You are on page 1of 9

BAB IV

DATA PENGAMATAN

4.1 Data kurva kalibrasi larutan etanol


Konsentrasi Ethanol Indeks
(%) Bias
0 1,3333
3 1,3351
6 1,3361
9 1, 3375
12 1,3389
15 1,3417

Kurva kalibrasi indeks bias ethanol vs konsentrasi


1.34
1.34
1.34 f(x) = 0x + 1.33
R = 0.98 Kurva kalibrasi indeks
1.34 bias ethanol vs
1.34 konsentrasi
Indeks bias ethanol
Linear (Kurva kalibrasi
1.33
indeks bias ethanol vs
1.33 konsentrasi)
1.33
1.33
0 5 10 15 20

Konsentrasi %

4.2 Hasil Pengamatan


t (jam) Brix (%) V. Asam asetat
No Hari ke- V. NaOH(mL)
(mL)
1 1 0 1,3436 12 11
2 2 24.45 1,3436 10 11,4
3 2 26.45 1,3440 10 11,6
4 2 24.45 1,3435 12 14,8
5 3 24.45 1,3437 10 9,4
6 3 21.00 1,3416 12 10,2
7 3 24.45 1,3416 10 12,1
8 3 24.45 1,3416 10 10,4
9 3 24.45 1,3416 10 12,1
Tabel 4.2.1 Data Pengamatan Asam asetat

t (jam) Konsentrasi Asam Asetat(N)


0 0,090
24.45 0,110
26.45 0,116
24.45 0,123
24.45 0,094
21.00 0,102
24.45 0,121
24.45 0,104
24.45 0,121
Tabel 4.2.2 Data Konsentrasi Asam Asetat

Penentuan konsentrasi dan pH Asam asetat hasil fermentasi

Konsentrasi NaOH = 0,1 N

1) Hari ke-1, 0 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
12 mL . Nasam asetat = 11 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,09 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,09
pH = 2,895

2) Hari ke-2, 17 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH

10 mL . Nasam asetat = 11,4 mL . 0,1 N

Nasam asetat = 0,11 N


pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,11
pH = 2,851

3) Hari ke-2, 23 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
10 mL . Nasam asetat = 11,6 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,116 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,116
pH = 2,840

4) Hari ke-2, 27 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH

12 mL . Nasam asetat = 14,8 mL . 0,1 N

Nasam asetat = 0,123 N


pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,123
pH = 2,827

5) Hari ke-3, 41 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
10 mL . Nasam asetat = 9,4 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,094 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,094
pH = 2,885

6) Hari ke-3, 45 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
10 mL . Nasam asetat = 10,2 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,102 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,102
pH = 2,868

7) Hari ke-3, 49 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
10 mL . Nasam asetat = 12,1 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,121 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,121
pH = 2,830

8) Hari ke-6, 90 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
10 mL . Nasam asetat = 10,4 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,104 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,104
pH = 2,863

9) Hari ke-6, 92 jam


Vasam asetat. Nasam asetat= VNaOH . NNaOH
10 mL . Nasam asetat = 12,1 mL . 0,1 N
Nasam asetat = 0,121 N
pH = -log Ka.Masam asetat
= -log 1,8x10-5. 0,121

pH = 2,830

Kurva konsentrasi asam asetat


vs waktu
0.15
Kurva konsentrasi
asam asetat vs waktu
0.1 f(x) = 0x + 0.1
Linear (Kurva
R = 0.13
waktu (jam) konsentrasi asam
0.05 asetat vs waktu)

0
0 2 4 6 8 10

Konsentrasi asam asetat

Kurva Konsentrasi Asam Asetat vs Waktu

t (jam) % Brix Konsentrasi Asam


No Hari ke- pH Asam asetat
asetat(N)
1 1 0 1,3436 0,090 2,989
2 2 24.45 1,3436 0,110 2,851
3 2 26.45 1,3440 0,116 2,840
4 2 24.45 1,3435 0,123 2,827
5 3 24.45 1,3437 0,094 2,885
6 3 21.00 1,3416 0,102 2,868
7 3 24.45 1,3416 0,121 2,830
8 3 24.45 1,3416 0,104 2,863
9 3 24.45 1,3416 0,121 2,830

