Professional Documents
Culture Documents
e-mail: Syukriarief@yahoo.com
Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163
Abstract
Synthesis and characterization of chitosan-based composite, silica and calcium phosphate have
been conducted. The purpose of this research was to study of the effect of pH and chitosan on the
composite character. Synthesis of materials have carried out by sol-gel method. The optimum pH
for this process was pH = 5. Composite was synthesized using a variation of chitosan: (0.15, 0.25,
and 0.35 g in 34 mL mixture). From optical microscope photoghraphs can be seen the uniformity
of the composite particle obtained from this research decrease as the chitosan content increase.
FTIR show at the availability functional group -OH and -NH of chitosan, phosphate, and Si-OH
and Si-O-Si of silica. The PSA analysis showed that there was no effect of the amount of chitosan
on to the change of particle size.
Sumber Ca dari cangkang telur sebanyak 3 D). Dicampurkan larutan D dengan larutan
gr, kemudian ditambahkan 16 ml asam C dengan perbandingan 1:3 (larutan E),
fosfat 2M dan selanjutnya distirer selama 30 distirer sampai membentuk gumpalan.
menit. Kemudian disaring dengan pompa Kemudian ditambahkan metanol dengan
vakum dan dikeringkan dengan oven pada perbandingan larutan E dengan metanol
suhu 110oC. 20:25 dan diatur pH 5, 7 dan 9 dengan
penambahan NaOH 2M. Distirer selama 30
2.2.3 Pembuatan komposit menit. Kemudian dimasukkan kedalam
2.2.3.1 Pembuatan komposit dengan cetakkan. Dikeringkan dalam desikator.
komposisi hasil komposit yang bagus pada
peneliti sebelumnya, variasi TEOS (11 dan 2.2.4 Karakterisasi sampel
22mL), variasi pelarut yang digunakan Sampel dikarakterisasi dengan beberapa
untuk melarutkan Ca3(PO4)2 dan Kitosan alat karakterisasi diantaranya analisis foto
(asam asetat 1%/HCl), dan variasi pH pada optik, FTIR, dan PSA. Analisis foto optik
pelarutan Ca3(PO4)2 (pH 0, 3, 4, 5, 6, dan 7) untuk melihat bentuk permukaan sampel.
Ca3(PO4)2 sebanyak 0,75 gr, kemudian Analisis FTIR bertujuan untuk mengetahui
ditambahkan HNO3 2M sebanyak 5 mL. serapan pada angka gelombang yang
Distirer selama 30 menit (larutan A). menunjukkan adanya gugus OH dan NH
Disiapkan larutan TEOS. Diukur TEOS dari kitosan, silika dan fosfat. Karakterisasi
sebanyak 11 mL, kemudian dilarutkan PSA dilakukan untuk mengetahui ukuran
dengan aquadest 9 mL. Distirer selama 30 partikel dan persentase sebaran ukuran
menit (larutan B). Kemudian dicampurkan partikel.
larutan A kedalam larutan B, distirer selama
30 menit (larutan C). Disiapkan larutan
kitosan dengan menimbang kitosan III. Hasil dan Pembahasan
sebanyak 0,25 gr, kemudian dilarutkan 3.1. Pembuatan Komposit Kitosan, Silika
dalam 5 mL asam asetat 1%. Distirer selama dan Kalsium Fosfat
30 menit (larutan D). Dicampurkan larutan Komposit kitosan, silika dan kalsium fosfat,
D dengan larutan C dengan perbandingan diperoleh dengan hasil pencampuran
1:3 (larutan E), distirer selama 30 menit. kitosan, silika (TEOS sebagai prekursor) dan
Kemudian ditambahkan metanol dengan kalsium fosfat. Kalsium fosfat terlebih
perbandingan larutan E dengan metanol dahulu dibuat dengan mengunakan Ca
20:25. Distirer selama 30 menit. Kemudian yang diperoleh dari hasil sintering
disaring, endapan dimasukkan kedalam cangkang telur, kemudian dicampurkan
cetakkan. Dikeringkan dalam desikator. dengan asam fosfat (H3PO4).
