You are on page 1of 6

TUGAS

INSTRUMENTASI KELAUTAN

EKO W.P.TAMPUBOLON

2602011512036

ILMU KELAUTAN A

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Beberapa Jenis Biota Laut Terhadap Aspergillus
flavus dan Penicillium sp.

Pengarang : Sanggul Hutasoit

1. Nama Alat, Gambar Serta Fungsinya :

1.1 Alat

No. Nama Gambar Fungsi


1 Petridish Digunakan ntuk membiakkan sel
yang bentuknya bundar dan terbuat
dari plastik atau kaca.

2 Erlenmeyer Digunakan untuk proses titrasi untuk


menampung larutan yang akan
dititrasi

3 Beaker glass Digunakan untuk mengukur dan


mencampur bahan yang akan
dianalisa di laboratorium
4 Laminar air flow Digunakan sebagai tempat inokulasi
pada pengujian mikrobiologi agar
tidak terkontaminasi dengan udara
luar

5 Timbangan Digunakan untuk menimbang bahan


elektrik yang akan digunakan

6 Tabung reaksi Untuk menampung, mencampur,


atau memanaskan sejumlah kecil
bahan kimia padat atau cair

7 Autoklaf Digunakan untuk mensterilkan


peralatan dan perlengkapan dengan
menundukkan material untuk uap
tekanan tinggi jenuh pada 121 C
selama sekitar 15-20 menit

8 Evaporator Berfungsi mengubah sebagian atau


keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair
menjadi uap
9 Mikroskop Digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang
berukuran sangat kecil (mikroskopis)
yang tidak mampu dilihat secara
kasat mata

Instrumen :

1. Prinsip Kerja Cawan Petri


- Beberapa jenis petri dish ada yang bisa digunakan kembali setelah kita sterilkan
dengan Autoclave.
- Pensterilan dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisma lain yang mungkin ada
dalam cawan petri.
- Setelah pensterilan dilakukan maka kita dapat mengisi cawan petri dengan media agar
(alga merah) atau lainnya yang mengandung nutrisi, garam, darah, indikator,
antibiotik dan lain lain yang membantu mempercepat pertumbuhan dari bekteri atau
mikroorganisma lainnya.
- Kemudian cawan petri yang mengandung agar ini disimpan dalam kulkas dalam
posisi terbalik dan dapat dikeluarkan bila diperlukan

2. Prinsip Kerja Erlenmeyer


- Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih.
- Isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.

3. Prinsip Kerja Beker glass


- Yaitu dengan menuangkan akuades maupun larutan ataupun zat kimia secara
langsung.

4. Prinsip Kerja Laminar Air Flow


- Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/
penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan
persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke
botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet,
karena meniupkan udara steril secara continue melewati tempat kerja sehingga tempat
kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu
pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke
dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui
filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air Filter),
dengan menggunakan blower.
- Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan secara eseptis.
Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan
kontaminasi udara dapat diminimalkan. Sterilisasi dengan menggunakan aliran udara
dengan arah laminar. Menggunakan aplikasi sinar lampu UV beberapa jam sebelum
digunakan.

5. Prinsip Kerja Timbangan Elektrik


- Yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan
peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca
- Lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang.

6. Prinsip Kerja Tabung Reaksi


- Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
- Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.
- Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi
7. Prinsip Kerja Autoklaf
- Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave.
- Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut.
- Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
- Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan.
- Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
- Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
- Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak
tekanan mencapai 2 atm.
- Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoclave dengan hati-hati.
8. Prinsip Kerja Evaporator
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk
menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari evaporasi
itu sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan
untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang
memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang
lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi memiliki ketentuan,
yaitu:
- Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
- Titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
- Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
- Titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan
dan kadar zat tersebut.
- Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(boiling range).

9. Prinsip Kerja Mikroskop


- Obyek yang akan diamati ditempatkan pada dua lensa obyektif sampai terbentuk
bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.
- Kemudian lakukan pengamatan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa
obyektif dengan menggunakan tombol halus yang digunakan untuk menemukan
fokus.
- Lensa Okuler akan memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
berkisar antara 4 sampai 25x pembesaran.
- Lensa Kondensor akan mengatur pencahayaan pada objek yang akan dilihat.
- Pengamatan dengan mikroskop dapat dilakukan dengan mata berakomodasi
maksimum dan mata tidak berakomodasi.

You might also like