Tabel 4.2.3 Data Pengamatan Asam Asetat dan pH nya

Kurva PH Terhadap waktu


3.05
3
2.95
2.9 Kurva PH Terhadap waktu
f(x) = - 0.01x + 2.91 Linear (Kurva PH Terhadap
Waktu (jam) 2.85
R = 0.27 waktu)
2.8
2.75
2.7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pH

Kurva pH Asam Asetat vs Waktu

Data kurva kalibrasi larutan Glukosa


Konsentrasi Sukrosa Indeks
(%) Bias
0 1,3333
3 1,3374
6 1,3416
9 1,3452
12 1,3484
15 1,3504
Kurva kalibrasi indeks bias glukosa vs konsentrasi
1.36
1.35
f(x) = 0x + 1.33
1.35 R = 0.99 Kurva kalibrasi indejs
bias glukosa vs
1.34
konsentrasi
indeks bias glukosa 1.34
Linear (Kurva kalibrasi
1.33 indejs bias glukosa vs
1.33 konsentrasi )
1.32
0 5 10 15 20

Konsentrasi (%)

a. Hasil analisa sampel


Berdasarkan literature
Indeks biasa alkohol pada 20 oC : 1.361
Indeks bias sukrosa pada 20 oC : 1.296
Penentuan konsentrasi etanol dan sukrosa dilakukan dengan cara mensubstitusikan
nilai indeks bias ke dalam persamaan garis pada kurva kalibrasi.
Pada kurva kalibrasi larutan etanol didapatkan persamaan y = 0,0005x + 1,3332 dan
untuk kurva kalibrasi Glukosa didapat persamaan y = 0,0012x +1,334 dengan y
merupakan nilai indeks bias dan x sebagai konsentrasi etanol/sukrosa dalam %
massa.
indeks bias sample ( y )1,3332
Konsentrasi etanol (x) = 0,0005

indeks bias sampel ( y )1,3292 indeks bias sampel ( y )1,3653


0,0033 0,0032

indeks bias sample ( y )1,3332


0,0005 Konsentrasi glukosa (x) =
indeks bias sample ( y )1,334
0,0012

indeks bias ( y )1,3835 indeks bias ( y )1,3317


0,0011 0,0016

Maka didapatkan data konsentrasi etanol dalam sampel :


Konsentrasi
Indeks Bias
Ethanol
1,3333 0,20
1,3351 -3,80
1,3361 -5,80
1, 3375 -8,60
1,3389 -11,40
1,3417 -17

Maka didapatkan data konsentrasi glukosa dalam sampel :

Konsentrasi
Indeks Bias
Glukosa
1,3333 0,58
1,3374 2,83
1,3416 6,33
1,3452 9,33
1,3484 12
1,3504 13,66

BAB VI

KESIMPULAN

Adapun dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut:

Asam asetat dapat diproduksi melalui proses fermentasi aerob dengan bantuan bakteri
Acetobacter Acetii sedangkan proses fermentasi anaerob dengan bantuan ragi
Saccaromice.
Proses fermentasi asam asetat dipengaruhi oleh jenis media, pH media, waktu
fermentasi, suhu, aerasi, dan mikroorganisme yang digunakan.
Dalam fermentasi aerob pH Asam Asetat akan berkurang seiring dengan
bertambahnya waktu .Maka semakin lama waktu fermentasi maka pH asam asetat
yang dihasilkan pun akan semakin kecil .Hal ini menunjukan bahwa semakin lama
waktu fermentasi maka produk yang dihasilkan akan semakin asam .
Semakin lama waktu pengembang biakan bakteri didalam inkubator , maka semakin
banyak asam asetat yang didapatkan dan semakin berkurang kadar alkohol.
Semakin lama waktu pengembangbiakan bakteri didalam incubator, maka semankin
tinggi konsentrasi asam asetat yang di hasilkan, meskipun ada beberapa yang
menurun.

