Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
MARTHA MARBANGWA
NIM : 141540115
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. P G1P0A0 Usia Kehamilan 14 Minggu
4 Hari Dengan Kekurangan Energi Kronik Di Poskesdes Simpang Yul ini
dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu Neng Ayu Rosita &
Rizka Marcely selaku dosen Praktek Kebidanan Kegawadaruratan Maternal
Neonatal. Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari bahwa menemui
kesulitan-kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, saya dapat
mengatasi berbagai kesulitan yang ada. Oleh karena itu, saya ingin berterima
kasih kepada :
Dalam laporan kasus ini saya akan menjelaskan hal hal yang
berhubungan dengan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil G1P0A0 Usia
Kehamilan 14 Minggu Dengan Kekurangan Energi Kronik Di Poskesdes Simpang
Yul
Saya menyadari penulisan makalah ini masih sederhana dan tidak lepas
dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan dan saya berharap dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Definisi Kekurangan Energi Kronik..........................................................5
2.2 KEK Pada Ibu Hamil.................................................................................5
2.3 Pengukuran Status Gizi.............................................................................9
2.4 Tanda Tanda KEK.....................................................................................9
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KEK...............................................10
2.6 Upaya Penanggulangan Yang Dilakukan................................................13
2.7 Pencegahan KEK.....................................................................................14
2.8 Hubungan KEK dengan BBLR...............................................................15
2.9 Hubungan KEK dengan Anemia.............................................................16
2.10 Mekanisme Rujukan................................................................................18
2.11 Persiapan Rujukan...................................................................................19
BAB III TINJUAN KASUS..................................................................................21
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................34
4.1 Subjektif..................................................................................................34
4.2 Objektif....................................................................................................35
4.3 Assessment..............................................................................................35
4.4 Plan Of Action.........................................................................................35
BAB V PENUTUP.................................................................................................37
5.1 Kesimpulan..............................................................................................37
3
5.2 Saran........................................................................................................37
LAMPIRAN 1. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM............................39
LAMPIRAN 2. BUKU KIA NY.P.........................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................41
4
BAB I
PENDAHULUAN
Status gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat
selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktifitas diferensiasi janin, maka ibu
dalam keadaan hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri
energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama
zat gizi tertentu saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurnah
(Lubis, Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai zat
gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa.(
asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut
seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat
kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan
1
terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut sangat memprihatinkan,
mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA (Sumber Daya Alam).
Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun
ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita
LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan
melahirkan berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian,
(Manuaba, 2010)
Angka kematian ibu dan bayi serta bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) yang tinggi, pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu
hamil. Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami (Kurang Energi
Kronik) KEK cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko
kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan
berat badan yang normal (Saimin, 2008). Prevalensi risiko KEK pada Wanita Usia
NTT (40,8%), kategori sedang di lima Propinsi yaitu NTB (26,7%), Papua
( 25,7%), Bangka Belitung (22,4%), Jawa Tengah (22,2%), dan Jawa Timur
( 21,9%). Prevalensi risiko KEK pada WUS di kawasan Timur Indonesia adalah
tertinggi dibandinngkan Sumatra, Jawa, dan Bali. Berdasarkan daerah desa dan
kota menunjukkan prevalensi risiko KEK pada WUS di pedesaan (21,1%) lebih
2
1.2 Rumusan Masalah
adalah Bagaimana Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny. P G1P0A0 dengan
1.3 Tujuan
pada ibu Hamil Ny. P umur G 1P0A0 usia kehamilan 14 minggu 4 hari
3
e. Mampu memberikan alternative pemecahan masalah terhadap
kesenjangan antara teori dan praktek pada ibu hamil Ny. P umur
1. Bagi penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan faktor resiko kek (lila <23,5).
KEK.
3. Bagi Poskesdes
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan KEK selanjutnya yang lebih baik di
4
BAB II
PEMBAHASAN
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia
makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun
waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang
cukup.
Kondisi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai dampak
kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan
resiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran premature, kematian
pada ibu dan bayi baru lahir, gangguan pertumbuhan anak, dan gangguan
perkembangan otak. Tidak jarang kondisi KEK pada ibu hamil menjadi penyebab
5
utama terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi dan infeksi yang merupakan
tetapi juga mengancam keselamatan janin. Ibu yang berisikeras hamil dengan
status gizi buruk, berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah 2-3 kali lebih
besar dibandingkan ibu dengan status gizi baik. Kebutuhan gizi pada ibu hamil :
1. Energi
Dihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat patinya. Kebutuhan energi
tidak lebih dari 15% kebutuhan energi. Jenis protein dengan nilai tinggi
6
bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah
B6, C, A, D, E dan K.
4. Kalsium
Kalsium Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan
250mg/hari dan untuk persediaan si ibu. Sumber utama: susu dan hasil
dalam tubuh, dapat terjadi gangguan. Gangguan yang paling sering adalah
ibu hamil membutuhkan tambahan 700 800 mg zat besi. Kebutuhan zat
besi ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester II dan III. Zat besi
darah yang diperlukan untuk membawa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.
Distribusi Fe antara lain :
a. 300mg besi ditransfer ke janin
b. 50-75mg untuk pembentukan plasenta
c. 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
d. 200mg hilang ketika melahirkan
7. Yodium
Yodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut.
Kebutuhan : 200mikrogram/hari
Kekurangan : janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama : garam, makanan laut, air, sayur.
8. Asam Folat
7
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu
Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk orange, kembang kol,
seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng
dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah,
Atas. Pengukuran lingkar lengan atas adalah suatu cara untuk mengetahui resiko
KEK wanita usia subur. Wanita usia subur adalah wanita dengan usia 15 sampai
dengan 45 tahun yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan
Ambang batas lingkar Lengan Atas (LILA) pada WUS dengan risiko KEK
adalah 23,5 cm, yang diukur dengan menggunakan pita ukur. Apabila LILA
8
kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan
sebaliknya apabila LILA lebih dari 23,5 cm berarti wanita itu tidak berisiko dan
meliputi : Berat badan < 40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm,
tinggi badan < 145 cm, Ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%, lelah, letih,
lesu, lemah, lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek, denyut jantung meningkat,
diserapnya.
b. Status Perkawinan
Status Perkawinan ibu dibedakan menjadi: Kawin adalah status
maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka yang kawin sah,
9
secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya) tetapi juga mereka
sebagai suami istri. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup
berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi.
Cerai mati adalah status dari mereka yang suami/istrinya telah
2. Faktor Biologis
merugikan kesehatan ibu, Karena pada ibu yang terlalu muda (kurang
yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun,
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu
10
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
viabilitas.
Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima
atau lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai
batas viabilitas.
status kesehatan ibu, dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat
adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak
dan system syaraf. Kafein bukan merupakan salah satu zat gizi yang
11
banyak yang negative daripada positifnya, salah satunya adalah gangguan
janin.
menanggulanginya.
2. Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia
Kalori dan Tinggi Protein dan dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil tapi
kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi
janin.
darah. Pada keadaan normal hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian
tablet Fe, akan tetapi pada keadaan gizi kurang bukan saja membutuhkan
12
Keperluan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya asupan
mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan
kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan,
pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka
makan. Hanya memberikan ASI kepada bayi sampai usia 6 bulan, dapat
cukup gizi berimbang. Jika ibu tidak bisa atau tidak mau memberikan ASI, sangat
penting bagi bayi untuk mendapatkan susu formula untuk bayi yang dibuat
dengan air bersih yang aman. Sejak 6 bulan, sebaiknya tetap diberikan Asi tapi
juga berikan 3-6 sendok makan variasi makanan termasuk yang mengandung
protein. Remaja dan anak2 yang sedang sakit sebaiknya tetap diberikan makanan
dan minuman yang cukup. Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan
mencegah cacingan, infeksi, melalui sanitasi yang baik dan perawatan kesehatan.
