Professional Documents
Culture Documents
TUGAS
Oleh
Kelompok 24
TUGAS
Oleh
Meningkatkan pengetahuan
masyarakat di Desa Sumbersari
tentang penyakit sinusitis
Strategi
Pembelajaran Kriteria
Materi/Pokok
Minggu Capaian Belajar Model Latihan yang dilakukan Penilaian Bobot
Bahasan
Pembelajaran (Indikator)
SCL
Ceramah
Tanya jawab
Pert Kompetensi
Tanggal Pokok Bahasan Pemateri
Ke: Dasar
6 Maret Masyarakat Desa 1. Kontrak program Sintara
2014 2. Silabus Ekayasa
Sumber Sari
3. Rancangan
mampu
penyuluhan: RPP
meningkatkan 4. Penjelasan
pengetahuan konsep dasar:
a. Pengertian
tentang sinusitis
1
sinusitis
b. Penyebab
sinusitis
c. Tanda gejala
sinusitis
SAP KE-1
Topik/materi : Konsep dasar penyakit Sinusitis
Sasaran : Masyarakat RT. 03 RW. 06, Desa Sumbersari, Sumbersari
Waktu : 09.00-10.00 (1 x 60 menit)
Hari/tanggal : Kamis, 6 Maret 2014
Tempat : Aula Balai Desa Sumbersari
1. Standar kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian, penyebab dan tanda gejala
penyakit sinusitis, masyarakat desa sumbersari dapat memahami konsep dasar
awal penyakit sinusitis.
2. Kompetensi dasar
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat desa sumbersari mampu
meningkatkan pengetahuan mengenai sinusitis.
3. Pokok bahasan:
Konsep dasar penyakit Sinusitis
4. Subpokok bahasan
a. Pengertian sinusitis
b. Tanda dan gejala sinusitis
c. Penyebab sinusitis
5. Waktu: 1 x 60 menit
6. Bahan/alat yang diperlukan
a. OHP
b. Laptop
c. Leaflet
7. Model pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan di aula Balai Desa Sumbersari
b. Landasan teori : Perubahan tingkat pengetahuan
c. Langkah pokok :
1) Menciptakan suasana aula yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mencari materi tentang konsep dasar awal Sinusitis.
9. Kegiatan penyuluhan.
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Mendengarkan dan 5 menit
memperkenalkan diri, menjawab salam
dan membuka
pendidikan kesehatan.
Memperhatikan
2. Menjelaskan materi
secara umum dan
manfaat bagi
Memperhatikan
masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus pendidikan
kesehatan.
Penyajian Pelaksanaan : 50 menit
a. Menjelaskan materi Memperhatikan
pendidikan kesehatan
tentang: pengertian
penyakit sinusitis
1. Diskusikan dengan
Memberikan
masyarakat tentang
pertanyaan
pengertian penyakit
sinusitis
2. Anjurkan
Memperhatikan dan
masyarakat untuk
memberi tanggapan
mengungkapkan
kembali
3. Beri pujian atas
kemampuan Memperhatikan dan
masyarakat memberi tanggapan
mengenai
pembahasan
jawaban
b. Menjelaskan penyebab
terjadinya sinusitis
1. Identifikasi
bersama Memperhatikan
masyarakat
penyebab sinusitis
2. Gali faktor risiko
Memberikan
yang ada pada
pertanyaan
masyarakat
3. Beri pujian atas
Memperhatikan dan
kemampuan
memberi tanggapan
masyarakat
Memperhatikan dan
memberi tanggapan
mengenai
pembahasan
c. Menjelaskan tanda dan
jawaban
gejala sinusitis
1. Diskusikan dengan
masyarakat tanda
dan gejala sinusitis Memperhatikan
2. Beri penjelasanan
mekanisme
Memberikan
terjadinya gejala
pertanyaan
sinusitis
3. Identifikasi
bersama
Memperhatikan dan
masyarakat tanda
memberi tanggapan
dan gejala yang ada
pada masyarakat
saat ini yang
Memperhatikan dan
menderita sinusitis
4. Beri pujian atas memberi tanggapan
kemampuan
masyarakat
Penutup 1. Menutup pertemuan Menjawab 5 menit
dengan memberikan pertanyaan yang
pertanyaan tentang diajukan pemateri
materi yang baru
dijelaskan.
