You are on page 1of 9

PROPOSAL AWAL

PENDIRIAN PERUSAHAAN

OLEH :
KELOMPOK 14

ANGGOTA:
WILDA FITRI 1110932014
HANNA FITRIA 1110932023

ASISTEN:
NANDA RUSWANDI

LABORATORIUM TATA LETAK FASILITAS PABRIK


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
PROPOSAL PENDIRIAN PERUSAHAAN

A. Pendahuluan

Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu hal penting dalam


perancangan pabrik untuk memproduksi barang dengan memilih lokasi yang
memberikan banyak nilai positif kepada perusahaan baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat diharapkan dapat mengurangi
biaya investasi maupun operasional dari pabrik itu sendiri. Pemilihan lokasi
pabrik yang tepat sebagai langkah awal perusahaan untuk menjaga agar
penyaluran bahan baku dapat berjalan berkisinambungan dengan harga layak dan
transportasi yang rendah. Pemilihan lokasi pabrik yang direncanakan ini dengan
mempertimbangkan faktor primer dan sekunder yang selanjutnya menggunakn
metode point bobot skor dengan memperhatikan faktor faktor penentuan pabrik.

Pabrik yang bergerak di bidang manufaktur membutuhkan suatu inovasi


baru dengan mengedepankan kualitas dari produk yang dihasilkannya. Hal ini
akan tercapai apabila proses produksi pada pabrik manufaktur ini dapat berjalan
tepat waktu dan menghasilkan produk yang sesuai dengan yang direncanakan.
Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan suatu alat bantu berupa material
handling, yaitu hand pallet. Hand pallet ini digunakan sebagai alat bantu yang
memudahkan pekerja atau operator untuk membawa atau mendistribusikan baik
itu produk ataupun bahan baku. Sehingga pekerja dapat bekerja dalam sistem
kerja yang baik dan beban kerja fisiknya dapat berkurang.

Melihat keadaan ini, maka CV. memproduksi produk berupa hand pallet
untuk memenuhi permintaan pasar yang membutuhkan alat bantu berupa material
handling yang dirasa dapat memudahkan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya. CV. akan menghasilkan produk hand pallet dengan kualitas yang
baik untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
B. Deskripsi Profil Daerah

Berikut ini deskripsi profil daerah yang terdiri dari dua alternatif lokasi
tempat didirikannya CV. :
1. Lokasi Pertama (Kelurahan Sawahan Timur Kecamatan Padang
Timur)
Secara geografis, Kecamatan Padang Timur terletak pada 00 58' 4" lintang
Selatan dan 1000 21' 11" Bujur Timur dengan luas wilayah 16.06 km.
Kecamatan Padang Timur berada pada ketinggian 4 10 mdpl dengan curah hujan
384.88 mm/bulan dan temperatur 22 0C 31,7 0C.

Data kependudukan Kecamatan Padang Timur :


1. Kelurahan sawahan 4.806 orang.
2. Kelurahan parak gadang 8.985 orang.
3. Kelurahan parak gadang Timur 7.948 orang.
4. Kelurahan kubu marapalam 5.886 orang.
5. Kelurahan kubu dalam parak karakah 13.355 orang.
6. Kelurahan andalas 10.638 orang.
7. Kelurahan simpang haru 4.600 orang.
8. Kelurahan sawahan Timur 5.091 orang.
9. Kelurahan jawa baru 6.183 orang dan
10. Kelurahan jawa 10.497 orang.

Lokasi pabrik hand pallet direncanakan berdiri pada salah satu lahan
kosong yang terletak di Kelurahan Sawahan Timur RT 02 RW 02, dengan ketua
RT nya bernama Bapak Syaiful. Luas wilayah RT 02 RW 02 6200 m2 sedangkan
pabrik hand pallet ini direncanakan berdiri di atas lahan Pak Tando sebagai
pemiliknya dengan luas lahan 2625 m2. Jumlah penduduk yang bertempat
tinggal di RT 02 RW 02 ini sebanyak 102 jiwa yang terdiri atas 32 kepala
keluarga.

