You are on page 1of 9

MOLUCCA MEDICA (MM)

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


ISSN 1979 6358, VOLUME 4, NOMOR 2, MARET 2014

DAFTAR ISI

HAL NAMA JUDUL


97 100 Siti Umi Marhamah THE EFFECT OF UPPER RESPIRATORY TRACT
Polpoke, Farah Christina INFECTION ON THE INCIDENCE OF ACUTE OTITIS
Noya, Rodrigo Limmon MEDIA IN CHILDREN OF ENT DEPARTMENT OF DR.
M. HAULUSSY GENERAL HOSPITAL AMBON
101 109 Felmi Violita Ingrad de HUBUNGAN PAPARAN SINAR MATAHARI DENGAN
Lima, Amanda Gracia ANGKA KEJADIAN PTERIGIUM DI DESA WAAI
Manuputty KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2013
110 127 Jusuf Huningkor, PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PENDERITA
Sri Wahyuni Djoko HIPERTENSI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT
JANTUNG KORONER DI DESA ETI TAHUN 2013
128 131 Farah Christina Noya DEVELOPMENT OF OBJECTIVE STRUCTURED
CLINICAL EXAMINATION (OSCE) IN A NEW AND
RESOURCE-LIMITED UNDERGRADUATE MEDICAL
SCHOOL LIKE FACULTY OF MEDICINE PATTIMURA
UNIVERSITY AMBON
132 136 Syahran Wael, PEMBERIAN MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa)
Theopilus W. Watuguly, TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA
Winarto TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIPAPAR
MINUMAN TRADISIONAL ARAK AMBON (SOPI)
137 141 Titik H.Tanujaya, CORRELATION BETWEEN FE, HAEMOGLOBIN,
Indranila KS, TOTAL IRON BINDING CAPACITY ANDGLYCATED
Imam B.W HAEMOGLOBIN OR GLYCOSYLATED HAEMOGLOBIN
(HbA1c) ELDERLY DIABETIC PATIENT IN
DR.KARIADI HOSPITAL SEMARANG
142 149 Meis Malirmasele, KARAKTERISTIK PENDERITA OTITIS MEDIA
Rodrigo Limmon, SUPURATIF KRONIS DI KLINIK TELINGA HIDUNG
Amanda Gracia TENGGOROK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Manuputty DR. M. HAULUSSY AMBON TAHUN 2012
150 157 Wahyuni Syukuriah KARAKTERISTIK KANKER KOLOREKTAL DI RSUD
Tatuhey, Helfi Nikijuluw, Dr. M HAULUSSY AMBON PERIODE JANUARI 2012
Josepina Mainase JUNI 2013
158 164 Vebiyanti, Rosdiana E F E K T I V I TA S P E N Y U L U H A N T E R H A D A P
Perau, Pariyani PENINGKATAN PENGETAHUAN TB (TUBERCULOSIS)
Pangeran, Maya Ross D A N M D R - T B ( M U L T I D R U G R E S I S TA N C E
Sopamena, TUBERCULOSIS) PENDERITA SUSPEK TB-MDR DI
Saleha Saiman, BBKP M (BALAI BES AR KESE HATAN PARU
Faradilah Nasri, MASYARAKAT) PROVINSI MALUKU TAHUN 2014
Frans Matatula
150 Molucca Medica, Volume 4, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 150157

KARAKTERISTIK KANKER KOLOREKTAL


DI RSUD Dr. M HAULUSSY AMBON PERIODE JANUARI 2012JUNI 2013

Wahyuni Syukuriah Tatuhey, Helfi Nikijuluw, Josepina Mainase

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura


e-mail: yosefien_san@hotmail.com

Diterima 15 Juli 2012/Disetujui 24 September 2012

Abstract

Colorectal cancer is a disease in which cells in the colon or rectum become abnormal and dividing without
control, forming a mass called tumor. Colorectal cancer is the third most common of malignancy and the
fourth leading cause of cancer death in the world. In Indonesia amount of colorectal cancer was sequence
to 9 (4,92%). The causes of colorectal cancer are interction between environmental factor and genetic
factor. This study aimed to know the characteristics of colorectal cancer at RSUD Dr. M Haulussy Ambon
in January 2012June 2013. This study used descriptive retrospective research based on the secondary
data from patients medical record which were taken at Dr. M Haulussy hospital Ambon period January
2012June 2013. Population and sample amounted to 29 patients (total sampling). This study shows that
the highest incidence of colorectal cancer was in group of age 4050 years old (34,5%) and female (69%).
Rectum was the most frequent tumor location (69%). It can be concluded that most of colorectal cancer
was found in fourthfifth decade, women had higher risk to get colorectal cancer, rectum was the most
common site of colorectal cancer.

