Professional Documents
Culture Documents
redoks , kemudian arutan yang digunakan adalah larutan KI yang dimasukkan ke dalam pipa
U , kemudian larutan di aliri arus listrik melalului elektroda karbon, kenapa praktikan
memakai elektroda karbon ? karena elektroda ini mudah di dapat. Selain elektroda karbon,
elektroda yag dapat digunakan adalah platina dan emas.
Setelah dialiri listrik dan diamati Anoda, menimbulkan cairan berwarna kuning kecokelatan.
Warna kuning yang ada pada anoda ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut.
Jika dilihat dari reaksi di Anoda larutan KI, maka benar bahwa terjadi reaksi oksidasi pada
Anoda.
Karena terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2(g)). Setelah ditambah
fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna coklat jernih. Dan setelah ditambah
amilum, warna berubah menjadi coklat tua. Pada kutub anoda mengandung ion I- kemudian
dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2.
maka, Reaksi yang terjadi : 2I- --> I2 + 2e-
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini adalah konsentrasi larutan, jenis
larutan dan sifat elektroda.
kesimpulan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik
(arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Elektrolisis senyawa KI termasuk basa karena pada katoda terdapat OH-. Pada katoda
menghasilkan gelembung, sedangkan pada anoda terjadi perubahan warna dari kuning
kecoklatan menjadi merah muda keungu-unguan dan menghasilkan I2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sel elektrolisis adalah konsentrasi larutan, jenis larutan dan sifat elektroda.
Pada percobaan pengaruh konsentrasi HCl terhadap kecepatan reaksi yaitu perubahan
warna dan waktu yang diperlukan reaksi yaitu sampai tepat mulai terjadi kekeruhan adalah
pereaksi ke-6 ke tabung 1 waktunya yaitu 1 detik, pereaksi ke-5 ke tabung 2 waktunya yaitu 1
menit 8 detik, dan pereaksi ke-4 ke tabung 3 waktunya adalah 1 menit 41 detik. Sedangkan
pada pengaruh konsentrasi Tiosulfat (Na2S2O3) yaitu perubahan warna dan waktu yang
diperlukan reaksi yaitu sampai tepat mulai terjadi kekeruhan adalah pereaksi ke-6 ke tabung 1
waktunya yaitu 1 menit 6 detik, pereaksi ke-5 ke tabung 2 waktunya yaitu 1 menit 8 detik,
dan pereaksi ke-4 ke tabung 3 waktunya adalah 1 menit 17 detik.
Pada percobaan pengaruh temperatur pada reaksi HCl dengan Na2S2O3 terhadap
kecepatan reaksi yaitu perubahan warna dan waktu yang diperlukan reaksi yaitu suhu 50 0C
pada tabung 1 dan 4 waktunya 1 menit 20 detik, tabung 2 dan 5 waktunya 32 detik, pada suhu
100 0C waktunya yaitu 27 detik. Sedangkan pada percobaan pengaruh temperatur pada reaksi
H2C2O4 dengan KMnO4 dalam suasana asam adalah pada suhu 50 0C, pada tabung 1 dan 4
waktunya yaitu 2 menit 44 detik, tabung 2 dan 5 waktunya yaitu 1 menit 7 detik (warnanya
berubah menjadi bening). Sedangkan pada suhu 100 0C, pada tabung 3 dan 6 waktunya yaitu
45 detik (warnanya berubah lebih cepat), juga pada tabung 2 dan 5 yang dicampurkan dari
warna ungu berubah menjadi warna bening.
Pada percobaan adanya penambahan KMnO4 (katalis dari luar) terhadap kecepatan
reaksi yaitu pada waktu 7 detik tabung 1 berubah menjadi warna ungu, pada waktu 8 detik
tabung 2 warna ungu berubah menjadi warna ungu kemerahan dan adanya endapan, dan pada
waktu 7 detik tabung 3 berubah menjadi warna ungu, 29 detik berubah menjadi warna merah,
37 detik berubah menjadi warna orange, 39 detik berubah menjadi warna kuning, dan pada
waktunya 41 detik warnanya berubah menjadi bening. Sedangkan pada percobaan Adanya
Autokatalisator adalah pada tabung 1 waktunya 1 menit 30 detik warnanya berubah menjadi
warna ungu dan pada tabung 2 waktunya 57 detik warnanya dominan berubah menjadi warna
ungu.
Reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan tersebut yaitu:
Na2S2O3 + 2HCl 2NaCl + H2S2O3