You are on page 1of 4

Motivator Indonesia Asia , Motivator Indonesia Terkenal , Motivator Indonesia Terbaik

Di training, saya sering mengingatkan peserta, "Berbakti itu suatu keharusan, juga
kenikmatan." Di Asia, bakti adalah perkara yang lumrah. Beda dengan di Barat.

Hal ini sengaja saya ulang-ulang dalam in-house training di perusahaan-


perusahaan. Mereka pun mengangguk setuju.

Akan tetapi, kalaupun Anda telah berbakti kepada orangtua terutama ibu, jangan
buru-buru menepuk dada, jangan buru-buru berbangga.

- Fasilitas lengkap yang Anda berikan kepada ibu Anda, tidak akan sanggup
mengganti darah yang telah ia korbankan manakala melahirkan Anda.

- Uang jutaan yang Anda berikan kepada ibu Anda, tidak akan sanggup
mengganti ASI yang telah ia berikan manakala membesarkan Anda.

- Coba bayangkan, misalnya sekarang Anda idiot, cacat, atau menderita


penyakit yang menjijikkan. Adakah orang yang mau mendampingi Anda?
Kemungkinan tidak ada, kecuali ibu Anda!

motivator-terbaik-indonesia-motivator-terbaik-asia-motivator-bisnis

Sebagai motivator Indonesia, saya pun menyebut orangtua itu sebagai keajaiban
cinta! Dari pemaparan singkat ini, jelaslah, sudah sepantasnya kita memberikan
bakti yang sungguh-sungguh kepada orangtua, bukan bakti yang sekadarnya. Dan
tolong dipahami, jika orangtua sudah merestui, maka semua akan lebih mudah
untuk dilalui. Tapi jika orangtua sudah membantah, maka apa-apa akan terasa
susah. Terakhir ingatlah, FAMILY itu mestinya dimaknai dengan Father And Mother, I
Love You.
motivator-terbaik-indonesia-motivator-terbaik-asia-motivator-bisnis

Mengajak Tung Desem, Bong Chandra, dan Iwel Sastra seminar bareng

Selain doa dan amal, bakti yang sangat dianjurkan adalah memberikan orangtua
nafkah yang penuh berkah. Sekali lagi, memberikan orangtua nafkah yang penuh
berkah. Apapun posisi kita. Apapun profesi kita. Dan tentu saja, nafkah yang penuh
berkah ini hanya bisa diperoleh melalui perniagaan atau pekerjaan yang 100%
berkah. Tidak bisa setengah-setengah. Teman-teman setujukah?

Di training, saya sering mengingatkan peserta, "Berbakti itu suatu keharusan, juga
kenikmatan." Di Asia, bakti adalah perkara yang lumrah. Beda dengan di Barat.

Hal ini sengaja saya ulang-ulang dalam in-house training di perusahaan-


perusahaan. Mereka pun mengangguk setuju.

Akan tetapi, kalaupun Anda telah berbakti kepada orangtua terutama ibu, jangan
buru-buru menepuk dada, jangan buru-buru berbangga.

- Fasilitas lengkap yang Anda berikan kepada ibu Anda, tidak akan sanggup
mengganti darah yang telah ia korbankan manakala melahirkan Anda.

- Uang jutaan yang Anda berikan kepada ibu Anda, tidak akan sanggup
mengganti ASI yang telah ia berikan manakala membesarkan Anda.

- Coba bayangkan, misalnya sekarang Anda idiot, cacat, atau menderita


penyakit yang menjijikkan. Adakah orang yang mau mendampingi Anda?
Kemungkinan tidak ada, kecuali ibu Anda!

motivator-terbaik-indonesia-motivator-terbaik-asia-motivator-bisnis

Sebagai motivator Indonesia, saya pun menyebut orangtua itu sebagai keajaiban
cinta! Dari pemaparan singkat ini, jelaslah, sudah sepantasnya kita memberikan
bakti yang sungguh-sungguh kepada orangtua, bukan bakti yang sekadarnya. Dan
tolong dipahami, jika orangtua sudah merestui, maka semua akan lebih mudah
untuk dilalui. Tapi jika orangtua sudah membantah, maka apa-apa akan terasa
susah. Terakhir ingatlah, FAMILY itu mestinya dimaknai dengan Father And Mother, I
Love You.

motivator-terbaik-indonesia-motivator-terbaik-asia-motivator-bisnis

Mengajak Tung Desem, Bong Chandra, dan Iwel Sastra seminar bareng

Selain doa dan amal, bakti yang sangat dianjurkan adalah memberikan orangtua
nafkah yang penuh berkah. Sekali lagi, memberikan orangtua nafkah yang penuh
berkah. Apapun posisi kita. Apapun profesi kita. Dan tentu saja, nafkah yang penuh
berkah ini hanya bisa diperoleh melalui perniagaan atau pekerjaan yang 100%
berkah. Tidak bisa setengah-setengah. Teman-teman setujukah?

Di seminar motivasi kadang saya sebagai motivator Indonesia merasa perlu


mengingatkan peserta.

Semua orang tahu, pekerjaan ibu rumahtangga itu melelahkan dan menjemukan.
Kan seringnya di rumah. Betul apa betul? Jadi, sekiranya istri sesekali shopping, yah
izinkan saja. Toh yang dia shopping itu untuk keluarga dan rumahtangga. Bukan
untuk siapa-siapa.

ippho-habibie-icmi-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-bisnis

Makan malam semeja dengan BJ Habibie dan Ilham Habibie

Apabila selama ini suami SUDAH BENAR dalam mengarahkan dan mendidik istri,
pastilah yang di-shopping istri itu barang-barang yang bermanfaat untuk keluarga
dan rumahtangga. Nggak sia-sia.

Pesan untuk suami. Daripada berdebat nyuruh-nyuruh istri berhenti shopping, lebih
baik shopping-nya diarahkan & diatur. So, everybody wins. Apalagi Anda tahu
persis, nggak bakal menang berdebat melawan wanita, hehehe.
motivator-nasional-motivator-jakarta-motivator-hebat-motivator-dunia

Bersama motivator dunia Nick Vujicic

Hal ini tentu mesti dilihat secara berimbang, nggak timpang. Di mana istri pun
harus tahu berapa kemampuan dan kesukaan suami. Jangan memaksakan diri.
Jangan mau enaknya sendiri. Ocre?

Setelah menikah, ada yang naik gajinya. Ada pula yang tidak naik gajinya. Namun
anehnya, ia malah mampu menafkahi anak-anak, menafkahi orangtua, menyicil
rumah, menyicil kendaraan, pokoknya macam-macam.

Aneh kan? Itulah berkah pernikahan. Dan benarlah, Yang Maha Kaya menepati janji-
Nya, di mana Dia akan memampukan dan mengayakan orang-orang yang menikah.
Pantaslah MENIKAH itu dimaknai dengan Mesra-Nikmat-Berkah.

Yang belum dikaruniai jodoh, saya turut mendoakan. Semoga segera ya. Aamiin.

You might also like