Keywords: colorectal cancer, age, sex, tumor location

Abstrak

Kanker kolorektal adalah suatu penyakit dimana sel-sel pada kolon atau rektum menjadi abnormal dan
membelah tanpa terkontrol membentuk sebuah massa tumor. Kanker kolorektal merupakan keganasan
terbanyak ketiga dan penyebab kematian akibat kanker terbanyak keempat didunia. Di Indonesia jumlah
pasien kanker kolorektal menempati urutan ke-9. Penyebab kanker kolorektal adalah interaksi antara faktor
lingkungan dan faktor genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kanker kolorektal di
RSUD Dr. M Haulussy Ambon periode Januari 2012Juni 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif
berdasarkan data sekunder dari rekam medis pasien yang diambil di RSUD Dr. M Haulussy Ambon tahun
2012Juni 2013. Populasi dan sampel berjumlah 29 pasien (total sampling). Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan persentase tertinggi pasien kanker kolorektal adalah umur 4050 tahun (34,5%), perempuan
(69%). Lokasi tersering adalah rektum (69%). Kesimpulan: kanker kolorektal banyak ditemukan antara usia
dekade ke-4 dan ke-5, perempuan lebih berisiko terkena kanker kolorektal, lokasi terbanyak adalah rektum.

Kata kunci: kanker kolorektal, umur, jenis kelamin, lokasi tumor

150
Wahyuni Syukuriah Tatuhey, Karakteristik Kanker Kolorektal 151

porsi sebesar 4,92%.9 Berdasarkan data Rumah


PENDAHULUAN Sakit Kanker Dharmais10 tahun 2010, kanker kolo-
Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis rektal masuk dalam 10 besar kanker tersering di
kanker yang terjadi pada mukosa kolon di mana mana kanker rektum menempati urutan keenam
penyakit ini mempunyai angka morbiditas dan mor- dan kanker kolon menempati urutan kedelapan.
talitas yang tinggi. Berdasarkan studi epidemiologi Di Maluku, data epidemiologi mengenai kanker
yang dilakukan oleh Haggar, et al1 tahun 2009 kolorektal masih sangat kurang. Data yang didapat
dikatakan bahwa jumlah insiden kanker kolorektal dari bagian rekam medik RSUD Dr. M Haulussy
di dunia mencapai 9% dari semua jenis kanker. Ambon11 menunjukkan jumlah pasien kanker kolo-
Berdasarkan data dari World Cancer Research rektal tahun 2011 berjumlah 5 orang. Hal ini dapat
Fund International (WCRF)2 tahun 2008 kanker terjadi oleh karena kurangnya media untuk deteksi
kolorektal menempati peringkat ketiga setelah dini dan diagnosis suatu kanker kolorektal. Namun
kanker paru dan kanker payudara sebagai kanker sejak tahun 2012, di RSUD Dr. M Haulussy Ambon
dengan frekuensi terbanyak dengan 1,2 juta kasus sudah bisa dilakukan pemeriksaan Endoskopi Saluran
baru. Data World Health Organization (WHO)3 Cerna Bagian Bawah (ESCBB/kolonoskopi) di
tahun 2008 menempatkan kanker kolorektal pada mana pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi
urutan keempat setelah kanker paru, kanker lam- dini atau mendiagnosis suatu kanker kolorektal.
bung dan kanker hati sebagai penyebab kematian Sel-sel kanker kolorektal juga bisa menginvasi
akibat kanker dengan 608.000 kematia dan merusak jaringan di sekitarnya dan yang terpen-
