Professional Documents
Culture Documents
Model atom Dalton, adalah gagasan tentang partikel materi yang menyatakan bahwa materi
terdiri atas butiran-butiran yang sangat kecil, yaitu atom. Model ini telah menghapus pendapat yang
mengatakan bahwa pembagian materi bersifat kontinu. Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur
yang mempunyai sifat yang sama dengan unsur itu.
2.2.1. Teori Model Atom Democritus
Permodelan model atom yang diberikan oleh Democritus menunjukkan bahwa apa yang disebut dengan
atom merupakan sebuah benda yang tidak dapat dibagi. Mengapa demikian? Democritus mendapatkan
penjelasan tersebut ketika mengembangkan teori tentang benda-benda penyusun materi. Artinya ketika
suatu materi terus menerus di belah pada suatu saat akan diperoleh sebuah partikel penyusun
fundamental/ mendasar yang disebutnya dengan Atom.
Pemikir terkenal di ranah yunani yaitu Aristoteles menyikapi pernyataan yang diberikan oleh Democritus
dengan menolak pernyataan tersebut. Aristoteles berpendapat bahwa suatu materi/ zat tersusun atas 4
penyusun yaitu api (oksigen), air (hidrogen dan oksigen), tanah (unsur peyusun tanah), dan udara (gas-gas
seperti oksigen, nitrogen, hidrogen dsb).
1000 tahun lamanya, ketika di abad pertengahan di mana ilmu pengetahuan berkembang pesat
terutama di dunia Islam. Cendekiawan Islam memperkenalkan konsep bahwa sesuatu yang tak
tampak itu, belum tentu tidak ada maka istilah atom diperkenalkan lagi oleh seorang Guru SMA
yang bernama John Dalton. Dalam bukunya yang berjudul New System of Chemical Philosopy,
Dalton berhasil mengemukakan Model Atom Dalton. Dalam bukunya ia menuliskan bahwa tiap-
tiap unsur terdiri dari atom-atom dengan sifat dan massa yang secara identik mirip dan terbentuk
dengan komposisi yang tetap. Artinya perbandingan antara masing-masing atom yang sama tetap
tidak dapat diganggu.
Pada sekitar tahun 1779 seorang ilmuwan Perancis, Antoine Laurent Lavoisier, melakukan percobaan
secara teliti, yaitu memanaskan logam raksa dan udara dalam tabung tertutup. Dari percobaan ini ia
sampai pada kesimpulan bahwa dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama. Kesimpulan ini kemudian dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Dua puluh
tahun kemudian, ilmuwan Perancis lain yang menetap di Madrid, Joseph Louis Proust, merumuskan suatu
hukum yang disebut Hukum Perbandingan Tetap yang berbunyi: Perbandingan Massa unsur-unsur yang
menyusun suatu senyawa selalu tetap.
Untuk menjelaskan kedua hukum diatas, John Dalton, membangkitkan ingatan orang tentang suatu
istilah yang telah terlupakan yaitu atom. Dalton mengemukakan teori barunya tentang atom melalui
bukunya yang berjudul New System of Chemical Philosophy. Butir-butir Teori Atom Dalton adalah
sebagai berikut.
1. Penemuan model atom Dalton didasari oleh Hukum Perbandingan Tetap dan Hukum Kekekalan
Massa.
2. Model atom Dalton adalah gagasan tentang partikel materi yang menyatakan bahwa materi terdiri
atas butiran-butiran yang sangat kecil.
3. Menurut Dalton, atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
Meskipun kelebihan teori atom Dalton hanya sedikit tetapi teori Dalton dianggap sebagai teori penyulut
yang dapat memotivasi para ilmuwan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang atom
Beberapa teori atom yang dinyatakan John Dalton memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu :
a) Bahwa seperti kenyataannya, dua buah atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang sama
maupun yang tidak sama dapat membentuk suatu molekul.
Contoh : Untuk unsur-unsur yang sama (O2, H2, N2, O3, dll.)
b) Memotivasi para ilmuwan yang lain untuk mengkaji lebih dalam tentang atom, sehingga muncullah
teori-teori atom yang lebih lengkap, seperti : teori atom Thomson, teori atom Rutherford, dan teori
atom Niels Bohr.