Memperhatikan
2. Melakukan evaluasi
dengan meminta
masyarakat untuk
menyimpulkan hasil
Memperhatikan
diskusi yang telah
dilakukan.
3. Memberikan pujian
kepada anggota
masyarakat yang telah
Memperhatikan dan
bersedia
membalas salam
menyimpulkan hasil
diskusi.
4. Menutup pertemuan
dan memberikan
salam.
10. Evaluasi
a. Apakah pengertian sinusitis?
b. Apa saja tanda dan gejala sinusitis?
c. Apa penyebab terjdinya sinusitis?
Referensi:
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC
Lampiran 1
Materi
1. Pengertian Sinusitis
Sinusitis secara harfiah berarti "peradangan pada rongga sinus."
Peradangan ini adalah apa yang terjadi terjadi ketika hidung pasien dan sinus yang
terkena mikrorganisme atau benda berbahaya yang mungkin mengiritasi lapisan
membran. Iritan ini mungkin termasuk debu dan polusi, asap rokok, dan iritasi
lainnya. Reaksi alergi terhadap jamur, serbuk sari, dan sebagainya juga dapat
mengiritasi lapisan hidung. Selanjutnya, infeksi oleh virus atau bakteri dapat
mengiritasi lapisan hidung. Pembengkakan yang terjadi dapat menyebabkan
mempersempit saluran rongga hidung dan rongga sinus. Tebal sekresi lendir yang
abnormal juga dapat memblokir sinus lebih lanjut. Peradangan pada sinus dapat
meliputi sinus maksila (sinusitis maksila), sinus etmoid (sinusitis etmoid), sinus
frontal (sinusitis frontal) dan sinus sphenoid (sinusitis sphenoid). Peradangan yang
mengenai mukosa beberapa sinus paranasal disebut multisinusitis. Peradangan
yang mengenai mukosa semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Berdasarkan
perjalanan penyakitnya terbagi atas :
a. Sinusitis akut, bila infeksi berlangsung dari beberapa hari sampai empat
minggu;
b. Sinusitis subakut, bila infeksi berlangsung dari empat minggu sampai tiga
bulan;
c. Sinusitis kronik, bila infeksi berlangsung lebih dari tiga bulan.
3. Penyebab Sinusitis
a. Sinusitis dapat disebabkan oleh:
1) Bakteri: Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza,
Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Neisseria, Klebsiella,
Basil gram -, Pseudomonas;
2) Virus: Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus;
3) Bakteri anaerob: fusobakteria;
4) Jamur.
b. Sinusitis akut dapat disebabkan oleh:
1) Rinitis akut;
2) Faringitis;
3) Adenoiditis;
4) Tonsilitis akut;
5) Dentogen. Infeksi dari gigi rahang atas;
6) Berenang;
7) Menyelam;
8) Trauma. Menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal;
9) Barotrauma. Menyebabkan nekrosis mukosa sinus paranasal.
c. Infeksi kronis pada sinusitis kronis disebabkan:
1) Gangguan drainase. Gangguan drainase dapat disebabkan obstruksi
mekanik dan kerusakan silia.
2) Perubahan mukosa. Perubahan mukosa dapat disebabkan alergi, defisiensi
imunologik, dan kerusakan silia.
3) Pengobatan. Pengobatan infeksi akut yang tidak sempurna. Sebaliknya,
kerusakan silia dapat disebabkan oleh gangguan drainase, perubahan
mukosa, dan polusi bahan kimia.
d. Faktor predisposisi terjadinya sinusitis antara lain:
1) Obstruksi mekanik. Misalnya deviasi septum nasi.