Berdasarkan data Centers for Disease Control ting adalah dapat melakukan metastase ke jaringan
and Prevention (CDC)4 tahun 2007 dan penelitian atau organ lainnya.20 Kanker kolorektal merupakan
yang dilakukan Lieberman5 tahun 2009 menunjuk- kanker dengan frekuensi terbanyak ketiga didunia
kan bahwa di Amerika Serikat kanker kolorektal dan menempati peringkat keempat sebagai penye-
menempati peringkat ke dua sebagai penyebab bab kematian karena kanker di dunia. Insidensi pun-
kematian terbanyak akibat kanker. Data CDC tahun cak untuk kanker kolorektal adalah usia 60 hingga
20074 menunjukkan sekitar 142.672 penduduk 70 tahun. Kurang dari 20% kasus terjadi pada usia
Amerika Serikat didiagnosis menderita kanker kurang dari 40 tahun, dan bila ditemukan pada usia
kolorektal dengan pembagian 72.755 pada laki-laki muda perlu dicurigai adanya kolitis ulseratif atau
dan 69.917 pada perempuan. The American Cancer salah satu dari sindrom poliposis.25 Sekitar 7075%
Society (ACS)6 memperkirakan bahwa pada tahun kanker kolorektal terletak pada daerah rektosig-
2011 di Amerika Serikat akan ada 141.210 kasus moid.14,17 Keadaan ini sesuai dengan lokasi polip
baru kanker kolorektal dan 49.380 kematian dari kolitis ulserativa di mana hampir 95% lokasi polip
kanker ini, sedangkan National Comprehensive kolitis ulseratif berada di daerah rektum.17
Cancer Network Guidelines in Oncology (NCCN Secara umum kanker selalu dihubungkan
Guidelines)7 memperkirakan bahwa pada tahun dengan bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif
2012 di Amerika Serikat akan muncul 103.170 kasus dan virus.21,24 Umumnya perkembangan kanker ko-
baru kanker kolon dan 40.290 kasus baru kanker lorektal merupakan interaksi antara faktor lingkungan
rektum dengan jumlah kematian akibat keduanya dan faktor genetik12,22,24,26, serta dihubungkan juga
yakni sebesar 51.690 kematian. Data WHO South- dengan faktor predisposisi diet rendah serat, ke-
East Asia Region (SEARO) yang didapatkan dari naikan berat badan dan konsumsi alkohol.14,21,26
Globocan8 tahun 2008 menunjukkan bahwa angka Faktor lingkungan beraksi terhadap predisposisi
kejadian kanker kolorektal di Asia Tenggara men- genetik atau defek yang didapat dan berkembang
capai 97.000 kasus dengan 66.000 kematian. menjadi kanker kolorektal.12,22,24 Terdapat 3 kelom-
Di Indonesia sudah mulai banyak data menge- pok kanker kolorektal berdasarkan perkembangan-
nai angka kejadian Kanker kolorektal. Menurut nya yaitu: 1) kelompok yang diturunkan (inherited)
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, kanker yang mencakup kurang dari 10% dari kasus kanker
kolorektal di Indonesia berada pada peringkat 9 kolorektal; 2) kelompok sporadik, yang mencakup
dari 10 peringkat utama penyakit kanker pasien sekitar 70%; 3) kelompok familial, mencakup
rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia 20%. 12,14,15,21,22
dengan jumlah kasus sebanyak 1.810 dengan pro- Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
kejadian kanker kolorektal yaitu: Umur, Kanker
152 Molucca Medica, Volume 4, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 150157

