Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
FARRAH FADILAH
( 2214 039 019 )
1
SURABAYA-60234-JAWA TIMUR
I. Judul : Rewinding Motor 3 Fasa
II. Alat Percobaan :
Tang Potong dan tang cucut
Avometer
Solder
Jangka Sorong
Mal Tembaga (penggulung)
Gunting
Silet
Treker
Palu karet dan palu plastic
Obeng (+) dan (-)
Sisir motor dari kayu yang runcing
III. Bahan Percobaan :
Motor AC 3 phasa 24 alur
Tembaga (kumparan)
Isolasi kertas
Selongsong
Timah
Prespan putih dan hijau
IV. Dasar Teori
Teori Dasar Motor Induksi Tiga Fasa. Motor AC 3 phase bekerja dengan
memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika
pada motor AC 1 phase untuk menghasilkan beda phase diperlukan penambahan komponen
Kapasitor, pada motor 3 phase perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber. Pada
arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60 derajat antar phasenya. Dengan perbedaan ini,
maka penambahan kapasitor tidak diperlukan.
2
Rotor sangkar adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas,
rotor terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk jalur magnetik
silinder dan sirkuit listrik. Rangkaian listrik dari rotor dapat berupa Jenis rotor gulungan,
yang terdiri dari 3 set gulungan terisolasi yang dikoneksikan ke 3 sliprings yang dipasang
pada poros. Koneksi eksternal untuk bagian yang berputar dibuat melalui brush ke sliprings.
Akibatnya, motor jenis ini sering disebut sebagai motor slipring. Jenis rotor Sangkar tupai ,
yang terdiri dari satu set tembaga atau potongan aluminium yang dipasang ke dalam slot,
yang terhubung ke sebuah akhir-cincin pada setiap akhir rotor. Konstruksi gulungan rotor ini
menyerupai 'kandang tupai'. Potongan aluminium rotor biasanya dicor mati ke dalam slot
rotor, yang membuat konstruksinya sangat kasar. Meskipun potongan rotor aluminium berada
dalam kontak langsung dengan laminasi baja, hampir semua arus rotor melalui jeruji
aluminium dan tidak di laminasi.
Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
3
Power faktor rendah pada beban ringan
Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
Rpm : 2860
Tegangan (V) : 220 / 380
Arus : 6.2 / 3.6
2. Menandai tutup dan rumah motor (stator) agar kedudukan bearing pada motor tidak
berubah/salah pasang (terbalik) yang dapat menyebabkan terjadinya gesekan dan
menimbulkan panas yang besar dan menghambat putaran motor.
4
4. Mengeluarkan rotor dari rumah motor.
5
6. Mengamati langkah-langkah kumparan stator
6
8. Mengukur masing-masing tinggi kumparan dari alur stator dengan menggunakan
jangka sorong (skate mat)
7
10. Menghitung jumlah masing-masing
11. Mengukur diameter kawat yang akan digunakan dengan menggunakan micrometer
outset.
8
13. Menggulung ulang kumparan pada mal yang telah dibuat.
14. Mebuat dan mengganti prespan plastic pada alur stator sesuai dengan langkah
kumparan ataupun tutup kumparan.
9
15. Memasukkan hasil gulungan kedalam alur stator sesuai dengan langkah kumparan dan
dituutp dengan prespan plastic.
16. Mengukur kelompok kumparan yang telah terpasang pada alur stator.
10
18. Mengukur hasil penyambung dan mengukur tahanan isolasi motor antara kumparan
dan body.
20. Memasukkan rotor dan menutup sesuai dengan tanda yang telah dibuat.
11
21. Mencoba putaran motor dengan tangan atau tanpa menghubungkan dengan power
supply
24. Mengukur arus motor dengan mengukur ketiga-nya (U,V,W) dalam keadaan beban
kosong
12
25. Mengukur kecepatan motor tanpa beban dengan menggunakan Tachometer
13
VI. Hasil Data Setelah Motor Diuji
RPM R S T
1500 5A 4,1 A 5,3 A
NsNp
Slip = x 100 %
Ns
= 1500 1500 100%
1500
= 0%
VIII. Kesimpulan
Motor AC 3 fasa mempunyai beberapa macam jumlah alur, ada yang 24
alur, ada pula yang 36 alur. Ada yang single layer, ada pula yang double layer. Ada
yang menggunakan sistem lap winding dan consentris. Pada praktikum ini
menggunakan Motor AC 3 fasa 24 alur single layer lap winding. Ada 6 buah titik
sumber U, V, W, dan X, Y, Z. Ketika semua alur sudah terisi, pastikan U dan X
tersambung, U dan V tersambung, dan W dan Z tersambung.
14
Pada pelaksanaan merewinding serta merangkai Motor AC Single Phase
tidaklah mudah diperlukan kesabaran dan keuletan dikarenakan pada stepnya
harus dikerjakan dan tidak boleh ada yang terlewatkan, terutama pada
pemasangan lilitan tembaga harus sesuai bila tidak akan terjadi kebakaran pada
motor dan pengambilan data akan tidak akurat. Perbedaan pada slip bisa terjadi
karena hubungan perbedaan medan magnet pada stator dengan tegangan dan arus
pada rotor. Semakin kecil slip pada motor maka kecepetan motor akan semakin
bertambah.
15