2) Hipertrofi konka nasi media.
3) Benda asing dalam rongga hidung.
4) Polip nasi.
5) Tumor dalam rongga hidung
6) Rinitis. Rinitis kronis dan rinitis alergi menyebabkan obstruksi ostium
sinus dan menghasilkan lendir yang banyak sehingga menjadi media yang
baik bagi pertumbuhan bakteri.
7) Lingkungan. Lingkungan yang berpolusi dan udara dingin & kering dapat
menyebabkan perubahan mukosa dan kerusakan silia.
Lampiran:
1. Materi
2. Media yang digunakan
3. Daftar hadir peserta
SAP KE-2
1. Standar kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya komplikasi dan pencegahan
dini sinusitis, masyarakat desa sumbersari dapat memahami mengenai
komplikasi serta pencegahan dini sinusitis.
2. Kompetensi dasar
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat desa sumbersari mampu
meningkatkan pengetahuan mengenai sinusitis.
3. Pokok bahasan:
Konsep dasar sinusitis
4. Subpokok bahasan
a. Komplikasi penyakit sinusitis
b. Pencegahan dini penyakit sinusitis.
5. Waktu: 1 x 60 menit
6. Bahan/alat yang diperlukan
d. OHP
e. Laptop
f. Leaflet
7. Model pembelajaran
d. Jenis model pembelajaran : pertemuan di aula Balai Desa Tempurejo
e. Landasan teori : Perubahan tingkat pengetahuan
f. Langkah pokok :
1. Menciptakan suasana aula yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mencari materi tentang Komplikasi dan Pencegahan Dini.
9. Kegiatan penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Mendengarkan dan 5 menit
memperkenalkan diri, menjawab salam
dan membuka
pendidikan kesehatan.
Memperhatikan
2. Menjelaskan materi
secara umum dan
manfaat bagi
Memperhatikan
masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus pendidikan
kesehatan.
Penyajian Pelaksanaan : 50 menit
d. Menjelaskan Memperhatikan
komplikasi yang
terjadi pada penyakit
sinusitis
1. Gali pengetahuan
Memberikan
masyarakat
pertanyaan
mengenai
komplikasi yang
terjadi pada
penyakit sinusitis
2. Beri penjelasanan
Memperhatikan dan
mekanisme
memberi tanggapan
terjadinya
komplikasi pada
penyakit sinusitis
3. Anjurkan
masyarakat untuk Memperhatikan dan
mengungkapkan memberi tanggapan
kembali
4. Beri pujian atas
kemampuan
masyarakat
e. Menjelaskan
pencegahan dini pada
penyakit sinusitis
1. Gali pengetahuan
masyarakat
Memberikan
mengenai
pertanyaan
pencegahan dini
pada penyakit
sinusitis
2. Beri penjelasanan
mekanisme
Memperhatikan dan
pencegahan dini
memberi tanggapan
pada penyakit
mengenai
sinusitis
3. Anjurkan pembahasan
masyarakat untuk
mengungkapkan Memperhatikan dan
kembali memberi tanggapan
4. Beri pujian atas
mengenai
kemampuan
pembahasan
masyarakat
jawaban
10. Evaluasi
a. Apa saja komplikasi penyakit sinusitis?
b. Bagaimana pencegahan dini penyakit sinusitis?