13
2.8 Hubungan KEK dengan BBLR
suplai zat - zat makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai risiko kematian
lebih tinggi daripada bayi cukup bulan. Kekurangan zat gizi pada ibu lebih
cenderung mengakibatkan BBLR atau kelainan yang bersifat umum
gizi pada ibu yang lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan
2009). Akibat lain dari KEK adalah kerusakan struktur SSP terutama
akan terlihat pada struktur dan fungsi otak pada masa kehidupan mendatang,
14
kenaikan berat badan bayi. Sedangkan mekanisme terjadinya BBLR pada
Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (61,3%) ibu hamil anemia
dan sebagian kecil (38,7%) ibu hamil yang tidak anemia. Dalam kehamilan terjadi
volume darah tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%
dan hemoglobin 19%. Keadaan ini disebut sebagai anemia fisiologis atau
15
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia
dalam kehamilan. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi dapat
membantu menjaga pasokan zat besi yang diperlukan tubuh untuk berfungsi
dengan baik. Pemberian vitamin agar tubuh memiliki cukup zat besi dan folat dan
konsumsi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi didalam tubuh untuk
buruk pada ibu dan janin. Pada ibu hamil trimester I biasanya terjadi hemodilusi
(pengenceran darah), apabila pasokan zat besi didalam tubuh kurang maka ibu
hamil beresiko mengalami anemia. pada ibu hamil trimester I yang belum
dan muntah, yang mana pasokan zat besi hanya didapatkan dari makanan (hewani
Pada kenyataannya, ibu hamil yang KEK cenderung lebih banyak mengalami
anemia dibandingkan tidak terjadi anemia. ini disebabkan karena pola konsumsi
dan absorbsi makanan yang tidak seimbang selama kehamilan. KEK pada ibu
hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit
infeksi. KEK pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan) dan lahir
16
2.10 Mekanisme Rujukan
yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk.
c. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga
Sebaiknya bayi yang akan dirujuk harus sepengathuan ibu
17
B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang
alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus
alasan rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima
ibu
O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan
merujuk
K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan
ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan
cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar
rujukan
DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi
18
BAB III
TINJUAN KASUS
dirujuk
I. DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS
19
Alamat Rumah : Desa. Simpang. Yul
B. ALASAN DATANG
Ny P G1P0A0 di Sp. Yul. Ibu mengatakan sering pusing, mual, lemas dan tidak
nafsu makan.
C. DATA KEBIDANAN
1) Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
2) Riwayat Perkawinan
20
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 22 08 2016
TP : 29 05 2017
ANC
TM I : 2x kunjungan
TM II : 2 x kunjungan
TM III :
Imunisasi TT
TT 1 : ada
TT 2 :-
TT 3 :-
Tablet Fe : ada
D. DATA KESEHATAN
Anemia : ada
SC : tidak ada
21
Appendiks : tidak ada
5) Riwayat KB
Jenis KB :-
Alasan Berhenti :-
1) Nutrisi
Porsi : 1 x/ hari
22
b. Minum : 5-6 gelas/hari
2) Pola Eliminasi
Pola istirahat
Pekerjaan : IRT
4) Personal Hygiene
Mandi : 3 x / hari
23
5) Perilaku Kesehatan
Merokok : Tidak
F. DATA PSIKOSOSIAL
A. PEMERIKSAAN FISIK
2) Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,5C
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 23 x/menit
24
7) Berat badan sekarang : 38 Kg
9) LILA : 19,5 cm
B. PEMERIKSAAN KEBIDANAN
1) Inspeksi
a. Kepala
Mata
Konjungtiva : pucat
b. Muka
d. Leher
25
Kelenjar Thyroid: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
e. Dada
Payudara : simetris
f. Abdomen
g. Genetalia Eksterna
h. Ekstremitas atas
i. Ekstremitas bawah
26
1. Palpasi
2. Auskultasi
Frekuensi :-
