit menular. yang adekuat,
seperti yang di
butuhkan.
iv. Informasikan
masyarakat
mengenai penyakit
dan aktivitas-
aktivitas yang
berhubungan
dengan pengaturan
(Wabah) seperti
yang di butuhkan.
2. Prevensi Sekunder 2. Prevensi Sekunder
a. Domain VII : Kesehatan a. Domain VII :
Komunitas Komunitas
Kelas CC : Perlindungan Kelas D : Menejemen
kesehatan komunitas risiko komunitas
2802 : Kontrol risiko 6520 : skrining
Komunitas: penyakit kesehatan.
menular. i. Penetapan
Kontrol risiko Komunitas jadwal, tempat
terhadap penyakit menular dan alat
meningkat dari skala 2 skrining.
(Cukup baik) menjadi skala 3 ii. Berikan
(baik) dengan indikator informasi
sebagai berikut : pemeriksaan
i. Skrining dari semua dini yang tepat
kelompok target yang selama
beresiko tinggi. skrining.
ii. Pendidikan publik iii. Lakukan
sesuai dengan budaya pengkajian
tentang penularan fisik, yang
penyakit menular. sesuai.
iii. Pemantauan
morbiditas penyakit
menular.
3. Prevensi tersier 3. Prevensi tersier
a. Domain VI : Kesehatan a. Domain V : Keluarga
Keluarga. Kelas X : Perawatan
Kelas X : Kesejahteraan sepanjang hidup.
keluarga. Peningkatan
2605 : Partisipasi keterlibatan keluarga.
keluarga dalam perawatan i. Identifikasi
professional. kemampuan
Partisipasi keluarga anggota keluarga
dalam perawatan untuk terlibat
profesional meningkat dalam perawatan
dari skala 2 (jarang pasien.
menunjukkan) menjadi ii. Monitor
skala 3 (kadang-kadang keterlibatan
menunjukkan), dengan anggota keluarga
indikator sebagai berikut : dalam perawatan
i. Berpartisipasi dalam pasien.
perencanaan iii. Dorong anggota
keperawatan keluarga dan
ii. Berpartisipasi dalam pasien untuk
menyediakan membantu dalam
perawatan. mengembangkan
rencana
perawatan,
termasuk hasil
yang di harapkan
dan pelaksanaan
rencana
perawatan.
Rencana Kerja (Plan of Action) Agregat Anak Sekolah dengan Demam Berdarah (DBD

Di Kelurahan....Kecamatan...Kota...Tahun 2016

No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Media Pelaksana Dana


. Tempat
1. Penyuluhan Setelah dilakukan a. Kelompok Mei LCD Mahasiswa, Swadaya
kesehatan peyuluhan Orang tua Laptop Kader masyarakat dan
tentang Demam kesehehatan b. Keluarga Posyandu Leaflet mahasiswa
Berdarah dan diharapkan dengan anak Sound system
pencegahan pengetahuan sekolah yang Makanan dan
Demam masyarakat tentang terkena minuman
Berdarah. Demam Berdarah Demam
meningkat berdarah.
c. Masyarakat

2. Skrining Setelah dilakukan Kelompok Mei Juni Tensimeter Mahasiswa Mahasiswa


rumpleed test skrining diharapkan anak sekolah Stetoskop Kader
terdeteksi anak Posyandu
dengan demam
berdarah(DBD) Masyarakat

3. Penyemprotan Setelah dilakukan Lingkungan Juni Swing fog Mahasiswa Pemerintahan


Demam fogging diharapkan sekitar Tenaga Daerah setempat.
Berdarah dapat membasmi Kelurahan.. kesehatan
(fogging) nyamuk Aides
Aigypti (nyamuk
demam berdarah)
dan tidak ada lagi
yang terserang
demam berdarah.
4. Penyebaran Setelah dilakukan Masyarakat Juni Leaflet Mahasiswa Swadaya
media informasi penyebaran media posyandu Poster Kader masyarakat dan
tentang demam informasi diharapkan mahasiswa
berdarah (DBD) mampu
meningkatkan
pengetahuan dan
pemahaman tentang
Demam Berdarah
(DBD)
Rencana Anggaran

Tabel anggaran biaya program.