Referensi:
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Lampiran 2
Materi
1. Komplikasi sinusitis
a. Sinusitis Akut: abses epidural atau subdural, meningitis, trombosis
sinus karvenosus, neoritis optik, selulitis, dan abses periorbital atau
orbital, serta osteomielitis.
b. Sinusitis Kronis: Setiap komplikasi sinusitis akut dapat terjadi pada
sinusitis kronis. Istilah sinubronkitis kadang-kadang digunakan untuk
menandai hubungan antara gejala-gejala sinus dan saluran pernapasan
bawah: anak dengan keadaan ini mungkin menderita jalan napas
reaktif, kistik fibrosis, imunodefisiensi, atau silia diskinetik sebagai
penyakit yang mendasari. Sinusitis dapat memperburuk asma dan
alergi, lebih lazim pada penderita dengan penyakit yang luas, sering
ditandai dengan eosinofilia perifer.
1. Standar kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat diharapkan dapat aktif berdiskusi
mengenai konsep dasar sinusitis dan dapat antusias melihat video yang
ditayangkan.
2. Kompetensi dasar
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat mampu meningkatkan sikap positif
terhadap adanya penyakit sinusitis.
3. Pokok bahasan:
Konsep dasar penyakit sinusitis
4. Sub pokok bahasan
a. Pengertian sinusitis
b. Tanda dan gejala sinusitis
c. Penyebab sinusitis
d. Komplikasi sinusitis
e. Pencegahan dini sinusitis
5. Waktu: 1 x 60 menit
6. Bahan/alat yang diperlukan
a. OHP
b. Laptop
c. Peralatan memasak pure
d. Leaflet
7. Model pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : pertemuan di aula Balai Desa Sumbersari
b. Landasan teori : Perubahan sikap
c. Langkah pokok :
1. Menciptakan suasana aula yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mempersiapkan materi konsep dasar sinusitis secara keseluruhan dan
mempersiapkan video mengenai materi yang dibahas
9. Kegiatan penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Mendengarkan 5 menit
memperkenalkan dan menjawab
diri, dan membuka salam
pendidikan
kesehatan.
2. Menjelaskan materi Memperhatikan
secara umum dan
manfaat bagi
masyarakat.
Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus pendidikan
kesehatan.
Penyajian Pelaksanaan: 40 menit
Memperhatikan,
1. Mendiskusikan bersama
mendengarkan dan
masyarakat mengenai
memberikan
konsep dasar penyakit
jawaban atas hasil
sinusitis yang melibatkan
diskusi yang
interaksi masyarakat dilakukan
dalam hal memahami bersama.
apa itu :
a. Pengertian sinusitis
b. Tanda dan gejala
sinusitis
c. Penyebab sinusitis
d. Komplikasi sinusitis
e. Pencegahan dini
Memperhatikan
sinusitis
dan menyimak.
2. Pemutaran video
mengenai konsep dasar
khususnya pencegahan
dini penyakit sinusitis
10. Evaluasi
a. Bagaimana antusias peserta dalam berdiskusi?
b. Bagaimana tanggapan peserta setelah menyaksikan video
pembelajaran tersebut?
Referensi:
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Lampiran 3
Materi
1. Pengertian Sinusitis
Sinusitis secara harfiah berarti "peradangan pada rongga sinus."
Peradangan ini adalah apa yang terjadi terjadi ketika hidung pasien dan sinus yang
terkena mikrorganisme atau benda berbahaya yang mungkin mengiritasi lapisan
membran. Iritan ini mungkin termasuk debu dan polusi, asap rokok, dan iritasi
lainnya. Reaksi alergi terhadap jamur, serbuk sari, dan sebagainya juga dapat
mengiritasi lapisan hidung. Selanjutnya, infeksi oleh virus atau bakteri dapat
mengiritasi lapisan hidung. Pembengkakan yang terjadi dapat menyebabkan
mempersempit saluran rongga hidung dan rongga sinus. Tebal sekresi lendir yang
abnormal juga dapat memblokir sinus lebih lanjut. Peradangan pada sinus dapat
meliputi sinus maksila (sinusitis maksila), sinus etmoid (sinusitis etmoid), sinus
frontal (sinusitis frontal) dan sinus sphenoid (sinusitis sphenoid). Peradangan yang
mengenai mukosa beberapa sinus paranasal disebut multisinusitis. Peradangan
yang mengenai mukosa semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Berdasarkan
perjalanan penyakitnya terbagi atas :
d. Sinusitis akut, bila infeksi berlangsung dari beberapa hari sampai empat
minggu;
e. Sinusitis subakut, bila infeksi berlangsung dari empat minggu sampai tiga
bulan;
f. Sinusitis kronik, bila infeksi berlangsung lebih dari tiga bulan.
