Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TAMBANG BAWAH
TANAH PT. FREEPORT INDONESIA
D. PERUMUSAN MASALAH
Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam industri pertambangan sebagai suatu konsep dan
pekerjaan mempunyai tujuan akhir meniadakan kecelakaan dan sekaligus menekan
seminimal mungkin biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari adanya kecelakaan. Apapun
program yang dicanangkan akan bermuara pada tujuan tersebut. Kecelakaan, bagaimanapun
tingkat keparahannya akan tetap merugikan, tidak hanya bagi yang mengalaminya, namun
perusahaan akan menanggung dampaknya. Kecelakaan, apalagi yang mengakibatkan cacat
tetap atau kematian pasti menyisakan penderitaan bagi sanak keluarganya.
Bagi industri pertambangan, kecelakaan kerja berarti kerugian finansial, moral, dan citra.
Terlebih lagi jika kecelakaan kerja tersebut mempengaruhi nilai sahamnya. Karena begitu
besar pengaruh kecelakaan kerja terhadap citra perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan
tambang harus menyisihkan paling tidak 25 % dari keuntungan bersihnya untuk dana resiko,
yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi asuransi, kerugian yang tidak
diasuransikan, dan usaha-usaha pencegahan.
Begitu besarnya beaya yang harus dikeluarkan untuk suatu kecelakaan kerja dan juga
dampaknya terhadap citra perusahaan tambang, sehingga usaha pencegahan merupakan
prioritas utama. Studi dan dan penelitian tentang sistem kecelakaan dan kesehatan kerja
tambang menjadi program yang wajib dilakukan. Dan hal yang tidak bisa ditawar adalah
dengan mengikutkan jajaran manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan
tambang tersebut.
E. DASAR TEORI
1. Kerangka Dasar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari proses
manajemen keseluruhan mempunyai peranan penting di dalam pencapaian tujuan perusahaan
melalui pengendalian rugi perusahaan tersebut. Alasan ini adalah tepat mengingat penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu perusahaan betujuan mencegah, mengurangi
dan menanggulangi setiap bentuk kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian
yang tidak dikehendaki.
Keberhasilan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu industri sangat
bergantung pada pandangan manajemen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu
sendiri. Ungkapan ini didasarkan pada kenyataan dimana masih banyak terdapat perusahaan
yang berpandangan bahwa penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam kegiatannya
akan mengurangi perolehan keuntungan perusahaan. Pandangan ini sama sekali tidak dapat
dibenarkan, karena pada hakekatnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja justru akan
melipatgandakan keuntungan melalui pencegahan kecelakaan yang dapat menimbulkan
kerugian dan peningkatan produktifitas. Bahkan tidaklah berlebihan kiranya apabila suatu
industri yang memiliki resiko tinggi seperti industri pertambangan berpandangan bahwa
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan tanggung jawab seluruh karyawan
dan tidak semata-mata tanggung jawab suatu bagian atau pimpinan perusahaan. Hal ini
dimungkinkan mengingat adanya pernyataan manajemen yang mengidentikkan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu segala
perlakuan terhadap produk tidak dapat dibedakan dengan perlakuan terhadap Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat disusun sebagai
berikut :
a. Fungsi utama manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Contoh dari kelima fungsi ini ditentukan oleh konsep dasar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang dianut industri tersebut.
b. Kegiatan utama manajemen yang meliputi pembiayaan dan pelaporannya, pengoperasian,
produk pemasaran dan penjualan serta sistem komunikasi dan informasi. Kegiatan-kegiatan
ini merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
c. Sumber daya dan pembatas yang meliputi manusia, materialisme dan peralatan, kebutuhan
konsumen, kondisi ekonomi, masyarakat dan lingkungan kerja serta peraturan pemerintah
dapat merupakan masukan kegiatan manajemen dan fungsi manajemen.
Dengan melandaskan pada kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tersebut diatas maka tujuan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah melakukan
pencegahan kecelakaan atau kerugian perusahaan dengan merealisasikan setiap fungsi
manajemen dalam melaksanakan kegiatan yang dibatasi oleh sumber atau masukan yang
dimiliki.
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Pengumpulan Data
Merupakan proses pengambilan data dari berbagai sumber yang akan digunakan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini. Data-data yang akan diambil antara lain :
a. Sistem Penambangan yang diterapkan
b. Kondisi Front kerja dan lingkungan sekitar
c. Program keselamatan dan Kesehatan Kerja Di PT. Freeport Indonesia.
d. Besar angka kekerapan kecelakaan.
e. Proses terjadinya kecelakaan.
f. Mencatat kejadian yang terjadi dan wawancara seperlunya.
2. Urutan Penelitian
a. Studi Literatur
Mempelajari literatur yang menunjang yang dapat diperoleh dari :
- Instansi yang terkait dengan permasalahan
- Perpustakaan
- Brosur-brosur
- Peta, grafik,tabel dan lain-lain
b. Pengamatan di Lapangan
Pengamatan di lapangan dilakukan untuk memperoleh pengertian dan gambaran kondisi kerja
dan lingkungan sekitar, serta hal-hal yang berpengaruh terhadap program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
c. Pengumpulan Data
Pelaksanaan untuk memperoleh data yang diperlukan dari berbagai sumber dalam
penyusunan Tugas Akhir.
d. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan usaha untuk menyusun dan mengolah data. Data yang terkumpul
kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kegunaannya.
e. Analisa Hasil Pengolahan Data
f. Kesimpulan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Identifikasi Masalah
D. Pembatasan Masalah
E. Pemecahan Masalah
F. Hasil Yang Diharapkan
V. PEMBAHASAN
A. Sistem Keselamatan Kerja dan Metode Analisa Keselamatan Kerja
B. Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Seluruh Departemen
C. Peningkatan Efektifitas Pengidentifikasian Bahaya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN