You are on page 1of 2

Nama : Muhazzib

NRP : 3713100041

Geofisika Matematika II

Pengolahan Sinyal dengan Menggunakan Teori Sampling dan Prinsip


Aliasing
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang semakin pesat telah membawa
dampak semakin kompleksnya proses pengolahan sinyal sebagai sarana pembawa informasi
dalam dunia komunikasi. Sinyal adalah besaran yang berubah dalam waktu dan atau dalam
ruang, dan membawa suatu informasi. Berbagai contoh sinyal dalam kehidupan sehari-hari :
arus atau tegangan dalam rangkaian elektrik, suara, suhu. Representasi sinyal berdasarkan
dimensinya dibagi menjadi Dimensi-1 (contoh : sinyal audio), Dimensi-2 (contoh : citra),
Dimensi-3 (contoh : video). Suatu sinyal mempunyai beberapa informasi yang dapat diamati,
misalnya amplitudo, frekuensi, perbedaan fase, dan gangguan akbiat noise, untuk dapat
mengamati informasi tersebut, dapat digunakan secara langsung peralatan ukur elektronik
seperti osciloskop, spektrum analyser.
Pengolahan sinyal secara digital tak akan lepas dari proses pengkonversian sinyal
analog menjadi sinyal digital sehingga sinyal siap diolah oleh sistem digital. Proses
pengkonversian ini meliputi proses sampling dan proses kuantisasi sinyal analog. Sampling
berarti mengambil atau mencuplik sinyal pada waktu-waktu tertentu saja dan untuk
selanjutnya sinyal yang telah tercuplik tersebut akan didekatkan atau dikodekan dalam suatu
nilai-nilai bit yang merepresentasikan informasi dari sinyal informasi melalui proses
kuantisasi. Secara matematik, proses sampling dapat dinyatakan oleh persamaan berikut :

Dimana :

Pada proses sampling terdapat suatu syarat Nyquist atau yang lebih dikenal dengan
nama teorema sampling supaya sinyal yang telah tercuplik sebagai pembawa informasi tidak
rusak dan mampu mewakili sifat sinyal aslinya dalam proses rekonstruksi menjadi sinyal
analog kembali. Teori Sampling Teori Sampling adalah sebuah teori yang pertama kali
dikemukakan oleh Harold Nyquist pada tahun 1920. Syarat Nyquist secara teoritis dapat
memperoleh sinyal analog yang dapat direkonstruksi secara lengkap lewat sampling diskrit
waktu. Proses sampling harus memenuhi syarat Nyquist yaitu bahwa frekuensi sinyal
sampling harus lebih besar dua kali dari frekuensi sinyal informasi yang akan disampel.
Teorema Nyquist yaitu sebagai berikut :

Dimana frekuensi sampling (Fs) minimum adalah 2 kali frekuensi sinyal analog yang
akan dikonversi (Finmax). Misalnya bila sinyal analog yang akan dikonversi mempunyai
frekuensi sebesar 50Hz maka frekuensi sampling minimum dari ADC adalah 100Hz. Atau
bila dibalik, bila frekuensi sampling ADC sebesar 100Hz maka sinyal analog yang akan
dikonversi harus mempunyai frekuensi maksimum 50Hz. Apabila kriteria Nyquist tidak
dipenuhi maka akan timbul efek aliasing yang diilustrasikan oleh gambar 3. Disebut aliasing
karena frekuensi tertentu terlihat sebagai frekuensi yang lain (menjadi alias dari frekuensi
lain).
Sampling dibutuhkan untuk mengubah jenis sinyal informasi dari sinyal analog
menjadi sinyal diskrit. Sinyal analog adalah sinyal yang berupa fungsi waktu dapat diubah ke
sinyal diskrit tanpa adanya kesalahan. Dan sebaliknya sinyal diskrit dapat diubah kedalam
bentuk sinyal analog tanpa adanya kesalahan. Pada umumnya sampling ini diperlukan untuk
merepresentasikan data secara diskrit ataupun digital dan melakukan pengolahan terhadap
sinyal lewat komputer. Hasil dari sampling tidak sekedar mirip saja dengan sinyal aslinya,
tetapi index performansinya juga harus diperhitungkan.
Sebuah fenomena yang disebut aliasing dapat menyebabkan terjadinya kesalahan
selama pemrosesan sinyal digital. Fenomena aliasing pada proses sampling akan muncul pada
sinyal hasil sampling jika syarat Nyquist tidak terpenuhi atau juga dikenal dengan
undersampling yang mengakibatkan rusaknya kandungan informasi dalam sinyal informasi.
Aliasing adalah peristiwa penumpukan frekuensi pada spektrum sinyal yang telah dicuplik
sehingga terjadi kerusakan pada kandungan informasi dalam sinyal informasi. Dalam
perkembangannya selain harus memenuhi syarat Nyquist, diperlukan proses tambahan untuk
mendukung syarat Nyquist yaitu dengan melakukan pem- filteran sinyal sebelum dicuplik
sehingga sinyal dengan frekuensi tertentu saja yang akan dicuplik. Dewasa ini, peran filter
sangat vital dalam mengurangi efek dari derau. Dalam sistem telekomunikasi, filter dirancang
untuk melewatkan frekuensi yang berisi informasi yang diinginkan dan menolak frekuensi
yang tidak diinginkan, juga digunakan untuk mengisolasi band frekuensi khusus.

Berikut contoh terjadinya aliasing :

You might also like