Lokasi : -
3. Perkusi
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Darah
HB : 7 gr/dl
2) Urine
27
III. ASSESSMENT
Energi Kronik
FE
E : terapi telah diberikan
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di
puskesmas Tempilang
E : ibu bersedia melakukan pemeriksaan lanjut di Puskesmas
Tempilang
3.2 Asuhan yang di dapatkan pasien saat pasien di Puskesmas Tempilang
28
Kronologi Kasus :
pendamping dan saya sendiri pada tanggal 05 Desember 2016 pukul : 09.00 WIB,
setelah mendaftar saya mengantar ibu ke ruang kebidanan tepatnya diruang ANC
didapatkan hasil Tekanan Darah : 90/60mmHg, Berat badan: 37,5 Kg, TB: 154
cm, Lila : 19.5 cm, TFU : 4 jari diatas shimpisis dan tidak ada oedem pada
11,7g/dl. Ibu diberikan konseling oleh bidan untuk menjaga kesehatannya dan
istirahat yang cukup, ibu dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi dan
minum susu. Ibu diberikan terapi tablet FE, Kalk, dan Vit C. ibu dianjurkan dokter
Setelah dilakukan KIE dan ibu mengerti serta paham dengan penjelasan yang
3.3 Asuhan Yang Diberikan Setelah Pasien Pulang Dari Fasilitas Rujukan
29
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan ibu lebih sering minum susu
O :
Suhu : 36,7C
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Palpasi :
6. Auskultasi
Kronik
30
P :
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan cara membandingkan antara teori dan praktek yang ada di lahan yang
4.1 Subjektif
Pada data subjektif diketahui ini kehamilan ibu yang pertama umur
merasa pusing, mual, kadang disertai dengan muntah, lemes, dan nafsu
makan berkurang
31
Menurut Supariasa (2010), tanda-tanda klinis KEK meliputi : Berat
badan < 40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan
< 145 cm, Ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%, lelah, letih, lesu,
lemah, lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek, denyut jantung meningkat,
susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang kadang pusing,
4.2 Objektif
badan < 40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan
< 145 cm, Ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%, lelah, letih, lesu,
lemah, lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek, denyut jantung meningkat,
susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang kadang pusing,
32
4.3 Assessment
Diagnosa kebidanan pada laporan kasus ini adalah Ny. P G1P0A0 Usia
untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, memberikan ibu KIE gizi pada
seperti Nasi, Roti, kentang, Protein seperti, daging sapi, ayam, telur, Vitamin
kesehatan 1 minggu lagi atau jika ada keluhan, mendokumentasikan hasil pada
buku laporan.
33
BAB V
PENUTUP
.
5.1 Kesimpulan
Hasil pengkajian terhadap ibu hamil dengan KEK diperoleh hasil berupa ibu
merasapusing, mual, kadang disertai dengan muntah, lemes, dan nafsu makan
berkurang. Sedangkan data objektif yaitu keadaan umum baik, Keadaan umum
38 kg, LLA : 19,5 cm, HB : 11,7 gr/dl, ibu nampak anemis conjuntiva pucat,
sklera putih.
dan infeksi. Sedangkan bagi bayi dapat menyebabkan BBLR, bayi lahir prematur
dan cacat bawaan dan perlu penanganan yang cepat dari tenaga medis. Yang
ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, anjurkan ibu untuk ANC teratur,
anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi, anjurkan untuk tetap
istirahat cukup
5.2 Saran
34
mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat
Asuhan yang sudah diberikan pada pasien sudah cukup baik dan
asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta
35
LAMPIRAN 1. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
36
LAMPIRAN 2. BUKU KIA NY.P
37
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia
untuk melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penelitian
Gizi dan Makanan jilid 21. Jakarta : Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI,
2007:
Manuaba, IBG. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Arcan. 2007. Gaawat
Bina Pustaka
38