kolorektal sering terjadi pada usia tua. Lebih dari dinding bagian dalam dari kolon atau rektum. Polip
90% penyakit ini menimpa penderita di atas usia biasanya dijumpai pada umur di atas 50 tahun.
40 tahun, dengan insidensi puncak pada usia 60 Hampir semua polip bersifat jinak, namun dipercaya
70 tahun (lansia).12,18,20,22,24,25 Hal ini dapat terjadi bahwa perkembangan kanker kolorektal berawal
oleh karena dikaitkan dengan adanya mutasi DNA dari polip yang dikenal dengan adenoma.20,25Kolitis
sel penyusun dinding kolon terakumulasi sejalan ulseratif atau Crohn Colitis, Kolitis ulseratif adalah
dengan bertambahnya umur27, serta adanya penu- suatu kondisi di mana terjadi inflamasi dan ulkus
runan sistem imunitas tubuh yang bertambah pada mukosa kolon. Crohn Colitis menyebabkan
seiring dengan penambahan umur yang ditandai inflamasi kronik dari traktus gastrointestinal. Orang-
dengan penurunan produksi imunoglobulin, konfi- orang dengan kolitis ulseratif atau Crohn Colitis
gurasi limfosit dan reaksinya dalam melawan infeksi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
berkurang dan penurunan kemampuan sistem berkembang menjadi kanker kolorektal.17,20
imunitas tubuh dalam mengenali benda asing yang Strategi skrining menurut American Cancer
masuk dalam tubuh.28 Kanker kolorektal ditemukan Society guidelines dibagi menjadi 2 bagian yang
di bawah usia 40 tahun yaitu pada orang yang pertama bagi orang-orang yang berusia 50 tahun
memiliki riwayat kolitis ulseratif atau polyposis baik laki-laki maupun perempuan dan yang kedua
familial. 12,54,20,21,25 bagi orang-orang yang harus melakukan skrining
Faktor Genetik ,ada beberapa indikasi bahwa lebih dini dan memiliki faktor risiko. Bagi orang-
ada kecenderungan faktor keluarga pada terjadinya orang yang berusia 50 tahun baik laki-laki maupun
kanker kolorektal. Risiko terjadinya kanker kolo- perempuan harus melakukan FOBT setiap tahun,
rektal pada keluarga pasien kanker kolorektal ada- dan sigmoidoskopi fleksibel dan pemeriksaan rektal
lah sekitar 3 kali dibandingkan pada populasi umum. digital setiap 5 tahun atau kolonoskopi dan pemerik-
Banyak kelainan genetik yang dikaitkan dengan saan digital rektal setiap 10 tahun atau barium ene-
kanker kolorektal diantaranya adalah sindrom ma double contrast dan pemeriksaan rektal digital
poliposis. Namun demikian sindrom ini hanya setiap 5 sampai 10 tahun, sedangkan orang-orang
terhitung < 1% dari semua kanker kolorektal. Selain yang harus melakukan skrining lebih dini dan memi-
itu terdapat Hereditary Non Polyposis Colorectal liki faktor risiko dibagi menjadi tiga kelompok yakni
Cancer (HNPCC) terhitung 23% dari kanker riwayat keluarga kanker kolorektal atau polip, riwa-
kolorektal. 7, Faktor Lingkungan,sejumlah bukti yat keluarga sindroma kanker kolorektal herediter
penelitian menunjukkan bahwa lingkungan berperan dan riwayat pribadi kanker kolorektal atau penyakit
penting pada kejadian kanker kolorektal.29,30 Risiko inflamasi kolon yang kronik.5,6,14
mendapat kanker kolorektal meningkat pada Deteksi dini pada kelompok masyarakat yang
masyarakat yang bermigrasi dari wilayah dengan memiliki risiko tinggi yakni penderita kolitis ulseratif
insiden kanker kolorektal yang rendah ke wilayah atau crohn > 10 tahun; Bila telah 20 tahun atau
dengan risiko kanker kolorektal yang tinggi.26 Hal telah ditemukan displasia maka kolonoskopi setiap
ini menambah bukti bahwa perbedaan pola maka- tahun; Penderita pasca polipektomi karena adeno-
nan di suatu wilayah berpengaruh pada karsinoge- ma kolon dan rektum: Harus selalu ditawarkan
nesis. 14,26 Mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk kolonoskopi follow up; bila ditemukan polip
dapat menurunkan risiko terjadinya kanker kolorek- < 1 cm maka dikolonoskopi setiap 5 tahun; bila
tal. Familial Adenomatous Polyposis (FAP), ditemukan > 3 adenoma atau paling sedikit satu
diwariskan sebagai sifat dominan autosom. FAP yang berukuran > 1 cm atau adanya displasia berat
dikarateristikkan dengan pertumbuhan polip maka dilakukan kolonoskopi setiap 3 tahun dan bila
adenomatous yang bersifat multipel (ratusan hingga pada kolonoskopi selanjutnya tidak ditemukan polip,
ribuan) yang tersebar pada mukosa kolon. Kurang maka kolonoskopi dihentikan; Individu dengan
dari 1% dari semua kasus kanker kolorektal meru- adanya riwayat keluarga penderita kanker kolorek-
pakan sekunder dari FAP. Tanpa pengobatan, tal; Individu yang memiliki risiko menderita FAP
100% pasien dengan FAP akan berkembang secara berdasarkan riwayat keluarga dengan FAP, bila
invasif menjadi kanker kolorektal dengan risiko fasilitas tersedia dilakukan pemeriksaan genetik
metastase. 12,15,20 untuk melihat adanya mutasi gen APC dan ditawar-
Polip Adenoma, Polip merupakan suatu per- kan kolonoskopi setiap 2 tahun dan sigmoidoskopi
tumbuhan abnormal yang berasal dari lapisan
Wahyuni Syukuriah Tatuhey, Karakteristik Kanker Kolorektal 153

