Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.2. Kolesteatoma
2.2.1. Definisi
Kolesteatoma adalah suatu kista epitel yang dilapisi oleh stratified
squamosa epithelium yang berisi deskuamasi epitel (keratin) yang
terperangkap dalam rongga timpanomastoid, tetapi dapat juga
terperangkap di bagian manapun dari tulang temporal yang
berpneumatisasi (Levine & Souza 2003; Meyer, Strunk & Lambert 2006).
2.2.3. Epidemiologi
Prevalensi kolesteatoma belum diketahui secara pasti. Chole & Nason
(2009) menyebutkan insidens kolesteatoma berkisar antara 3-12 kasus
per 100.000 populasi. Tos (1988) seperti yang dikutip oleh Chole &
Sudhoff (2005) menemukan insidens tahunan pada anak-anak sebesar 3
per 100.000 sedangkan pada dewasa 12,6 per 100.000 populasi. Harker
(1977) di Birmingham seperti yang dikutip oleh Chole & & Sudhoff (2005)
mendapatkan insidens tahunan kolesteatoma adalah 6 per 100.000
populasi.
Pada tulang temporal manusia dengan otitis media kronis, didapati
kolesteatoma pada 36% telinga dengan perforasi dan 4% tanpa perforasi
membran timpani (Chole & Sudhoff 2005). Jenis kelamin pria lebih banyak
menderita kolesteatoma (Chole & Nason 2009; Nunes et al. 2009).
Jumlah pasien OMSK dengan kolesteatoma di Departemen THT-KL
RSUP H. Adam Malik Medan periode 1 Januari 2006-31 Desember 2010
2.2.4. Histopatologi
Berdasarkan histopatologi, kombinasi dari material keratin dan
stratified squamous epithelium merupakan diagnosis patologi untuk
kolesteatoma. Adanya epitel skuamosa di telinga tengah adalah abnormal.
Pada keadaan normal telinga tengah dilapisi oleh epitel kolumnar bersilia
di bagian anterior dan inferior kavum timpani serta epitel kuboidal di
bagian tengah dari kavum timpani dan di atik.
Tidak seperti yang terdapat pada epidermis kulit, epitel skuamosa ini
tidak mempunyai struktur adneksa. Hal ini mungkin karena letaknya
berbatasan dengan jaringan granulasi atau fibrosa yang mengalami
inflamasi, dan juga reaksi giant cell pada material keratin (Caponetti,
Thompson & Pantanowitz 2009; Mills 2009).
Secara histologis kolesteatoma dapat dibagi dua: matriks (epithelium)
dan peri-matriks (underlying connective tissue). Matriks kolesteatoma
mempunyai 4 lapisan yang berbeda: basal, spinosus, granulous dan
stratum korneum, seperti yang terdapat pada kulit yang tipis. Peri-matriks
ditandai oleh adanya jaringan ikat longgar yang terbuat dari kolagen dan
elastic fibers, fibroblas and sel inflamasi (Vitale et al. 2011).
Analisis histologis dari matriks kolesteatoma memperlihatkan pola
yang berbeda yaitu atrofi, akantosis, hiperplasia lapisan basal dan
epithelial cones (Vitale et al. 2011).
a. Teori invaginasi
Teori invaginasi pembentukan kolesteatoma secara umum diterima
sebagai salah satu mekanisme primer dalam pembentukan atik
kolesteatoma. Retraction pockets dari pars flaksida terjadi karena tekanan
negatif telinga tengah dan kemungkinan disebabkan inflamasi berulang.
Gambar 2.3. Kerja TNF- di dalam sel. Setelah berikatan dengan reseptornya, TNF-
mengaktivasi NF-B, yang memproduksi dan mengeluarkan berbagai zat yang terlibat
dalam respon inflamasi dan imunologi (Vitale & Ribeiro 2007).
2.6. Imunohistokimia
Pemeriksaan imunohistokimia dapat memberi informasi mengenai
kandungan berbagai unsur molekul di dalam sel normal maupun sel
neoplastik. Dasar dari pemeriksaan ini adalah pengikatan antigen (yang
terkandung dalam sel) dengan antibodi spesifiknya yang diberi label
chromogen. Teknik ini diawali dengan prosedur histoteknik yaitu prosedur
pembuatan irisan jaringan (histologi) untuk diamati di bawah mikroskop.
Irisan jaringan yang didapat kemudian memasuki prosedur
imunohistokimia (Hardjolukito & Endang 2005).
Imunohistokimia menjadi teknik pilihan untuk menentukan petanda-
petanda biologik tersebut karena relatif mudah, murah dan dapat
diterapkan pada sediaan rutin histopatologik. Namun demikian perlu
diperhatikan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan, dimana pengaruh faktor-faktor tersebut dimulai dari tahap
pembedahan, pengolahan jaringan hingga penilaian hasil pulasan
(Hardjolukito & Endang 2005).
Otitis Media
Bakteri Supuratif Kronik
Tipe Bahaya/
Kolesteatoma
- Jenis Kelamin
-Usia
-------------
-Gejala klinis
Peningkatan
aktifitas
Osteoklas
dalam
kolesteatoma
Degradasi matriks
ekstraselular tulang
Sedang
= Variabel penelitian
RINGAN
DERAJAT
TNF- KOLESTEATOMA DESTRUKSI
TULANG SEDANG
BERAT
JENIS KELAMIN
USIA
KOMPLIKASI
GEJALA KLINIS
LAMA
KELUHAN