You are on page 1of 10

IDENTIFIKASI ASAM AMINO

Irma Mulyani
1313031073
Jurusan Pendidikan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK
Asam amino adalah molekul organik dengan massa molekul rendah yang
mengandung minimal satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-NH 2). Gugus
karboksil dalam asam amino memberi sifat asam dan gugus amina memberi sifat basa.
Perbedaan antara asam-asam amino satu dengan lainnya disebabkan oleh perbedaan
rantai sampingnya. Adanya perbedaan pada gugus R ini menyebabkan asam amino
memiliki sifat-sifat yang khas. Sebaliknya dari sifat-sifat ini pula dapat diketahui gugus R
yang terkandung dalam asam amino tersebut. Tujuan dari praktikum ini adalah, pertama
untuk mengidentifikasi asam-asam amino yang terdapat pada larutan protein melalui uji
millon, uji hopkins-cole, dan uji ninhidrin. Kedua adalah untuk mengidentifikasi asam
amino sistein dengan uji PbS dan uji nitroprusida. Serta ketiga adalah untuk
mengidentifikasi jenis asam amino yang terdapat dalam sampel unknown melalui uji
reaksi asam amino. Masingmasing uji memiliki karakteristik tertentu sehingga dapat
mengidentifikasi asam -amino yang terdapat dalam sampel. Hasil yang diperoleh dari
praktikum ini adalah pada sampel C dalam struktur senyawanya mengandung asam a-
amino bebas, larutan albumin telur positif terhadap semua uji asam amino, larutan glisin
mengandung asam -amino bebas, larutan triptofan pada struktur senyawanya
mengandung cincin indol dan asam a amino bebas, larutan tirosin pada struktur
senyawanya mengandung gugus fenol dan asam a-amino bebas, larutan fenilalanin
mengandung asam a-amino bebas, dan larutan sistein dalam senyawanya mengandung
unsur S (Belerang).

Kata kunci: uji asam amino, uji kualitatif, uji protein.

ABSTRACT
Amino acids are organic molecules with low molecular mass containing at least one carboxyl group (-
COOH) and an amino group (-NH2). Carboxyl group of the amino acid to give the nature of the acid and amine
groups provide alkalinity. The difference between the amino acids from each other due to the differences in side
chains. Differences in the causes of the R groups of amino acids have distinctive traits. Instead of these
properties also can be seen the R groups contained in the amino acids. The purpose of this lab is the first to
identify the amino acids contained in the protein solution through millon test, test-cole hopkins, and ninhydrin
test. The second is to identify amino acid cysteine with PbS test and test nitroprusside. As well as the third is to
identify the types of amino acids contained in the unknown sample through the test amino acid reaction. Each
test has certain characteristics that can identify -amino acids contained in the sample. The results of this lab is
the sample C in the structure of compounds containing acid a-amino-free, solution of egg albumin positively to
all tests amino acid, a solution of glycine containing acid -amino-free, solution of tryptophan in the structure
of compounds containing a ring indole acid and a free amino, tyrosine solution on the structure of the
compound containing a phenol group and a-amino acid-free, phenylalanine solution containing a-amino acid-
free, and in the cysteine solution of compounds containing the element S (sulfur).

Keywords: amino acid test, qualitative test ,test protein.

PENDAHULUAN menggabungkan dua asam


Protein merupakan amino yang bersebelahan saat
polimer panjang yang sintesis protein adalah sebuah
tersusun atas asam-asam ikatan kovalen yang kuat,
amino yang terikat secara dimana atom-atom
kovalen oleh ikatan-ikatan berpasangan melalui
peptida. Ikatan peptida yang
1
penggunaan bersama sebuah 100-200 Da) yang
elektron. mengandung setidak-tidaknya
Masing-masing jenis satu gugus karboksil (-COOH)
asam amino berbeda dalam dan satu gugus amino (-NH2).
hal sifat rantai samping atau Gugus karboksil dalam asam
amino memberikan sifat asam
radikal yang melekat ke
dan gugus amina memberikan
karbon -nya. Misalnya, glisin sifat basa. Dalam bentuk
memiliki rantai samping yang larutan asam amino bersifat
paling sederhana, terdiri dari amfoterik yaitu cenderung
sebuah atom hidrogen bersifat asam pada larutan
(Whyranti, 2013). basa dan menjadi basa pada
Asam amino adalah larutan asam. Prilaku ini
molekul organik dengan terjadi karena asam amino
massa molekul rendah (antara mampu membentuk zwitter-
ion.