setiap tahun 20. total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan


Diagnosis suatu kanker kolorektal dapat dite- sampel dengan syarat memenuhi kriteria inklusi dan
gakkan berdasarkan keluhan utama dan pemerik- eksklusi.
saan fisik, pemeriksaan colok dubur, pemeriksaan
penunjang, dan pemeriksaan patologi anatomi.32
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Keluhan utama dan pemeriksaan fisik. Perda-
rahan peranum disertai peningkatan frekuensi defe- Kriteria Inklusi
kasi dan atau diare selama minimal 6 minggu (semua Semua data rekam medis penyakit kanker
umur); perdarahan peranum tanpa gejala anal (> kolorektal di ruang bedah, ruang endoskopi, ruang
60 tahun); peningkatan frekuensi defekasi atau operasi dan klinik bedah digestif RSUD Dr. M.
diare selama minimal 6 minggu (> 60 tahun); massa Haulussy Ambon pada tahun 2012Juni 2013 yang
teraba pada fossa iliaka dekstra (semua umur); mempunyai data lengkap baik yang melakukan
Tanda-tanda obstruksi mekanik usus; setiap pen- pemeriksaan patologi anatomi ataupun tidak.
derita dengan anemia defisiensi besi (Hb<11 gr%
pada pria dan Hb<10 gr% pada wanita pasca meno- Kriteria Eksklusi
pause). Pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan ini
dilakukan pada setiap penderita dengan gejala ano- Semua data rekam medis penyakit kanker
rektal, dengan cara menetapkan keutuhan sfingter kolorektal di ruang bedah, ruang endoskopi, ruang
ani, ukuran dan derajat fiksasi serta jarak tumor operasi dan klinik bedah digestif RSUD Dr. M.
dari garis anokutan. Lokasinya 1/3 tengah dan 1/3 Haulussy Ambon pada tahun 2012Juni 2013 yang
distal rektum. Pemeriksaan penunjang. Terdapat mempunyai data tidak lengkap sesuai dengan variabel-
tiga macam pemeriksaan penunjang yang efektif variabel yang diteliti.
didalam diagnosis kanker kolorektal yaitu barium
enema, endoskopi dan CT-kolonoskopi. Diagnosis Variabel Penelitian
pasti suatu kanker kolorektal adalah dengan peme- Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah
riksaan patologi anatomi. insidensi kanker kolorektal, usia, jenis kelamin dan
lokasi tumor.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif Kanker kolorektal adalah diagnosis dokter spe-
dengan menggunakan data sekunder. sialis bedah atau bedah digestif terhadap pasien
yang menderita pasien kanker kolorektal di RSUD
Lokasi dan Waktu Penelitian Dr. M Haulussy Ambon pada tahun 2012Juni
2013.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. M. Karakteristik kanker kolorektal, Insiden kanker
Haulussy Ambon pada bulan MeiJuli tahun 2013. kolorektal adalah jumlah total angka kejadian kan-
ker kolorektal berdasarkan diagnosis dokter spesialis
Populasi dan Sampel bedah atau bedah digestif yang didapatkan dari
Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita bagian rekam medik maupun klinik bedah digestif
kanker kolorektal di RSUD Dr. M Haulussy Ambon RSUD Dr. M Haulussy Ambon pada tahun 2012
pada tahun 2012Juni 2013. Juni 2013.
Sampel adalah seluruh penderita penyakit kan- Umur adalah usia pasien penyakit kanker kolo-
ker kolorektal di RSUD Dr. M Haulussy Ambon rektal yang tertera pada rekam medis. Dikategori-
dan memiliki data lengkap tentang variabel yang kan berdasarkan dekade menurut Canadian
diteliti dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Cancer Statistic31 menjadi: < 40 tahun, 4050
tahun, 5060 tahun > 60 tahun Lokasi tumor adalah
Teknik Sampling hasil pemeriksaan kolonoskopi, hasil operasi, hasil
pemeriksaan patologi anatomi maupun diagnosis
Teknik pengambilan sampel dilakukan adalah klinis dokter bedah atau bedah digestif yang menun-
jukkan bagian mana dari kolon yang terkena kanker,
154 Molucca Medica, Volume 4, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 150157

