You are on page 1of 12

ASUHAN KEBIDANAN PADA KOMUNITAS

POSYANDU LANSIA
Dosen Pengampu : Intan Mutiara Putri, S.ST

Disusun Oleh :

Kelas 4B

Annisa Purwanggi 201510104209


Farahdiah Rahmadanti 201510104210
Ayu Setyo Wulan 201510104212
Elisa Lucyana 201510104214
Dewandari Dyah K 201510104213
Safriana Anggita D 201510104215
Nurul Atikah 201510104216

PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa taala yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga Kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Posyandu Lansia. Makalah ini diharapkan
mampu membantu kita dalam memperdalam Kebidanan Komunitas dalam
kegiatan belajar. Selain itu makalah ini diharapkan dapat menjadi bacaan para
pembaca agar menambah wawasan yang luas dan bertanggung jawab karena
materi disajikan mengarah pada topik permasalahan yang berkaitan dengan
kebidanan.

Bersama ini Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu
Intan Mutiara Putri , S. ST, selaku Dosen pengampu Kebidanan Komunitas yang
telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan
tugas ini, juga rekan-rekan mahasiswa semua. Semoga segala yang telah kita
kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran Kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas
lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar
bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu kebidanan.

Jazaakumullahu Khayran

Yogyakarta, 27 Februari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan...............................................................................................................3

BAB II Landasan Teori............................................................................................4

A. Definisi Posyandu Lansia.................................................................................4

B. Sasaran Posyandu Lansia..................................................................................4

C. Mekanisme Posyandu Lansia...........................................................................5

D. Bentuk Pelayanan.............................................................................................5

E. Kendala Pelaksanaan........................................................................................6

F. Syarat Lokasi yang Dipenuhi............................................................................7

G. Indicator Keberhasilan......................................................................................7

H. Dasar Hukum....................................................................................................8

BAB III....................................................................................................................9

A. Kesimpulan.......................................................................................................9

B. Saran.................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Populasi Lanjut Usia (Lansia) pada masa ini semakin meningkat,
oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan
pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia
dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai
dengan keberadaannya.
Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada
kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada
lansia melalui beberapa jenjang, diantaranya pelayanan kesehatan di
tingkat masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia.
Menurut WHO (World Health Organization) di seluruh dunia
penduduk lansia (usia 60 +) tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat
dibanding kelompok usia lainnya. Diperkirakan mulai tahun 2010 akan
terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan
bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari
total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun
2020 (Departemen Kesehatan/DepKes, 2013).
Posyandu adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari
petugas kesehatn dalam rangka pencapaian. Sedangkan posyandu lansia
adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Banyak hal yang harus diperhatikan
agar lansia dapat aktif dalam kegiatan posyandu lansia (Mubarak, 2009).
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu
wadah kegiatan yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan
baik dan optimal apabila proses kepemimpinan terjadi proses
pengorganisasian, adanya anggota kelompok dan kader serta tersediannya
pendanaan ( Azizah, 2011).
Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberi
kemudahan bagi lansia dalam pelayanan kesehatan dasar, sehingga
kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan
optimal. Berbagai kegiatan dan program posyandu lansia tersebut sangat
baik dan banyak memberikan manfaat bagi para orang tua di wilayahnya.
Seharusnya para lansia berupaya memanfaafkan adanya posyandu tersebut
sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau
secara optimal.
Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan
yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya
berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif. Hal ini akan
menimbulkan masalah kesehatan, sosial, ekonomi dan psikologis (Depkes,
2008).
Kesehatan fisik dan mental dapat dipengaruhi oleh pola dan gaya
hidup lansia yang berubah-ubah, seperti misalnya mereka akan menikmati
waktu luang lebih banyak karena aktivitas sehari-hari yang mungkin akan
menurun sesuai jalannya waktu dan bertambahnya usia. Maka dari itu
untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada lansia tersebut,
pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa
jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah posyandu
lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas dan
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit (Mujahidullah,
2012).

2. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi posyandu lansia?
2. Bagaimana sasaran posyandu lansia?
3. Bagaimana mekanisme posyandu lansia?
4. Bagaimana bentuk pelayanan posyandu lansia?
5. Bagaimana kendala pelaksanaan posyandu lansia?
6. Apa saja syarat yang harus dipenuhi pada posyandu lansia?
7. Apa saja indikator keberhasilan posyandu lansia?
8. Bagaimana dasar hukum posyandu lansia?