H2N C COOH

Gambar 1. Struktur Asam Amino

Salah satu fungsi asam amino prolin. Berdasarkan strukturnya,


yaitu sebagai penyusun protein asam amino dikelompokkan menjadi
dalam suatu organisme. Asam amino tujuh. Klasifikasi ini didasarkan pada
tersebut terdapat sebanyak 20 jenis, sifat kimia gugus R-nya, diantaranya
semua asam amino tersebut yaitu:
merupakan asam -amino kecuali

Tabel 1. Klasifikasi Asam Amino


Sifat Gugus Contoh Asam Amino
R
Alifatik Glisin, Alanin, Valin, Leusin,
Isoleusin
Aromatik Fenilalanin, Tirosin, Triptofan
Hidrosiklik Serin, Threonin
Karbosiklik Asam aspartat, Asam glutamat
Mengandung Sistein, Metionin
sulfur
Imino Prolin, Hidroksiprolin
Amino Lisin, Arginin
Amida Asparagin, Glutamin
(Tika, 2010)

Analisis suatu identifikasi asam lanjut digunakan analisis kuantitatif


amino dapat dilakukan dengan untuk mengetahui jumlah suatu
metode kualitatif dan kuantitatif. asam amino dalam suatu protein.
Metode kualitatif dilakukan untuk Analisis asam amino dengan cara
mengetahui keberadaan asam amino metode kualitatif dapat dilakukan
dalam suatu protein sedangkan lebih

2
dengan cara melakukan uji-uji suatu ion Pb2+ membentuk endapan
reaksi yaitu: berwarna hitam.

Uji Millon Uji Nitroprusida


Pereaksi Millon adalah larutan Protein yang mengandung SH
merkuro dan merkuri nitrat dalam bebas (sisteina) memberikan warna
asam nitrat. Apabila pereaksi ini kemerah-merahan jika direaksikan
ditambahkan pada larutan protein dengan natrium prusida,
maka akan menghasilkan endapan Na2Fe(CN)5NO.2H2O dalam larutan
putih yang berubah menjadi merah amoniak. Beberapa protein yang
karena pemanasan. Pada dasarnya memberikan hasil negatif terhadap
reaksi-reaksi ini positif untuk fenol- reaksi ini menjadi positif setelah
fenol karena terbentuknya senyawa dipanaskan sampai mengalami
merkuri dengan gugus hidroksifenil koagulasi atau denaturassi. Pada
yang berwarna. Tetapi khusus untuk asam amino lain dapat bereaksi
proteoso dan pepton secara dengan dengan natrium nitropusida
langsung menghasilkan larutan yang dalam amonia berlebih menghasilkan
berwarna merah. kompleks berwarna merah.
Tujuan dari praktikum ini yaitu,
Uji Hopkins-Cole pertama untuk mengidentifikasi
Larutan protein mengandung asam-asam amino pada larutan
triptofan yang memiki cincin indol albumin telur dan sampel Unknown
dalam strukturnya dapat direksikan melalui uji millon, uji Hopkins-Cole,
dengan pereaksi Hopkins-Cole yang uji Ninhidrin, uji PbS, dan uji
mengandung asam glioksilat (HOOC- Nitroprusida. Kedua, untuk
COH). Setelah dicampur dengan mengidentifikasi larutan asam-asam
pereaksi Hopkins-Cole dan asam amino melalui uji Millon, uji Hopkins-
sulfat yang dituangkan secara Cole, dan uji Ninhidrin. Terakhir untuk
perlahan-lahan sehingga membentuk mengidentifikasi larutan sistein
lapisan dibawah larutan protein. dengan uji Pbs dan uji Nitroprusida.
Beberapa saat kemudian akan terjadi
cincin ungu pada batas kedua METODE
lapisan tersebut. Adapun praktikum ini dilakukan
di Laboratoriun Kimia Organik yang
Uji Ninhidrin bertempat di Kampus Tengah
Apabila ninhidrin (triketohidrin Universitas Pendidikan Ganesha
hidrat) dipanaskan bersama asam pada tanggal 1 Maret 2016. Metode
amino, maka akan terbentuk yang digunakan adalah metode
kompleks berwarna. Kompleks warna kualitatif untuk mengetahui asam
yang terbentuk mengandung dua amino yang terdapat dalam sampel.
molekul ninhidrin yang bereaksi Adapun reagen yang digunakan
dengan amonia yang dilepaskan dibuat sendiri oleh praktikan dan
pada oksidasi asam amino. Hasil uji segala alat dan bahan yang
positif pada uji ninhidrin terlihat pada diperlukan diperoleh dari
asam amino yang mengandung Laboratorium Kimia Organik
asam -amino dan peptida yang Universitas Pendidikan Ganesha.
memiliki asam-amino bebas.