dikelompokkan atas: Tabel 2. Proporsi Jenis Kelamin Pasien Kanker


HASIL DAN PEMBAHASAN Kolorektal di RSUD Dr. M Haulussy Ambon
Periode Januari 2012Juni 2013
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Frekuensi Persentase
No. Jenis kelamin
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Haulussy (orang) (%)
Ambon berdiri pada tahun 1948 dan baru diresmikan 1 Laki-laki 9 31
pada tanggal 3 maret 1954. Luas bangunan rumah 2 Perempuan 20 69
sakit adalah 19952 m2. Terhitung mulai tanggal 22 Total 29 100
Desember 1994 Kelas RS ditetapkan menjadi RS
berikut ini:
tingkat B Non-Pendidikan sesuai SK Menteri
Dari tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari
Kesehatan No.1069/Menkes/SK/X/1992 dan
29 pasien kanker kolorektal, yang berjenis kelamin
sampai saat ini telah terakreditasi penuh 12 bidang
laki-laki adalah sebanyak 9 orang (31%) dan pen-
pelayanan.
derita kanker kolorektal yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 20 orang (69%), dengan
Insidensi Kanker Kolorektal perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan 1:2,22.
di RSUD Dr. M Haulussy Ambon didapatkan
jumlah insiden kanker kolorektal periode Januari Insidens Berdasarkan Lokasi Tumor
2012Juni 2013 sebanyak 29 kasus.
Gambaran proporsi pasien kanker kolorektal
berdasarkan lokasi tumor dapat dilihat pada tabel
Insidens berdasarkan Usia
Tabel 3. Proporsi Lokasi Tumor Pasien Kanker
Dari 29 sampel yang didapat, usia termuda
Kolorektal di RSUD Dr. M Haulussy Ambon
adalah 22 tahun dan usia tertua adalah 78 tahun. Periode Januari 2012Juni 2013
Gambaran proporsi pasien kanker kolorektal berda-
Frekuensi Presentase
No. Lokasi Tumor
Tabel 1. Proporsi Pasien Kanker Kolorektal di RSUD (orang) (%)
Dr. M Haulussy Ambon Periode Januari 1 Sekum 1 3,4
2012Juni 2013 Berdasarkan Usia 2 Kolon asendens 0 0
3 Kolon transversum 1 3,4
Umur Frekuensi Presentase 4 Kolon desendens 1 3,4
No. 5 Kolon sigmoid 2 6,9
(tahun) (ora ng) (%)
1 < 40 4 1 3,8 6 Rekto sigmoid 4 13,8
2 40 -50 10 3 4,5 7 Rektum 20 69
3 50 -60 8 2 7,6 Total 29 100
4 > 60 7 2 4,1 berikut ini:
Total 29 100
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bah-
sarkan usia dapat dilihat pada Tabel 1. wa dari 29 pasien kanker kolorektal, pasien dengan
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan lokasi tumor yang berada di sekum, kolon desen-
bahwa dari 29 pasien kanker kolorektal, usia pasien dens dan kolon transversum adalah masing-masing
yang kurang dari 40 tahun adalah sebanyak 4 orang sebanyak 1 orang (3,4%), sedangkan pasien dengan
(13,8%) dan pasien dengan usia 4050 tahun seba- tumor yang berlokasi di kolon asendens tidak ada
nyak 10 orang (34,5%). Sedangkan pasien dengan (0%). Pasien dengan tumor yang berada di kolon
usia 5060 tahun adalah sebanyak 8 orang (27,6%) sigmoid adalah sebanyak 2 orang (6,9%), pasien
dan usia yang lebih dari 60 tahun adalah sebanyak dengan lokasi tumor di rektosigmoid adalah seba-
7 orang (24,1%). nyak 4 orang (13,8%) dan pasien dengan tumor
yang berada di rektum adalah sebanyak 20 orang
Insiden Berdasarkan Jenis Kelamin (69%).
Gambaran proporsi pasien kanker kolorektal Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjuk-
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel kan bahwa insiden kanker kolorektal periode
Januari 2012Juni 2013 adalah sebanyak 29 kasus.
Hal ini memperlihatkan peningkatan yang hampir
tiga kali lipat jika dibandingkan dengan insiden
Wahyuni Syukuriah Tatuhey, Karakteristik Kanker Kolorektal 155

kanker kolorektal periode tahun 20102011. juga menunjukkan bahwa umur di atas 40 tahun
Penyebab terjadinya peningkatan kejadian kan- (4155 tahun) memiliki proporsi tertinggi yakni
ker kolorektal tidak diketahui. Namun peningkatan sebesar 50,9%.
ini dapat dikaitkan dengan adanya peningkatan mutu Hasil penelitian di atas selaras dengan teori
RSUD Dr. M Haulussy Ambon yang sudah memi- yang berkembang di mana hampir 90% kanker kolo-
liki seorang spesialis bedah khusus saluran pencer- rektal terjadi pada usia diatas 40 tahun. Hal ini dapat
naan dan fasilitas endoskopi dalam hal ini diartikan terjadi oleh karena adanya mutasi DNA sel penyu-
sebagai pemeriksaan kolonoskopi yang merupakan sun dinding kolon yang terakumulasi sejalan dengan
salah satu metode skrining paling tepat untuk kanker bertambahnya umur 27 , serta adanya penurunan
kolorektal. Sehingga dengan demikian, penjaringan sistem imunitas tubuh yang bertambah seiring dengan
pasien kanker kolorektal dapat menjadi lebih baik. penambahan umur yang ditandai dengan penurunan
produksi imunoglobulin, konfigurasi limfosit dan
Proporsi Kanker Kolorektal Berdasarkan reaksinya dalam melawan infeksi berkurang dan
Usia penurunan kemampuan sistem imunitas tubuh
dalam mengenali benda asing yang masuk dalam
Usia merupakan salah satu faktor yang mem-
tubuh.
pengaruhi terjadinya kanker kolorektal. Angka keja-
dian kanker kolorektal juga berkaitan erat dengan
Proporsi Kanker Kolorektal Berdasarkan
usia seseorang. Berikut adalah gambar yang me-
wakili analisis deskriptif mengenai proporsi kanker Jenis Kelamin
kolorektal di RSUD Dr. M Haulussy Ambon periode Proporsi kanker kolorektal di RSUD Dr. M