NO KOMPONEN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL BIAYA


KEGIATAN ITEM
1. ATK Paket Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
2. Konsumsi
Snack 150 Rp. 8.000,00 Rp. 1.200.000,00
Air mineral 6 Rp. 40.000,00 Rp. 240.000,00
3. Media kegiatan
Modul 25 Rp. 30.000,00 Rp. 750.000,00
Alat peraga Paket Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
Leaflet Paket Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
Poster 50 Rp. 15.000,00 Rp. 750.000,00
Lembar balik paket Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
4. Skrining pemeriksaan
Tensimeter 10 Rp. 80.000,00 Rp. 800.000,00
Stetoskop 10 Rp. 60.000,00 Rp. 600.000,00
5. Biaya tak terduga Paket Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00
TOTAL BIAYA Rp. 5.840.000,00
Rancangan Implementasi

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Hasil Media Pelaksana


1. Pendidikan Meningkatkan a. Kelompok Orang Dihadiri oleh .% sasaran LCD Mahasiswa,
kesehatan kepada pengetahuan tua ....% masyarakat memahami Leaflet Kader
masyarakat masyarakat b. Keluarga dengan masalah DBD
tentang demam tentang penyakit anak sekolah yang Peningkatan pengetahuan tentang
berdarah dan Demam Berdarah menderita gondok DBD sebesar %
pencegahan (DBD) c. masyarakat
demam berdarah.
2. Skrining Mendeteksi dini Kelompok anak Diikuti oleh ....%sasaran. Tensimeter Mahasiswa
rumpleed test DBD anak untuk sekolah Stetoskop Kader
pencegahan
sekunder
Masyarakat
3. Penyemprotan membasmi Lingkungan sekitar Menciptakan lingkungan aman Swing fog Mahasiswa
Demam Berdarah nyamuk Aides dari nyamuk. (alat Tenaga
(fogging) Aigypti (nyamuk Nyamuk aides aigypti pengasapan kesehatan
demam berdarah) mati/berkurang nyamuk
dan tidak ada lagi DBD)
yang terserang
demam berdarah.
4. Kampanye DBD meningkatkan Masyarakat Tersebar ....leaflet tentang DBD. Leaflet Mahasiswa
dan pengetahuan dan Tersebar ....poster tentang DBD. Poster Kader
pencegahannya pemahaman Pengetahuan masyarakat tentang
melalui tentang Demam DBD meningkat ....%
penyebaran Berdarah (DBD)
informasi tentang
DBD.
Rancangan Evaluasi

1. Kriteria Keberhasilan Kegiatan


1) Aspek yang dipantau
a. Input : Jumlah tenaga pelaksana, ketersediaan dana, metode
pemantauan yang digunakan dan kesinambungan pelaksanan
b. Proses : Kehadiran kader dan pengurus posyandu anak pada saat
penyuluhan dilaksanakan, kehadiran anak sekolah dan orang
tuanya pada saat penyuluhan kesehatan
c. Output :
1. Penyuluhan : Jumlah yang hadir orang dan tidak hadir
. Orang
2. Skrining : Jumlah yang hadir orang dan tidak hadir .
Orang

2) Pelaksana pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh mahasiswa dan kader serta pengurus
posyandu anak sekolah

3) Waktu pemantauan
Waktu pemantauan dilakukan ketika penyuluhan kesehatan sudah
dimulai.

4) Evaluasi hasil pemantauan


Menentukan apakah penyuluhan kesehatan berhasil disampaikan
dengan jelas, dan menentukan kegiatan yang selanjutnya, mendukung
upaya penurunan kesakitan

5) Indikator keberhasilan
Pengetahuan sasaran tentang Demam Berdarah (DBD) meningkat,
meningkatkan kesadaran pasien tentang pemeliharaan kesehatan yang
baik

2. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Evaluasi Struktur
a. Tenaga pelaksana dilakukan oleh mahasiswa dan kerja sama
dengan kader dalam melaksanakan kegiatan implementasi
(penyuluhan kesehatan tentang Demam Berdarah (DBD)
dan)
b. Mahasiswa bekerja sama dengan kader dan pengurus posyandu
anak sekolah dalam melaksanakan kegiatan implementasi