2. Etiologi
a. Sinusitis dapat disebabkan oleh:
5) Bakteri: Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza,
Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Neisseria, Klebsiella,
Basil gram -, Pseudomonas;
6) Virus: Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus;
7) Bakteri anaerob: fusobakteria;
8) Jamur.
b. Sinusitis akut dapat disebabkan oleh:
10) Rinitis akut;
11) Faringitis;
12) Adenoiditis;
13) Tonsilitis akut;
14) Dentogen. Infeksi dari gigi rahang atas;
15) Berenang;
16) Menyelam;
17) Trauma. Menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal;
18) Barotrauma. Menyebabkan nekrosis mukosa sinus paranasal.
c. Infeksi kronis pada sinusitis kronis disebabkan:
4) Gangguan drainase. Gangguan drainase dapat disebabkan obstruksi
mekanik dan kerusakan silia.
5) Perubahan mukosa. Perubahan mukosa dapat disebabkan alergi, defisiensi
imunologik, dan kerusakan silia.
6) Pengobatan. Pengobatan infeksi akut yang tidak sempurna. Sebaliknya,
kerusakan silia dapat disebabkan oleh gangguan drainase, perubahan
mukosa, dan polusi bahan kimia.
d. Faktor predisposisi terjadinya sinusitis antara lain:
8) Obstruksi mekanik. Misalnya deviasi septum nasi.
9) Hipertrofi konka nasi media.
10) Benda asing dalam rongga hidung.
11) Polip nasi.
12) Tumor dalam rongga hidung
13) Rinitis. Rinitis kronis dan rinitis alergi menyebabkan obstruksi ostium
sinus dan menghasilkan lendir yang banyak sehingga menjadi media yang
baik bagi pertumbuhan bakteri.
14) Lingkungan. Lingkungan yang berpolusi dan udara dingin & kering dapat
menyebabkan perubahan mukosa dan kerusakan silia.
b. Mendengkur
Ada banyak penyebab mendengkur, dan salah satunya adalah obstruksi
hidung. Obstruksi hidung menyebabkan pasien bernapas melalui mulut, yang
menyebabkan getaran yang lebih besar dari jaringan di bagian belakang mulut dan
tenggorokan ketika tidur dan dapat menyebabkan mendengkur.
c. Mulut Berbau
Penyebab umum dari halitosis (bau mulut) adalah debit postnasal tebal.
Lendir tebal bisa berwarna putih, kuning, atau bahkan hijau. Jika pasien memiliki
sinusitis, lendir stagnan dalam sinus dan menjadi berbau busuk, menetes kembali
ke dalam tenggorokan untuk memberikan bau mulut.
d. Batuk
Batuk adalah gejala umum dari banyak terlihat pada pasien sehingga butuh
perawatan primer, dan akhirnya dikirim untuk diperiksaa oleh spesialis sinus.
e. Infeksi berulang Sinus
Beberapa pasien mengalami infeksi berulang. Hal ini terjadi karena
penurunn tingkat kekebalan pasien.
f. Infeksi berulang Sinus
Dapat terjadi karena adanya peradangan pada sinus yang dapat menyumbat
saluran pada hidung dan memberikan penekanan pada saraf nyeri area muka
sehigga menyebabkan nyeri.