Usia
13.8%

< 40 tahun
24.1%
40-50 tahun
34.5% 50-60 tahun
27.6%
> 60 tahun

Gambar 1. Proporsi Kanker Kolorektal Berdasarkan Umur di RSUD Dr. M Haulussy Ambon periode Januari
2012Juni 2013
Januari 2012Juni 2013. Haulussy Ambon periode Januari 2012Juni 2013
Dari gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis kelamin secara ringkas dapat
pasien kanker kolorektal dengan umur 4050 tahun dilihat pada Gambar 2.
memiliki proporsi tertinggi dengan persentase sebe- Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa
sar 34,5%, kemudian disusul oleh umur 5060 tahun proporsi kanker kolorektal berdasarkan jenis kela-
yang menempati urutan kedua dengan 27,6%, umur min menempatkan perempuan sebagai peringkat
di atas 70 tahun pada urutan ketiga dengan 24,1% pertama dengan persentase sebesar 69%, sedang-
dan umur di bawah 40 tahun menempati urutan kan laki-laki menempati peringkat kedua dengan
terendah dengan 13,8%. persentase sebesar 31%.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dibuktikan Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bah-
bahwa usia > 40 tahun memiliki kecenderungan wa perempuan cenderung lebih berisiko dua kali
untuk terjadinya kanker kolorektal. Hasil ini juga lipat terkena kanker kolorektal jika dibandingkan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sander dengan laki-laki. Hal ini juga dibuktikan dengan
di Malang tahun 201222 di mana hasil penelitiannya penelitian yang dilakukan Kurahmati di Semarang
156 Molucca Medica, Volume 4, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 150157

Jenis Kelamin
0
31%

Laki-laki
Perempuan
69%

Gambar 2. Proporsi Kanker Kolorektal Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Dr. M Haulussy Ambon Periode
Januari 2012Juni 2013
tahun 201234 dimana ia menemukan distribusi min di RSUD Dr. M Haulussy Ambon adalah
kanker kolorektal pada perempuan lebih besar perempuan dan menunjukkan bahwa perempuan
daripada laki-laki yakni sebesar 52,6%. memiliki kecenderungan terkena kanker koloroktal
Hasil penelitian diatas agak berbeda dengan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki.
data statistik di dunia8, Amerika Serikat6 maupun
penelitian yang dilakukan oleh Yusra di Pontianak Proporsi Kanker Kolorektal Berdasarkan
tahun 201223 dimana insiden kanker kolorektal pada Lokasi Tumor
laki-laki berkisar 3540% lebih banyak dari perem-
Proporsi kanker kolorektal di RSUD Dr. M
puan. Alasan mengapa laki-laki lebih mendominasi
Haulussy Ambon periode Januari 2012Juni 2013
kanker kolorektal daripada perempuan sampai saat
berdasarkan jenis kelamin secara ringkas dapat
ini belum dimengerti. Faktor hormonal dikatakan
dilihat pada gambar 3.
tidak terlalu berpengaruh walaupun penggunaan
Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa
hormon eksternal seperti Estrogen Replacement
proporsi tertinggi kanker kolorektal berdasarkan
Therapy (ERT) mempunyai efek protektif terhadap
lokasi tumor adalah rektum dengan 69%, sedangkan
kanker kolorektal dan menurunkan risiko terjadinya
proporsi terendah adalah kolon asendens dengan
kanker kolorektal. Namun demikian, hal ini tidak
0%.
dianjurkan oleh karena maanfaat ini diikuti dengan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
efek yang tidak baik yakni meningkatnya penyakit
penelitian yang dilakukan oleh Sander di Malang
jantung koroner, strokes, emboli paru dan kanker
tahun 201222 di mana rektum juga menjadi lokasi
payudara invasif. Maka, pada penelitian ini proporsi
tumor tersering dengan persentase sebesar 70,6%
tertinggi kanker kolorektal berdasarkan jenis kela-

Gambar 3. Proporsi Kanker Kolorektal berdasarkan Lokasi Tumor di RSUD Dr. M Haulussy Ambon periode
Januari 2012Juni 2013
Wahyuni Syukuriah Tatuhey, Karakteristik Kanker Kolorektal 157