Uji PbS Alat dan Bahan


Belerang terdapat dalam asam
amino sistein dibebaskan sebagai ion Alat dan bahan yang digunakan
sulfida dengan kehadiran NaOH. Ion dalam paktikum ini adalah tabung
sulfida selanjutnya bereaksi dengan reaksi 1 set, pipet tetes, corong,
gelas kimia 25 mL 250 mL dan 100

3
mL, gelas ukur 10 mL, labu (tirosin, phenilalanin, triptopan, dan
erlenmeyer 200 mL 250 mL, Spatula, glisin) dan sampel unknown C.
Lampu Spirittus, Korek Api, Kaca
Arloji, Pipet Volume, Penjepit Kayu, Uji Ninhidrin
dan pemanas magnetik, larutan
Sebanyak 0,5 mL larutan
albumin telur, larutan Pb(COOH)2,
ninhidrin 0,1% ditambahkan ke
reagen Millon, reagen Hopkin-Cole,
dalam 3 mL larutan albumin telur
larutan ninhidrin 0,1 %, larutan
dan dipanaskan hingga mendidih.
natrium nitroprusida 1%, larutan
Hal yang sama juga dilakukan pada
amoniak 0,1 M, asam sulfat pekat,
masing-masing larutan asam amino
larutan NaOH 0,1 N, larutan sistein,
(tirosin, phenilalanin, triptopan, dan
larutan fenilalanin, larutan tripsin,
glisin) dan sampel unknown C.
larutan triptofan, larutan glisin,
sample unknown C, dan aquades.
Uji PbS
Sebanyak 5 mL larutan albumin
Prosedur Kerja telur ditambahkan 2 mL NaOH dan 2
Uji Millon tetes Pb asetat kemudian dipanaskan
Sebanyak 5 tetes reagen Millon di atas penangas air. Hal yang sama
ditambahkan ke dalam 3 mL larutan juga dilakukan pada larutan sistein
albumin telur dan dipanaskan. Hal dan sampel unknown C.
yang sama juga dilakukan pada
masing-masing larutan asam amino Uji Nitroprusida
(tirosin, phenilalanin, triptopan, dan Sebanyak 0,5 mL larutan
glisin) dan sampel unknown C. natrium nitroprusida 1 % dan 0,5 mL
amonium hidroksida ditambahkan ke
Uji Hopkins-Cole dalam 5 mL larutan Sistein.
Sebanyak 2 mL larutan albumin
telur dimasukkan ke dalam tabung HASIL DAN PEMBAHASAN
reaksi kemudian ditambahkan 2 mL
reagen Hopkins-Cole dan Hasil
ditambahkan H2SO4 pekat sedikit Berdasarkan pada percobaan
demi sedikit melalui sisi tabung. Hal maka didapatkan hasil sebagai
yang sama juga dilakukan pada berikut :
masing-masing larutan asam amino

