You are on page 1of 1

Miastenia gravis adalah penyakit autoimun neuromuscular yang bersifat kronik yang

diklasifikasikan berdasarkan derajat kelemahan dari otot skeletal (volunteer). Miastenia gravis
berasal dari bahas Yunani yang berarti grave muscle weakness.
Kata kuncinya adalah kelemahan otot yang meningkat dengan aktivitas dan membaik setelah
beristirahat. Otot yang terlibat biasanya otot yang mengatur pergerakan mata dan bola mata,
ekspresi wajah, mengunyah, berbcara, dan menelan bisa terlibat dalam penyakit ini. Otot yang
mengatur pernafasan dan kaki juga dapat terlibat.

Miastenia gravis disebabkan oleh defek dari transmisi impuls saraf ke otot. Hal ini terjadi ketika
komunikasi normal antara saraf dan otot terganggu di neuromuscular junction,tempat dimana
sel saraf berhubugan dengan otot yang dikontrolnya. Pada keadaan normal, ketika impuls saraf
berjalan menuju saraf, ujung saraf akan melepaskan substansi neurotransmitter yang disebut
asetilkolin. Acetylcholine berjalan dari neuromuscular junction dan berikatan dengan reseptor
acetylcholine yang akan teraktivasi dan dapat menimbulkan kontraksi otot.

Pada miastenia gravis, antibodi menghambat, mengganggu, atau menghancurkan reseptor dari
asetilkolin di neuromuscular junction yang menghambat terjadinya kontraksi otot. Antibodi ini
terbentuk dari sistem imun tubuh. Miastenia gravis dikatakan penyakit autoimun karena pada
normalnya tubuh akan melindungi diri sendiri dari organism easing sdangkan saat ini malah
menyerang dirinya sendiri.

Miastenia gravis dapa terjadi pada semua etnis dan kedua jenis kelamin baik laki-laki dan
perempuan. Paling sering menyerang perempuan usia dibawah 40 tahun dan laki-laki diatas 60
tahun tapi dapat terjadi pada semua usia.

Pada miastenia neonates, janin dapat mengembangkan protein imun (antibodi) dari ibu
yang terkena miastenia gravis. Umumnya, kasus dari miastenia neonates bersifat
sementara dan keluhan biasanya menghilang pada 2-3 bulan setelah lahir.

Miastenia gravis tidak secara langsung diturunkan atau menular.

Rarely, children may show signs of congenital myasthenia or congenital myasthenic


syndrome. These are not autoimmune disorders, but are caused by defective genes
that produce abnormal proteins instead of those which normally would produce
acetylcholine, acetylcholinesterase (the enzyme that breaks down acetylcholine), or the
acetylcholine receptor and other proteins present along the muscle membrane.

You might also like