3. Tujuan
1. Mengetahui fungsi posyandu lansia.
2. Mengetahui sasaran posyandu lansia.
3. Untuk mengetahui mekanisme posyandu lansia.
4. Untuk mengetahui bentuk posyandu lansia.
5. Untuk mengetahui kendala pelaksanaan posyandu lansia.
6. Untuk mengetahui syarat yang harus dipenuhi posyandu lansia.
7. Untuk mengetahui indikator keberhasilan posyandu lansia.
8. Untuk mengetahui dasar hukum pelaksanaan posyandu lansia.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Posyandu Lansia


Posyandu lansia/ kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh
masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khusunya pada
penuduk usia lanjut.
Sedangkan pengertian Posyandu Lansia (Effendy, 1998),
merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan
oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam
rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat, dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

B. Sasaran Posyandu Lansia


Sasaran posyandu lansia adalah :

1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun),


kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut
dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada,
organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut,
masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lanjut usia meliputi :


1. Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 sampai 59
tahun.
2. Usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun.
3. Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun.
4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
C. Mekanisme Posyandu Lansia
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader
kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh
tenaga kesehatan dari puskesmas setempat baik seorang dokter bidan atau
perawat Menurut Budiono (1997), penyelengaraan posyandu lansia
dilakukan dengan sistem 5 meja meliputi :

1. Meja satu untuk pendaftaran.


2. Meja dua untuk penimbangan.
3. Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia.
4. Meja empat untuk penyuluhan, penyuluhan disini dapat dilaksanakan
secara perorangan maupun secara kelompok.
5. Meja lima untuk pelayanan kesehatan yang meliputi pengukuran
tekanan darah dan pemeriksaan fisik.
Berkunjung ke posyandu lansia merupakan cara untuk dapat
memenuhi status kesehatan lansia. Upaya untuk berperilaku baik
dengan menjaga kesehatannya sangat dipengaruhi oleh motivasi.

D. Bentuk Pelayanan
Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan
Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang
diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis pelayanan kesehatan yang di berikan pada posyandu lansia :

1. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan


mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua)
menit.
2. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan kemudian dicatat pada grafik Indeks Masa
Tubuh (IMT).
3. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
4. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
5. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus).
6. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit ginjal.
7. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.
8. Penyuluhan Kesehatan.

E. Kendala Pelaksanaan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan posyandu :

1. Umumnya lansia tidak mengetahui keberadaan dan manfaat dari


posyandu lansia.
2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia jauh atau sulit dijangkau.
Jarak yang jauh akan membuat para lansia merasa keberatan.
3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun
mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu lansia. Dukungan
keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan
lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa
menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri
untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan
lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi
segala permasalahan bersama lansia.
4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu. Penilaian pribadi
atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan
atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.
5. Kader Posyandu Lansia. Kader juga harus mampu berkomunikasi
dengan efektif, baik dengan individu atau kelompok maupun
masyarakat, kader juga harus dapat membina kerjasama dengan semua
pihak yang terkait dengan pelaksanaan posyandu
F. Syarat Lokasi yang Dipenuhi
Syarat lokasi yang harus dipenuhi meliputi menurut antara lain:
1. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3. Dapat merupakan lokal tersendiri
4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk,
balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.

G. Indikator Keberhasilan
Penilaian keberhasilan upaya pembinaan lansia melalui kegiatan
pelayanan kesehatan digunakan dengan menggunakan data pencatatan
danpelaporan, pengamatan khsusus dan penilaian. Keberhasilan tersebut
dapat dilihat dari :

1. Meningkatkan sosialisasi masyarakat lansia dengan


berkembangnya jumlah organisasi masyarakat lansia dengan
berbagai aktivitas pengembangannya. Universitas Sumatera Utara.
2. Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah/swasta yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia.
3. Berkembangnya jenis pelayanan kesehatan pada lembaga
4. Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit pada
lansia.

H. Dasar Hukum
a. Undang-Undang No.13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia.
b. Peraturan Pemerintah No.43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia.
c. Keputusan Presiden No.52 tahun 2004 tentang Komisi Nasional
Lanjut Usia
d. Keputusan Presiden No.93/M tahun 2005 tentang Keanggotaan
Komisi Nasional Lanjut Usia.
i. Pengangkatan Anggota Komnas Lansia oleh Presiden.
ii. Pelaksanaan Lebih Lanjut dilakukan oleh Mentri Sosial.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Posyandu lansia adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan
bersumber daya masyarakat/ UKBM yang dibentuk oleh masyarakat
berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususunya pada penduduk
usia lanjut , usia lanjut yaitu mereka yang telah berusia 60tahun keatas.
Tujuan posyandu lansia:
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat
dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
Sasaran posyandu lansia:
1. Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
Kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas )
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada dalam organisasi social yang
bergerak dalam pembinaan usia lanjut masyarakat luas.

B. Saran
Dalam penyususnan makalah ini mungkin masih banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sehingga akan dapat menjadi perbaikan untuk
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Henniwari. 2008. Faktor-faktor yang memp

You might also like