Berikut ini batas-batas wilayah Kelurahan Sawahan Timur :


1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
Padang Utara.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Selatan.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Begalung dan
Kecamatan Pauh.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Padang Barat.

Gambar 1. Peta Kecamatan Padang Timur

2. Lokasi Kedua ()
Lubuk Kilangan adalah sebuah kecamatan di kota Padang,
Sumatera Barat, Indonesia yang terdiri dari 7 Kelurahan dengan luas
daerah 85,99 km2 yang terletak antara 0,58,4 Lintang Selatan dan
100,21,11 Bujur Timur dengan Ketinggian 25-1853 m dpl dimana sebagian
besar merupakan daerah dataran tinggi yang berada pada kaki perbukitan
jajaran pegunungan Bukit Barisan. Curah hujan rata-rata per tahun yaitu
sekitar 384.80mm dengan suhu rata-rata 28.5 31.5 C.
Batas-batas wilayah kecamatan lubuk kilangan adalah sebagai
berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan pauh
2. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan bungus teluk kabung
3. Sebelah barat berbatsan dengan kecamatan lubuk begalung
4. Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten solok

Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan terdiri dari 10748 rumah


tangga dengan jumlah penduduk 44552 jiwa, dengan rata-rata anggota
rumah tangga 4,15. Kecamatan Lubuk Kilangan merupakan salah satu dari
11 kecamatan yang ada di Kota Padang. Untuk menjalankan tugas-tugas
umum pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, pegawai di
lingkungan Kecamatan Lubuk Kilangan sampai dengan Januari 2013
berjumlah 88 orang, yang terdiri dari 1 jabatan eselon III.a, 1 jabatan
eselon III.b, 40 jabatan eselon IV, dan 24 orang unsur pelaksana atau staf
serta 22 tenaga honorer.

Kecamatan Lubuk Kilangan berasal dari Nagari Lubuk Kilangan


Kecamatan Lubuk Begalung Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 tahun 1974 dan Perluasan Kota Padang Kenagarian Lubuk
Kilangan dijadikan Kecamatan Lubuk Kilangan yang terdiri dari 7 (tujuh)
Kelurahan (44 RW dan 171 RT), yaitu :
1. Kelurahan Batu Gadang
2. Kelurahan Indarung
3. Kelurahan Padang Besi
4. Kelurahan bandar buat
5. Kelurahan koto lalang
6. Kelurahan tarantang
7. Kelurahan baringin

Kelurahan bandar buat yang merupakan salah satu kelurahan di


kecamatan lubuk kilangan, memiliki 11 RW dan 41 RT. Lokasi pabrik
yang akan dibangun nantinya berada di kelurahan bandar buat ini di daerah
kalumpang pada salah satu lahan persawahan yang terletak di RW 7 di
depan mushalla al-mutaqim. Lahan persawahan ini luasnya 2,5 hektar.
Gambar 2. Peta Kecamatan Lubuk Kilangan

C. Faktor Faktor Penentuan Lokasi Pabrik

Faktor faktor penentuan lokasi pabrik dipengaruhi oleh produk yang


ingin dihasilkan. Adapun faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik
dilihat dari sisi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut (Setyoko, 2013):
1. Faktor primer
Yaitu faktor yang harus dipenuhi oleh perusahaan, apabila tidak terpenuhi
maka operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Faktor sekunder
Yaitu faktor yang sebaiknya ada, apabila tidak terpenuhi maka operai
masih dapat diatasi dengan biaya lebih mahal.

