Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
oleh:
Kelompok 13
MAKALAH
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Materrnitas dengan
dosen pengajar: Ns. Ratna Sari H, M.Kep
oleh:
Fitri Muna Rahayu 142310101041
Muh. Fakhrur Rozsy 142310101074
Umy Rufaida 142310101085
ii
JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas dengan judul Asuhan Keperawatan Kehamilan Post
Matur.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................1
1.3 Implikasi Keperawatan.......................................................................2
BAB 2. TINJAUAN TEORI.............................................................................3
2.1 Pengertian...........................................................................................3
2.2 Epidemiologi......................................................................................3
2.3 Etiologi...............................................................................................3
2.4 Tanda dan Gejala................................................................................4
2.5 Patofisiologi dan pathways.................................................................4
2.6 Komplikasi dan Prognosis..................................................................6
2.7 Pengobatan dan pencegahan...............................................................6
2.8 Penatalaksanaan..................................................................................7
BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................11
3.1 Pengkajian..........................................................................................11
3.2 Diagnosa.............................................................................................13
3.3 Perencanaan........................................................................................13
3.4 Pelaksanaan........................................................................................15
3.5 Evaluasi..............................................................................................16
BAB 4. PENUTUP.............................................................................................17
4.1 Kesimpulan.........................................................................................17
4.2 Saran...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iv
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
3
a. Gerakan janin jarang (secara subjektif kurang dari 7x/20 menit atau secara
objektif kurang dari 10x/menit).
b. Berat badan bayi lebih berat daripada bayi matur
c. Tulang dan sutura lebih keras daripada bayi matur
d. Rambut kepala lebih tebal
Selain itu, manifestasi pada bayi dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Stadium I
Kulit kehilangan vernix caseosa dan terjadi maserasi sehingga kulit menjadi
kering, rapuh dan mudah terkelupas.
b. Stadium II
Sama dengan stadium I ditambah dengan pewarnaan mekoneum kehijauan di
kulit
c. Stadium III
Sama dengan stadium I ditambah dengan warna kuning pada kuku, kulit, dan
tali pusat.
2.5 Patofisiologi dan Pathways
Kehamilan post matur masih belum diketahui secara pasti faktor
penyebabnya. Namun, diduga karena penurunan hormone oksitosin, saraf uterus,
dan hormone esterogen pada usia kehamilan cukup. Selain itu faktor hereditas
diduga juga turut andil. Proses kehamilan yang lama melewati masa/waktu
seharusnya partus merupakan stressor bagi ibu sehingga akan timbul rasa cemas.
Janin dalam rahim akan terkontaminasi oleh meconium, cairan plasenta dan
nutrisi serta oksigen yang berlanjut akan mengakibatkan berat badan bayi
bertambah. Hal ini akan beresiko bagi ibu apabila melahirkan melalui per vaginal
sehingga operasi section caesarea dan episiotomy merupakan salah satu jalan
alternative untuk keselamatan ibu dan bayi. Post operasi SC dan episiotomy akan
meninggalkan bekas luka pada abdomen ibu, yang dapat menimbulkan rasa nyeri
dan beresiko tinggi infeksi apabila perawatan luka yang dilakukan tidak benar.
Pathways
Nyeri Akut
Cemas karena proses kehamilan Kehamilan Post Matur Suplai nutrisi Resiko Tinggi
dan Episiotomy
oksigen
Kehamilan lebih
Ansietas
Pada dari
Ibu 42 minggu Pembedahan:
Tmbuuh
BBPada
Bayi
meningkat
SC
kembang
Besar
Janin
dan janin
Infeksi
yang lama berlanjut
5
c. Infusi oksitosin (infusi vagina untuk kadar cairan di dalam uterus) dapat
digunakan untuk mengencerkan mekonium. Pemberian larutan salin normal
melalui suatu kateter tekanan intrauteri dapat membantu mengurangi berbagai
deleserasi yang disebabkan oleh tali pusat. (Freeman et all., 1991).
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama
(sebelum 12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28
minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan
memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan sekali sampai usia 7
bulan, 2 minggu sekali pada kehamilan 7-8 bulan dan seminggu sekali pada bulan
terakhir. Hal ini akan menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar usia
kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan serotinus yang berbahaya.
Perhitungan dengan satuan minggu seperti yang digunakan para dokter kandungan
merupakan perhitungan yang lebih tepat. Untuk itu perlu diketahui dengan tepat
tanggal hari pertama haid terakhir seorang (calon) ibu.
2.8 Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan kehamilan pos matur adalah sebagai berikut
a. Setelah usia kehamilan > 40 minggu yang penting adalah memonitoring janin
sebaik-baiknya.
b. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan dapat
ditunggu dengan pengawasan ketat.
c. Bishop score
Bishop score adalah suatu cara untuk menilai kematangan serviks dan
responsnya terhadap suatu induksi persalinan, karena telah diketahui bahwa
serviks bishop score rendah artinya serviks belum matang dan memberikan
angka kegagalan yang lebih tinggi dibanding servik yang sudah matang.