Meskipun kelebihan teori atom Dalton hanya sedikit tetapi teori Dalton dianggap sebagai teori
penyulut yang dapat memotivasi para ilmuwan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang atom.
a) Menurut John Dalton atom merupakan bagian terkecil suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi,
sedangkan pada kenyataannya atom masih dapat dibagi lagi menjadi sub-sub atom yang terdiri
(proton, neutron, dan elektron) kenyataan ini dapat dibuktikan oleh Thomson melalui percobaannya.
b) Dalam teori John Dalton belum dapat menjelaskan gagasan tentang inti atom seperti yang dinyatakan
Rutherford, dari hasil percobaannya dengan menggunakan sumber partikel alfa.
c) Teori atom John Dalton belum bisa menjelaskan tentang adanya tingkat-tingkat energi (kulit-kulit)
dalam atom, lintasan-lintasan stasioner dalam atom, dan pancaran atau penyerapan energi dari
masing-masing lintasan dalam atom.
d) Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi (hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus
listrik).
f) Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur
yang lain.
g) Dalam perkembangan zaman dan seiring kemajuan teknologi mungkin akan lebih banyak
pembuktian bahwa teori atom yang dinyatakan John Dalton masih sangat sederhana dan masih
banyak pula kelemahannya. Contoh dari pendapat Dalton yang salah : Atom-atom pada suatu unsur
tertentu adalah identik, artinya memiliki massa, ukuran dan sifat-sifat yang sama, tapi para ilmuwan
lain dapat menunjukkan bahwa atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa dan ukuran
yang berbeda.
THOMSHON
Teori atom Dalton cukup lama dianut oleh para ahli saat itu hingga ditemukannya elektron yang
bermuatan negatif oleh J.J. Thomson pada tahun 1897 (baca di Sejarah Penemuan Proton, Neutron,
dan Elektron). Penemuan elektron ini akhirnya mematahkan teori Dalton bahwa atom merupakan materi
terkecil. Oleh karena elektron bermuatan negati maka Thomson berpikir bahwa ada muatan positif
sebagai penyeimbang. Dengan demikian atom bersifat netral.
Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan positif.
Sementara itu elektron (bagian atom yang bermuatan negatif) tersebar merata di permukaan bola tersebut.
Muatan-muatan negatif tersebut tersebar seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama
dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Model dan Kelemahan Teori Atom Thomson, Pengertian, Contoh, Gambar, Kimia - Seorang fisikawan
Inggris, Joseph John Thomson, pada 1897 menemukan elektron, suatu partikel bermuatan negatif yang
lebih ringan daripada atom. Dia memperlihatkan bahwa elektron merupakan partikel subatomik. Dari
penemuannya ini, J. J. Thomson mengemukakan dugaan (hipotesis) sebagai berikut: "karena elektron
bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral maka haruslah ada muatan listrik positif yang
mengimbangi muatan elektron dalam atom". Maka ia mengusulkan suatu model atom yang dikenal
dengan model atom roti kismis sebagai berikut.
1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (diibaratkan sebagai roti).
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar di dalam roti).
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari model atom Thomson, dapat dilihat seperti uraian berikut ini:
1. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatomik.
1. Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang
dikemukakan oleh Rutherford.
2. Tidak dapat menjelaskan adanya inti atom. [2]
Tokoh Kimia :
Joseph John Thomson
(18561940)
Joseph John Thomson (18561940) adalah seorang ahli fisika yang pernah bercitacita menjadi insinyur
kereta api. Meskipun tidak menjadi insinyur kereta api, Thomson memberikan dedikasi penuh terhadap
ilmu pengetahuan. Selain penemuannya tentang model atom, dia juga membuktikan keberadaan elektron.
Buah kerjanya tentang keberadaan elektron telah mengubah teori listrik dan atom. Sumber: Jendela
IPTEK: Materi, 1997.
RUTHERFORD
a. Sebagian besar berkas partikel alfa yang dapat melewati lempengan logam emas menunjukan bahwa
partikel alfa ini melewati ruang kosong yang ada di dalam atom sehingga dengan mudah partikel alfa
ini melewati ruang kosong tersebut tanpa hambatan yang berarti.
b. Berkas partikel alfa yang didefleksi menunjukan bahwa partikel alfa tersebut berada pada posisi yang
dekat dengan inti atom yang bermuatan positif. Muatan positif dengan muatan positif akan saling
tolak menolak, hal inilah yang menyebabkan partikel alfa dibelokan dengan sudut yang besar.
c. Berkas partikel alfa yang di refleksi kembali (dipantulkan kembali) menunjukan bahwa partikel alfa
tersebut bertumbukkan dengan inti atom yang bermuatan positif. Inti atom emas mempunyai massa
dan muatan positif yang lebih besar disbanding dengan massa dan muatan partikel alfa, hal inilah
yang membuat partikel alfa di pantulkan kembali.
d. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari
20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan
diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
e. Hanya sedikit parikel alfa yang menumbuk selaput emas dipantulkan kembali. Peristiwa
membuktikan bahwa inti atom selaput emas sangat kecil.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapat dari percobaan tersebut , Rutherford mengusulkan model
atom yang dikenal dengan Model Atom yaitu Atom yang terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan
bermuatan positif, dikelilingi oleh electron-elektron yang bermuatan negative.