Tabel 2. Hasil Pengamatan Identifikasi Asam Amino


Uji Uji
Uji Uji
Sampel Hopkins- Uji PbS Nitroprusid
Millon Ninhidrin
Cole a
Albumin telur (+) (+) (+) (+) (-)
Glisin (-) (-) (+) (-) (-)
Triptofan (-) (+) (+) (-) (-)
Tirosin (+) (-) (+) (-) (-)
Fenilalanin (-) (-) (+) (-) (-)
Sistein (-) (-) (-) (+) (+)
Sampel C (-) (-) (+) (-) (-)

Uji Millon sampel yang ditandai dengan


terbentuknya kompleks berwarna
Uji Millon digunakan untuk
merah. Pada uji ini, larutan albumin
mengidentifikasi protein yang
telur menghasilkan cairan berwarna
mengandung tirosin dalam suatu
merah setelah dipanaskan. Hasil

4
percobaan menunjukkan bahwa pada larutan phenialanin,
albumin telur mengandung gugus triptopan, dan glisin, dan sampel
tirosin. Hal ini dibuktikan ketika Unknown C tidak menunjukkan
melakukan uji Millon pada larutan perubahan warna setelah
tirosin juga menghasilkan larutan penambahan reagen Millon dan
berwarna merah setelah dipanaskan. dipanaskan. Hal ini karena larutan-
larutan tersebut tidak mengandung
Saat larutan albumin telur
gugus fenol seperti yang terdapat
ditambahkan dengan reagen Millon
pada struktur tirosin.
tidak terdapat perubahhan warna,
kemudian setelah dipanaskan
menghasilkan endapan merah.

(a) (b)
Gambar 2. a) Hasil positif terhadap uji Millon pada larutan albumin telur dan b)
Hasil positif terhadap uji Millon pada larutan tirosin

Uji Hopkins-Cole ungu yang menandakan bahwa pada


albumin telur terdapat asam amino
Uji Hopkins-Cole digunakan
triptofan. Hal ini dibuktikan ketika
untuk menunjukan inti indol asam
praktikan melakukan uji pada larutan
amino triptofan yang ditandai
triptofan, terbentuk cincin ungu
dengan terbentuknya cincin
diantara dua lapisan ketika
berwarna ungu pada sampel
direaksikan dengan reagen Hopkins-
percobaan. Pereaksi Hopkins-Cole
Cole dan penambahan asam sulfat
mengandung asam glioksilat. Prinsip
secara perlahan-lahan. Cincin ungu
uji Hopkins-Cole adalah kondensasi
yang terbentuk disebabkan oleh
inti indol dengan aldehid jika
adanya cincin indol yang hanya
terdapat asam kuat yang
dimiliki oleh triptofan. Cincin ungu
menyebabkan terbentuknya cincin
yang tampak pada pada bidang
ungu pada bidang batas. Reaksi
batas tabung reaksi adalah hasil
tersebut hanya akan berhasil jika ada
kondensasi triptofan dengan gugus
oksidator kuat, seperti senyawa
aldehida dari asam glioksilat dalam
H2SO4 yang digunakan pada
suasana asam. Fungsi penambahan
percobaan ini.
asam sulfat dalam reaksi ini adalah
Pada uji ini, sampel yang positif
sebagai oksidator agar terbentuk
adalah larutan albumin telur yang
cincin ungu pada larutan. Reaksinya
ditandai dengan terbentuknya cincin
adalah sebagai berikut:

5
COOH
H
H H
CH2 HC
HO O
NH2 COOH
C
+ C
+ H2 O
N NH
N HO O
H H
H H
Triftofan asam glikosilat Asam 2,3,4,5 tetrahidro-
karbolin-karboksilat

