You are on page 1of 8

Pengertian Macam-macam Rasio Analisis

Laporan Keuangan Perusahaan Beserta


Rumusnya Lengkap
Untuk menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan dibutuhkan macam-macam rasio,
eperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas dan raaio
aktivitas. Sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi dalam penggunaan modal untuk
mendapatkan laba dengan tingkat penjualan tertentu. Dengan demikian analisis laporan
keuangan perusahaan tersebut dapat diketahui mana yang harus ditingkatkan dan mana yang
harus dikurangi.

Rasio Keuangan Perusahaan


Pengertian rasio keuangan adalah sebagai alat yang digunakan sebagai pembanding angka-
angka yang tertera pada laporan keuangan, agar bisa membaca kondisi keuangan suatau
prusahaan serta bisa menilai kinerja manajemen pada perusahaan tersebut dalam satu priode.

Menurut James C Van Horne definisi dari rasio keuangan adalah merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
angka lainnya.

Analisis rasio keuangan

Analisis rasio merupan cara yang bisa digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dari
beberapa cara yang ada. Cara menganalisisnya yaitu dengan cara menggunakan perhitungan
perbandaingan dengan data kuantitatif yang ditunjukan pada neraca maupun laba rugi.

Inti dari analisis tersebut yaitu tidak lain hanya ingin mengetahui kenerja keuangan
perusahaan tahun sebelumnya, saat ini dan kemungkinan yang akan datang.

Sedangkan menurut Irwati rasio keuangan adalah teknik analisis dalam bidang manajemen
keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam
periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatau perusahaan pada satu periode tertentu
dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan
perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.

Macam macam rasio keuangan

a. Rasio Likuiditas

Pengertian rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu


perusahaan untuk memnuhi semua kewajiban dalam jangka pendek (hutang jangka pendek).

Perusahaan yang mampu menyelsaikan hutang jangka pendeknya maka perusahaan itu
disebut perusahaan yang likuid sedangkan utuk perusahaan yang tidak mampu membayar
hutang jangka pendeknya maka perusahaan itu disebut perusahaan yang ilikuid.
Ada tiga rasio likuid yang digunakan perusahaan untuk mengukur tingkat likuiditas
perusahaan, berikut penjelasannya:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan
perusahaan dalam kewajibannya membayar hutang jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.

Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lainnya. Sedangkan
hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang
lainnya yang segera harus dibayar. Rumus rasio lancar yaitu:

Aktiva Lancar
Current ratio = ----------------------- x 100%
Hutang Lancar

Semakin besar perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar, maka semakin besar
pula kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya.

Ketika perbandingan rasio lancar 1:1 atau 100%, itu artinya aktiva lancar dapat menutupi
semua hutang lancar. Jadi sebuah perusahaan dikatakan sehat jika tingkat rasionya berada dia
atas satu atau diatas 100 persen. Sedangkan untuk aktiva lancar harus jauh di atas jumlah
hutang lancar.

2. Rasio Cepat (Quick Rastio atau Acid Test Ratio)

Rasio cepat digunakan untuk menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam


menyelesaikan kewajibannya atau utang lancar dengan aktiva aktiva lancar dengan tidak
memperhitungkan nilai persediaan.

Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena persediaan merupakan
komponen aktiva lancar yang paling kecil tingkat likuiditasnya.

Quick ratio memfokuskan komponen-komponen aktiva lancar yang lebih likuid yaitu: kas,
surat-surat berharga, dan piutang dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka
pendek.
Rumus rasio lancar

Aktiva Lancar Persediaan


Quick Ratio = ------------------------------------ x
Hutang Lancar

Ketika dijumpai adanya perbedaan antara quick ratio denan current ratio yang sangat besar,
curret ratio meloncak tinggi sedangkan quick ratio menurun, itu artinya telah terjadi investasi
yang tinggi pada persediaan.

Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang
lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1.
Walaupun rasionya tidak mencapai 100% tapi mendekati 100% juga sudah dikatakan sehat.
3. Cash Ratio

Kas yang dimaksud adalah uang milik perusahaan yang tersimpan di kantor maupun di bank
dalam bentuk rekening Koran.

Sedangkan untuk harta yang mirip atau setara dengan kas adalah harta lancar yang mudah
dicairkan kembali, mudah dipengaruhi oleh perekonomian Negara yang menjadi fomisili
perusahaan bersangkutan.

