Professional Documents
Culture Documents
DATA PENGAMATAN
Konsentrasi %
pH = 2,830
0
0 2 4 6 8 10
pH
Konsentrasi (%)
Konsentrasi
Indeks Bias
Glukosa
1,3333 0,58
1,3374 2,83
1,3416 6,33
1,3452 9,33
1,3484 12
1,3504 13,66
BAB VI
KESIMPULAN
Adapun dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut:
Asam asetat dapat diproduksi melalui proses fermentasi aerob dengan bantuan bakteri
Acetobacter Acetii sedangkan proses fermentasi anaerob dengan bantuan ragi
Saccaromice.
Proses fermentasi asam asetat dipengaruhi oleh jenis media, pH media, waktu
fermentasi, suhu, aerasi, dan mikroorganisme yang digunakan.
Dalam fermentasi aerob pH Asam Asetat akan berkurang seiring dengan
bertambahnya waktu .Maka semakin lama waktu fermentasi maka pH asam asetat
yang dihasilkan pun akan semakin kecil .Hal ini menunjukan bahwa semakin lama
waktu fermentasi maka produk yang dihasilkan akan semakin asam .
Semakin lama waktu pengembang biakan bakteri didalam inkubator , maka semakin
banyak asam asetat yang didapatkan dan semakin berkurang kadar alkohol.
Semakin lama waktu pengembangbiakan bakteri didalam incubator, maka semankin
tinggi konsentrasi asam asetat yang di hasilkan, meskipun ada beberapa yang
menurun.
SARAN
Inokulasi bakteri sebaiknya telah disiapkan hari sebelum praktikum, sehingga
pada saat sehari sebelum praktikum bisa dilakukan proses pencampuran antara media
aktivasi dan media fermentasi dan dilakukan inkubasi terlebih dahulu agar mikroba
dapat berkembangbiak terlebih dahulu. Sehingga, pada saat hari praktikum langsung
dilakukan proses pengambilan sampel dan sampelnya pun sudah ada kadar asam
asetatnya dan dalam pengambilan sampel juga dalam waktu rentang yang sama agar
grafik yang didapat memiliki nilai slope yang bagus. Dan saat pengamilan sample
sebaiknya dilakukan dengan jarangka watu yang tertentu dan tidak terlalu lama agar
menghasilkan data yang benar sesuai dengan literatur.
PEMBAHASAN
Dini Nurdiani (141411036)
Pada praktikum dilakukan proses fermentasi alkohol anaerob dan aerob secara batch
dengan menggunakan biokatalis ragi (Saccharomyces cerevisiae) sedangkan aerob
menggunakan (acetobacter aceti). Proses dilakukan secara anaerob (tidak ada oksigen) karena
untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme biokatalis ragi sehingga terbentuk
metabolit alkohol. Apabila proses dilakukan secara aerob (ada oksigen) maka jalur
metabolisme biokatalis ragi akan berubah ke jalur pertumbuhan. Oksigen yang terdapat
dalam proses akan digunakan untuk berkembangbiak sehingga diakhir proses yang akan
didapat adalah biomassanya (ragi).
Dilakukan pembuatan kurva kalibrasi larutan etanol dan sukrosa. Kurva kalibrasi ini
digunakan dalam penentuan konsentrasi etanol yang terbentuk dalam sampel dan konsentrasi
sukrosa yang tersisa dalam media. Dari pengolahan data didapatkan data konsentrasi etanol
dan sukrosa dalam sampel :
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa konsentrasi etanol mengalami
penurunan dan konsentrasi sukrosa mengalami kenaikan seiiring perubahan waktu. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam media telah terjadi proses fermentasi.