Gambar 3. Reaksi Uji Hopkins-Cole

Sedangkan larutan phenilalanin, Hopkins-Cole dan H2SO4 pekat. Hal


glisin, tirosin, dan sampel C tidak ini karena larutan-larutan tersebut
menunjukkan perubahan warna tidak mengandung cincin indol
setelah penambahan reagen seperti pada struktur triptofan.

gugus indol
NH
C CH
O
H2N C C

H OH

Gambar 4. Struktur Triptofan

(a) (b)

Gambar 5. a) Hasil Positif Uji Hopkins-Cole pada larutan albumin telur dan b)
Hasil Positif Uji Hopkins-Cole pada larutan triptofan

Uji Ninhidrin terutama kompleks warna ungu.


Uji ninhidrin digunakan untuk Hanya atom nitrogen dan kompleks
identifikasi asam amino bebas yang warna ungu yang bersal dari asam
terdapat dalam sampel. Asam amino amino selebihnya terkonvensi
bebas adalah asam amino yang menjadi aldehid dan karbon dioksida.
gugus aminonya tidak terikat. Zat warna ungu yang sama
Ninhidrin adalah reagen yang dihasilkan dari semua asam -amino
berguna untuk mendeteksi asam dengan gugus amino primer dan
amino dan menetapkan intensitas warnanya berbanding
konsentrasinya dalam larutan. lurus dengan konsentrasi asam
Senyawa ini merupakan hidrat dari amino yang ada.
triketon siklik dan bila bereaksi Pada uji ini, semua sampel
dengan asam amino akan diidentifikasi baik sampel albumin
menghasilkan komples berwarna telur, larutan asam-asam amino, dan

6
sampel unknown C. Dari percobaan penyusun dari suatu asam -amino.
ini menunjukan hasil yang positif Amoniak yang terbebaskan dari
yaitu membentuk kompleks warna reaksi reduksi ninhidrin oleh asam -
ungu. amino berperan dalam pembentukan
Warna ungu yang dihasilkan kompleks berwarna antara ninhidrin
oleh larutan sampel disebabkan oleh yang tereduksi dengan ninhidrin
adanya gugus karboksilat dan gugus yang utuh. Reaksi yang terjadi
amino yang merupakan gugus pokok adalah sebagai berikut.
O O
R
OH HO
OH
+ H2N C COOH NH3 + CO2 + RCHO + H
H
O O
Ninhidrin asam -amino ninhidrin tereduksi

j
O O O O
H H HO
OH
+ N + N + H2 O
OH H
H
O O O O
kompleks berwarna ungu

Gambar 6. Reaksi Uji Ninhidrin

Uji positif yang didapatkan Pemanasan yang dilakukan


menandakan bahwa terdapat asam pada tiap uji percobaan bertujuan
-amino bebas pada semua sampel. untuk koagulasi protein sehingga
Semakin banyak ninhidrin pada zat tidak dapat larut dalam air dan
uji yang dapat bereaksi, semakin terbentuknya endapan.
pekat warnanya.

(a) (b)

Gambar 7. a) Hasil positif uji Uji Ninhidrin pada larutan albumin telur, dan b)
Hasil positif uji Uji Ninhidrin pada sampel C

Uji PbS peptida dan asam amino


didalamnya.Sistein merupakan asam
Uji PbS dilakukan untuk
amino yang mengandung atom S
mengidentifikasi unsur belerang
pada molekulnya.
yang terdapat dalam senyawa asam
amino. Protein memiliki ikatan Pada uji ini praktikan hanya
disulfida yang merupakan jenis mengindifikasi belerang dari larutan
ikatan kovalen lain yang dimiliki oleh sistein, larutan protein, dan sampel