Kas + Setara kas


Cash Ratio = --------------------------- x 100%
Hutang Lancar

Semakin besar rasionya semakin baik. Sama seperti Quick Ratio, tidak harus mencapai
100%

Macam-macam rasio keuangan

b. Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu
perusahaan dalam menyelesaiannya semua kebutuhannya, baik itu jangka pendek atau
panjang, jika terjadi likuidasi.

Solvable adalah sebutah untuk perusahaan yang memiliki aktiva atau kekayaan yang cukup
banyak sehingga mampu membayar hutang-hutangnya, sedangkan insolvable adalah
perusahaan yang sangat minim aktiva yang dimiliki sehingga kurang mampu membayar
hutang-hutangnya.

Tapi hal tersebut tidak menup kemungkinan bahwa perusahaan yang solvable belum tentu
likid, begitu juga dengan insolvable belum tentu ilikuid. Jika perusahaan dilukuidasi, maka
rasio yang digunakan adalah:

1. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Rasio yang disebut denga rasio hutang (debt ratio) ini mengukur seberapa banyak aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva, atau mengukur prosentase berapa besar dana yang berasal dari hutang.

Hutang disini adalah hutang perusahaan baik itu hutang jangka panjang maupun hutang
jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:

Total hutang
Debt to assets ratio = ------------------------------------- x 100%
Modal Aktiva (total aktiva)

Rasio ini menggambarkan seberapa jauh hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin rendah
debt ratio maka tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik. Porsi hutang terhadap
aktiva harus lebih kecil.

2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) adalah rasio yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antara utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang
telah diberikan oleh pemilik perusahaan, dengan maksud untuk mengetahui berapa jumlah
dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.

Jika semakin tinggi rasio maka semakin kecil modal sendiri dibanding hutangnya.
Seharusnya kebijakan perusahaan harus memiliki hutang yang tidak lebih besar dari modal
yang dimiliknya.

Karna semakin kecil rasio ini maka akan memperbaik keadaan perusahaan, artinya semakin
kecil hutang yang dimiliki maka semakin aman. Rumus yang digunakan adalah:

Total hutang
Debt to equity ratio = ----------------------- x 100%
Modal Sendiri

c. Rasio Profitabilitas atau Rasio Rentabilitas

Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam medapatkan laba (profit) dari semua kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki
perusahaan tersebut seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan yang
dipekerjakan, dan jumlah cabang yang sudah dimilikinya.

Untuk mengetahui laba yang dihasilkan berikut rasio yang digunakan:

1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara laba kotor yang diperoleh
perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama.
Ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain
dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah
penjualan. Semakin besar rasionya berarti semakin baik kondisi keuangan perusahaan,
berikut rumus yang digunakan:
Laba kotor
Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan bersih

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat laba yang dihasilkan perusahaan untuk
menutupi biaya-biaya operasi lainnya. Jika rasio pada perusahaan tersebut diketahui untuk
biaya tetap sehingga perusahaan bisa memperoleh laba.

2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin laba bersih adalah rasio yang digunakan untuk menghitung nilai rupiah dari setiap
laba bersih yang diperoleh dari setiap satu rupiah penjualan dan juga mengukur seluruh
efesiensi baik produksi, administrasi, marketing, pendanaa, penentuan harga maupun
manajemen pajak.

Jadi semakin tinggi tingkat rasio yang dimiliki suatau perusahaan makan semakin tinggi juga
tingkat laba yang deperoleh perusahaan tersebut dari tingkat penjualan tertentu.

Atau bisa saja rasio yang rendah menunjukan tingkat penjualan yang rendah untuk tingkat
biaya tertentu. Atau dengan tingkat biaya yang tetlalu mahan untuk tingkat penjualan tertentu.
Berikut rumus yang digunakan:

Laba bersih setelah pajak


Net Profit Margin = ---------------------------------- x 100%
Penjualan bersih

Semakin tinggi rasio yang dimiliki perusahaan maka semakin baik laba yang dihasilkan,
karna rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba pada tingkat
penjualan tertentu.

3. Return On investment (ROI)

Return On Investment adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan


perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan digunakan untuk menutup investasi yang
dikeluarkan. Laba yang dimaksuda adalah laba bersih setelah pajak atau EAT. Rasio ini
dihitung dengan rumus:

EAT
ROI = --------------- x 100%
Investasi

Semakin tinggi rasio yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maka semakin baik. Rasio ini
berfungsi untuk mengetahui jumlah rupiah laba bersih dari setiap rupiah yang dikeluarkan
untuk investasi.

