Professional Documents
Culture Documents
PSIKIATRI
PSIKO FARMAKA
Psiko farmaka adalah
Obat- obat yang dapat mempengaruhi fungsi atau proses mental
emosionil atau yang lebih dikenal sebagai fungsi luhur dari subtansi otak
(psikotropik)
Klasifikasi :
a. Stimulant :
1. Euphorant :
- Amphetamin
- Methyl phenidate
2. Anti depressant
b. Inhibitor :
1. Neuroleptik/ mayor transqulizer
- Typical :
a. Golongan Phenothiazine
b. Golongan Thioxanthene
c. Golongan Butyrophenon
d. Reserpine
- Atypical :
a. Risperidone
b. Clozapine
c. Qlanapine
d. Sertindole
2. Minor Tranquilizer
Termasuk : Anxiolitic, sedatif dan hipnotik.
- Barbiturat
- Benzodiazepine
- Chlormetiazole
- Propandiole (Meprobamate, Thybamate)
- Benzoactamine, Oxypertine
- Beta Adrenergic Blocking agent
c. Golongan lain
- lithium
- Disulfiram
- Cyclandelate dll.
MAYOR TRANQUILIZER
Disebut:-Neuroleptik
-Anti psikotik
Cara kerja :
Typical : memblock sistem dopaminergic central pada post- synaptic.
1
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
GOL PHENOTHIAZINE
- terutama : Chlorpromazine.
- Kegunaan : anti emetik, anti nausea, anti histamin.
- Potensiasi terhadap analgetik,sedatif dan obat anastesi umum.
- Thn 1949 1950 Charpenter telah mensintesa chlorpromazine,
beberapa sarjana mencatat : Chlorpromazine tidak menyebabkan
kehilangan kesadaran tetapi menghasilkan kecenderungan untuk
tidur dan kehilangan interes.
- Aksi sentral ini menjadi dikenal dengan nama Atractic atau
Neuroleptik.
I. Chlorpromazine
Nama dagang : Largactil
Dosis : Bervariasi, untuk orang dewasa sebagai anti psikotik :
a. akut :
- oral : 25 2000 mg/ hari
- im : 25 2400 mg/ hari
b. maintenance : 200 1000 mg/ hari
Indikasi :
1. mengontrol gangguan mental berat
2. mengontrol dan maintenance dari skizofrenia.
3. Sebagai hipnotik
4. Sebagai anti emetik
5. Merangsang nafsu makan pada anorexia nervosa.
6. Untuk keadaan tension dan neurotik
2
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Efek samping :
1. Tahap dini :
a. Umum : sedasi, hypotensi, mulut kering, penglihatan kabur.
b. Jarang : distonia terdiri dari torticollis, lidah menjulur gerakan-
gerakan abnormal. Dalam hal ini pengobatannya adalah dengan
mengurangi dosis oleh karena keadaan ini adalah reversibel dan
dapat diberi obat anti parkinsonism.
2. Tahap medium :
Skin rash, lemah, internal restlessness (akthisia), insomnia waktu
malam dan mengantuk pada siang hari dan dapat berkembang
menjadi parkinsonism yaitu : kekakuan lengan, kaki, kekurangan
motilitas wajah, serta ekspresi wajah, salivasi, dan sebagainya. Hal ini
tidak dapat sembuh spontan.
Dapat diatasi dengan pemberian obat anti parkinson atau dengan
mereduksi obat. Pada tahap medium, dapat terjadi berat badan
bertambah. Galactorrhea, kadang- kadang amenorrhea, photo
sensitifitas pigmentasi kulit dan jaundice.
3. Tahap lanjut : disini dijumpai tardive dyskinesia. Hal ini terjadi terutama
sesudah pemakaian obat selama 2 tahun atau lebih secara terus
menerus.
Pada tardive dyskinesia ini dijumpai gerakan- gerakan spontan yang
ritmik terutama disekitar mulut dan lidah. Hal ini harus menghentikan
pemberian obat sesegera mungkin, walaupun hal ini irreversible.
Kontra Indikasi :
pada keadaan semi- comateus dari barbiturat, alkohol, pada penyakit
hati,bila riwayat sebelumnya ada jaundice, atau respon allergi dengan
chlorpromazine maka dapat ditukar dengan yang lain seperti
Trifluoperazine.
II. THIORIDAZINE :
Contoh preparatnya : Melleril
Dosis : akut = 300 800 perhari per oral
Maintenance = 100 300 mg / hari oral
Indikasi :
Sama seperti chlorpromazine, dipakai terutama untuk menenangkan
agitasi & kegelisahan.
- Pada Neurosis ;
. Untuk sedatif siang hari diberikan 10 25 mg 2 3 kali / hari.
. Untuk sedatif malam hari diberikan 50 200 mg dosis tunggal
Efek samping :
Thioridazine paling sedikit menghasilakan tanda- tanda
ekstrapyramidal, mungkin oleh karena sifat anti cholinergiknya yang
3
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
III. Trifluoperazine :
Contoh preparatnya : Stelazine.