Rutherford menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling tolak-menolak.
C. Kelebihan dan Kelemahan
1. Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan electron yang mengelilingi inti.
Rutherford menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi meningkat partikel-
partikel positif agar tidak saling tolak-menolak
Berdasarkan hasil percobaan hamburan partikel alfa, Rutherford mengemukakan gagasan tentang
struktur atom, penemu struktur yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom denggan electron yang
berputar mengelilinginya dalam lintasan atau orbit yang dibayangkan seperti tata surya diman inti atom
sebagai matahari dengan elektro-elektron sebagai planet yang berputar mengelilingnya. (model atom tata
surya).
2. Kekurangan
Tidak dapat menjelaskan mengapa electron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan electron mengitari inti ini disertai pemancaran energy sehingga lama-kelamaan energy
electron akan berkurang dan lintasanny amakin lam akan mendektai inti dan jatuh ke dalam inti.
NEILS BOHR
Model atom Bohr dinyatakan dalma bentuk empat postulat berkaitan dengan pergerakan
elektron yaitu sebagai berikut:
1. Dalam mengelilingi inti atom, elektron berada pada kulit (lintasan) tertentu. Kulit ini
merupakan gerakan stasioner (menetap) dari elktron dalam mengelilingi inti atrom dengan
jarak tertentu.
2. Selama elektron berada pada lintasan stasioner tertentu, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi yang diemisikan atau diserap.
3. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk
lingkaran mengelilingi inti atom, gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb
sesuai dengan kaidah mekanika klasik.
4. Lintasan stasioner elektron memiliki momentum sudut. Besarnya momentum sudut adalah
kelipatan dari nh/2. Dengan n adalah bilangan kuantum dan h adalah tetapan planck.
, Niels Bohr mengusulkan dua gagasan kunci model model atom Niels Bohr yaitu:
1. Elektron-elektron bergerak didalam orbit-orbit dan memiliki momentum yang terkuantitasi
dan dengan demikian energi yang terkuantitasi ini berarti tidak setiap orbit melainkan hanya
beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari
inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana mereka
bergerak didalam orbit melainkan akan tetap stabil didalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
3. Percobaan yang paling kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan spektrum dari
hidrogen atom. Telah lama diketahui bahwa gas hidrogen jika dipanaskan pada tingkat
kepanasan tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Tetapi cahaya ini tidakalah mencakup semua
warna, tetapi hanya cahaya dari suatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang
atom adalah berangkat dari hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan
yang mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral
(warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen.
4.
5. Gambar 6 : Tabung berisi Hidrogen
6. Bohr melakukan percobaan dengan mennggunakan tabung yang berisi hidrogen. Gas
yang terkena aliran listrik memancarkan cahaya berupa gelombang yang berwarna-
warni.s
7. Lebih jauh dari itu, teori Bohr, memperkirakan adanya garis spektral tambahan, tidak
terlihat pada saat sebelumnya. Tetapi kemudian dipastikan oleh parra pencoba sebagai
tambahan, teori Bohr tentang struktur penyuguhkan tentang penjelasan pertama yang
jelas apa sebab ato punya ukuran seperti adanya. Tetapi sementara itu teori struktur
atom Bohr menghadapi kesulitan-kesulitan.
8. Masalh terpokok adalah bahwa teori Bohr meskipun dengan sempuna menjelaskan
kesulitan masa sepan (misalnya hidrogen) yang punya satu elektron tidak dengan
persis memeperkirakan spektra dari atom-atom lain. Beberapa ilmuan terpukau oleh
sukses luar biasa teori Bohr dalam hal memaparkan aatom hidrogen. Berharap dengan
jalan menyempurnakan kecil itu tak akan menolong karena itu yang diperlukan adalah
perombakan radikal. Tetapi bagaimanapun dia mengarahkann segenap akal geniusnya
tetapi dia tidak mampu memecahkannya.
9. Pemecahan akhirnya ditemukan oleh Werner Heinsberg dan lain-lainnya, yang
menarik untuk dicatat disini bahwa Heisenberg umumnya ilmuan yang
mengembangkan teori baru belajar dikopenhagen, yang tidak diduga lagi telah
mengambil manfaat yang besar dari diskusi-diskusidengan Bohr dan saling
berhubungan satu sama lain. Bohr sendiri bergegas menuju ide baru itu dan membantu
mengembangkannya. Dia membuat sumbangan penting terhadap teori baru, dan lewat
diskusi-diskusi dan tulisan-tulisan dia menolong membuat lebih sistematis.