4. Return On Assets

Rasio yang juga disebut rentabilitas ekonomis ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar perusahaan dalam mendapatkan laba dengan semua aktivitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Tapi laba disini adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT. Rumus yang
digunakan adalah:
EBIT
Return On Assets = ------------------ x 100%
Total Aktiva

Rasio ini digunakan untuk mengetahui keuntungan (EBIT) dari total aktiva yang digunakan,
semakin tingi tasio yang dimiliki perusahaan maka semakin baik.

5. Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba
bersih dengan tingkat penjualan tertentu. Kita bisa mengetahui seraca langsung rasio ini di
analisis common size untuk laporan rugi laba (baris paling akhir).

Rasio ini juga bisa diartikan sebagai penekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan
pada periode tertentu. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Laba Bersih
Profit Margin = ------------------------ x 100%
Penjualan

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba dari setiap penjualan tertentu. Semakin besar tingkat rasio yang digunakan
maka semakin baik.

d. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat rasio yang digunakan untuk
mengukur efisiensi atau efektivitas suatu perusahaan dalam memakai aktiva yang
dimilikinya.

Rasio aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertenam pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio yang
digunakan adalah;

1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)

Rasio perputaran persediaan digunakan untuk mengukur aktivitas atau likuiditas dari
persediaan perusahaan. Maksudnya yaitu mengukur tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam
mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Efektifitas manajemen persediaan ditunjukan oleh tingginya perputaran persediaan dalam


satu tahun. Sedangkan pengendalian atas perediaan yang kurang efektif ditunjukan dengan
rendahnya perputaran persediaan dalam satu tahun. Rumus yang digunakan adalah:

Harga Pokok Penjualan


Inventory Turn-over (perputaran persediaan) = --------------------------------------- x 1 kali
Rata-rata Persediaan

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa tingkat efektivitas perusahaan dalam
mengelola persediaannya. Semakin tinggi tingka perputarannya maka semakin efektif juga
pengelolaan pesediaannya.

2. Perputaran aktiva tetap

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar suatau perusahaan dalam menghasilkan
laba dalam penjualannya berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektivitas suatu perusahaan dalam
menggunakan aktiva tetap tersebut. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif proporsi
aktiva tetap tersebut.

Mungkin tingkat penilayai setiap industry berbeda-beda, ada yang mengangap bahwa rasio
ini penting untuk diperhatikan sehingga perusahaan tersebut memiliki aktiva tetap yang
tinggi.

Sedangkan ada beberapa industri jasa yang menilai bahwa rasio tersebut tidak terlalu penting
untuk diperhatikan, sehingga perusahaan tersebut memiliki proporsi aktiva tetap yang kecil.
Untuk menghitung perputaran aktiva tetap dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap = ----------------------
Aktiva Tetap

Rasio ini digunakan untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam penggunaak aktiva tetap
untuk menghasilkan laba. Sehingga semakin tingkat perputarannya maka semakin efektif
penggunaan aktiva tetapnya.

3. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)

Sama halnya dengan rasio perputaran aktiva tetap, rasio ini menghitung efektivitas
penggunaan total aktiva tetap. Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana
perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.

Tingkat rasio yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki manajemen yang
baik, begitu sebaliknya tingkat rasio yang rendah menunjukan perusahaan tersebut memiliki
tingkat manajerial yang rendah juga, dan seharusnya perusahaan tersebut harus membentuk
manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran investasi atau modalnya.
Rumus yang digunakan adalah:

Penjualan
Total Asset Turn-over = ----------------------- x 1 kali
Modal Aktiva

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas pemanfaatan aktiva dalam memperoleh
penjualan. Jadi semakin tinggi tingkat perputarannya maka semakin efektif perusahaan dalam
memanfaatkan aktivanya.

4. Perputaran piutang
Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa rata-rata piutang yang terkumpul dalam satu
tahun. Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat efissiensi dan kualitas utang suatu
perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan kebijakan kreditnya.

Semakin lama jangka waktu pelunasannya,semakin besar pula resiko kemungkinan tidak
tertagihnya piutang. Rumus yang digunakan adalah:

Penjualan Bersih
Perputaran Piutang = -----------------------------------
Rata-rata Piutang Dagang

Sekian pembahasan mengenai macam-macam rasio keuangan, semoga bermanfaat. BY


amsod.

You might also like