g. Nyeri pada Rahang Atas dan Gigi
Sinus maksilaris terletak tepat di atas gigi. Bahkan, atap mulut, di lokasi
akar gigi) adalah lantai sinus maksilaris. Sehinngga sinus maksilaris yang
terinfeksi juga dapat menyebabkan sakit gigi. Setelah sinus maksilaris yang
terpengaruh, infeksi dapat menyebar ke sinus yang berdekatan.
h. Ingusan
Beberapa pasien mengeluh pilek persisten atau nasal discharge. Hal ini
terjadi karena prosuksi lender bertambah karena adanya peradangan pada sinus.
i. Bau dan Disfungsi Rasa
Bau dan sensasi rasa berjalan beriringan. Pasien yang kehilangan indra
penciuman akan merasa makanan hambar. Meskipun menjengkelkan, ini benar-
benar dapat menjadi masalah yang lebih serius karena pasien tidak tahu apakah
makanan rusak atau jika ada keadaan darurat seperti kebakaran, maka tidak akan
mampu mendeteksi. Saraf untuk bau terletak di daerah yang sangat tinggi kecil di
rongga hidung. Bahkan penyumbatan di lokasi ini dapat menyebabkan hilangnya
indera penciuman. Sinusitis adalah penyebab umum kehilangan indera penciuman
dan rasa.
4. Komplikasi
Sinusitis Akut: abses epidural atau subdural, meningitis, trombosis sinus
karvenosus, neoritis optik, selulitis, dan abses periorbital atau orbital, serta
osteomielitis.
Sinusitis Kronis: Setiap komplikasi sinusitis akut dapat terjadi pada
sinusitis kronis. Istilah sinubronkitis kadang-kadang digunakan untuk menandai
hubungan antara gejala-gejala sinus dan saluran pernapasan bawah: anak dengan
keadaan ini mungkin menderita jalan napas reaktif, kistik fibrosis,
imunodefisiensi, atau silia diskinetik sebagai penyakit yang mendasari. Sinusitis
dapat memperburuk asma dan alergi, lebih lazim pada penderita dengan penyakit
yang luas, sering ditandai dengan eosinofilia perifer.
5. Pencegahan
1. Biasakan mencuci tangan sesering mungkin untuk menghindari bakteri
menempel di tangan dan menimbulkan alergi. Jagan pula lingkungan agar tetap
bersih.
2. Mencegah stres dan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan,
terutama sayur dan buah yang dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga akan mencegah serangan sinus musiman.
3. Jaga kondisi sinus agar tetap kering dan bersih dengan minum air yang cukup
agar cairan hidung tetap encer.
4. Menggunakan obat semprot hidung untuk melawan alergen.
Menghindari zat-zat yang menyebabkan alergi yang terdapat di lingkungan,
seperti debu, asap rokok, dan lain-lain.
SAP KE-4
1. Standar kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat menyimak
peragaan pecegahan dini sinusitis serta dapat meredemonstrasi kegiatan
tersebut sehingga dapa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi dasar
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat Sumbersari dapat meningkatkan
perilaku positif dengan aplikasi pengetahuan yang didapat saat penyuluhan
mengenai sinusitis dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pokok bahasan:
Konsep dasar penyakit sinusitis
4. Subpokok bahasan
Pencegahan dini penyakit sinusitis
5. Waktu: 1 x 60 menit
6. Bahan/alat yang diperlukan
a. OHP
b. Laptop
c. Leaflet
d. Alat peraga
7. Model pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : pertemuan di aula Balai Desa Sumbersari
b. Landasan teori : Perubahan perilaku
c. Langkah pokok :
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, Memperhatikan 10
memperkenalkan diri dan dan menjawab menit
membuka penyuluhan. salam
b. Mereview ulang materi Memperhatikan
sinusitis.
10. Evaluasi
a. Bagaimana antusias masyarakat memperhatikan demonstrasi yang
diberikan?
b. Berapa persen masyarakat yang lulus dalam kriteria redemonstrasi
kegiatan yang dilakukan
Referensi:
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Materi