7
unknown C. Uji ini menunjukkan hasil mengandung asam amino yang
positif pada albumin telur dan sistein rantainya samping mempunyai
dengan dihasilkan endapan berwarna senyawa belerang. Reaksi belerang:
hitam setelah dipanaskan dalam
penangas air. S2+(aq) + Pb2+(aq) PbS(s)
Dalam proses pemanasan Pb-
asetat bereaksi dengan asam-asam Percobaan yang dilakukan
amino tersebut dan membentuk terhadap larutan unknown C ternyata
endapan berwarna hitam yang memberikan hasil negatif terhadap
merupakan garam PbS. Penambahan uji PbS. Hal itu dibuktikan dengan
NaOH dalam percobaan ini adalah tidak menghasilkan endapan hitam
untuk mendenaturasikan protein pada sampel C setelah pemanasan,
sehingga ikatan yang melainkan warna dari sampel
menghubungkan atom S dapat tersebut tetap bening. Hal tersebut
terputus oleh Pb-asetat membentuk membuktikan bahwa sampel
PbS, sedangkan Pb berfungsi sebagai unknown C tidak mengandung unsur
donor Pb+. Hasil percobaan tersebut belerang.
menunjukkan bahwa larutan tersebut

(a) (b)

Gambar 8. a) Uji PbS pada larutan albumin telur dan b) Uji PbS pada larutan
sistein.

Uji Nitroprusida Penambahan amonia pada pengujian


Larutan yang diidentifikasi pada ini berfungsi sebagai kation
uji ini yaitu hanya larutan sistein dan kompleks yang nantinya
menghasilkan larutan berwarna menggantikan posisi Na+ sebagai
merah. Hal ini disebabkan karena kation. Warna merah ini dihasilkan
pada larutan tersebut mengandung dari reaksi antara gugus SH dari
gugus sulfidril (-SH) bebas (sisteina) sistein dengan natriumprusida dalam
memberikan warna kemerah- larutan amoniak. Hal ini
merahan jika direaksikan dengan menunjukkan uji positif terhadap
natrium prusida, Na2Fe(CN)5NO. 2H2O reaksi nitroprusida.
dalam larutan amoniak.

(a)

Gambar 9. Hasil positif terhadap uji Nitroprusida pada larutan sistein

8
1. SIMPULAN pada struktur senyawanya
2. mengandung gugus fenol dan
3. Berdasarkan asam a amino bebas. Fenilalanin
pembahasan diatas dapat hanya positif terhadap uji ninhidrin
disimpulkan bahwa: yang berarti senyawanya
a. Larutan albumin telur positif mengandung asam a amino
terhadapsemua uji asam amino. bebas. Larutan sistein positif
b. Larutan glisin positif pada uji terhadap uji PbS yang berarti
ninhidrin yang berarti larutan ini senyawa ini mengandung unsur S
mngendung asam alfa amino (Belerang) dalam strukturnya.
bebas. Larutan triptophan positif c. Sampel C positif terhadap uji
terhadap uji Hopkins-cole dan ninhidrin yang berarti dalam
ninhidrin yang berarti larutan ini larutan ini mengandung asam a
pada struktur senyawanya amino bebas.
mengandung cincin indol dan 4.
asam a amino bebas. Larutan
5.
Tirosin positif pada uji millon dan
6.
ninhidrin yang berarti larutan ini
7. UCAPAN TERIMA KASIH 21.
8. Penulis mengucapkan 22.
terima kasih kepada dosen
23.
pengampu mata kuliah praktikum
biokimia yakni Dr. I Nyoman Tika, 24.
M.Si beserta asistennya I Made 25.
Wirahadi Kusuma atas bimbingan
yang sudah diberikan pada saat 26.
penulis melakukan praktikum serta 27.
staf laboran Jurusan Pendidikan
28.
Kimia yang telah membantu dalam
penyediaan alat dan bahan yang 29.
diperlukan dalam praktikum. 30.
9. 31.
10. 32.
11. 33.
12. 34.
13. 35. DAFTAR PUSTAKA
14. 36. I Wayan Muderawan, dkk. 2012.
15. Buku Ajar Kimia Organik II.
Singaraja. Universitas
16.
Pendidikan Ganesha
17. 37. Redhana, I Wayan. 2004.
18. Biokimia Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
19.
20.

9
38. Tika, I Nyoman. 2010. Penuntun
praktikum Biokimia. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha

10

You might also like