You are on page 1of 3

Asuhan Kala I

1. Penggunaan Partograf

Merupakan alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. Tujuan utama dari
penggunaan partograf adalah:

o Untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui pemeriksaan dalam.
o Untuk mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian
juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama.

Kondisi ibu dan bayi harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu:

o Denyut jantung bayi setiap 30 menit


o Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 30 menit
o Frekuensi nadi ibu setiap 30 menit
o Pembukaaan serviks setiap 4 jam
o Penurunan bagian terendah janin setiap 4 jam
o Tekanan darah dan suhu ibu setiap 4 jam
o Produksi urin, aseton, dan protein setiap 2-4 jam

2. Dukungan Persalinan
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan ciri dari asuhan
kebidanan. Asuhan yang mendukung artinya kehadiran yang aktif dan ikut serta dalam
kegiatan yang sedang berlangsung. Dukungan tersebut antara lain meliputi:
o Lingkungan
Suasana yang rileks dan bernuansa rumah akan sangat membantu wanita dan
pasangannya merasa nyaman. Ruangan persalinan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga pada waktu terjadi keadaan darurat bisa ditangani secara cepat dan efisien.
Lampu haruslah mudah dipindah-pindah. Banyak wanita merasa lebih suka dengan
penerangan redup atau setengah gelap pada saat berada dalam ruangan persalinan,
tetapi tetap harus disediakan lampu untuk membantu bidan saat melakukan penjahitan
perineum.
o Pendamping persalinan
Dukungan persalinan kala I dapat diberikan dengan cara menghadirkan orang
yang dianggap penting oleh ibu untuk mendampingi selama proses persalinan, seperti
suami, keluarga, atau teman dekat. Suami dan keluarga dianjurkan untuk berperan
aktif dalam mendukung dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan kenyamanan
bagi ibu. Pendamping ibu saat persalinan sebaiknya adalah orang yang peduli pada
ibu, yang paling penting adalah orang-orang yang diinginkan oleh ibu untuk
mendampinginya selama persalinan.
o Mobilitas
Ibu dianjurkan utuk mengubah posisi dari waktu ke waktu agar merasa nyaman
dan mungkin persalinan akan berjalan lebih cepat karena ibu merasa menguasai
keadaan.
o Pemberian informasi
Ibu dan suami harus diberi informasi yang lengkap tentang kemajuan persalinan
dan perkembangannya selama proses persalinan. Setiap pengobatan atau intervensi
yang mungkin dan akan dilakukan harus dijelaskan terlebih dahulu. Ibu dan suami
dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
o Teknik relaksasi
Jika ibu telah diajarkan teknik-teknik relaksasi, maka harus diingatkan mengenai
hal tersebut dan didukung sewaktu ia mempraktikan pengetahuannya. Bidan
hendaknya berhati-hati untuk mengungkapkan bagaimana cara ibu mempelajarinya
dan harus mengikuti metode yang sama. Jika ibu belum pernah mengetahuinya, maka
bidan harus berusaha untuk mengajarkan kepadanya dengan instruksi yang sederhana
mengenai teknik bernapas serta mendorong ibu untuk menggunakan teknik-teknik
tersebut.
o Percakapan (komunikasi)
Pada tahap ini ibu akan merasa lelah dan setiap kontraksi akan memerlukan
konsentrasi penuh dan semua cadangan emosional fisik yang bisa dikerahkannya. Ia
mungkin akan menutup matanya dan ingin sendirian pada tahap ini. jika ibu
menyadari apa yang terjadi pada dirinya, ia akan berkonsentrasi pada kemajuan
persalinannya dan percakapan yang tidak bermanfaat tidak dibutuhkannya, melainkan
sentuhan dan ekspresi wajah akan lebih penting.
o Dorongan semangat
Bidan harus berusaha memberikan dorongan semangat kepada ibu selama proses
persalinannya. Sebagian besar wanita akan mencapai suatu tahap di mana mereka
merasa tidak bisa melanjutkan lagi proses persalinannya dan merasa putus asa. Hanya
dengan beberapa kata yang diucapkan secara lembut setiap kali kontraksi atau
beberapa kata pujian non verbal sudah membuat cukup memberi semangat. Bidan
yang keterampilan komunikasinya sudah terlatih baik dan yang memberi respon
dengan kehangatan dan antusiasme biasanya akan berhasil dalam hal ini.
3. Perawatan Fisik
o Kebersihan dan kenyamanan
Ibu yag akan bersalin akan merasa sangat panas dan berkeringat banyak. Bila
memungkinkan ibu bisa mandi dan berganti pakaian atau bila cukup dengan
menyeka tubuh dan mengganti pakaiannya. Baju yang bersih dan terbuat dari
bahan katun akan membuat ibu merasa nyaman. Mulutya bisa disegarkan dengan
menggosok gigi atau kumur dengan mouthwash.
o Posisi
Rasa sakit akibat kontraksi akan semakin terasa sesuai bertambahnya
pembukaan serviks. Ibu mungkin akan memerlukan bantuan untuk mencari dan
menemukan posisi yang nyaman. Ada beberapa posisi tertentu yang dapat
membantu mengurangi rasa sakit, misalnya posisi duduk, bersandar tegak, bersadar
ke depan, berlutut ke depan, mengurut punggung, atau bersandar pada suami.
o Kontak fisik
Suami dianjurkan untuk memegang tangan ibu, menggosok punggungnya,
menyeka wajahnya, atau mendekapnya. Bidan harus peka terhadap keinginan ibu
dan menghormatinya.
o Pijatan
Ibu yang menderita sakit punggung atau nyeri selama persalinan mungkin
akan merasakan yang sangat meringankan dengan cara bidan atau suami bisa
melakukan pijatan melingkar di bagian lumbosakral.
o Perawatan kandung kemih dan perut
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama
persalinan. Ibu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih sering jika
terasa ingin berkemih atau jika kandung kemih terasa penuh. Periksa kandung
kemih pada saat akan memeriksa DJJ (palpasi tepat di atas simfisis pubis untuk
mengetahui apakah kandung kemih penuh). Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar
mandi, berikan wadah penampung urin. Kandung kemih yang penuh akan
memperlambat turunnya bagian terbawah janin dan mungkin menyebabkan partus
macet, ibu jadi tidak nyaman, meningkatkan risiko perdarahan pasca persalinan
yang disebabkan oleh atonia uteri, mengganggu penatalaksanaan distosia bahu, dan
meningkatkan risiko ISK pasca persalinan. Selama persalinan berlangsung, tidak
dianjurkan untuk melakukan katerisasi kandung kemih secara rutin. Katerisasi
kandung kemih hanya dilakukan jika kandung kemih penuh dan ibu tidak dapat
berkemih sendiri.

You might also like