dan penelitian yang dilakukan oleh Yusra di DAFTAR PUSTAKA


Pontianak tahun 201223 yang menunjukkan rektum American Cancer Society. 2011. Colorectal cancer facts
menjadi lokasi tumor tersering dengan persetase and figures 2011-2013. Atlanta: ACS.
sebesar 55,9%. Akan tetapi hasil penelitian ini Division of Cancer Prevention and Control. 2009.
sedikit berbeda dengan data statistik ACS dimana Colorectal (colon) cancer incidence rates.
distribusi lokasi tumor yang tertinggi adalah kolon [Online] 2011 Apr [cited 2012 Feb 12]; [5 screens].
dengan 72% dan persentase rektum hanya 28%.6 Available from: URL: http://www.cdc.gov/fea-
Maka pada penelitian ini rektum merupakan tures/dsColorectalCancer/Lieberman DA.
lokasi tersering kanker kolorektal dan memiliki Screening for colorectal cancer. N Engl J Med.
361:117987.
kecenderungan lebih besar untuk terjadinya kanker
Globocan. 2008. Coloretal Cancer Incidence and Mor-
kolorektal. Hal ini dikaitkan dengan fungsi rektum
tality Worldwide in 2008. [Online] [cited 2012
yang lebih kepada storasi feses dan defekasi35, di Feb 2013]; [5 screens]. Available from: URL: http://
mana diketahui bahwa salah satu faktor lingkungan globocan.iarc.fr/factsheets/cancers/colorectal. asp.
yang dapat memicu terjadinya kanker adalah maka- Gordon, P.H. 2007. Colorectal disorders. In: Gordon
nan.14,20,21,26 Mengkonsumsi makanan yang tinggi PH, Nivatvongs S. Principles and practice of
karbohidrat murni dapat meningkatkan risiko kanker surgery for the colon, rectum and anus. 3th Ed.
kolorektal. Hal ini mengakibatkan perubahan flora p.489545. NewYork: Informa Healthcare.
feses dan perubahan degradasi garam empedu atau Haggar, F.A., Boushey, R.P. 2009. Colorectal Cancer
hasil pemecahan protein dan lemak, sebagian zat Epydemiology: Incidence, Mortality, Survival
ini bersifat karsinogenik. Diet rendah serat juga and Risk Factors. Clin Colon Rectal Surgery.
22:1917.
menyebabkan terjadinya pemekatan feses dan
Lindseth, G.N. 2005. Gangguan Usus Besar. Dalam: Price
peningkatan masa transit feses. Akibatnya adalah SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis
kontak antara zat yang bersifat karsinogenik dengan Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. volume 2.
mukosa kolon dan rektum menjadi lebih lama. h.456467. Jakarta: EGC.
Lindseth, G.N. 2005. Gangguan Usus Besar. Dalam: Price
KESIMPULAN DAN SARAN SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2.
Kesimpulan h.456467. Jakarta: EGC.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka National Comprehensive Cancer Network Guidelines in
karakteristik kanker kolorektal di RSUD Dr. M Oncology. NCCN guidelines version 2.2013
Haulussy Ambon periode Januari 2012Juni 2013 colon carcinoma. [Online] 2012 [cited 2013 Apr
1]; [119 screens]. Available from: URL: http://
adalah sebagai berikut: Insiden kanker kolorektal
www.anm.org.ve/FTPANM/online/2013/
meningkat menjadi 29 kasus dibandingkan dengan boletines/N51/Seccion13-NCCN-GUIDELINE-
periode 20102011 yang hanya 10 kasus.Proporsi Colon_Cancer_2013.pdf
berdasarkan umur yang terendah adalah umur di Scanlon, V.C. Sanders T. 2007. Essential of Anatomy
bawah 40 tahun (13,8%) dan proporsi umur tertinggi And Physiology. 5th Ed. p.385386. Philadelphia:
adalah umur 4050 tahun (34,5%). Proporsi berda- FA Davis Company.
sarkan jenis kelamin yang tertinggi adalah perem- Scanlon, V.C., Sanders, T. 2007. Essential of Anatomy
puan (69%). Proporsiberdasarkan lokasi tumor and Physiology. 5th Ed. p.385386. Philadelphia:
yang tersering adalah rektum (69%). FA Davis Company.
Snell RS. 2012. Clinical Anatomy by Regions. 9th Ed.
p.1589. Philadelphia: Lippincott Williams &
Saran Wilkins.
Bagi masyarakat yang berumur mendekati 40 Townsend. 2007. Sabiston textbook of surgery-the bio-
tahun atau 40 tahun keatas, hendaknya melakukan logical basis of modern surgical practice. 18th
deteksi dini kanker kolorektal. Bagi pasien yang Ed. Saunders Elsevier Inc.
didiagnosis atau suspek adanya keganasan pada Townsend. 2007. Sabiston Textbook of Surgery-the Bio-
kolon atau rektum dan disarankan untuk melakukan logical Basis of Modern Surgical Practice. 18th
Ed. Saunders Elsevier Inc.
pemeriksaan kolonoskopi atau harus dilakukan
World Cancer Research Fund International. Cancer sta-
operasi, alangkah baiknya menerima untuk dilaku- tistics. [Online] 2008 [cited 2013 Mar 20]; [2 screens].
kan tindakan agar penyakit tidak berlanjut ke Available from: URL: http://www. wcrf. org/cancer_
stadium yang lebih berat. statistics/world_cancer_statistics. php

You might also like