16
(penyuluhan kesehatan tentang Demam Berdarah (DBD) dan
)
c. Keikutsertaan kader dalam mengikuti kegiatan implementasi
(penyuluhan kesehatan tentang Demam Berdarah (DBD) dan
)
d. Tersedianya undangan untuk masyarakat terkait dengan
pelaksanaan kegiatan implementasi
e. Keikutsertaan kelompok anak sekolah, keluarga dengan Demam
Berdarah (DBD) dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
kesehatan
f. Tersedianya dana untuk pelaksanaan kegiatan implementasi
g. Tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati
antara mahasiswa dan masyarakat yaitu di posyandu.
h. Keadaan lingkungan yang aman dan mendukung saat pelaksanaan
kegiatan implementasi
i. Tersedianya alat dan media yang akan digunakan dalam kegiatan
implementasi (LCD, laptop, leaflet, mikrofon, sound system,
DVD)
j. Tersedianya metode pemantauan atau instrument evaluasi yang
digunakan saat kegiatan imlplementasi

2) Kriteria Evaluasi Proses


a. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan
b. Mahasiswa bekerja sama dengan kader dan pengurus posyandu
anak sekolah dalam pelaksanaan kegiatan
c. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan terkait
masalah penanganan dan pencegahan Demam Berdarah (DBD)
kepada kader, kelompok anak sekolah, keluarga, dan masyarakat
d. Masyarakat dapat menghadiri semua kegiatan yang telah
direncanakan
e. Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan implementasi
keperawatan
f. Kader mampu melakukan penanganan dan pencegahan kepada
masyarakat dengan masalah Demam Berdarah (DBD)
g. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota
keluarganya yang menderita Demam Berdarah (DBD)
h. Penyebaran leaflet tentang Demam Berdarah (DBD) merata kepada
setiap masyarakat kelurahan ...

17
i. Media yang digunakan dalam kegiatan mampu memberikan
pemahaman kepada masyarakat
j. Instrumen evaluasi yang digunakan mampu menilai keberhasilan
kegiatan implementasi
k. Kegiatan terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan tujuan

3) Kriteria Evaluasi Hasil


a. Kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang
pencegahan Demam Berdarah (DBD)
i. Dihadiri oleh ...% sasaran
ii. % masyarakat memahami masalah Demam Berdarah
(DBD) dengan menjawab pertanyaan tentang Demam
Berdarah (DBD)
iii. Peningkatan pengetahuan tentang Demam Berdarah (DBD)
sebesar % kegiatan penyebaran leaflet tentang masalah
Demam Berdarah (DBD)

INSTRUMEN EVALUASI

No Alat ukur/ metode evaluasi Kegiatan


1. Daftar hadir Penyuluhan tentang Demam
Berdarah (DBD)
2. Daftar hadir Skrining rumpleed test

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH (DBD)
Tempat : Kampus A UNUSA

Sasaran : Anak-Anak
Hari / Tanggal : Selasa, 21 juni 2016.

Alokasi waktu : 30 menit.

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan
mampu melakukan pencegahan Demam Berdarah.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:


Setelah mendapatkan penyuluhan peserta penyuluhan dapat :

1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah dengan benar.


2. Menyebutkan tujuan pencegahan Demam Berdarah dengan benar.
3. Mendemonstrasikan pencegahan Demam Berdarah dengan benar.
C. MATERI
1. Pengertian Demam Berdarah.

19
2. Tujuan pencegahan Demam Berdarah.
3. Tehnik / cara pencegahan Demam Berdarah.
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu

1 Memberikan salam dan memperkenalkan Membalas salam 3 menit


diri. Mendengarkan
Menjelaskan maksud pertemuan dan
menjelaskan tujuan dari pembelajaran.

2 Menanyakan apakah ada yang sudah Menjawab dan 5 menit


pernah atau mengetahui tentang Demam menyapaikan
Berdarah, dan pencegahan Demam pendapatnya
Berdarah.

3 Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Mendengarkan 7 menit


dan pencegahan Demam Berdarah.
Bertanya

4 Menjelaskan dan memperagakan langkah- Memperhatikan, 5 menit


langkah pencegahan Demam Berdarah. mendengarkan
Mempraktekkan

5 Menanyakan apakah ada pertanyaan, Bertanya 10 menit


menjawab pertanyaan dan penutup

E. METODE
Ceramah tanya jawab.
Demonstrasi 3M (menguras, munutup, mengubur).
F. MEDIA / AVA :
1. Leaflet pencegahan Demam Berdarah.
2. Lembar balik pencegahan Demam Berdarah.
3. Pasien sebagai obyek peragaan / demonstrasi 3M (menguras, munutup,
mengubur).
4. Perlengkapan pencegahan Demam Berdarah (ember, cangkul, air)
G. PENGORGANISASIAN
.Pemberi Materi : Ahmad Hamkani

.Pembawa Acara : Karimulla

20
Demonstrasi : Firman Nurcahyo

Evaluator/Observer : Moh. Hasan

Pembimbing : Dr. Eppy Setiyowati,S.Kep.,M,Kes

H. EVALUASI
Struktur : Pelaksanaan diharapkan sesuai

Proses : Melalui tahapan pencegahan Demam Berdarah

Hasil : Diharapkan sesuai tujuan.