Skor 0 1 2 3
U Pembukaan 0 1 3-4 5-6
Pendataran 0-30% 40-50% 60-70% 80%
n Station -3 -2 -1 +1 +2
Konsistensi Keras Sedang Lunak Sangat
Lunak
t Posisi Os Posterior Tengah Anterior Anterior
Untuk menilai bishop score yaitu:
a. Bishop Score > 5 yaitu induksi persalinan
Cara induksi persalinan adalah
a) Menggunakan tablet Misoprostol/Cytotec yaitu 25-50 mg yang diletakkan di
forniks posterior setiap 6-8 jam hingga munculnya his/kontraksi.
b) Menggunakan oksitoksin intravena yaitu infus oksitoksin biasanya
mengandung 10-20 unit ekuivalen dengan 10.000-20.000 mU dicampur
dengan 1000 ml larutan ringer laktat, masing-masing menghasilkan
konsistensi oksitoksin 10-20 mU/ml.
Tabel 2. Regimen Oksitoksin pada Induksi Persalinan
Kenneth J. Laveno
Regimen Dosis awal Peningkatan Interval Dosis
(mU/menit) incremental dosis maksimal
(mU/menit) (menit) (mU/ml)
8
Dosis 0,5 - 1 1 30 - 40 20
Rendah
1-2 2 15 40
Dosis Tinggi 6 6,3, 1 15 - 40 42
3.1 Pengkajian
a. Data Subjektif
a) Identitas
Meliputi nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, status kewarganegaraan, suku
bangsa, pendidikan, alamat, tanggal MRS, nomor registrasi.
b) Keluhan Utama
1) Kehamilan belum lahir setelah melewati 42 minggu
2) Gerak janin makin berkurang dan kadang-kadang berhenti sama sekali
3) Berat badan ibu mendatar atau menurun
4) Air ketuban terasa berkurang
5) Gerak janin menurun
c) Riwayat menstruasi
Diagnosis kehamilan postterm tidak sulit
d) Riwayat obstetric
Meliputi kehamilan, persalinan, nifas, anak serta KB yang pernah
digunakan. Termasuk didalamnya riwayat TT serta penyulit yang dialami.
10
3.4 Implementasi
No Diagnosa Keperawatan Implementasi
1 Ansietas b.d. stress proses Menggunakan pendekatan yang
kelahiran lama menenangkan pada pasien
Menjelaskan semua prosedur dan apa
yang akan dirasakan selama prosedur
Mendampingi pasien untuk
memberikan keamanan dan mengurangi
takut
Memberikan informasi faktual
mengenai diagnosis dan tindakan
prognosis
Melibatkan keluarga untuk
mendampingi pasien
Menginstruksikan kepada pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi
Memonitor TTV
2 Nyeri b.d. luka post operasi Mengkaji lokasi, karakteristik, durasi,
section caesarea frekuensi, kualitas, dan faktor
presipitasi nyeri
Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Melakukan kontrol lingkungan
Mengajarkan teknik non farmakologi:
napas dalam, relaksasi, distraksi,
kompre hangat
Memberikan analgesic untuk
mengurangi nyeri
Memonitor TTV
3 Resiko tinggi infeksi b.d. luka Mengkaji kondisi keluaran dischart
post operasi section caesarea yang keluar: jumlah, warna dan bau dari
luka post op
Menerangkan pentingnya perawatan
14
luka
Melakukan perawatan luka
Menerangkan cara mengidentifikasi
tanda-tanda infeksi pada luka post op
Memonitor TTV
3.5 Evaluasi
S : data subyektif dari pasien setelah dilakukan implementasi
O : data obyetif dari pasien setelah dilakukan implementasi
A : mengkaji kembali apakah masalah pasien telah teratasi sepenuhnya,
teratasi sebagaian, atau belum teratasi
P : rencana selanjutnya berupa pilihan untuk melanjutkan atau menghentikan
intervensi sesuai kebutuhan pasien dan intervensi keperawatan
15
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
ibu maupun janin (Prawihardjo, 2002).
Postmatur menunjukan atau menggambarkan keadaan janin yang lahir telah
melampaui batas waktu persalinannya, sehingga dapat menyebabkan beberapa
komplikasi. Kehamilan lewat bulan, suatu kondisi antepartum, harus dibedakan
dengan sindrom pasca maturitas, yang merupakan kondisi neonatal yang
didiagnosis setelah pemerikasaan bayi baru lahir. Etiologi pada kelahiran lewat
bulan ini masih belum pasti. Namun ada faktor yang diduga bayi lahir lewat
bulan atau postmatur, yang dikemukakan adalah faktor hormonal yaitu kadar
progesteron, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta.
4.2 Saran
Memperhatikan kondisi saat fase kehamilan sangatlah penting dengan gizi
yang cukup dan seimbang, oleh karena itu bagi ibu-ibu yang hamil hendaklah
mempersiapkan persalinan dengan sebaik-baiknya, serta dengan melakukan
pemeriksaan rutin baik untuk mengetahui kesehatan janin dan sang ibu, selain itu
juga penting dalam mendeteksi sedini mungkin umur kehamilan ibu untuk
menghindari kesalahan dalam menentukan usia kehamilan sehingga kehamilan
post matur dapat diakhiri dan tidak menimbulkan komplikasi yang dapat
membahayakan keselamatan ibu dan janin.
16
DAFTAR PUSTAKA