SARAN
Inokulasi bakteri sebaiknya telah disiapkan hari sebelum praktikum, sehingga
pada saat sehari sebelum praktikum bisa dilakukan proses pencampuran antara media
aktivasi dan media fermentasi dan dilakukan inkubasi terlebih dahulu agar mikroba
dapat berkembangbiak terlebih dahulu. Sehingga, pada saat hari praktikum langsung
dilakukan proses pengambilan sampel dan sampelnya pun sudah ada kadar asam
asetatnya dan dalam pengambilan sampel juga dalam waktu rentang yang sama agar
grafik yang didapat memiliki nilai slope yang bagus. Dan saat pengamilan sample
sebaiknya dilakukan dengan jarangka watu yang tertentu dan tidak terlalu lama agar
menghasilkan data yang benar sesuai dengan literatur.

PEMBAHASAN
Dini Nurdiani (141411036)
Pada praktikum dilakukan proses fermentasi alkohol anaerob dan aerob secara batch
dengan menggunakan biokatalis ragi (Saccharomyces cerevisiae) sedangkan aerob
menggunakan (acetobacter aceti). Proses dilakukan secara anaerob (tidak ada oksigen) karena
untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme biokatalis ragi sehingga terbentuk
metabolit alkohol. Apabila proses dilakukan secara aerob (ada oksigen) maka jalur
metabolisme biokatalis ragi akan berubah ke jalur pertumbuhan. Oksigen yang terdapat
dalam proses akan digunakan untuk berkembangbiak sehingga diakhir proses yang akan
didapat adalah biomassanya (ragi).

Pada praktikum ditambahkan beberapa zat seperti MgSO4.7H2O, (NH)2SO4 dan


KH2PO4. Zat-zat tersebut merupakan tambahan nutrisi dan zat pendukung yang dibutuhkan
oleh ragi selama proses berlangsung. Misalnya (NH)2SO4 ditambahkan sebagai sumber
nitrogen untuk ragi dan KH2PO4 sebagai penstabil pH media. Ditambahkan juga schout
emulsion sebagai nutrisi tambahan untuk ragi. Sebelum proses berlangsung media fermentasi
yang telah ditanamkan inokulum dengan menggunakan gas N2 untuk meminimalisasi
kandungan oksigen yang ada dalam media dengan cara mendesak gas oksigen sehingga
oksigen yang ada dalam media akan terbawa keluar. Pipa sumbat diisi dengan larutan H2SO4
untuk mencegah udara (oksigen) masuk dalam media dan untuk mengurangi terjadinya
kontaminasi.

Kondisi proses dilakukan secara aseptis untuk mencegah kontaminasi. Proses


fermentasi dilakukan pada suhu 37C karena pada kondisi ini merupakan kondisi yang
optimal dalam proses fermentasi etanol. Selain itu dilakukan shaking menggunakan shaker
untuk meratakan penyebaran nutrisi di dalam media .

Dilakukan pembuatan kurva kalibrasi larutan etanol dan sukrosa. Kurva kalibrasi ini
digunakan dalam penentuan konsentrasi etanol yang terbentuk dalam sampel dan konsentrasi
sukrosa yang tersisa dalam media. Dari pengolahan data didapatkan data konsentrasi etanol
dan sukrosa dalam sampel :

Konsentrasi Etanol Indeks Bias Konsentrasi sukrosa (%) Indeks Bias


(%) etanol sukrosa

0,20 1,3333 0,58 1,3333


-3,80 1,3351 2,83 1,3374
-5,80 1,3361 6,33 1,3416
-8,60 1, 3375 9,33 1,3452
-11,40 1,3389 12 1,3484
-17 1,3417 13,66 1,3504

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa konsentrasi etanol mengalami
penurunan dan konsentrasi sukrosa mengalami kenaikan seiiring perubahan waktu. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam media telah terjadi proses fermentasi.

You might also like