Professional Documents
Culture Documents
A. Judul
Ekskresi KI dalam ludah
B. Tujuan
Untuk mengetahui ekskresi KI dalam ludah sebagai petunjuk kecepatan
reabsorbsi bahan makanan dalam alat pencernaan
C. Dasar Teori
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar yang
berhubungan. Susunan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, faring (tekak),
esophagus (kerongkongan), lambung (ventriculus), usus halus (intestinum minor),
usus besar (intestinum mayor), rektum dan anus. Sistem pencernaan makanan
berurusan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi tubuh.
Seluruh saluran pencernaan dibatasi dengan selaput lendir (membrane mukosa), dari
bibir sampai ujung akhir esophagus, yang ditambah dengan lapisan-lapisan
epithelium. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana yang dapat diserap dan digunakan sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan
sifat makanan yang terjadi karena kerja berbagai enzim yang berkembang di dalam
cairan pencerna setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja
atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya
(Pearce, 2009: 212-213).
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima
makanan, mencerna menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-
organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Secara umum, proses
pencernaan makanan pada manusia melalui dua tahap, yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar
dari makanan tak larut menjadi partikel larut oleh kerja enzim. Sebelum diabsorbsi
makanan ini berlangsung di dalam saluran pencernaan. Dalam sel-sel endokrin
tersebar hormon peptida yang mempengaruhi fungsi pencernaan dan
mengandung tujuh belas asam amino. Disekresikan asam hidronukleat (ICK)
disekresikan oleh sel-sel umum (Kimball, 1994: 622).
Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan berguna bagi tubuh, maka
makanan itu harus dicerna terlebih dahulu. Proses pencernaan berlangsung di dalam
saluran pencernaan makanan. Proses pencernaan berlangsung dimulai di rongga
mulut. Di dalam rongga mulut makanan di potong-potong oleh gigi seri dan di
kunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, proses pencernaan makanan semacam ini disebut pencernaan mekanik (Irianto,
2004: 169).
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus
sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus
halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7
meter pada mayat dicapai lapisan muscular eksterna berelaksasi. Usus halus terdiri
dari duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum adalah bagian yang terpendek (2,5
cm-30 cm). duktus empedu dan duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding
posterior duodenum beberapa sentimeter mulut pylorus. Jejunum adalah bagian yang
selanjutnya, panjangnya 1-1,5 meter. Ileum (2 m-2,5m) merentang sampai menyatu
dengan usus besar (Sloane, 2003: 288).
Mulut atau oris adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian
yaitu 1) bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir
dan pipi; 2) bagian rongga mulut bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi
sisinya oleh tulang maksilaris, palatum, dan mandibularis, disebelah belakang
bersambungan dengan faring. Di dalam rongga mulut terdapat lidah, gigi, dan
kelenjar ludah. Gigi ini terdiri terdiri atas gigi sulung dan gigi tetap. Gigi sulung
disebut juga gigi susu (Syaifuddin, 2006: 168).
Praktikan
Warna ungu
F. Hasil pengamatan
H. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan praktikum ini maka maka dapat disimpulkan bahwa
adanya warna ungu pada tabung menunjukkan bahwa pada saliva mengandung
enzim ptyalin yang mengandung amilase yang berfungsi memecahkan amilum
menjadi maltosa melalui hirolisis. Faktor yang mempengaruhi perbedaan kecepatan
reabsobsi bahan makanan yaitu diantaranya adalah pH saluran cerna dan fungsi
empedu, kecepatan pengosongan lambung, waktu kontak dengan saluran cerna.
I. Jawaban Tugas
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama
Widya. Bandung.
Kimball, J.W., 1994. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Pearce, E. C., 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia. Jakarta.
Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC. Jakarta.
Syarifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.