Professional Documents
Culture Documents
B.
1. Jelaskan tujuan dari manajemen proyek!
2. Jelaskan perbedaan antara AOA dan AON?
3. Mengapa jalur kritis dianggap penting? Jelaskan!
4. Apakah yang dimaksud dengan aktifitas dummy? Dan mengapa kita perlu menggunakannya
dalam jaringan proyek AOA
5. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu mulai paling awal (ES), mulai paling lambat (EF),
selesai paling lambat (LF), dan selesai paling awal (LS).
6. Buatlah Gantt chart pada kasus Contoh 3 yang terdapat pada modul!
7. Jadwalkan aktivitas berikut menggunakan Critical Path Method (CPM):
Aktivitas Pendaluhu Langsung Waktu (Minggu)
A - 1
B A 4
C A 3
D B 2
E C, D 5
F D 2
G F 2
H E, G 3
Jawab:
Jelaskan tujuan dari organisasi atau manajemen proyek
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi merupakan sarana
untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama,
dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi
di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi. Tujuan dapat berupa tujuan umum /
khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal
tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang
lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi)
organisasi
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting.
Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
Tipe-Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5
tujuan menurut sudut pandangan mereka yang berkepantingan , yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam
bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada
barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang-
barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya
dalam pencapaian tujuan lain
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat,
paling sedikit sama dengan harganya
2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa
dengan biaya dan kualitas bersaing
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi
dengan baik
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan
ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
Bidang-Bidang Tujuan
Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan
harus menetapkan tujuan :
1. Posisi Pasar
2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan
keuangan) dengan keluaran organisasi
3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan
mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
4. Profitabilitas
5. Inovasi
Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam
operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan
semua pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan
sebagao berikut :
5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan
diingat oleh pelaksana
Slack waktu untuk kegiatan adalah waktu antara awal dan terbaru waktu mulai, atau
antara awal dan waktu selesai terakhir. Slack adalah jumlah waktu yang suatu kegiatan dapat
ditunda masa lalu yang paling awal memulai atau awal selesai tanpa menunda proyek.
Jalur kritis adalah jalur melalui jaringan proyek di mana tidak ada kegiatan yang
kendur, yaitu jalan yang LS dan ES = EF = LF atas semua aktivitas di jalan. Demikian pula,
untuk mempercepat proyek perlu untuk mengurangi total waktu yang dibutuhkan untuk
kegiatan di jalur kritis.
5. Apakah yang dimaksud dengan aktivitas dummy? Dan mengapa kita perlu
menggunakannya dalam jaringan proyek AOA
Aktivitas Dummy / Kegiatan Semu, adalah suatu kegiatan yang menyatakan
berpindahnya suatu peristiwa ke peristiwa lainnya dengan tidak membutuhkan waktu dan
sumber fasilitas lainnya, sehingga tidak diperhitungkan. Oleh karena itu waktu kegiatan
dihitung sama dengan nol. Meskipun tidak diperhitungkan, hubungan dummy harus ada ( bila
diperlukan) untuk menyatakan logika ketergantungann kegitan yang patut diperhatikan.
Dalam AOA, anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu atau dummy
activity . Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan membantu
untuk menunjukkan hubungan utama antara berbagai kegiatan. Dummy di sini berguna untuk
membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy
ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan kegiatan biasa
ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan sumbar daya, jadi waktu kegiatan
dan biaya sama dengan nol. Kegiatan dummy dalam jaringan AOA digunakan utnuk
memperjelas hubungan. Kegiatan dummy tidak membutuhkan waktu dan sumber daya, tetapi
diperlukan bila sebuah jaringan mempunyai dua kegiatan dengan kejadian mulai dan akhir
yang sama, atau bila dua atau lebih mengikuti beberapa, tetapi tidak semua, kegiatan
pendahulu. Penggunaan kegiatan dummy juga penting pada saat software komputer
diguanakan untuk menentukan waktu penyelesaian proyek dengan waktu penyelesaian nol.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu mulai paling awal (ES), mulai paling lambat
(EF), selesai paling lambat (LF) dan selesai paling awal (LS)?
Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya perlu mengidentifikasi waktu
mulai dan waktu selesai untuk setiap kegiatan. Kita menggunakan proses two-pass, terdiri
atas forward pass dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu untuk setiap kegiatan.
ES dan EF selama forward pass. LS dan LF ditentukan selama backward pass.
Forward pass merupakan identifikasi waktu-waktu terdahulu. Aturan waktu mulai
terdahulu:
1) Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, kegiatan pendahulu langsungnya harus selesai
2) Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah sama dengan
EF pendahulunya.
3) Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah nilai
maximum dari semua EF pendahulunya, yaitu ES = max (EF semua pendahulu langsung)
Aturan selesai terdahulu: Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu kejadian adalah
jumlah dari waktu mulai terdahulu (ES) dan waktu kegiatannya, EF = ES + waktu kejadian.
Forward pass, dimulai dengan kegiatan pertama pada proyek, sedangkan backward pass
dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu proyek. Untuk setiap kegiatan kita pertama-tama
menentukan nilai EF-nya, diikuti dengan nilai ES nya. Dua aturan berikut digunakan dalam
proses ini. Aturan waktu selesai terakhir, aturan ini sekali lagi didasarkan pada kenyataan
bahwa sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus
diselesaikan.
1) Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF nya sama dengan
LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
2) Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF nya
dari kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengikutinya yaitu LF = Min (LS dari seluruh
kegiatan langsung yang mengikutinya).
1) Perencanaan
Pada perusahaan UD. NUSANTARA perencanaan yang dilakukan pertama kali adalah:
Bagaimana cara menciptakan produk emping yang beda dengan emping yang lain
Bagaimana urutan proses produksinya agar mendapatkan emping yang kualitasnya bagus
Merencanakan peralatan yang akan digunakan
Merencanakan bahan baku apa saja yang digunakan untuk menunjang kualitas produk
Berapa kuantitas yang akan dihasilkan dengan melihat input yang dimiliki dan permintaan
pasar.
Desain produk yang akan di gunakan, kemasan dan ukuran.
Melakukan manajemen persediaan pada bahan baku (input) jagung, peralatan dan produk
emping jagung, hal ini dilakukan untuk mengatasi adanya permintaan yang tidak terduga.
Kemana saja produk emping tersebut akan di distribusikan dan bagaimana system produksinya.
2) Penjadwalan
Melakukan penjadwalan saat pengiriman baik input maupun output
Penjadwalan jam kerja pada karyawan
Untuk proses produksi tidak ada penjadwalan, maksudnya kapan melakukan produksi tidak
menetap, tergantung pada permintaan konsumen atau pelanggan. Dalam 1 bulan atau 1
minggu berapa sekali melaukan produksi tidak tentu. Jika persediaan produk habis, maka
perusahaan melaukan proses produksi.
3) Pengendalian
Melakukan pengendalian terhadap anggaran atau pengeluaran uang. Jadi perusahaan dalam
melaukan proses produksi, melihat kondisi keuangan atau khas yang tersedia
Merubah perencanaan baru jika perencanaan awal tidak sesuai dengan kondisi
Pengendalian terhadap kuantitas produk. Maksudnya, jika terdapat produk yang lebih maka
produk tersebut digunakan sebagai cemilan suguhan di rumah atau di kasihkan pada teman
yang lagi bersilaturrahmi ke rumah Pak Edi selaku pemilik UD. NUSANTARA.
Pengendalian terhadap peralatan. Jika terdapat peralatan yang rusak, maka perusahaan sudah
menyiapkan persediaan peralatan.