Dosis : akut : oral : 10 40 mg / hari
Im : 1 - 6 mg / hari.
Maintenace : 5 15 mg / hari oral.
Indikasi :
1. Skizofrenia akut & kronis, Paranoid alkoholic dan hallusinosis.
2. Anxiety. Diberikan 5 20 mg, 3 x sehari / oral. Untuk psikosis, untuk
gejala anxiety diberikan 1 5 mg satu atau beberapa kali / hari.
Efek samping :
Parkinsonism adalah suatu hal yang umum terutama pada dosis yang
tinggi. Jangan memberikan obat- obat anti parkinsonism sebagi hal
yang rutin, tetapi berilah bila diperlukan saja.
4
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Efek samping :
Efek ekstra- pyramidal adalah merupakan efek samping yang
umum bila dibandingkan dengan chlorpromazine. Keadaan ini dapat
timbul pada setiap tingkatan pemakaian atau pemberian obat. Dalam
hai ini : Stiffness, rigiditas dan restlessness adalah paling sering.
5
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
II Pimozide
Contoh preparat : Orap
Indikasi dan pemakaian :
1. Skizofenia
2. Anxietas kronis
Obat ini diberikan peroral 1 x / hari dalam dosis 2 8 mg untuk
mengontrol simtom- simtom skizofrenia dianjurkan lebih baik
dipergunakan dibandingkan dengan pemberian injeksi fluphenazine
decanoate, ok efek sampingnya lebih ringan. Pada dosis kecil dapat
dipakai untuk anxietas.
I. BENZHEXOL
Contoh preparatnya : Artane.
Indikasi : diberikan pada simtom- simtom esktra pyramidal yang
diinduksi oleh obat- obatan; seperti: aknesia, rigiditas dan reaksi
aystonik serta tremor.
Dosis efektif : 5 15 mg / hari
Dimulai dari dosis rendah dibagikan dalam 2 3 x / hari.
a. CLOZAPINE
Contoh reparat : Clozaril
Dosis awal : 25 mg / hari 1 2 x
Selanjutnya dapat dinaikkan bertahap. 25 50 mg / hari tiap 2
3 hari. Sampai : 300 mg / hari.
Indikasi :
6
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Efek samping :
- Agranulositosis : oleh karena itu perlu pemeriksaan W.B.C. rutin
setiap minggu selama pengobatan. Clozapine tidak boleh diberikan
jika W.B.C. <3.000 / mm
- Sialorrhoe
- Sedasi
- Kardiovaskuler : takikardia & hipotensi postural
- Berat badan meningkat.
B. RISPERIDON
Contoh preparat : Risperidal, zofredal, noprenia. Neripros dll.
Dosis : awal : 2 mg / hari dalam dosis terbagi ditingkatkan
perlahan, dosis optimal : 4 8 mg sehari. Dosis lebih
tinggi meningkatkan resiko efek samping ekstra
pyramidal.
Efek samping :
- ekstra pyramidal
- Kardiovaskuler : hipotensi ortostatik dan takikardi.
- Hormonal : terjadi peningkatan prolaktin sehingga
mengakibatkan gangguan menstruasi.
- Insomnia, cemas, agitasi.
C. Olanzapine :
Contoh preparat : Zyprexa
Indikasi :
- skizofrenia akut.
- Simtom negatif skizofrenia.
- Skizofrenia yang resisten
D. SERTINDOLE :
Preparat belum ada di Indonesia.
E. Quetiapine :
Preparat : Seroquel
Dosis : diberikan dengan titrasi dosis secara perlahan.
- Hari I : 50 mg, 2 x sehari
7
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Indikasi :
- Skiz. Resisten
- Simtom positif & negatif skizofrenia.
- Pada pasien pasien remaja, usia lanjut
- Dengan hostility, (bermusuhan), agresif.
Efek samping :
- mengantuk, konstipasi, mulut kering
- pe naik berat badan, hipotensi orthostatik.
MINOR TRANQUILIZER :
BEZODIAZEPAM
Merupakan salah satu dari obat obat sedatif, hipnotik
I Diazepam
Preparat : Valium, Zensium dll
Indikasi :
1. meringankan cemas
2. Insomnia
3. Mengontrol status epileptikus
4. Memperbaiki delirium tremens
5. Mengobati reaksi LSD
6. Juga dapat diberi pada :
a. simtom simtom anxietas kronis
b. depresi agitatif
c. keadaan panik, psikotik,restlessness
d. drug induced tremor atau akathisia
Efek samping :
- merasa lemah, mengantuk
- dizziness, pada orang tua : kadang- kadang rasa sakit di kaki
- drug dependence bisa berkembang pada dosis yang tinggi.
II.CHLORDIAZEPOXIDE
Contoh preparat : Librium
Indikasi : sama dengan diazepam.