1087 dan 557 cm-1. Hal ini merujuk pada Karakterisasi PSA dilakukan untuk
referensi bahwa absorpsi gugus fosfat mengetahui ukuran partikel dan sebaran
adalah berkisar 900 1200 cm-1 dan 550 ukuran partikel pada komposit. Prinsip dari
650 cm-1.8 Pita absorpsi pada panjang alat ini, mengukur ukuran partikel dari
gelombang 1544 cm-1 (no 4 pada gambar 3) material yang tidak larut dalam air. Analisis
menunjukkan adanya gugus NH2. Pita PSA dilakukan terhadap sampel dengan
absorpsi pada panjang gelombang 965 cm-1 variasi kitosan 0,15, 0,25 dan 0,35 gr (hasil
(no 6 pada gambar 3) menunjukkan adanya karakterisasi PSA pada Gambar 4).
gugus Si-OH. Kemudian pita absorpsi pada
daerah panjang gelombang 795 cm-1 dan 457
cm-1 (berturut-turut no 7 dan 9 pada
gambar 3) menyatakan ada gugus Si-O-Si.
Hal ini berdasarkan pada referensi yang
menunjukkan gugus NH2 memilki pita
absorpsi pada panjang gelombang berkisar
antara 1500 - 1650 cm-1, gugus Si-OH
mengalami absorpsi pada panjang
gelombang 900 1050 cm-1, gugus Si-O-Si
pada panjang gelombang 750 800 cm-1 dan
400 500 cm-1.7 Gambar 4. Grafik sebaran ukuran partikel
sampel membran komposit
variasi kitosan 0,15; 0,25 dan
0,35 gr
81
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
puncak yang cukup besar dibandingkan 3 Krajewska, B., and Olech, A., 1995, Pore
dengan variasi kitosan 0,15 dan 0,35 gr, Structure of Gel Chitosan Membranes. I.
yang menandakan variasi kitosan 0,25 Solute Diff. Measurements, Elsevier, 1.
memiliki ukuran partikel yang lebih besar 4 Handayani, E., 2009, Sintesa Membran
dari yang lain. Dapat disimpulkan bahwa Nanokomposit Berbasis Nanopartikel
peningkatan jumlah kitosan dalam Biosilika dari Sekam Padi dan Kitosan
komposit tidak berpengaruh terhadap sebagai matrik Biopolimer, Sekolah
perubahan ukuran partikel. Kemudian Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 4.
ukuran partikel yang dominan untuk 5 Mourya, V. K., Inamdarand, N. N., and
masing masing sampel, dapat dikatakan Tiwari, A., 2010, Carboxymethyl
cukup besar. Chitosan and its Applications,
IV. Kesimpulan ADVANCED MATERIALS Letters, 2.
6 Nabilah, S. R., Arief, S., dan Zulhadjri,
pH yang optimum untuk membuat 2012, Sintesis dan Karakterisasi
komposit adalah pH = 5. Komposit dengan Membran Komposit yang Berbahan
variasi kitosan 0,15, 0,25, dan 0,35 gr Dasar Kitosan, Silika, dan CaCO3, J.
dikarakterisasi dengan mengunakan foto Kimia Unand, Vol. 1 No. 1, 4.
optik, FTIR dan PSA. Analisis foto optik 7 Lee, E., Shin, D., Kim, H., Koh, Y., and
menunjukkan dengan bertambahnya Jang, J., 2008, Membrane of Hybrid
kitosan tingkat keseragaman partikel ChitosanSilica Xerogel for Guided
komposit menurun. Karakterisasi FTIR Bone Regeneration, Elsevier, 3.
menunjukkan adanya gugus fungsi -OH 8 Soejoko, D. S., dan Wahyuni, S., 2002,
dan -NH dari kitosan, fosfat, dan Si-OH dan Spektroskopi Inframerah Senyawa
Si-O-Si dari silika. Dan analisis PSA Kalsium Fospat Hasil Presifitasi,
menunjukkan dengan peningkatan jumlah MAKARA, SAINS, VOL. 6, NO. 3, 3.
kitosan dalam komposit tidak berpengaruh
terhadap perubahan ukuran partikel.
Referensi
82