Hasil Percobaan Niels Bohr
Dari percobaan yang telah dilakukan Niels Bohr, bahwa atom itom terdiri dari inti yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan positif. Jadi, dari
percobaan yang dilakukan Bohr, dia berhasil menyempurnakan dari pada kelemahan Model Atom
rutherford, yang dimana Rutherford tidak dapat membuktikan bahwa Atom memiliki lintasan-
lintasan.
) dan Gerlacht (Walter Gerlacht, 1889 - 1979, Jerman) pada tahun 1922.
Stern dan Gerlach melakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa partikel elektron memiliki
momentum sudut intrinsik. Skematik eksperimen Stern dan Gerlacht diilustrasikan seperti pada gambar 3.
Atom-atom perak diuapkan di dalam oven bergerak melalui kolimator-kolimator celah sempit sampai
melewati kutub-kutub medan magnet yang memiliki kuat medan magnet dipol dalam arah sumbu Z
sebesar . Karena atom perak ini memiliki momen magnetik, maka akan mengalami defleksi dengan
z
gaya magnetik:
F Z =Z B Z / Z (3)
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa vektor momen magnetik dari atom yang ditempatkan pada
medan magnetik eksternal hanya memiliki dua arah saja seperti ditunjukan pada gambar :
Gambar 3: Skema eksperimen Stern-Gerlacht dan kuantisasi ruang spin magnetik
Sumber : https://www.google.co.id
Teori Bohr berhasil menjelaskan spektrum atom hidrogen, namun tidak dapat menerangkan garis-
garis halus dari spektrum yang diperoleh dengan menggunakan spektroskop berdaya pisah tinggi. Untuk
menjelaskan spektrum halus tersebut, Sommerfeld memodifikasi teori atom Bohr dengan menambahkan
orbit-orbit berbentuk elips. Menurut Sommerfeld, orbit pertama berupa lingkaran, orbit kedua berupa
satu orbit ellips, orbit ketiga berupa dua orbit elliptis, dan seterusnya. Dan inti atom merupakan salah satu
titik fokus dari orbit-orbit elliptis tersebut. Dengan pengandaian inti atom sebagai salah satu titik fokus
dan menggunakan prinsip kuantisasi momentum elektron ada orbit-orbit tersebut, Sommerfeld
mengungkapkan energi elektron dalam atom hidrogen sebagai :
me 4 1
E= x
8 0 h c ( nr + k )2
2 (4)
Dimana :
n=( nr + k ) (5)
membedakannya, n disebut sebagai bilangan kuantum utama sedangkan k disebut bilangan kuantum
azimuth. Keduanya dihubungkan dengan geometri ellips oleh persamaan
n, (n-1), (n-2) dan seterusnya sampai k =1 . Maka bila n=3, terdapat tiga orbit yang mungkin, yaitu
satu berupa lingkaran dan dua elliptik sesuai dengan k = 1,2, dan 3.
Sommerfeld mempostulatkan bahwa elektron bergerak dalam satu orbit elliptis dengan dua
derajat kebebasan. Posisi elektron dalam suatu orbit ditentukan oleh jarak radial dari fokus dan oleh sudut
antara jari-jari variabel dan sumbu utama ellips (sudut azimuth). Bilangan kuantum azimuth menunjukkan
keellipsitasan dari orbit elektron, sehingga dapat dikatakan menentukan bentuk orbit elektron. Orbit-orbit
elliptis (subtingkat) dalam suatu tingkat energi utama memiliki sedikit perbedaan pada energinya. Garis-
garis lurus spektrum atom bersesuaian dengan transisi tingkat energi elektronik tersebut.
Model ini juga gagal diterapkan untuk atom dengan dua buah elektron serta tidak bisa
menjelaskan sifat magnetik atom
Sommerfeld memperbaiki model atom Bohr. Menurut Sommerfeld, sebagaimana hukum Kepler
pada orbit planetplanet mengelilingi matahari, elektron mengelilingi atom tidak hanya dengan orbit
berbentuk lingkaran saja, namun mungkin juga berbentuk elips
Model atom Sommerfeld merupakan suatu saranan model atom untuk mengatasi kegagalan
model atom Bohr dalam menjelaskan bentuk gerakan elektron mengelilingi inti. Model atom Sommerfeld
berpertama sekali dengan suatu postulat pengkuantuman Sommerfeld, yang menyatakan bahwa
sembarang sistem fisika dengan koordinatnya merupakan fungsi berkala terhadap waktu. Konsep energi
dalam model atom Sommerfeld sama seperti yang dikemukakan dalam model atom Bohr, dimana
keduanya tergantung pada nilai nomor kuantum utama. Perbedaan antara keduanya adalah nilai nomor
kuantum utama, n, dapat diungkapkan dalam sebutan nr dan n.
Kegagalan model atom Sommerfeld tidak mampu menjelaskan struktur halus untuk atom-atom
yang mempunyai lebih dari suatu elektron. Ini karena teori Sommerfeld hanya mengandungi dua nomor
kuantum, yaitu nomor kuantum utama, n, yang menggambarkan tingkat-tingkat energi elektron dan
nomor kuantum momentun sudut yang menggambarkan pergerakan elektron dalam orbit elips yang
berbeda. Walau bagaimanapun, dalam sistem terperinci, yang berada dalam ruang tiga dimensi terdapat
sekurangkurangnya tiga jenis nomor kuantum. Nomor kuantum yang ketiga dikenal dengan nomor
kuantum magnet.
1. Sommerfeld menetapkan bahwa orbit-orbit elektron tidak hanya berbentuk lingkaran tetapi
mungkin juga berbentuk elips dan bentuk lingkaran itu hanyalah suatu bentuk khusus dari pada
elips.
2. Model atom Sommerfeld Bohr ini melengkapi model Bohr sebelumnya dengan menambahkan
aturan seleksi pada proses transisi elektron berdasarkan tiga bilangan kuantum, yakni bilangan
kuantum utama atau ukuran orbit n, bilangan kuantum bentuk orbit l, dan bilangan kuantum arah
orbit m. Transisi antar tingkat energi inilah yang diamati sebagai garis-garis spektrum.
3. Akibat-akibat modifikasi teori Bohr oleh Sommerfeld yaitu orbit-orbit stasioner dari Bohr
(tingkatan energi) masih terbagi lagi atas beberapa sub level yang masing-masing energinya
berselisih sedikit karena perbedaan bentuk orbit dan adanya orbit-orbit elektron yang saling
berpenetrasi.
4. Teori Sommerfeld Bohr cukup berhasil dalam menjelaskan struktur garis halus dari spektrum
atom, namun masih belum dapat memberikan gambaran memuaskan dari struktur atom.
5. Sommerfeld mempostulatkan bahwa elektron bergerak dalam satu orbit elliptis dengan dua
derajat kebebasan.
1. Siti faradiba
Bagaimana Sommerfeld menerangkan spektroskopi atom hidrogen ?
Jawaban : Sommerfeld menerangkan spektroskopi atom hidrogen dengan percobaan spektrum
atom hidrogen. Gas hidrogen dieksitasi dengan mengunakan lucutan listrik atau pemanasan yang
tinggi. Proses dieksitasi yang menyertainya menghasilkan spektrum yang dapat dianalisis
menggunakan prisma atau kisi difraksi.
Gambar : spektrometer untuk pengamatan spektrum emisi
Hasil-hasil pengamatan menunjukkan bahwa spektrum emisi atom hidrogen berupa spektrum
garis. Pada daerah kasat mata, garis-garis tersebut diberi label sebagai garis
H , H ,
H , dan seterusnya dengan intensitas berturut-turut semakin kecil dan jarak antar garis yang
berurutan semakin kecil pula. Spektrum kasat mata yang teramati disebut deret Balmer dan pada
1885 J.J. Balmer menurunkan suatu rumus empiris yang dipakai untuk menghitung panjang
gelombang semua garis dalam spektrum tersebut, yaitu :
1 1 1
(
=R 2 2
2 n )
7 1
dengan R=1,0967758 x 10 m disebut tetapan Rydberg dan n adalah bilangan bulat =3,4,5
Selain deret Balmer di daerah kasat mata, ada pula deret di daerah ultraungu dan beberapa deret
di daerah inframerah. Masing-masing deret dapat dinyatakan dengan formula seperti rumus
Balmer yang secara umum dinyatakan dalam persamaan Rydberg.
1 1 1
(
=R 2 2
n1 nu )
dengan
n1=1 dan nu=2,3,4, disebut deret Lyman
n1=2 dan nu=3,4,5, disebut deret Balmer
Oleh karena itu Sommerfeld menetapkan bahwa orbit-orbit elektron tidak hanya berbentuk
lingkaran tetapi mungkin juga berbentuk elips dan bentuk lingkaran itu hanyalah suatu bentuk
khusus dari pada elips