III.NITRAZEPAM
Contoh preparat : Mogadon
Indikasi :
- untuk insomnia dan sedasi siang hari dalam dosis 2 - 10 mg.
8
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
IV.LORAZEPAM ;
Contoh preparat : Ativan, Merlopam
Indikasi : untuk anxietas khronis ; dengan dosis : 1 2 mg
atau lebih 3 x perhari per oral.
V.CLORAZEPATE
Contoh preparat : Tranxene
Indikasi : diazepam, dengan dosis 15 mg 1 x perhari per oral
VI.PRAZEPAM
Contoh preparat : Equipax
Indikasi : anxiety, tension, agitasi dan restlessness, afek yang
tidak stabil
Dosis : 10 60 mg perhari diberi secara tungal atu dosis
terbagi
VII.BROMAZEPAM :
Contoh preparat : Lexotan
Indikasi : untuk neurosis dan gangguan psikosomatik, dan lain
lain
Dosis : 1 - 3 mg perhari peroral sampai dengan 6 mg 3 x
per hari.
VIII.ALPRAZOLAM
Contoh preparat : Xanax, Frixitas, Feprax
Indikasi :
- untuk neurosis ; anxietas akut dan kronis.
- Obat pilihan untuk gangguan panik
- Untuk depresi yang agitatif
ANTI DEPRESSANT
Suatu golongan psikotropik yang mereduksi depresi patologik.
9
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Klassifikasi :
Secara umum, dapat dibagi atas :
1. Mono Amine Oxidase Inhibitor = MAO I
2. Tricyclic anti depressant.
3. Tetra cyclic anti depressant.
4. Selective Serotonin Receptor Inhibitor = SSRI
Ad 1. MAO. I
Oleh karena efek sampingnya sangat serius maka saat ini sudah
ditinggalkan.
Ad 2. Tricyclic anti- depressant.
Contoh :
- Imipramine
- Amitriptyline
Efek klinis :
Berdasarkan penelitian, tenyata banyak mempunyai respons pada
depresi endogen.
Efek anti depresinya manifest setelah pemberian 5 14 hari.
Efek samping :
- Gejala sering ; mulut kering.
- Gejala lainnya : mengantuk, konstipasi, gangguan miksi,
impotensi, keringat, tremor, gangguan penglihatan, takikardi,
hipotensi dan lain- lain.
Dosis :
Dosis yang efektif : 150 mg per hari,
khusus amitripline, dikatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil
tetrapeutik tehadap cara pemakaiannya, apakah 3 x perhari atau 1 x
perhari.
Ad 3. Tetracyclic antidepressant.
Menurut beberapa penelitian golongan obat ini efektifitasnya hampir
sama dengan tricyclic standart,hanya saja golongan tetracyclic
mempunyai sedikit efek samping.
1.Mianserine :
10
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Ad 4 S.S.R.I.
Yang termasuk golongan ini ;
1. Sertaline (R/ Zoloft)
2. Fluoxetine (R/ Prozac)
3. Paroxetine (R/ Seroxat)
4. Fluvoxamine (R/ Luvox)
ELECTRO CONVULSIVE THERAPY (E C T)
Indikasi :
1. Depresi :
2. Episoda manik;
3. Skizofrenia;
- ECT sangat effektif pada tahun pertama serangan.
- Type yang lain, yang sangat efektif adalah type katatonia dan
type skizoafektif
- Type paranoid, bila akut responnya baik.
- Bila kronis responnya buruk. Begitu pula type simpleks dan
hebephrenia efeknya paling buruk.
4. Neurosa :
Kontra indikasi :
1. Tumor otak
2. Myocard infarct
3. Hamil, ulkus pepticum, aneurysma aortae, subdural haematoma.
Demam tinggi, hypertensi, Epilepsi.
Komplikasi :
1. Fraktur dan dislokasio
2. Apnoe
3. Aspirasi pneumonie
4. Kematian yang tiba- tiba.
PERSIAPAN
Persiapan pasien:
Sebelum ECT dilakukan harus disiapkan :
- Periksa fisik dan kondisi pasien (jantung,paru,tulang dan otak)
- Informed consent
- Puasa minimal 6 jam sebelun ECT
11
CATATAN KULIAH
PSIKIATRI
Persiapan alat:
- Mesin ECT lengkap
- Kasa basah untuk pelapis elektoda
- Tabung dan masker oksigen
- Penghisap lendir
- Karet pengganjal gigi agar lidah tidak tergigit
- Tempat tidur datar dengan alas papan
Pelaksanaan :
- Pasien tidur terlentang tanpa bantal dengan pakaian longgar
- Bantalan gigi dipasang
- Perawat memegang rahang bawah/kepala,bahu,pinggul dan lutut
- Dokter memberi aliran listrik melalui 2 elektrode yg ditempelkan di
pelipis
Akan terjadi kejang tonik lebih dahulu, diikuti kejang klonik , kemudian
terjadi fase apneu beberapa saat sebelum akhirnya bernafas kembali seperti
biasa.
12