I. SUMBER

Zulkahfi. 2015. Asuhan Keperawatan Komunitas. Tangerang Selatan: Binarupa


Aksara Publisher.

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:


Gosyen Publishing.

Ananto, P. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar dan Madrasah


Ibtidaiyah. Bandung: Yrama Widya.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Pedoman Untuk Tenaga


Kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta: Depkes
RI.

Tim Pembina UKS Pusat. 1996. Pedoman Pengembangan Pembinaan UKS.


Jakarta: Depkes RI.

J. ALAT EVALUASI
1. Mengapa perlu melakukan pencegahan Demam Berdarah ?
2. Sebutkan pencegahan Demam Berdarah?
K. KUNCI JAWABAN
1. Pengertian
DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang
disebabkan oleh karena virus dengue yang termasuk golongan abrovirus

21
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegygti betina.Penyakit ini biasa disebut
Demam Berdarah Dengue (Hidayat, 2006).
Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah
penyakit demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini
cenderung polanya berubah ke orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan
dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock yang
dapat menimbulkan kematian.(Depkes, 2006).
2. Pencegahan diare, yaitu :

Memutuskan rantai penularan dengan cara:

A. Menggunakan insektisida :
a. Malathion (adultisida) dengan pengasapan
b. Temephos (larvasida) dimasukkan ketempat penampungan air
bersih.
B. Tanpa Insektisida :
a. Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal
1xseminggu.
b. Menutup tempat penampungan air rapat-rapat.
c. Membersihkan halaman rumah dari kaleng- kaleng bekas, botol -
botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk
bersarang.
d. Menggunakan kelambu
e. Menggunakan obat nyamuk (bakar, oles)
f. Tidak melakukan kebiasaan berisiko (tidur siang, menggantung
baju)
g. Penyemprotan

22
h. MATERI

1. Pengertian
i. DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh
karena virus dengue yang termasuk golongan abrovirus melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegygti betina.Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah Dengue (Hidayat, 2006).
j. Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit
demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini cenderung polanya
berubah ke orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan dengan manifestasi perdarahan dan
bertendensi menimbulkan shock yang dapat menimbulkan kematian.(Depkes, 2006).

2. Penyebab
k. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropod-borne viruses) artinya
virus yang di tularkan melalui gigitan arthropoda misalnya nyamuk aedes aegypti
(betina). Arthropoda akan menjadi sumber infeksi selama hidupnya sehingga selain
menjadi vektor virus dia juga menjadi hospes reservoir virus tersebut yang paling
bertindak menjadi vektor adalah berturut turut nyamuk. (Soegijanto,2004)

3. Manifestasi Klinis
a) demam tinggi dan mendadak yang dapat mencapai 40 C atau lebih.
b) Demam tinggi mendadak dan terus menerus 2-7 hari
c) Kejang.
d) sakit kepala.
e) Anoreksia.
f) muntah-muntah.
g) Epigastric.
h) rasa tidak nyaman.
i) nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan perdarahan.
j) Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000).

4. Pencegahan
l. Memutuskan rantai penularan dengan cara:

A. Menggunakan insektisida :
1) Malathion (adultisida) dengan pengasapan.
2) Temephos (larvasida) dimasukkan ketempat penampungan air bersih.
B. Tanpa Insektisida :
1) Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1xseminggu.
2) Menutup tempat penampungan air rapat-rapat.

23
3) Membersihkan halaman rumah dari kaleng- kaleng bekas, botol - botol pecah dan
benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.
4) Menggunakan kelambu.
5) Menggunakan obat nyamuk (bakar, oles).
6) Tidak melakukan kebiasaan berisiko (tidur siang, menggantung baju).
7) Penyemprotan.

5. Tehnik pencegahan
m.Yaitu dengan cara

24
n.

25

You might also like