Berdasarkan pengertian diatas, maka yang termasuk faktor primer yang


mempengaruhi penentuan lokasi pabrik adalah :
1. Letak lokasi pabrik
Terdapat beberapa kriteria letak lokasi pabrik diantaranya yaitu lokasi
pabrik dekat perkotaan, lokasi pabrik di dekat jalan utama dan lokasi
pabrik jauh dipedalaman. Penentuan letak lokasi pabrik untuk menjaga
agar penyaluran bahan baku dapat berkesinambungan dengan harga layak
dan biaya transportasi yang rendah.
2. Letak konsumen atau pasar
Pabrik yang berada dekat dengan konsumen atau pasar akan menurunkan
biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, jarak yang
dekat ini juga akan menghemat waktu transportasi. Disamping itu, pabrik
yang dekat konsumen dan pasar ini akan memudahkan pabrik untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.
3. Sumber tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja menjadi faktor penting dalam penentuan lokasi
pabrik, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang
membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses produksinya. Dimana
tenaga kerja inilah yang selanjutnya akan menentukan keberlangsungan
atau terhentinya kegiatan proses produksi.
4. Transportasi
Keberadaan transportasi memegang peranan yang cukup penting pada
keberlangsungan proses di suatu pabrik, dengan transportasi ini bahan
baku didatangkan dan bahan jadi dikirim. Terbaikannya masalah
transportasi akan menimbulkan kesulitan produksi dikarenakan
keterlambatan pengiriman bahan baku dan tersendatnya distribusi hasil
produksi ke pasar.
5. Ketersediaan air dan listrik
Air dan listrik merupakan sarana pendukung yang tidak dapat diabaikan,
namun hampir setiap aktivitas perusahaan membutuhkan air dan listrik.
Apabila terdapat gangguan terhadap ketersediaan air dan listrik maka
proses produksi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Berikut ini faktor sekunder dalam penentuan lokasi pabrik :


1. Suhu udara / iklim
Suhu udara / iklim dalam kenyataannya akan mempengaruhi produktifitas
serta tingkah laku tenaga kerja pabrik dalam melaksanan proses produksi.
2. Lingkungan masyarakat
Masyarakat merupakan faktor penting dalam penetuan lokasi pabrik hal ini
dikarenakan keberadaan pabrik disamping dapat memberikan manfaat
tetapi juga dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat di sekitar pabrik.
Adapun pabrik yang memberikan manfaat bagi masyrakat sekitarnya yaitu
pabrik yang mempekerjakan masyarakat disekitar pabrik, sedangkan
pabrik yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitarnya yaitu
pabrik yang mengolah sampah atau limbah.
3. Peraturan pemerintah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diatur dalam undang undang
yaitu ijin mendirikan bangunan, ketinggian maksimal bangunan,
pembuangan limbah dan kebijakan pemerintah lainnya seperti upah
minimum dan pajak bangunan.
4. Pembuangan limbah industri
Pabrik haruslah memperhatikan hubungan proses produksi dengan tingkat
pencemaran hal ini bertujuan untuk tetap menjaga keseimbangan habitat
baik itu tanaman maupun hewan yang berada di sekitar pabrik.
5. Fasilitas untuk pabrik
Tersedianya prasarana pendukung menjadi hal yang tidak kalah penting
dalam penentuan lokasi pabrik, diantaranya yaitu ketersediaan lahan parkir
yang memadai, keamanan, fasilitas kesehatan kerja dan pengadaan mesin
mesin yang dibutuhkan.
6. Fasilitas untuk karyawan
Tersedianya fasilitas yang memberikan kenyamanan terhadap tenaga kerja
yang berada di pabrik agar dapat meningkatkan produktifitas pekerja dan
menjamin kesehatan dan keselamatan kerja pekerja.

D. Pemilihan Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik menggunakan metode point bobot skor, dengan


memperhatikan faktor faktor penentu lokasi pabrik yang telah dijelaskan
sebelumnya yaitu faktor primer dan faktor sekunder. Lokasi yang mendapatkan
bobot tertinggi dipilih sebagai lokasi tempat didirikannya pabrik.

Berikut ini adalah tahapan pemilihan lokasi pabrik menggunakan metode


point bobot skor:
1. Metode point bobot skor faktor faktor penentuan lokasi pabrik
2. Pemilihan lokasi pabrik alternative

E. Analisis SWOT
F. Identifikasi Perusahaan
G. Susunan Organisasi Perusahaan
H. Produk
I. Peta Pemasaran
J. Kesimpulan

You might also like